Disusun Oleh :
ALDARITA
(PO713211181041)
Kelas : II/B DIII Kebidanan
JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2020/2021
Pemahaman tentang tindakan korupsi mendorong adanya penyuluhan guna mencegahan
tindakan korupsi baik di kalangan masyarakat umum maupun negara. Tindakan pencegahan yang
dimaksud hendaknya dilakukan sejak dini, dimana peran generasi muda yang akan meneruskan
tonggak kedaulatan bangsa haruslah memiliki rasa cinta tanah air serta tertanam nya nilai-nilai
kejujuran yang luhur yang dapat membawa pada perubahan dan era baru bebas korupsi.
Tindak pidana korupsi jika tidak diminimalisirkan dengan penyuluhan anti korupsi kepada
generasi muda, akan mengalami perkembangan yang sangat pesat, ancaman sanksi sekeras
apapun terbukti tidak akan dapat mengontrol perilaku subjek dengan sepenuhnya. Selalu saja ada
celah dankesempatan, sekecil apapun yang akan coba dimanfaatkan oleh seorang subjek dengan
risiko yang telah diperhitungkannya untuk menghindarkan diri dari kontrol hukum yang
berhakekat sebagai kontrol eksternal itu.Sehingga peran generasi muda yang bersih dan
mengamalkan nilai-nilai kejujuran sangat di perlukan demi mewujudkan kesatuan NKRI anti
korupsi.Dengan memanfaatkan jenjang pendidikan menengah pertama (SMP Negeri 1
MAKASSAR), maka diharapkan tindakan ini dapat menata pemikiran siswa/I agar dapat
memahami mengenai korupsi sejak dini.
PERENCANAAN PAK
Sumber data yang digunakan dalam penyusunan laporan penyuluhan ini meliputi
data primer dan data sekunder.
PENGORGANISASIAN PAK
Kegiatan penyuluhan Anti Korupsi yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 MAKASSAR
dilaksanakan pada hari Ju”mat , tanggal 1 mei 2020 pada pukul 09.30 WITA. Peserta yang
mengikuti kegiatan tersebut adalah perwakilan dari OSIS dan Ketua Kelas, kurang lebih
berjumlah 80 orang peserta.
Perwakilan dari Kepala Sekolah adalah Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 1
MAKASSAR turut meramaikan penyuluhan hukum anti korupsi tersebut. Disamping itu,
pelaksanaan kegiatan ini juga dihadiri oleh Perwakilan Perempuan Anti Korupsi (PAK).
Pada kesempatan kali ini, yang bertugas sebagai MC adalah Rahma Natsir yang
sedang menempuh semester VI yang berstatus sebagai Mahasiswa. Pembicara atau
pembawa materi pada kesempatan kali ini ialah I Aldarita dan Revita Citra Dewi yang
sedang menempuh semester VI yang berstatus sebagai Mahasiswa, Daya lestari, Nur
intan sakilah, Novita sari, dan Samsuriana yang sedang menempuh semester VI yang
berstatus sebagai Mahasiswa juga sebagai pembicara atau pembawa materi penyuluhan.
Pihak yang bertugas sebagai dokumentator ialah Kurnia Afiat yang sedang menempuh
semester VI yang berstatus sebagai Mahasiswa
Pihak yang bertugas sebagai konsumsi adalah Tania Novelin yang sedang
menempuh semester VI yang berstatus sebagai Mahasiswa dan Putu Anilia A.P yang
sedang menempuh semester VIII yang berstatus sebagai Mahasiswa bagian H8ukum
Bisnis Universitas Udayana. Pihak yang bertugas sebagai operator adalah I Gusti
Ngurah Yulio M. P yang sedang menempuh semester VI yang berstatus sebagai
Mahasiswa
Tidak selesai sampai disana, siswa/I SMP Negeri 1 Makassar yang aktif
menjawab pertanyaan dari Mahasiswa/I dan Dosen Pembimbing adalah Theresia Fiora
Saputri, Pande Putu Jiyestha Nugraha, dan Teresya Mareta Dewi.
Pemahaman Dan Penanaman Budaya Anti Korupsi
Pemahaman siswa/I SMP Negeri 1 Denpasar
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan anti korupsi yang telah dilakukan oleh Kelompok
Genap merupakan sebuah bentuk kegiatan dimana kegiatan tersebut dilakukan oleh
Mahasiswa sebagai upaya mencegah Tindak Pidana Korupsi sejak dini khususnya pada
kalangan anak-anak dalam lingkungan pendidikan menengah pertama (SMP).Melihat
Korupsi sebagai issu nasional merupakan persoalan bangsa harus segera di berantas.
Upaya pemberantasan korupsi dapat dilakukan secara represif maupun preventif. Upaya
pencegahan korupsi bisa dilakukan sedini mungkin melalui berbagai kegiatan seperti
seminar, diskusi, penyuluhan mengenai korupsi. Pendidikan anti korupsi di sekolah
sangat penting untuk meningkatkan pemahaman para siswa mengenai korupsi dan
dampaknya terhadap aspek kehidupan, sehingga diharapkan nantinya akan menjadi
generasi yang anti korupsi.
Beberapa isu yang menjadi sebuah acuan dilakukannya penyuluhan hukum anti
korupsi di SMP Negeri 3 Denpasar diantaranya :
1. Plagiat/ Copy – Paste dalam penugasan
2. Mencontek
3. Gratifikasi ke Guru
Berdasarkan hasil dari kuisioner yang diberikan kepada 80 peserta sebagai tolak
ukur sejauh mana siswa-siswi memahami korupsi maka hasilnya adalah 100% siswa-
siswi mengetahui pengertian dari korupsi secara umum, Rata-rata siswa-siswi hanya
mengetahui Korupsi secara umum yakni sebagai suatu tindakan yang sangat tidak
terpuji yang dapat merugikan Negara ataupun orang lain untuk keuntungan pribadi.
namun hanya 15% dari siswa-siswi tersebut yang mengetahui korupsi secara spesifik
seperti bentuk-bentuk dari korupsi itu sendiri.
Bentuk-bentuk korupsi dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Penyuapan adalah tindakan memberikan uang, barang atau bentuk lain dari
pembalasan dari pemberi suap kepada penerima suap yang dilakukan untuk
mengubah sikap penerima atas kepentingan/minat si pemberi, walaupun sikap
tersebut berlawanan dengan penerima
Contoh penggelapan : Bendahara meminta uang kas, dan ternyata uang kas
tersebut di buat untuk pribadi
3. Gratifikasi, Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang,
rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas
penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.
Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri
dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana
elektronik.
Contoh Gratifikasi : Pemberian hadiah atau uang sebagai ucapan terima kasih
karena telah dibantu, Hadiah/sumbangan rekanan yang diterima pejabat pada
saat perkawinan anaknya.
Pemahaman tersebut kemudian ditanamkan kepada siswa-siswa SMP Negeri 1
Makassar sehingga secara tidak langsung dapat menanamkan tindakan anti korupsi
sejak dini serta dapat mencegah perbuatan korupsi sejak dini, dimana peran generasi
muda haruslah memiliki rasa cinta tanah air serta tertanamnya nilai-nilai kejujuran yang
luhur yang dapat membawa pada perubahan era bebas korupsi. Hasil dari Kuisioner
yang diberikan tersebut membuktikan bahwa siswa-siswi SMP Negeri 1 Makassar telah
memahami arti dari Korupsi.
Penanaman Budaya Anti Korupsi di SMP Negeri 1 Denpasar
Salah satu bentuk penanaman budaya anti korupsi di SMP Negeri 1 Makassar
adalah dengan adanya pemberian materi mengenai Anti Korupsi disela-sela
pembelajaran di sekolah seperti nilai-nilai tentang kedisiplinan, tanggung jawab, budi
pekerti luhur, dan sebagainya. Selain itu, berdasarkan hasil observasi, di SMP Negeri 1
Makassar juga banyak ditemukan disetiap dinding kantor guru dan ruang kelas serta di
ruangan lainnya seperti poster, slogan dan lukisan tentang anti korupsi yang dimana
beberapa merupakan hasil karya dari siswa itu sendiri.
Hal ini sering dilakukan oleh siswa dalam meminta uang saku kepada orang tua,
yaitu dengan cara meminta uang saku lebih dengan modus untuk iuran disekolah atau
membeli buku pelajaran, denagn kenyataanya unag tersebut digunakan untuk hal-
hal yang tidak bermanfaat, seperti untuk memebeli rokok, modal untuk pacaran,
bermain game online dan sebagaimya.
Korupsi kepercayaan
Ternyata tanpa kita sadari ada banyak tindakan korupsi yang ada di sekitar kita,.
Jika kita ingin memberantas tindakan korupsi oleh pejabat, sebaiknya kita berlajar
terlebih dahulu untuk tidak korupsi hal-hal yang sepele, karena masalah besar berawal
dari hal yang disepelekan.
Tindakan Pencegahan Korupsi Oleh Mahasiswa
Dalam rangka meningkatkan pemahaman kepada siswa/i SMP Negeri 1 Makassar
terhadap tindakan korupsi yang terjadi dilingkungannya maka mahasiswa turut
menampilkan kontribusi positif terkait hal ini. Dengan mengacu pada Undang- Undang
No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa mahasiswa
sebagai bagian dari masyarakat turut berperan aktif sebagai pihak yang
menyelenggarakan pendidikan yang pada dasarnya berbasis masyarakat. Tindakan
pencegahan oleh mahasiswa di SMP Negeri 1 Makassar ialah dengan melakukan
penyuluhan, diskusi dan juga games tentang anti korupsi. Dalam penyuluhan ada
beberapa materi yang disampaikan ke siswa SMP Negeri 1 Makassar diantaranya
pengertian apa itu korupsi, bentuk-bentuk korupsi, bagaiman cara mencegah korupsi di
negara Indonesi, tentang KPK.
Kebutuhan Penjelasan
Checklist
Fasilitas
Lokasi/tempat 1 (satu) ruaang kelas berkapasitas dua
kali jumlah peserta. Apabila peserta
terdiri dari 30 org, maka besarnya
ruangan adalah yang berkapasitas
minimal 60 org
Tempat duduk a. Kursi sejumlah peserta