MAKALAH
Disusun Oleh
Kelompok 5
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul“Konsep
Hematopoiesis“. Adapun maksud dan tujuan kami membuat makalah ini untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Hematologi II
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan di dalam makalah ini.Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
membangun diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini.Akhir kata kami berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................3
2.1 Definisi Hematopoiesis...........................................................................................3
2.2 Mekanisme Pembentukan Sel Darah....................................................................4
2.3 Organ-organ dalam Pembentuk Sel Darah..........................................................6
2.4 Pembentukan Sel Darah Seri Eritrosit................................................................9
2.5 Pembentukan Sel Darah Seri Granulosit...........................................................12
2.6 Pembentukan Sel Darah Seri Limfosit...............................................................14
2.7 Pembentukan Sel Darah Seri Monosit................................................................16
2.9 Perbedaan Pembentukan Sel Darah Seri Eritrosit,Granulosit,Limfosit,
Monosit dan Trombosit........................................................................................18
BAB III PENUTUP.............................................................................................................20
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................20
3.2 Saran.....................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan pembetukan sel sel darah sangat berperan penting
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan setiap individu.Darah sendiri
adalah suatu suspense partikeldalam suatu larutan koloid cair yang
mengandung elektrolit(Baldy,2006).Darah mempunyai fungsi penting dalam
sirkulasi.Secera umum fungsi darah adalah sebagai alat transportasi oksigen
karbondioksida,zat gizi,dan sisa metabolisme,mempertahankan keseimbangan
asam dan basa,mengatur cairan jaringan dan cairan ekxtrasel,mengatur suhu
tubuh dan sebagai pertahanan tubuh dengan mengedarkan anti bodi dan sel
darah putih (Goorha et al,2003).
Sel-sel darah tersebut mempunyai umur tertentu sehingga dibutuhkan
pembentukan sel-sel darah baru yang disebut Hematopoeiesis.Hematopoeisis
adalah proses pembentukan komponen sel darah,dimana terjadi
proliferasi,maturase dan diferensiasi sel yang terjadi secara
serentak.Hematopoeisis diambil dari bahasa Yunani Kuno yaitu “Hema”yang
artinya Darah dan “Poisis”yang artinya untuk membuat.Fungsi Hemstopoeisis
adalah memproduksi sel darah untuk mengganti sel yang rusak atau
mati.Hematopoeisis juga sering disebut sel-sel batang hematopoieteic.Pada
orang dewasa yang sehat sekitar1011-1012 se-sel darah baru diproduksi setiap
hari untuk mempertahankan di sirkulasi perifer
1.2 Rumusan Masalah
Apa definisi Hematopoiesis
Bagaimana mekanisme pembentukan sel darah
Apa saja organ-organ dalam pembentuk sel darah
1
Bagaimna pembentukan sel darah seri eritrosit
Bagaimana pembentukan sel darah seri granulosit
Bagaimana pembentukan sel darah seri limfosit
Bagaimana pembentukan sel darah seri monosit
Bagaimana pembentukan sel darah seri trombosit
Sebutkan perbedaan pembentukan sel darah seri eritrosit, granulosit,
limfosit, monosit dan trombosit
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui definisi Hematopoiesis
Untuk mengetahui mekanisme pembentukan sel darah
Untuk mengetahui organ-organ dalam pembentuk sel darah
Untuk mengetahui sel darah seri eritrosit
Untuk mengetahui sel darah seri granulosit
Untuk mengetahui sel darah seri limfosit
Untuk mengetahui sel darah seri monosit
Untuk mengetahui sel darah seri trombosit
Untuk mengetahui perbedaan pembentukan sel darah seri eritrosit,
granulosit, limfosit, monosit dan trombosit
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Hematopoiesis
3
2.2 Mekanisme Pembentukan Sel Darah
Mekanisme regulasi sangat penting untuk mengatur arah dan kuantitas
pertumbuhan sel dan pelepasan sel darah yang matang dari sumsum tulang ke
darah tepi sehingga sumsum tulang dapat merespon kebutuhan tubuh dengan
tepat. Produksi komponen darah yang berlebihan ataupun kekurangan
(defisiensi) sama-sama menimbulkan penyakit.
4
Zat-zat yang berpengaruh dalam mekanisme regulasi ini adalah :
5
lagi menekan pertumbuhan sel induk (inhibitory cytokine). Keseimbangan
kedua jenis sitokin ini sangat menentukan proses hemopoesis normal.
3. Hormon hemopoetik spesifik yaitu Erythrpoietin : merupakan hormon
yang dibentuk diginjal khusus merangsang precursor eritroid.
4. Hormon nonspesifik
6
Kemudian, ketika tulang terbentuk, hematopoiesis mulai terjadi di sumsum
tulang.
Janin : umur 0-2 bulan (kantung kuning telur) umur 2-7 bulan
(hati, limpa) umur 5-9 bulan (sumsum tulang).
Bayi : Sumsum tulang.
Dewasa. : Vertebra, Tulang iga, Tternum, tulang tengkorak,
Sacrum dan Pelvis, Ujung proksimal femur.
Pada orang dewasa dalam keadaan fisiologik semua hemopoesis terjadi pada
sumsum tulang. Untuk kelangsungan hemopoesis diperlukan :
7
Sel induk pluripotent mempunyai sifat :
8
Lingkungan mikro sumsum tulang adalah substansi yang
memungkinkan sel induk tumbuh secara kondusif. Komponen
lingkungan mikro ini meliputi :
Mikrosirkulasi dalam sumsum tulang
Sel-sel stroma :
1. Sel endotel
2. Sel lemak
3. Fibroblast
4. Makrofag
5. Sel reticulum
Matriks ekstraseluler : fibronektin, haemonektin, laminin, kolagen,
dan proteoglikan.
1. Mesoblastik
Dari embrio umur 2-10 minggu. Terjadi di dalam Yolk Sac, yang
dihasilkan adalah HbG1,HbG2, dan Hb Portland.
2. Hepatik
Terjadi di hati sejak embrio berumur 6 minggu dan terjadi di limpa pada
umur 12 minggu. Disini menghasilkan Hb.
3. Mieloid
Dimulai pada usia kehamilan 20 minggu,terjadi di dalam sum-sum tulang
(hematopoiesis berlangsung seumur hidup terutama menghasilkan HbA,
granulosit.dan trombosit), kelenjar limfonidi (terutama sel-sel limfosit),
dan timus (limfosit, terutama limfosit T).
2.4 Pembentukan Sel Darah Seri Eritrosit
a) Eritrosit Rubriblas
9
Eritrosit Rubriblas atau proeritroblas atau pronormoblas adalah
tingkatan pertama dari tingkat perkembangan dari eritrosit. Rubriblas
berukuran 12 hingga 15mikron atau sekitar 2 sampai 2,5 kali ukuran
eritrosit. Bentuknya bulat atau oval. Inti rubriblas besar, berwarna
keunguan, kromatin halus, dan memiliki anak inti yang jelas terlihat 2
hingga 3 buah.
Dalam histologi, amat sulit untuk membedakan rubriblas dengan
sel blas lainnya seperti limfoblas, mieloblas, monoblas, dan
megakarioblas. Sitoplasmarubriblas tidak bergranula, berwarna biru dalam
pewarnaan Hematoksilin-eosin, yang mengindikasikan sifat basofilik dan
memiliki tonjolan (pseudopodi).
b) Prorubrisit
c) Rubrisit
10
Rubrisit adalah tingkatan ketiga dari tingkat perkembangan dari
eritrosit. Rubrisit berukuran 10 hingga 12 mikron atau sekitar 1,5 ukuran
eritrosit. Bentuknya bulat atau oval. Inti rubrisit lebih kecil dari
prorubrisit, kromatin inti kasar dan menggumpal, warna lebih gelap dari
prorubrisit, dan anak inti hampir tidak ada. Sitoplasma rubrisit berwarna
biru kemerahan. Warna merah menandakan sudah mulai terbentuknya
hemoglobin. Proses mitosis eritrosit sampai stadium rubrisit.
d) Metarubrisit
Metarubrisit adalah tingkatan keempat dari tingkat perkembangan dari
eritrosit. Metarubrisit berukuran 8 hingga 11 mikron atau sedikit lebih
besar dari eritrosit. Inti metarubrisit kecil, berkormatin padat letakknya
eksentrik atau mendekati pinggir sitoplasma, dan berwarna biru gelap.
e) Retikulosit
Retikulosit adalah sel eritrosit yang belum matang, dan kadarnya
dalam eritrosit manusia sekitar 1%. Retikulosit berkembang dan matang di
sumsum tulang merah dan disirkulasikan dalam pembuluh darah sebelum
11
matang menjadi eritrosit. Seperti eritrosit, retikulosit tidak memiliki inti
sel (nukelus). Sel ini disebut retikulost karena memiliki jaringan seprti
retikuler pada ribosom RNA.
Retikuler ini hanya dapat diamati di bawah mikroskop dengan
pewarnaan tertentu seperti perwarnaa supravital dengan metilen biru baru.
Retikulosit tampak lebih kebiruan daripada eritrosit ketika diamati dengan
pewarnaan Romanowsky biasa. Ukurannya menyerupai eritrosit yakni
sekitar 6 hingga 9 mikron.
f) Eritrosit
Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah.Eritrosit berbentuk
lempeng bikonkaf,yang merupakan sel gepeng berbentuk piringan yang
dibagian tengah dikedua sisinya mencekung,seperti sebuah donat dengan
bagian tengah mengepeng bukan berlubang. dengan diameter 8 µm, tepi
luar tebalnya 2 µm dan bagian tengah 1 µm.
12
Mieloblast adalah sel termuda diantara seri granulosit. Sel ini memiliki
inti bulat yang berwarna biru kemerah-merahan, dengan satu atau lebih
anak inti, kromatin inti halus dan tidak menggumpal. Sitoplasma berwarna
biru dan sekitar inti menunjukkan warna yang lebih muda. Mieloblast
biasanya lebih kecil daripada rubriblast dan sitoplasmanya kurang biru
dibandingkan rubriblast. Jumlahnya dalam sumsum tulang normal adalah
< 1% dari jumlah sel berinti
b) Promielosit
c) Mielosit
Pada mielosit granula sudah menunjukkan diferensiasi yaitu telah
mengandung laktoferin, lisozim peroksidase dan fosfatase lindi. Inti sel
mungkin bulat atau lonjong atau mendatar pada satu sisi, tidak tampak
anak inti, sedangkan kromatin menebal. Sitoplasma sel lebih banyak
dibandingkan dengan promielosit. Jumlahnya dalam keadaan normal
adalah 2-10 %.
d) Metamielosit
13
merahan. Sel ini dalam keadaan normal tetap berada dalam sumsum tulang
dengan jumlah 5-15 %.
14
satu atau beberapa anak inti, kromatin inti tipis rata dan tidak
menggumpal. Sitoplasma sedikit dan berwarna biru.Secara histologi, sulit
membedakan limfoblas dengan rubriblas. Perbedaan mendasarnya adalah
warna sitoplasma pada limfoblas lebih homogen dibandingkan dengan
rubriblas.
b) Prolimfosit
Prolimfosit menunjukkan kromatin lebih kasar tetapi belum
menggumpal seperti limfosit. Kadang-kadang sulit membedakan
limfoblast dari limfosit dan pada keadaan ragu-ragu dianjurkan untuk
menganggap sel itu sebagai limfosit.
c) Limpfosit
Besarnya sel 10 – 15 mikron , Ada yang besar (limposit besar), ada
yang sedang (limposit sedang), ada yang kecil (limposit kecil).Inti sel,
letaknya dalam sel eksentrik, Bentuk inti Oval / bulat dan relatif besar,
Warna inti Biru gelap, Kromatin kompak memadat, Membran inti kurang
jelas terlihat, Butir inti(nucleoli) tidak ada, sitoplasma, luasnya/lebarnya
relatif sempit,Warna sitoplasma Oxyphil, Perinuklear Zone umumnya
tidak ada,Granula dalam sitoplasma tidak ada. Kalau ada granula disebut
granula Azurophil. Fungsi berhubungan aktifitas imunitas seluler dan
imunitas humoral.
15
2.7 Pembentukan Sel Darah Seri Monosit
a. Monoblast dan Promonosit
Monoblast dan promonosit dalam keadaan normal sulit dikenal atau
dibedakan dari mieloblast dalam sumsum tulang, tetapi pada keadaan
abnormal misalnya pada proliferasi berlebihan sel seri ini, monobalst dan
promonosit dapat dikenali dari intinya yang memperlihatkan lekukan
terlipat atau menyerupai gambaran otak dan sitoplasma dengan
pseudopodia
b. Monosit
Besarnya sel 10 – 22 mikron, Inti sel, Letaknya dalam sel eksentrik.
Bentuk inti menyerupai otak (brain like form), Warna inti kemerah-
16
merahan/keunguan, Kromatin tersusun lebih kasar, Butir inti (nucleoli)
tidak ada, Sitoplasma, Luasnya/lebarnya relatif lebih besar kadang-kadang
ada pseudopodia, Warna sitoplasma biru pucat, Perinuklear Zone tidak
ada, Granula dalam sitoplasma kadang-kadang ada granula Azurophil,
Fungsi melakukan fagositosis.
17
2.9 Perbedaan Pembentukan Sel Darah Seri Eritrosit,Granulosit,Limfosit,
Monosit dan Trombosit
A. Eritrosit
Bentuk cakram biconcave dengan diameter 7-8 mikron
Lunak,mudah menyesuaikan diri dengan anyaman kapiler
Fungsinya mengnagkut O2 dan CO2 dengan cara mengikat pada
hemoglobin
Jumlah eritrosit normal 4juta/mm3
Usianya 120 hari
Dibuat di hati dan limpa ( pada saat dalam Rahim),sum-sum tulang(tulang
pipih)
B. Granulosit
Mengandung butir-butir spesifik dalam sitoplasmanya
18
Dengan adanya butir spesifik dapat dibedakan antara neutrophil,eosinophil
dan basophil
Berdasarkan perkembangan dan bentuk inti sel dapat dibedakan bentuk
stab,band,dan segmen
Bila bentuk inti seperti tongkat bengkok dengan kaki yang sejajar seperti
huruf C,U,dan S disebut dengan Band
Semakin tua terjadi penipisan pada beberapa tempat ,penipisan ini disebut
Filamen
Apabila filament yang terbentuk kurang dari 1/3 tebal inti disebut segmen
Semakin tua filamen semakin banyak segmen semakin banyak disebut
dengan PMN
C. Limfosit
Jumlah kurang lebih 20-40% dari jumlah leukosit
Berdasarkan diameter dibedakan menjadi limfosit kecil (6-8
mikron),limfosit sedang (12 mikron),dan limfosit besar (>12 mikron)
Inti sel limfosit bulat sepertti bola,jenis dense chromatine type,sehingga
tampak gelap dan hamper memenuhi seluruh sitoplasma
Sitoplasma sedikit,warna biru muda,butir-butir azurofilik kadang-kadang
tampak
D. Monosit
Sel darah terbesar dengan diameter 12-15 mikron,kadang-kadang
mencapai 20 mikron
Jumlah 2-8% dari jumlah leukosit
Inti monosit seperti ginjal atau bergelambir,susunan cromatin longgar
hingga inti tampak seperti berbuih
Sitoplasma biru muda mengandung butir-butir azurofilik
Berfungsi sebagai fagositosis
Monosit setelah dikeluarkan dari sutul akn beredar dalam darah kemudian
masuk dalam jaringan menjadi makrofag
19
E. Trombosit
Bentuk tidak teratur dan tidak berinti
Berfungsi untuk pembekuan darah
Jumlahnya 150.000-300.000/mm3 dengan ukuran 2-5 mikron
Usia trombosit 8 hari
Dibuat di sum-sum tulang
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
20
2. Bagian yang tidak terbentuk, plasma yang terdiri dari molekul air,
protein-protein, lemak, vitamin, enzim-enzim yang larut dalam
plasma.
1. Mesoblastik
Dari embrio umur 2-10 minggu. Terjadi di dalam Yolk Sac, yang
dihasilkan adalah HbG1,HbG2, dan Hb Portland.
2. Hepatik
Terjadi di hati sejak embrio berumur 6 minggu dan terjadi di limpa pada
umur 12 minggu. Disini menghasilkan Hb.
3. Mieloid
Dimulai pada usia kehamilan 20 minggu,terjadi di dalam sum-sum tulang
(hematopoiesis berlangsung seumur hidup terutama menghasilkan HbA,
granulosit.dan trombosit), kelenjar limfonidi (terutama sel-sel limfosit),
dan timus (limfosit, terutama limfosit T).
3.2 Saran
Semoga pembaca dapat memahami Konsep Hematopoiesis ini dan kami
sadar bahwa masih banyak kekurangan yang di miliki,baik dari tulisan
bahasan yang penyusun sajikan,oleh karena itu mohon diberikan sarannya
agar bisa membuat makalah lebih baik lagi dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua dan menjadi wawasan baru.
21
22
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia.2019.Hemopoesis. https://www.dictio.id/t/bagaimana-proses-
hematopoiesis/6151/2 (diakses tanggal 18 Maret 2021).
Chilmi,Syahrul.2013.Hematopoiesis.https://id.scribd.com/doc/120392227/He
matopoiesis (diakses tanggal 18 Maret 2020 ).
Sari,Mulya.2014.Seri Eritrosit.
https://www.slideshare.net/mobile/mulyasari56808/sel-tunas (diakses tanggal
18 Maret 2021).
Musyaffa,Ripani.2010.Sel Seri Granulosit.
http://ripanimusyaffalab.blogspot.com/2010/02/sel-seri-granulosit.html?m=1
(diakses tanggal 18 Maret 2021).
Musyaffa,Rifani.2010.Sel Seri Monosit dan Limposit.
http://ripanimusyaffalab.blogspot.com/2010/02/sel-seri-monosit-dan-
limfosit.html?m=1 (diakses tanggal 18 Maret 2021).
Musyaffa,Rifani.2010.Sel Seri Trombosit.
http://ripanimusyaffalab.blogspot.com/2010/02/sel-seri-thrombosit.html?m=1
(diakses tanggal 19 Maret 2021).
Anwar,Chairul.2016.Darah dan Sum-sum
Tulang.https://slideplayer.info/amp/3196570/(diakses tanggal 20 Maret 2021)
Dunia Pendidikan.2021.Eritrosit.https://duniapendidikan.co.id/eritrosit/
(diakses tanggal 20 Maret 2021)
iii
iv