Anda di halaman 1dari 4

Intervensi

Diagnosa 1 : Inkontinensia urin urgensi berhubungan dengan


penurunan kapasitas kandung kemih, sekunder akibat
berkemih sering.
Tujuan:
Dalam waktu 2x24 jam setelah diberikan intervensi klien mampu
mengontrol pola berkemih agar dapat berkemih normal
Kriteria evaluasi:
Klien akan menjadi kontinen dan mampu mengidentifikasi penyebab
inkontinens dan rasional untuk pengobatan
Intervensi Rasional
Tentukan pola berkemih Memberikan kesempatan
normal klien dan tentukan menerima isu / salah konsep.
variasi Membantu klien / orang terdekat
menyadari bahwa perasaan yang
dialami tidak biasa dan bahwa
perasaan bersalah pada mereka
tidak perlu / membantu. Klien
perlu mengenali perasaan sebelum
mereka dapat menerimanya secara
efektif
Dorong meningkatkan Peningkatan hidrasi membilas
pemasukan cairan bakteri,
Selidiki keluhan kandung Retensi urine dapat terjadi
kemih penuh, palpasi untuk menyebabkan distensi jaringan dan
daerah suprapubik potensial resiko infeksi.
Kolaborasi: Menentukan adanya ISK, yang
Ambil urine untuk kultur dan penyebab atau gejala komplikasi
sensivitas

Diagnosa 2 : Kekurangan volume cairan berhubungan dengan


intake dan output yang tidak adekuat
Tujuan:
Dalam waktu 2x24 jam setelah diberikan intervensi klien mampu
menunjukkan hidrasi yang adekuat/kekurangan cairan dapat diatasi
Kriteria evaluasi:
        TTV stabil
        Membran mukosa bibir lembab
        Turgor kulit elastic
Intake dan output seimbang
       

Intervensi Rasional
Dapatkan riwayat klien / orang Memperoleh data tentang penyakit
terdekat sehubungan dengan klien, agar dapat melakukan
lamanya gejala seperti tindakan sesuai dengan yang
pengeluaran urine yang dibutuhkan
berlebihan
Pantau TTV, catat adanya Indikator hidrasi/ volum sirkulasi
perubahan TD warna kulit dan dan kebutuhan intervensi
kelembaban-nya
Monitor status hidrasi dengan Kondisi turgor kulit, membran
mengkaji turgor kulit dan mukosa, dan peningkatan berat
membran mukosa serta jenis urin dapat mengindikasikan
memeriksa berat jenis urin dehidrasi.
setiap 8 jam sekali
Pantau masukan dan Membandingkan keluaran aktual
pengeluaran setiap hari dan yang diantisipasi membantu
dalam mengevaluasi fungsi/ derajat
stasis/ kerusakan sistem urinary.
Timbang BB setiap hari Peningkatan BB yang cepat
mungkin berhubungan dengan
retensi
Pertahankan untuk memberikan Mempertahankan keseimbangan
cairan paling sedikit 2500 cairan
ml/hari dalam batas yang dapat
ditoleransi jantung
Kolaborasi: Memenuhi kebutuhan cairan tubuh
Berikan terapi cairan sesuai
indikasi
Berikan cairan IV Mempertahankan volum sirkulasi,
meningkatkan fungsi ginjal

Diagnosa 3 : Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan


iritasi konstan oleh urine
Tujuan:
Dalam waktu 2x24 jam setelah diberikan intervensi klien mampu
menunjukkan perbaikan keadaan turgor dan mempertahankan
keutuhan kulit
Kriteria evaluasi:
        Jumlah bakteri < 100.000/ml
        Kulit periostomal tetap utuh
Urin jernih dengan sedimen minimal
       

Intervensi Rasional
Kaji keadaan kulit terhadap
perubahan warna, turgor dan
adanya kemerahan
Pantau penampilan kulit Mengidentifikasi kemajuan serta
periostomal setiap 8 jam melihat adanya tanda-tanda
kerusakan integritas kulit.
Jaga agar kulit tetap kering Kulit atau daerah lipatan yang
lembab mudah terjadi
tumbuhnya kuman
Berikan perawatan kulit termasuk Kulit yang kotor dapat
kebersihan pada kulit menimbulkan rasa gatal
sehingga timbul keinginan untuk
menggaruk.
Ubah posisi setiap 2 jam sekali Menghindari tekanan dan
meningkatkan aliran darah
Berikan pakaian dari bahan yang Mencegah iritasi dermal dan
dapat menyerap air atau anjurkan meningkatkan kelembaban pada
klien untuk memakai pakaian kulit.
longgar.

Anda mungkin juga menyukai