I. Definisi
Ileus obstruktif adalah suatu keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak dapat
disalurkan ke distal karena adanya sumbatan atau hambatan mekanik yang disebabkan
kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus yang menekan atau kelainan
vaskularisasi pada suatu segmen usus yang menyebabkan nekrose segmen usus.
(Wahyudi, Siswandi, Purwaningrum, & Cynthia Dewi, 2020)
II. Etiologi
Penyebab obstruksi mekanis berkaitan dengan kelompok usia yang terserang dan letak
obstruksi. Sekitar 50% obtruksi terjadi pada kelompok usia pertengahan dan tua, dan
terjadi akibat perlekatan yang disebabkan oleh pembedahaan sebelumnnya.
Intususpepsi adalah invaginasi salah satu bagian usus ke dalam bagian berikutnya dan
merupakan penyebab obtruksi yang hampir selalu ditemukan pada bayi dan balita.
Intususepsi sering terjadi pada ileum terminalis yang masuk kedalam sekum. Benda
asing dan kelainan kongenital merupakan penyebab lain obtruksi yang terjadi pada
anak dan bayi. (Anderson Price & MCCarty Wilson, 2006)
III. Epidemiologi
-
IV. Patofisiologi
Pada awalnya akan muncul gambaran obstruksi dan kontraktilitas usus meningkat
untuk mengeluarkan isi usus melalui lokasi sumbatan. Kemudian usus menjadi lelah,
berdilatasi, dan kontraksi berkurang. Dilatasi usus mengakibatkan akumulasi air dan
elektrolit intralumen sehingga terjadi dehidrasi dan hipovolemia. Sumbatan proksimal
dapat disertai hipokloremia, hipokalemia, dan alkalosis metabolik akibat muntah.
Tekanan intralumen yang meningkat dapat menyebabkan penurunan aliran darah
mukosa, iskemia yang berujung pada perforasi, dan peritonitis. (Putra, et al., 2014)
V. Klasifikasi
Klasifikasi lieus dibagi menjadi ileus mekanik/dinamik dan
paralitik/adinamik/fungsional. lieus mekanik sendiri dibagi menjadi dua menurut letak
sumbatannya: (Putra, et al., 2014)
1. Letak tinggi: bila sumbatan terdapat di esofagus, gaster. atau duodenum.
2. Letak rendah: bila sumbatan terdapat di usus halus, usus besar (paling sering
terjadi di kolon sigmoid), sampai dengan anus. Pada sumbatan sederhana yang
terlibat hanya lumen usus, sedangkan pada strangulasi, vaskularisasi juga
terganggu dan dapat terjadi nekrosis dinding usus
a b c
(Gambar 1: a.Ileus obstruksi letak rendah. Udara di sekum masih tampak sedikit, b. Obstruksi usus besar.
Titik transisi terlihat di daerah kolon sigmoid, c. Barium enema pada pasien yang sama memperlihatkan
lesi obstruksi.)
(gambar 2. Ileus letak tinggi. Pada foto berbaring (kiri), terdapat gambaran usus halus yang
berdilatasi (panah hitam) dan tidak terdapat gambaran udara di rektum (panah putus-putus hitam).
Surgical clips dapat terlihat juga (panah putih). Pada foto tegak (kanan), dapat dilihat adanya air
fluid level (panah kosong hitam))
( Gambar 3. Obstruksi usus halus klasik: valvulae conniventes terlihat jelas.)
( Gambar 4. Gambaran usus halus pada ileus obstruksi letak tinggi sering juga disebut sebagai
stack of coins appearance atau coil spring appearance)
DAFTAR PUSTAKA
Anderson Price, S., & MCCarty Wilson, L. (2006). Pathophysiology: Clinical Concepts Of Disease
Processes. Jakarta: EGC.
Putra, S., Sastroasmoro , S., Silman, E., Tumbelaka , A., Hamdani , C., Kusdijanto , . . . Pudjiadi , L.
(2014). KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN EDISI 4. JAKARTA: MEDIA AESCULAPIUS.
Wahyudi, A., Siswandi, A., Purwaningrum, R., & Cynthia Dewi, B. (2020, Juni). Angka Kejadian
Ileus Obstruktif Pada Pemeriksaan BNO 3 Posisi Di RSUD Abdul Moeloek. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Sandi Husada.