Pengertian Sputum
Sputum adalah lendir dan materi lainnya yang dibawa dari paru-paru, bronkus, dan
trakea yang mungkin dibatukkan dan dimuntahkan atau ditelan. Kata sputum
yang dipinjam langsung dari bahasa Latin meludah. Disebut juga dahak.
Sputum merupakan cairan yang diproduksi dalam alveoli dan bronkioli. Sputum
yang memenuhi syarat pemeriksaan harus betul-betul dari trakea dan bronki bukan
berupa air ludah. Sputum dapat dibedakan dengan ludah antara lain : ludah biasa
akan membentuk gelembung-gelembung jernih di bagian atas permukaan
cairan,sedang pada sputum hal ini jarang terjadi. Secara mikroskopis ludah akan
menunjukan gambaran sel-sel gepeng sedang pada sputum hal ini tidak
ditemukan . (Widman, 1994)
Klasifikasi Sputum
Sputum yang dikeluarkan oleh seorang pasien hendaknya dapat dievaluasi sumber,
warna, volume, dan konsistensinya, karena kondisi sputum biasanya
memperlihatkan secara spesifik proses kejadian patologik pada pembentukan
sputum itu sendiri. Klasifikasi bentukan sputum dan kemungkinan penyebabnya :
Pemeriksaan Sputum
6. Tes Kuantitatif :
1) Perlengkapan
Handuk kertas,
Obat kumur.
2) Persiapan
3) Pelaksanaan
Jelaskan kepada klien apa yang akan Anda lakukan, mengapa hal tersebut perlu
dilakukan dan bagaimana klien dapat bekerja sama. Diskusikan bagaimana
hasilnya akan digunakan untuk perawatan atau terapi selanjutnya. Berikan
informasi dan instruksi berikut pada klien:
a)Tujuan pemeriksaan, perbedaan antara sputum dan saliva, dan cara mendapatkan
spesimen sputum,
d)Untuk menjaga bagian luar wadah tidak terkena sputum, bila memungkinkan,
e) Cara memeluk bantal secara kuat pada insisi abdomen bila klien merasa nyeri
saat batuk,
f) Jumlah sputum yang diperlukan (biasanya 1-2 sendok teh (5-10 ml) sputum
cukup analisis),
g) Cuci tangan dan observasi prosedur pengendalian infeksi lain yang sesuai.
Bantuan yang perlu di berikan bagi pasien yang membutuhkan bantuan untuk
mengumpulkan specimen.
a) Bantu klien mengambil posisi berdiri atau duduk (mis., posisi Fowler-tinggi
atau- semi atau pada tepi tempat tidur atau kursi). Posisi ini memungkinkan
ventilasi dan ekspansi paru yang maksimum.
b) Minta klien untuk memegang bagian luar wadah sputum, atau, untuk klien yang
tidak dapat melakukannya, pasang sarung tangan dan pegang bagian luar wadah
tersebut untuk klien.
c) Minta klien untuk bernapas dalam dan kemudian membatukan sekresi. Inhalasi
yang dalam memberikan udara yang cukup untuk mendorong sekresi keluar dari
jalan udara ke dalam faring.
f) Tutup wadah segera setelah sputum berada di dalam wadah. Menutup wadah
akan mencegah penyebaran mikroorganisme secara tidak sengaja ke tempat lain.
g) Bila sputum mengenai bagian luar wadah, bersihkan bagian luar dengan
disinfektan. Beberapa institusi menganjurkan untuk membersihkan seluruh bagian
luar wadah dengan sabun cair dan air dan kemudian mengeringkannya dengan
handuk kertas.
Bantu klien mengambil posisi nyaman yang memungkinkan ekspansi paru secara
maksimal, bila diperlukan.
a) Patikan informasi yang benar tertulis pada label dan slip permintaan
laboratorium. Tempelkan label dan lampirkan perimintaan laboratorium pada
wadah spesimen. Identifikasi dan/atau informasi yang tidak akurat pada wadah
spesimen dapat membuat kesalahan diagnosis atau terapi.
Periksa sputum yang dibatukkan, bila ternyata yang dibatukkan adalah air
liur/saliva, maka pasien harus mengulangi membatukkan sputum. Sebaiknya, pilih
sputum yang mengandung unsur-unsur khusus seperti : darah dan unsur-unsur lain.
Bila sputum susah keluarkan lakukan perawatan mulut Perawatan mulut dilakukan
dengan obat glyseril guayakolat (expectorant) 200 mg atau dengan mengonsumsi
air teh manis saat malam sebelum pengambilan sputum.
Bila sputum juga tidak bisa didahakkan, sputum dapat diambil secara:
c. Lung biopsy
Biopsi paru adalah prosedur untuk mendapatkan sampel kecil jaringan paru-paru
untuk pemeriksaan. Jaringan biasanya diperiksa di bawah mikroskop, dan dapat
dikirim ke laboratorium mikrobiologi untuk kultur. Pemeriksaan mikroskopis
dilakukan oleh ahli patologi. Biopsi adalah pengambilan jaringan tubuh untuk
pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan jaringan tersebut bertujuan untuk
mendeteksi adanya penyakit atau mencocokkan jaringan organ sebelum melakukan
transplantasi organ. Resiko yang dapat ditimpulkan oleh kesalahan proses biopsi
adalah infeksi dan pendarahan. Jaringan yang akan diambil untuk biopsi dapat
berasal dari bagian tubuh manapun, di antaranya kulit, perut, ginjal, hati , dan paru-
paru.
Sputum yang dikeluarkan oleh seorang pasien hendaknya dapat dievaluasi sumber,
warna, volume, dan konsistensinya karena kondisi sputum biasanya
memperlihatkan secara spesifik proses kejadian patologik pada pembentukan
sputum itu sendiri.
Pengumpulan Sputum
1. Klien yang kesulitan dalam pembentukan sputum atau mereka yang sangat
banyak membentuk sputum dapat mengalami dehidrasi, perbanyak asupan cairan
klien.
Pengambilan Spesimen
Pengumpulan sputum yang terbaik adalah sputum pagi hari atau sputum semalam
dengan jumlah yang terkumpul sebanyak 3-5 ml setiap wadah penampung
sputum.
Pasien berkumur dengan air garam dahulu, kemudian di beri wadah yang bermulut
lebar, mempunyai tutup berulir, suci hama, tidak mudah pecah, tidak bocor, sekali
pakai dibuang (disposible). Pasien dalam posisi berdiri, jika tidak memungkinkan
dapat dengan duduk agak membungkuk. Pagi hari setelah bangun tidur biasanya
rangsangan batuk sangat kuat, tetapi penderita di anjurkan untuk menahanya dan
menarik nafas dalam-dalam. Kemudian segera di suruh batuk sekuat-kuatnya
sehingga merasakan dahak yang dibatukkan keluar dari tenggorokan. Sputum yang
keluar di tampung dalam wadah yang di sediakan, mulut wadah penampung
dibersihkan dari tetesan dahak lalu di tutup. Wadah diberi label yang yang
berisi nama, alamat, tanggal pengambilan serta nama pengirim.
Pembuatan Sediaan
a. Pembuatan Preparat
Gelas kaca di beri nomor kode, nomor pasien, nama pasien, pada sisi kanan kaca
obyek baru. Pilih bagian sputum yang kental, warna kuning kehijauan, ada pus atau
darah, ada perkejuan. Ambil sedikit bagian tersebut dengan menggunakan ose yang
sebelumnya dibakar dulu sampai pijar, kemudian didinginkan. Ratakan diatas kaca
obyek dengan ukuran + 2-3 cm. Hapusan sputum yang dibuat jangan terlalu tebal
atau tipis. Keringkan dalam suhu kamar. Ose sebelum dibakar dicelupkan dulu
kedalam botol berisi campuran alkohol 70% dan pasir dengan perbandingan 2 : 1
dengan tujuan untuk melepaskan partikel yang melekat pada ose (untuk mencegah
terjadinya percikan atau aerosol pada waktu Oose dibakar yang dapat menularkan
kuman tuberkulosis).Rekatkan / fiksasi dengan cara melakukan melewatkan
preparat diatas lidah api dengan cepat sebanyak 3 kali selama 3-5 detik. Setelah itu
sediaan langsung diwarnai dengan pewarna Ziehl Neelsen.
Pelaporan Hasil
Penulisan gradasi hasil bacaan penting, untuk menunjuk keparahan penyakit dan
tingkat penularan penderita. (Departemen Kesehatan RI 2001).
PENUTUP
Kesimpulan
1 Sputum adalah secret yang dikeluarkan dan berasal dari bronchi,bukan bahan
yang berasal dari tenggorokan, hidung, ataupun mulut.
5. Bakteri yang dapat ditemukan dalam sputum antara lain flora-flora normaol
dalam mulut. Jika ditemukan Mycobacterium tuberculosa merupakan spesifikasi
dari penyakuit TBC. Ditemukannya kuman-kuman penyebab pneumonia
merupakan salah satu penanda dari penyakit Pneumonia.
PUSTAKA