Anda di halaman 1dari 18

STUDI KASUS LAB

RS PARU H.A.
ROTINSULU

KELOMPOK A

1. Suparti
2. Laberina Sanyi
3. Laras Nurhamidah
4. Indah Amallea

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Latar Belakang

Pewarnaan SADT

Pewarnaan Giemsa, Wright’s, dan Rapid ST Reagensia


Faktor Faktor yang Mempengaruhi pewarnaan SADT
1. Kelembaban (menyebabkan pengeringan yang tidak sempurna)  hipokromia
sulit untuk dinilai
2. Fiksasi yang salah  artefaktual Burr sel ( crenated eritosit dengan tepian yang
refraktil)
3. Kelebihan Pewarnaan (kontak dengan pewarnaan yang terlalu lama)  artefak
pewarnaan seperti kotoran dan endapan zat warna
4. Pencucian pewarnaan yang kurang bersih
5. Waktu yang tepat menghasilkan hasil yang bagus
6. Perbandingan komponen pewarnaan dan ratio yang benar
7. pH pewarnaan antara pH 6,8 – 7,2.
pH yang rendah atau kurang dari 6,8 mengakibatkan sel darah merah lebih ba
nyak mengambil pewarna asam atau eosin, sehingga sel darah merah menjadi l
ebih merah muda. Leukosit juga akan memperlihatkan bagian-bagian inti yan
g kurang jelas.
Analisis Masalah
Pemakaian Giemsa yang langsung dari botol stok,
sehingga resiko kontaminasi, teroksidasi

Pemakaian Methanol yang langsung dari botol stok,


menyebabkan uap air masuk, sehingga kadarnya
berkurang

pH Buffer yang sedikit asam (pH 6,4)


Pemecahan Masalah
• Memakai Giemsa dengan kualitas yang baik
PEWARNAAN
• Memakai pewarnaan Wright’s
SADT • Memakai pewarnaan Rapid ST Reagensia

• Uji Kualitas Giemsa dan Larutan Buffer


GIEMSA STOK DAN • Dipisah ke botol-botol kecil (Larutan Giemsa)
BUFFER
• pH buffer sesuai standar pH 7,2

• pH buffer 6,8-7,2
PEWARNAAN WRIGHT

PEWARNAAN RAPID ST • Pewarnaan Rapid ST Reagensia pada prinsipnya sama dengan pewarnaan Wright’s
REAGENSIA
Uji pH Larutan Buffer

Dengan pH meter, Larutan


buffer yang digunakan
memiliki pH 7,2
Uji Kualitas Giemsa
Ada 2 cara menguji mutu Giemsa :
1. Melakukan pewarnaan pada 1–2 sediaan darah, kemudian diperiksa diba
wah mikrokop. Kalau hasilnya sesuai dengan kiteria standar pewarnaan
yang baik berarti Giemsa pengencernya masih bagus dan dapat digunakan.
Pengujian seperti ini perlu dilakukan setiaap kali akan melakukan pewarnaan
massal.
2. Melakukan tes dgn menggunakan kertas Whatman nomor 2 & methanol :
• Letakkan kertas saring diatas gelas / petridisk supaya bagian tengah kert
as tidak menyentuh sesuatu.
• Teteskan 1-2 tetes Giemsa stock pada kerrtas sarin, tunggu sampai meres
ap dan menyebar
• Kemudian teteskan 3-4 tetes methanol absoloute ditengah bulatan Giems
a perlahan dengan jarak waktu beberapa detik sampai garis tengah Giem
sa menjadi 5-7 cm, maka akan terbentuk :
Lingkaran Biru (methylen Blue) ditengah
Lingkaran cincin Ungu (Methylen Azur), diluarnya
Lingkaran tipis warna merah (eosin) pada bagian tepi
Hasil Uji Kualitas Reagen
Tanggal Pengujian : 2 3
Merek Reagen :
Nomor Catalog :
Expire Date : 1
Hasil Pengamatan :
1. Methylen Blue
2. Methylen Azur
3. Eosin

Giemsa
Kesimpulan :
PENGENCERAN
REAGEN
Giemsa Larutan Jumlah Persen Waktu
Stok Buffer pH 7,2 Larutan
GIEMSA 3%
(mL) (mL) (mL)
STANDAR 3 97 100 3 45-60 menit
WHO 2,7 87,3 90 3 45-60 menit
2,4 77,6 80 3 45-60 menit
2,1 67,9 70 3 45-60 menit
1,8 58,2 60 3 45-60 menit
1,5 48,5 50 3 45-60 menit
1,2 38,8 40 3 45-60 menit
0,9 29,1 30 3 45-60 menit
0,6 19,4 20 3 45-60 menit
0,3 9,7 10 3 45-60 menit
PENGENCERAN
REAGEN
GIEMSA 10%

Perbandingan 1 : 9

1 bagian Giemsa Stok + 9 bagian Larutan


Buffer

Lama pewarnaan 15 – 20 menit


PEWARNAAN
WRIGHT

Gandasoebrata

Perbandingan 1 : 1

Lama Pewarnaan :
5 – 12 Menit
Reagen Rapid ST Reagensia
Pewarnaan Rapid Reagensia pewarna polikromatik menurut Romanovsky
yang mewarnai sel dengan bermacam-macam warna dan dipakai untuk
mewarnai preparat SADT secara cepat pada pemeriksaan hitung jenis
leukosit (DiffCount), Malaria, atau filaria.

Komponen sel yang bersifat alkalis bereaksi dengan ion eosin yang
bermuatan negatif memberikan warna jingga sampai merah.
Komponen sel yang bersifat asam bereaksi dengan ion methylen blue,
memberikan warna biru.
Komponen sel yang bersifat netral bereaksi dengan eosin dan methylen
blue sehingga memberikan warna campuran antara jingga dan biru.
Reagensia 1 Reagensia 2 Reagensia 3
Cat. No Lar. Fiksatif Lar. Eosin Lar. Methylen
Blue
002-0646 A 1 x 500 mL 1 x 50 mL 1 x 500 mL
002-0646 B 1 x 10 mL 1 x 10 mL 1 x 100 mL

Cara Kerja :
1. Larutan Fiksatif Reagensia 1 selama 2 – 3 detik
2. Keringkan
3. Reagensia 2 selama 20 – 30 detik
4. Reagensia 3 selama 15 – 30 detik
5. Bilas Aquades  keringkan
6. Periksa SADT dibawah mikroskop
Hasil
Eritrosit  merah muda kebiru-biruan
Pewarnaan
Reagen Trombosit  merah muda dgn granula merah
Rapid Inti Leukosit  Ungu tua

Granula neutrofil  Ungu / merah muda

Granula eosnofil  Jingga

Granula Basofil  Ungu tua kehitaman

Sitoplasma limfosit  Biru

Sitoplasma Monosit  Abu-abu

Kromatin malaria  merah dan sitoplasma  merah muda


SARAN
• Menggunakan pengenceran Giemsa 3% Sesuai standar WH
O, dan pengenceran Giemsa 10%
• Selalu lakukan Uji kualitas Reagen
• Memisahkan reagen (Giemsa dan Methanol) ke wadah-
wadah yang lebih kecil untuk menghindari kontaminasi dan
oksidasi
• Menggunakan pewarnaan Wright’s
• Menggunakan pewarnaan Rapid ST Reagensia
• Melakukan penyimpanan methanol dengan baik (suhu
<60oC )
Kesimpulan

• Pewarnaan Wright’s lebih disarankan untuk morfologi darah


tepi
• Pewarnaan Giemsa untuk parasit darah (malaria, filaria)
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Teknis Pemeriksaan Parasit Malaria. Kementrian Kesehatan Republik Indones
ia. 2017
Penuntun Laboratorium Klinik. R Gandasoebrata. Dian Rakyat. Jakarta. 2011
Kit Insert Perwarna Rapid ST-Reagensia.
Peripheral Blood Film – A Review. AS Adewoyin amd B Nwogoh. Ann Ibd. Pg. Med 20
14. Vol 12 , No.2 71-79
The Role f The Peripheral Blood Smear in the Modern Haematology Laboratory. Sysm
ex Haematology. 2013
Resensi Ilmu Laboratorium Klinis. Robert R. Harr. EGC. 2002.
Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Riswanto. Yogyakarta. 2013
Perbedaan Efektifitas Pewarnaan Giemsa, Rapid ST Reagensia dan Imunohistokimia U
ntuk Deteksi Helicobacter pylori Pada Biopsi Gatristis Kronis. Prima canina. Surakarta.
2016
Hatur Nuhun

Anda mungkin juga menyukai