Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH yang maha pengasih lagi maha penyayang,tak lupa
pula shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda nabi besar Muhammad
SAW. Segala puji hanya milik Allah SWT, Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam
Semesta, berkat ridho-Nya, sehingga penulisan makalah tentang “Anatomi Kelenjar
Pankreas” bisa selesai dengan tepat waktu. Adapun penulisan makalah ini sebagai tugas
diskusi kelompok.
Kami kelompok lima mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini. Tanpa adanya bantuan dari semua pihak
makalah ini tidak akan selesai pada tepat waktu.
Dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami
masih membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga
dengan adanya makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Padang, 9 Januari 2014


Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Tujuan penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Struktur Pankreas

2.2 Bagian Pankreas

2.3 Hasil Sekresi Pankreas

2.4 Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Pankreas

2.5 Enzim Pankreas

2.6Ductus Pancreaticus

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Daftar pustaka
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai salah satu kelenjar endokrin, pankreas memiliki peranan yang cukup
besar terhadap pengaturan sistem hormonal tubuh. Selain sebagai endokrin, pankreas juga
berfungsi sebagai kelenjar eksokrin.Pankreas merupakan salah satu organ pada sistem
pencernaan yangmemiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta
beberapa hormon penting seperti insulin dan glukagon. Pankreas terletak pada bagian
posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).

Ketika fungsi pankreas tidak lagi bekerja dengan baik, baik karena pola makan yang
buruk ataupun kelainan genetik, maka keseimbangan kadar gula dalam tubuh pun ikut
terganggu. Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit, bahkan dapat
menyebabkan kematian.Maka dari itu kita harusmengetahui terlebih dahulu bagaimana
keadaan pankreas secara anatomis,histologis, serta fisiologis normalnya.

1.2 Tujuan Penulisan

Mengetahui anatomi dan fungsi dari kelenjar pankreas.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Struktur Pankreas

Pankreas adalah kelenjar yang bisa sebagai kelenjar eksokrin maupun kelenjar
endokrin. Organ pankreas terletak di belakang / bawah lambung. Ujung kanan organ ini
lebih luas disebut bagian kepala.Kepala pancreas terletak di bagian ujung atau atas dari
usus kecil yang disebutduodenum.Ujungnya berada di sebelah kiri lonjong dan disebut
ekor. dan meluas sampai ke limpa. Panjangnya kira-kira 15 cm, lebar 5 cm mulai dari
duodenum sapai ke limpa, dan beratnya rata-rata 60-90 gram. Pankreas terbentang pada
vertebra lumbalis I dan II di belakang lambung. Sebagai kelenjar eksokrin pankreas
yangmensekresi cairan pencernaan yang mengandung enzim untuk mencerna protein,
lemak dan karbohidrat.Getah pancreas disekresikan ke usus 12 jari melalui saluran
pankreas (tabung seperti struktur) yang membuka ke dalam usus kecil bersama dengan
saluran empedu membawa empedu dari hati.
Pankreas terbentang dariatas sampai ke lengkungan besar dari perut dan biasanya
dihubungkan oleh duasaluran ke duodenum (usus 12 jari), terletak pada dinding posterior
abdomen di belakang peritoneum sehingga termasuk organ retroperitonial kecuali bagian
kecilcaudanya yang terletak dalam ligamentum lienorenalis. Strukturnya lunak dan
berlobulus.
2.2 Bagian Pankreas

Pankreas terdiri dari:

Kepala Pankreas, merupakan bagian terluas dari pankreas yang menempel pada usus
halus.

Leher Pankreas, bagian yang terletak diantara kepala dan badan pankreas dengan panjang
sekitar 2,5 cm.

Badan Pankreas, merupakan bagian pusat yang memiliki banyak sel pankreas sehingga
disebut sebagai bagian terpenting dari pankreas.

Ekor Pankreas, bagian akhir dari pankreas, ekor pankreas terletak di perut kiri dan
berbentuk agak meruncing.

Saluran Pankreas (Duktus Pankreatikus), merupakan saluran yang keluar dari pankreas
dan bermuara di usus halus. Saluran pankreas memiliki fungsi untuk menyalurkan
berbagai enzim yang akan membantu proses pencernaan komponen penting seperti
karbohidrat, protein dan lemak.

Pankreas dapat dibagi ke dalam :


a. Caput Pancreatis
berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung duodenum.
Sebagian caput meluas di kiri di belakang arteri dan vena mesenterica superior
serta dinamakanProcessus Uncinatus.
b. Collum Pancreatis
merupakan bagian pancreas yang mengecil danmenghubungkan caput dan corpus
pancreatis. Collum pancreatisterletak di depan pangkal vena portae hepatis dan
tempatdipercabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta.
c. Corpus Pancreatis
berjalan ke atas dan kiri, menyilang garistengah. Pada potongan melintang sedikit
berbentuk segitiga.
d. Cauda Pancreatis
berjalan ke depan menuju ligamentumlienorenalis dan mengadakan hubungan
dengan hilum lienale.

2.3 Hasil Sekresi Pankreas


1. Hormon insulin, hormon insulin ini langsung dialirkan ke dalam darah tanpa
melewati duktus. Sel-sel kelenjar yang menghasilkan insulin ini termasuk sel-sel
kelenjar endokrin. Kumpulan dari sel-sel ini berbentuk seperti pulau-pulau yang
disebut pulau langerhans
2. Getah pankreas, sel-sel yang memproduksi getah pankreas ini termasuk kelenjar
eksokrin. Getah pankreas ini dikirim ke dalam duodenum melalui duktus
pankreatikus. Duktus ini bermuara pada papila vateri yang terletak pada dinding
duodenum.

2.4 Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Pankreas


1) Hormon Insulin
Insulin adalah hormon utama yang mengendalikan glukosa dari darah ke dalam
sebagian besar sel (terutama sel otot dan lemak, tetapi tidak pada sel sistem saraf pusat).
Oleh karena itu, kekurangan insulin atau kekurangpekaan reseptor-reseptor memainkan
peran sentral dalam segala bentuk diabetes mellitus. Sebagian besar karbohidrat dalam
makanan akan diubah dalam waktu beberapa jam ke dalam bentuk gula monosakarida
yang merupakan karbohidrat utama yang ditemukan dalam darah dan digunakan oleh
tubuh sebagai bahan bakar. Insulin dilepaskan ke dalam darah oleh sel beta (β-sel) yang
berada di pankreas, sebagai respons atas kenaikan tingkat gula darah, biasanya setelah
makan. Insulin digunakan oleh sekitar dua pertiga dari sel-sel tubuh yang menyerap
glukosa dari darah untuk digunakan sel-sel sebagai bahan bakar, untuk konversi ke
molekul lain yang diperlukan, atau untuk penyimpanan.
Insulin juga merupakan sinyal kontrol utama untuk konversi dari glukosa ke
glycogen untuk penyimpanan internal dalam hati dan sel otot. Tingkatan insulin yang
lebih tinggi menaikkan anabolic (rangkaian jalur metabolisme untuk membangun
molekul dari unit yang lebih kecil), seperti proses pertumbuhan sel dan duplikasi, sintesa
protein, lemak dan penyimpanan. Insulin adalah sinyal utama dalam mengkonversi
banyak bidirectional proses metabolisme dari catabolic (rangkaian jalur metabolisme
untuk membongkar molekul-molekul ke dalam bentuk unit yang lebih kecil dan
melepaskan energi) ke anabolic, dan sebaliknya. Secara khusus, tingkatan insulin yang
lebih rendah berguna sebagai pemicu masuk keluarnya ketosis (fase metabolik
pembakaran lemak).
Jika jumlah insulin yang tersedia tidak cukup, jika sel buruk untuk merespon efek
dari insulin (kekurangpekaan atau perlawanan terhadap insulin), atau jika insulin
cacat/defective, maka gula tidak akan diserap dengan baik oleh orang-orang sel-sel tubuh
yang memerlukannya dan tidak akan disimpan dengan baik di hati dan otot. Efek
selanjutnya adalah tingkat gula darah yang tetap tinggi , miskin sintesis protein, dan
lainnya kekacauan metabolisme lainnya, seperti acidosis yaitu meningkatnya keasaman
(konsentrasi ion hidrogen) dalam darah. Insulin telah digunakan sebagai terapi pada
manusia sejak awal tahun 1990. Tetapi tahukah Anda jika insulin memiliki beberapa jenis
yang diklasifikasikan berdasar pada durasi kerjanya? Yang dimaksud dengan durasi kerja
insulin adalah lamanya waktu yang diperlukan oleh insulin untuk mencapai aliran darah
dan mulai menurunkan kadar gula dalam darah sejak ia dimasukkan ke dalam tubuh
penderita. Berdasar waktu yang diperlukan dalam bekerja, insulin terbagi dalam 4 jenis
insulin yaitu reaksi pendek, reaksi panjang, reaksi menengah dan reaksi cepat.
Insulin reaksi pendek disebut juga sebagai clear insulin, ia adalah jenis obat insulin
yang memiliki sifat transparan dan mulai bekerja dalam tubuh dalam waktu 30 menit
sejak ia dimasukkan ke dalam tubuh. Obat insulin ini bekerja secara maksimal selama 1
sampai 3 jam dalam aliran darah penderita, dan segera menghilang setalah 6-8 jam
kemudian. Maka penderita diabetes harus mengulang beberapa kali dalam sehari jika
menggunakan insulin jenis ini. Insulin reaksi panjang merupakan jenis insulin yang mulai
bekerja 1 hingga 2 jam setelah ia disuntikkan ke dalam tubuh seseorang. Tetapi obat
insulin ini tidak memiliki masa reaksi puncak, sehingga ia bekerja secara stabil dalam
waktu yang lama yaitu 24 sampai 36 jam di dalam tubuh penderita diabetes. Karena
pengaruhnya dapat bertahan dalam waktu yang lama, maka penderita dapat tetap mimiliki
energi meskipun ia tidak mengkonsumsi makanan.
Obat insulin yang termasuk jenis ini adalah Levemir dan Lantus. Sebuah studi yang
dilakukan oleh Russel Jones pada tahun 2007 mengungkapkan bahwa Levemir lebih
mampu ditoleransi oleh tubuh manusia dengan baik karena menimbulkan efek
penambahan berat badan yang minimal. Jenis insulin reaksi menengah adalah insulin
yang mulai efektif bekerja menurunkan gula darah sejak 1 sampai 2 jam setelah
disuntikkan ke dalam tubuh. Obat ini bereaksi secara maksimal selama 6-10 jam, dan
berakhir setelah 10-16 jam setelahnya, contohnya Humulin m3, Hypurin, dan Insuman.
Insulin reaksi cepat akan langsung bekerja 5-15 menit setelah masuk ke dalam tubuh
penderita. Ia memiliki tingkat reaksi maksimal selama 30-90 menit, dan pengaruhnya
akan segera menghilang setelah 3-5 jam kemudian. Contoh obat insulin ini berupa Lispro,
Actrapid, Novorapid, dan Velosulin.
Masa reaksi obat insulin juga dipengaruhi oleh kemampuan tubuh seseorang dalam
merespon obat ini. Maka diproduksi pual jenis insulin campuran, yang merupakan
kombinasi dari dua jenis-jenis insulin di atas. Selain itu penggunaanya harus dibawah
pengawasan dokter untuk menentukan dosis yang sesuai dengan kebutuhan setiap
penderita.
Indikasi Terapi dengan Insulin
·      Semua penyandang DM tipe I memerlukan insulin eksogen karena
produksi insulin oleh sel beta tidak ada atau hampir tidak ada.
·      Penyandang DM tipe II tertentu mungkin membutuhkan insulin bila terapi jenis lain
tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
·      Keadaan stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan, infark
miokard akut atau stroke.
·      DM gestasional dan penyandang DM yang hamil membutuhkan insulinbila diet saja
tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
·      Ketoasidosis diabetik.
·      Hiperglikemik hiperosmolar non ketotik.
·      Penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan suplemen
tinggi kalori, untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara bertahap
akan memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan kadar glukosa darah
mendekati normal selama periode resistensi insulin atau ketika terjadi peningkatan
kebutuhaninsulin.
·      Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
·      Kontra indikasi atau alergi terhadap obat hipoglikemi oral.

Berdasarkan lama kerjanya, insulin dibagi menjadi 4 macam, yaitu:


1. Insulin kerja singkat
Yang termasuk di sini adalah insulin regular (Crystal Zinc Insulin / CZI ). Saat ini dikenal
2 macam insulin CZI, yaitu dalam bentuk asam dan netral. Preparat yang ada antara lain :
Actrapid, Velosulin, Semilente. Insulin jenis ini diberikan 30 menit sebelum makan,
mencapai puncak setelah 1– 3 macam dan efeknya dapat bertahan samapai 8 jam.
2. Insulin kerja menengah
Yang dipakai saat ini adalah Netral Protamine Hegedorn ( NPH ),MonotardÒ,
InsulatardÒ. Jenis ini awal kerjanya adalah 1.5 – 2.5 jam. Puncaknya tercapai dalam 4 –
15 jam dan efeknya dapat bertahan sampai dengan 24 jam.
3. Insulin kerja panjang
Merupakan campuran dari insulin dan protamine, diabsorsi dengan lambat dari tempat
penyuntikan sehingga efek yang dirasakan cukup lam, yaitu sekitar 24 – 36 jam. Preparat:
Protamine Zinc Insulin ( PZI ), Ultratard
4. Insulin infasik (campuran)
Merupakan kombinasi insulin jenis singkat dan menengah. Preparatnya: Mixtard 30 / 40.
Pemberian insulin secara sliding scale dimaksudkan agar pemberiannya lebih efisien dan
tepat karena didasarkan pada kadar gula darah pasien pada waktu itu. Gula darah
diperiksa setiap 6 jam sekali. 
Dosis pemberian insulin tergantung pada kadar gula darah, yaitu :
·         Gula darah < 60 mg % = 0 unit
·         Gula darah < 200 mg % = 5 – 8 unit
·         Gula darah 200 – 250 mg% = 10 – 12 unit
·         Gula darah 250 - 300 mg% = 15 – 16 unit
·         Gula darah 300 – 350 mg% = 20 unit
·         Gula darah > 350 mg% = 20 – 24 unit

B. Fungsi hormon insulin

Fungsi hormon insulin yang utama adalah untuk melawan beberapa fungsi hormon
yang menyebabkan hiperglikemia dan sekaligus bersamaan dalam mempertahankan
jumlah glukosa dalam darah tetap normal. Insulin berperan dalam penggunaan glukosa
oleh sel tubuh untuk pembentukan energi. Apabila tidak ada insulin maka sel tidak dapat
menggunakan glukosa sehingga proses metabolisme menjadi terganggu.Disamping
fungsinya yang mengatur dalam metabolisme glukosa, insulin juga berfungsi untuk:

 Merangsang terjadinya sintesis asam lemak (fatty acids), yang mana asetil ko-
enzim A dikonversi menjadi asam lemak. Inilah yang dinamakan lipogenesis.
 Meningkatkan pengangkutan asam amino ke dalam sel.
 Mengurangi terjadinya pemecahan lipid (lemak) yang disebut lipolisis.
 Memodulasi transkripsi dan merangsang pemindahan protein, sintesis DNA,
pertumbuhan sel, dan penggandaan sel, yang semuanya terkait dengan fungsi
pertumbuhan.
 Membantu pembakaran dan penyerapan glukosa oleh sel badan.
 Menyeimbangkan paras glukosa di dalam darah dan mencegah kencing manis.
 Membantu sel menyimpan tenaga dalam bentuk glukosa di dalam hati.
 Membantu proses penyimpanan glukosa berlebihan dalam bentuk lemak didalam
hati. Bila glukosa terlalu banyak dalam darah, hormone insulin mendorong
penyimpanan glukosa (glikogen) di hati (lever) dan sel otot.

C.       Mekanisme Kerja Insulin

Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu transpor glukosa dari
darah ke dalam sel. Kekurangan insulin menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau
terhambat masuk ke dalam sel. Akibatnya, glukosa darah akan meningkat, dan sebaliknya
sel-sel tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat memproduksi energi
sebagaimana seharusnya.
Sekresi insulin dapat dibagi menjadi sekresi insulin basal (saat puasa atau sebelum
makan) dan insulin prandial (setelah makan).
1) Sekresi insulin basal kira-kira 1 unit/jam dan terjadi diantara waktu makan, waktu
malam hari dan keadaan puasa.
2) Sekresi insulin prandial menghasilkan kadar insulin 5-10 kali lebih besar dari kadar
insulin basal dan diproduksi secara pulsatif dalam waktu 0,5-1 jam sesudah makan dan
mencapai puncak dalam 30-45 menit, kemudian menurun dengan cepat mengikuti
penurunan kadar glukosa basal. Kemampuan sekresi insulin prandial berkaitan erat
dengan kemampuan ambilan glukosa oleh jaringan perifer.
Pada pasien diabetes mellitus tidak memiliki kemampuan untuk mengambil dan
menggunakan gula darah, sehingga kadar gula darah meningkat. 
Pada diabetes tipe I, pancreas tidak dapat memproduksi insulin. Sehingga pemberian
insulin eksogen diperlukan.  Pada diabetes tipe 2, pasien memproduksi insulin, tetapi sel
tubuh tidak meerespon insulin dengan normal. Namun demikian, insulin juga digunakan
pada diabetes tipe 2 untuk mengatasi resistensi sel terhadap insulin.

D.      Efek Samping Insulin


·         Hipoglikemia
·         Lipoatrofi
·         Lipohipertrofi
·         Alergi sistemik atau local
·         Resistensi insulin
·         Edema insulin
·         Sepsis
Hipoglikemia merupakan komplikasi yang paling berbahaya dan dapat terjadi bila
terdapat ketidaksesuaian antara diet, kegiatan jasmani dan jumlah insulin. Pada 25-75%
pasien yang diberikan insulin konvensional dapat terjadi Lipoatrofi yaitu terjadi lekukan
di bawah kulit tempat suntikan akibat atrofi jaringan lemak. Hal ini diduga disebabkan
oleh reaksi imun dan lebih sering terjadi pada wanita muda terutama terjadi di negara
yang memakai insulin tidak begitu murni. Lipohipertrofi yaitu pengumpulan jaringan
lemak subkutan di tempat suntikan akibat lipogenikinsulin. Lebih banyak ditemukan di
negara yang memakai insulin murni. Regresi terjadi bila insulin tidak lagi disuntikkan di
tempat tersebut.
Reaksi alergi lokal terjadi 10x lebih sering daripada reaksi sistemik terutama pada
penggunaan sediaan yang kurang murni. Reaksi lokal berupa eritem dan indurasi di
tempat suntikan yang terjadi dalam beberpa menit atau jam dan berlagsung. Selama
beberapa hari. Reaksi ini biasanya terjadi beberapa minggu sesudah
pengobatan insulin dimulai. Inflamasi lokal atau infeksi mudah terjadi bila pembersihan
kulit kurang baik, penggunaan antiseptiK yang menimbulkan sensitisasi atau terjadinya
suntikan intrakutan, reaksi ini akan hilang secara spontan. Reaksi umum dapat berupa
urtikaria, erupsi kulit, angioudem, gangguan gastrointestinal, gangguan pernapasan dan
yang sangat jarang ialah hipotensi dan shock yang diakhiri kematian.
Jika insulin diberikan lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk metabolisme
glukosa  timbul reaksi hipoglikemia atau syok insulin  dapat diatasi dengan memberikan
gula peroral atau intravena meningkatkan  pemakaian insulin. Pada keadaan dimana
jumlah insulin tidak cukup, gula tidak dapat dimetabolismesasikan sehinggga terjadi
metabolisme lemak, pemakaian asam lemak [ keton  ]  untuk energi menimbulkan
ketoasidosis.

2) Hormon Glukagon
Glukagon merupakan hasil dari sel-sel alfa, yang mempunyai prinsip aktivitas
fisiologis meningkatkan kadar glukosa darah. Glukagon melakukan hal ini dengan
mempercepat konversi dari glikogen dalam hati dari nutrisi-nutrisi lain, seperti asam
amino, gliserol, dan asam laktat, menjadi glukosa (glukoneogenesis). Glukagon adalah
antagonis dari insulin yang disekresi pada saat kadar gula darah dalam darah
rendah. Pada prinsipnya menaikan kadar gula di dalam darah. Glukagon
diproduksi di sel alpha dari pankreas. Glukagon melewati dalam proses
sintesisnya yang disebut sebagai limited proteolyse, yang artinya molekul
glucagon berasal dari prohormon yang lebih tepatnya disebut sebagai prohormon.
Gen untuk glukagon selain di pankreas juga terdapat di otak dan sel
enteroendokrin L di system pencernaan (Ileum dan Kolon). Hormon Glukagon
mempunyai efek yang berlawanan dengan insulin, yakni :
 Lipolisis : Penguraian lemak, ini terjadi di jaringan lemak
 Proteolisis : Penguraian protein, ini terjadi di otot
 Gluconeogenesis dan Glykogenolisis: Membuat glukosa. Ini terjadi di
hati
 NaCl, Kalsium, dan Magnesiumresorption : Ini terjadi di bagian yang
naik dan gemuk dari Henle tubulus yakni ginjal.

2.2 Struktur Hormon Glukagon


Struktur primer dari glukagon adalah yang terdiri dari 29 asam amino dan
mempunyai massa molekul 3483 Da. His-Ser-Gln-Gly-Thr-Phe-Thr-Ser-Asp-Tyr-
Ser-Lys-Tyr-Leu-Asp-Ser-Arg-Arg-Ala-Gln-Asp-Phe-Val-Gln-Trp-Leu-Met-
Asn-Thr.

2.3 Mekanisme Kerja Hormon Glukagon


Glukagon berperan menaikan kadar gula yang rendah, dan cara kerja
hormon ini merupakan kebalikan hormon insulin. Hormon yang dikeluarkan oleh
pankreas yang berguna untuk meningkatkan kadar glukosa darah. Glukagon
memiliki efek yang berkebalikan dengan insulin. Insulin dikenal sebagai hormon
yang menurunkan kadar glukosa darah. Pankreas merupakan glukagon bila kadar
gula darah (glukosa) terlalu rendah. Glukagon menyebabkan hati mengubah
cadangan glikogen menjadi glukosa yang kemudian dilepaskan ke aliran darah.
Glukagon dan insulin merupakan bagian dari sistem umpan balik yang membuat
kadar glukosa darah pada tingkatan yang stabil. Glukagon bekerja terutama di
hati, tempat hormon ini menimbulkan berbagai efek pada metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein.

a. Efek Pada Karbohidrat

Efek keseluruhan glukagon pada metabolisme karbohidrat timbul akibat


peningkatan pembentukan dan pengeluaran glukosa oleh hati sehingga terjadi
peningkatan kadar glukosa darah. Glukagon menimbulkan efek hiperglikemik
dengan menurunkan sintesis glikogen, meningkatkan glikogenolisis, dan
merangsang glukoneogenesis.
b. Efek Pada Lemak

Glukagon juga melawan efek insulin berkenaan dengan metabolisme


lemak dengan mendorong penguraian lemak dan menghambat sintesis
trigliderida. Glukagon meningkatkan pembentukan keton (ketogenesis) di hati
dengan mendorong perubahan asam lemak menjadi badan keton. Dengan
demikian, di bawah pengaruh glukagon kadar asam lemak dan badan keton
dalam darah meningkat.
c. Efek Pada Protein

Glukagon menghambat sintesis protein dan meningkatkan penguraian


protein di hati. Stimulasi glukoneogenesis juga memperkuat efek katabolik
glukagon pada metrabolisme protein di hati. Walaupun meningkatkan
katabolisme rptein di hati, glukagon tidak memiliki efek bermakna pada kadar
asam amino darah karena hormon ini tidak mempengaruhi protein otot,
simpanan protein yang utama di tubuh

2.4Fungsi Hormon Glukagon


Fungsi hormon ini terutama adalah katabolik (penguraian). Sebagai
contoh, glokagon bekerja sebagai antagonis insulin dengan menghambat
perpindahan glukosa ke dalam sel. Glukagon juga menstimulusi glukoneogenesis
hati dan menyababkan penguraian simpana glikogen untuk digunakan sebagai
sumber energi selain glukosa. Glukagon menstimulus penguraian lemak dan
pelepasan asam lemak bebas ke dalam aliran darah, untuk digunakan sebagai
mereka untuk konversi.
2.5 Enzim Pankreas
 Alfa amilase
 Lipase
 DNase (deoksiribonuklease)
Menghidrolisis DNA menjadi deoksiadenosin monofosfat (dAMP), deoksitimidin
monofosfat (dTMP), deoksiguanosin monofosfat (dGMP), deoksisitosin monofosfat
(dCMP),
 RNase (Ribonuklease)

Fungsi Pankreas Sebagai Organ Eksorin

Disaat makanan keluar dari lambung akan menuju ke duodenum (usus 12


jari), duodenum kemudian menghasilkan hormon Kolesistokinin yang
merangsang pankreas untuk mengeluarkan enzim-enzimnya (getah
pankreas) melalui duktus pankreatikus. Enzim-enzim pencernaan (getah
pankreas) dihasilkan oleh Asini. Asini adalah kumplulan sel Pankreas.
Macam-macam kandungan getak pankreas adalah sebagai berikut…

 NaCHO3: NaCHO3 adalah cairan dengan fungsi memberikan suasana basa di


makanan yang masuk ke dalam duodenum, karena makanan berasal dari
lambung yang sifatnya asam akibat pengaruh dari asam lambung. Jika
makanan terus bersifat asam melewati usus, hal ini dapat melukai dinding usus
dan menyebabkan enzim dari getah pankreas tidak aktif.
 Lipase Pankreas: Lipase pankreas adalah enzim dengan fungsi memecah
lemak menjadi asam lemak + gliserol. Tidak hanya itu, enzim lipase juga
berperan mengatur simpanan lemak untuk tidak terlalu berlebihan dalam
tubuh.
 Tripsinogen: Tripsinogen adalah komponen Proteinase (pemecah) protein
yang belum aktif, dan ketika katif, dia akan berupa menjadi enzim tripsin yang
berfungsi memecah pepton menjadi beberapa asam amino.
 Amilase Pankreas: Amilase pankreas adalah enzim dengan fungsi mengubah
amilum yang merupakan polisakarida menjadi monosakarida (zat gula yang
sangat sederhana). Hal ini dapat terjadi karena tubuh hanya mampu menyerap
gula dalam bentuk monosakarida.
 Enzim Karbohidrase Pankreas: Enzim karbohidrase pankreas adalah enzim
dengan fungsi untuk memecah gula dalam makanan. Enzim berfungsi
memecah disakarida menjadi 2 monosakarida (bentuk gula paling sederhana).
Sebab tubuh hanya dapat menyerap gula pada bentuk monosakarida.
Contohnya adalah laktase, sukrase, maltase, dll.
3. Fungsi Pankreas Sebagai Organ Endokrin

Pankreas manusia memiliki pula langerhans yang berperan dalam menjalankan


fungsi Endokrin pankreas. Pula langerhans adalah kelompok sel-sel kecil yang
tersebar di seluruh pankreas yang kaya dengan pembuluh darah dan menyusun 1-2%
seluruh dari masa pankreas.

Pulau langerhans terbagi atas 4 jenis sel, yang setiap selnya menghasilkan hormon
yang beragam, dan setiap hormon mempunyai fungsi yang bergam. Macam-macam
sel tersebut adalah sebagai berikut…

Sela Alfa Pankreas: Sela alfa pankreas adalah sel dengan fungsi menghasilkan
hormon glukagon. Fungsi hormon glukagon adalah untuk meningkatkan kadar gula
dalam darah, dan memecah cadangan gula dalam hati lalu dibawa ke darah.
Sel Beta Pankreas: Sel beta pankreas adalah sel dengan fungsi menghasilkan hormon
insulin. Fungsi hormon insulin adalah untuk menurunkan kadar gula dalam darah,
jika gadar gulam dalam darah berlebihan, maka insulin akan menyimpan gula
berlebih tersebut ke dalam hati. Jika hormon ini tidak ada, atau kurang, maka orang
itu akan terkena penyakit diabetes militus.
Sel F Pankreas (Sel Gamma Pankreas): Sel f pankreas adalah sel dengan fungsi
menghasilkan polipeptida pankreas. Fungsi polipeptida adalah untuk memperlambat
penyerap makanan. Fungsi utama belum ditemukan.
Sel Delta Pankreas: Sel delta pankreas adalah sel dengan fungsi menghasilkan
somatostatin. Fungsi hormon hematostatin adalah untuk menghambat sekresi
Glukagon oleh sel alfa pankreas, dan menghambat sekresi insulin oleh sel beta
pankreas, serta menghambat produk polipeptida oleh Sel F pankreas.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pankreas merupakan salah satu organ pada sistem pencernaan yangmemiliki dua
fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti
insulin dan glukagon. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat
dengan duodenum (usus dua belas jari).

Beberapa fungsi dari pankreas adalah :

Ø Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glukagon, yang menambah kadar
gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasandari hati.

Ø Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana
mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot.Insulin juga
merangsang hati untuk merubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-
selnya (Anonymous, 2009).
Bagian Pankreas

Pankreas dapat dibagi ke dalam :


Ø Caput Pancreatis
Ø Collum Pancreatis
Ø Corpus Pancreatis
Ø Cauda Pancreatis

B. SARAN
Dalam setiap mengerjakan suatu tugas makalah diperlukan banyak referensi agar
materi yang disajikan lengkap.pada saat akan mempresentasikan materi perlu banyak
belajar agar dapat menguasai materi yang dibawakan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous.2009.http://books.google.co.id/books/Anonymous.2009.http://dok-
tercantik.blogspot.com/2009/01/pankreas-html

Anonymous. 2009.http://id.wikipedia.org/wiki/Pankreas

Anonymous.2009.http://myblogmyown.wordpress.com/2009/04/14/pankreas/Anonymous
.2009.http://one.indoskripsi.com/content/anatomi-dan-fisiologi- pankreas

Anonymous. 2009.http://sugartomat.blogspot.com/2009/03/hormon-pankreas.html

Anonymous.2009.http://www.akademik.unsri.ac.id/download/journal/files/baijour
nal/I_Ketut
Indah, Mutiara. 2004. Mekanisme Kerja Hormon.Medan : Universitas Sumatera Utara.
Karyanto, Agus. 2005. Mekanisme KInerja Hormon. Lampung : UNILA

Anda mungkin juga menyukai