Anda di halaman 1dari 31

Ileus Obstruksi

Dr. febi iswandi suarno Mkes,


Sp.B
Gangguan pasase usus yang
disebabkan oleh Kegagalan
usus u n t u k mengosongkan
isinya akibat adanya
sumbatan.

OBSTRUKSIILE
US
Anatomi

• Usus halus : struktur


tubular dari pylorus
hingga cecum.
• Terbagi menjadi
duodenum,
jejunum, dan ileum.
• Duodenum : segmen
paling proksimal,
terletak
retroperitoneum, di
caput dan tepi inferior
corpus pankreas
• Duodenum dibatasi
oleh pylorus gaster dan
ligamentum Treitz.
• Jejunum dan ileum berada di rongga
peritoneum dan diikat oleh
mesenterium.
• 40% segmen proksimal = jejunum
• 60% segmen distal = ileum, dibatasi
oleh katup ileocecal dengan cecum
• Lipatan mukosa
internal usus 
plica circulares atau
valvula conniventes
• Pada ileum
terdapat folikel
limfoid bernama
Plaque Peyeri
Penyebab Ileus Obstruktif
Etiologi

OBSTRUKSIILE
US
Etiologi
• Adhesi, hernia, dan malignansi merupakan 80 % penyebab dari
kasus ileus obstruktif.

• Pada anak-anak  intususepsi merupakan penyebab tersering.


• Pada orang tua  pikirkan kemungkinan adanya kanker.

• Metastasis dari genitourinaria, kolon, pankreas, dan karsinoma


gaster menyebabkan obstruksi lebih sering daripada tumor primer
di intestinal.
ILEUS OBSTRUK
TIF
Diagnosa (anamnesis umum)
 Gejala Utama:
i. Nyeri-Kolik
- Obstruksi usus halus : kolik dirasakan
disekitar umbilikus
- Obstruksi kolon : kolik dirasakan disekitar
suprapubik.
ii. Muntah
- Stenosis Pilorus : Encer dan asam
- Obstruksi usus halus : Berwarna
kehijauan
- Obstruksi kolon : onset muntah lama.
iii. Perut Kembung (distensi)
iv. Konstipasi
- Tidak ada defekasi
- Tidak ada flatus
Diagnosa (pemeriksaan Fisik)
 Ileus Obstruksi
 Inspeksi
Perut distensi, dapat ditemukan kontur(gambaran usus) dan steifung(gambaran gerakan usus).
Benjolan pada regio inguinal, femoral dan skrotum menunjukkan suatu hernia inkarserata.
Pada Intussusepsi dapat terlihat massa abdomen berbentuk sosis. Adanya adhesi dapat
dicurigai bila ada bekas luka operasi sebelumnya
 Auskultasi
Hiperperistaltik, bising usus bernada tinggi(metallic sound) dan Borborygmi. Pada fase lanjut
bising usus dan peristaltik melemah sampai hilang
 Perkusi
Hipertimpani
 Palpasi
Kadang teraba massa seperti pada tumor, invaginasi, hernia.
Rectal Toucher :
- Isi rektum menyemprot : Hirschprung disease
- Adanya darah dapat menyokong adanya strangulasi, neoplasma
- Feses yang mengeras : skibala
- Feses negatif : obstruksi usus letak tinggi
- Ampula rekti kolaps : curiga obstruksi
- Nyeri tekan : lokal atau general peritonitis
Klasifikasi
• Lesi intraluminal
Penyebab • Lesi intramural
Lesi Ekstraluminal

Lokasi
• Letak tinggi
• Letak rendah

• Ileus obstruksi sedehana


Jenis dasar • Ileus obstruksi strangulasi
• Ileus obstruksi jenis gelung tertutup
Klasifikasi
• Berdasarkan penyebabnya ileus obstruktif dibedakan
menjadi tiga kelompok (Yates, 2004) :
1) Lesi-lesi intraluminal, misalnya fekalit, benda asing,
batu empedu.
2) Lesi-lesi intramural, misalnya malignansi atau
inflamasi.
3) Lesi-lesi ekstramural, misalnya adhesi, hernia,
volvulus atau intususepsi.
• Untuk keperluan klinis dan berdasarkan letak sumbatan,
ileus obstruktif dibagi dua (Ullah et al., 2009):
1) Ileus obstruktif usus halus, yaitu obstruksi letak
tinggi dimana mengenai duodenum, jejunum dan
ileum
2) Ileus obstruktif usus besar, yaitu obstruksi letak
rendah yang mengenai kolon, sigmoid dan rectum.
Terbagi dalam dua
golongan:

Letak Tinggi Letak Rendah


Mengenai usus halus, Mengenai
duodenum sampai colon
Ilium

OBSTRUKSIILE
US
• Ileus obstruktif dibagi lagi menjadi tiga jenis dasar (Sjamsuhidajat &
Jong, 2005) :

1) Ileus obstruktif sederhana, dimana obstruksi tidak disertai


dengan terjepitnya pembuluh darah.

2) Ileus obstruktif strangulasi, dimana obstruksi yang disertai


adanya penjepitan pembuluh darah sehingga terjadi iskemia
yang akan berakhir dengan nekrosis atau gangren yang
ditandai dengan gejala umum berat yang disebabkan oleh
toksin dari jaringan gangren.

3) Ileus obstruktif jenis tertutup, dimana terjadi bila jalan


masuk dan keluar usus tersumbat, dimana paling sedikit
terdapat dua tempat obstruksi.
Pemeriksaan Radiologi
Foto polos abdomen (foto posisi supine, posisi tegak abdomen atau posisi
dekubitus) dan posisi tegak thoraks. Pada foto abdomen dapat ditemukan beberapa
gambaran, antara lain:
1) Distensi usus bagian proksimal obstruksi
2) Kolaps pada usus bagian distal obstruksi
3) Posisi tegak atau dekubitus: Air-fluid levels
4) Posisi supine dapat ditemukan distensi usus dan step-ladder sign
5) String of pearls sign, gambaran beberapa kantung gas kecil yang berderet
6) Coffee-bean sign, gambaran gelung usus yang distensi dan terisi udara dan
gelung usus yang berbentuk U yang dibedakan dari dinding usus yang oedem.
7) Pseudotumor Sign, gelung usus terisi oleh cairan.
Supine view of the abdomen in a patient with intestinal
obstruction.
Dilated loops of small bowel are visible (arrows).
ILEUS OBSTRUK
TIF
Left Lateral decubitus view of the abdomen, showing air-fluid
levels consistent with intestinal obstruction (arrows).
ILEUS OBSTRUK
TIF
Dilatasi usus
Herring Bone
Coffee Bean
Step Ladder
Penatalaksanaan
• Pasien dengan obstruksi intestinal biasanya mengalami dehidrasi dan
kekurangan Natrium, Khlorida dan Kalium yang membutuhkan
penggantian cairan intravena dengan cairan salin isotonic seperti Ringer
Laktat.
• Urin harus di monitor dengan pemasangan Foley Kateter.

• Pemeriksaan elektrolit serial, seperti halnya hematokrit dan leukosit,


dilakukan untuk menilai kekurangan cairan.
• Antibiotik spektrum luas diberikan untuk profilaksis atas dasar temuan
adanya translokasi bakteri pada ostruksi intestinal.
Dekompresi
• Pemasangan nasogastric tube bertujuan untuk
mengosongkan lambung, mengurangi resiko terjadinya
aspirasi pulmonal karena muntah dan meminimalkan
terjadinya distensi abdomen.

• Pasien dengan obstruksi parsial dapat diterapi secara


konservatif dengan resusitasi dan dekompresi.
Tatalaksana

L a p a r o t o m i eksplorasi

ILEUS OBSTRUK
TIF
Terapi Operatif
Pada umumnya dikenal 4 macam (cara) tindakan bedah yang dikerjakan pada
obstruksi ileus.
1) Koreksi sederhana (simple correction). Tindakan bedah sederhana untuk
membebaskan usus dari jepitan, misalnya pada hernia incarcerata non-
strangulasi, jepitan oleh streng/adhesi atau pada volvulus ringan.
2) Tindakan operatif by-pass. Membuat saluran usus baru yang "melewati"
bagian usus yang tersumbat, misalnya pada tumor intralurninal, Crohn
disease, dan sebagainya.
3) Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian proximal dari tempat
obstruksi, misalnya pada Ca stadium lanjut.
4) Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis ujung-
ujung usus untuk mempertahankan kontinuitas lumen usus, misalnya pada
carcinomacolon, invaginasi strangulata, dan sebagainya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai