Anda di halaman 1dari 15

“Fall and Rise Phenomenom”

REFARAT
KEPANITERAAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN
DEPARTEMEN ILMU PARU RSUD DELI SERDANG LUBUK PAKAM
2019
Pendahuluan

Indonesia saat ini menjadi salah satu negara den


01 gan beban TB resisten obat yang cukup tinggi di
dunia, terutama MDR TB

Diperkirakan terdapat 2% MDR-TB dari kasus bar


02 u (resistensi primer) dan 19% dari kasus yang tel
ah diobati (resistensi sekunder)

Resistensi obat pada TB bukan hanya disebabka


03 n oleh pengobatan yang tidak adekuat atau gagal,
namun juga disebabkan oleh munculnya strain re
sisten yang ditransmisikan oleh penderita MDR-T
B

04 Resistensi “fall and rise phenomenom”


Tuberkulosis
Definisi
Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang diseba
bkan oleh kuman

M. tuberculosis Yang juga dikenal sebagai Bakteri Tahan


Asam (BTA)

Dalam perspektif epidemiologi yang melihat kejadian


penyakit sebagai hasil interaksi antar tiga komponen
pejamu (host), penyebab (agent), dan lingkungan
(environment) dapat ditelaah faktor risiko dari simpul-
simpul tersebut.
Gejala TB

Gejala respiratorik: Gejala sistemik:


• Batuk-batuk selama dua • Demam.
minggu atau lebih. • Malaise.
• Batuk berdarah. • Anoreksia.
• Sesak napas. • Keringat malam.
• Nyeri dada. • Berat badan menurun.
Klasifikasi TB
01 TB kasus baru

02 TB kasus kambuh (relaps)

03 TB kasus putus obat/default/drop out

04 TB gagal terapi

05 TB kasus kronik (persisten)


Mycobacterium Tuberculosis
Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang lurus atau
sedikit melengkung, tidak berspora dan tidak berkapsul.

Bakteri ini berukuran lebar 0,3 – 0,6 µm dan panjang 1 –


4 µm.

Dinding M.tuberculosis sangat kompleks, terdiri dari lapis


an lemak cukup tinggi

Penyusun utama dinding sel M. tuberculosis ialah asam


mikolat, lilin kompleks (complex-waxes), trehalosa dimik
olat yang disebut cord faktor, dan mycobacterial sulfolipi
ds yang berperan dalam virulensi.
Mycobacterium Tuberculosis
Mycobacterium tuberculosis memiliki karakteristik pertu
mbuhan yang lambat, dorman dan memiliki komponen di
nding sel yang kompleks

Karakteristik pertumbuhan yang lambat dan dorman san


gat berkontribusi dalam kronisitas infeksi yang ditimbulka
n.

Hal ini juga berdampak pada lamanya masa terapi selain


juga menjadi kendala terutama dalam hal menumbuhkan
bakteri basil Gram positif ini.
Mycobacterium Tuberculosis
Keadaan dormansi merupakan akibat dari ditekan
nya jalur metabolik bakteri akibat aktivasi sistem
imun seluler.

Mekanisme ini merupakan bentuk pertahanan terh


adap infeksi namun tidak dapat mengeradikasi inf
eksi.

Apabila terjadi penurunan sistem imun dan proses


penuaan, maka infeksi dapat teraktivasi
Mekanisme Terjadinya Resistensi pada Mycobacterium
tuberculosis

Penggunaan obat sama berulang-ulang dan panjangnya waktu terapi


sering menyebabkan kepatuhan pasien yang rendah.

Berdasarkan molekuler biologi mikobakteria, mekanisme penyebab


munculnya strain resisten dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Mekanisme acquired resistance
2. Mekanisme resistensi intrinsik
Mekanisme molekuler resistensi

Mycobacterium tuberculosis memiliki kemampuan


untuk mengembangkan resistensi secara alamiah
terhadap berbagai antibiotika.

Sejumlah gen yang terlibat dalam mekanisme resi


stensi M. tuberculosis terhadap OAT dapat dilihat
pada tabel
Frekuensi dalam strain r
Obat Gen Fungsi gen Peran esisten

katG Katalase-peroksidase Aktivasi prodrug


inhA Enoil ACP reductase Target obat
Isoniazid ndh NADH dehydrogenase II Modulasi aktivitas 60-70%
ahpC Alkil hidroperoksida Penanda resistensi

Rifampisin rpoB B-subunit RNA polimerase Target obat > 95%


PncA Pirazinamidase Aktivasi prodrug
Pirazinamid 70-100%
rspA Protein ribosomal S1 Target obat
EmbCAB Arabinosil transferase Target obat
Etambutol embR Regulator transkripsi EmbCAB Ekspresi target obat 69%

rpsL Protein ribosomal S12 Target obat 60%


Streptomisin Rrs 16S rRNA Target obat <10%
gidB 16S rRNA metil transferase Modifikasi target
Amikasin/ Rrs 16S rRNA Target obat
Kanamisin EIS Asetiltransferase Modifikasi obat
ethA Flavin monooksigenase Aktivasi prodrug
inhA Enoil ACP reductase Target obat
eth R Penekan transkripsi ethA Ekspresi activator
Etionamid <10%
ndh NADH dehydrogenase II prodrug
mshA Glikosil transferase Modulasi aktivitas
Aktivasi prodrug
gyrA DNA gyrase subunit A Target obat
Fluoroquinolon >90%
gyrB DNA gyrase subunit B Ikatan obat
Dalam setiap replikasi 106 hingga 108,
strain MTB mengalami mutasi spontan
yang memberikan resistensi terhadap
obat tunggal
Drug Average mutation rate

Isoniazid 2.56 × 10-8

Rifampicin 2.25 × 10-10

Ethambutol 1 × 10-7

Streptomycin 2.95 × 10-8

Pyrazinamide 1 × 10-3
“Fall and Rise Phenomenom”
Ketika diobati dengan obat dosis tunggal, populasi basil
TB awalnya menyusut karena pembunuhan organisme
yang rentan sesuai antibiotik dalam populasi, dan sering
kali menghasilkan BTA-negatif

Namun, organisme yang selamat dari fase awal adalah


mutan yang resistan terhadap obat, dan proliferasi
mutan ini akhirnya menyebabkan seluruh populasi basil
bermutasi menjadi bentuk yang resistan terhadap obat
yang terus berkembang biak sampai mereka cukup
banyak untuk menyebabkan pengulangan gejala, dan
BTA-positif
“Fall and Rise Phenomenom”
01 Salah satu tujuan terbaru terapi anti-
TB adalah untuk mencegah mutan
yang resistan terhadap obat
Ini paling baik dilakukan dengan me
02 masukkan setidaknya tiga agen anti-t
uberkulosis yang efektif pada awalny
a rejimen pengobatan, karena ini aka
n mengurangi kemungkinan munculn
ya resistensi obat menjadi
10-18 atau lebih rendah.
Resistensi obat pada TB bukan hany
03 a disebabkan oleh pengobatan yang
tidak adekuat atau gagal, namun jug
a disebabkan oleh munculnya strain r
esisten yang ditransmisikan oleh pen
derita MDR-TB
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai