MAKALAH
Disusun oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Vaskuler Dalam Hemostatis
Dan Pembekuan ini tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Meti Rizki Utari S.KM selaku Dosen
Hematologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................5
2.1 Struktur dan Fungsi Vaskuler dan Pembekuan..................................................................5
2.2 Macam – macam Vaskuler..................................................................................................10
2.3 Fungsi Vaskuler pada Hemostatis......................................................................................15
2.4 Menyebutkan Jenis Bekuan................................................................................................18
2.5 Mekanisme Bekuan..............................................................................................................18
2.6 Fibrinolisis............................................................................................................................21
BAB III......................................................................................................................................................23
PENUTUP.............................................................................................................................................23
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................23
3.2 Saran.....................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Struktur Vaskuler atau Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi
yang macet darah dari jantung ke seluruh tubuh. Ada tiga jenis pembuluh darah,
yaitu arteri yang berfungsi sebagai pembawa darah dari jantung, kafiler adalah
alat darah yang berfungsi sebagai tempat pertukaran sebenarnya dan bahan kimia
antara darah dan jaringan dan pembuluh darah, yaitu alat darah yang membawa
darah dari kapiler kembali ke jantung. Pembuluh Arteri
Arteri adalah pembuluh darah yang membawa banyak oksigen dan nutrisi
dari jantung ke seluruh tubuh.
• Tunika intima yaitu lapisan paling dalam dari pembuluh darah yang terdiri atas
satu lapis sel endotel yang dilarang permukaan dalam pembuluh. Di bawah
lapisan endotel adalah lapisan subendotel, terdiri atas jaringan penyambung jarang
halus yang kadang-kadang mengandung sel otot polos yang berperan untuk
kontraksi pembuluh darah.
• Tunika media yaitu lapisan tengah yang terdiri dari serat otot polos yang
tersusun melingkar. Pada arteri yang lebih besar, tunika media berasal dari tunika
intima oleh suatu lamina elastik interna. Membran ini terdiri atas serat elastik,
biasanya berlubang-lubang sehingga zat-zat dapat masuk melalui lubang-lubang
yang terdapat di dalam membran dan memberikan suplai Oz dan nutrisi lainnya
ke sel-sel yang terletak jauh di dalam dinding pembuluh. Pada pembuluh besar,
sering ditemukan lamina elastika eksterna yang lebih tipis yang salah satu media
dari tunika adventitia yang terletak di luar.
• Tunika adventitia yaitu lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat kolagen dan
elastik, terutama kolagen tipe I. Pada pembuluh yang lebih besar, terdapat vasa
vasorum bercabang-cabang luas dalam adventitia.
Vena adalah pembuluh darah yang berfungsi membawa darah dari perifer
(ujung) kembali ke jantung dan paru - paru.
• Tunika intima yaitu lapisan endothelium yang mengandung sel pipih selapis,
dan lapisan subendothelium yang berisi jaringan ikat tipis langsung berhubungan
dengan tunica adventitia.
• Tunika media yaitu lapisan yang tipis, otot polosnya bercampur dengan jaringan
ikat berada dibagian tengah. • Tunika adventitia yaitu lapisan paling tebal pada
vena, lapisan ini juga lapisan yang paling berkembang. Jaringan ikat longgar
dengan serabut kolagen yang membentuk berkas-berkas longitudinal, sel fibroblas
tampak di antaranya. Sel-sel otot polos juga tampak pula.
• Arteriola berfungsi untuk macet darah dari arteri ke kapiler, dan juga sebagai
regulator (pengaturan) utama aliran darah dan tekanan darah.
• Kapiler berfungsi untuk memasok darah dari arteriola ke organ-organ tubuh, dan
membuang sampah hasil metabolisme organ tubuh
• Venula berfungsi untuk mengalirkan darah yang kembali dari organ tubuh untuk
kembali ke jantung
Arteri berfungsi untuk mengangkut darah yang berasal dari jantung. Darah yang
berasal dari jantung agar bisa sampai ke seluruh tubuh, dipompakan dari dengan
tekanan yang cukup besar terhadap dinding. Tekanan darah yang dipompakan
dari jantung ke seluruh tubuh ini dikenal dengan istilah systole. Untuk menahan
tekanan tersebut, arteri harus mempunyai struktur dinding yang cukup kuat dan
kuat, sehingga pembuluh darah tidak pecah. Oleh karena itu struktur pembuluh
darah arteri lebih tebal jika dibandingkan dengan vena. Malah tekanan darah
yang dipompakan balik dari seluruh tubuh kembali ke jantung memiliki tekanan
yang lebih rendah, tekanan yang dikenal dengan istilah diastole. Untuk menahan
tekanan balik tersebut, pembuluh darah bali (vena) tidak harus mempunyai
struktur dinding yang tebal dan kuat seperti arteri. Oleh karena itu struktur
pembuluh darah yang lebih tipis jika dibandingkan dengan arteri.
Ciri-Ciri Vena :
1. Memiliki dinding yang tipis dibandingkan pembuluh arteri 2. Tidak elastis dan
memiliki diameter lebih besar dari pembuluh nadi atau arteri
3. Berada tidak jauh dari permukaan tubuh dan terlihat berwarna kebiruobiruan
4. Memiliki ukuran diameter hingga 1,5 cm
5. Banyak yang terkandung karbondioksida didalamnya kecuali vena pulmonalis.
Pembuluh darah pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan darah yang berasal
dari kapiler untuk kembali ke jantung. Pembuluh vena memiliki dinding yang
tipis bila dibandingkan dengan arteri, namun tetap memiliki sifat elastis.
Pembuluh darah vena ada yang besar dan kecil, Vena yang paling besar yang
terletak di dekat jantung disebut dengan vena kafa. Vena kafa sendiri dibagi
menjadi dua berdasarkan letak dan fungsinya yang berbeda, yaitu:
a) Vena Kafa Superior, yaitu pembuluh darah yang membawa darah ke jantung
dari bagian tubuh atas
b) Vena Kafa Inferior, yaitu pembuluh darah vena yang membawa darah menuju
ke jantung dari bagian tubuh bawah.
Posisi pembuluh darah terletak di bagian tubuh agak ke tepi, Pembuluh pembuluh
darah yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung, sehingga
tidak memiliki aliran darah Cipta arteri. Karena tidak mempunyai tekanan yang
besar, maka pembuluh darah memiliki banyak katup yang berfungsi untuk
mencegah agar aliran darah tidak kembali lagi ke kapiler.
Selain vena kafa, vena juga terbagi lagi menjadi:
a) Vena Pulmonalis Vena pulmonalis merupakan pembuluh vena yang sumber air
untuk mengalirkan darah segar yang mengandung oksigen ke dalam jantung.
Terdapat dua vena pulmonalis, yaitu vena pulmonalis dextra yang membawa
darah dari paru-paru kanan (dextra) ke jantung, serta vena pulmonalis sinistra
(kiri) yang membawa darah dari paru-paru kiri ke jantung.
b) Vena Kutanea Pembuluh darah Kutanea yaitu vena yang berada di bawah kulit
(cutanea berarti kulit). Sesuai dengan namanya, vena jenis ini berada di bawah
kulit, yang biasanya ditusuk saat seseorang atau pasien diambil darahnya untuk
melakukan pemeriksaan gula darah, kolesterol dan lain-lain.
c) Vena Dalam Pembuluh darah vena dalam ini terletak di dekat arteri dan tidak
tampak dengan mata telanjang jika dilihat dari luar, karena posisinya berada di
bagian dalam.
d) Venula Pembuluh darah venula Sama hubungan seperti arteriol, vessel venula
ini merupakan vena dengan ukuran yang sangat kecil dan bertanggung jawab
terhadap distribusi darah ke kapiler.
3. Jenis Jenis Kapiler
Pembuluh kapiler merupakan kelanjutan dari pembuluh darah yang
memberi oksigen dan nutrisi yang terlarut di dalam darah, darah yang kaya
oksigen ke organ-organ tubuh tempat kapiler tersebut berada. Setelah kapiler
memberikan darah yang banyak mengandung oksigen tersebut, maka kapiler juga
akan menyerap dan menyerap sisa-sisa metabolisme seperti karbon dioksida
sehingga dapat dialirkan melalui vena kembali ke jantung.
Di dalam tubuh terdapat beberapa jenis kapiler, yaitu:
Vasokonstriksi yaitu proses penyempitan atau pengkerutan pembuluh darah dengan cara
mmenyempitkan diameter pembuluh darah yang terjadi pada daerah yang mengalami
kerusakan atau luka dengan tujuan untuk mengurangi aliran darah. proses vasokonstriksi
terjadi pada daerah pembuluh darah sekitar luka. Jika terjadi kerusakan jaringan atau
luka, maka akan terjadi keluarnya zat serotonin, epineprin, dengan adanya zat tersebut
maka pembuluh darah menjadi mengkerut atau menyempit dengan tujuan untuk
mengurangi aliran darah yang menuju ke daerah luka.
Vasokonstriksi yang terjadi pada daerah luka merupakan respon fisiologis untuk sebagai
upaya kerusakan jaringan dalam rangka untuk keluarnya darah yang akan diiringi dengan
cara lain yang diperankan oleh trombosit dan faktor-faktor pembekuan darah
3.2 Saran
Semoga pembaca dapat memahami Pemeriksaan Resistensi Osmotik ini dan jika
ada kesalahan penulisan mohon sarannya agar penulisan makalah ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://bppsdmk.kemkes.go.id/
http://Wikipedia.co.id