Anda di halaman 1dari 25

ILUS

OBSTRUKSI
DOSEN PENGAMPU :
Ns. Nova Yanti, M.Kep,
Sp.KMB
ANGGOTA KELOMPOK 7

01 02 03
KHANEISYA UMMI UTTARI
SAUDANA LASWITA PRTAMA

(213310729) (213310730) (213310745)


PENGERTIAN
01 ILUES
Menurut Margaretha Novi Indrayani (2013). Ileus adalah gangguan
atau hambatan isi usus yang merupakan tanda adanya obstruksi
usus akut yang segera membutuhkan pertolongan atau tindakan.
Ileus dibagi menjadi dua yaitu ileus obstruktif dan ileus paralitik.
Ileus obstruktif atau disebut juga ileus mekanik adalah keadaan
dimana isi lumen saluran cerna tidak bisa disalurkan ke distal atau
anus karena adanya sumbatan atau hambatan mekanik yang
disebabkan kelainan dalam lumen usus (Ida Ratna, Nurhidayati,
2015). Sedangkan ileus paralitik adalah obstruksi usus akibat
kelumpuhan seluruh atau sebagian otot-otot usus yang
menyebabkan berkurangnya atau tidak adanya peristaltik (Megan
Griffiths, 2020)
KLASIFIKASI
02 ILUES
Menurut sifat sumbatannya Menurut letak sumbatannya

1) Obstruksi biasa (simple obstruction) yaitu


1) Obstruksi tinggi, bila mengenai usus
penyumbatan mekanis di dalam lumen usus
tanpa gangguan halus

2) Obstruksi strangulasi yaitu penyumbatan di 2) Obstruksi rendah, bila mengenai


dalam lumen usus disertai oklusi pembuluh usus besar (Pasaribu, 2012).
darah
Menurut etiologinya Menurut stadiumnya

1. Lesi ekstrinsik (ekstraluminal)


1. Obstruksi sebagian (partial
2. Lesi intrinsik yaitu di dalam
obstruction)
dinding usus
2. Obstruksi sederhana (simple
3. Obstruksi menutup (intaluminal)
obstruction)
3. Obstruksi strangulasi
(strangulated obstruction)
ETIOLOGI
03 ILUES
1. Hernia inkarserata

Hernia inkarserata timbul karena usus yang masuk ke dalam kantung hernia
terjepit oleh cincin hernia sehingga timbul gejala obstruksi (penyempitan) dan
strangulasi usus (sumbatan usus menyebabkan terhentinya aliran darah ke usus).

2. Non hernia inkarserata

1) Adhesi atau perlekatan usus

2) Askariasis

3) Volvulus

4) Tumor

5) Batu empedu yang masuk ke ileus.


TANDA DAN
03 GEJALA ILUES
• Mekanik sederhana - usus halus atas

Kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi, muntah, peningkatan bising usus, nyeri tekan abdomen.

• Mekanik sederhana - usus halus bawaH

Kolik (kram) signifikan midabdomen, distensi berat, bising usus meningkat, nyeri tekan abdomen.

• Mekanik sederhana – kolon

Kram (abdomen tengah sampai bawah), distensi yang muncul terakhir, kemudian terjadi muntah (fekulen), peningkatan bising usus,
nyeri tekan abdomen.

• Obstruksi mekanik parsial

Gejalanya kram nyeri abdomen, distensi ringan.

• Strangulasi

Gejala berkembang dengan cepat: nyeri hebat, terus menerus dan terlokalisir, distensi sedang, muntah persisten, biasanya bising usus
menurun dan nyeri tekan terlokalisir hebat. Feses atau vomitus menjadi berwarna gelap atau berdarah
04 PATOFISIOLOGI
ILUES
Obstruksi mekanik pada usus berhubungan dengan perubahan fungsi dari usus, dimana terjadi peningkatan
tekanan intraluminal. Bila terjadi obstruksi maka bagian proksimal dari usus mengalami distensi dan berisi gas,
cairan dan elektrolit. Bila terjadi peningkatan tekanan intraluminal. hipersekresi akan meningkat pada saat
kemampuan absorbsi usus menurun, sehingga terjadi kehilangan volume sistemik yang besar dan progresif.
Awalnya, peristaltic pada bagian proksimal usus meningkat untuk melawan adanya hambatan. Peristaltic yang
terus berlanjut menyebabkan aktivitasnya pecah, dimana frekuensinya tergantung pada lokasi obstruksi. Bila
obstruksi terus berlanjut dan terjadi peningkatan tekanan intraluminal, maka bagian dari proksimal dari usus tidak
akan berkontraksi dengan baik dan bising usus menjadi tidak teratur dan hilang. Peningkatan tekanan intraluminal
dan adanya distensi menyebabkan gangguan vaskuler terutama statis vena. Dinding usus menjadi udem dan
terjadi translokasi bakteri ke pembuluh darah. Produksi toksin yang disebabkan oleh adanya translokasi bakteri
menyebabkan timbulnya gejala sistemik. Efek local peregangan usus akibat udem usus adalah anoksia, iskemik
pada jaringan yang terlokalisir, nekrosis disertai absorbsi toksin-toksin bakteri ke dalam rongga peritoneum dan
sirkulasi sistemik.
05 MANIFES
KLINIK ILUES
Obstruksi usus halus Obstruksi usus besar
● Gejala awal biasanya berupa nyeri
● Nyeri perut yang bersifat kolik dalam kualitas
abdomen sekitar umbilicus atau bagian
epigastrium yang sama dengan obstruksi pada usus halus
● Klien dapat mengeluarkan darah dan
mucus, tetapi bukan materi fekal dan tidak tetapi intensitasnya jauh lebih rendah.
terdapat flatus.
● gejala obstruksi usus berupa konstipasi ● Muntah muncul terakhir terutama bila katup
yang berakhir pada distensi abdomen, ileosekal kompeten.
● Pada obstruksi komplit
● Apabila obstruksi terjadi pada ileum maka
● Akhirnya abdomen menjadi sangan distensi,
muntah fekal dapat terjadi. Jika obstruksi
usus berlanjut terus dan tidak diatasi maka loop dari usus besar menjadi dapat dilihat dari
akan terjadi syok hipovolemia akibat
luar melalui dinding abdomen.
dehidrasi dan kehilangan volume plasma,
● Pada pemeriksaan abdomen didapatkan
abdomen tampak distensi dan peristaltic ● Klien mengalami kram akibat nyeri abdomen
meningkat bawah.
06 PENATALAKSANA
ILUES
Pipa lambung harus dipasang untuk Tindakan bedah dilakukan bila :
Pengobatan pasca bedah sangat
mengurangi muntah, mencegah 1. Strangulasi penting terutama dalam hal cairan
aspirasi danmengurangi distensi
2. Obstruksi lengkap dan elektrolit. Kita harus
abdomen (dekompresi). Pasien
mencegah terjadinya gagal ginjal
dipuasakan, kemudian dilakukan juga 3. Hernia inkarserata dan harus memberikan kalori yang
resusitasi cairan dan elektrolit untuk
4. Tidak ada perbaikan dengan cukup. Perlu diingat bahwa pasca
perbaikan keadaan umum. Setelah
bedah usus pasien masih dalam
keadaan optimum tercapai barulah pengobatan konservatif (dengan keadaan paralitik
dilakukan laparatomi. Pada obstruksi
parsial atau karsinomatosis abdomen pemasangan NGT, infus,oksigen
dengan pemantauan dan konservatif dan kateter)

PERSIAPAN OPERASI PASCA BEDAH


07
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK ILUES
1. HB (hemoglobin), PCV (volume sel yang ditempati sel darah merah) : meningkat
akibat dehidrasi

2. Leukosit : normal atau sedikit meningkat ureum + elektrolit, ureum meningkat, Na+
dan Cl- rendah.

3. Rontgen toraks : diafragma meninggi akibat distensi abdomen

• Usus halus

• Mencari penyebab

• Enema kontras tunggal

• CT Scan pada usus halus


08 KOMPLIKASI ILUES
1. Peritonitis septicemia adalah suatu keadaan dimana terjadi peradangan
pada selaput rongga perut (peritonium) yang disebabkan oleh
terdapatnya bakteri dalam dalah (bakteremia).

2. Syok hypovolemia terjadi abikat terjadi dehidrasi dan kekurangan


volume cairan.

3. Perforasiusus adalah suatu kondisi yang ditandai dengan terbentuknya


suatu lubang usus yang menyebabkan kebocoran isi usus ke dalam
rongga perut. Kebocoran ini dapat menyebabkan peritonitis.

4. Nekrosisusus adalah adanya kematian jaringan pada usus.

5. Sepsis adalah infeksi berat di dalam darah karena adanya bakteri.


09 ANALISIS JURNAL
● Analisis Jurnal Masalah Kesehatan Ileus Obstruksi

1. Judul Jurnal : ILEUS OBSTUKTIF : CASE REPORT


2. Penulis : Muhamad Arief, I Made Wirka, Tri Setyawati
3. Volume dan Nomor : Vol. 2, No. 1
4. Tahun Terbit : Februari 2020
Partisipan / Problem Populasi dalam penelitian ini adalah pasien laki-laki 63 tahun dengan nyeri
perut, tidak flatus. Pada pemeriksaan fisik abdomen, inspeksi : distended,
auskultasi : bising usus meningkat, palpasi : teraba keras, adanya McBurney,
perkusi : redup di semua lapang abdomen. Pada pemeriksaan foto polos
abdomen 3 posisi didapatkan dilatasi sistema usus halus dengan coil spring
appearance dan multiple air fluid level intramulen mengarah gambaran small
bowel obstruction.
Intervensi Pada kasus ini dilakukan tindakan laparotomy eksploratif agar tidak terjadi
komplikasi seperti sepsis, toxinema, atau shock.
Comparaticion Tidak Ada

Outcome Tindakan pembedahan direkomendasikan pada pasien yang tidak membaik


selama 48 jam setelah dilakukan perawatan konservatif. Sedangkan pada kasus
ini, kurang dari 24 jam setelah diagnosis ileus obstruktif ditegakkan, segera
direncanakan tindakan pembedahan laparotomy eksplorasi sebagai tindakan
definitif. Selama pembedahan, ditemukan adanya perlengketan pada omentum
da nada colon bant yang merupakan penyebab terjadinya obstruksi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai