Anda di halaman 1dari 13

ILEUS OBSTRUKTIF

PADA ANAK
Oleh:
Chandra Pratama 20360228
Pendahuluan
Ileus obstruktif merupakan suatu keadaan yang menyebabkan isi
usus tidak bisa melewati lumen usus sebagai akibat adanya
sumbatan atau hambatan mekanik. Hal ini dapat terjadi
dikarenakan kelainan di dalam lumen usus, dinding usus, atau
benda asing di luar usus yang menekan, serta kelainan
vaskularisasi pada suatu segmen usus yang dapat menyebabkan
nekrosis segmen usus. Pada anak dan bayi baru lahir,
penyumbatan usus biasanya disebabkan oleh cacat lahir, massa
yang keras dari isi usus (mekonium) atau ususnya berputar
(volvulus).
Definisi
Ileus obstruktif adalah kerusakan
atau hilangnya pasase isi usus
yang disebabkan oleh sumbatan
mekanik. Rintangan pada jalan isi
usus akan menyebabkan isi usus
terhalang dan tertimbun di bagian
proksimal dari sumbatan, sehingga
pada daerah proksimal tersebut
akan terjadi distensi atau dilatasi
usus.
Obstruksi usus sering ditemukan pada
Epidemiologi
neonatus. Di Indonesia jumlahnya tidak jauh
berbeda dibandingkan dengan negara lain dan
untuk seluruh dunia jumlahnya jauh melebihi
50.000 dalam setahun. Data dari rumah sakit di
Cirebon tahun 2006 tercatat bahwa obstruksi
usus merupakan peringkat ke 6 dari 10
penyebab kematian tertinggi pada anak usia 1 –
4 tahun dengan proporsi 3,34%, yakni
sebanyak 3 kasus dari 88 kasus. Selain itu
berdasarkan data dari Rumah Sakit Umum
Daerah dr Pringadi Medan pada tahun 2007 –
2010 didapatkan kasus ileus obstruksi
sebanyak 11,5% dari 111 kasus.
Etiologi
Beberapa kelainan penyebab obstruksi antara lain:
• Adhesi intestinal : adanya jaringan fibrosa pada usus Pada bayi, penyebab
yang ditemukan saat lahir (kongenital) obstruksi usus adalah
• Hernia inkarserata : bila sudah terjadi penjepitan usus, cacat lahir atau cacat
maka dapat menyebabkan obstruksi usus. bawaan, massa yang
• Tumor (primer, metastasis) : dapat menyebabkan keras dari isi usus (ileus
sumbatan terhadap jalannya makanan dan cairan. mekonium) atau usus
• Divertikulum Meckel yang berputar (volvulus).
• Intussusception (masuknya usus proximal ke bagian
distal)
• Volvulus (terpuntirnya usus)
• Striktur yang menyebabkan penyempitan lumen usus.
• Askariasis
• Impaksi faeces (faecolith)
Obstruksi ileus merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena adanya daya
mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga menyebabkan
penyempitan/penyumbatan lumen usus. Akibat gangguan pasase tersebut terjadi pengumpulan isi
lumen usus yang berupa gas dan cairan pada bagian proximal tempat penyumbatan. Hal ini
menyebabkan pelebaran dinding usus (distensi) . Dengan demikian akumulasi cairan dan gas makin
bertambah yang menyebabkan distensi usus tidak hanya pada tempat sumbatan tetapi juga dapat
mengenai seluruh usus di bagian proximal sumbatan. Sumbatan ini menyebabkan gerakan usus yang
meningkat (hiperperistaltik) sebagai usaha alamiah. Hal ini menyebabkan terjadi serangan kolik
abdomen dan muntah-muntah. Pada obstruksi usus yang lanjut, peristaltik sudah hilang oleh karena
dinding usus kehilangan daya kontraksinya.

PATOFISIOLOGI
Gambaran Klinik
Gambaran klinik serangan kolik
meliputi :
Gambaran klinik yang bersifat ● Nyeri perut berkala
sistemik meliputi : ● Distensi berat
● Dehidrasi berat ● Mual / muntah
● Hipovolemia ● Gelisah / menggeliat
● Syok ● Bunyi usus nada tinggi
● Oliguria ● Halangan pasase
● Gangguan keseimbangan ● Obstipasi
elektrolit ● Tidak ada flatus
● Perut gembung
● Kelebihan cairan usus
● Kelebihan gas dalam usus
KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi obstruksinya, ileus obstrukif atau ileus mekanik
dibedakan menjadi,antara lain :
 Ileus obstruktif letak tinggi : obstruksi mengenai usus halus (dari gaster
sampai ileum terminal).
 Ileus obstruktif letak rendah : obstruksi mengenai usus besar (dari ileum
terminal sampai rectum).
 
Selain itu, ileus obstruktif dapat dibedakan menjadi 3 berdasarkan
stadiumnya, antara lain:
 Obstruksi sebagian (partial obstruction) : obstruksi terjadi sebagian
sehingga makananmasih bisa sedikit lewat, dapat flatus dan defekasi
sedikit.
 Obstruksi sederhana ( simple obstruction) : obstruksi/ sumbatan
yang t idak disertaiterjepitnya pembuluh darah (tidak disertai gangguan
aliran darah).
 Obstruksi strangulasi (strangulated obstruction) : obstruksi disertai
dengan terjepitnya pembuluh darah sehingga terjadi iskemia yang akan
berakhir dengan nekrosis ataugangren.
DIAGNOSA
Pemeriksaan fisik
● Inspeksi Pemeriksaan Penunjang
Perut distensi, dapat ditemukan darm kontur
dan darm steifung. Benjolan pada regio inguinal, ● Poto polos abdomen
femoral dan skrotum menunjukkan suatu hernia
inkarserata. Pada Intussusepsi dapat terlihat
massa abdomen berbentuk sosis. Adanya pedoman Essential of Diagnosis yaitu:
adhesi dapat dicurigai bila ada bekas luka
operasi sebelumnya. Complete Proximal Obstruction:
● Perkusi ● Vomiting
Hipertimpani ● Abdominal discomfort
● Auskultasi ● Abnormal oral contrast x-rays
Hiperperistaltik, bising usus bernada tinggi, Complete Mid or Distal Obstruction:
borborhygmi. Pada fase lanjut bising usus dan ● Nyeri kolik abdomen
peristaltik melemah sampai hilang. ● Vomiting
● Palpasi ● Abdominal distention
Kadang teraba massa seperti pada tumor (pada ● Constipation-obstipation
colok dubur teraba massa di rektum atau ● Peristaltic rushes
terdapat darah dan lendir), invaginasi atau ● Usus yang berdilatasi pada
hernia. pemeriksaan rontgen.
Gambaran Radiologi
PENATALAKSANAAN
Operatif
Pada umumnya dikenal 4 macam (cara) tindakan
bedah yang dikerjakan pada obstruksi ileus:
Persiapan penderita • Koreksi sederhana (simple correction). Hal ini
Persiapan penderita meliputi: merupakan tindakan bedah sederhana untuk
• Dekompressi usus dengan suction, membebaskan usus dari jepitan.
menggunakan NGT yang dimasukkan • Tindakan operatif by-pass. Membuat saluran usus
dalam perut atau usus baru yang "melewati" bagian usus yang
• Pemasangan kateter untuk mengukur tersumbat.
urine output • Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian
• Koreksi elektrolit dan keseimbangan proximal dari tempat obstruksi, misalnya pada Ca
asam basa stadium lanjut.
• Atasi dehidrasi • Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan
• Mengatur peristaltik usus yang efisien membuat anastomosis ujung-ujung usus untuk
berlangsung selama 4 sampai 24 jam mempertahankan kontinuitas lumen usus,
sampai saatnya penderita siap untuk misalnya pada carcinomacolon, invaginasi,
operasi. strangulata, dan sebagainya.
PROGNOSIS
Mortalitas obstruksi tanpa strangulata adalah 5% sampai 8% asalkan operasi
dapat segera dilakukan. Keterlambatan dalam melakukan pembedahan atau
jika terjadi strangulasi atau komplikasi lainnya akan meningkatkan mortalitas
sampai sekitar 35% atau 40%. Prognosisnya baik bila diagnosis dan tindakan
dilakukan dengan cepat.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai