Anda di halaman 1dari 6

Interpretasi Hasil

Slide ke-1 : terbentuk gumpalan-gumpalan putih (aglutinasi)


sehingga menunjukkan hasil positif
Slide ke-2 : tidak terbentuk aglutinasi sehingga menunjukkan
hasil negatif
Slide ke-3 : tidak terbentuk aglutinasi sehingga menunjukkan
hasil negatif

Nilai Normal : Dewasa :<6 mg/l

Metode Kualitatif
Hasil negatif : tidak terbentuk aglutinasi, kadar CRP < 6 mg/L
Hasil positif : terbentuk aglutinasi, kadar CRP > 6 mg/L

Metode Semi-Kualitatif
Titer CRP adalah pengenceran tertinggi yang masih terjadi
aglutinasi (6 x Titer)
Misalnya : jika dilakukan hingga pengenceran 1/8 maka kadar
CRP adalah 48 mg/L.
Apa yang terjadi jika kadar CRP tinggi ?

Orang dengan kadar CRP yang tinggi di atas 10 mg/L menandakan adanya
peradangan atau kondisi serius yang terjadi di dalam tubuh. Kadar CRP yang
meningkat hingga lebih dari 10 mg/L bisa jadi disebabkan oleh beberapa
kondisi berikut ini :
Infeksi berat, misalnya sepsis, meningitis, pneumonia, peritonitis, radang
usus, radang panggul, gangguan autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan
lupus, demam rematik, usus buntu, kanker.
Faktor Yang Mempengaruhi Akurasi
Pemeriksaan CRP
1. Aktivitas / latihan yang berlebihan
2. Penggunaan terapi hormone
3. Penggunaan IUD
4. Hamil
5. Obesitas
6. Penggunaan obat-obatan anti inflamasi non
steroid, aspirin, atau kortikosteroid.
7. Penggunaan pravastin, obat-obat penurun
kolesterol.
Sumber Kesalahan Pada Pemeriksaan CRP
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi sumber kesalahan pada pemeriksaan CRP,
yaitu :
a. Harus dibaca selambat-lambatnya dalam waktu 5 menit sebab aglutinasi non-
spesifik dapat terjadi bila test mengering
b. Serum yang lipemik dapat menyebabkan hasil yang positif palsu.
c. Reagensia latex CRP harus disimpan pada suhu 2ºC-8ºC dan dikocok dengan baik
sebagai dipakai.
d. Botol reagensia CRP harus ditutup rapat, sebab dapat mengakibatkan terjadinya
flokulasi reagen mengering
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pada reagen kontrol positif yang diuji
pada slide 1 terbentuk aglutinasi, pada slide ke-2 yang ditetesi dengan reagen
kontrol negatif menunjukkan tidak terbentuk aglutinasi, slide ke-3 yang ditetesi
dengan sampel serum menunjukkan tidak terbentuk aglutinasi.
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi sumber kesalahan pada pemeriksaan
CRP, yaitu :
a. Harus dibaca selambat-lambatnya dalam waktu 5 menit sebab aglutinasi
non-spesifik dapat terjadi bila test mengering
b. Serum yang lipemik dapat menyebabkan hasil yang positif palsu.
c. Reagensia latex CRP harus disimpan pada suhu 2ºC-8ºC dan dikocok
dengan baik sebagai dipakai.
d. Botol reagensia CRP harus ditutup rapat, sebab dapat mengakibatkan
terjadinya flokulasi reagen mengering
Daftar Pustaka
https://www.klikdokter.com/info-sehat/darah/mengenal-tes-crp-c-reactive-protein-un
tuk-mendeteksi-penyakit

Nadia, A. (2017). “Laporan C-Reaktice Protein . Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih

Anda mungkin juga menyukai