Anda di halaman 1dari 10

MODUL I

PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH

Tujuan Pembalajaran:
1. Mengetahui prinsip pemeriksaan glukosa darah
2. Mengetahui tahap pra analitik pemeriksaan glukosa darah
3. Mengetahui tahap analitik pemeriksaan glukosa darah
4. Mengetahui tahap pasca analitik pemeriksaan glukosa darah
5. Mampu menginterpretasikan hasil penelitian dengan benar
6. Mampu melakukan quality control

Uraian Materi
• Proses penyerapan glukosa
• Hiperglikemi
• Hipoglikemi
• Tes Glukosa pada pasien DM
1. Tes saring (tujuan, indikasi, sampel, jenis tes)
2. Tes diagnostik (tujuan, indikasi, sampel, jenis tes)
3. Tes pengendalian (tujuan, indikasi, sampel, jenis tes)
Kegiatan 1 Pemeriksaan Glukosa Darah Sewaktu
Metode pemeriksaan : Glukosa oksidase/peroksidase
Pinsip pemeriksaan : Glukosa dalam sampel teroksidasi dengan reaksi di
bawah ini akan membentuk warna kompleks dan
diukur oleh spektrofotometri
Reaksi :
Glukosa + ½ O2 + H2O glukosa oksidase> Glutamat + H2O2
2H2O2 + 4-hn + Phenol peroksidase> quinomeimine + 4H2O

Prosedur Kerja
1. Pra Analitik
a. Persiapan Pasien
- Pasien tidak perlu dipuasakan
- Pasien tidak boleh beraktivitas fisik berlebihan
- Pasien tidak boleh mengkonsumsi obat yang dapat mempengaruhi
hasil

b. Persiapan Sampel
- Pengambilan sampel lebih baik dilakukan pada pagi hari
dibandingkan sore hari karena adanya variasi diurnal. Pada sore hari
glukosa darah lebih rendah sehingga banyak kasus DM yang tidak
terdiagnosis
- Untuk tes saring atau kontrol DM sampel plasma vena, serum atau
darah kapiler. Untuk tes diagnostic sebaiknya plasma vena, karena
molaritas glukosa pada plasma vena hampir sama dengan glukosa
pada whole blood. Konsentrasi glukosa plasma lebih tinggi ~11%
dibandingkan whole blood, pada hematokrit normal. Konsentrasi
plasma heparin lebih rendah 5% disbanding serum
- Untuk sampel plasma, stabil selama kurang dari 1 jam, bila lebih dari 1
jam konsentrasi glukosa turun karena adanya glikolisis ex vivo
- Dalam sampel simpan tambahkan glikolisis inhibitor. Sampel ini stabil
pada suhu 15-25oC selama 24 jam dan pada suhu 4oC stabil selama
10 hari
- Sampel serum stabil selama kurang dari 2 jam
c. Persiapan Alat dan Bahan
Semi automatic
1. Tabung reaksi 4 buah
2. Pipet mikro 10 µL dan 1000 µL
3. Fotometer Biosystem
4. Reagen Glukosa Biosystem

2. Analitik
- Letakkan reagen pada suhu ruang
- Pipet ke dalam tabung uji
Blank Standar Sampel
Glukosa standar - 10 µl -
Sampel - - 10 µl
Reagen 1,0 ml 1,0 ml 1,0 ml

- Campur dan inkubasi tabung uji pada suhu ruang (16-28°C) selama 10
menit atau 37°C selama 5 menit
- Ukur absorbansi untuk standar dan sampel dengan panjang
gelombang 500 nm terhadap blank, warna stabil selama 2 jam

3. Pasca Analitik
Interpretasi tes Gula Darah Sewaktu (GDS)
Tes Bukan DM Belum Pasti DM DM
Darah Vena <110 110-199 ≥ 200
Darah Kapiler <90 90-199 ≥ 200
Kegiatan 2 Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa (GDP)
Metode pemeriksaan : Glukosa oksidase/peroksidase
Pinsip pemeriksaan : Glukosa dalam sampel teroksidasi dengan reaksi di
bawah ini akan membentuk warna kompleks dan
diukur oleh spektrofotometri
Reaksi :
Glukosa + ½ O2 + H2O glukosa oksidase> Glutamat + H2O2
2H2O2 + 4-hn + Phenol peroksidase> quinomeimine + 4H2O

Prosedur Kerja
1. Pra Analitik
a. Persiapan Pasien
- Pasien dipuasakan 8 – 12 jam sebelum tes
- Semua obat dihentikan dulu, bila ada obat yang harus diberikan dituls
pada formulir permintaan tes.

b. Persiapan Sampel
- Pengambilan sampel lebih baik dilakukan pada pagi hari
dibandingkan sore hari karena adanya variasi diurnal. Pada sore hari
glukosa darah lebih rendah sehingga banyak kasus DM yang tidak
terdiagnosis
- Untuk tes saring atau kontrol DM sampel plasma vena, serum atau
darah kapiler. Untuk tes diagnostic sebaiknya plasma vena, karena
molaritas glukosa pada plasma vena hampir sama dengan glukosa
pada whole blood. Konsentrasi glukosa plasma lebih tinggi ~11%
dibandingkan whole blood, pada hematokrit normal. Konsentrasi
plasma heparin lebih rendah 5% disbanding serum
- Untuk sampel plasma, stabil selama kurang dari 1 jam, bila lebih dari 1
jam konsentrasi glukosa turun karena adanya glikolisis ex vivo
- Dalam sampel simpan tambahkan glikolisis inhibitor. Sampel ini stabil
pada suhu 15-25oC selama 24 jam dan pada suhu 4oC stabil selama
10 hari
- Sampel serum stabil selama kurang dari 2 jam
c. Persiapan Alat dan Bahan
Semiautomatic
5. Tabung reaksi 4 buah
6. Pipet mikro 10 µL dan 1000 µL
7. Fotometer Biosystem
8. Reagen Glukosa Biosystem

2. Analitik
- Letakkan reagen pada suhu ruang
- Pipet ke dalam tabung uji
Blank Standar Sampel
Glukosa standar - 10 µl -
Sampel - - 10 µl
Reagen 1,0 ml 1,0 ml 1,0 ml

- Campur dan inkubasi tabung uji pada suhu ruang (16-28°C) selama 10
menit atau 37°C selama 5 menit
- Ukur absorbansi untuk standar dan sampel dengan panjang gelombang
500 nm terhadap blank, warna stabil selama 2 jam

3. Pasca Analitik
Interpretasi tes Gula Darah Puasa (GDP)
Tes Bukan DM Belum Pasti DM DM
Darah Vena < 100 110-125 ≥ 126
Darah Kapiler < 90 90-109 ≥ 110
Kegiatan 3 Pemeriksaan Glukosa 2 jam Post Prandial (GD2PP)
Metode pemeriksaan : Glukosa oksidase/peroksidase
Pinsip pemeriksaan : Glukosa dalam sampel teroksidasi dengan reaksi di
bawah ini akan membentuk warna kompleks dan
diukur oleh spektrofotometri
Reaksi :
Glukosa + ½ O2 + H2O glukosa oksidase> Glutamat + H2O2
2H2O2 + 4-hn + Phenol peroksidase> quinomeimine + 4H2O

Prosedur Kerja
1. Pra Analitik
a. Persiapan Pasien
- Dilakukan 2 jam setelah tes GDP
- Pasien dianjurkan makan makanan yang mengandung 100 gram
karbohidrat sebelum tes dilakukan

b. Persiapan Sampel
- Pengambilan sampel lebih baik dilakukan pada pagi hari
dibandingkan sore hari karena adanya variasi diurnal. Pada sore hari
glukosa darah lebih rendah sehingga banyak kasus DM yang tidak
terdiagnosis
- Untuk tes saring atau kontrol DM sampel plasma vena, serum atau
darah kapiler. Untuk tes diagnostic sebaiknya plasma vena, karena
molaritas glukosa pada plasma vena hampir sama dengan glukosa
pada whole blood. Konsentrasi glukosa plasma lebih tinggi ~11%
dibandingkan whole blood, pada hematokrit normal. Konsentrasi
plasma heparin lebih rendah 5% disbanding serum
- Untuk sampel plasma, stabil selama kurang dari 1 jam, bila lebih dari 1
jam konsentrasi glukosa turun karena adanya glikolisis ex vivo
- Dalam sampel simpan tambahkan glikolisis inhibitor. Sampel ini stabil
pada suhu 15-25oC selama 24 jam dan pada suhu 4oC stabil selama
10 hari
- Sampel serum stabil selama kurang dari 2 jam
c. Persiapan Alat dan Bahan
Semiautomatic
1. Tabung reaksi 4 buah
2. Pipet mikro 10 µL dan 1000 µL
3. Fotometer Biosystem
4. Reagen Glukosa Biosystem

2. Analitik
- Letakkan reagen pada suhu ruang
- Pipet ke dalam tabung uji
Blank Standar Sampel
Glukosa standar - 10 µl -
Sampel - - 10 µl
Reagen 1,0 ml 1,0 ml 1,0 ml

- Campur dan inkubasi tabung uji pada suhu ruang (16-28°C) selama 10
menit atau 37°C selama 5 menit
- Ukur absorbansi untuk standar dan sampel dengan panjang
gelombang 500 nm terhadap blank, warna stabil selama 2 jam

3. Pasca Analitik
Interpretasi tes Glukosa 2 jam Post Prandial (GD2PP)
Tes Bukan DM Belum Pasti DM DM
Darah Vena < 140 140-200 > 200
Darah Kapiler < 120 120-200 > 200
Kegiatan 4 Pemeriksaan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
Metode pemeriksaan : Glukosa oksidase/peroksidase
Pinsip pemeriksaan : Glukosa dalam sampel teroksidasi dengan reaksi di
bawah ini akan membentuk warna kompleks dan
diukur oleh spektrofotometri
Reaksi :
Glukosa + ½ O2 + H2O glukosa oksidase> Glutamat + H2O2
2H2O2 + 4-hn + Phenol peroksidase> quinomeimine + 4H2O

Tes ini merupakan tes sensitive untuk evaluasi DM yang masih diragukan. Glukosa
darah dan urin dimonitor setiap ½ jam selama 3 jam sesudah minum 75 gram
glukosa untuk melihat respon sekresi insulin dan kemampuan tubuh untuk
metabolisme glukosa. Tes ini tidak perlu dilakukan pada pasien dengan kadar
glukosa puasa > 140 mg/dl atau kadar glukosa post prandial >200 mg/dl

Tujuan pemeriksaan :
1. Untuk memastikan DM yang masih diragukan
2. Untuk diagnosis hipoglikemia dan sindrom malabsorpsi (perlu ditambah 2-3
jam lagi, awas: kontra indikasi untuk insulinoma)

Prosedur Kerja
1. Pra Analitik
a. Persiapan Pasien
- Selama 3 hari sebelumnya makan dengan karbohidrat seperti
kebiasaannya, lalu puasa 10-16 jam sebelum tes dan tidak merokok,
tidak minum kopi/alkohol
- Tidak boleh olah raga dan minum obat sebelum dan selama tes
- Selama tes boleh baca buku atau melakukan kegiatan yang tidak
menimbulkan emosi
- Awasi kemungkinan terjadinya hipoglikemia (lemah, gelisah,
keringatan, haus dan lapar). Laporkan kepada dokter.

b. Persiapan Sampel
- Jam 7 pagi diambil darah untuk kadar glukosa puasa dan sampel urin
- Pasien lalu minum 75 glukosa dalam segelah air dan dihabiskan dalam
5 menit
- Diambil darah tiap 30 menit sampai 3 jam atau pada menit ke 30, jam
ke-1, jam ke-2 dan jam ke-3
- Pasien boleh minum air selama tes agar ekskresi urin cukup
- Darah dan urin segera diperiksa

c. Persiapan Alat dan Bahan


Semiautomatic
1. Tabung reaksi 4 buah
2. Pipet mikro 10 µL dan 1000 µL
3. Fotometer Biosystem
4. Reagen Glukosa Biosystem

4. Analitik
- Letakkan reagen pada suhu ruang
- Pipet ke dalam tabung uji
Blank Standar Sampel
Glukosa standar - 10 µl -
Sampel - - 10 µl
Reagen 1,0 ml 1,0 ml 1,0 ml

- Campur dan inkubasi tabung uji pada suhu ruang (16-28°C) selama 10
menit atau 37°C selama 5 menit
- Ukur absorbansi untuk standar dan sampel dengan panjang
gelombang 500 nm terhadap blank, warna stabil selama 2 jam

5. Pasca Analitik
Interpretasi TTGO
Nilai rujukan : kadar glukosa tertinggi 160-199 mg/dl pada menit ke-60 dan
menurun ke kadar normal pada jam ke-2 atau ke-3. Semua sampel urin
glukosa negatif
Abnormal : toleransi glukosa menurun berarti puncak kadar glukosa
>200 mg/dl dan turun lambat ke kadar normal sesudah jam ke-2 pada DM,
namun dapat juga pada sindrom Cushing, hemochromatosis,
pheochromositoma. Toleransi glukosa meninggu berarti puncak kadar
glukosa kurang daripada normal menandakan insulinoma, sindroma
absropsi, penyakit Addison, hipotiroidisme atau hipopituitarisme. Interpretasi
TTGO

Anda mungkin juga menyukai