Anda di halaman 1dari 65

PEDOMAN

PRAKTIK KLINIK

PROGRAM STUDI
DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI

Penyusun :
Handarini, S.Pd.,M.Si.
PEDOMAN
PRAKTIK KLINIK

PROGRAM STUDI
DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI

Penyusun :
Handarini, S.Pd.,M.Si.
KATA PENGANTAR

Saat ini pelaksanaan kurikulum pendidikan tinggi (KPT) tahun 2019 pada
pendidikan DIII Analis Kesehatan telah memasuki tahap pelaksanaan di tingkat
klinik. Tahap ini merupakan tahap pembelajaran yang sangat penting dalam
pendidikan ahli teknologi laboratorium medik. Mahasiswa akan diarahkan untuk
mengaplikasikan semua ilmu yang telah dipelajari sebelumnya, pada praktik
pelayanan laboratorium klinik.
Proses pendidikan ahli teknologi laboratorium medik (ATLM) lebih
ditekankan pada proses pembelajaran berdasarkan kompetensi dengan
pendekatan SPICES (Studentcentered, Problem-based, Integrated, Community-
based, Electives and Systematic). Untuk itu, setiap lulusan ATLM jenjang
diploma tiga diharapkan benar-benar kompeten dalam melakukan pelayanan
laboratorium medik secara komprehensif serta mampu bersaing di era globalisasi
dengan berbagai lulusan dalam maupun luar negeri.
Dalam proses pencapaian kompetensi melalui pembelajaran dan pelatihan
di tahap praktik klinik, mahasiswa ATLM juga harus memperhatikan masalah
kode etik profesi dan hukum bidang kesehatan. Mahasiswa ATLM patut
menyadari pentingnya keselamatan dan kenyamanan pasien selama proses
pembelajaran. Oleh karena itu, buku pedoman praktik klinik ini dibuat untuk
menjadi acuan bagi mahasiswa dalam menyikapi hal tersebut dan dalam rangka
mencapai kompetensi pada pembelajaran tingkat klinik.

Bandung, Desember 2022


Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

VISI DAN MISI FAKULTAS KESEHATAN 4

VISI DAN MISI PROGRAM STUDI 6

BAB I PENDAHULUAN 7
I. Dasar Pelaksanaan Praktik Klinik 7
II. Deskripsi Mata Kuliah 8
III. Tujuan Praktik Klinik 9
IV. Capaian Pembelajaran 9

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK KLINIK 11


I. Ketentuan Umum 11
II. Kompetensi dan Capaian Target 12
V. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 16
VI. Peserta Praktik Klinik 17
VII. Pembimbing Praktik Klinik 18
VIII. Mekanisme Bimbingan 19

BAB III TATA TERTIB PRAKTIK KLINIK 21


I. Penampilan dan Penggunaan Seragam Mahasiswa 21
II. Pelaksanaan Praktik Klinik 23
III. Larangan 24
IV. Pelanggaran dan Sanksi 24
V. Prosedur Pemberian Sanksi 24

BAB IV SISTEMATIKA DAN KETENTUAN PENULISAN


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KLINIK 26
I. Sistematika 26
II. Ketentuan Penulisan 30

2
III. Ketentuan Pengumpulan 35
IV. Ketentuan Penjilidan 35

BAB V EVALUASI 36

BAB VI PENUTUP 40

DAFTAR PUSTAKA 41

3
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1:
Format Daftar Hadir Mahasiswa 42
Lampiran 2:
Format Berita Acara Bimbingan
Praktik Klinik 43
Lampiran 3:
Format Bukti Bimbingan Dosen ke
Lahan Praktik 44
Lampiran 4:
Contoh Halaman Sampul Laporan Kegiatan
Praktik Klinik 46
Lampiran 5:
Contoh Lembar Pengesahan Laporan
Kegiatan Praktik Klinik 47
Lampiran 6:
Format Tabel Kegiatan Harian untuk
dicantumkan dalam Laporan Kegiatan Praktik
Klinik tingkat Puskesmas 48
Lampiran 7:
Contoh Penyusunan Tabel dalam Laporan
Kegiatan Praktik Klinik 49
Lampiran 8:
Contoh Penyusunan Gambar dalam Laporan
Kegiatan Praktik Klinik 50
Lampiran 9:
Format Lembar Penilaian Praktik Klinik 51
Lampiran 10:
Format Lembar Penilaian Penulisan Laporan
Kegiatan Praktik Klinik 53
Lampiran 11:
Format Lembar Penilaian Presentasi Laporan
Kegiatan Praktik Klinik 54
Lampiran 12:
Lembar Rekapitulasi Nilai Praktik Klinik 55
Lampiran 13:
Keputusan Rektor Institut Kesehatan Rajawali
Nomor SK. 004 / IKR-I / R / I / 2 57

4
VISI DAN MISI
FAKULTAS KESEHATAN

I. Visi
Menjadi fakultas kesehatan yang unggul dan berwawasan global pada
tahun 2045.

II. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan di Fakultas Kesehatan yang sesuai
dengan standar akademik.
2. Menyelenggarakan penelitian yang sesuai dengan perkembangan ilmu
kesehatan.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat yang relevan dengan
kebutuhan masyarakat.
4. Mengembangkan kerjasama tingkat nasional dan internasional guna
mendukung kompetensi dan pemberdayaan lulusan.
5. Melaksanakan manajemen dan tata kelola institusi yang efektif dan
efisien.

5
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI
DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

I. Visi
Menjadi program studi teknologi laboratorium medik yang unggul dalam
bidang manajemen mutu laboratorium medik dan berwawasan global pada
tahun 2045.

II. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan teknologi laboratorium medik dengan
keunggulan manajemen mutu laboratorium medik yang sesuai
dengan standar akademik.
2. Menyelenggarakan penelitian yang sesuai dengan perkembangan
ilmu keswaktunya ehatan khususnya bidang manajemen mutu
laboratorium medik.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat yang relevan dengan
kebutuhan masyarakat khususnya dalam bidang manajemen mutu
laboratorium medik.
4. Mengembangkan kerjasama tingkat nasional dan internasional guna
mendukung kompetensi dan pemberdayaan lulusan.
5. Melaksanakan manajemen dan tata kelola program studi yang efektif
dan efisien.

6
BAB I
PENDAHULUAN

I. Dasar Pelaksanaan Praktik Klinik

Pendidikan analis kesehatan memiliki peran dalam mendidik calon


lulusan ahli teknologi laboratorium medik (ATLM) dengan cara memberikan
serangkaian pengalaman belajar untuk menyelesaikan suatu kurikulum
pendidikan. Mahasiswa program studi analis kesehatan diharapkan mempunyai
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku dalam bidang keprofesiannya
sebagai seorang ATLM. Hal tersebut diimplementasikan sebagai tenaga ATLM
yang mampu memberikan pelayanan kesehatan dengan menerapkan prinsip-
prinsip praktik kelaboratoriuman yang baik dan mampu bersaing secara global.
Pada saat ini, pelaksanaan kurikulum program DIV Teknologi
Laboratorium Medik telah sampai pada tahapan pembelajaran praktik klinik.
Setelah melalui tahap proses pembelajaran teori dan praktikum, mahasiswa telah
memperoleh dasar pengetahun laboratorium medik yang tangguh, pembelajaran
keterampilan laboratorium medik dasar dan baku, dan pengenalan dini berbagai
masalah prosedur laboratorium medik. Secara terintegrasi mahasiswa juga telah
melalui pembelajaran komunikasi efektif, empati, bioetik, dan mediko legal.
Semua pencapaian tersebut merupakan modal awal mahasiswa untuk
menjalankan praktik klinik yaitu pembelajaran nyata dalam pelayanan
laboratorium medik baik di rumah sakit, Puskesmas, maupun di komunitas.
Penyelenggaraan praktik klinik direncanakan sedemikian rupa dengan
berdasar pada kurikulum yang berlaku dan sejumlah aturan yang berkaitan
dengan penyelenggaraan pendidikan tinggi dan praktik profesi ATLM. Berikut
adalah acuan yang dimaksud:
1. Peraturan Pemerintah nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
2. Peraturan Pemerintah nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.

7
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturam Menteri Kesehatan nomor 42 tahun 2015 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Ahli Teknologi Laboratorium Medik.
5. Keputusan Menteri Kesehatan HK.01.07/MENKES/313/2020 tentang
Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik.

II. Deskripsi Mata Kuliah

Praktik Klinik merupakan mata kuliah yang dilaksanakan pada semester


VI VII, dan VIII program pendidikan DIV Teknologi Laboratorium Medik. Pada
semester VI diberi nama Praktik Klinik I dengan bobot sebesar 6 sks, sedangkan
pada semester VII diberi nama Praktik Klinik II dengan bobot sebesar 4 sks, dan
pada semester VIII diberi nama Praktik Klinik III dengan bobot 4 sks.
Fokus utama mata kuliah Praktik Klinik adalah capaian kompetensi yang
berkaitan dengan pelayanan laboratorium medik di berbagai tipe fasilitas
kesehatan seperti rumah sakit, Puskesmas, dan laboratorium mandiri sesuai
dengan profil lulusan yang tercantum dalam kurikulum yang berlaku.
Kompetensi utama yang harus dicapai adalah keterampilan melakukan teknik
flebotomi, keterampilan pemeriksaan laboratorium medik mulai tahap pra
analitik, analitik, dan pasca analitik, keterampilan melakukan tindakan
pencegahan terjadinya kesalahan pada pemeriksaan, dan keterampilan
menyampaikan informasi pelayanan laboratorium medik melalui komunikasi
secara efektif.
Dalam pelaksanaannya, Praktik Klinik menerapkan kegiatan belajar aktif
dalam situasi nyata yang dirancang untuk memberikan pengalaman komprehensif
yang mencakup keterampilan laboratorium, kemandirian, kerja sama, serta
komunikasi efektif. Hal tersebut ditujukan untuk membekali mahasiswa agar
lebih siap dan percaya diri dalam memberikan pelayanan sebagai ahli teknologi
laboratorium medik.

8
III. Tujuan Praktik Klinik
Tujuan yang diharapkan tercapai pada penyelenggaraan mata kuliah
Praktik Klinik adalah mahasiswa dapat mengembangkan ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan sikap pada tatanan pelayanan laboratorium medik sesuai
dengan capaian kompetensi dan target yang telah dirumuskan.

IV. Capaian Pembelajaran


Berikut diuraikan capaian pembelajaran mata kuliah Praktik Klinik I, II,
dan III untuk jenjang DIV Teknologi Laboratorium Medik. Setelah melaksanakan
Praktik Klinik mahasiswa mampu:
1. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial di lingkungan tempat
pelaksanaan praktik klinik.
2. menunjukkan kedisiplinan dan ketaatan pada peraturan yang berlaku
dalam pelaksanaan praktik klinik.
3. menerapkan konsep teoritis yang berkaitan dengan teknik flebotmi untuk
melakukan keterampilan flebotomi yang baik dan benar.
4. mempraktikan teknik flebotomi mandiri yang baik dan benar sesuai
standar operasional prosedur yang berlaku, secara langsung kepada
berbagai kategori pasien.
5. mendemonstrasikan penilaian kelayakan teknik flebotomi yang dilakukan
oleh teknisi laboratorium medik setingkat ahli madya.
6. menerapkan konsep teoritis yang berkaitan dengan teknik pemeriksaan
laboratorium medik dari berbagai spesimen tubuh manusia sesuai dengan
parameter pemeriksaannya untuk menghasilkan informasi diagnostik yang
tepat menggunakan instrumen sederhana dan otomatis.
7. mempraktikan pemeriksaan laboratorium medik dari berbagai spesimen
tubuh manusia sesuai dengan parameter pemeriksaannya untuk
menghasilkan informasi diagnostik yang tepat menggunakan instrumen
sederhana dan otomatis, secara mandiri.

9
8. mempraktikan pemeriksaan laboratorium medik khusus dan kompleks
dari berbagai spesimen tubuh manusia menggunakan instrumen canggih,
dalam supervisi ketat.
9. mempraktikan verifikasi kesesuaian antara proses pemeriksaan
laboratorium yang dilakukan dan standar operasional prosedur yang
berlaku di masing-masing tempat praktik klinik
10. mempraktikan dalam supervisi ketat pada validasi hasil pemeriksaan
laboratorium berbagai jenis parameter pemeriksaan yang tersedia di
tempat praktik klinik.
11. memahami sistem pengendalian mutu internal laboratorium klinik di
tempat pelaksanaan praktik klinik.
12. memahami sistem manajerial dan supervisi pada pemantapan mutu
laboratorium medik dan segala kegiatan laboratorium medik di tempat
pelaksanaan praktik klinik.

10
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK KLINIK

I. Ketentuan Umum
Berikut adalah ketentuan umum pelaksanaan Praktik Klinik yang harus
diikuti oleh setiap unsur pelaksana praktik klinik :
1. Praktik klinik dikoordinatori oleh salah satu dosen yang ditunjuk oleh
program studi. Koordinator Praktik Klinik bertanggung jawab dalam
menyusun rencana, perizinan ke lahan praktik, pengelolaan administrasi
pembelajaran, hingga pelaporan kegiatan secara akademik.
2. Praktik klinik dilaksanakan di laboratorium klinik yang telah memiliki
kerja sama dengan Institut Kesehatan Rajawali dan atau laboratorium
klinik yang telah menyetujui usulan pelaksanaan praktik klinik meskipun
belum memiliki kerja sama dengan IKes Rajawali.
3. Peserta praktik klinik pada program studi DIV Teknologi Laboratorium
Medik adalah mahasiswa aktif pada semester VI, VII, dan VIII yang dibagi
dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok didampingi oleh pembimbing
dari institusi pendidikan (dosen) dan lahan praktik.
4. Praktik klinik dilaksanakan oleh mahasiswa dengan memenuhi jadwal
kegiatan sesuai dengan beban waktu belajar yang harus dipenuhi. Setiap
harinya mahasiswa dapat mengikuti jadwal yang dibagi menjadi 3 (tiga)
yaitu pagi (pukul 07.00-14.00 WIB), siang (pukul 14.00-21.00 WIB) dan
malam (pukul 21.00-07.00 WIB) atau dapat disesuaikan mengikuti pola
jadwal di setiap lahan praktik.
5. Praktik klinik memiliki target pencapaian kompetensi mahasiswa sebesar
100% dari jumlah yang telah ditentukan.
6. Pada praktik klinik terdapat beberapa dokumen pembelajaran yang harus
dipenuhi baik oleh mahasiswa maupun dosen koordinator pembimbing,
yaitu:

11
a. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) merupakan dokumen yang
harus disusun oleh dosen koordinator sebagai acuan pelaksanaan
pembelajaran praktik klinik.
b. Logbook merupakan buku dokumentasi capaian target kompetensi yang
dilakukan oleh setiap mahasiswa.
c. Laporan Kegiatan Praktik Klinik, merupakan dokumentasi dan ulasan
pengalaman mahasiswa selama melaksanakan Praktik Klinik yang
disajikan per kelompok lahan praktik. Laporan tersebut kemudian
diberi umpan balik oleh dosen pembimbing dan pembimbing lahan
praktik. Sistematika penyusunan laporan mengikuti ketentuan yang
terdapat dalam Buku Pedoman Praktik Klinik.
d. Daftar hadir praktik klinik, merupakan dokumentasi kehadiran
mahasiswa selama melaksanakan kegiatan praktik klinik (format
terlampir pada lampiran 1).
e. Berita acara dan formulir bukti kunjungan/bimbingan praktik klinik,
merupakan formulir yang harus dilengkapi oleh setiap dosen
pembimbing ketika melaksanakan bimbingan praktik klinik (format
terlampir pada lampiran 2 dan 3).
f. Lembar penilaian praktik klinik, merupakan sejumlah formulir
penilaian terhadap mahasiswa yang harus dilengkapi oleh dosen
pembimbing dan pembimbing lahan praktik. Jenis penilaian yang lebih
rinci, dideskripsikan pada Bab V.

II. Kompetensi dan Capaian Target


Berikut ini adalah daftar kompetensi disertai jumlah target minimal yang
akan dicapai pada pelaksanaan Praktik Klinik I, II, dan III. Semua pencapaian
target harus didokumentasikan dalam Logbook yang dimiliki oleh mahasiswa.
Apabila pencapaian kompetensi melebihi jumlah target minimal, maka hal
tersebut didokumentasikan pada lembar terpisah yang dibuat oleh mahasiswa.

12
No Kompetensi / Keterampilan Target Minimal

Kompetensi umum
disesuaikan dengan jumlah
1 Melakukan pengambilan spesimen
pemeriksaan
disesuaikan dengan jumlah
2 Melakukan pemberian identitas pasien
pemeriksaan
disesuaikan dengan jumlah
3 Melakukan penerimaan spesimen
pemeriksaan
disesuaikan dengan jumlah
4 Melakukan pemberian identitas spesimen
pemeriksaan
disesuaikan dengan
5 Melakukan penyimpanan spesimen
pengaturan laboratorium
disesuaikan dengan jumlah
6 Mencatat dan memproses data pemeriksaan
pemeriksaan
disesuaikan dengan
7 Menstandarisasi larutan kerja
pengaturan laboratorium
Membaca dan memahami pedoman disesuaikan dengan
8 penggunaan alat laboratorium dalam bahasa pengaturan laboratorium
Inggris
Membaca dan memahami prosedur disesuaikan dengan
9 pemeriksaan laboratorium dalam bahasa pengaturan laboratorium
Inggris
disesuaikan dengan
10 Memahami praktik laboratorium yang benar
pengaturan laboratorium
disesuaikan dengan
Menyusun jadwal kerja laboratorium untuk
11 pengaturan laboratorium
kelompok kecil

Mengembangkan dan memelihara dokumen disesuaikan dengan


12 pengaturan laboratorium
laboratorium
disesuaikan dengan
13 Menyediakan informasi untuk pelanggan pengaturan laboratorium
Hematologi dan Bank darah
Melakukan quality control untuk tiap jenis
14 50
pemeriksaan hematologi
15 Melakukan pengambilan darah vena 50
16 Melakukan pengambilan darah kapiler 50
Melakukan pemeriksaan kadar Hemoglobin
17 50
(Hb)
18 Melakukan pemeriksaan hitung jumlah leukosit 50
19 Melakukan pemeriksaan hitung jumlah eritrosit 50
Melakukan pemeriksaan hitung jumlah
20 50
trombosit

13
No Kompetensi / Keterampilan Target Minimal
21 Melakukan Pemeriksaan nilai hematokrit 50
22 Melakukan Pemeriksaan hitung jenis leukosit 50
Melakukan pembuatan dan pewarnaan sediaan
23 50
apusan darah tepi
24 Melakukan Pemeriksaan laju endap darah 50
Melakukan pemeriksaan hitung jumlah
25 35
retikulosit
Melakukan pemeriksaan hitung jumlah
26 15
eosinofil
27 Melakukan pemeriksaan resistensi osmotik 15
28 Melakukan pemeriksaan retraksi bekuan 15
Melakukan percobaan pembendungan / rumple
29 15
leed
Melakukan pemeriksaan waktu perdarahan
30 35
(BT)
Melakukan pemeriksaan waktu pembekuan
31 35
(CT)
Melakukan pemeriksaan waktu protrombin
32 15
(PT)
Melakukan pemeriksaan activated partial
33 15
tromboplastin time (aPTT)
34 Melakukan pemeriksaan kadar fibrinogen 15
35 Melakukan pemeriksaan golongan darah 50
36 Melakukan pemeriksaan cross match 35
37 Melakukan pemeriksaan coomb’s test 15
Kimia Klinik
Melakukan quality control untuk tiap jenis
38 50
pemeriksaan kimia klinik
Melakukan pemeriksaan urin rutin
39 50
(makroskopoik dan mikroskopik)
40 Melakukan pemeriksaan feses rutin 50
41 Melakukan pemeriksaan glukosa darah 35
Melakukan pemeriksaan OGTT (Oral Glukosa
42 15
Toleransi Tes)
43 Melakukan pemeriksaan kadar ureum 35
44 Melakukan pemeriksaan kadar kreatinin 50
45 Melakukan pemeriksaan BUN 50
46 Melakukan pemeriksaan klirens kreatinin 15

14
No Kompetensi / Keterampilan Target Minimal
47 Melakukan pemeriksaan kadar protein total 35
Melakukan pemeriksaan kadar albumin dan
48 35
globulin
49 Melakukan pemeriksaan kadar kolesterol total 35
50 Melakukan pemeriksaan kadar trigliserida 35
Melakukan pemeriksaan kadar kolesterol HDL
51 35
dan LDL kolesterol
52 Melakukan pemeriksaan Asam urat 35
53 Melakukan pemeriksaan kadar Natrium 35
54 Melakukan pemeriksaan kadar kalium 35
55 Melakukan pemeriksaan kadar klorida 50
56 Melakukan pemeriksaan kadar kalsium 35
57 Melakukan pemeriksaan kadar magnesium 35
Melakukan pemeriksaan bilirubin total, direk
58 35
dan indirek
Melakukan pemeriksaan aktivitas enzim AST
59 32
dan ALT
60 Melakukan pemeriksaan aktivitas enzim ALP 15
Melakukan pemeriksaan aktivitas enzim
61 15
gamma- GT
62 Melakukan pemeriksaan altivitas enzim LDH 15
Melakukan pemeriksaan aktivitas enzim CK-
63 15
NAC
Melakukan pemeriksaan aktivitas enzim CK-
64 15
MB
Melakukan pemeriksaan sperma secara
65 10
makroskopis
Melakukan pemeriksaan sperma secara
66 10
mikroskopis
Bakteriologi
67 Melakukan teknik aseptik 50
Melakukan pewarnaan Gram pada spesimen
68 50
terkait infeksi bakteri
Melakukan pewarnaan Ziehl Neelsen untuk
69 50
identifikasi tuberkulosis
Melakukan preparasi media transpor/media
70 15
kultur untuk pemeriksaan kultur mikrobiologi
Parasitologi
71 Melakukan pemeriksaan malaria 15
Melakukan pemeriksaan telur nematoda usus
72 15
pada feses
Melakukan pemeriksaan telur cestoda pada
73 15
feses

15
No Kompetensi / Keterampilan Target Minimal
Melakukan pembuatan preparat tetes tebal dan
74 15
preparat tipis untuk pemeriksaan malaria
75 Melakukan pemeriksaan Amoeba pada feses 15
Imunologi Klinik
Melakukan pemeriksaan imunologi
76 15
menggunakan metode aglutinasi
Melakukan pemeriksaan imunologi
77 15
menggunakan metode imunokromatografi
Melakukan pemeriksaan imunologi
78 15
menggunakan metode ELISA
Melakukan pemeriksaan imunologi
79 15
menggunakan metode imunoturbidimetri

V. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


A. Waktu Pelaksanaan
Praktik Klinik dilaksanakan pada rentang waktu yang dihitung
berdasarkan bobot sks pada kurikulum, durasi beban belajar untuk kegiatan
praktik lapangan, dan jumlah tatap muka per semester mengacu pada PP
nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Perguruan
Tinggi. Bobot sks Praktik Klinik I adalah 6 sks, Praktik Klinik II adalah 4
sks, dan Praktik Klinik III adalah 4 sks.
Berikut adalah cara penghitungan rentang waktu yang dimaksud:
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑘𝑠 𝑥 𝑑𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑥 16 𝑡𝑎𝑡𝑎𝑝 𝑚𝑢𝑘𝑎
Jumlah hari praktik = 𝑑𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 (7𝑗𝑎𝑚)

6 𝑠𝑘𝑠 𝑥 170 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑥 16 𝑡𝑎𝑡𝑎𝑝 𝑚𝑢𝑘𝑎


Jumlah hari PKL I = 7 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
16320
= 420 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

= 38,8 ~ 39 hari

4 𝑠𝑘𝑠 𝑥 170 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑥 16 𝑡𝑎𝑡𝑎𝑝 𝑚𝑢𝑘𝑎


Jumlah hari PKL II & III = 7 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
10880
= 420 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

= 26 hari

16
B. Tempat Pelaksanaan
Praktik Klinik dilaksanakan di sejumlah laboratorium medik yang
terintegrasi dengan rumah sakit, lembaga pemerintah, ataupun laboratorium
medik mandiri yang telah menjalin kerjasama dengan Institut Kesehatan
Rajawali dan atau telah menyetujui permohonan pelaksanaan praktik klinik.
Berikut adalah daftar nama lahan praktik yang dapat digunakan untuk
proses praktik klinik:

No Nama Lahan Praktik Lokasi


1. Lab. Klinik RSUD Kota Bandung Kota Bandung
2. Lab. Klinik RSAU dr. M. Salamun Kota Bandung
3. Lab.Klinik RSAU Lanud Sulaiman Kota Bandung
4. Lab.Klinik RSU Pindad Kota Bandung
5. Lab. Klinik RSKG Ny. R.A Habibie Kota Bandung
6. Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas
Kota Bandung
Kesehatan Kota Bandung
7. Laboratorium Kesehatan Provinsi
Kota Bandung
Jawa Barat
8. Lab. Klinik RSUD Al Ihsan Kabupaten Bandung
9. Lab. Klinik Mikrotest Kabupaten Bandung
10. Lab. Klinik RSUD Cililin Kabupaten Bandung Barat
11. Lab. Klinik RSUD Lembang Kabupaten Bandung Barat
12. Lab. Klinik RSUD R. Syamsudin Kota Sukabumi
13. Lab. Klinik RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi
14. Lab. Klinik RSI Assyifa Kota Sukabumi
15. Lab. Klinik Jasalab Kota Sukabumi
16. Lab. Klinik RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi
17. Lab. Klinik Puskesmas di Wilayah
Kota Bandung
Dinas Kesehatan Kota Bandung
18. Lab. Klinik Puskesmas di Wilayah
Kota Cimahi
Dinas Kesehatan Kota Cimahi
19. Lab. Klinik Puskesmas di Wilayah
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Kabupaten Bandung Barat
Barat

VI. Peserta Praktik Klinik


Peserta praktik klinik pada jenjang diploma empat Teknologi
Laboratorium Medik adalah mahasiswa tingkat III semester VI untuk Praktik
Klinik I. Kemudian berlanjut pada Praktik Klinik II pada semester VII dan

17
Praktik Klinik III pada semester VIII. Setiap mahasiswa tersebut telah dipastikan
lulus pada seluruh mata kuliah dasar dan khusus bidang Laboratorium Medik
yang dipelajari mulai dari semester I sampai dengan semester V. Berikut adalah
ketentuan lengkap yang harus dipenuhi oleh mahasiswa sebagai peserta praktik
klinik:
1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif program studi DIV Teknologi
Laboratorium Medik pada semester pelaksanaan praktik klinik
(menyelesaikan registrasi administrasi dan akademik).
2. Mahasiswa telah mengucapkan janji yang diselenggarakan oleh Fakultas
Kesehatan, Institut Kesehatan Rajawali.
3. Mahasiswa telah dinyatakan lulus (memperoleh nilai batas lulus minimal
atau lebih) pada setiap mata kuliah dasar dan khusus mulai dari semester I
sampai dengan semester V.
4. Mahasiswa mengikuti acara orientasi di setiap lahan praktik, sebagai bagian
awal proses praktik klinik.

VII. Pembimbing Praktik Klinik


Pembimbing praktik adalah individu yang berperan sebagai pendamping
dan pengarah selama mahasiswa melaksanakan kegiatan praktik klinik.
Pembimbing praktik klinik terdiri dari pembimbing dari institusi pendidikan yaitu
dosen yang ditugaskan oleh program studi dan pembimbing dari lahan praktik
yaitu tenaga ATLM yang ditunjuk oleh pimpinan laboratorium klinik. Berikut
adalah uraian tugas dari setiap pembimbing praktik tersebut:

A. Pembimbing Institusi Pendidikan (Dosen)


1. Memberikan arahan teknis terkait kesiapan mahasiswa melaksanakan
praktik klinik sesuai dengan penempatan lahan praktiknya.
2. Melakukan bimbingan keterampilan terkait prosedur pemeriksaan
laboratorium untuk berbagai parameter.
3. Memantau capaian kompetensi mahasiswa melalui logbook.
4. Memantau kehadiran mahasiswa selama kegiatan praktik klinik.

18
5. Melakukan bimbingan terkait penyiapan materi dan teknis
pelaksanaan presentasi laporan praktik klinik.
6. Memeriksa dan memberi umpan balik pada laporan praktik klinik
yang disusun oleh mahasiswa.
7. Melakukan evaluasi dan penilaian pada aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap mahasiswa dalam pelaksanaan praktik klinik.

B. Pembimbing Lahan Praktik


1. Melaksanakan orientasi lapangan kepada mahasiswa.
2. Melakukan bimbingan keterampilan terkait prosedur pemeriksaan
laboratorium untuk berbagai parameter.
3. Memantau capaian kompetensi mahasiswa melalui logbook.
4. Memantau kehadiran mahasiswa selama kegiatan praktik klinik.
5. Memeriksa dan memberi umpan balik pada laporan praktik klinik
yang disusun oleh mahasiswa.
6. Melakukan evaluasi dan penilaian pada aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap mahasiswa dalam pelaksanaan praktik klinik.

VIII. Mekanisme Bimbingan


Proses bimbingan praktik klinik yang dilakukan oleh dosen pembimbing
maupun pembimbing lahan praktik dilakukan sebanyak empat kali yang diatur
melalui mekanisme berikut:
1. Bimbingan pertama dilaksanakan pada persiapan pelaksanaan praktik
klinik. Dosen pembimbing memberikan arahan kepada mahasiswa terkait
hal-hal yang harus disiapkan mahasiswa selama kegiatan praktik klinik
baik yang bersifat umum sesuai pedoman praktik klinik maupun yang
bersifat khusus sesuai dengan karakteristik setiap lahan praktik. Adapun
pembimbing lahan praktik menyampaikan arahannya pada saat kegiatan
orientasi.
2. Bimbingan kedua dilaksanakan pada pertengahan periode pelaksanaan
praktik klinik dengan melakukan observasi langsung pada keterampilan

19
prosedural mahasiswa saat melakukan berbagai jenis pemeriksaan
laboratorium di lahan praktik. Dosen pembimbing dan pembimbing lahan
praktik memberikan umpan balik pada aspek kesesuaian prosedur
pemeriksaan yang mencakup tahap pra analitik, analitik, dan pasca
analitik.
3. Bimbingan ketiga dilaksanakan pada penyusunan laporan kegiatan praktik
klinik beserta materi presentasinya. Dosen pembimbing dan pembimbing
lahan praktik memberikan umpan balik pada naskah laporan dan materi
presentasi. Selain itu, Dosen pembimbing dan pembimbing lahan praktik
juga memberikan arahan terkait penyiapan teknis presentasi.

20
BAB III
TATA TERTIB PRAKTIK KLINIK

I. Penampilan dan Penggunaan Seragam Mahasiswa


Penampilan dan penggunaan seragam mahasiswa saat melaksanakan
kegiatan praktik klinik disesuaikan dengan ketentuan yang tercantum dalam
Keputusan Ketua STIKES Rajawali Nomor SK. 003 / SR-I / K / I / 18. Berikut
adalah uraianya:
A. Bagi pria :
1. Potongan rambut rapi ;
2. Panjang rambut tidak melewati kerah baju ;
3. Potongan poni rambut tidak melebihi alis ;
4. Rambut tidak diberi warna selain warna asli.
B. Bagi wanita yang tidak memakai kerudung :
1. Potongan rambut rapi ;
2. Potongan poni rambut tidak melebihi alis ;
3. Rambut tidak diberi warna selain warna asli ;
4. Bagi yang memiliki rambut melewati kerah baju, rambut dijepit
menggunakan jepit rambut berwarna hitam dan memakai hair nett
berwarna hitam.
C. Kuku pendek dan tidak diperkenankan diberi warna.
D. Tidak diperkenankan memakai perhiasan dan/atau aksesori lain selain atribut
yang telah ditentukan, kecuali :
1. Jam tangan ;
2. Cincin kawin bagi yang sudah menikah ;
3. Subang bagi wanita, dengan ketentuan : terletak pada bagian cuping
telinga, berwarna emas atau perak, ukuran tidak berlebihan.
E. Tidak diperkenankan memakai riasan yang berlebihan (perona alis, mata,
pipi, bibir).
F. Tidak diperkenankan memiliki tato (baik permanen maupun sementara) pada
bagian tubuh yang terlihat.

21
G. Mengenakan seragam praktik yang terdiri atas baju, celana panjang dan
kerudung (bagi wanita yang memakai kerudung), masing-masing dengan
model, warna, dan corak yang telah ditentukan.
H. Mengenakan alat pelindung diri lengkap sesuai dengan standar pelayanan
kesehatan yang berlaku di setiap lahan praktik.
I. Pemakaian kerudung :
1. Kerudung yang digunakan berjenis bergo, berwarna putih polos dengan
lis corak batik khas IKES Rajawali pada bagian tepi atasnya.
2. Menggunakan dalaman kerudung (ciput) berwarna putih polos tanpa
renda dan tanpa bantalan tambahan (cepol).
3. Bagian bawah kerudung dimasukkan ke dalam baju.
J. Tidak diperkenankan mengenakan jaket, sweater, atau sejenisnya di dalam
ruangan tanpa ijin dari dosen atau staf yang berwenang di ruangan yang
bersangkutan.
K. Wajib mengenakan atribut berupa papan nama mahasiswa dan pin logo IKES
Rajawali dan atau kartu identitas yang diberikan oleh lahan praktik. Masing-
masing sesuai dengan warna dan ukuran yang telah ditentukan.
L. Tidak diperkenankan menggunakan atribut lain yang tidak berkaitan dengan
kegiatan yang sedang berlangsung.
M. Sepatu yang dipakai bersama dengan seragam praktik :
1. Jenis pantofel ;
2. Terbuat dari bahan kulit dengan alas karet ;
3. Berwarna putih dengan alas berwarna putih atau hitam ;
4. Tidak terdapat aksesori tambahan ;
5. Alas sepatu tanpa hak dengan ketinggian maksimum 1 cm ;
6. Model sesuai dengan yang telah ditetapkan ;
7. Tidak menimbulkan bunyi yang mengganggu saat digunakan untuk
berjalan.
N. Kaus kaki yang dipakai berwarna putih polos (kecuali pada bagian alas kaki
diperkenankan berwarna hitam), dengan ketinggian saat digunakan antara
sepertiga bawah sampai pertengahan tungkai bawah.

22
II. Pelaksanaan Praktik Klinik
Dalam melaksanakan praktik klinik mahasiswa harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
A. Kehadiran 100%
B. Hadir ditempat praktik tepat waktu dan mengisi daftar hadir yang telah
disediakan oleh koordinator mata kuliah.
C. Apabila mahasiswa tidak dapat mengikuti kegiatan praktik dengan alasan
apapun, mahasiswa wajib mengajukan izin kepada dosen pembimbing dan
pembimbing lahan praktik.
D. Apabila mahasiswa tidak mengikuti kegiatan praktik, maka mahasiswa wajib
mengganti ketidakhadiran praktik dengan ketentuan sebagai berikut:
1. mengganti sejumlah ketidakhadiran
2. dapat dipertimbangkan oleh para pembimbing, kordinator mata kuliah,
dan penanggungjawab program studi untuk menerapkan penggantian dua
kali jumlah ketidakhadiran bagi mahasiswa yang tidak hadir praktik
klinik dengan alasan yang cenderung berefek negatif pada dirinya sendiri,
IKES Rajawali, dan lahan praktik.
3. mengganti ketidakhadiran dilaksanakan di luar jadwal praktik yang telah
ditentukan.
E. Setiap selesai melaksanakan keterampilan, segera meminta tanda tangan
pembimbing praktik yang bersangkutan.
F. Wajib mematuhi segala peraturan yang berlaku di lahan praktik.

23
III. Larangan
Larangan pada kegiatan praktik klinik disesuaikan dengan ketentuan yang
tercantum dalam Keputusan Rektor Institut Kesehatan Rajawali Nomor SK. 004 /
IKR-I / R / I / 2022 (terlampir pada lampiran 13).

IV. Pelanggaran dan Sanksi


Pelanggaran dan sanksi pada kegiatan praktik klinik disesuaikan dengan
ketentuan yang tercantum dalam Keputusan Rektor Institut Kesehatan Rajawali
Nomor SK. 004 / IKR-I / R / I / 2022 (terlampir pada lampiran 13).

V. Prosedur Pemberian Sanksi


Prosedur pemberian sanksi kepada mahasiswa peserta praktik klinik
merupakan hasil adaptasi dari ketentuan yang tercantum dalam Keputusan Rektor
Institut Kesehatan Rajawali Nomor SK. 004 / IKR-I / R / I / 2022. Berikut adalah
uraiannya:
A. Laporan tentang pelanggaran tata-tertib mahasiswa disampaikan secara lisan
atau tertulis kepada dosen pembimbing.
B. Untuk pelanggaran ringan dosen pembimbing meneruskan laporan kepada
koordinator mata kuliah dan penanggung jawab program studi disertai
dengan bukti, data, atau informasi yang menguatkan.
C. Untuk pelanggaran ringan pemberian sanksi dapat dilakukan oleh dosen
pembimbing / koordinator mata kuliah / penanggung jawab program studi.
(sesuai dengan kewenangan yang tercantum dalam Keputusan Rektor Institut
Kesehatan Rajawali Nomor SK. 004 / IKR-I / R / I / 2022).
D. Untuk pelanggaran sedang, berat, dan sangat berat, dosen pembimbing
meneruskan laporan kepada koordinator mata kuliah, penanggung jawab
program studi, dan dekan.
E. Untuk pelanggaran sedang, berat, dan sangat berat, dosen pembimbing
dibantu oleh koordinator mata kuliah mengumpulkan bukti-bukti, data, atau
informasi yang menguatkan telah terjadinya pelanggaran dengan memanggil
atau mendatangi saksi-saksi atau pihak - pihak yang terkait.
F. Dekan memanggil pelaku pelanggaran untuk melakukan klarifikasi kasusnya.

24
G. Untuk pelanggaran tingkat berat dan sangat berat Dekan membuat laporan
tertulis kepada Rektor.
H. Rektor melakukan konfirmasi kepada Dekan atau mengadakan rapat
pimpinan untuk mendalami kasusnya, dan memutuskan bentuk sanksi. Jika
dipandang perlu, Rektor dapat memanggil pelaku pelanggaran secara
langsung.
I. Untuk pelanggaran sedang, pemberian sanksi dilakukan oleh Dekan.
J. Untuk pelanggaran berat dan sangat berat, pemberian sanksi dilakukan oleh
Rektor.
K. Dokumentasi segala bentuk pelanggaran mahasiswa dalam pelaksanaan
praktik klinik dituliskan dalam Berita Acara Bimbingan oleh dosen
pembimbing.
L. Dokumentasi pemberian sanksi ringan, sedang, berat, dan sangat berat
diarsipkan oleh Fakultas dan Biro Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan (BAAK).

25
BAB IV
SISTEMATIKA DAN KETENTUAN PENULISAN
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KLINIK

Pada pelaksanaan kegiatan praktik klinik terdapat aporan yang harus


disusun oleh mahasiswa, yaitu Laporan Kegiatan Praktik Klinik yang disusun
secara berkelompok. Pada bab ini akan diuraikan sistematika dan ketentuan
penulisan laporan tersebut.

I. Sistematika
Penulisan laporan praktik klinik dibagi dalam tiga bagian utama, yaitu : (1)
bagian awal, (2) bagian isi, dan (3) bagian akhir.
A. Bagian Awal untuk kedua jenis laporan, terdiri atas :
a. Halaman Sampul
b. Halaman Persetujuan atau Halaman Pengesahan
c. Kata Pengantar
d. Daftar Isi
e. Daftar Tabel
f. Daftar Gambar
g. Daftar Lampiran
1.1. Halaman Sampul
Halaman sampul memuat informasi umum tentang Laporan Praktik Klinik
yang bersangkutan, contoh terlampir pada lampiran 4.
1.2. Halaman Pengesahan
Pada halaman pengesahan tercantum persetujuan berupa tanda tangan dari
dosen pembimbing, pembimbing lahan praktik, Kepala Bagian Instansi, dan
Dekan Fakultas, contoh terlampir pada lampiran 5.
1.3. Kata Pengantar
Kata Pengantar memuat pengantar singkat atas penyusunan laporan praktik
klinik dan juga memuat ucapan terima kasih atau penghargaan kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan praktik
klinik. Sebaiknya, ucapan terima kasih atau penghargaan tersebut juga

26
mencantumkan bantuan yang mereka berikan, misalnya bantuan dalam
memperoleh masukan, data, sumber informasi, serta bantuan dalam
menyelesaikan penyusunan laporan.
1.4. Daftar Isi
Daftar Isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halaman masing-
masing, yang ditulis sama dengan isi yang bersangkutan. Agar daftar isi
ringkas dan jelas, sub-bab derajat kedua dan ketiga boleh tidak ditulis.
1.5. Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran
Daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran digunakan untuk memuat
nama-nama tabel, gambar, dan lampiran yang tercantum dalam Laporan
Praktik Klinik.

B. Bagian isi laporan untuk pelaksanaan praktik klinik di laboratorium klinik


Puskesmas, teridiri atas:

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan Kegiatan
D. Manfaat Praktik Klinik
E. Jenis Kegiatan Praktik Klinik
F. Tempat Praktik Klinik
G. Waktu Pelaksanaan Praktik Klinik
BAB II PROFIL PUSKESMAS (judul bab dan sub-bab dapat dilengkapi
dengan nama lengkap puskesmas)
A. Visi dan Misi Puskesmas
B. Struktur Organisasi Puskesmas
C. Peta Wilayah Puskesmas
D. Fasilitas Puskesmas
E. Profil Laboratorium
F. Mekanisme Pelayanan Laboratorium
G. Kegiatan Administrasi Laboratorium
H. Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

27
BAB III MASALAH KESEHATAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS
A. Deskripsi Umum
Pada sub-bab ini diuraikan tentang gambaran umum masalah
kesehatan di wilayah kerja puskesmas yang dapat mencakup
kategori/jenis/kelompok masalah beserta dasar pengelompokannya,
dan data epidemiologi terkini berkaitan dengan setiap jenis masalah
kesehatan tersebut baik yang berkaitan dengan pemeriksaan
laboratorium maupun tidak.

B. Strategi Penanganan Masalah Kesehatan


Pada sub-bab ini dideskripsikan tentang berbagai program yang
dilakukan atau direncanakan oleh Puskesmas sebagai bagian dari
strategi pencegahan maupun penanganan masalah kesehatan di
wilayah kerjanya. Dalam mendeskripsikan setiap strategi/program
dapat disusun dalam sub sub-bab baru.

BAB IV KEGIATAN SELAMA PRAKTIK KLINIK


A. Deskripsi Umum Kegiatan Praktik Klinik
B. Jadwal Kegiatan Praktik Klinik
C. Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium
1. Kegiatan Pra Analitik
2. Kegiatan Analitik
3. Kegiatan Pasca Analitik
D. Prosedur Pemeriksaan (dapat disesuaikan dengan jenis pemeriksaan
yang tersedia di setiap lahan praktik)
1. Pemeriksaan Hematologi
2. Pemeriksaan Kimia Klinik
3. Pemeriksaan Kimia Rutin dan Cairan Tubuh
4. Pemeriksaan Imunologi
5. Pemeriksaan Mikrobiologi
6. Pemeriksaan Biologi Molekuler
7. Pemeriksaan Kimia Air dan Lingkungan
E. Daftar Kegiatan Harian yang Telah Dilakukan
Bagian ini disajikan berupa tabel dengan format terlampir pada
lampiran 6.

C. Bagian isi laporan untuk pelaksanaan praktik klinik di laboratorium klinik


rumah sakit atau laboratorium klinik mandiri swasta maupun pemerintah,
teridiri atas:

28
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan Kegiatan
D. Manfaat Praktik Klinik
E. Jenis Kegiatan Praktik Klinik
F. Tempat Praktik Klinik
G. Waktu Pelaksanaan Praktik Klinik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Profil Rumah Sakit / Lahan Praktik Klinik
B. Sejarah Rumah Sakit / Lahan Praktik Klinik
C. Visi dan Misi
D. Struktur Organisasi
E. Profil Laboratorium
F. Struktur Organisasi Laboratorium
G. Tata Letak
H. Fasilitas Laboratorium
I. Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
J. Personalia dan Manajerial Laboratorium
K. Sistem Pengaturan Kerja Laboratorium
L. Mekanisme Pelayanan Laboratorium
M. Kegiatan Administrasi Laboratorium

BAB III KEGIATAN PRAKTIK KLINIK


A. Deskripsi Umum Kegiatan Praktik Klinik
B. Jadwal Kegiatan Praktik Klinik
C. Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium
1. Kegiatan Pra Analitik
2. Kegiatan Analitik
3. Kegiatan Pasca Analitik
D. Prosedur Pemeriksaan (dapat disesuaikan dengan jenis pemeriksaan
yang tersedia di setiap lahan praktik)
1. Pemeriksaan Hematologi
2. Pemeriksaan Kimia Klinik
3. Pemeriksaan Kimia Rutin dan Cairan Tubuh
4. Pemeriksaan Imunologi
5. Pemeriksaan Mikrobiologi
6. Pemeriksaan Biologi Molekuler
7. Pemeriksaan Kimia Air dan Lingkungan

BAB IV PEMBAHASAN
A. Waktu Pelaksanaan dan Jadwal Dinas

29
B. Evaluasi Alur Kerja
C. Troubleshooting
D. Validasi dan Verifikasi
E. Manajemen Alat dan Bahan Laboratorium
F. Pemantapan Mutu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
B. Saran

D. Bagian akhir kedua jenis laporan, terdiri atas:


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
dokumen yang wajib dilampirkan dalam laporan kegiatan praktik klinik
adalah salinan daftar hadir. Dokumen lainnya dapat disesuaikan dengan
kebutuhan isi laporan.

II. Ketentuan Penulisan

Berikut adalah ketentuan penulisan yang berlaku untuk kedua jenis laporan:

A. Jenis dan Ukuran Kertas


Kertas yang digunakan ukuran A4 (21 cm x 29,7 cm), berwarna putih
polos.

B. Pengetikan
1. Penempatan teks dari sisi kertas (margin) :
a. Batas atas : 4 cm dari tepi atas kertas
b. Batas kiri : 4 cm dari tepi kiri kertas
c. Batas bawah : 3 cm dari tepi bawah kertas
d. Batas kanan : 3 cm dari tepi kanan kertas
2. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman ukuran 12
pt.
3. Penulisan teks rata margin kiri dan margin kanan (justify).
4. Alinea baru diketik menjorok sejauh 1,5 cm dari margin kiri.
5. Jarak antar baris adalah satu setengah spasi.
6. Jarak antar alinea adalah satu setengah spasi.

30
7. Penulisan tajuk seluruhnya diketik dengan huruf kapital, dicetak
tebal, tanpa garis bawah, tidak diakhiri tanda titik, dan
ditempatkan di tengah terhadap lebar halaman. Tajuk yang
dimakud adalah:
− KATA PENGANTAR
− DAFTAR ISI
− DAFTAR TABEL
− DAFTAR GAMBAR
− DAFTAR LAMPIRAN
− BAB I PENDAHULUAN
− BAB II TINJAUAN PUSTAKA
− BAB III KEGIATAN PRAKTIK KLINIK
− BAB IV PEMBAHASAN
− BAB V SIMPULAN DAN SARAN
− DAFTAR PUSTAKA
8. Setiap tajuk dimulai pada halaman baru.

C. Penomoran sub-bab

1. Judul bab diketik di bawah kata “BAB” dan nomor bab, dengan
jarak satu setengah spasi.
2. Jarak antara tajuk atau judul bab dengan teks pertama atau judul
sub-bab adalah tiga spasi.
3. Sistematika penomoran sub-bab adalah sebagai berikut:
BAB : I, II, III, dst
Sub-bab : A, B, C, dst
Anak Sub-bab : 1., 2., 3., dst
Anak Sub-bab pertama : a., b., c., dst
Anak Sub-bab kedua : 1), 2), 3), dst
Anak Sub-bab ketiga : a), b), c), dst

4. Huruf dan angka pada sub-bab digunakan apabila akan dirujuk


di bagian lain dari Laporan untuk menghindari kerancuan.
5. Bullet digunakan apabila tidak akan dirujuk di bagian lain dari
Laporan. Bentuknya bebas, asalkan berupa bentuk dasar (bulat,
kotak, atau tanda minus) dan konsisten dalam keseluruhan
naskah.

31
6. Jarak antara judul sub-bab dengan baris pertama teks adalah
satu setengah spasi.
7. Jarak antara baris akhir teks dengan judul sub-bab berikutnya
adalah tiga spasi.

D. Tabel dan gambar


1. Yang tergolong gambar adalah gambar, grafik, dan diagram.
2. Tabel dan gambar ditempatkan di antara bagian teks yang
paling banyak membahasnya.
3. Tabel dan gambar harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
berdiri sendiri agar dapat dimengerti oleh pembaca tanpa
membaca keterangan dalam teks.
4. Tabel dan gambar diletakkan di tengah terhadap lebar halaman.
5. Jika tabel atau gambar diletakkan dalam posisi landscape, sisi
atas tabel adalah sisi yang dijilid.
6. Nomor tabel dan gambar terdiri atas nomor bab di mana tabel
atau gambar tersebut berada dan nomor urut tabel atau gambar
pada bab tersebut.Contoh : Tabel 2.4, menunjukkan bahwa tabel
tersebut merupakan tabel urutan keempat pada Bab II.
7. Penulisan judul tabel dan gambar menggunakan huruf besar di
awal kata (title case), setelah nomor tabel atau gambar.
8. Nomor dan judul tabel dan gambar dicetak tebal.
9. Apabila tabel atau gambar bukan merupakan hasil olahan
sendiri, cantumkan sumber tabel atau gambar tersebut di bawah
nomor dan judul tabel atau gambar dengan jarak satu setengah
spasi.
10. Cara penulisan sumber tabel dan gambar sesuai dengan cara
penulisan pada daftar pustaka, diketik mulai dari margin kiri,
diawali dengan “Sumber : ”.

32
11. Nomor, judul, dan sumber tabel ditempatkan di atas tabel,
diletakkan di tengah terhadap lebar halaman, berjarak satu
setengah spasi terhadap tabel yang bersangkutan.
12. Nomor, judul, dan sumber gambar ditempatkan di bawah
gambar, diletakkan di tengah terhadap lebar halaman, berjarak
satu setengah spasi terhadap gambar yang bersangkutan
13. Apabila judul tabel atau gambar lebih dari satu baris, awal baris
kedua judul tabel atau gambar ditempatkan di bawah awal judul
tabel atau gambar baris pertama (bukan dibawah nomor tabel
atau gambar) dengan jarak satu spasi.
14. Apabila judul sumber tabel atau gambar lebih dari satu baris,
awal baris kedua judul sumber tabel atau gambar ditempatkan di
bawah awal judul tabel atau gambar baris pertama (bukan
dibawah kata “Sumber”) dengan jarak satu spasi.
15. Jarak antara teks dengan judul tabel, dan jarak antara teks
dengan judul atau sumber gambar adalah tiga spasi.
16. Jika tabel atau gambar terlalu panjang, dapat diputus dan
dilanjutkan dengan mengetikkan nomornya dan keterangan
“sambungan” dalam tanda kurung.
17. Jika tabel atau gambar terlalu lebar, dapat dilakukan salah satu
cara berikut :
− tabel atau gambar ditempatkan secara memanjang di
halaman tersendiri; atau
− tabel atau gambar ditempatkan pada kertas lebar kemudian
dilipat agar tidak melebihi format kertas; atau
− tabel atau gambar diperkecil ukurannya, tetapi ukuran
huruf yang tercantum di dalamnya tidak boleh lebih kecil
dari 10 pt.
18. Contoh pencetakan tabel dapat dilihat pada Lampiran 7 dan
contoh pencetakan gambar dapat dilihat pada Lampiran 8.
19. Penomoran Halaman

33
a. Penomoran halaman bagian awal naskah (mulai dari
halaman sampul sampai dengan halaman Daftar Lampiran)
menggunakan angka romawi kecil.
b. Halaman sampul dan halaman persetujuan / halaman
pengesahan tidak diberi nomor urut halaman, tetapi
diperhitungkan sebagai halaman i dan halaman ii (nomor
halaman tersebut tidak dicantumkan).
c. Penomoran halaman bagian isi dan bagian akhir naskah
(mulai dari Bab I sampai dengan halaman Daftar Pustaka)
menggunakan angka arab.
d. Nomor halaman dicetak menggunakan jenis huruf Times
New Roman dengan ukuran 12 pt.
e. Nomor halaman dicantumkan pada bagian kanan atas
halaman, 2 cm dari tepi atas kertas dan 3 cm dari tepi kanan
kertas.
f. Pada tiap halaman tajuk, mulai dari halaman Abstrak
sampai dengan halaman Daftar Pustaka, nomor halaman
dicantumkan pada bagian tengah bawah halaman, 1,5 cm
dari tepi bawah kertas.

E. Penulisan Rujukan dalam Daftar Pustaka dan Penunjukan dalam


Makalah
Penulisan rujukan menggunakan sistem Harvard. Penulisannya di
dalam Daftar Pustaka disusun secara alfabetis berdasarkan nama
penulis. Untuk teknis penulisan daftar pustaka yang lebih rinci dapat
mengacu pada Pedoman Teknis Penulisan Tugas Akhir yang
tersedia pada laman rajawali.ac.id.

34
III. Ketentuan Pengumpulan

A. Laporan kegiatan praktik klinik disiapkan sebanyak dua buah untuk


keperluan pengumpulan ke program studi melalui Koordinator Praktik
Klinik dan pengumpulan ke lahan praktik.

B. Laporan kegiatan praktik klinik yang dikumpulkan kepada Koordinator


Praktik Klinik disiapkan dalam bentuk softcopy format pdf yang telah
ditandatangani dan disahkan. Format nama filenya adalah: Nama
Laporan_Nama Lahan Praktik_Nama Prodi_Tahun. Berikut
keterangan pada masing-masing bagian nama file:
Nama Laporan : dituliskan “Lap PKL I / II / III” (sesuaikan
dengan penamaan mata kuliah yang diampu).
Nama Lahan Praktik : dituliskan bentuk ringkas nama lahan praktik.
Nama Prodi : dituliskan “DIII AK” atau “DIV TLM”.
Tahun : dituliskan tahun penyusunan laporan tanpa
disingkat.

C. Adapun laporan praktik klinik yang dikumpulkan kepada pihak lahan


praktik dapat menyesuaikan dengan ketentuan masing-masing lahan
praktik terkait bentuknya, softcopy atau hardcopy .

D. Laporan praktik klinik dikumpulkan selambat-lambatnya 1 minggu


setelah tanggal akhir pelaksanaan praktik klinik di masing-masing
tempat praktik klinik.

IV. Ketentuan Penjilidan

Ketentuan penjilidan ditujukan ketika pihak lahan praktik menentukan


bentuk Laporan Kegiatan Praktik Klinik berupa hardcopy. Berikut adalah
ketentuan yang dimaksud: naskah laporan kegiatan praktik klinik diberi sampul
luar menggunakan karton tebal dilapisi kertas linen (hard cover) berwarna kuning
terang. Halaman sampul bagian dalam dicetak pada ‘kertas jeruk’ berwarna putih

35
BAB V
EVALUASI

Evaluasi pada kegiatan praktik klinik merupakan kegiatan menilai


keberhasilan proses pembelajaran selama di lahan praktik melalui capaian
kompetensi mahasiswa. Tolak ukur penilaian capaian kompetensi mahasiswa
pada praktik klinik berdasar pada tiga aspek yaitu kognitif, psikomotor, dan
afektif (sikap). Penilaian aspek kognitif disertai juga dengan penilaian pada
laporan kegiatan dan presentasinya. Begitu pula dengan penilaian aspek
psikomotor disertai dengan penilaian pada logbook. Berikut diuraikan mengenai
rincian penilaian pada kegiatan praktik klinik:

A. Komponen Penilaian

1. Aspek Kognitif
Penilaian aspek kognitif diberi bobot 20%. Hal-hal yang dinilai pada
aspek ini mencakup pemahaman mahasiswa tentang:
a. prinsip pemeriksaan.
b. jenis-jenis metode pemeriksaan.
c. berbagai nilai normal.
d. administrasi laboratorium yang terdiri dari pencatatan identitas pasien
dan spesimen, pembukuan data hasil pemeriksaan, dan pelaporan
hasil pemeriksaan.
e. manajemen laboratorium yang terdiri dari pengelolaan spesimen,
pengelolaan alat dan bahan laboratorium, pengelolaan data hasil
pemeriksaan, serta sistem kesehatan dan keselamatan kerja.

2. Aspek Psikomotor
Penilaian aspek psikomotor diberi bobot 30%. Hal-hal yang dinilai
pada aspek ini mencakup keterampilan mahasiswa pada:
a. teknik pengambilan sampel.
b. penggunaan alat dan bahan laboratorium.

36
c. teknik pemeriksaan.
d. interpretasi dan validasi hasil pemeriksaan.
e. jaminan mutu pemeriksaan.
f. pengelolaan sampel pemeriksaan.
g. pengelolaan alat dan bahan laboratorium.
h. pengelolaan data hasil pemeriksaan.

3. Aspek Afektif
Penilaian aspek psikomotor diberi bobot 20%. Hal-hal yang dinilai
pada aspek ini mencakup:
a. kedisiplinan mahasiswa yang terdiri dari kerapihan dalam
berpenampilan dan ketepatan/kepatuhan pada jadwal praktik klinik.
b. kerjasama tim yang terdiri dari kemampuan menerima penugasan,
kemampuan bekerja sama dalam tim, dan prakarsa/inisiatif.
c. hubungan sosial/antar manusia yang terdiri dari tata krama/sikap
kepada pasien, sikap kepada teman sejawat dan staf di lahan praktik,
sikap kepada pimpinan di lingkungan lahan praktik, dan sikap kepada
staf lain di luar lingkungan laboratorium.

Format penilaian pada aspek kognitif, psikomotor, dan afektif terlampir


pada lampiran 9.

4. Laporan Kegiatan Praktik Klinik


Penilaian laporan kegiatan praktik klinik diberi bobot 10% dengan
fokus penilaian pada sistematika penulisan dan isi laporan yang terdiri
dari:
a. kesesuaian sistematika laporan.
b. cara penyajian tabel, gambar, dan data.
c. kesesuaian isi laporan dengan kondisi di lahan praktik.
d. kesesuaian pembahasan dengan data yang disajikan.
e. kesesuaian simpulan dan tujuan.

37
Format penilaian penulisan laporan kegiatan praktik klinik terlampir
pada lampiran 10.

5. Presentasi Laporan Kegiatan Praktik Klinik


Presentasi terkait laporan/kegiatan Praktik Klinik bersifat tidak
wajib. Dengan kata lain dapat disesuaikan dengan kebijakan dosen
pembimbing dan pembimbing lahan praktik. Apabila dilaksanakan
kegiatan presentasi maka penilaiannya diberi bobot 10% dengan fokus
penilaian pada teknik presentasi dan sistematika materi presentasi yang
terdiri dari:
a. kesesuaian waktu penyajian dengan waktu yang dialokasikan.
b. kejelasan mengemukakan inti sari materi.
c. cara penyampaian materi (kejelasan suara, kreatifitas dalam menarik
perhatian/fokus audiens).
d. efektivitas komunikasi materi melalui alat bantu (sistematika media
power point, kreatifitas desain).
e. kerjasama kelompok (kontribusi setiap anggota kelompok saat
presentasi)
f. kemampuan menjawab secara sistematis, jelas, dan logis dalam kaitan
dengan pertanyaan yang diajukan.
g. penguasaan mahasiswa pada materi laporan.
h. Sikap dalam proses tanya jawab (bahasa tubuh/bahasa lisan,
kerjasama kelompok)

Format penilaian penulisan laporan kegiatan praktik klinik terlampir


pada lampiran 11.

B. Syarat Kelulusan
Setiap mahasiswa dapat dinyatakan lulus pada mata kuliah Praktik Klinik,
apabila memenuhi syarat berikut :
a. Nilai akhir minimal 70 - 75

38
b. Kehadiran 100%
Data syarat kelulusan setiap mahasiswa dapat dilihat pada Lembar Rekapitulasi
Nilai Praktik Klinik yang terlampir pada lampiran 12.

39
BAB VI
PENUTUP

Demikian buku pedoman Praktik Klinik ini disusun. Semoga buku ini dapat
menjadi acuan pelaksanaan praktik klinik yang baik, sehingga membantu
kelancaran proses pelaksanaannya. Saran atau masukan dari berbagai pihak untuk
pengembangan pedoman yang lebih baik pada waktu mendatang, tentunya selalu
terbuka diterima oleh penulis. Atas perhatian dan kerjasamanya penulis
sampaikan terima kasih.

40
DAFTAR PUSTAKA

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali. Kurikulum Pendidikan Tinggi Program


Studi DIV Teknologi Laboratorium Medik Tahun 2019. Bandung: 2019

Peraturan Pemerintah nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan


Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

Peraturan Pemerintah nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73


Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang
Pendidikan Tinggi;

Peraturam Menteri Kesehatan nomor 42 tahun 2015 tentang Izin dan


Penyelenggaraan Praktik Ahli Teknologi Laboratorium Medik.

Keputusan Menteri Kesehatan HK.01.07/MENKES/313/2020 tentang Standar


Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik.

41
Lampiran 1: Format Daftar Hadir Mahasiswa

42
DAFTAR HADIR PRAKTIK KLINIK III
SEMESTER VI TA. 2022/2023
PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
Lahan Praktik : RSU PINDAD Kota Bandung
Periode Pelaksanaan Praktik : 23 Januari s.d. 22 Februari 2023

Jam

Paraf

Bulan Januari 2023


Tanggal
No NPM Nama 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang
1 5119014 Nabila Fitriana Setiawan
2 5119015 Citra Talenti Harefa
3 5119027 Ajeng Safe'i
4 5119041 Syifa Aulia

Bulan Februari 2023


Tanggal
No NPM Nama 1 2 3 4 5
Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang
1 5119014 Nabila Fitriana Setiawan
2 5119015 Citra Talenti Harefa
3 5119027 Ajeng Safe'i
4 5119041 Syifa Aulia

Bulan Februari 2023


Tanggal
No NPM Nama 6 7 8 9 10 11 12
Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang
1 5119014 Nabila Fitriana Setiawan
2 5119015 Citra Talenti Harefa
3 5119027 Ajeng Safe'i
4 5119041 Syifa Aulia
DAFTAR HADIR PRAKTIK KLINIK III
SEMESTER VI TA. 2022/2023
PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
Lahan Praktik : RSU PINDAD Kota Bandung
Periode Pelaksanaan Praktik : 23 Januari s.d. 22 Februari 2023
Bulan Februari 2023
Tanggal
No NPM Nama 13 14 15 16 17 18 19
Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang
1 5119014 Nabila Fitriana Setiawan
2 5119015 Citra Talenti Harefa
3 5119027 Ajeng Safe'i
4 5119041 Syifa Aulia

Bulan Februari 2023


Tanggal
No NPM Nama 20 21 22
Datang Pulang Datang Pulang Datang Pulang
1 5119014 Nabila Fitriana Setiawan
2 5119015 Citra Talenti Harefa
3 5119027 Ajeng Safe'i
4 5119041 Syifa Aulia
Lampiran 2: Format Berita Acara Bimbingan Praktik Klinik

BERITA ACARA BIMBINGAN PRAKTIK KLINIK

Program Studi :
Mata Kuliah/Kode/Beban :
Semester :
Tempat Praktik Klinik :
Nama Dosen Pembimbing :

Hari/Tanggal :
Waktu :
Jumlah Mahasiswa yg Hadir :
Catatan Bimbingan :

Bukti Foto :

Paraf Dosen Pembimbing: Paraf Mahasiswa:

43
Lampiran 3:Format Bukti Bimbingan Dosen ke Lahan Praktik

BUKTI BIMBINGAN DOSEN KE LAHAN PRAKTIK

Nama :
Program Studi :
Hari/Tanggal :
Waktu Bimbingan :
Tempat Lahan Praktik :

Dosen Dosen

TTD TTD

(____________________________) (____________________________)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kesehatan CI/Pembimbing Klinik

Cap TTD Cap TTD

(____________________________) (____________________________)

44
Lampiran 3: Format Bukti Bimbingan Dosen Ke lahan Praktik

REKAPITULASI BUKTI BIMBINGAN DOSEN KE LAHAN PRAKTIK


Semester…………………. TA……………….

Program Studi :
Mata Kuliah :

Tempat
No. Hari Tanggal Waktu Keterangan
Berangkat Tujuan

45
Lampiran 4: Contoh Halaman Sampul Laporan Kegiatan Praktik Klinik

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KLINIK I *)


DI LABORATORIUM KLINIK RSUD CILILIN
KABUPATEN BANDUNG BARAT

Disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian


mata kuliah Praktik Klinik I *)

MUHAMMAD DHIWA RAZZAQ 5121001


MAHMUDATUL ISTIQOMAH 5121002
DEA YUSRA FADILLAH 5121003
DINDA SEPTIA MUTIARANI 5121004
AYU NURALIFAH ANGGRAENI 5121005
NENG MULYA SISKA 5121007
RACHEL ROMA ULIANA SITUMORANG 5121008
NABILA FIZRA ZAHRANI 5121009

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2023

*) dapat disesuaikan dengan nama mata kuliah yang sedang diampu 46


Lampiran
Lampiran4:
5:Contoh
ContohHalaman
Lembar Pengesahan
Sampul Laporan
Laporan
Kegiatan
Kegiatan
Praktik
Praktik
Klinik
Klinik

PENGESAHAN

Laporan praktik klinik ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian
mata kuliah Praktik Klinik I*)

Bandung, …………………………….

Mengesahkan:

Dosen Pembimbing Pembimbing Klinik


Praktik Klinik I*) Laboratorium Klinik RSUD Cililin

Nama lengkap dan gelar Nama lengkap dan gelar


NIK/NIP. **) NIK/NIP. **)

Mengetahui,

Dekan Kepala Laboratorium Klinik


Fakultas Kesehatan RSUD Cililin

Nama lengkap dan gelar Nama lengkap dan gelar


NIK/NIP. **) NIK/NIP. **)

*) dapat disesuaikan dengan nama mata kuliah yang sedang diampu


**) pilih salah satu sesuai dengan jenis instansi 47
Lampiran 4:
6: Contoh
Format Pengetikan
Tabel KegiatanTabel Harian
dalam Laporan Kegiatan Praktik
untuk dicantumkan dalam
Klinik Kegiatan Praktik Klinik tingkat Puskesmas
Laporan

Nama :
NPM :

Jenis Kegiatan yang Dokumentasi Berupa


No Hari/Tanggal
dilakukan Foto
1 (diisi per hari) (minimal 2 foto dalam
setiap kegiatan)
2
3

Catatan: halaman yang memuat tabel ini dapat disajikan landscape agar
mencukupi seluruh penyajian data dalam tabel.

48
Lampiran 7: Contoh Penyusunan Tabel dalam Laporan Kegiatan Praktik
Klinik

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jenis Pemeriksaan Berdasarkan Bidang


Pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Daerah Cillin

Jenis
Frekuensi Persentase
Pemeriksaan
Hematologi 36 15,9
Kimia Klinik 190 84,1
Jumlah 226 100,0

49
Lampiran 8: Contoh Penyusunan Gambar dalam Laporan Kegiatan Praktik
Klinik

Gambar 2.5 Hematology Analyzer


Sumber : Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong
CY, editors. Williams Obstetrics. 23rd ed. New York: McGraw Hill;
2010.

50
Lampiran 9: Format Lembar Penilaian Praktik Klinik

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK KLINIK

Nama mahasiswa : ......................................................................


NPM : ......................................................................
Tempat Praktik Klinik : ......................................................................

NILAI
No ASPEK Keterangan
(1 –100)
PENILAIAN
I KETERAMPILAN / PSIKOMOTOR
1 Pengambilan sampel
2 Penggunaan alat dan bahan
3 Teknik pemeriksaan
4 Interpretasi dan validasi hasil pemeriksaan
5 Jaminan mutu pemeriksaan
6 Pengelolaan sampel pemeriksaan
7 Pengelolaan alat dan bahan laboratorium
8 Pengelolaan data hasil pemeriksaan
JUMLAH NILAI
RERATA NILAI PSIKOMOTOR
II PENGETAHUAN / KOGNITIF
1 Prinsip pemeriksaan
2 Metode pemeriksaan
3 Nilai normal
Pemahaman Administrasi Laboratorium
4 pencatatan data awal (identitas pasien/spesimen)
5 pembukuan data hasil pemeriksaan
6 Pelaporan hasil pemeriksaan
Pemahaman Manajemen Laboratorium
7 Pengelolaan sampel pemeriksaan
8 Pengelolaan alat dan bahan laboratorium
9 Pengelolaan data hasil pemeriksaan
10 Sistem kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium
JUMLAH NILAI
RERATA NILAI KOGNITIF
III SIKAP / AFEKTIF
A Kedisiplinan
1. Kerapihan dalam berpakaian
2. Ketepatan waktu/ jadwal
B Kerjasama Tim
3. Kemampuan menerima penugasan
4. Kemampuan bekerjasama
5. Prakarsa dan insiatif
C Hubungan Antar Manusia
6. Tata karma kepada pasien
7. Hubungan antar teman dan staf

51
NILAI
No ASPEK Keterangan
(1 –100)
PENILAIAN
8. Hubungan dengan atasan
9. Hubungan dengan bagian lain di lingkungan
praktik
JUMLAH NILAI AFEKTIF
RERATA NILAI AFEKTIF

……………………….., …………………
Pembimbing Lahan Praktik
Foto
Mahasiswa
Latar Merah
3x4

…………………………………………...

52
Lampiran 10: Format Lembar Penilaian Penulisan Laporan Kegiatan Praktik
Klinik

LEMBAR PENILAIAN PENULISAN


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KLINIK

Nama Tempat Praktik : …………………………………………….

Nama Mahasiswa:
1. ……………………………………. 6. …………………………………...
2. ……………………………………. 7. ……………………………………
3. ……………………………………. 8. ……………………………………
4. ……………………………………. 9. ……………………………………
5. ……………………………………. 10. ……………………………………

Penulisan Laporan

NO KOMPONEN PENILAIAN SKOR


1 Kesesuaian sistematika laporan
2 Cara penyajian tabel, gambar, dan data
3 Kesesuaian isi laporan dengan kondisi di lahan praktik
4 Kesesuaian pembahasan dengan data yang disajikan
5 Kesesuaian simpulan dan tujuan

NILAI (Jumlah Skor)

Dosen Pembimbing /
Pembimbing Lahan Praktik*)

……………………………………

*) coret salah satu


53
Lampiran 11: Format Lembar Penilaian Presentasi Laporan Kegiatan Praktik
Klinik
LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KLINIK

Hari / Tanggal : …………………………………………….


Waktu Presentasi : …………………………………………….
Nama Tempat Praktik : …………………………………………….

Nama Mahasiswa:
1. …………………………………… 6. ……………………………………
2. ……………………………………. 7. ……………………………………
3. ……………………………………. 8. ……………………………………
4. ……………………………………. 9. ……………………………………
5. ……………………………………. 10. ……………………………………

NO KOMPONEN PENILAIAN SKOR


I Penyajian Lisan
1 Penyajian disampaikan sesuai waktu yang dialokasikan (skor
maksimal 10)
2 Kejelasan mengemukakan inti sari materi (runtut/tidak
membingungkan)
(skor maksimal 10)
3 Cara penyampaian materi (kejelasan suara, kreatifitas dalam
menarik perhatian/fokus audien) (skor maksimal 10)
4 Efektivitas komunikasi materi melalui alat bantu (sistematika media
power point, kreatifitas desain) (skor maksimal 10)
II Tanya Jawab
5 Kerjasama kelompok (kontribusi setiap anggota kelompok saat
presentasi)
(skor maksimal 10)
6 Kemampuan menjawab secara sistematis, jelas, dan logis dalam
kaitan dengan pertanyaan yang diajukan. (skor maksimal 20)
7 Penguasaan mahasiswa pada materi laporan (skor maksimal 20)
8 Sikap dalam proses tanya jawab (bahasa tubuh/bahasa lisan,
kerjasama kelompok)
(skor maksimal 10)
NILAI (Jumlah Skor)

Dosen Pembimbing /
Pembimbing Lahan Praktik*)

……………………………………

*) coret salah satu


54
Lampiran 12: Lembar Rekapitulasi Nilai Praktik Klinik

LEMBAR REKAPITULASI NILAI PRAKTIK KLINIK*)


(disertai penilaian presentasi)

Nama Tempat Praktik :


Psiko- Presen-
NAMA Kognitif Sikap Log Book Laporan
NO NPM motor tasi Nilai Akhir
MAHASISWA (20%) (20%) (10%) (10%)
(30%) (10%)

…………………….., …………………
Dosen Pembimbing

……………………………………

*) diisi dengan diketik dan apabila jumlah mahasiswa melebihi jumlah baris, maka dapat ditambahkan baris. Bagian tanda tangan dapat disesuaikan tata letaknya
setelah penambahan baris.

55
Lampiran 12: Lembar Rekapitulasi Nilai Praktik Klinik

LEMBAR REKAPITULASI NILAI PRAKTIK KLINIK*)


(tanpa penilaian presentasi)

Nama Tempat Praktik :

Psikomotor Kognitif Sikap Log Book Laporan


NO NPM NAMA MAHASISWA Nilai Akhir
(30%) (20%) (20%) (10%) (20%)

…………………….., …………………
Dosen Pembimbing

……………………………………

*) diisi dengan diketik dan apabila jumlah mahasiswa melebihi jumlah baris, maka dapat ditambahkan baris. Bagian tanda tangan dapat disesuaikan tata letaknya 56
setelah penambahan baris.
Lampiran 13

Lampiran Keputusan Rektor Institut Kesehatan Rajawali


Nomor SK. 004 / IKR-I / R / I / 2022
Tentang Tata Tertib Mahasiswa

57
Lampiran Keputusan Rektor Institut Kesehatan Rajawali Nomor SK. 004 / IKR-I / R / I / 2022

TATA-TERTIB MAHASISWA

1. Hak Mahasiswa
a. Mengikuti seluruh kegiatan akademik pada program yang dimasukinya, dengan ketentuan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Mengikuti seluruh kegiatan kemahasiswaan yang diselenggarakan oleh organisasi-organisasi
kemahasiswaan di lingkungan Institut, dengan ketentuan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
c. Mendapatkan pelayanan administrasi yang dibutuhkannya, dengan ketentuan memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
d. Menggunakan dan / atau memanfaatkan fasilitas milik Institut, dengan ketentuan memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Kewajiban Mahasiswa
a. Berlaku jujur dalam seluruh kegiatan akademik.
b. Menjaga dan memelihara kelancaran proses belajar-mengajar, ketertiban, keamanan, serta kebersihan
lingkungan kampus.
c. Sopan dalam bertutur kata dan bertingkah laku saat menyampaikan pendapat atau aspirasi maupun
dalam pergaulan sehari-hari.
d. Membina hubungan baik dan bekerjasama dengan pejabat di lingkungan Institut, dosen, karyawan, dan
mahasiswa lainnya.
e. Bertenggang rasa dalam melaksanakan kegiatan baik di dalam maupun di sekitar kampus, dengan
mempertimbangkan kepentingan warga kampus lainnya dan juga warga di lingkungan sekitar kampus.
f. Turut memelihara sarana dan prasarana milik Institut serta sarana dan prasarana yang menjadi tanggung
jawab Institut.
g. Menjaga, memelihara, serta menjunjung tinggi martabat serta nama baik dirinya dan Institut.
h. Melaksanakan tugas yang diberikan atau dipercayakan oleh Institut dengan sebaik-baiknya dan dengan
penuh rasa tanggung jawab.
i. Mematuhi semua peraturan yang berlaku di Institut.

3. Larangan
a. Melakukan segala bentuk kecurangan dalam kegiatan akademik.
b. Memalsukan surat atau dokumen yang terkait dengan Institut atau memalsukan tanda tangan pejabat di
lingkungan Institut, dosen, maupun pihak ketiga lainnya.
c. Melakukan perbuatan yang dapat mengganggu kelancaran atau menghambat kegiatan akademik,
kegiatan kemahasiswaan, atau kegiatan Institut lainnya.
d. Menyampaikan pernyataan atau perbuatan yang melecehkan, menghina, mengancam, atau melakukan
kekerasan fisik baik terhadap mahasiswa lain, karyawan, dosen, maupun pejabat di lingkungan Institut.
e. Melibatkan pihak luar dalam perselisihan yang terjadi baik dengan mahasiswa lain, karyawan, dosen,
maupun pejabat di lingkungan Institut.
f. Mengotori, mencorat-coret, atau merusak sarana / prasarana milik Institut, sarana / prasarana yang
menjadi tanggung jawab Institut, atau sarana / prasarana lain yang berada di lingkungan kampus.
g. Melakukan pencurian barang di lingkungan kampus atau pada kegiatan yang membawa nama Institut.
h. Menggunakan dan / atau meminjamkan fasilitas milik Institut tanpa izin pejabat yang berwenang.
i. Memasuki ruangan pimpinan Institut, ruangan pimpinan Fakultas, ruangan dosen, atau ruangan
administrasi tanpa izin atau tanpa alasan yang jelas.
j. Menggunakan identitas Institut untuk kepentingan lain di luar kegiatan resmi Institut.

Halaman 1
Lampiran Keputusan Rektor Institut Kesehatan Rajawali Nomor SK. 004 / IKR-I / R / I / 2022

k. Menggunakan identitas partai politik atau organisasi kemasyarakatan di lingkungan kampus atau pada
kegiatan yang diselenggarakan oleh Institut / membawa nama Institut.
l. Merokok, melakukan perjudian, pelecehan seksual, atau perbuatan-perbuatan lain yang melanggar
norma sosial atau norma susila di lingkungan kampus atau pada kegiatan yang diselenggarakan oleh
Institut / membawa nama Institut.
m. Mengkonsumsi obat / zat lain dengan tujuan mengurangi kesadaran / kemampuan mental / kemampuan
fisik tanpa pengawasan dari tenaga medis di lingkungan kampus atau pada kegiatan yang
diselenggarakan oleh Institut / membawa nama Institut.
n. Membawa, menyimpan, memiliki, dan / atau menggunakan narkotika, psikotropika, atau zat adiktif lainnya
tanpa hak di lingkungan kampus atau pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Institut / membawa nama
Institut.
o. Membawa senjata tajam atau senjata api di lingkungan kampus atau pada kegiatan yang diselenggarakan
oleh Institut / membawa nama Institut.
p. Melakukan perbuatan yang dapat mencemarkan nama baik Institut.

4. Pelanggaran dan Sanksi


a. Bagi mahasiswa yang dengan sengaja dan / atau karena kelalaiannya melakukan pelanggaran terhadap
kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud pada butir 2 dan 3 di atas, dapat dikenakan sanksi sesuai
dengan tingkat pelanggarannya.
b. Tingkat pelanggaran dibagi ke dalam 4 kategori : Pelanggaran Ringan, Pelanggaran Sedang,
Pelanggaran Berat, dan Pelanggaran Sangat Berat.
c. Pelanggaran Ringan
1) Pelanggaran ringan adalah pelanggaran yang memiliki efek negatif yang ringan baik bagi pelaku
maupun bagi Institut.
2) Sanksi terhadap pelanggaran ringan adalah teguran lisan.
3) Sanksi terhadap pelanggaran ringan dapat diberikan oleh karyawan, dosen, ataupun pejabat di
lingkungan Institut.
4) Bentuk-bentuk pelanggaran ringan, termasuk namun tidak terbatas pada :
a) Membuang sampah tidak pada tempatnya.
b) Membuat kegaduhan yang mengganggu warga kampus lainnya atau warga di lingkungan sekitar
kampus.
c) Berpenampilan dan / atau menggunakan seragam yang tidak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
d) Berkata-kata, berbuat, atau bersikap yang kurang pantas, tidak menyenangkan, atau
menyinggung perasaan orang lain.
d. Pelanggaran Sedang
1) Pelanggaran sedang adalah pelanggaran yang memiliki efek negatif yang lebih serius tetapi tidak
berdampak luas, atau pelanggaran ringan yang berulang.
2) Sanksi terhadap pelanggaran sedang adalah peringatan tertulis.
3) Sanksi terhadap pelanggaran sedang diberikan oleh Dekan.
4) Mahasiswa yang dikenai sanksi peringatan tertulis, diperkenankan mengikuti kegiatan akademik dan
kemahasiswaan.
5) Bentuk-bentuk pelanggaran sedang, termasuk namun tidak terbatas pada :
a) Memalsukan daftar hadir kuliah atau praktik.
b) Merokok atau menyalahgunakan obat / zat yang bukan tergolong narkotika, psikotropika, atau
obat / zat terlarang di lingkungan kampus atau pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Institut /
membawa nama Institut.

Tata-tertib Mahasiswa Halaman 2


Lampiran Keputusan Rektor Institut Kesehatan Rajawali Nomor SK. 004 / IKR-I / R / I / 2022

c) Mengotori atau mencorat-coret sarana / prasarana milik Institut, sarana / prasarana yang menjadi
tanggung jawab Institut, atau sarana / prasarana lain yang berada di lingkungan kampus.
d) Dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan terganggunya atau terhentinya
kegiatan akademik, kegiatan kemahasiswaan, atau kegiatan internal Institut lainnya.
e) Menggunakan identitas partai politik atau organisasi kemasyarakatan di lingkungan kampus atau
pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Institut / membawa nama Institut.
f) Melakukan pelanggaran ringan yang berulang.
e. Pelanggaran Berat
1) Pelanggaran berat adalah pelanggaran yang memiliki efek negatif yang serius dan berdampak luas,
atau pelanggaran sedang yang berulang.
2) Sanksi terhadap pelanggaran berat adalah skorsing percobaan selama 1 (satu) sampai dengan
2 (dua) semester.
3) Sanksi terhadap pelanggaran berat diberikan oleh Rektor.
4) Mahasiswa yang dikenai sanksi skorsing percobaan, selama masa skorsing percobaan
diperkenankan mengikuti kegiatan akademik, tetapi tidak diperkenankan mengikuti kegiatan
kemahasiswaan.
5) Bentuk-bentuk pelanggaran berat, termasuk namun tidak terbatas pada :
a) Memalsukan atau memperoleh secara ilegal dokumen yang berkaitan dengan administrasi
akademik, seperti : Dokumen Rencana Studi, Lembar Hasil Studi, kartu ujian, surat keterangan
sakit, dll.
b) Dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan terganggunya atau terhentinya
kegiatan akademik, kegiatan kemahasiswaan, atau kegiatan internal Institut lainnya.
c) Menghambat atau menghalang-halangi mahasiswa lainnya untuk mengikuti kegiatan akademik,
kegiatan kemahasiswaan, atau kegiatan Institut lainnya.
d) Menghambat atau menghalang-halangi karyawan, dosen, atau pejabat di lingkungan Institut
untuk melaksanakan tugasnya.
e) Melakukan perbuatan, mengeluarkan perkataan, dan / atau membuat tulisan yang melecehkan,
menghina, dan/atau mengancam karyawan, dosen, dan / atau pejabat di lingkungan Institut.
f) Berkelahi atau melakukan kekerasan fisik terhadap mahasiswa lain.
g) Dengan sengaja merusak sarana / prasarana milik Institut, sarana / prasarana yang menjadi
tanggung jawab Institut, sarana / prasarana lain yang berada di lingkungan kampus, atau harta /
benda milik pejabat di lingkungan Institut / dosen / karyawan / mahasiswa lain.
h) Membawa atau mengkonsumsi minuman keras, narkotika, psikotropika, atau obat / zat terlarang
lainnya di lingkungan kampus atau pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Institut / membawa
nama Institut.
i) Melakukan pelecehan seksual di lingkungan kampus atau pada kegiatan yang diselenggarakan
oleh Institut / membawa nama Institut.
j) Melakukan praktik-praktik penyimpangan seksual, seperti : homoseksual, lesbianisme.
k) Melakukan pelanggaran sedang yang berulang.
f. Pelanggaran Sangat Berat
1) Pelanggaran sangat berat adalah pelanggaran yang memiliki efek negatif yang serius, berdampak
luas dan relatif permanen, atau pelanggaran berat yang berulang.
2) Sanksi pelanggaran sangat berat adalah skorsing selama 1 (satu) sampai dengan 2 (dua) semester
sampai dengan putus studi.
3) Sanksi terhadap pelanggaran sangat berat diberikan oleh Rektor.
4) Mahasiswa yang dikenai sanksi skorsing, selama masa skorsing tidak diperkenankan mengikuti
seluruh kegiatan akademik maupun kegiatan kemahasiswaan.
5) Masa skorsing diperhitungkan dalam masa studi.

Tata-tertib Mahasiswa Halaman 3


Lampiran Keputusan Rektor Institut Kesehatan Rajawali Nomor SK. 004 / IKR-I / R / I / 2022

6) Bentuk-bentuk pelanggaran sangat berat, termasuk namun tidak terbatas pada :


a) Memalsukan dokumen yang berkaitan dengan administrasi keuangan (seperti bukti setor bank).
b) Memalsukan tanda tangan pejabat di lingkungan Institut, dosen, maupun pihak ketiga lainnya.
c) Melakukan kekerasan fisik terhadap karyawan, dosen, atau pejabat di lingkungan Institut.
d) Membawa senjata api atau senjata tajam di lingkungan kampus atau pada kegiatan yang
diselenggarakan oleh Institut / membawa nama Institut.
e) Melakukan pencurian barang di lingkungan kampus atau pada kegiatan yang diselenggarakan
oleh Institut / membawa nama Institut.
f) Terlibat dalam jaringan perdagangan minuman keras, narkotika, obat-obatan terlarang,
perdagangan orang, atau kelompok terorisme.
g) Melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik Institut.
h) Melakukan penghinaan terhadap simbol atau lambang-lambang negara.
i) Melakukan tindak kriminal yang sudah memiliki keputusan hukum pidana.
j) Melakukan pelanggaran berat yang berulang.
g. Pemberian sanksi terhadap pelanggaran tata-tertib tidak semata-mata mengacu pada kategori tingkat
pelanggaran, namun juga dengan mempertimbangkan faktor-faktor lainnya.
h. Untuk jenis-jenis pelanggaran tertentu, selain sanksi sebagaimana yang telah diatur di atas, Institut berhak
memberikan sanksi tambahan di bidang administratif maupun akademik, seperti : pembatalan hasil studi,
pencabutan hak untuk memperoleh fasilitas tertentu (misalnya beasiswa), pencabutan hak dalam kegiatan
kemahasiswaan tertentu, penggantian kerusakan yang diakibatkan oleh perbuatan (kelompok)
mahasiswa yang bersangkutan, serta bentuk sanksi lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

5. Prosedur Pemberian Sanksi


a. Laporan tentang pelanggaran tata-tertib mahasiswa disampaikan secara lisan atau tertulis kepada Dekan
atau pejabat / personil yang ditunjuk oleh Dekan.
b. Dekan atau pejabat / personil yang ditunjuk mengumpulkan bukti-bukti, data, atau informasi yang
menguatkan telah terjadinya pelanggaran dengan memanggil atau mendatangi saksi-saksi atau pihak-
pihak yang terkait.
c. Dekan memanggil pelaku pelanggaran untuk melakukan klarifikasi kasusnya.
d. Untuk pelanggaran tingkat berat dan sangat berat Dekan membuat laporan tertulis kepada Rektor.
e. Rektor melakukan konfirmasi kepada Dekan atau mengadakan rapat pimpinan untuk mendalami
kasusnya, dan memutuskan bentuk sanksi. Jika dipandang perlu, Rektor dapat memanggil pelaku
pelanggaran secara langsung.
f. Pemberian sanksi dilakukan sesuai dengan kewenangan sebagaimana tersebut pada butir 4.
g. Dokumentasi pemberian sanksi diarsipkan oleh Fakultas dan Biro Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan (BAAK).

6. Pengawasan dan Penegakan Disiplin


a. Seluruh karyawan, dosen, maupun pejabat di lingkungan Institut wajib melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan tata-tertib mahasiswa.
b. Setiap sivitas akademika dapat melaporkan adanya pelanggaran mahasiswa kepada pejabat yang
berwenang.

REKTOR,
Ttd.
TONIKA TOHRI, S.Kp., M.Kes.

Tata-tertib Mahasiswa Halaman 4

Anda mungkin juga menyukai