Anda di halaman 1dari 39

Pemeriksaan Glukosa

( Metode GOD-PAP )
Departemen Patologi Klinik FK UNTAD
Apa itu pemeriksaan Glukosa ?
Pemeriksaan glukosa bertujuan untuk menilai kadar glukosa
dalam tubuh kita. Glukosa Darah adalah parameter untuk
mengetahui penyakit diabetes. Metode uji glukosa darah
yang dipakai sekarang adalah berdasarkan pemeriksaan
enzimatik. Yang terdiri dari 3 macam, yaitu :
a. Glukosa Heksokinase (lebih akurat)
b. Glukosa Oksidase (GOD-PAP)
c. Glukosa Dehidrogenase ( Jarang digunakan).
Kenapa pemeriksaan Glukosa
diperlukan ?
Salah satu dari banyak kegunaannya adalah
Pemantauan glukosa plasma yang memadai
pada individu berisiko tinggi atau pra-diabetes
dapat memandu intervensi gaya hidup yang
efektif mengurangi risiko menjadi diabetes
Prinsip Pemeriksaan
Kekurangan dan kelebihan
metode GOD-PAP
kelebihan dari metode GODPAP efisiensi harga dan
penggunaannya lebih praktis dan efisien serta metode ini
khas karena gula lain tidak mempengaruhi periksaannya,
berbeda dengan metode dehidrogenase tetapi
kekurangannya relatif mahal dan membutuhkan waktu
yang cukup lama.
Alat dan Bahan
01 02 03
Micropipet 10 µl Blue tip dan Beackerglass
dan 1000 µl Yellow Tip

04 05 06

Tabung Centrifuge Fotometer


Reaksi
Bahan Praktikum
Serum atau Plasma dikumpulkan dengan
prosedur standar. Serum atau plasma segera
dipisahkan dari sel darah merah untuk mencegah
glikolisis. Glukosa dalam serum atau plasma stabil
selama 5 hari pada suhu 2-8°C.
Reagensia
Cara Kerja
Sampel Standard Blanko

Sampel 10µ - -

Standard - 10µ -

Reagen 1000µ 1000µ 1000µ

Homogenkan masing-masing tabung, inkubasikan 10 menit pada suhu 20-


25°C atau 5 menit pada suhu 37°C
Ukurlah Absorbansi standard dan sampel terhadap blanko reagen
(Panjang gelombang 546nm)
Nilai Rujukan

Darah Segar (Puasa) 70 – 110 mg/dl

Serum & Plasma (Puasa) 75 – 115 mg/dl


Pemeriksaan Ketonuria
( Metode Rothera)

Departemen Patologi Klinik FK UNTAD


Apa itu pemeriksaan Keton ?
Normalnya benda keton tidak terdapat di dalam
tubuh sebagai produk akhir dari metabolisme
karbohidrat dan asam lemak karena produk akhir
dari metabolisme asam lemak adalah
karbondioksida dan air. Di dalam tubuh penderita
yang mengalami gangguan karbohidrat seperti
diabetes melitus.
Kenapa pemeriksaan Keton
diperlukan ?

Pemeriksaan ketonuria sangat membantu dokter


dalam pengelolaan dan pemantauan pada pasien
dengan indikasi DM. selain itu ibu hamil yang
mengalami gangguan metabolisme karbohidrat
akan ditemukan hasil ketouria positif.
Beberapa faktor penyebab
ketonuria dan ketonemia
1. Tubuh tidak mampu menggunakan
karbohidrat sebagai bahan energi, seperti
penderita DM
2. Ketidakseimbangan tubuh dalam mengatur
pola makan seseorang yang melakukan
program diet, seperti kelaparan.
3. Hilangnya karbohidrat karena sering muntah,
biasanya terjadi pada ibu hamil TM 1
Prinsip Pemeriksaan

Beberapa Metode yang digunakan dalam


pemeriksaan keton urin antara lain dengan uji
Rothera, Uji Gerhardt dan sekarang banyak
digunakan oleh laboratorium adalah uji dipstick.
Uji Gerhart sudah tidak digunakan lagi, karena
tingkat sensitifitas pada uji ini sangat rendah.
Prinsip Pemeriksaan
Uji Rothera merupakan reaksi antara Sodium
Nitroprusid dengan asam asetoasetat dan
aseton membentuk senyawa yang berwarna
ungu/terbentuknya cincin ungu pada kondisi
alkalis, jika keton urin positif, jika keton urin
negative, maka akan berwarna coklat muda
Faktor yang menyebabkan
positif palsu :
1. Terlalu banyak konsumsi vit C
2. Sampel urin yang telah terkontaminasi
3. Pasien dengan konsumsi obat levodopa,
asam askorbat, isopropyl, paraldehida, dan
insulin
4. Urine dengan pH rendah dan BJ tinggi.
Faktor yang menyebabkan
negatif palsu :

1. Penundaan pemeriksaan dalam waktu


yang lama
2. Sampel urin yang disimpan pada suhu
kamar dalam waktu lama
Prosedur Pemeriksaan

1. Masukkan urin sebanyak 5 ml ke dalam tabung reaksi


2. Tambahkan 2 ml ammonium sulfat, homogenkan
3. Tambahkan 2 tetes natrium nitroprusside,
homogenkan
4. Melalui dinding tabung reaksi, alirkan amoniak 28%
sebanyak 2 ml
5. Amati hasil tabung reaksi
Interpretasi Hasil

POSITIF Negatif

Terbentuk Tidak
Cincin warna Terbentuk
ungu antara Cincin Warna
kedua lapisan Ungu
Pemeriksaan Tes
Kalsium

Departemen Patologi Klinik FK UNTAD


Prinsip Pemeriksaan
Metode pemeriksaan kalsium pada darah ada
beberapa, yaitu :
1. Arsenazo III
2. O-Cresolphthalein complexon (OCPC)
3. Clark and Collip
4. Kloranirat
5. Titrasi EDTA
6. Ion Selective Electrodes (ISE)
Prinsip Pemeriksaan
Prinsip pemeriksaan Arsenazo III adalah Kalsium
dengan arsenazo III pada keadaan netral akan
menunjukkan sebuah warna biru yang komplek , dan
menunjukkan konsentrasi kalsium dalam kondisi
proporsional. Gangguan yang disebabkan oleh
magnesium dielimininasi dengan penambahan 8-
hydroxyquinoline-5sulfonic acid.
Sampel Praktikum

Serum, Heparin Plasma, atau urin.


Jangan Menggunakan EDTA,
Oksalat atau Plasma Sitrat
Reagent Praktikum
Phosphate Buffer pH 7,5 50mmol/L
8-Hydroxyquinoline-5-Sulfonic acid 5 mmol/L
Arsenazo III 120 mmol/L
Standard 10 mg/dL (2,5 mmol/L)

Reagen akan selalu stabil sampai dengan batas waktu


kadarluarsa, jika disimpan pada suhu 2-8°C, dilindungi dari
cahaya matahari langsung dan hindari dari kontaminasi. Jangan
Bekukan Reagen.
Reagent Praktikum
Test Device 1 x 24 unit
R1/ Reagen
Glikisinamid Buffer yang terdiri dari ion Zn, pewarna asam
boronat terikat dan deterjen
R2/ Washing Solution
Morfolin Buffer NaCL solution dan detergen
Prosedur Assay
Panjang Gelombang 546 nm.

Perhitungan :
Kalsium (mg/dL) = DA Sample x Concentration Standart /Cal
(mg/dL) / DA Std/Cal

Faktor Konversi
Kalsium (mg/dL) x 0,2495 = Calcium (mmol/L)
Nilai Normal

Serum Kalsium = 8,5 – 10,4 mg/dL =


2,15 – 2,58 mmol/L
Pemeriksaan HbA1C
Departemen Patologi Klinik FK UNTAD
Apa itu pemeriksaan HbA1c
Pemeriksaan HbA1c dapat digunakan sebagai
acuan untuk memonitoring penyakit diabetes
mellitus. Pemeriksaan HbA1c merupakan
pemeriksaan yang mencerminkan kadar glukosa
darah rata-rata selama kurun waktu 2-3 bulan
atau 120 hari sebelum dilakukannya pemeriksaan
Apa itu pemeriksaan HbA1c
Pemeriksaan kadar HbA1c memiliki banyak
keunggulan sehingga lebih direkomendasikan
untuk monitoring pengendalian glukosa.
Pemeriksaan ini tidak perlu puasa, tidak
dipengaruhi perubahan gaya hidup jangka pendek,
lebih stabil dalam suhu kamar disbanding glukosa
plasma puasa.
Apa itu pemeriksaan HbA1c
Peningkatan kadar HbA1c > 8% sudah
mengindikasikan DM yang tidak terkendali dan
pada pasien yang berisiko tinggi dapat mengalami
jangka Panjang yang dapat berakibat fatal. Namun
pemeriksaan ini juga memiliki keterbatasan salah
satunya adalah harganya lebih mahal disbanding
pemeriksaan glukosa darah.
Apa itu pemeriksaan HbA1c
Pemeriksaan HbA1c lebih akurat daripada pemeriksaan glukosa
darah puasa dan glukosa darah 2 jam post prandial dalam
monitoring pengendalian diabetes mellitus, karena HbA1c ini
terkandung dalam eritrosit yang hidup selama 100-120 hari. Jadi jika
tingkat HbA1c yang didapatkan hasilnya buruk atau meningkat
maka kadar HbA1c tersebut mencerminkan pengendalian
metabolisme glukosa yang buruk selama 3-4 bulan yang lalu.
Metode Pemeriksaan
Metode pemeriksaan HbA1c dapat dibagi menjadi :
a. Metode Kromatografi Pertukaran Ion (Ion
Exchange Chromatography)
b. Metode HPLC (High Perfomance Liquid
Chromatography )
c. Metode Agar Gel Elektroforesis
d. Metode Immunoassay (EIA)
e. Metode Affinity Chromatography
Prinsip Pemeriksaan
gycation hemoglobin terjadi selama paparan eritroit menjadi
glukosa, dari bentuk yang labil kemudiaan menjadi stabil. Pada
Hb A, ikatan fraksi normal yang labil terdiri dari 10% dari total
ikatan glukosa. Jumlah HbA1 dipengaruhi oleh glikosilasi
tergantung pada derajat dan durasi paparan glukosa. HbA1
terdiri dari 3 Hb : A1a, A1b, dan A1c. HbA1c tediri dari 70% Hb
yang terglikasi dan sisanya lebih dari 20% dari glikasi Hb. HbA1c
terdiri dari 60% - 70% dari total HbA1.
Sampel Praktikum

Darah Kapiler atau darah Vena


dengan atau tanpa antikoagulan
(EDTA, Hdparin dan NaF( dapat
digunakan
Prosedur Assay
1. Presipitasi hemoglobin
Masukkan 5 mL seluruh darah (whole blood) ke test tube dengan
R1/reagen, homogenkan. Diamkan minimal 2 menit, maksimal 3 menit.
Catatan : pastikan tabung kapiler kosong setelah dicampurkan
2. Aplikasi Pada Sampel
Lakukan pencampuran kembali, homogenkan. Masukan 25 mL reaksi yang
telah tercampur pada alat test device dengan menggunakan pipet sampai
0,5 cm pada sumuran. Kosongkan pipet secara cepat pada bagian tengah
sumuran. Tunggu sampai semua tercampur sampai ke membran. Tunggu
sampai 15 – 20 detik. Catatan : jauhkan timbulnya gelembung.
Prosedur Assay
3. Aplikasi R2 / Larutan Pencuci
Masukkan 25 mL R2 pada alat test device. Tunggu
sampai semua tercampur sampai ke membran. Tunggu
sampai 10 detik. Catatan : jauhkan timbulnya gelembung
4. Hasil Pembacaan
Baca hasil sampai 5 menit menggunakan mesin
pembaca.
Nilai Normal

Rentang Normal : 4,5 – 6,2 % HbA1C

Anda mungkin juga menyukai