Anda di halaman 1dari 3

`

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)


TATA LAKSANA KASUS
RSUD CIBINONG
KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT
2013 – 2015

ANESTESIA UMUM

1. Pengertian ( Definisi ) Anestesia umum adalah suatu prosedur tindakan dalam anestesia untuk
memenuhi keadaan amnesia, analgesia dan penekanan refleks pada
pasien. Anestesia umum dapat dilakukan secara inhalasi, intravena,
atau kombinasi keduanya (anestesia balans). Langkah-langkah dalam
anestesia umum meliputi: premedikasi, induksi, pemeliharaan
anestesia, dan pengakhiran anestesia.
Yang dimaksud anestesia umum disini adalah anestesia umum untuk
pasien dewasa. Anestesia umum untuk pasien pediatri akan diatur
sesuai protokol anestesia untuk pediatri

2. Tujuan 1. Mempertahankan kondisi dan keselamatan pasien selama tindakan


operasi atau tindakan lain yang menyebabkan pasien memerlukan
anestesia umum
2. Membantu menciptakan kondisi yang optimal untuk prosedur yang
akan dijalani

3. Prosedur Premedikasi
Ringan Diazepam 5-10 mg po, 1 hari preop

Sedang Midazolam 1-2 mg ± iv, sebelum induksi (saat


Petidin 1-2 mg/kgBB, pasien berada pada ruang
atau Fentanil 1-2 persiapan atau kamar
μg/kgBB, atau Morfin operasi), perlu monitoring
0,1 mg/kgBB tanda-tanda depresi nafas
Berat Diazepam 10 mg po, 2 jam preop iv,
Midazolam 5 mg sebelum induksi (saat
+ Petidin 1-2 pasien berada pada ruang
mg/kgBB atau persiapan atau kamar
Fentanil 1-2 μg/kgBB operasi), perlu monitoring
atau Morfin 0,1 tanda-tanda depresi nafas
mg/kgBB
Induksi
Preinduksi: • Periksa mesin anestesi, alat
penghisap, peralatan pemeliharaan
jalan nafas, obat-obatan.
• Nilai kembali tanda vital pasien
• Pasang monitor anestesia dan
periksa fungsinya
• Berikan O2 100% melalui
sungkup muka selama 1-3 menit
• Dapat diberikan obat-obatan
tambahan untuk sedasi/analgesia
jika diperlukan seperti:

Fentanil 1-2 μg/kgBB iv ±


Midazolam 0,03-0,1 mg/kgBB

Pemberian Propofol 1-2,5 mg/kgBB


obat induksi iva
Obat Dosis Awitan Lama kerja
Pelumpuh otot
untuk intubasi
Vekuronium 0,1 mg/kgBB 2-3 mnt < 2 25-30 mnt 45-90
iv 0,2 mnt mnt
mg/kgBB iv
Atrakurium 0,5 mg/kgBB 1-2 mnt 10-20 mnt
iv
Rokuronium 0,6-1,2 60-90 dtk 30 mnt
mg/kgBB iv
Pemeliharaan anestesia
Anestesia inhalasi
30-100% O2 + 0-70% N2O
atau Isofluran (MAC=1,1%) titrasi
atau Sevofluran (MAC=2,0%) titrasi

Pengakhiran
anestesia
Jika diperlukan dapat diberikan obat reversal
Pemulihan dari sebagai berikut: Neostigmin 0,05-0,07 (dosis
pelumpuh otot maksimum) mg/kgBB+ Sulfas atropin 0,015
mg/kgBB iv
Analgetik pasca : Jika diperlukan analgetik pasca operasi
operasi diberikan sebelum pasien dibangunkan
Profilaksis : Dapat diberikan metoklopramid (10 mg iv),
mual-muntah atau ondansetron (4 mg iv)
Oksigen : Pemberian N2O dan anestetik dihentikan dan
diberikan 100% oksigen
Penghisapan : Rongga orofaring dibersihkan dengan
lendir penghisap lendir
Ekstubasi : Ekstubasi dilakukan jika refleks proteksi jalan
nafas sudah berfungsi kembali, pasien
bernafas spontan dan mampu mengikuti
perintah

4. Pemeriksaan Penunjang 1. Hb, HT, lekosit, trombosit (ICD9 CM: )


2. CXR
3. Penunjang lain atas indikasi

5. Kepustakaan 1. Clinical Anesthesia procedure of Massachussetts General Hospital


2. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th
ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 2006
3. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.
Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins ; 2006

Anda mungkin juga menyukai