Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI (PBAK_)


Tentang
PENYULUHAN ANTI KORUPSI TENTANG STRATEGI DAN RENCANA
AKSI PEMBERANTASAN KORUPSI

OLEH :

KELOMPOK 10 :
1. ANNISA SURURI (203310684)
2. ISRA HAYATI OKTAVI L.(213310728)
3. NABILA ADINA PUTRI (213310731)
4. VIRA ALIA PUTRI (213310746)
5. WANGI LARA HATIKA S. (213310747)

DOSEN : Ns Murniati Muchtar, SKM.S.Kep.M.Biomed

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLI TEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
PADANG
TA 2021/2022
i
KATA PENGANTAR

Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat
limpahan karunia nikmatNya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
PENYULUHAN ANTI KORUPSI TENTANG STRATEGI DAN RENCANA AKSI
PEMBERANTASAN KORUPSI ” dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam
rangka memenuhi tugas Mata Pelajaran “ PBAK ” dengan dosen Ibu

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya
dalam menyelesaikan makalah ini.

Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan


kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa
maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif
dari pembaca.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.

Padang , september 2021;

Kelompok 10

ii
DAFTAR ISI

JUDUL …………………………………………………………….………………..i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………..1
A. Latar Belakang ………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………….2
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………….3
A. Pengertian Penyuluhan Anti Korupsi …………………………3
B. Tahap -Tahap Pengorganisasian Penyuluhan ………………..…..4
C. Metode Dan Media Penyuluhan ………………………………4
D. Evaluasi Hasil Penyuluhan ……………………………………5
E. Laporan Kegiatan Penyuluhan ………………………………..5
F. Penanganan Konflik Yang Muncul Dalam Penyuluhan ……..9
G. Keselamatan Kerja K3 Dalam Penyuluhan …………………10
H. Strategi Nasional Dan Rencana Aksi Pencegahan Dan Pemberantasa korupsi
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………….13
A. Kesimpulan ………………………………………………..13
B. Saran ………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………..14

Iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara ini kaya raya, tetapi rakyatnya miskin karena korupsi tak
berkesudahan. Saat ini korupsi sudah sampai pada tingkatan terendah sekalipun dan
akan selalu ada di suatu negara. Mengapa demikian? Hal ini tidak bisa dijawab secara
sederhana mengapa korupsi terus berkembang demikian masif. Korupsi terjadi pada
semua aspek kehidupan masyarakat sehingga sangat sulit untuk diberantas. Seperti
benang kusut yang sulit diurai. Banyak strategi dan upaya dilakukan untuk
memberantas korupsi, tetapi perlu diingat bahwa strategi tersebut harus disesuaikan
dengan konteks masyarakat maupun organisasi yang dituju.
Dengan kata lain, setiap negara, masyarakat, maupun organisasi harus mencari
strategi yang tepat untuk mencari pemecahannya. Untuk melakukan pemberantasan
korupsi yang sangat penting sekali diingat adalah karakteristik dari berbagai pihak
yang terlibat serta lingkungan tempat mereka bekerja. Di dalam Rencana Strategi
Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, ada enam (6) strategi nasional
yang telah dirumuskan guna mewujudkan tata kepemerintahan yang bersih dari
korupsi dengan didukung kapasitas pencegahan dan penindakan serta penanaman nilai
budaya yang berintegritas.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pegertian penyuluhan antti korupsi ?


2. Apa saja tahap-tahap pemgorganisasian penyuluhan ?
3. Bagaimana metode dean media penyuluhan ?
4. Bagaimana evaluasi hasil penyuluhan ?
5. Bagaimana laporan kegiatan penyuluhan ?
6. Bagaimana penanganan konflik yang muncul dalam penyuluhan ?
7. Bagaimana keselamatan kerja dalam penyuluhan ?
8. Bagaimana strategi nasional dan rencana aksi pencegahan dan pemberantasan
korupsi ?

1
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pegertian penyuluhan antti korupsi


2. Untuk mengetahui apa saja tahap-tahap pemgorganisasian penyuluhan
3. Untuk mengetahui bagaimana metode dean media penyuluhan
4. Untuk mengetahui evaluasi hasil penyuluhan
5. Untuk mengetahui laporan kegiatan penyuluhan
6. Untuk mengetahui penanganan konflik yang muncul dalam penyuluhan
7. Untuk mengetahui bagaimana keselamatan kerja dalam penyuluhan
8. Untuk mengetahui bagaimana strategi nasional dan rencana aksi pencegahan
dan pemberantasan korupsi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENYULUHAN ANTI KORUPSI

Penyuluh Antikorupsi adalah agen perubahan yang turut serta bersama KPK
memberantas korupsi melalui kegiatan penyuluhan antikorupsi. Tindak pidana
korupsi adalah musuh utama bangsa Indonesia dan terjadi dari tahun ke tahun, hal ini
dapat memudarkan kepercayaan atau nasionalitas masyarakat dan saat itulah maka
kedaulatan negara dapat jumlah kasus dan jumlah tersangka apabila dibandingkan dari
tahun 2015 hingga 2017, tercatat hanya 454 kasus korupsi ditangani sepanjang 2018
dan 1.087 tersangka, dengan menyebutkan nilai kerugian negara menurun pada 2018,
dari tahun sebelumnya, meskipun apabila ditinjau dari segi tren mengalami
peningkatan. Berdasarkan data yang rilis ICW, jumlah kerugian Negara sebesar Rp
5,6 triliun, selain itu jumlah suap senilai Rp 134,7 miliar, dan untuk pungutan liar
nilainya adalah Rp 6,7 miliar, dan jumlah pencucian uang sebesar Rp 91 miliar.
Tindak pidana korupsi juga telah mengguncang kepercayaan pemerintahan di daerah,
termasuk pada masyarakat Kabupaten Jombang, hal ini terjadi setelah terjadi
penangkapan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap Bupati Kabupaten
Jombang.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Jombang (Nyono
Suharli Wihandoko) sebagai tersangka dalam kasus suap terkait perizinan pengurusan
jabatan di Pemkab Jombang. NSW diduga menerima suap dari Plt Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Jombang Inna Silestyanti (Kristian Erdianto, 2018), padahal
sebelumnya telah ada program pencegahan praktik
korupsi yang terus dilakukan Pemkab Jombang. dengan menggandeng Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) berupa sosialisasi (Z Arivin., 2018). Sosialisasi ini
seharusnya ditindaklanjuti dengan melibatkan masyarakat sebagai tanggung jawab
sosial kemasyarakatan dalam kehidupan bermasyarakat dengan menjadi teladan (role
model) atas usaha mencegah dan menentang korupsi yang dapat digunakan sebagai
strategi dan rencana aksi pemberantasan korupsi dan integritas serta nilai-nilai
antikorupsi. Di sisi yang lain, mengapa santri dapat berperan dalam pencegahan
korupsi, hal ini sesuai dengan kunjungan KPK di Ponpes (Humas KPK, 2019), selain
3
itu Kabupaten Jombang juga dikenal dengan kota wali karena terdapat pondok-
pondok pesantren besar yang memiliki reputasi terpercaya, yakni pondok pesantren
Tambak Beras, pondok pesantren Denanyar, pondok pesantren Tebuireng, Pondok
Pesantren Darul Ulum dan pondok pesantren lainnya. Pondok-pondok pesantren
tersebut membawahi beberapa lembaga pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai
dengan universitas, dan salah satu pondok pesantren yang dikenal memiliki figur
berintegritas yang layak dijadikan teladan dan sekaligus Presiden

B. TAHAP-TAHAP PENGORGANISASIAN PENYULUHAN ANTIKORUPSI

1. Merencanakan penyuluhan, perencanaan diperlukan untuk mengantisipasi


terjadinya gap atau penyimpangan antara tujuan yang ingin dicapai dengan
hasil yang diperoleh.
2. Mengorganisasikan penyuluhan, merencanakan penyuluhan,
mengorganisasikan penyuluhan, mengevaluasi kegiatan penyuluhan,
membuat laporan kegiatan, menerapkan Ke dalam pemyuluhan, dan
menangani konflik yang muncul dalam kegiatan penyuluhan.
3. Melaksanakan penyuluhan, dengan cara menarik menyampaikan penyuluhan
4. Mengevaluasi kegiatan penyuluhan
5. Membuat laporan kegiatan
6. Menerapkan K3 dalam penyuluhan
7. Menangani konflik yang muncul dalam kegiatan penyuluhan

C. METODE PENYULUHAN ANTIKORUPSI

1. Menyampaikan presentasi dengan metode Pecha Kucha.


Petcha Kutca artonya chit-chat. Metode ini ditemukan oleh Astrid Klein dan
Mark Dytham sebagai metode presentasi atau format presentasi yang cukup unik
dan menarik presentasi Petcha Kucha pertama kali diadakan di Tokyo pada bulan
februari 2003. seiring berjalannya waktu metode ini berkembang dengan pesat

2. Menyuluh dengan Boardgame


Beberapa manfaat memainkan boardgame adalah mampu mengasah
kemampuan berpikri dan kreativitas, menjadi lebih aktif, bersosialisasi dan
4
komunikatif, mengasah kemampuan dalam menyusun strategi, menamkan rasa
saling menghormati, keakraban dan kejujuran, dan mengasah ketelitian dalam
menyelesaikan sesuatu,

3. Menyuluh dengan Role Playing


Strategi pembelajaran Role Playing dalah metode pembelajaran berbentuk
permainan gerak yangdi dalamnya terdapat sistem, tujuan dan juga melibatkan
unsur keceriaan. Beberapa keunggulan menggunakan metode ini adalah mampu
menumbuhkan semangat serta rasa kebersamaan melalui pembelajaran yang
menyenangkan.

4. Menyuluh dengan diskusi Studi Kasus


Studi kasus dalam hal ini bukan hanya berarti kasus tindak pdana korupsi.
Penyuluh sebelumnya menyiapkan bahan diskusi bagi pesert, dimana studi kasus
terdiri dari topik, deskripsi fakta, hipotesa, dan skenario jawaban. Studi kasus
merupakan pengkajian secara rinci terhadap satulatar atausatu orang subjek atau
satu tempar penyimpanan dokumen.

D. EVALUASI HASIL PENYULUHAN

Cara melakukan evaluasi penyuluhan menjadi kegiatan yang strategis untuk


menilai apakah suatu penyuluhan berjalan sesuai tujuan pelatihan yang dirancang
sebelumnya. Evaluasi ala Kirk Patrick menyatakan :
1. Evaluasi level 1 atau reaksi,
2. Evaluasi level 2 atau evaluasi belajar
3. Evaluasi level 3 atau tingkah laku (behavior) dan
4. Evaluasi tahap 4 atau evaluasi hasil.

E. LAPORAN KEGAIATAN PENYULUHAN

Contoh :
LAPORAN KEGIATAN
PENYULUHAN PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI
DI WILAYAH LINGKUNGAN SD NEGERI GUDANGKOPI I
5
1.1 LATAR BELAKANG
Pendidikan diyakini merupakan kunci masa depan bangsa. Peningkatan
intelektualitas, kecerdasan emosi dan penanaman karakter menjadi salah satu
prasyarat keberhasilan pengembangan sumber daya manusia indonesia.Kualitas
sumber daya manusia yang tinggi merupakan modal utama pembangunan untuk
mencapai kesejathteraan bangsa. Dalam hal ini pendidikan anti korupsi juga
merupakan pendidikan penting yang harus ditanamkan sejak dini.
Pendidikan anti korupsi perlu ditanamkan sejak dini, fokus awalnya adalah
siswa dikenalkan dengan memahami moral dan nilai lokal kemudian pengenalan
norma-norma atau nila yang danut di sosial kemasyarakatan.
Pendidikan yang dapat disampaikan kepada anak bisa dalam bentuk
pengenalan karakter, mencontohkan perilaku yang baik sesuai moral dan nilai.
Selanjutnya agar siswa diharapkan mampu menerapkan karakter moral tersebut
dalam kehidupannya sehari-hari.
Sebagai bekal hidup agar sukses di masa depan, membangun
karakter/kejujuran sejak dini karena usia SD merupakan pendidikan formal
pertama yang masih berpikir operasional/konkret. Umur 7-11 tahun, anak sudah
mulai berpikir transformasi reversible (dapat dipertukarkan) dan kekalahan.
Mereka dapat mengerti adanya perpindahan benda, mulai dapat membuat
klasifikasi, namun pada dasarnya masih pada hal yang konkret. Anak sudah
dapat mengerti persoalan sebab akibat. Oleh karena itu, dalam penanaman nilai
pun sudah dapat dikenalkan suatu tindakan dengan akibat yang baik dan tidak
baik. Pendidikan anti korupsi ditanamkan sejak dini agar memperbaiki kualitas
moral untuk mencapai terbentuknya Indonesia bebas korupsi.
Ada beberapa alasan mengapa pendidikan anti korupsi harus diberikan di
jenjang sekolah dasar. Diantaranya adalah :
 Sudah mulai adanya kompetensi. Mulai timbulnya kepentingan pribadi
yang bersinggungan dengan kepentingan orang lain, sehingga adanya
kompetensi yang kurang sehat antar siswa, yang seharusnya dapat dihindari
apabila adanya pengawasan terus menerus dalam penerapan nilai yang
sesuai norma yang telah ada di masyarakat.
 Pembelajaran afektif hanya sebatas kognotof saja belum diaplikasikan
6
sehingga siswa tidak membiasakan diri berperilaku baik dan benar.
 Sekolah tidak menerapkan aturan yang jelas dan konsisten. Peraturan yang
dibuat hendaknya berdasarkan kesepakatan bersama sehingga siswa merasa
ikut serta membuat dan bertanggungjawab langsung atas tindakannya.
 Kurangnya keteladanan dari lingkungan (orangtua, guru, orang dewasa di
sekitar, media, dll). Keteladanan dari oranf di sekitar sangat membantu
dalam proses penanaman nilai atau budi pekerti yang diharapkan untuk
dapat diterapkan dalam kegiatan mereka sehari-hari.
 Siswa belum mendapatkan informasi dan sosialisasi tentang anti korupsi.
Untuk tingkat sekolah dasar, siswa diharapkan mengenal terlebih dahulu
nilai yang diyakini akan dapat melawan tindakan korupsi.
Dari latar belakang diatas pendidikan budaya anti korupsi dirasa cukup
penting diberikan kepada siswa Sekolah Dasar agar dapat menanamkan nilai-
nilai anti korupsi sejak dini dan dapat mengamalkannya dikehidupan sehari-hari.
1.2 TEMPAT/WAKTU KEGIATAN/PESERTA
a. Tempat : SDN GUDANGKOPI I
b. Waktu Kegiatan : 29 Oktober 2018/10.00 WIB
c. Peserta : Anak Kelas VI

1.3 METODE PENYULUHAN


Penyuluhan dilakukan dengan mempresentasikan materi mengenai PBAK di
Sekolah menggunakan media powerpoint
Kegiatan Penyuluhan :
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Media
1. Pembukaan  Memberi salam  Siswa
(3 menit)  Memperkenalkan menjawab
diri salam
 Menyampaikan  Siswa
tujuan penyuluhan memahami
maksud dan
tujuan
2. Pelaksanaan  Menyampaikan  Mendengarkan  Power
(10 menit) materi materi Point
 Sesi tanya jawab penyuluhan
yang di
sampaikan
 Siswa
memperhatikan
jalannya
penyuluhan.
 SIswa bertanya.
3. Penutup  Menyimpulkan dan  Siswa mampu
rencana tindak menjawab
lanjut ke depan pertanyaan
 Menutup dengan yang diajukan.
salam  Menjawab
salam.

1.4 MATERI PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI


Korupsi adalah perbuatan yang buruk seperti menyealahgunakan
kepercayaan dalam suatu masalah atau organisasi untuk mendapatkan
keuntungan. Atau kegiatan publik dan masyarakat luas untuk kepentingan
pribadi atau kelompok tertentu. Contohnya seperti mengambil barang yang
bukan haknya, mencontek, mencuri. Untuk kasus yang lebih besar antara lain
penggelapan uang, penerimaan uang sogok dan lain sebagainya untuk
memperkaya diri sendiri atau orang lain.
Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari perlunya menanamkan nilai-
nilai anti korupsi sejak dini, antara lain ;

1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggungjawab
6. Kerja Keras\
8
7. Sederhana
8. Berani
PENUTUP

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
karuniaNya kami dapat menyelesaikan tinjauan tugas penyuluhan ini. Shalawat dan
salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabat beliau, amin.
Penyuluhan mengenai Pendidikan Budaya Anti Korupsi telah di lakukan di
wilayah Sekolah dasar Negeri Gudangkopi I pada tanggal 29 Oktober 2018, peserta
merupakan siswa kelas VI SDN Gudangkopi I
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada guru dan
Kepala Sekolah SDN Gudangkopi I yang telah memberikan kesempatannya untuk
memberikan Pendidikan Budaya Anti Korupsi untuk siswa kelas 6.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam tinjauan kepustakaan ini
banyak terdapat kejanggalan dan kekurangan. Oleh karenanya penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna perbaikan tinjauan kepustakaan ini.
DOKUMENTASI
F. PENANGANGAN KONFLIK YANG MUNCUL DALAM PENYULUHAN

Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain,


kelompokdengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini,
pertikaianmenunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang
diekspresikan,diingat, dan dialami. Beberapa cara mengelola konflik salah satunya
adalah denganmediasi yaitu suatu komitmen dan tindakan yang dibangun secara
bersama dalam menangani masalah.
9
G. KESELAMATAN KERJA K3 DALAM PENYULUHAN

Kesehatan Dan Keselamatan Kerja :

Keselamatan kerja adalah Keselamatan yang bertalian dengan keselamatan orang,


mesin, alat kerja, bahan dan lingkungannya yang menjadi tugas semua orang yang
bekerja.

Kesehatan kerja adalah suatu ilmu yang penerapannya untuk meningkatkan


kualitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan kesehatan pencegahan penyakit
akibat kerja yang diwujudkan melalui pemeriksaan kesehatan pengobatan dan asupan
makanan yang bergizi.

Dalam penyelenggaran Penyuluhan Antijorupsi juga mempunyai potensi bahaya


yang dapat menimbulkan dampak keselamatan dan kesehatan serta menimbulkan
penyakit akibat penyelenggaraan penyuuhan tersebut.

1) Identifikasi Kebutuhan :
 Lokasi tempat penyuluhan yang aman
 Penanggung jawab lokasi
 Fasilitas penunjang K3
 Tempat dan jalur evakuasi
 Akses sesuai kondisi dan lokasi
2) Safety Briefing :
 Menyiapkan materi informasi tentang K3 pada lokasi penyuluhan
 Menjelaskan secara umum kepada peserta tentang langkah K3 ketika
terjadi keadaan darurat
 Menjelaskan secara teknis langkah K3 ketika terjadi keadaan darurat
(oleh PJ Lokasi)
10
 Menanyakan tanggapan singkat dari peserta untuk memastikan
pemahaman
3) Pemantauan :
 Pemantauan situasi dan kondisi lokasi penyuluhan Hasil pemantauan
situasi dan kondisi dicatan dengan menggunakan checklist
 Melakukan langkah antisipasi apabila terjadi potensi keadaan darurat
4) Laporan :
 Catatan hasil penerapan K3 pada pelaksanaan penyuluhan antikorupsi
 Laporan penerapan K3 disusun dan didokumentasikan

H. STRATEGI NASIONAL DAN RENCANA AKSI PENCEGAHAN DAN


PEMBERANTASAN KORUPSI

Pasca-reformasi pemberantasan korupsi telah menjadi fokus utama pemerintah.


Berbagai upaya ditempuh baik untukmencegah maupun untuk menindak tindak
pidana korupsi secara serentak oleh pemegang kekuasaan eksekutif, legislatif dan
yudikatif. Di dalam Rencana Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi, ada enam (6) strategi nasional yang telah dirumuskan guna mewujudkan tata
kepemerintahan yang bersih dari korupsi dengan didukung kapasitas pencegahan dan
penindakan serta penanaman nilai budaya yang berintegritas. Strategi tersebut adalah:
1. Pencegahan;
2. Penegakan hukum;
3. Harmonisasi peraturan perundang-undangan;
4. Kerja sama internasional dan penyelamatan aset hasil tindak pidana korupsi;
5. Pendidikan budaya antikorupsi;
6. Mekanisme pelaporan pelaksanaan pemberantasan korupsi.

Komisi Pemberantasan Korupsi dalam bukunya mengenai panduan memberantas


korupsi dengan mudah dan menyenangkan, mengelompokkan strategi pemberantasan
korupsi tersebut ke dalam 3 strategi berikut :
1. Strategi Represif
Strategi ini adalah strategi penindakan tindak pidana korupsi di mana seseorang
diadukan, diselidiki, disidik, dituntut, dan dieksekusi berdasarkan saksi-saksi dan alat
11
bukti yang kuat.BUKU AJAR Pendidikan dan Budaya Antikorupsi
2. Strategi Perbaikan Sistem
Perbaikan sistem dilakukan untuk mengurangi potensi korupsi. Caranya dengan kajian
sistem, penataan layanan publik melalui koordinasi, supervisi, pencegahan, serta
mendorong transparansi penyelenggara negara.
3. Strategi Edukasi dan Kampanye
Strategi ini merupakan bagian dari upaya pencegahan yang memiliki peran strategis
dalam pemberantasan korupsi. Melalui strategi ini akan dibangun perilaku dan budaya
antikorupsi. Edukasi dilakukan pada segenap lapisan masyarakat sejak usia dini.
Ketiga strategi tersebut harus dilaksanakan secara bersamaan.
12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Tanggungjawab usaha pemberantasan korupsi di Indonesia tidak hanya menjadi


tangung jawab penegak hukum saja tapi juga menjadi tanggungjawab setiap elemen
masyarakat khususnya kaum muda yang merupakan generasi penerus bangsa dan
Negara. Peranan pemuda dalam usaha pemberantasan korupsi di Indonesia sangatlah
penting peranannya. Pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari usaha
pemeberantasan korupsi di Indonesia, karena hanya dengan pendidikan penanaman
karakter anti karupsi kepada masyarakat khususnya pemuda dapat ditanamkan. Di
sinilah kaum muda dapat mengambil peranan dalam pemberantasan korupsi, mereka
harus menuntut ilmu dengan giat kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari, dan menyurakananti-korupsi karena,suara-suara para pemuda kerap kali
merepresentasikan dan mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat 

B. Saran

Agar terwujudnya mahasiswa sebagai generasi anti-korupsi, bukan hanya


kesadaran dari diri mahasiswa sendiri tetapi harus adanya dukungan penuh keluarga,
lingkungan dan juga pemerinta
13

DAFTAR PUSTAKA

K. H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yakni pondok pesantren Tambak Beras


Jombang : https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/JPHI/index
Periode 1999-2001
Kalla, M. Jusuf. 2009. Korupsi, Mengorupsi Indonesia, Sebab, Akibat, dan Prospek
Pemberantasan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Komisi Pemberantasan Korupsi. 2006. Memahami untuk Membasmi: Buku Saku
untuk Memahami Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Komisi
Pemberantasan Korupsi.
Komisi Pemberantasan Korupsi. 2013. Semua Bisa Beraksi. Jakarta: Komisi
Pemberantasan Korupsi.
Komisi Pemberantasan Korupsi. 2013. Strategi Komunikasi Pendidikan dan Budaya
Anti Korupsi. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi.
Komisi Pemberantasan Korupsi. Tanpa tahun. Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi: Sosialisasi Budaya Anti Korupsi. Jakarta: Komisi
Pemberantasan Korupsi
Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Tahun 2014. :
http://wawasanfadhitya.blogspot.com/2012/07/upaya-pemberanta
san-korupsi-di-indonesia. Html diakses 2 April 2014
http://www.ti.or.id/ :Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi.
https://www.coursehero.com/file/p3pktg9/C-Tahap-tahap-pengorganisasian-
penyuluhan-antikorupsi-1-merencanakan-penyuluhan/
https://aclc.kpk.go.id/materi/semangat-melawan-korupsi
https://aclc.kpk.go.id/materi/semangat-melawan-korupsi
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/JPHI/index
http://www1.bappenas.go.id/index.php/download_file/view/11467/3818/
http://transparency.org/

14

Anda mungkin juga menyukai