Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI

Disusun Oleh :
ALDARITA
(PO713211181041)
Kelas : II/B DIII Kebidanan

JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2020/2021
Pemahaman tentang tindakan korupsi mendorong adanya penyuluhan guna mencegahan
tindakan korupsi baik di kalangan masyarakat umum maupun negara. Tindakan pencegahan yang
dimaksud hendaknya dilakukan sejak dini, dimana peran generasi muda yang akan meneruskan
tonggak kedaulatan bangsa haruslah memiliki rasa cinta tanah air serta tertanam nya nilai-nilai
kejujuran yang luhur yang dapat membawa pada perubahan dan era baru bebas korupsi.
Tindak pidana korupsi jika tidak diminimalisirkan dengan penyuluhan anti korupsi kepada
generasi muda, akan mengalami perkembangan yang sangat pesat, ancaman sanksi sekeras
apapun terbukti tidak akan dapat mengontrol perilaku subjek dengan sepenuhnya. Selalu saja ada
celah dankesempatan, sekecil apapun yang akan coba dimanfaatkan oleh seorang subjek dengan
risiko yang telah diperhitungkannya untuk menghindarkan diri dari kontrol hukum yang
berhakekat sebagai kontrol eksternal itu.Sehingga peran generasi muda yang bersih dan
mengamalkan nilai-nilai kejujuran sangat di perlukan demi mewujudkan kesatuan NKRI anti
korupsi.Dengan memanfaatkan jenjang pendidikan menengah pertama (SMP Negeri 1
MAKASSAR), maka diharapkan tindakan ini dapat menata pemikiran siswa/I agar dapat
memahami mengenai korupsi sejak dini.

FORMAT LAPORAN HASIL ANALISA KEBUTUHAN PENYULUHAN

Jenis dokumen LAPORAN HASIL ANALISA KEBUTUHAN PENYULUHAN


Nama penyuluh ALDARITA
Tujuan penyuluhan 1. Untuk memberikan pemahaman mengenai arti pentingnya mencegah
tindak pidana korupsi sejak dini, dikalangan Siswa-Siswi SMPN 1
MAKASSAR
2. Untuk memberikan pemahaman peran serta generasi muda dalam
Pencegahan Tindak Pidana Korupsi
Latar belakang
Kasus korupsi di Indonesia telah lama menjadi trending topic masyarakat Indonesia.
Pada Sejak dibentuknya Komisi Pemberantasan Korupsi, beberapa kasus korupsi telah
diungkap dan masih banyak kasus lain yang menanti untuk diungkap. Sumiyati (2007) dalam
tulisannya menyampaikan bahwa menurut M. Cholil Nafis, dalam tindakan korupsi sedikitnya
terdapat tiga kejahatan, yaitu; pertama, kejahatan yang berdampak pada hilangnya uang negara
sehingga tindakan korupsi yang akut akan menyebabkan hilangnya hajat hidup orang banyak,
memperlebar kesenjangan sosial-ekonomi, dan menghilangkan keadilan. Kedua, korupsi dapat
menghilangkan hak hidup warga negara dan regulasi keuangan negara. Negara yang korup
akan menyebabkan lahirnya kemiskinan dan kebodohan. Ketiga, kejahatan korupsi
menggerogoti kehormatan dan keselamatan generasi penerus.
Robert Klitgaard,menyatakan Pengertian Korupsi adalah suatu tingkah laku yang
meyimpang dari tugas-tugas resmi jabatannya dalam negara, dimana untuk memperoleh
keuntungan status atau uang yang menyangkut diri pribadi (perorangan, keluarga dekat,
kelompok sendiri), atau melanggar aturan pelaksanaan yang menyangkut tingkah laku pribadi.
Pengertian korupsi yang diungkapkan oleh Robert yaitu korupsi dilihat dari perspektif
administrasi negara. Pemahaman tentang tindakan korupsi tersebut mendorong pengabdi untuk
melakukan penyuluhan guna mencegahan tindakan korupsi baik di kalangan masyarakat
umum maupun negara. Tindakan pencegahan yang dimaksud hendaknya dilakukan sejak dini,
dimana peran generasi muda yang akan meneruskan tonggak kedaulatan bangsa haruslah
memiliki rasa cinta tanah air serta tertanam nya nilai-nilai kejujuran yang luhur yang dapat
membawa pada perubahan dan era baru bebas korupsi. Korupsi yang kecil pada awalnya,
dapat menjadi tindak pidana korupsi, karna telah merugikan banyak pihak sehingga sangat
diperlukan pencegahan sejak dini. Tindakan pencegahan korupsi denganmelakukan
penyuluhan pada generasi muda untuk menanamkan nilai-nilai pancasila dalam setiap tindakan
generasi muda bangsa, serta mencari solusi bersama dalam pencegahan terjadinya tindak
pidana korupsi di masyarakat dan pada negara.
Tindak pidana korupsi jika tidak diminimalisirkan dengan penyuluhan anti korupsi
kepada generasi muda, akan mengalami perkembangan yang sangat pesat, ancaman sanksi
sekeras apapun terbukti tidak akan dapat mengontrol perilaku subjek dengan sepenuhnya.
Selalu saja ada celah dankesempatan, sekecil apapun yang akan coba dimanfaatkan oleh
seorang subjek dengan risiko yang telah diperhitungkannya untuk menghindarkan diri dari
kontrol hukum yang berhakekat sebagai kontrol eksternal itu.Sehingga peran generasi muda
yang bersih dan mengamalkan nilai-nilai kejujuran sangat di perlukan demi mewujudkan
kesatuan NKRI anti korupsi.Dengan memanfaatkan jenjang pendidikan menengah pertama
(SMP Negeri 1 MAKASSAR), maka diharapkan tindakan ini dapat menata pemikiran siswa/I
agar dapat memahami mengenai korupsi sejak dini.

Metode Analisa kebutuhan penyuluhan


1. Metode yang digunakan
Metode yang cocok digunakan dalam melaksanakan kegiatan ini berupa streetlaw.
Street Law merupakan bentuk penyuluhan hukum terhadap masyarakat awam, dalam hal ini
siswa-siswi SMP Negeri1 Makassar yang merupakan generasi muda bangsa Indonesia.
Kuesioner dibagikan kepada 80 siswa/I dan sesi pertanyaan.
Wawancara melalui Pendekatan yang digunakan dalam proses penyuluhan
berdasarkan teknik komunikasi adalah metode secara langsung (muka kemuka). Metode
langsung ini digunakan untuk bertatap muka dan berhadapan langsung dengan sasaran
penyuluhan (Siswa/I SMPN 1 MAKASSAR) sehinga memperoleh respon secara langsung
dari sasarannya dalam waktu yang relatif singkat.
2. Dokumen
Dokumen yang dikumpulkan penyusunan laporan hasil analisa kebutuhan penyuluhan
ini meliputi data primer dan data sekunder.
Pada tahapan pengumpulan dokumen pengabdi melakukan pencatatan dalam proses
penyuluhan sehingga segala data yang di butuhkan dapat diketahui. Dengan melakukan
observasi langsung selama kegiatan penyuluhan berlangsung. Observasi harus dilAakukan
dengan teliti
Dari data yang telah didapatkan dalam penyuluhan dikelompokkan untuk
mendapatkan penyelesaian dari rumusan masalah yang ada, serta tujuan dari penyuluhan ini
yang kemudian diinterpretasikan dan ditariklah sebuah kesimpulan dari kegiatan penyuluhan
tersebut.
3. Target
Adapun target yang dibutuhkan dalam laporan hasil analisa kebutuhan penyuluhan adalah
seluruh siswa/I SMPN 1 MAKASSAR.
Hasil Analisa Kebutuhan
1. Analisa kesenjangan antara kompetensi yang diharapkan dengan kompetensi saat analisa
kebutuhan dilakukan
Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban kuesionar dan triangulasi data dengan
melakukan wawancara, kesenjangan komptensi yang diharapkan dengan komptensi saat
analisa kebutuhan dilakukan
a. Kompetensi mengenal penyebab, dampak fan bahaya korupsi
b. Kompetensi membangun sikap pencegahan korupsi
c. Kompetensi dalam memahami arti pentingnya mencegah korupsi
2. Analisa kesenjangan kompetensi yang diperlukan yang dihubungkan dengan tugas,pokok dan
fungsi kelompok social
a. Kompetensi mengidentikan permasalahan siswa/I di sekolah
b. Kompetensi menganalisis dampak dan bahaya apabila pencegahan korupsi tidak
dilakukan sejak dini
c. Komptensi mengaktualisasikan integritas dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya
d. Kompetensi pemahaman peran generasi mudah dalam pencegahan tindak korupsi
3. Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan kelompok sasaran
a. Menumbuhkan sejak dini arti penting dalam pencegahan korupsi
b. Memberikan pemahaman peran generasi mudah dalam pencegahan tindak korupsi
c. Membangun cara berpikir kritis terhadap masalah korupsi,
d. Meningkatkan keterampilan antikorupsi,
e. Menyadarkan bahaya dan dampak korupsi termasuk perilaku koruptif, kolusi dan
nepotisme,
f. Meningkatkan pengetahuan terkait antikorupsi, dan
g. Membangun sikap antikorupsi
Rekomendasi
1. Rekomendasi penyuluh kepada kelompok sasarn
a. Pengawasan dan evaluasi terkait pelaksanaan penyuluhan SMPN 1 MAKASSAR
b. Penyelenggaraan penyuluhan anti korupsi di aula SMPN 1 MAKASSAR

2. Rekomendasi penyuluh pada ACLC KPK


a. Penerbitan surat rekomendasi kepada kepala sekolah SMPN 1 MAKASSAR untuk
melaksanakan penyuluhan antikorupsi
b. Pengawasan dan evaluasi pascapenyuluhan
c. Menetapkan peserta penyuluhan antikorupsi (siswa/siswi) sebagai Agen perubahan
dalam pencegahan korupsi.

PERENCANAAN PAK

Metode yang cocok digunakan dalam melaksanakan kegiatan ini berupa


penyuluhan secara langsung dengan menggunakan media LCD, video dll. dalam hal ini
siswa-siswi SMP Negeri 1 MAKASSAR yang merupakan generasi muda bangsa
Indonesia. dan bersikap tindak sesuai karena diharapkan generasi mudah dapat
meminimalisir pencegahan korupsi.

Pendekatan yang digunakan dalam proses penyuluhan Berdasarkan teknik


komunikasi adalah metode secara langsung (muka ke muka). Metode langsung ini
digunakan untuk bertatap muka dan berhadapan langsung dengan sasaran penyuluhan
sehinga memperoleh respon secara langsung dari sasarannya dalam waktu yang relatif
singkat.

Sumber data yang digunakan dalam penyusunan laporan penyuluhan ini meliputi
data primer dan data sekunder.

Pada tahapan pengumpulan data pengabdi melakukan pencatatan dalam proses


penyuluhan sehingga segala data yang di butuhkan dapat diketahui. Dengan melakukan
observasi langsung selama kegiatan penyuluhan berlangsung. Observasi harus dilakukan
dengan teliti.

Dari data yang telah didapatkan dalam penyuluhan dikelompokkan untuk


mendapatkan penyelesaian dari rumusan masalah yang ada, serta tujuan dari
penyuluhan ini yang kemudian diinterpretasikan dan ditariklah sebuah kesimpulan dari
kegiatan penyuluhan tersebut

PENGORGANISASIAN PAK
Kegiatan penyuluhan Anti Korupsi yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 MAKASSAR
dilaksanakan pada hari Ju”mat , tanggal 1 mei 2020 pada pukul 09.30 WITA. Peserta yang
mengikuti kegiatan tersebut adalah perwakilan dari OSIS dan Ketua Kelas, kurang lebih
berjumlah 80 orang peserta.
Perwakilan dari Kepala Sekolah adalah Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 1
MAKASSAR turut meramaikan penyuluhan hukum anti korupsi tersebut. Disamping itu,
pelaksanaan kegiatan ini juga dihadiri oleh Perwakilan Perempuan Anti Korupsi (PAK).

Pada kesempatan kali ini, yang bertugas sebagai MC adalah Rahma Natsir yang
sedang menempuh semester VI yang berstatus sebagai Mahasiswa. Pembicara atau
pembawa materi pada kesempatan kali ini ialah I Aldarita dan Revita Citra Dewi yang
sedang menempuh semester VI yang berstatus sebagai Mahasiswa, Daya lestari, Nur
intan sakilah, Novita sari, dan Samsuriana yang sedang menempuh semester VI yang
berstatus sebagai Mahasiswa juga sebagai pembicara atau pembawa materi penyuluhan.
Pihak yang bertugas sebagai dokumentator ialah Kurnia Afiat yang sedang menempuh
semester VI yang berstatus sebagai Mahasiswa
Pihak yang bertugas sebagai konsumsi adalah Tania Novelin yang sedang
menempuh semester VI yang berstatus sebagai Mahasiswa dan Putu Anilia A.P yang
sedang menempuh semester VIII yang berstatus sebagai Mahasiswa bagian H8ukum
Bisnis Universitas Udayana. Pihak yang bertugas sebagai operator adalah I Gusti
Ngurah Yulio M. P yang sedang menempuh semester VI yang berstatus sebagai
Mahasiswa

Tidak selesai sampai disana, siswa/I SMP Negeri 1 Makassar yang aktif
menjawab pertanyaan dari Mahasiswa/I dan Dosen Pembimbing adalah Theresia Fiora
Saputri, Pande Putu Jiyestha Nugraha, dan Teresya Mareta Dewi.
Pemahaman Dan Penanaman Budaya Anti Korupsi
Pemahaman siswa/I SMP Negeri 1 Denpasar
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan anti korupsi yang telah dilakukan oleh Kelompok
Genap merupakan sebuah bentuk kegiatan dimana kegiatan tersebut dilakukan oleh
Mahasiswa sebagai upaya mencegah Tindak Pidana Korupsi sejak dini khususnya pada
kalangan anak-anak dalam lingkungan pendidikan menengah pertama (SMP).Melihat
Korupsi sebagai issu nasional merupakan persoalan bangsa harus segera di berantas.
Upaya pemberantasan korupsi dapat dilakukan secara represif maupun preventif. Upaya
pencegahan korupsi bisa dilakukan sedini mungkin melalui berbagai kegiatan seperti
seminar, diskusi, penyuluhan mengenai korupsi. Pendidikan anti korupsi di sekolah
sangat penting untuk meningkatkan pemahaman para siswa mengenai korupsi dan
dampaknya terhadap aspek kehidupan, sehingga diharapkan nantinya akan menjadi
generasi yang anti korupsi.
Beberapa isu yang menjadi sebuah acuan dilakukannya penyuluhan hukum anti
korupsi di SMP Negeri 3 Denpasar diantaranya :
1. Plagiat/ Copy – Paste dalam penugasan

2. Mencontek

3. Gratifikasi ke Guru

4. Memalsukan kuitansi dan cap kegiatan

5. Korupsi waktu oleh Guru dan Siswa

Berdasarkan hasil dari kuisioner yang diberikan kepada 80 peserta sebagai tolak
ukur sejauh mana siswa-siswi memahami korupsi maka hasilnya adalah 100% siswa-
siswi mengetahui pengertian dari korupsi secara umum, Rata-rata siswa-siswi hanya
mengetahui Korupsi secara umum yakni sebagai suatu tindakan yang sangat tidak
terpuji yang dapat merugikan Negara ataupun orang lain untuk keuntungan pribadi.
namun hanya 15% dari siswa-siswi tersebut yang mengetahui korupsi secara spesifik
seperti bentuk-bentuk dari korupsi itu sendiri.
Bentuk-bentuk korupsi dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Penyuapan adalah tindakan memberikan uang, barang atau bentuk lain dari
pembalasan dari pemberi suap kepada penerima suap yang dilakukan untuk
mengubah sikap penerima atas kepentingan/minat si pemberi, walaupun sikap
tersebut berlawanan dengan penerima

Contoh Penyuapan : Memberikan uang atau barang kepada guru agar


mendapatkan nilai yang maksimal Memberikan uang atau barang kepada
instansi sekolah agar dilancarkan masuk kesekolah tersebut.
2. Penggelapan merupakan suatu tindakan tidak jujur dengan menyembunyikan
barang/harta orang lain oleh satu orang atau lebih tanpa sepengetahuan pemilik
barang dengan tujuan untuk mengalih-milik (pencurian), menguasai, atau
digunakan untuk tujuan lain.

Contoh penggelapan : Bendahara meminta uang kas, dan ternyata uang kas
tersebut di buat untuk pribadi

3. Gratifikasi, Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang,
rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas
penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.
Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri
dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana
elektronik.

Contoh Gratifikasi : Pemberian hadiah atau uang sebagai ucapan terima kasih
karena telah dibantu, Hadiah/sumbangan rekanan yang diterima pejabat pada
saat perkawinan anaknya.
Pemahaman tersebut kemudian ditanamkan kepada siswa-siswa SMP Negeri 1
Makassar sehingga secara tidak langsung dapat menanamkan tindakan anti korupsi
sejak dini serta dapat mencegah perbuatan korupsi sejak dini, dimana peran generasi
muda haruslah memiliki rasa cinta tanah air serta tertanamnya nilai-nilai kejujuran yang
luhur yang dapat membawa pada perubahan era bebas korupsi. Hasil dari Kuisioner
yang diberikan tersebut membuktikan bahwa siswa-siswi SMP Negeri 1 Makassar telah
memahami arti dari Korupsi.
Penanaman Budaya Anti Korupsi di SMP Negeri 1 Denpasar
Salah satu bentuk penanaman budaya anti korupsi di SMP Negeri 1 Makassar
adalah dengan adanya pemberian materi mengenai Anti Korupsi disela-sela
pembelajaran di sekolah seperti nilai-nilai tentang kedisiplinan, tanggung jawab, budi
pekerti luhur, dan sebagainya. Selain itu, berdasarkan hasil observasi, di SMP Negeri 1
Makassar juga banyak ditemukan disetiap dinding kantor guru dan ruang kelas serta di
ruangan lainnya seperti poster, slogan dan lukisan tentang anti korupsi yang dimana
beberapa merupakan hasil karya dari siswa itu sendiri.

Identifikasi Bentuk Praktek Korupsi Di Sekolah


Selama ini mungkin bentuk korupsi yang kita tahu hanya seperti penyapan,
penggelapan dan nepotisme saja, namun tanpa kita sadari, ada banyak bentuk korupsi
yang terjadi di sekitar lingkungan kita. Salah satunya adalah di Lingkungan Sekolah:
 Korupsi Waktu
Korupsi waktu adalah salah satu tindakan korupsi yang sering dilakukan banyak
orang, begitu juga para pejabat, korupsi waktu ini merupakan tindakan korupsi yang
paling sering dilakukan oleh pejabat, contohnya, mbolos berangket ke kantor dll. Tidak
hanya pejabat saja, terkadang guru dan siswa sering melakukan tindakan yang sama.
contohnya, sengaja telat masuk kantor/sekolah, atau sengaja izin untuk meninggalkan
sekolah dengan alasan yang tak penting.
 Korupsi uang saku

Hal ini sering dilakukan oleh siswa dalam meminta uang saku kepada orang tua,
yaitu dengan cara meminta uang saku lebih dengan modus untuk iuran disekolah atau
membeli buku pelajaran, denagn kenyataanya unag tersebut digunakan untuk hal-

hal yang tidak bermanfaat, seperti untuk memebeli rokok, modal untuk pacaran,
bermain game online dan sebagaimya.
 Korupsi kepercayaan

Korupsi kepercayaan sekarang sudah tidak asing lagi dikalangan


pelajar.Contohnya adalah pada saat ulangan kita dipercaya oleh guru mata pelajaran
untuk mengerjakan ulangan itu sendiri , namun pada saat itu soal pada ulangan itu sulit
dan kita menyontek pekerjaan teman sebelah kita.itu merepakan contoh kecil yang
seringkali tanpa kita sadari.

 Korupsi berat Contohnya:


 Orangtua menyogok sekolah agar anaknya bisa diterima di sekolah
tersebut, padahal nilai seleksi masuk anaknya nggak memadai. Asal tahu
aja, saya sering menyaksikan hal ini terjadi, termasuk di sekolah- sekolah
swasta favorit

 Guru mengatrol nilai murid agar murid-murid sekolah terkesan


berprestasi.

 Siswa diminta untuk membayar iuran sekolah, padahal bersekolah di


sekolahan negeri yang bebas SPP, karena sudah dibayar pemerintah.

 Siswa sering diwajibkan untuk membeli buku oleh sekolah, padahal


sekolah sudah mendapat buku bantuan dari Dinas Pendidikan.

Ternyata tanpa kita sadari ada banyak tindakan korupsi yang ada di sekitar kita,.
Jika kita ingin memberantas tindakan korupsi oleh pejabat, sebaiknya kita berlajar
terlebih dahulu untuk tidak korupsi hal-hal yang sepele, karena masalah besar berawal
dari hal yang disepelekan.
Tindakan Pencegahan Korupsi Oleh Mahasiswa
Dalam rangka meningkatkan pemahaman kepada siswa/i SMP Negeri 1 Makassar
terhadap tindakan korupsi yang terjadi dilingkungannya maka mahasiswa turut
menampilkan kontribusi positif terkait hal ini. Dengan mengacu pada Undang- Undang
No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa mahasiswa
sebagai bagian dari masyarakat turut berperan aktif sebagai pihak yang
menyelenggarakan pendidikan yang pada dasarnya berbasis masyarakat. Tindakan
pencegahan oleh mahasiswa di SMP Negeri 1 Makassar ialah dengan melakukan
penyuluhan, diskusi dan juga games tentang anti korupsi. Dalam penyuluhan ada
beberapa materi yang disampaikan ke siswa SMP Negeri 1 Makassar diantaranya
pengertian apa itu korupsi, bentuk-bentuk korupsi, bagaiman cara mencegah korupsi di
negara Indonesi, tentang KPK.

Kebutuhan Penjelasan
Checklist


Fasilitas
Lokasi/tempat 1 (satu) ruaang kelas berkapasitas dua 
kali jumlah peserta. Apabila peserta
terdiri dari 30 org, maka besarnya
ruangan adalah yang berkapasitas
minimal 60 org
Tempat duduk a. Kursi sejumlah peserta 

b. Diatur dengan bentuk teater, U- 


shape 
c. Meja semua peserta/kelompok 
d. Meja dan tempat duduk
panitia/Trainer sesuai kebutuhan
Kelengkapan
pelatihan
Lembar/poster Scoring boerd 
Audio/video a. Minimal 2 unit mic wireless 

b. 1 unit mix untuk suara ke spiker 

c. 1 konektor dari kompoter 


jinjin/CPU ke mix/ speaker
Alat bantu visual a. 1 unit LCD, Procektor 

b. 1 laser ointer + control presentasi 


jarak jauh 
c. 1 unit flip card dan dua spido kecil
dan besar
Banner/poster 1 unit spanduk 
Dress-code pelatih Almamater kampus, dan baju kemeja 
Draf pointers kata a. Pointers kata sambutan, pimpinan 
peserta pelatih 
b. Pointers kata sambutan KPK
Hangout peserta 30 peserta 
Lembar jawaban
pre dan pos test
Lembar soal pre
dan post test
Lembar evaluasi
pelatihan
Perlengkapan Lakbang
pendukung
lainnya

Anda mungkin juga menyukai