Anda di halaman 1dari 21

ANALISA KLINIK

GLUKOSA

NAMA : WINDA ERMALASARI


NIM : 1913353052
GLUKOSA DARAH
Pengertian
Glukosa darah atau kadar gula darah adalah istilah yang mengacu
kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat
glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan
melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh. Glukosa
merupakan prekursor untuk sintesis semua karbohidrat lain di dalam tubuh seperti
glikogen, ribose dan deoxiribose dalam asam nukleat, galaktosa dalam laktosa
susu, dalam glikolipid, dan dalam glikoprotein dan proteoglikan.
GEJALA GLUKOSA
1. Terjadi penurunan berat badan, namun
nafsu makan bertambah.
2. Sering merasa haus dan mulut terasa
kering.
3. Sering buang air kecil, terutama di
malam hari
4. Kulit gatal dan terasa kering.
5. Mudah merasa mengantuk dan lelah.
6. Penglihatan menjadi buram.
7. Sakit kepala.
8. Susah konsentrasi.
9. Merasakan nyeri di bagian
perut
10. Mudah terkena infeksi,
misalnya infeksi kulit, sariawan
dan infeksi kandung kemih.
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH

Metode yang sering di gunakan :


GOD-PAP
Sampel :
Darah vena dan Kapiler
Macam – macam
pemeriksaan glukosa
darah

Dalam pemeriksaan kadar glukosa darah


dikenal beberapa jenis pemeriksaan, antara
lain pemeriksaan glukosa darah puasa,
glukosa darah sewaktu, glukosa darah 2
jam PP, pemeriksaan glukosa darah ke-2
pada tes toleransi glukosa oral (TTGO),
pemeriksaan HbA1C.
1. Glukosa darah
sewaktu
Glukosa darah sewaktu atau random blood glucose
(RBG) adalah pemeriksaan kadar glukosa pada darah pasien
yang tidak puasa dan dapat di lakukan kapan saja.
Pemeriksaan ini sering di lakukan karena selain digunakan
sebagai pemeriksaan penyaring (screening) diabetes, juga di
lakukan rutin untuk memantau kadar glukosa darah pada
pasien diabetes di rumah.

NILAI NORMAL : <144 mg/dl


Mekanisme / cara kerja

1. Kumpulkan 3-5 darah vena dalam tabung


spesimen darah
2. Lakukan sentrifugasi untuk mendapatkan
plasma atau serum
3. Diamkan hingga suhu reagen dan spesimen
sama dengan suhu ruagan
4. Hitung hasil pemeriksaan
2. Pemeriksaan darah
glukosa puasa (nuchter)
Kadar glukosa darah puasa adalah pemeriksaan yang
paling umum digunakan mengenai homeostasis
glukosa secara keseluruhan. Dalam keadaan puasa,
dimana makanan dan minuman harus dihindari selama
kurang lebih 12 jam sebelum dilakukan pemeriksaan

NILAI NORMAL : 76-110 mg/dl


Mekanisme / cara kerja

1. Berikan arahan pada pasien untuk puasa 10-12 jam


2. Kumpulkan 3-5 darah vena dalam tabung spesimen
darah
3. Lakukan sentrifugasi untuk menadaptkan plasma
atau serum
4. Diankamkan hingga suhu reagen dan spesimen sama
dengan suhu ruagan
5. Hitung hasil pemeriksaan
3.Pemeriksaan kadar glukosa darah post-
pradial ( 2 jam setelah makan )

Sampel glukosa darah 2 jam setelah makan


biasanya dilalukan untuk mengukur respon
klien terhadap asupan tinggi karbohidrat 2
jam setelah makan (sarapan pagi atau makan
siang). Uji ini dilakukan untuk pemantauan
terhadap diabetes yang dianjurkan jika kadar
glukosa darah pembatasan makan daan cairan
lebih tinggi dari normal atau meningkat.

NILAI NORMAL : <160 mg/dl.


Mekanisme / cara kerja
1. Setelah melakukan pemeriksaan glukosa darah puasa, pasien diarahkan
untuk makan makanan yang mengandung karbohidrat.
2. Arahkan pasien untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat
mempengaruhi pemeriksaan dan harus kembali ke laboratorium 10-15
menit sebelum pemeriksaan glukosa 2jam pp
3. Kumpulkan 3-5 darah vena dalam tabung spesimen darah
4. Lakukan sentrifugasi untuk menadaptkan plasma atau serum
5. Diamkan hingga suhu reagen dan spesimen sama dengan suhu ruagan
6. Hitung hasil pemeriksaan
4.Pemeriksaan test hba1c

Test HBA1c adalah pemeriksaan yang


dilakukan untuk mengetahui kadar glukosa
selama tiga bulan.

NILAI NORMAL : <6,5%.


5.Pemeriksaan toleransi
glukosa oral
Test toleransi glukosa adalah pemeriksaan
yang dilakukan untuk mendiagnosis adanya
diabetes melitus pada seseorang yang
memiliki kadar glukosa darah dalam batas
normal atau sedikit meningkat.

NILAI NORMAL : 76-110 mmg/dl


Mekanisme / cara kerja
1. Berikan arahan pada pasien untuk puasa 10-12 jam.
2. Kumpulkan 3-5 darah vena dalam tabung spesimen darah
3. Larutkan glukosa 75 gram ke dalam 100 gram air minum
4. Arahkan pasien untuk tidak minum kopi, teh, rokok selama pemeriksaan
5. Lakukan sentrifugasi untuk mendapatkan plasma atau serum
6. Lakukan pemeriksaan glukosa untuk sampel puasa, diamkan hingga suhu
reagen dan spesimen sama dengan suhu ruagan
7. Lakukan prosedur pengambilan darah dan pemeriksaan glukosa pada sampel
ke 1 setengah jam dan 2 jam
8. Hitung hasil pemeriksaan
Tinjauan klinis glukosa
darah
Penyakit yang ditimbulkan jika kadar glukosa darah meningkat adalah
diabetes melitus (DM). Sedangkan penyakit yang ditimbulkan jika kadar
glukosa dalam darah menurun adalah hipoglikemia.
1. Diabetes melitus
Penyebab :
Diabetes terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk
mempertahankan kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan respon
yang tepat terhadap insulin.

Gejala :
Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah
yang tinggi. Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan
sampai ke air kemih. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air
tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal
menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering
berkemih dalam jumlah yang banyak (poliuri).
2.hipoglikemia

Hipoglikemia merupakan suatu penyakit


yang disebabkan oleh kurangnya
kandungan glukosa normal dalam darah.
Hipoglikemia bisa terjadi jika penderita
kurang makan atau tidak makan pada
waktunya atau melakukan olah raga yang
terlalu berat tanpa makan. Jika kadar gula
darah terlalu rendah, organ pertama yang
terkena pengaruhnya adalah otak.
THE EFFECTS OF DIABETES

Untuk melindungi otak, tubuh segera mulai membuat glukosa


dari glikogen yang tersimpan di hati. Proses ini melibatkan
pelepasan epinefrin (adrenalin), yang cenderung
menyebabkan rasa lapar, kecemasan, meningkatnya
kesiagaan dan gemetaran. Berkurangnya kadar glukosa darah
ke otak bisa menyebabkan sakit kepala.

Hipoglikemia harus segera diatasi karena dalam beberapa


menit bisa menjadi berat, menyebabkan koma dan kadang
cedera otak menetap
Tinjauan pustaka

•http://repository.um-
surabaya.ac.id/3319/3/BAB_2.pdf
•http://repository.stikespantiwaluya.ac.id/130/3
/BAB%20II.pdf
•http://www.atlm.web.id/2013/04/makalah-
glukosa.html
•http://repo.poltekkes-
medan.ac.id/xmlui/bitstream/handle/12345678
9/3731/KARYA%20TULIS%20ILMIAH%20
FARIDAH%201.pdf?sequence=1&isAllowed=
y
Thanks!

Do you have any questions?


Kelompok 7 analisa klinik

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon
and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai