Anda di halaman 1dari 34

ILEUS

Dr Ade Sigit M, SpB


Ileus

NADYA MARSHA FITRI Y


030.11.206

FAKULTAS KEDOKTERAN TRISAKTI


ANATOMI
FISIOLOGI

PROSES PENCERNAAN
DASAR
1.Motilitas
2.Sekresi
3.Pencernaan
4.Penyerapan
HISTOLOGI
• Tunica Serosa. Tunica serosa atau lapisan peritoneum, tak lengkap di atas
duodenum, hampir lengkap di dalam usus halus mesenterica, kekecualian
pada sebagian kecil, tempat lembaran visera dan mesenterica peritoneum
bersatu pada tepi usus.
• Tunica Muscularis. Dua selubung otot polos tak bergaris membentuk
tunica muscularis usus halus. Ia paling tebal di dalam duodenum dan
berkurang tebalnya ke arah distal. Lapisan luarnya stratum longitudinale dan
lapisan dalamnya stratum circulare. Yang terakhir membentuk massa
dinding usus. Plexus myentericus saraf (Auerbach) dan saluran limfe terletak
diantara kedua lapisan otot.
• Tela Submucosa. Tela submucosa terdiri dari jaringan ikat longgar yang
terletak diantara tunica muskularis dan lapisan tipis lamina muskularis
mukosa, yang terletak di bawah mukosa. Dalam ruangan ini berjalan jalinan
pembuluh darah halus dan pembuluh limfe. Di samping itu, di sini ditemukan
neuroplexus meissner.
• Tunica Mucosa. Tunica mucosa usus halus, kecuali pars superior
duodenum, tersusun dalam lipatan sirkular tumpang tindih yang
berinterdigitasi secara transversa. Masing-masing lipatan ini ditutup dengan
tonjolan, villi..
HISTOLOGI
Usus halus ditandai oleh adanya tiga struktur
yang sangat menambah luas permukaan dan
membantu fungsi absorpsi yang merupakan
fungsi utamanya:
• Lapisan mukosa dan submukosa
membentuk lipatan-lipatan sirkular yang
dinamakan valvula koniventes (lipatan
kerckringi) yang menonjol ke dalam lumen
sekitar 3 ampai 10 mm. Lipatan-lipatan ini
nyata pada duodenum dan jejenum dan
menghilang dekat pertengahan ileum. Adanya
lipatan-lipatan ini menyerupai bulu pada
ILEUS
• Ileus merupakan suatu kondisi
dimana terdapat gangguan pasase
(jalannya makanan) di usus yang
segera memerlukan pertolongan
atau tindakan.
• Ileus terutama dibagi dua
berdasarkan penyebabnya, yaitu:
– ileus obstruktif
– ileus paralitik.
ILEUS OBSTRUKSI
Ileus obstruktif, atau disebut ileus mekanik,
adalah keadaan tidak bisa disalurkannya isi lumen
saluran cerna ke distal atau anus karena adanya
sumbatan mekanik yang disebabkan kelainan
dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus
yang menekan lumen usus, atau kelainan
vaskularisasi pada suatu segmen usus yang
menyebabkan nekrose segmen usus tersebut.
KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi obstruksinya, ileus
obstruktif dibedakan menjadi:
Lokasi Obstruksi
Letak Tinggi : Duodenum-
Jejunum
Letak Tengah : Ileum Terminal
Letak Rendah : Colon-Sigmoid-
rectum
Macam ileus Nyeri Usus Distensi Muntah Bising usus Ketegangan
borborigmi abdomen

Obstruksi ++ + +++ Meningkat -


simple tinggi (kolik)

Obstruksi +++ +++ + Meningkat -


simple (Kolik) Lambat, fekal
rendah
Obstruksi ++++ ++ +++ Tak tentu +
strangulasi (terus- biasanya
menerus, meningkat
terlokalisir)
Paralitik + ++++ + Menurun -
STADIUM
Penyumbatan mekanis pada
Obstruksi
Simple
lumen usus tanpa gangguan
pembuluh darah

Obstruksi disertai terjepitnya


Obstruks pembuluh darah sehingga
i
dapat terjadi iskemia yang
strangul
dapat berlanjut jadi nekrosis
asi
jaringan
ETIOLOGI
ETIOLOGI
ETIOLOGI
A. Hernia inkarserata
B. Invaginasi
C. Adesi
D. Volvulus
E. Tumor usus
F. Askaris
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
OBSTRUKSI Makanan & cairan yang OBSTRUKSI
(tergantung penyebab) ditelan, sekresi usus, udara komplit
terkumpul dalam jumlah
banyak

Dinding usus udem Fungsi absorbsi dan Prox: distensi


dan kongest sekresi menurun Distal: kolaps

Peristaltk menurun /
hilang
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSA
Anamnesis
• Nyeri (Kolik)
– Obstruksi usus halus : nyeri dirasakan disekitar
umbilikus
– Obstruksi kolon : nyeri dirasakan disekitar
suprapubik.
• Muntah
• Perut Kembung (distensi)
• Konstipasi
– Tidak ada defekasi
– Tidak ada flatus
Pemeriksaan Fisik
• Adanya strangulasi ditandai dengan adanya lokal
peritonitis seperti: Takikardia, pireksia (demam),
Rebound tenderness, nyeri lokal, hilangnya suara usus
DIAGNOSA
Pemeriksaan Fisik
• Adanya obstruksi ditandai dengan :
Inspeksi
• Tanda-tanda dehidrasi
• Perut distensi, dapat ditemukan kontur dan steifung.
Benjolan pada regio inguinal, femoral dan skrotum
menunjukkan suatu hernia inkarserata. Pada
Intussusepsi dapat terlihat massa abdomen berbentuk
sosis. Adanya adhesi dapat dicurigai bila ada bekas
luka operasi sebelumnya.
Auskultasi
• Hiperperistaltik, bising usus bernada tinggi,
borborhygmi. Pada fase lanjut bising usus dan
peristaltik melemah sampai hilang.
Perkusi: Hipertimpani
DIAGNOSA
Pemeriksaan Fisik
Rectal Toucher
• - Isi rektum menyemprot : Hirschprung disease
• - Adanya darah dapat menyokong adanya strangulasi,
neoplasma
• - Feses yang mengeras : skibala
• - Feses negatif : obstruksi usus letak tinggi
• - Ampula rekti kolaps : curiga obstruksi
• - Nyeri tekan : lokal atau general peritonitis
DIAGNOSA
Pemeriksaan Penunjang
 Foto Polos Abdomen
 CT Scan
 Fluoroscopy
 USG
 MRI
DIAGNOSA
Foto Polos Abdomen
DIAGNOSA
CT Scan
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
1. Persiapan penderita
• Persiapan penderita berjalan bersama dengan usaha
menegakkan diagnosa obstruksi ileus secara lengkap
dan tepat. Sering dengan persiapan penderita yang
baik, obstruksinya berkurang atau hilang sama sekali.
Persiapan penderita meliputi :
• Balance Penderita dirawat di rumah sakit.
• Penderita dipuasakan
• Kontrol status airway, breathing and circulation.
• Dekompresi dengan nasogastrictube.
• Intravenousfluidsandelectrolyte
• Dipasang kateter urin untuk menghitung cairan.
2. Operatif
3. Post Operasi
ILEUS PARALITIK
Ileus paralitik atau adynamic ileus adalah keadaan
di mana usus gagal / tidak mampu melakukan
kontraksi peristaltik untuk menyalurkan isinya.
Ileus paralitik ini bukan suatu penyakit primer usus
melainkan akibat dari berbagai penyakit primer,
tindakan (operasi) yang berhubungan dengan
rongga perut, toksin dan obat-obatan yang dapat
mempengaruhi kontraksi otot polos usus.
ETIOLOGI
Neurologik
Pasca operasi
Kerusakan medulla spinalis
Keracunan timbal
Iritasi persarafan splanikus
Pankreatitis

Metabolik
Gangguan keseimbangan elektrolit terutama
hypokalemia
Uremia
Komplikasi DM
Penyakit sistemik seperti SLE, sclerosis
multiple
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSA
Anamnesis
• Pada anamnesa ileus paralitik sering ditemukan
keluhan distensi dari usus, rasa mual dan dapat
disertai muntah. Pasien kadang juga mengeluhkan
tidak bisa BAB ataupun flatus, rasa tidak nyaman
diperut tanpa disertai nyeri.
DIAGNOSA
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
• Dapat ditemukan tanda-tanda generalisata
dehidrasi, yang mencakup kehilangan turgor
kulit maupun mulut dan lidah kering. Pada
abdomen harus dilihat adanya distensi, parut
abdomen, hernia dan massa abdomen. Pada
pasien yang kurus tidak terlihat gerakan
peristaltik.
Palpasi
• Pada palpasi bertujuan mencari adanya tanda
iritasi peritoneum apapun atau nyeri tekan,
yang mencakup ‘defence muscular’ involunter
atau rebound dan pembengkakan atau massa
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ileus Obstruktif Ileus Paralitik
• Herring bone appearance • Distensi usus hebat
• Air fluid level pendek dan
banyak (step ladder
dan menyeluruh
pattern)  letak tinggi • Line up pattern
• Air fluid level panjang di
kolon  letak rendah
PENATALAKSANAAN
1. Konservatif
• Penderita dirawat di rumah sakit.
• Penderita dipuasakan
• Kontrol status airway, breathing and circulation.
• Dekompresi dengan nasogastrictube.
• Intravenousfluidsandelectrolyte
• Dipasang kateter urin untuk menghitung balance
cairan.
2. Farmakologis
• Antibiotik broadspectrum untuk bakteri anaerob dan
aerob.
• Analgesik apabila nyeri.
• Prokinetik: Metaklopromide, cisapride
• Parasimpatis stimulasi: bethanecol, neostigmin
• Simpatis blokade: alpha 2 adrenergik antagonik

Anda mungkin juga menyukai