Abd.M.P
Obstruksi Usus pada Bayi
Dengan kemajuan teknologi saat ini,
obstruksi usus pada bayi sudah dapat
didiagnose pada periode prenatal.
Dengan melakukan pemeriksaan USG
dapat diketahui ; adanya distensi usus,
ibu dengan polihidramnion, prematuritas
dan ketuban yang berwarna hijau adalah
tanda dari adanya obstruksi usus pada
bayi.
KAUSA :
1. Malformasi Anorektal
2. Megacolon congenital
3. Atresia Usus
4. Invaginasi
5. Meconium Eleum
6. Steanosis Pilorik
Gejala Klinik
1. Muntah :
• Muntah adalah gejala paling umum, dan
terutama merupakan gejala pada obstruksi usus
bagian proximal (obst tinggi), bila muntah
berwana hijau (empedu) berarti obstruksi terjadi
didistal duodenum bagian ke II
2. Kembung :
• Merupakan gejala umum, penderita obstruksi
usus, melalui distal letak obstruksi, kembung
makin jelas.
3. Peristaltik :
• Gambaran kontur dan steifing usus dapat dilihat
dengan jelas pada obstruksi letak rendah
Gejala Klinik
4. Meconium :
Bayi normal akan mengeluarkan meconium pada
awal kehidupan intra uterine, biasanya pad jam
pertama. Pada obstruksi usus meconium bisa
keluar agak lambat atau sema sekali tak perbah
keluar meconium.
5. Colok Dubur :
Harus selalu dilakukan, pada atresia usus halus colok
dubur tak didapatkan meconium
II. Pemeriksaan Imaging
Intussuscipien
LEAD POINT
Sepsis
2. Invaginasi Sekunder
I. Non Operatif :
1. Persiapan :
NGT
Resusitaci cairan
Analisa Darah
Anti Biotik
2. Reduksi ; dengan kontras barium enema/water
soluble kontras, tekanan 3 feets, bisa diulangi
2-3 kali
3. Reduksi pneumatik ; Tekanan untuk bayi 80
mmHg dan anak : 110 –120 mmHg
Kontra Indikasi :
1. Tanda Peritonitis
2. Perforasi
3. Sepsis
4. Kemungkinan usus sudah
gangren
Tanda Bila indikasi berhasil :
1. Ada reflux konrtras ke ileum
terminale
II. Operatif
Secara milking dari distal ke proximal, tak
boleh pulling/menarik
Bila terjadi robekan serosa, maka operator
harus menilai apakah milling akan berhasil
atau tidak, bila tidak sebaiknya jangan
diteruskan-->ruptur-->kontaminasi : untuk
ini dilakukan reseksi dan anastomosi
Bila berhasil harus dilakukan penilaian :
Apakah usus viable – Nacl hangat
Warna berubah jadi merah dan peristaltik
Positif.
Cari lead point untuk pasien >2 tahun
Invaginasi Rekuren
Kelainan Transmembran
Chloride Channel
Obstruksi
Gejala :
1. Distensi/Kembug
2. Muntah Empedu
3. Pasasi meconium per anus (-)
4. Pada palpasi : Abdomen : teraba
mass berupa Coin
5. Bila sudah complicated :
Odema
Eritema (pada dinding perut)
Radiologi
Gambar
Stenosis Fenestrated membrane Atresia
N = 21 N = 13 N = 60
2. Postnatal
Perut kembung
Midgut volvulus
Mekonium ileus
Duplication cyst
Hernia internal
Penanganan
Decompresi NGT
Resusitasi TPN
Operasi koreksi
Atresia Colon
Insiden
1.8 – 15% dari seluruh atresia
Tipe III kanan flexura
lienalis
Tipe I
Kelainan yang menyertai
Defek dinding depan abdomen
Defek genitourinaria
Ischiofagus conjoint twins
Kausa
Mesenterik vaskular impairment
Volvulus intra uterine
Diagnosa
Prenatal : USG colon > besar
RO : dilatasi proksimal colon yang hebat
gambaran mirip pneumoperitoneum
Komplikasi
Perforasi
Tindakan
Reseksi distal colon
Colostomi
Tidak dilakukan :
Reseksi – anastomosa karena banyak terjadi
komplikasi sebab keadaan segmen colon distal
tak diketahui
Malformasi Anorektal
Insiden
1 : 4000 - 5000
Pembagian
Letak rendah, intermediate, tinggi
Klasifikasi berdasar tindakan / penanganan
Klasifikasi
GENDER MALFORMASI KOLOSTOMI
Fistula cutaneus / perineal (-)
Rektourethral fistula
Bulbus (+)
Male Prostatik (+)
Rektovesika fistula (+)
Anorekto agenesis tanpa fistula (+)
Rektal atresia (+)
Fistula cutaneus / perineal (-)
Vestibular fistula (+)
Female Anorektal L agenesis tanpa fistula (+)
Rektal atresia (+)
Persisten cloaca (+)
PENANGANAN
Male New Born
Minimal
PSARP PSARP
Minimal PSARP
Cut back
4 – 8 mgg
Incisi
Anoplasti PSARP
FEMALE ANOREKTAL MALFORMASI
Pengaruh :
1. ADRENERGIC mill N.Hypoceestriaus- tonus sfingter
2. ADRINERGIC --- relaxasi otot polos
3. CHOLIVERGIC – fungsi ….. ?
4. Non Adrenergic and non cholinergic – ralaxasi stigter
internum melalui mediater NO.VIP (vasialitivi internal
peptida) dan lain-lain peptidergic saraf.
Pd H.D – malformasi komplex dan sistem saraf internal usus
- …..
1. Ganglur cholinergit
2. NANC internun
3. Serabut-serabut peptidergic saraf
Gejala Klinik
1. Pengeluaran inkronium terlambat yaitu beberapa
hari sampai minggu. (normal : beberapa jam –
hari)
2. Gejala obstruksi usus atau opstipasi berat :
- Muntah
- Distensi abdomen
- Bila lama - drum like belly
3. Entero colitus
4. Gangguan pertumbuhan
Komplikasi
1. Enterocolitus dengan gejala diare dan muntah
Bik keadaan berat LIFE THREATHING
TOXIC MEGACOLON Demam,muntah
empedu diare explosif, distensi abdomen,
dehidrasi dan syok
2. Ulserasi dan Ischemic nekrotic mucosa di atas
segmen aganglionosis – sepsis pneumatosis
dan perotonitis
3. Perforasi
4. Gangguan pertumbuhan
DIAGNOSA
A. Radiologi :
1. Zone Transisi : batas
aganglionosis dan normal
Gambaran :
- ekor tikus Distensi proximal dan
- Corong mengempul
pada
aganglionosis
2. Retensi kontras sampai lebih
24 jam
3. Instestinal transit trine memanjang
PENGUKURAN Elektromanometri