Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MATA KULIAH IMUNOLOGI VETERINER

FAGOSITOSIS

OLEH :

AGATHA ARAI JUBILIA


1809511035
KELAS B

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Imunologi Veteriner dengan tepat waktu yang
berjudul “FAGOSITOSIS”. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada para dosen
mata kuliah Imunoloji Veteriner yang telah membimbing dan mengajar penulis.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi dan pembelajaran
kepada kita semua. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka, kritik dan saran dari semua pihak diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan.

Denpasar, November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
COVER ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah ................................................................................... 1
1.3.Tujuan Penulisan ..................................................................................... 1
1.4.Manfaat Penulisan ................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 3
2.1 Pengertian Fagositosis............................................................................. 3
2.2 Proses Fagositosis ................................................................................... 3
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 5
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Fagositosis, atau “memakan sel”, adalah proses dimana sel menelan sebuah
partikel dan mencernanya. Kata Fagositosis (Phagocytosis) berasal dari bahasa
Yunani, phago- berarti “menelan” dan -cyte berarti “sel”. Fagositosis adalah suatu
mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh sel-sel fagosit, dengan cara mencerna
mikroorganisme/partikel asing hingga menghancurkannya berkeping-keping. Sel
fagosit ini terdiri dari 2 jenis, yaitu fagosit mononuklear dan polimorfonuklear.
Fagosit mononuklear contohnya adalah monosit (di darah) dan jika bermigrasi ke
jaringan menjadi makrofag. Contoh fagosit polimorfonuklear adalah granulosit,
yaitu netrofil, eusinofil, basofil dan cell mast (di jaringan). Supaya proses ini bisa
terjadi, suatu mikroorgansime harus berjarak dekat dengan sel fagositnya.
Fagositosis yang efektif pada invasi kuman dini dapat mencegah timbulnya
infeksi. Sel fagosit dalam kerjanya juga berinteraksi dengan komplemen dan
sistem imun spesifik. Proses fagositosis oleh makrofag umumnya berlangsung
dalam beberapa tahap, dimana pada intinya terdapat tahap kemotaksis, adhesi,
ingesti, dan degranulasi.

1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang tersebut adalah :
1. Apa yang dimaksud fagositosis?
2. Bagaimana proses fagositosis?

1.3.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan berdasarkan latar belakang tersebut adalah :
1. Mengetahui dan mempelajari fagositosis dan inflamasi.
2. Mengetahui proses fagositosis dan inflamasi.

1
1.4.Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan berdasarkan latar belakang tersebut adalah :
1. Dapat memahami fagositosis dan inflamasi.
2. Memenuhi tugas individu mata kuliah imunologi veteriner.
3. Mengetahui proses fagositosis dan inflamasi.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Fagositosis


Fagositosis adalah suatu mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh sel-sel
fagosit, dengan jalan mencerna mikroorganisme/partikel asing hingga
menghancurkannya berkeping-keping. Sel fagosit ini terdiri dari 2 jenis, yaitu
fagosit mononuklear dan polimorfonuklear. Fagosit mononuklear contohnya
adalah monosit (di darah) dan jika bermigrasi ke jaringan menjadi makrofag.
Contoh fagosit polimorfonuklear adalah granulosit, yaitu netrofil, eusinofil,
basofil dan cell mast (di jaringan). Supaya proses ini bisa terjadi, suatu
mikroorgansime harus berjarak dekat dengan sel fagositnya.
2.2 Proses Fagositosis
Ada beberapa tahapan pada proses fagositosis, yaitu :
1. Pengenalan (recognition), yaitu proses dimana mikroorganisme/partikel
asing ‘terdeteksi’ oleh sel-sel fagosit. Tubuh dapat mendeteksi antigen
melalui sinyal dari kuman atau komponen adjuvan, neutrofil, makrofag,
dan komplemen.
2. Pergerakan (chemotaxis), setelah suatu partikel mikroorganisme dikenali,
maka sel fagosit akan bergerak menuju partikel tersebut. Proses ini
sebenarnya belum dapat dijelaskan, akan tetapi kemungkinan adalah
karena bakteri/mikroorganisme mengeluarkan semacam zat chemo-attract
seperti kemokin yang dapat ‘memikat’ sel hidup seperti fagosit untuk
menghampirinya.
3. Perlekatan (adhesion), setelah sel fagosit bergerak menuju partikel asing,
partikel tersebut akan melekat dengan reseptor pada membran sel fagosit.
Proses ini akan dipemudah apabila mikroorganisme tersebut berlekatan
dengan mediator komplemen seperti opsonin yang dihasilkan komplemen
C3b di dalam plasma (opsonisasi). Reseptor yang paling dikenal adalah
reseptor Fc untuk IgG dan reseptor komplemen yaitu C3b atau C3
konvertase. Adanya reseptor ini maka proses fagositosis akan berlangsung
lebih efisien.
4. Penelanan (ingestion), ketika partikel asing telah berikatan dengan
reseptor di membran plasma sel fagosit, seketika membran sel fagosit
tersebut akan menyelubungi seluruh permukaan partikel asing dan
menelannya ‘hidup-hidup’ ke dalam sitoplasma. Sekali telan, partikel
tersebut akan masuk ke sitoplasma di dalam sebuah gelembung mirip
vakuola yang disebut fagosom.
5. Pencernaan (digestion), fagosom yang berisi partikel asing di dalam
sitoplasma sel fagosit, dengan segera mengundang kedatangan lisosom.
Lisosom yang berisi enzim-enzim penghancur seperti acid hydrolase dan
peroksidase, berfusi dengna fagosom membentuk fagolisosom. Enzim-
enzim tersebut pun tumpah ke dalam fagosom dan mencerna seluruh
permukaan partikel asing hingga hancur berkeping-keping. Sebagian
epitop/ bagian dari partikel asing tersebut, akan berikatan dengan sebuah
molekul kompleks yang bertugas mempresentasikan epitop tersebut ke
permukaan, molekul ini dikenal dengan MHC (major histocompatibility
complex) untuk dikenali oleh sistem imunitas spesifik.
6. Pengeluaran (releasing), produk sisa partikel asing yang tidak dicerna
akan dikeluarkan oleh sel fagosit.

3
(Sumber : https://sandurezu.wordpress.com/2010/12/12/sistem-imunitas-alamiah-tubuh-non-spesifik/)

Gambar 2.1 Proses Fagositosis

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Fagositosis adalah suatu mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh sel-sel
fagosit, dengan jalan mencerna mikroorganisme/partikel asing hingga
menghancurkannya berkeping-keping. Ada beberapa tahapan pada proses
fagositosis, yaitu pengenalan (recognition), pergerakan (chemotaxis), perlekatan
(adhesion), penelanan (ingestion), pencernaan (digestion), dan Pengeluaran
(releasing).

5
DAFTAR PUSTAKA

Syandrez. 2010. Sistem Imunitas Alamiah Tubuh (Non Spesifik).


https://sandurezu.wordpress.com/2010/12/12/sistem-imunitas-alamiah-tubuh-
non-spesifik/ Terakhir diakses tanggal 3 November 2019.

6
Fagositosis adalah respon kekebalan tubuh
terhadap benda asing di luar tubuh yg masuk ke
dalam tubuh dalam bentuk bakteri, jamur, parasit
dan mikroorganisme lainnya berupa antigen.
• Sel fagosit adalah sel yg mempunyai fungsi
utama untuk menghancurkan antigen yg
dimiliki oleh benda asing tersebut.
• Sel fagosit : makrofag, monosit, eusinofil,
netrofil
Pengenalan Pergerakan Perlekatan
(Recognition) (Kemotaksis) (Adesi)

Pengeluaran Pencernaan Penelanan


(Releasing) (Digestion) (Ingestion)
RECOGNITION
Bila antigen masuk ke dalam tubuh, maka
proses dimana mikroorganisme/partikel asing
‘terdeteksi’ oleh sel-sel fagosit.
KEMOTAKSIS
Setelah antigen masuk ke dalam tubuh, maka sel
fagosit akan bergerak menuju jaringan yang
terinfeksi.
Kemudian terjadi pengikatan antara sel fagosit
dengan jaringan yang terinfeksi.
PERLEKATAN (ADESI)
Setelah sel fagosit bergerak menuju partikel
asing, partikel tersebut akan melekat dengan
reseptor pada membran sel fagosit.
Reseptor yang paling dikenal adalah reseptor Fc
untuk IgG dan reseptor komplemen yaitu C3b
atau C3 konvertase. Adanya reseptor ini maka
proses fagositosis akan berlangsung lebih efisien.
Perlekatan ini akan mengaktifkan antibodi.
PENELANAN
Bakteri akan dimakan oleh sel fagosit lalu
ditelan ke dalam sitoplasma dan dimasukkan ke
dalam sebuah gelembung mirip vakuola disebut
fagosom.
PENCERNAAN
Terjadi proses fagolisosom, di mana akan
terjadi proses membunuh. Pada proses ini fagosom
yg berisi bakteri akan bergabung dengan lisosom yg
mengandung enzim pencernaan (acid hydrolase dan
peroksidase) yg menyebabkan bakteri lisis.
Sebagian epitop/ bagian dari partikel asing
tersebut, akan berikatan dengan sebuah molekul
kompleks yang bertugas mempresentasikan epitop
tersebut ke permukaan, molekul ini dikenal dengan
MHC (major histocompatibility complex) untuk
dikenali oleh sistem imunitas spesifik.
RELEASING
Granula lisosom pecah dan melepaskan isi
enzimatiknya melalui lubang fagosom, sehingga
bakteri yg telah lisis tadi akan keluar dan akan
dibuang melalui sistem ekskresi.

Anda mungkin juga menyukai