penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .....................................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
C. Tujuan Pembelajaran ..............................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korupsi sepertinya tak kunjung habis dari bangsa ini, hal ini menjadikan sebuah
pandangan baru terhadap penanganan korupsi. Di era globalisasi ini, praktek korupsi
juga sudah semakin merajalela. Korupsi sekarang ini, tidak hanya dilakukan oleh
pejabat-pejabat petinggi negara dan pegawai-pegawai perkantoran. Siapa pun
sebenarnya bisa melakukan tindakan korupsi, tidak terkecuali para remaja. Masa
remaja adalah periode dimana seseorang mulai bertanya-tanya mengenai berbagai
fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan
nilai diri mereka.
Elliot Turiel (1978) menyatakan bahwa para remaja mulai membuat penilaian
tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah populer yang berkenaan dengan
lingkungan mereka, misalnya: politik, kemanusiaan, perang, keadaan sosial, dan
sebagainya. Tuntutan untuk menjadi manusia yang berpikir dewasa dimulai pada
saat ini. Generasi remaja merupakan pondasi keberhasilan sebuah pembangunan.
Jika generasi mudanya baik, maka akan terbawa terus hingga mereka menjadi
penerus pemimpin bangsa. (Mochtar Lubis : 2008 : 22) 3
Untuk memberantas korupsi secara menyeluruh, diperlukan peran serta seluruh
lapisan masyarakat. Kita tidak dapat hanya mengandalkan pemerintah atau KPK
sebagai lembaga pemberantas korupsi yang telah banyak melakukan
penanggulangan korupsi secara represif. Terbukti hingga saat ini tindakan represif
masih belum memberikan efek jera terhadap para pelaku korupsi. Agar perilaku
korupsi tidak semakin meluas, diperlukan tindakan pencegahan (preventif) terhadap
potensi untuk melakukan tindakan korupsi di seluruh lapisan masyarakat, khususnya
remaja. Mencegah korupsi sejak dini adalah hal yang wajib. Tetapi sayang, saat ini
banyak pihak yang masih menyepelekan pendidikan korupsi yang ditanamkan sejak
dini. Bahkan dari para remaja pun, masih banyak yang menganggap remeh soal
korupsi, berlaku tidak peduli dan tidak mengetahui akan bahaya korupsi. Hal itu
disebabkan karena kurangnya pengetahuan remaja tentang korupsi serta kurangnya
pendidikan anti korupsi untuk remaja. Padahal, dengan mereka terbimbing,
teredukasi dengan bahaya korupsi mereka akan lebih berhati-hati terhadap korupsi.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kampanye
antikorupsi untuk menanamkan budaya antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari.
Diperlukan suatu media komunikasi visual yang menarik untuk menanamkan
semangat antikorupsi pada remaja
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan pembelajaran
1. merencanakan penyuluhan,
perencanaan diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya gap atau
penyimpangan antara tujuan yang ingin dicapai dengan hasil yang diperoleh.
2. Mengorganisasikan penyuluhan,
merencanakan penyuluhan, mengorganisasikan penyuluhan, melaksanakan
penyuluhan, mengevaluasi kegiatan penyuluhan, membuat laporan kegiatan,
menerapkan K3 dalam penyuluhan, dan menangani konflik yang muncul
dalam kegiatan penyuluhan.
3. Melaksanakan penyuluhan
Cara Menarik Menyampaikan Materi Penyuluhan, Cara menarik
menyampaikan materi penyuluhan terletak pada cara menarik membuka
penyuluhan, kegiata inti dan cara menarik menutup penyuluhan.
Pembukaan yang kuat, audiens akan ingat. Setelah segala sesuatunya
dipersiapkan, kini tibalah saatnya untuk menyampaikan materi
penyuluhan sesuai dengan rencana.
a) mengevaluasi kegiatan penyuluhan, Cara melakukan evaluasi
penyuluhan menjadi kegiatan yang strategis untuk menilai apakah
suatu penyuluhan berjalan sesuai tujuan pelatihan yang dirancang
sebelumnya. Evaluasi ala Kirk Patrick menyatakan evaluasi level 1
atau reaksi, evaluasi level 2 atau evaluasi belajar, evaluasi level 3
atau tingkah laku (behavior) dan evaluasi tahap 4 atau evaluasi hasil.
b) membuat laporan kegiatan, Setelah selesai melaksanakan penyuluhan,
langkah selanjutnya adalah membuat laporan pelaksanaan kegiatan
secara tertulis. Pembuatan laporan kegiatan sendiri dimaksudkan
sebagai bukti tanggung jawab seorang penyuluh bahwa telah
melaksanakan kegiatan sekaligus mendokumentasikan kegiatan.
c) menerapkan K3 dalam penyuluhan, Keselamatan kerja adalah
keselamatan yang bertalian dengan keselamatan orang, mesin,
pesawat, alat kerja, bahan, dan lingkungannya. Keselamatan kerja
adalah tugas semua orang yang bekerja. Dalam penyelenggaraan
penyuluhan antikorupsi juga mempunyai potensi bahaya yang dapat
menimbulkan dampak terhadap keselamatan dan kesehatan serta
menimbulkan penyakit akibat penyelenggaraan penyuluhan tersebut.
d) menangani konflik yang muncul dalam kegiatan penyuluhan, Konflik
merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain,
kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam
pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau
lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami. Beberapa cara
mengelola konflik salah satunya adalah dengan mediasi yaitu suatu
komitmen dan tindakan yang dibangun secara bersama dalam menangani
masalah.
B. SARAN
Agar terwujudnya mahasiswa sebagai generasi anti-korupsi, bukan hanya
kesadaran dari diri mahasiswa sendiri tetapi harus adanya dukungan penuh
keluarga, lingkungan dan juga pemerinta
DAFTAR PUSTAKA
https://aclc.kpk.go.id/materi/keterampilan-dasar-penyuluh/infografis
https://www.google.com/search?safe=strict&client=ms-android
samsung&source=android-
browser&sxsrf=ALeKk03fBtUDEHrNb9UGgysSTzv6d43iJA
%3A1585709596358&ei=HAKEXr60FfS_8QOcwJSgDQ&q=Pengertian+penyuluhan
&oq=Pengertian+penyuluhan&gs_lcp=ChNtb2JpbGUtZ3dzLXdpei1zZXJwEAMyBAg
jECcyAggAMgIIADICCAAyAggAMgIIADICCAAyAggAOgQIABBHOgYIABAWE
B46BQgAEM0CUJOxAVjbxQFgo8sBaABwAXgAgAHaBogB0iqSAQsyLTIuMC40L
jEuM5gBAKABAQ&sclient=mobile-gws-wiz-serp#sbfbu=1&pi=Pengertian
%20penyuluhan