Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH KELAINAN JANTUNG

DISUSUN OLEH :

(1) ANDRE KURNIAWAN (P27825019006)


(2) AYU NUR FATIMATUZ ZAHRA (P27825019009)
(3) DESTIYASA ANNUR RAMADHANI (P27825019012)
(4) DWI AYU FIKA IMASARI (P27825019013)
(5) FERA NUR LISA (P27825019016)
(6) ISMATUL WAVIROH (P27825019019)
(7) QOIROTS SONIA MAWARNI (P27825019029)
(8) RIZKA ANGGITA FEBRIYANTI (P27825019032)
(9) SISKA AMIRA RAHMA (P27825019036)
(10) SOF'ROUL ARDIANTI RAHMAN (P27825019037)

POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA


PRODI D-III KEPERAWATAN GIGI
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena dengan ridho-Nya
lah kami dapat menyusun serta dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta
salam tak lupa juga kami haturkan untuk Rasulullah Muhammad SAW, beserta
pengikut beliau dari dahulu, sekarang, hingga hari akhir.

Ucapan terima kasih juga tak lupa kami ucapkan kepada dosen pengasuh mata
kuliah patologi yang telah memberikan bimbingan serta pengajaran kepada kami,
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, meskipun kami telah
berusaha dengan sebaik-baiknya dalam menyelesaikan makalah ini, tetapi, kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Karena itu, mohon kritik serta
saran, yang kiranya dapat membangun, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
lebih baik lagi. kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh
pembaca.

Surabaya, 24 Januari 2020

penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Jantung adalah organ vital dan merupakan pertahanan terakhir untuk hidup
selain otak. Denyut yang ada di jantung ini tidak bisa dikendalikan oleh manusia.
Fungsi utama jantung adalah mengalirkan darah kaya oksigen ke seluruh bagian
tubuh. Di era globalisasi ini, sejumlah perilaku seperti mengonsumsi makanan
siap saji (fast food) yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi, kebiasaan
merokok, meminun alkohol, bekerja lembur, kurang berolahraga dan stress dapat
memicu terjarinya penyakit tak terkecuali penyakit jantung.

Penyakit jantung atau penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah


merupakan salah satu masalah kesehatan utama di negara maju maupun
berkembang. Penyakit ini menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia setiap
tahunnya. Sejak tahun 2008 diperkirakan sebanyak 17,3 juta kematian disebabkan
oleh penyakit kardiovaskular. Lebih dari 3 juta kematian tersebut terjadi sebelum
usia 60 tahun. Terjadinya kematian dini yang disebabkan oleh penyakit jantung
berkisar sebesar 4% di negara berpenghasilan tinggi, dan 42% terjadi di negara
berpenghasilan rendah. Kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung
pembuluh darah, terutama penyakit jantung koroner dan stroke diperkirakan akan
terus meningkat mencapai 23,3 juta kematian pada tahun 2030. Di Indonesia
penyakit jantung dan pembuluh darah ini terus meningkat dan akan memberikan
beban kesakitan, kecacatan dan beban sosial ekonomi bagi keluarga penderita,
masyarakat, dan negara. Prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia tahun
2013 berdasarkan diagnosis dokter sebesar 0,5%. Sedangkan berdasarkan
diagnosis dokter gejala sebesar 1,5%. Sementara itu, prevalensi penyakit gagal
jantung di Indonesia tahun 2013 berdasarkan diagnosis dokter sebesar 0.13%
(Kemenkes, 2014).

3
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana pengertian jantung ?

1.2.2 Bagaimana anatomi jantung ?

1.2.3 Bagaimana cara kerja jantung ?

1.2.4 Bagaimana kelainan jantung ?

1.2.5 Bagaimana mendiagnosa kelainan jantung?

1.2.6 Bagaimana tanda-tanda adanya penyakit jantung ?

1.2.7 Bagaimana cara mencegah penyakit jantung ?

1.2.8 Bagaimana cara mengobati penyakit jantung ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mempelajari apakah jantung itu

1.3.2 Untuk mempelajari anatomi jantung

1.3.3 Untuk mempelajari cara kerja jantung

1.3.4 Untuk mempelajari kelainan jantung

1.3.5 Untuk mengetahui tanda-tanda adanya penyakit jantung

1.3.6 Untuk mengetahui cara diagnosis kelainan jantung

1.3.7 Untuk menambah wawasan cara mencegah penyakit jantung

1.3.8 Untuk menambah wawasan cara mengobati penyakit jantung

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN JANTUNG

Jantung terletak di bagian tengah dada, pada sisi kiri tubuh, tepatnya di bawah
tulang rusuk. Jantung diapit oleh paru-paru kiri dan kanan. Anatomi jantung dan
ukurannya pada tiap orang berbeda-beda.

2.2 ANATOMI JANTUNG

Anatomi jantung yang paling mudah dikenali adalah ruangan-ruangan yang


terdapat di dalamnya. Jantung manusia terdiri dari empat ruangan. Dua ruangan di
sebelah kiri dan dua ruangan di sebelah kanan, dengan pembagian sebagai
berikut:

2.2.1 Serambi jantung

Serambi adalah bagian atas dari ruangan yang ada di jantung, baik
sebelah kiri maupun kanan. Bagian ini sering juga disebut dengan atrium
jantung. Secara umum, atrium jantung berfungsi untuk membawa darah
masuk ke jantung. Namun secara khusus, atrium kanan dan atrium kiri
jantung, juga memiliki fungsi yang lebih spesifik.

Atrium kanan, berperan sebagai pintu masuk bagi darah hasil


metabolisme yang sudah tidak mengandung oksigen, untuk masuk
kembali ke paru-paru. Sedangkan atrium kiri, berfungsi sebagai "area
penyimpanan" darah kaya oksigen yang sudah diolah dari paru-paru.

Dari atrium kiri, darah tersebut akan dipompa menuju ke bilik kiri
jantung. Dari bilik jantung, barulah darah tersebut kemudian akan

5
disebarkan ke seluruh jaringan di tubuh. Dinding atrium kiri, sedikit lebih
tebal dari dinding atrium kanan.

2.2.2 Bilik jantung

Anatomi jantung selanjutnya yang juga perlu dikenali adalah bilik


jantung. Bilik jantung adalah bagian bawah dari ruangan jantung, yang
ada di sebelah kiri dan kanan. Bagian ini dikenal sebagai ventrikel.

Bilik jantung kanan berfungsi untuk memompa darah yang tidak


memiliki kandungan oksigen ke paru-paru. Sedangkan, bilik jantung kiri
berfungsi untuk memompa darah keluar melalui katup aorta, menuju ke
dalam lengkungan aorta, lalu ke seluruh tubuh. Di antara serambi dan
bilik, terdapat katup jantung, yang merupakan pintu masuk dan keluar
bagi darah. Empat jenis katup jantung tersebut adalah:

 Katup trikuspid

Katup trikuspid membantu mengatur aliran darah antara bilik


kanan dan serambi kanan.

 Katup pulmonalis

Katup pulominalis membantu mengontrol aliran darah dari


bilik kanan ke pembuluh darah arteri pulmonal, yang bertugas
membawa darah ke paru-paru untuk mengambil oksigen.

 Katup mitral

6
Katup mitral merupakan pintu masuk untuk darah kaya
oksigen, yang berasal dari paru-paru. Darah ini akan masuk ke
serambi kiri jantung lalu menuju ke bilik kiri jantung.

 Katup aorta

Katup aorta membuka jalan, agar darah kaya oksigen yang


berasal dari paru-paru bisa masuk dari bilik kiri ke aorta, yang
merupakan pembuluh darah terbesar di tubuh.

2.2.3 Pembuluh darah

Pembuluh darah, juga merupakan bagian dari anatomi jantung. Bagian


ini berfungsi sebagai jalur transportasi keluar masuknya darah, dari dan
menuju jantung. Ada tiga jenis pembuluh darah utama, yaitu:

 Pembuluh darah ateri

Pembuluh darah arteri berfungsi untuk membawa darah yang


kaya akan kandungan oksigen, keluar dari jantung menuju ke
seluruh tubuh. Diawali dengan pembuluh darah besar yang disebut
aorta, pembuluh darah arteri kemudian akan terus bercabang,
untuk bisa membawa darah ke seluruh bagian terkecil tubuh.

 Pembuluh darah kapiler.

Pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah berukuran


kecil dan tipis, yang menghubungkan pembuluh darah arteri dan
pembuluh darah vena.

Dindingnya yang tipis, membuat pembuluh darah kapiler


mudah untuk memberikan maupun mendapatkan oksigen, nutrisi,

7
karbon dioksida, hingga sisa produk metabolisme lain, dari sel-sel
yang ada di organ tubuh.

 Pembuluh darah vena.

Pembuluh darah vena berfungsi untuk membawa darah


kembali ke jantung. Darah yang dibawa, sudah tidak lagi kaya
akan oksigen. Darah ini justru mengandung banyak zat sisa
metabolisme, yang siap untuk dikeluarkan dari tubuh.

Semakin dekat dengan jantung, pembuluh darah vena akan


semakin membesar. Salah contohnya adalah pembuluh darah vena
cava superior. Pembuluh darah ini berfungsi membawa darah dari
otak dan lengan, untuk masuk kembali ke jantung.

Contoh lain dari pembuluh darah besar adalah pembuluh darah


vena cava inferior. Pembuluh darah ini berperan membawa darah
dari area perut dan kaki, kembali ke jantung.

Darah yang mengalir di pembuluh darah arteri, hanya mengalir


satu arah. Berbeda dengan pembuluh darah vena yang bisa saja
mengalir dua arah. Mengalir satu arah yang dimaksud adalah
pembuluh darah arteri hanya mengalir dari jantung menuju ke
seluruh jaringan di tubuh.

Sedangkan darah yang mengalir di pembuluh darah vena, bisa


saja mengalir dua arah. Pasalnya, aliran darah di pembuluh darah
vena, akan dialirkan "naik" ke jantung. Sehingga, ada
kemungkinan darah kembali mengalir turun, akibat gaya gravitasi.
Itulah kenapa, di pembuluh darah vena, terdapat katup yang akan
mencegah darah mengalir balik ke bawah.

8
2.3 CARA KERJA JANTUNG

Tugas jantung dalam proses memompa dan memasok darah ke seluruh tubuh
tidaklah sederhana. Atrium kanan menerima darah dari seluruh tubuh melalui
vena cava, yang kemudian dialirkan ke ventrikel kanan. Darah dari ventrikel
kanan dipompakan keluar jantung menuju ke paru-paru, untuk pertukaran karbon
dioksida dengan oksigen. Darah yang sudah dipenuhi oksigen lalu dipompakan
masuk ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri, yang selanjutnya dialirkan ke
seluruh tubuh melalui aorta.

Agar darah mengalir dengan tepat, jantung memiliki katup. Katup yang
membantu aliran darah dari atrium ke ventrikel adalah katup mitral dan trikuspid.
Sedangkan, katup yang berfungsi mengendalikan aliran darah yang meninggalkan
jantung adalah katup aorta dan katup pulmonalis.

Keempat katup tersebut menjaga darah terus bergerak maju ke satu arah.
Katup akan menutup dengan cepat agar darah tidak berbalik ke arah yang
berlawanan.

Detak jantung setiap orang bisa berbeda-beda, karena dipengaruhi beberapa


faktor seperti gaya hidup dan riwayat penyakit yang pernah diderita. Pada kondisi
normal, jantung dapat berdetak 60-100 kali per menit.

Untuk membuat jantung tetap berdetak, bagian kiri dan kanan yang masuk
dalam anatomi jantung bekerja secara beriringan. Bagian kanan jantung bertugas
menerima darah yang sudah tidak mengandung oksigen.

Sementara itu, bagian kiri jantung bertugas menerima darah yang kaya akan
kandungan oksigen dari paru-paru, untuk dialirkan ke seluruh tubuh. Bagian bilik
jantung dan serambi jantung, secara bergantian akan berkontraksi dan membuat
jantung berdetak berirama.\

9
Detak jantung sendiri, dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistol dan
diastol.

 Diastol terjadi saat bilik dan serambi jantung tidak berkontraksi


dan berisi darah.
 Sistol muncul ketika serambi jantung berkontraksi dan mendorong
darah untuk masuk ke bilik jantung. Saat serambi mulai rileks, kini
giliran bilik jantung yang berkontraksi dan memompa darah ke
luar jantung.

Untuk bisa memompa darah ke seluruh tubuh, otot jantung harus memiliki
koordinasi yang baik. Jantung mesti bisa mengalirkan darah ke arah yang tepat, di
waktu yang pas, dan dengan tekanan yang sesuai pula. Aktivitas jantung tersebut
diatur oleh suatu impuls listrik.

2.4 KELAINAN JANTUNG

Seiring pertambahan usia, kinerja dari organ jantung akan menurun dan
meningkatkan risiko terjadinya penyakit serius yang berkaitan dengan fungsi
jantung. Gangguan ataupun penyakit yang menimpa organ jantung dapat juga
terjadi bukan karena proses penuaan, dan bisa membahayakan nyawa.

Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan. Bentuk


gangguan itu sendiri bisa bermacam-macam. Ada gangguan pada pembuluh darah
jantung, irama jantung, katup jantung, atau gangguan akibat bawaan lahir.

Jantung adalah otot yang terbagi menjadi empat ruang. Dua ruang terletak di
bagian atas, yaitu atrium (serambi) kanan dan kiri. Sedangkan dua ruang lagi
terletak di bagian bawah, yaitu ventrikel (bilik) kanan dan kiri. Antara ruang
kanan dan kiri dipisahkan oleh dinding otot (septum) yang berfungsi mencegah
tercampurnya darah yang kaya oksigen dengan darah yang miskin oksigen.

10
Fungsi utama jantung adalah mengalirkan darah kaya oksigen ke seluruh
bagian tubuh. Setelah seluruh organ tubuh menggunakan oksigen dalam darah,
darah yang miskin oksigen tersebut kembali ke jantung (atrium kanan), untuk
diteruskan ke ventrikel kanan melalui katup trikuspid. Sesudah darah memenuhi
ventrikel kanan, katup trikuspid akan menutup guna mencegah darah kembali ke
atrium kanan. Kemudian, saat ventrikel kanan berkontraksi, darah miskin oksigen
akan keluar dari jantung melalui katup pulmonal dan arteri pulmonal, lalu dibawa
ke paru-paru untuk diisi dengan oksigen.

Darah yang telah diperkaya oksigen tadi, kemudian dibawa ke atrium kiri
melalui vena pulmonal. Saat atrium kiri berkontraksi, darah akan diteruskan ke
ventrikel kiri melalui katup mitral. Setelah ventrikel kiri dipenuhi darah, katup
mitral akan menutup untuk mencegah darah kembali ke atrium kiri. Kemudian,
ventrikel kiri akan berkontraksi, dan darah akan dialirkan ke seluruh tubuh
melalui katup aorta. Siklus peredaran darah tersebut akan terus berulang.

Macam macam penyakit jantung :

2.4.1 Penyakit jantung coroner

Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi ketika pembuluh darah arteri


yang mengalirkan darah ke jantung mengeras dan mengalami
penyempitan. Kondisi ini dipicu oleh penumpukan kolesterol dan
pembekuan darah di dalam arteri (aterosklerosis).

Penyempitan arteri ini menyebabkan aliran darah dan oksigen ke


jantung menjadi berkurang, akibatnya organ tersebut tidak dapat berfungsi
normal.

Gejala yang muncul dari penyakit ini antara lain nyeri dada, sesak
napas, keringat dingin, dada berdebar, dan mual. Nyeri dada akibat PJK
bisa dirasakan menjalar hingga ke leher, rahang, tenggorokan, punggung,

11
dan lengan. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini bisa
menimbulkan komplikasi berupa serangan jantung.

2.4.2 Serangan jantung

Serangan jantung adalah kondisi darurat yang terjadi saat pasokan


darah ke jantung terhambat secara total, sehingga sel-sel otot jantung
mengalami kerusakan. Serangan jantung biasanya disebabkan oleh
penyakit jantung koroner.

Gejala yang muncul biasanya berupa nyeri dada, sesak napas, dan
keringat dingin. Jika tidak segera ditangani, serangan jantung bisa
menyebabkan kerusakan permanen pada organ tersebut. Bila kerusakan
makin meluas, penderita serangan jantung dapat mengalami henti jantung
mendadak.

2.4.3 Aritmia

Aritmia adalah gangguan pada irama jantung. Irama jantung pada


penderita aritmia bisa terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan.
Aritmia terjadi ketika rangsangan listrik yang mengatur detak jantung
terganggu, sehingga jantung tidak bekerja dengan baik.

Gangguan tersebut bisa disebabkan oleh penyakit jantung koroner,


serangan jantung, kardiomiopati, dan gangguan elektrolit, seperti
kelebihan kalium dalam darah (hiperkalemia) atau kekurangan kalium
(hipokalemia).

Penyakit ini bisa saja tidak menunjukkan gejala. Akan tetapi, sebagian
pasien dengan penyakit jantung ini dapat mengalami keluhan cepat lelah,
pusing, nyeri dada, dada berdebar, dan serasa ingin pingsan.

12
2.4.4 Kardiomiopati

Kardiomiopati merupakan gangguan pada otot jantung. Kondisi ini


menyebabkan kelainan pada bentuk dan kekuatan otot jantung (misalnya
otot jantung menjadi lebih besar dan kaku), sehingga tidak dapat
memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.

Penyakit ini bisa disebabkan oleh kelainan genetik atau faktor


keturunan, sehingga penderitanya terlahir dengan kondisi ini. Selain
karena kelainan genetik, kardiomiopati juga bisa terjadi akibat penyakit
jantung koroner, gagal jantung, hipertensi, atau penuaan.

Pada tahap awal, kardiomiopati sering kali tidak menimbulkan gejala.


Biasanya tanda dan gejala baru akan muncul ketika kondisi ini sudah
masuk ke tahap yang berat atau ada penyakit lain yang menyertainya.

Gejala yang dapat muncul pada kardiomiopati adalah pembengkakan


pada kaki, nyeri dada, sesak napas yang lebih berat setelah beraktivitas,
mudah lelah, serta batuk-batuk.

2.4.5 Gagal jantung

Gagal jantung adalah kondisi jantung yang terlalu lemah untuk


memompa darah ke seluruh tubuh. Bila berlangsung dalam jangka
panjang, gagal jantung dapat memicu komplikasi serius yakni henti
jantung, edema paru, gagal hati, dan gagal ginjal.\

Gagal jantung adalah penyakit jantung yang berkembang perlahan-


lahan secara bertahap. Kondisi ini biasanya diawali oleh adanya penyakit
penyerta lain, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner,
diabetes, dan penyakit jantung bawaan.

13
Gejala utama gagal jantung meliputi sesak napas dan batuk-batuk
terutama saat berbaring, nyeri dada setelah beraktivitas fisik, cepat lelah,
serta pembengkakan pada tungkai dan pergelangan kaki.

2.4.6 Penyakit jantung bawaan

Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bentuk jantung yang


terjadi sejak lahir. Kelainan ini bisa terjadi pada dinding jantung, katup
jantung, pembuluh darah di dekat jantung, atau kombinasi semua kelainan
tersebut (tetralogy of Fallot).

Gejala yang muncul beragam, tergantung pada jenis dan tingkat


keparahannya. Beberapa contoh gejalanya adalah napas pendek dan cepat,
nyeri dada, kulit membiru, berat badan menurun, serta tumbuh kembang
anak terlambat. Gejala ini bisa terlihat sejak bayi lahir. Namun pada
beberapa kasus, gejalanya baru terdeteksi saat penderita sudah mencapai
usia remaja atau menjelang dewasa.

Penyakit jantung bawaan terjadi akibat gangguan proses


perkembangan jantung pada janin. Belum diketahui apa yang
menyebabkan gangguan tersebut, namun diduga ada kaitannya dengan
faktor keturunan, konsumsi minuman keras, penggunaan obat tertentu
selama hamil, atau infeksi saat trimester pertama kehamilan.

2.4.7 Penyakit katup jantung

Penyakit katup jantung terjadi ketika katup jantung tidak bisa


membuka atau menutup dengan sempurna, sehingga terjadi bendungan
atau hambatan pada aliran darah. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh
akan terganggu.

14
Penderita penyakit ini bisa jadi tidak merasakan gejala apa pun dalam
jangka waktu lama. Saat gejala muncul, penderitanya akan mengalami
sesak napas, nyeri dada, cepat lelah, detak jantung tidak beraturan, dan
pembengkakan di bagian tubuh tertentu, seperti tungkai dan perut.\

Penyakit katup jantung bisa terjadi sejak lahir akibat faktor keturunan
atau baru terjadi saat usia anak-anak dan dewasa akibat penyakit lain,
misalnya demam reumatik atau endokarditis. Beberapa kondisi lain yang
dapat menyebabkan penyakit katup jantung adalah penyakit Kawasaki,
penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan kardiomiopati.

2.4.8 Endokarditis

Endokarditis adalah infeksi pada jaringan ikat yang melapisi dinding


dan katup jantung. Infeksi ini terjadi ketika kuman dari bagian tubuh lain,
seperti mulut dan kulit, masuk ke dinding jantung melalui aliran darah.

Bakteri atau jamur yang menyebabkan endokarditis bisa masuk


melalui luka pada tubuh atau luka di mulut, pemasangan kateter,
pemakaian jarum yang tidak steril untuk tato atau tindik, dan penggunaan
NAPZA suntikan.

Gejala endokarditis yang sering muncul adalah demam dan menggigil,


sesak napas, dan nyeri dada saat menarik napas, keringat berlebih pada
malam hari, pembengkakan pada tungkai atau perut, serta terdengar bising
jantung atau bunyi jantung tidak normal.

2.4.9 Tumor jantung

Tumor jantung adalah pertumbuhan jaringan abnormal pada dinding


jantung. Tumor dapat bersifat kanker (ganas) atau non-kanker (jinak).

15
Tumor ini dapat tumbuh di dinding otot jantung atau lapisan pelindung
jantung (perikardium).

Jika ukurannya semakin besar, otot ini bisa mendesak dinding jantung
dan menyebabkan jantung sulit memompa darah. Sering kali tumor
jantung tidak menunjukan gejala. Meski begitu, sebagian penderita tumor
jantung bisa menunjukkan gejala ringan hingga berat.

Gejalanya bisa meliputi sesak napas, pembengkakan di kaki, jantung


berdebar tidak beraturan, kelelahan, tekanan darah rendah, pusing,
pingsan, dan penurunan berat badan.

2.5 DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG

Dokter akan mendiagnosis penyakit jantung dengan diawali wawancara medis


lengkap, yang diikuti dengan pemeriksaan fisik yang menyeluruh, serta
pemeriksaan penunjang jika diperlukan. Beberapa pemeriksaan penunjang
tersebut, antara lain:

Elektrokardiogram (EKG), yaitu pemeriksaan untuk melihat aliran listrik dan


irama jantung. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasang beberapa
sadapan (berbentuk seperti penjepit) ke tubuh pasien. EKG merupakan
pemeriksaan yang paling umum dilakukan pada mereka yang diduga mengalami
gangguan jantung.

Ekokardiografi, yaitu pemeriksaan untuk melihat bagian dalam jantung,


fungsi pompa jantung, dan fungsi katup jantung. Pemeriksaan ini terutama
dilakukan pada mereka yang diduga mengalami gagal jantung, penyakit jantung
bawaan, dan kelainan katup jantung.

16
Treadmill test, yaitu pemeriksaan irama jantung yang dilakukan sembari
pasien melakukan aktivitas fisik (treadmill). Pemeriksaan ini umumnya dilakukan
untuk mendeteksi dini penyakit jantung koroner.

Angiografi, yaitu pemeriksaan jantung yang dilakukan dengan cara


memasukkan suatu alat yang berfungsi sebagai kamera ke dalam pembuluh darah
jantung untuk melihat adanya sumbatan di dalam pembuluh darah jantung.

2.6 TANDA KEMUNGKINAN PENYAKIT JANTUNG

2.6.1 Sleep Apnea

Ketika dengkuran Anda disertai periode henti pernapasan, otak Anda


tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Tubuh akan mengirim sinyal ke
pembuluh darah dan jantung Anda untuk bekerja lebih keras agar aliran
darah tetap berjalan. Hal ini meningkatkan risiko tekanan darah tinggi,
irama jantung abnormal, stroke, dan gagal jantung. Namun untungnya,
sleep apnea dapat diobati.

2.6.2 Ruam Berwarna Kuning-kemerahan pada Kulit

Kadar trigliserida yang sangat tinggi dapat membuat kulit Anda pecah
di sekitar buku-buku jari tangan dan kaki, serta di bagian bokong. Lemak
berlebihan di dalam darah berperan dalam pengerasan pembuluh darah
arteri, dan kadar yang tinggi seringkali berkaitan dengan kondisi lain yang
juga membuat Anda berisiko terkena penyakit jantung dan stroke.

2.6.3 Kekuatan Genggam yang Buruk

17
Kekuatan tangan Anda mungkin memberi tahu Anda sesuatu tentang
kekuatan jantung Anda. Penelitian menunjukkan kemampuan untuk
menggenggam sesuatu dengan baik memiliki arti risiko penyakit jantung
yang lebih rendah. Jika sulit bagi Anda untuk menggenggam suatu objek,
kemungkinan lebih tinggi bahwa Anda memiliki masalah pada jantung.
Namun meningkatkan kekuatan genggaman Anda sendiri tidakberarti
membuat jantung Anda lebih sehat.

2.6.4 Bintik Gelap di Bawah Kuku

Jika Anda tidak memiliki riwayat luka atau trauma pada area jari
tangan atau kaki Anda, titik-titik kecil darah yang terperangkap di bawah
kuku Anda dapat mengarah kepada adanya infeksi pada selaput jantung
atau katup Anda, yang disebut endokarditis. Bercak darah ini juga dapat
ditemui ketika Anda menderita diabetes. Penderita dengan kondisi tersebut
dua hingga empat kali lebih mungkin memiliki risiko penyakit jantung dan
stroke.

2.6.5 Pusing

Pusing seringkali merupakan akibat langsung dari jantung Anda yang


tidak memompa darah cukup ke otak Anda. Pusing juga dapat menjadi
gejala irama jantung abnormal, yang disebut aritmia. Gagal jantung, yang
berarti melemahnya otot jantung, juga bisa membuat Anda menjadi tidak
stabil. Pusing adalah salah satu dari banyak gejala serangan jantung yang
tidak banyak diketahui.

2.6.6 Masalah Seksual

Beberapa masalah di tempat tidur bisa berarti Anda memiliki penyakit


jantung dan risiko lebih besar untuk serangan jantung atau stroke. Pria
dengan disfungsi ereksi mungkin memiliki masalah sirkulasi yang

18
berkaitan dengan tekanan darah tinggi atau penyempitan pembuluh darah.
Masalah aliran darah ini juga dapat mengurangi libido wanita dan
kemampuan untuk menikmati seks.

2.6.7 Perubahan Warna Kulit

Jari tangan dan kaki yang berwarna biru dapat berasal dari sirkulasi
darah dengan oksigenasi yang buruk. Hal ini seringkali berkaitan dengan
cacat jantung bawaan atau pembuluh darah yang tersumbat. Pola berwarna
ungu berenda dan berbintik-bintik muncul ketika plak kolesterol yang
terbentuk pecah dan kemudian tersangkut di pembuluh darah kecil. Pada
penderita endokarditis, Anda mungkin mendapatkan bercak darah tepat di
bawah kulit di bagian dalam tangan dan telapak kaki.

2.6.8 Gusi Berdarah

Para ahli tidak sepenuhnya memahami hubungan antara penyakit gusi


dan penyakit jantung. Namun penelitian menunjukkan bahwa gusi yang
berdarah, bengkak, atau nyeri dapat menyebabkan masalah bagi jantung
Anda. Salah satu teori mengatakan bakteri dari gusi dapat masuk ke aliran
darah dan memicu peradangan di jantung. Memiliki penyakit gusi, yang
dapat menyebabkan kehilangan gigi, juga dapat meningkatkan peluang
Anda terkena stroke.

2.6.9 Lesi Kulit Gelap dan Beludru

Anda mungkin menemukan bintik-bintik tebal ini, yang disebut


acanthosis nigricans, di lipatan kulit seperti leher, ketiak, dan
selangkangan ketika tubuh Anda kesulitan menggunakan hormon insulin.
Jika Anda tidak dalam pengobatan resistensi insulin, sindrom metabolik,
atau diabetes tipe 2, temui dokter Anda untuk membantu mengendalikan
gula darah dan melindungi jantung Anda.

19
2.6.10 Sulit Bernapas

Sesak napas dapat merupakan gejala gagal jantung, irama jantung


yang tidak normal, atau serangan jantung. Beri tahu dokter Anda jika
Anda kesulitan bernapas setelah melakukan hal-hal yang dulu mudah bagi
Anda, atau jika sulit bernapas saat berbaring.

2.6.11 Kaki Bengkak

Kaki bengkak dapat terjadi ketika Anda berdiri atau duduk dalam
waktu yang lama. Hal ini juga umum terjadi selama kehamilan. Pada
penderita gagal jantung, sirkulasi yang buruk menyebabkan penumpukan
cairan pada tungkai. Pembengkakan juga dapat disebabkan oleh gumpalan
yang menghalangi kembalinya aliran darah dari anggota tubuh bagian
bawah ke jantung Anda. Hubungi dokter Anda segera jika pembengkakan
muncul tiba-tiba.

2.6.12 Rasa Lelah

Rasa lelah tidak selalu disebabkan oleh kurangnya waktu tidur. Gagal
jantung dapat membuat Anda lelah dan kehabisan tenaga karena otot
jantung tidak lagi memompa cukup baik untuk memenuhi kebutuhan
tubuh Anda. Waspadai gejala-gejala lain seperti batuk dan juga bengkak
pada tungkai, karena rasa lelah dapat menjadi tanda peringatan dari
berbagai kondisi termasuk anemia, kanker, atau bahkan depresi.

2.7 CARA MENCEGAH

Menerapkan gaya hidup sehat merupakan salah satu syarat dalam menjaga
kinerja jantung tetap optimal. Anda juga harus mulai berhenti merokok,

20
mengingat rokok merupakan salah satu penyebab utama penyakit jantung
koroner. Selain itu, kurangi asupan minuman beralkohol.

Kemudian, mulai lebih aktif bergerak demi menjaga kebugaran jasmani.


Lakukan aktivitas aerobik sekitar 150 menit per minggu, atau 30 menit selama 5
hari dalam seminggu. Maksimalkan dengan pola makan seimbang yang rendah
lemak dan tinggi serat untuk menjaga berat badan ideal. Kelebihan berat badan
dapat meningkatkan risiko sakit jantung.

Anda juga sebaiknya membaca label kemasan makanan ketika Anda


berbelanja. Sedapat mungkin minimalkan konsumsi produk yang terlalu banyak
mengandung garam. Kurangi juga lemak jenuh misalnya dengan membatasi
camilan goreng-gorengan dan mengganti susu full krim dengan susu rendah
lemak. Anda tidak dilarang untuk mengonsumsi daging, tapi batasi porsinya dan
utamakan daging tanpa lemak yang dipanggang atau dibakar dibandingkan
dengan yang digoreng.

Pada penyakit jantung bawaan, upaya pencegahan yang efektif belum


ditemukan hingga saat ini. Namun demikian, pada penyakit jantung koroner,
gagal jantung, dan aritmia, beberapa upaya pencegahan dapat dilakukan, antara
lain:

 Mengonsumsi makanan tinggi serat, rendah gula, dan rendah lemak.


 Menghentikan kebiasaan merokok dan menghindari paparan asap
rokok.

 Memeriksa tekanan darah, gula darah, dan kolesterol secara berkala.

 Melakukan latihan fisik, seperti jogging, bersepeda, dan berenang,


setidaknya 30 menit setiap hari.

21
2.8 CARA MENGOBATI

Pengobatan penyakit jantung tergantung pada gangguan yang diidap, antara


lain:

Penyakit jantung koroner, pengobatan bertujuan untuk mencegah terjadi


sumbatan lebih berat di pembuluh darah jantung, dengan memberikan pengidap
obat pengencer darah (seperti aspirin atau clopidogrel) dan nitrat. Jika sumbatan
sudah sangat berat, dokter akan membuka sumbatan di pembuluh darah melalui
tindakan percutaneous coronary intervention (PCI).

Penyakit jantung bawaan, pengobatan dilakukan dengan tindakan


pembedahan untuk menutup kebocoran pada katup atau sekat jantung.

Penyakit infeksi jantung, pengobatan dilakukan dengan pemberian antibiotik


yang sesuai dengan jenis kuman yang menginfeksi, antiradang, serta pengencer
darah.

Penyakit gagal jantung, pengobatan bertujuan untuk mengurangi cairan di


dalam tubuh, sehingga menurunkan kerja jantung. Dokter akan memberikan obat
untuk meningkatkan kekuatan jantung dalam memompa darah.

Penyakit jantung aritmia, pengobatan bertujuan untuk mengendalikan irama


jantung, dengan memberikan obat-obatan yang mempengaruhi irama jantung,
seperti beta blocker, diltiazem, dan verapamil. Jika tidak ada perbaikan, dokter
akan melakukan tindakan ablasi jantung untuk mengontrol aliran listrik yang
tidak sesuai di jantung.

22
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Jantung adalah organ vital dan merupakan pertahanan terakhir untuk hidup
selain otak. Denyut yang ada di jantung ini tidak bisa dikendalikan oleh manusia.

23
Terdapat empat ruang utama jantung yang masing-masing dipenuhi darah
dengan kandungan oksigen yang berbeda yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik
kanan, bilik kirri.

Tugas jantung dalam proses memompa dan memasok darah ke seluruh tubuh
tidaklah sederhana. Agar darah mengalir dengan tepat, jantung memiliki katup
yaitu katup mitral, trikuspid, katup aorta, dan katup pulmonalis.

Di dalam kerja jantung tidak menutup kemungkinan terjadi gangguan yang


harus diwaspadai. Ada berbagai macam gangguan yang disebabkan oleh berbagai
faktor.

3.2 SARAN

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Oleh sebab itu,untuk mencegah


terjadinya gangguan jantung diperlukan gaya hidup sehat, pola makan yang sehat,
dan olahraga teratur dan tiak berlebihan.

24
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/penyakit-jantung
https://www.sehatq.com/artikel/menilik-lbih-jauh-anatomi-jantung-dan-cara-kerjanya/amp

25

Anda mungkin juga menyukai