Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENYULUHAN ANTI KORUPSI

Makalah ini diajukan guna melengkapi tugas mata kuliah

Pendidikan Dan Budaya Anti Korupsi

Dosen Pengampu : Parta Suhanda, S.Kp, M.Biomed

DISUSUN OLEH :

Annisa Gustiana P27901120050

Hani Ermaya Khansa P27901120058

Tiara Calista Putri P27901120083

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JL DR SITANALA, RT 002/RW 003, KARANG SARI, KEC NEGLASARI

KOTA TANGGERANG, BANTEN

TELP (021) 5522250

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Dan Budaya Anti
Korupsi.

Dalam penyusunan makalah ini, saya ucapkan terima kasih atas bantuan
semua pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan makalah berjudul
“Teknik Penyusunan Laporan Penyuluhan Korupsi”. Tidak terlepas dari bantuan
Bapak Parta Suhanda, S.Kp, M.Biomed selaku dosen pengampu dalam mata
kuliah Pendidikan Dan Budaya Anti Korupsi, dan juga tidak terlepas dari do’a
orang tua yang diberikan kepada kami.

Adapun harapan kami kepada para pembaca atau semua kalangan yang
telah membaca makalah ini yaitu dapat menambah wawasan atau pengetahuan
dalam kehidupan sehari-hari. Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan yang disebabkan karena terbatasnya kemampuan yang
kami miliki.

Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
penyusun harapkan, untuk lebih memperluas pengetahuan kami terhadap
pembuatan makalah kedepannya.

Tangerang, 15 Agustus 2021

Penulis

ii
iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 2
C. Tujuan.......................................................................................... 2

BAB II ISI...................................................................................................... 3

A. Pengertian penyuluhan antikorupsi.............................................. 3


B. Rencana penyuluhan anti korupsi................................................ 3
C. Tahap-tahap / perorganisasian penyuluhan antikorupsi............... 3
D. Metode penyuluhan antikorupsi................................................... 4
E. Cara menyusun media penyuluhan anti korupsi ………………. 5
F. Evaluasi penyuluhan.................................................................... 6

BAB III PENUTUP........................................................................................ 7

A. Kesimpulan.................................................................................. 7
B. Saran............................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………... 8

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Korupsi sepertinya tak kunjung habis dari bangsa ini, hal ini
menjadikan sebuah pandangan baru terhadap penanganan korupsi. Di era
globalisasi ini, praktek korupsi juga sudah semakin merajalela. Korupsi
sekarang ini, tidak hanya dilakukan oleh pejabat-pejabat petinggi negara
dan pegawai-pegawai perkantoran. Siapa pun sebenarnya bisa melakukan
tindakan korupsi, tidak terkecuali para remaja. Masa remaja adalah periode
dimana seseorang mulai bertanya-tanya mengenai berbagai fenomena yang
terjadi di lingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan nilai diri
mereka. Elliot Turiel (1978) menyatakan bahwa para remaja mulai
membuat penilaian tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah populer
yang berkenaan dengan lingkungan mereka, misalnya: politik,
kemanusiaan, perang, keadaan sosial, dan sebagainya.
Tuntutan untuk menjadi manusia yang berpikir dewasa dimulai
pada saat ini. Generasi remaja merupakan pondasi keberhasilan sebuah
pembangunan. Jika generasi mudanya baik, maka akan terbawa terus
hingga mereka menjadi penerus pemimpin bangsa. (Mochtar Lubis :
2008 : 22) 3 Untuk memberantas korupsi secara menyeluruh, diperlukan
peran serta seluruh lapisan masyarakat. Kita tidak dapat hanya
mengandalkan pemerintah atau KPK sebagai lembaga pemberantas
korupsi yang telah banyak melakukan penanggulangan korupsi secara
represif. Terbukti hingga saat ini tindakan represif masih belum
memberikan efek jera terhadap para pelaku korupsi.
Agar perilaku korupsi tidak semakin meluas, diperlukan tindakan
pencegahan (preventif) terhadap potensi untuk melakukan tindakan
korupsi di seluruh lapisan masyarakat, khususnya remaja. Mencegah
korupsi sejak dini adalah hal yang wajib. Tetapi sayang, saat ini banyak
pihak yang masih menyepelekan pendidikan korupsi yang ditanamkan

1
sejak dini. Bahkan dari para remaja pun, masih banyak yang menganggap
remeh soal korupsi, berlaku tidak peduli dan tidak mengetahui akan
bahaya korupsi. Hal itu disebabkan karena kurangnya pengetahuan remaja
tentang korupsi serta kurangnya pendidikan anti korupsi untuk remaja.
Padahal, dengan mereka terbimbing, teredukasi dengan bahaya korupsi
merekaAkan lebih berhati-hati terhadap korupsi.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini antara lain :

1.. Apakah Pengertian dari Penyuluhan Antikorupsi?

2. Bagaimana Rencana Penyuluhan Anti Korupsi?

3. Bagaimana Tahap-Tahap/Pengorganisasian Penyuluhan Antikorupsi?

4. Bagaimana Metode Penyuluhan Antikorupsi?

5. Bagaimana Cara Melakukan Evaluasi Penyuluhan ?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain :
1. Untuk mengetahui Apakah Pengertian dari Penyuluhan Antikorupsi?
2. Untuk mengetahui Bagaimana Rencana Penyuluhan Anti Korupsi?
3. Untuk mengetahui Bagaimana Tahap-Tahap/Pengorganisasian
Penyuluhan Antikorupsi?
4. Untuk mengetahui Bagaimana Metode Penyuluhan Antikorupsi?
5. Untuk mengetahui Bagaimana Cara Melakukan Evaluasi
Penyuluhan?

2
BAB II

ISI

A. PENGERTIAN PENYULUHAN ANTIKORUPSI

Penyuluhan antikorupsi adalah ilmu sosial yang mempelajari system dan


proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan
yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan.

B. RENCANA PENYULUHAN ANTIKORUPSI

Rencana penyuluhan anti korupsi yaitu pemilihan dan penetapan metode


dan langkah-langkah pembeajaran yang interaktif sesuai dengan tujuan, materi,
dan kelompok sasaran, atau identifikasi kelompok sasaran dan merumuskan sosok
ideal yang akan dihasilkan sesuai dengan kedudukan dan perannya di masyarakat.
Checklist Mempersiapkan Penyuluhan Antikorupsi berdasarkan perencanaan yang
disusun, perlu disiapkan checklist sebagai alat kontrol. Contoh checklist adalah
daftar kebutuhan seperti fasilitas (lokasi/tempat, tempat duduk), kelengkapan
pelatihan (lembar/poster, audio/video, alat bantu visual, banner), kelengkapan
pelatih (dress-code pelatih, draftpointers kata, handout peserta), dll.

C. TAHAP-TAHAP / PENGORGANISASIAN PENYULUHAN


KESEHATAN
1. Merencanakan penyuluhan
Perencanaan diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya gap atau
penyimpangan antara tujuan yang ingin dicapai dengan hasil yang
diperoleh.
2. Mengorganisasikan penyuluhan
merencanakan penyuluhan, mengorganisasikan penyuluhan,
melaksanakan penyuluhan, mengevaluasi kegiatan penyuluhan,
membuat laporan kegiatan, menerapkan K3 dalam penyuluhan, dan
menangani konflik yang muncul dalam kegiatan penyuluhan.

3
3. Melaksanakan penyuluhan cara menarik dalam menyampaikan materi
penyuluhan
4. Mengevaluasi kegiatan penyuluhan
5. Membuat laporan kegiatan
6. Menerapkan K3 dalam penyuluhan
7. Menangani konflik yang muncul dalam kegiatan penyuluhan Konflik
merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain,
kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam
pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua
atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami. Beberapa
cara mengelola konflik salah satunya adalah dengan mediasi yaitu suatu
komitmen dan tindakan yang dibangun secara bersama dalam
menangani masalah.

D. METODE PENYULUHAN ANTIKORUPSI


1. Menyampaikan Presentasi dengan Metode PechaKucha artinya chit-chat.
Metode ini ditemukan oleh Astrid Klein dan Mark Dytham sebagai
metode presentasi atau format presentasi yang cukup unik dan menarik.
Presentasi pechakucha pertama kali diadakan di Tokyo pada bulan
februari 2003. Seiring dengan berjalannya waktu metode ini berkembang
cukup pesat.
2. Menyuluh dengan Boardgame
Beberapa manfaat memainkan boardgame adalah mampu mengasah
kemampuan berpikir dan kreativitas, menjadi lebih aktf, bersosialisasi dan
komunikatif, mengasah kemampuan dalam menyusun strategi,
menanamkan rasa saling menghormati, keakraban dan kejujuran, dan
mengasah ketelitian dalam menyelesaikan sesuatu.
3. Menyuluh dengan RolePlaying
Strategi pembelajaran roleplaying adalah metode pembelajaran berbentuk
permainan gerak yang di dalamnya terdapat sistem, tujuan dan juga
melibatkan unsur keceriaan. Beberapa keunggulan menggunakan metode

4
roleplaying adalah mampu menumbuhkan semangat serta rasa
kebersamaan melalui pembelajaran yang menyenangkan.
4. Menyuluh dengan Diskusi Studi Kasus
Studi kasus dalam hal ini bukan hanya berarti kasus tindak pidana
korupsi. Penyuluh sebelumnya menyiapkan bahan diskusi bagi peserta,
dimana studi kasus terdiri dari topik, deskripsi fakta, hipotesa, dan
skenario jawaban. Studi kasus merupakan pengujianSecara rinci terhadap
satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen.
5. Menyuluh dengan Metode Demonstrasi
Pengertian metode demonstrasi menurut Syah (2000:208) adalah metode
mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan
melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan
media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang
sedang disajikan.
6. Menyuluh dengan Metode Brainstorming
Metode brainstorming disebut juga metode sumbang saran. Suatu bentuk
metode diskusi untuk menghimpun gagasan, pendapat dan pengalaman
peserta. Metode ini adalah teknik mengajar dengan cara melontarkan
suatu masalah ke peserta, kemudiadisajikan Menjawab,Menyataka
Pendapat,Atau Memberi Komentar SehinggaMemungkinkan masalah
tersebut berkembang menjadi masalah baru.
7. Menyuluh dengan Metode Advesory & Fishbow
Menyuluh menggunakan metode advesory dan metode fishbowl adalah
metode diskusi yang mengedepankan fokus pada solusi. Terdapat
fasilitator yang menyiapkan skenario dimana dalam setiap kelompok
diskusi, dipilih 1-2 orang yang menghadapi tantangan.

E. Cara menyusun media penyuluhan antikorupsi


Setelah selesai melaksanakan penyuluhan, langkah selanjutnya adalah
membuat laporan pelaksanaan kegiatan secara tertulis. Pembuatan laporan
kegiatan sendiri dimaksudkan sebagai bukti tanggung jawab seorang

5
penyuluh bahwa telah melaksanakan kegiatan sekaligus mendokumentasikan
kegiatan.

F. EVALUASI PENYULUHAN
Cara melakukan evaluasi penyuluhan menjadi kegiatan yang strategis
untuk menilai apakah suatu penyuluhan berjalan sesuai tujuan pelatihan yang
dirancang sebelumnya.
Evaluasi ala Kirk Patrick menyatakan :
1. Evaluasi level 1 atau reaksi,
2. Evaluasi level 2 atau evaluasi belajar, 3. Evaluasi level 3 atau tingkah laku
(behavior) dan
4. Evaluasi tahap 4 atau evaluasi hasil.

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Tanggungjawab usaha pemberantasan korupsi di Indonesia tidak hanya


menjadi tangung jawab penegak hukum saja tapi juga menjadi tanggungjawab
setiap elemen masyarakat khususnya kaum muda yang merupakan generasi
penerus bangsa dan Negara. Peranan pemuda dalam usaha pemberantasan
korupsi di Indonesia sangatlah penting peranannya. Pendidikan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari usaha pemeberantasan korupsi di Indonesia,
karena hanya dengan pendidikan penanaman karakter anti karupsi kepada
masyarakat khususnya pemuda dapat ditanamkan. Di sinilah kaum muda dapat
mengambil peranan dalampemberantasan korupsi, mereka harus menuntut ilmu
dengan giat kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan
menyurakan Anti-korupsi karena, suara-suara para pemuda kerap kali
merepresentasikan dan mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat.

B. SARAN

Semoga makalah yang kami susun ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi kita semua mengenai kelalaian dalam praktik keperawatan.
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Hal ini dikarenakan minimnya pengetahuan kami mengenai
materi penelitian ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca sangat kami harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://aclc.kpk.go.id/materi/keterampilan-dasar-
penyuluh/infografishttps://www.google.com/search?safe=strict&client=ms-
androidsamsung&source=androidbrowser&sxsrf=ALeKk03fBtUDEHrNb9UGgysSTzv6d43i
JA (diakses pada tanggal 13 Agustus 2021)

%3A1585709596358&ei=HAKEXr60FfS_8QOcwJSgDQ&q=Pengertian+penyuluhan
&oq=Pengertian+penyuluhan&gs_lcp=ChNtb2JpbGUtZ3dzLXdpei1zZXJwEAMyBAgjECcyA
ggAMgIIADICCAAyAggAMgIIADICCAAyAggAOgQIABBHOgYIABAWE
B46BQgAEM0CUJOxAVjbxQFgo8sBaABwAXgAgAHaBogB0iqSAQsyLTIuMC40L
jEuM5gBAKABAQ&sclient=mobile-gws-wiz-serp#sbfbu=1&pi=Pengertian
%20penyuluhan (diakses pada tanggal 13 Agustus 2021)

https://pdfcoffee.com/penyuluhan-antikorupsi-bebedocx-pdf-free.html (diakses pada


tanggal 13 Agustus 2021)

Anda mungkin juga menyukai