Dosen Pembimbing : dr. Mohammad Gian Falah, Sp.Rad
Disusun oleh : S. Reza Tandisau 112020011 Definisi
Ileus obstruktif (ileus mekanik) adalah suatu
keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak dapat disalurkan ke distal karena adanya sumbatan atau hambatan mekanik Anatomi • Duodenum panjangnya sekitar 25 cm, mulai dari pilorus-jejenum. Jejenum terletak di regio abdominalis media sebelah kiri, sedangkan ileum cenderung terletak di region abdominalis bawah kanan Ileum cenderung terletak di region abdominalis bawah kanan • Usus besar : sekum, kolon dan rektum Sekum terdapat katup ileocaecaal dan apendiks Kolon : Kolon asendens, transversum, desendens dan sigmoid • Isi usus digerakkan oleh peristaltic yang terdiri atas dua jenis Gerakan, yaitu segmental dan peristaltic yang diatur oleh system saraf autonomy dan hormon Etiologi • Hernia inkarserata
• Non hernia inkarserata
• Adhesi atau perlekatan usus • Invaginasi • Askariasis • Volvulus • Tumor • Batu empedu yang masuk ke ileus Klasifikasi berdasarkan lokasi obstruksinya • Ileus obstruktif letak tinggi • Ileus obstruktif letak rendah obstruksi mengenai usus halus (dari gaster sampai ileum obstruksi mengenai usus besar (dari ileum terminal). terminal sampai rectum). Klasifikasi berdasarkan stadiumnya • Obstruksi sebagian • Obstruksi sederhana • Obstruksi strangulasi obstruksi/sumbatan obstruksi disertai dengan obstruksi terjadi sebagian yang tidak terjepitnya pembuluh darah sehingga makanan masih disertaiterjepitnya sehingga terjadi iskemia yang bisa sedikit lewat, dapat pembuluh darah (tidak akan berakhir dengan nekrosis flatus dan defekasi sedikit disertai gangguan aliran atau gangren. darah). PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIS Obstruksi sederhana • Nyeri kram pada perut disertai muntah yang banyak, nyeri bisa berat dan menetap, nyeri tidak • enak di perut bagian atas
Obstruksi disertai strangulasi
• Seperti obstruksi sederhana, tetapi nyeri lebih berat, perhatikan ada skar bekas operasi/hernia
Obstruksi mekanis di kolon
• Nyeri di epigastrium, nyeri hebat dan terus menerus (curiga iskemia/peritonitis), metallic • sound pada auskultasi foto polos abdomen foto polos abdomen • Gambaran “string of beads/pearls ” obstruksi usus halus Gambaran USG • Gambaran sonografi abdomen bawah menunjukkan usus halus yang terdilatasi dengan mukosa yang menebal (M) and lumen yang terisi cairan (L). Gambaran hiperekoik pada dinding usus mengindikasikan iskemia usus. Gambaran USG • Sonogram abdomen kanan atas menunjukkan penebalan sirkumferensial dinding usus dan kolon bagian proksimal yang terdilatasi dan berisi cairan Gambaran CT Scan • Obstruksi Usus Halus Secara umum, usus halus dengan kaliber lebih dari 2,5cm dianggap terdilatasi. Jika didapatkan zona transisi antara usus yang berdilatasi dan kolaps, diagnosis obstruksi akan lebih dapat dipastikan. Gambaran “small-bowel feces” adalah indikator lain yang jarang tetapi dapat diandalkan. Gambaran ini merupakan gelembung udara yang bercampur dengan gambaran solid pada usus yang terdilatasi bagian proksimal dari obstruksi. CT juga berguna untuk mendeteksi adanya strangulasi. Dinding usus akan terlihat menebal, dengan edema dan perdarahan pada mesenterium. Penyebab ileus (misalnya abses, pankreatitis, peritonitis, iskemia mesenterium) dapat diperlihatkan pada CT. Gambaran CT Scan • Gambaran kolon transversal yang terdilatasi pada obstruksi usus besar Tatalaksana • Tujuan utama dekompresi bagian yang mengalami obstruksi mencegah perforasi • Perbaiki keadaan umum • Puasakan pasien • Pemasangan infus untuk rehidrasi (RL) • Koreksi elektrolit • Pasang kateter urin monitor urine output • Pemberian antibiotik IV • Pemasangan NGT mengurangi tekanan intraabdominal Tatalaksana • Tindak Pembedahan (Laparotomi Eksplorasi) Tindakan bedah dilakukan bila terjadi: Strangulasi Obstruksi lengkap Hernia inkarserata Tidak ada perbaikan dengan pengobatan konservatif (dengan pemasangan NGT, infus, oksigen dan kateter) Komplikasi • Strangulasi menjadi penyebab dari kebanyakan kasus kematian akibat obstruksi usus. • Usus yang mengalami strangulasi mungkin mengalami perforasi dan menggeluarkan isi lumen yang merupakan campuran bakteri, hasil produksi bakteri, jaringan nekrotik dan darah ke dalam rongga peritoneum • Pada obstruksi kolon dapat terjadi dilatasi progresif pada sekum yang berakhir dengan perforasi sekum sehingga terjadi pencemaran rongga perut dengan akibat peritonitis umum. Prognosis • Mortalitas ileus obstruktif ini dipengaruhi banyak faktor seperti umur, etiologi, tempat dan lamanya obstruksi. • Obstruksi usus halus yang tidak mengakibatkan strangulasi mempunyai angka kematian 5 %. • Obstruksi usus halus yang mengalami strangulasi mempunyai angka kematian sekitar 8% jika operasi dilakukan dalam jangka waktu 36 jam sesudah timbulnya gejala-gejala, dan 25% jika operasi diundurkan lebih dari 36 jam. • Pada obstruksi usus besar, biasanya angka kematian berkisar antara 15–30 %. Kesimpulan • Obstruksi usus adalah keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak bisa disalurkan ke distal atau anus karena ada sumbatan/hambatan yang disebabkan kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus yang menekan atau kelainan vaskularisasi pada suatusegmen usus yang menyebabkan nekrosis segmen usus tersebut. Disebabkan oleh adhesi, hernia inkarserata, neoplasma,intususepsi, volvulus, benda asing, kumpulan cacing askaris. • Gejala umum berupa nyeri perut, mual, muntah, perut terasa begah tidak bisa flatus ataupun BAB. Gambaran radiologi dari ileus berupa distensi usus dengan multiple air fluid level, string of pearls, usus halus yang terdilatasi, penebalan sirkumferensial dinding usus dan kolon bagian proksimal yang terdilatasi dan berisi cairan. • Tujuan utama penatalaksanaan adalah dekompresi bagian yang mengalami obstruksi untuk mencegah perforasi. Tindakan operasi biasanya selalu diperlukan apabila penyebab obstruksi sudah jelas.