Disusun Oleh :
Alvin Cipta Laksama P KHGE19005
Ai Juwita KHGE19002
Cindy Ahda Sabila KHGE19047
Elsa Sintia KHGE19008
Imas Siti Jubaedah KHGE19013
Nabila Mutiara J KHGE19018
Okta Viani Pergina KHGE19022
Verina Agsnatasya KHGE19034
Wanda Handayani KHGE19036
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
........................................................................................................................
........................................................................................................................
i
DAFTAR ISI
........................................................................................................................
........................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
......................................................................................................
......................................................................................................
1
1.1 LATAR BELAKANG
................................................................................................
................................................................................................
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
................................................................................................
................................................................................................
2
1.3 TUJUAN
................................................................................................
................................................................................................
3
BAB II PEMBAHASAN
......................................................................................................
......................................................................................................
4
2.1 PENGERTIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
................................................................................................
................................................................................................
4
2.2 USAHA MENCAPAI KESELAMATAN KERJA
ii
................................................................................................
................................................................................................
5
2.3 PENGERTIAN ALAT PELINDUNG DIRI
................................................................................................
................................................................................................
7
2.4 TUJUAN DAN MANFAAT ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
................................................................................................
................................................................................................
8
2.5 JENIS-JENIS DAN KEGUNAAN ALAT PELINDUNG
DIRI (APD)
................................................................................................
................................................................................................
8
2.6 KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ALAT
PELINDUNG DIRI
................................................................................................
................................................................................................
10
2.7 CARA MEMILIH DAN MERAWAT ALAT
PELINDUNG DIRI
................................................................................................
................................................................................................
11
2.8 LANGKAH-LANGKAH PEMAKAIAN APD
................................................................................................
................................................................................................
13
2.9 PRINSIP PEMAKAIAN APD
................................................................................................
................................................................................................
14
BAB III PENUTUP
iii
......................................................................................................
......................................................................................................
15
3.1 KESIMPULAN
................................................................................................
................................................................................................
15
3.2 SARAN
................................................................................................
................................................................................................
16
DAFTAR PUSTAKA
........................................................................................................................
........................................................................................................................
17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
anjurkan, sedangkan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) merupakan pilihan
terakhir.
Hal ini tercermin dalam UU No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
pasal 3,9,12,14 dinyatakan bahwa dengan peraturan perundangan di tetapkan
syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk memberikan Alat
Pelindung Diri (APD), pengurus di wajibkan menunjukan dan menjelaskan pada
tiap tenaga kerja baru tentang Alat Pelindung Diri (APD), dengan peraturan
perundang-undangan diatur kewajiban atau hak tenaga kerja untuk memakai APD
harus diselenggarakan di semua tempat kerja ,wajib menggunakan APD yang di
wajibkan pengurus dan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan
secara Cuma-Cuma. Oleh karena itu keselamatan kerja harus benar-benar di
terapkan dalam suatu tempat pekerjaan baik rumah sakit, laboratorium,dan lainnya
di mana didalamnya tenaga kerja malakukan pekerjaannya. Hal ini di lakukan
karena manusia adalah faktor yang paling penting dalam suatu produksi. Manusia
sebagai tenaga kerja dapat menimbulkan kecelakaan kerja yang berdampak cacat
sampa meninggal. (Boedi Maryoto, 1997).
2
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
2. Mengetahui pencapaian keselamatan kerja.
3. Mengetahui pengertian APD.
4. Mengetahui tujuan dan manfaat penggunaan APD.
5. Mengetahui jenis-jenis dan kegunaan dari APD.
6. Mengetahui kekurangan dan kelebihan APD.
7. Mengetahui cara memelihara dan merawat APD.
8. Mengetahui langkah-langkah memakai APD.
9. Mengetahui prinsip pemakaian APD.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
e) Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000),
mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi
dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya,
perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau
tempat kerja tersebut.
f) Jackson (1999), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja
menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis
tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh
perusahaan.
Kesehatan pekerja bisa terganggu karena penyakit, stres, maupun karena
kecelakaan. Program kesehatan yang baik akan menguntungkan para pekerja
secara material, selain itu mereka dapat bekerja dalam lingkungan yang lebih
nyaman, sehingga secara keseluruhan para pekerja akan dapat bekerja secara lebih
produktif
5
2. Mengulas Sejarah Kecelakaan Sebelumnya.
Mengulas dengan karyawan mengenai sejarah kecelakaan dan cedera
yang pernah terjadi, serta kerugian yang ditimbulkan, bersifat penting.
Hal ini merupakan indikator utama dalam menganalisis bahaya yang
mungkin akan terjadi di lingkungan kerja
3. Melakukan Tinjauan Ulang Persiapan Pekerjaan.
Berdiskusi dengan karyawan mengenai bahaya yang ada dan mereka
ketahui dilingkungan kerja. Lakukan brainstormdengan pekerja untuk
menemukan ide atau gagasan yang bertujuan untuk mengeliminasi atau
mengontrol bahaya yang ada.
4. Membuat Daftar, Peringkat, dan Menetapkan Prioritas untuk Pekerjaan
Berbahaya.
Membuat daftar pekerjaan yang berbahaya dengan risiko yang tidak
dapat diterima atau tinggi, berdasarkan yang paling mungkin terjadi
dan yang paling tinggi tingkat risikonya. Hal ini merupakan prioritas
utama dalam melakukan job hazard analysis.
5. Membuat Outline Langkah-langkah Suatu Pekerjaan.
Tujuan dari hal ini adalah agar karyawan mengetahui langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam mengerjakan suatu pekerjaan, sehingga
kecelakaan kerja dapat diminimalisir.
b. Risk Management
Risk Management dimaksudkan untuk mengantisipasi kemungkinan
kerugian/kehilangan (waktu, produktivitas, dan lain-lain) yang berkaitan
dengan program keselamatan dan penanganan hokum.
c. Safety Engineer
Memberikan pelatihan, memberdayakan supervisor/manager agar mampu
mengantisipasi/melihat adanya situasi kurang ‘aman’ dan
menghilangkannya
6
d. Ergonomika
Ergonomika adalah suatu studi mengenai hubungan antara manusia
dengan pekerjaannya, yang meliputi tugas-tugas yang harus dikerjakan,
alat-alat dan perkakas yang digunakan, serta lingkungan kerjanya.
Selain ke-empat hal diatas, cara lain yang dapat dilakukan adalah:
1. Job Rotation
2. Personal protective equipment
3. Penggunaan poster/propaganda
4. Perilaku yang berhati-hati
7
melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan.
Namun dengan munculnya AIDS dan hepatitis C, serta meningkatnya
kembali tuberkulosis di banyak negara, pemakaian APD menjadi juga
angat penting untuk melindungi petugas. Dengan munculnya infeksi baru
seperti flu burung, SARS dan penyakit infeksi lainnya (Emerging
Infectious Diseases), pemakaian APD yang tepat dan benar menjadi
semakin penting.
2. APD atau alat pelindung diri sangat penting dipergunakan oleh dokter,
dokter gigi, perawat, bidan, perawat gigi ketika melakukan perawatan
terhadap pasien (mencegah infeksi silang) baik itu di rumah sakit,
puskesmas maupun fasilitas kesehatan yang lainnya.
8
terpenting untuk mencegah penyebaran infeksi dan harus selalu diganti
untuk mecegah infeksi silang.
Menurut Tiedjen ada tiga jenis sarung tangan yaitu:
1) Sarung tangan bedah, dipaka sewaktu melakukan tindakan infasif atau
pembedahan.
2) Sarung tangan pemeriksaan, dipakai untuk melindungi petugas
kesehatan sewaktu malakukan pemeriksaan atau pekerjaan rutin.
3) Sarung tangan rumah tangga, dipakai sewaktu memprose peralatan,
menangani bahan-bahan terkontaminasi, dan sewaktu membersihkan
permukaan yang terkontaminasi.
2. Masker
Masker harus cukup besar untuk menutup hidung, muka bagian bawah,
rahang dan semua rambut muka. Masker dipakai untuk menahan cipratan
yang keluar sewaktu petugas kesehatan atau petugas bedah bicara, batuk,
atau bersin dan juga untuk mencegah cipratan darah atau cairan tubuh
yang terkontaminasi masik kedalam hidung atau mulut petugas kesehatan.
Masker jika tidak terbuat dari bahan tahan cairan, bagaimanapun juga
tidak efektif dalam mencegah dengan baik.
3. Respirator
Masker jenis khusus, disebut respirator partikel, yang dianjurkan dalam
situasi memfilter udara yang tertarik nafas dianggap sangat penting
(umpamanya, dalam perawatan orang dengan tuberculosis paru).
4. Pelindung mata
Melindungi perawat kalau terjadi cipratan darah atau cairan tubuh lainya
yang terkontaminasi dengan melindungi mata. Pelindung mata termasuk
pelindung plastik yan jernih. Kacamata pengaman, pelindung muka.
Kacamata yang dibuat dengan resep dokter atau kacamata dengan lensa
normal juga dapat dipakai.
9
5. Tutup kepala/kap
Dipakai untuk menutup rambut dan kepala agar guguran kulit dan rambut
tidak masuk dalam luka sewaktu pembedahan. Kap harus dapat menutup
semua rambut.
6. Gaun
Gaun penutup, dipakai untuk menutupi baju rumah. Gaun ini dipakai
untuk melindungi pakaian petugas pelayanan kesehatan.Gaun bedah,
petama kali digunakan untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang
terdapat di abdomen dan lengan dari staf perawatan kesehatan sewaktu
pembedahan.
7. Apron/Clemek
Terbuat dari bahan karet atau plastik sebagai suatu pembatas tahan air di
bagian depan dari petugas kesehatan.
8. Alas kaki
Dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau berat
atau dari cairan yang kebetulan jatuh atau menetes pada kaki.
10
2. Kelebihan
a. Mengurangi resiko akibat kecelakan
b. Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada kecelakaan
c. Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan
administrasi tidak berfungsi dengan baik.
d. Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja.
11
3. Helm Safety/ Helm Kerja (Hard hat)
a. Helm kerja dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh
manajemen lini.
b. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta
tidak dibenarkan untuk dipergunakan (retak-retak, bolong atau tanpa
system suspensinya).
c. Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang
memiliki helm kerja dan telah mengikuti training.
4. Kacamata Safety (Safety Glasses)
a. Kacamata safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh
manajemen lini.
b. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kacamata safety yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta
tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
c. Penyimpanan masker harus terjamin sehingga terhindar dari debu,
kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban
atau kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia berbahaya.
d. Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang
memiliki kacamata safety dan telah mengikuti training.
5. Sepatu Safety (Safety Shoes)
a. Sepatu safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh
manajemen lini.
b. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sepatu safety yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta
tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
c. Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang
memiliki sepatu safety dan telah mengikuti training.
12
6. Masker/ Perlindungan Pernafasan (Mask/ Respiratory Protection)
a. Pelindung pernafasan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin
yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.
b. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat pelindung
pernafasan yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat
tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
c. Kondisi dan kebersihan alat pelindung pernafasan menjadi tanggung
jawab karyawan yang bersangkutan,
d. Kontrol terhadap kebersihan alat tersebut akan selalu dilakukan oleh
managemen ini.
7. Sarung tangan
a. Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh
manajemen lini.
b. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sarung tangan yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta
tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
c. Penyimpanan sarung tangan harus terjamin sehingga terhindar dari
debu, kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin),
kelembaban atau kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia
berbahaya.
13
7. Kenakan masker.
8. Kenakan penutup kepala.
9. Kenakan pelindung mata
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk
menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik
fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan
lingkungan. Jadi kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan
masalah fisik pekerja, tetapi juga mental, psikologis dan emosional.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting
dalam ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan
perundang-undangan yang dibuat untuk mengatur nmasalah kesehatan dan
keselamatan kerja. Meskipun banyak ketentuan yang mengatur mengenai
kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak faktor di lapangan yang
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut sebagai bahaya
kerja dan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan yang tidak memenuhi
standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak terjadi kecelakaan
kerja.
Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh
pegawai,karyawan, Enginering,administratif atau siapapun yang memiliki resiko
kecelakaan atauapun bahaya dalam bekerja.Oleh karena itu APD harus benar-
benar di pelajari dan di pahami baik dalam penggunaannya ataupun
pemeliharaannya agar APD bias berfungsi dengan baik. Berikut pembahasan
mengenai Alat Pelindung diri :
1. Alat Perlindungan Diri merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi
resiko akibat kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan itu sendiri.
2. Alat Perlindungan Diri dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat.
3. Alat Perlindungan Diri harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat
pekerjaan.
4. Alat Perlindungan Diri harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai
dengan ketentuan.
15
3.2 SARAN
1. Setiap tempat bekerja harus lebih memperhatikan K3.
2. K3 harus diterapkan kepada seluruh karyawan maupun nonkaryawan.
3. Penyuluhan tentang K3 kepada seluruh masyarakat harus lebih di
tingkatkan
4. Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat pelindung diri.
5. Penyuluhan tentang Alat pelindung diri kepada semua masyarakat agar
dapat mengurangi angka kecelakaan.
6. Penggunaan Alat pelindung diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan
tenaga kerja.
7. Pemantauan terhadap Alat pelindung diri harus rutin dilakukan, agar
dalam penggunaan lebih optimal.
16
DAFTAR PUSTAKA
Gustiar S. Kep. Ns. , 2012 , Alat Pelindung Diri Pada Perawat , (http://cholate-
gustiar.blogspot.co.id/2012/03/alat-pelindung-diri-pada-
perawat.html?m=1, , Diakses pada tanggal 18 September 2016).
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3): Definisi, Indikator Penyebab dan Tujuan
Penerapan Keselatan dan Kesehatan Kerja (http://jurnal-sdm.blogspot.
com/2009/10/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3.html)
17