Cara Pengumpulan :
1 Ambil darah dengan volume yang sesuai untuk pemeriksaan yang diminta. Isi
tabung sesuai dengan kapasitasnya (hingga mencapai tanda garis pada
tabung). Volume darah yang kurang atau berlebih menyebabkan perbandingan
darah dan antikoagulan yang tidak sesuai, sehingga dapat mempengaruhi /
mengganggu hasil pemeriksaan.
B. Plasma
Plasma
Untuk spesimen plasma, sesuaikan antikoagulan yang digunakan dengan
pemeriksaan yang diminta.
Cara Pengumpulan :
1 Ambil darah kira-kira 2,5 – 3 kali dari volume plasma yang diperlukan. Isi
tabung sesuai dengan kapasitasnya (hingga tanda garis pada tabung), tidak
boleh kurang atau berlebih. Perbandingan volume darah dan antikoagulan
yang tidak sesuai dapat mengganggu / mempengaruhi hasil pemeriksaan;
2 Setelah tabung terisi, segera campur darah dan antikoagulan dengan cara
membolak-balikan tabung perlahan-lahan sebanyak 4 kali (bila menggunakan
tabung bertutup biru muda). Proses pencampuran (membolak-balik tabung)
yang terlalu lama akan mengaktifkan faktor koagulasi. Bila menggunakan
tabung dengan antikoagulan lain (selain tabung bertutup biru muda), bolak-
balik tabung sebanyak 8 kali;
3 Pisahkan plasma dari sel-sel darah dalam waktu 1 jam setelah proses
pengambilan. Plasma dipisahkan dari sel-sel darah dengan cara disentrifugasi
dengan kecepatan 3500 rpm selama 15 menit;
4 Masukkan plasma ke dalam tabung plastik (tidak boleh tabung gelas). Tutup
dengan benar agar tidak terjadi kebocoran. Tempelkan label ‘PLASMA’ pada
tabung plastik dan juga pada form permintaan.
Catatan :
· Untuk pemeriksaan koagulasi, bendungan/pemasangan tourniquet tidak
boleh lebih dari 1 menit. Bendungan yang terlalu lama akan mengaktifkan
faktor koagulasi.
· Pada saat pengambilan darah usahakan jangan sampai darah tercampur
cairan jaringan (penusukan lebih dari 1 kali pada satu tempat / titik, karena
cairan jaringan dapat mengacaukan hasil pemeriksaan.
C. Serum
Serum
1 Ambil darah dalam jumlah yang cukup untuk mengetahui valume serum yang
diminta (biasanya 2,5-3 kali dari jumlah yang diperlukan) dengan menggunkan
tabung vakum yang bertutup merah. Bila pengumpulan darah menggunakan
tabung vakum dari plastik yang diberi clot activator, tabung yang sudah berisi
darah harus dicampur dengan cara dibolak-balik 8-10 kali.
3 Pindahkan serum ke dalam tabung plastik dan tutup dengan benar agar tidak
terjadi kebocoran.
5 Simpan pada suhu yang sesuai dengan persyaratan dan kirimkan beserta
formulir permintaan.
Catatan :
· Jika spesimen yang diterima tidak sesuai dengan syarat pemeriksaan serta
mempengaruhi hasil pengujian tertentu, maka Lab ABC akan
menginformasikan dan meminta sampel baru.
· Pengumpulan bahan serum untuk pemeriksaan hormon jangan menggunakan
tabung dengan gel pemisah (SST), karena bahan gel dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan.
D. Urine 24 Jam
Urine 24 Jam
5 Beri identitas yang jelas pada sampel dan cantumkan volume total urine 24
jam pada form permintaan (volume total diperlukan untuk perhitungan hasil).
1 Darah vena diambil dengan spuit secara aseptik (desinfeksi dengan alkohol
70%) sebanyak ± 10 ml untuk anak-anak.
o Tutup tabung thioglikolat dibuka, lalu mulut tabung dilewatkan di atas nyala
api.
o Masukkan darah ke dalam tabung thioglikolat.
o Kemudian mulut tabung dilewatkan kembali di atas nyala api.
o Segera tutup tabung thio dan campurkan darah perlahan-lahan sampai
merata.
B. Kultur Urin
4 Urin ditampung dalam pot steril sebanyak ± 10 ml.
D. Kultur Pus
8 Pus diambil dengan spuit steril secukupnya atau dengan menggunakan lidi
kapas steril.
9 Segera masukkan pus / lidi ke dalam media thioglikolat dan dikirim ke Lab
ABC.
10 Jika ditunda > 2 jam, masukkan media thioglicolate yang telah diberi bahan
ke dalam lemari es (2-8°C) untuk mencegah kemungkinan kontaminasi.
12 Bahan swab yang sudah diambil dengan lidi kapas steril dimasukkan ke
dalam media transport (Amies Agar).
· Sebelum digunakan :
o Setelah botol terakhir terisi, tarik jarum secara pelan dengan memegang
sayapnya. Tutup tempat insersi dengan kasa steril dan berikan tekanan.
b. Pengambilan darah menggunakan jarum dan syringe
o Tarik jarum setelah terkumpul darah sebanyak 3-10 mL syringe.
o Pindahkan darah ke botol.
o Lakukan pengambilan darah yang ke Dua pada lokasi yang berbeda.
Perawatan kulit pasien setelah pengambilan darah
o Setelah pengambilan spesimen selesai, bersihkan tincture iodine pada lokasi
insersi dengan menggunakan kapas alkohol.
o Lanjutkan perawatan lokasi insersi sesuai dengan prosedur operasional yang
direkomendasi oleh institusi Anda.
A. Jaringan (Histopatologi)
1 Siapkan wadah yang besarnya sesuai dengan jaringan yang akan disimpan.
Sebaiknya jaringan tidak dipaksakan dimasukkan ke dalam wadah yang lebih
kecil dari ukuran jaringan, sehingga terjadi penekukkan yang dapat merusak
bentuk jaringan.
2 Isi wadah dengan formalin 10% buffer hingga jaringan seluruhnya terendam.
5 Beri label identitas pasien dan jaringan yang diambil agar tidak tertukar.
6 Pastikan wadah sudah ditutup dengan rapat dan benar agar formalin tidak
tumpah/bocor.
9 Sesudah 30 menit gelas obyek dapat dikeringkan dalam suhu ruang dan
dikirim ke Laboratorium Patologi Anatomi dengan label identitas pasien.
10 Bahan apusan sitologi aspirasi dapat dibiarkan kering pada suhu udara
kamar tanpa fiksasi (untuk pulasan Giemsa).
Bila hanya 1 bahan apusan yang dapat dikirimkan, maka kirimkan apusan yang
difiksasi.
II. Cairan