Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN SPESIMEN CAIRAN PLEURA

DI SUSUN OLEH :

YUKI DARA NINANDA

PO713203181049

NO. ABSEN : 47

PROGRAM STUDI DIII

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

2019
PENANGANAN SPESIMEN PADA CAIRAN PLEURA

Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan cairan melebihi

normal di dalam cavum pleura diantara pleura parietalis dan visceralis dapat berupa

transudat atau cairan eksudat. Pada keadaan normal rongga pleura hanya mengandung

cairan sebanyak 10- 20 ml. Penyakit-penyakit yang dapat menimbulkan efusi pleura

adalah tuberkulosis, infeksi paru non tuberkulosis, keganasan, sirosis hati, trauma

tembus atau tumpul pada daerah dada, infark paru, serta gagal jantung kongestif. Di

Negara-negara barat, efusi pleura terutama disebabkan oleh gagal jantung kongestif,

sirosis hati,keganasan, dan pneumonia bakteri, sementara di. Negara-negara yang

sedang berkembang, seperti Indonesia, lazim diakibatkan oleh infeksi tuberkulosis.

(Halim, Hadi. 2007)

Cairan yang diproduksi pleura ini sebenarnya berfungsi sebagai pelumas yang

membantu kelancaran pergerakan paru-paru ketika bernapas. Namun ketika cairan

tersebut berlebihan dan menumpuk, maka bisa menimbulkan gejala-gejala tertentu.

Untuk menentukan diagnosis pada efusi pleura di butuhkan evaluasi menyeluruh,

evaluasi bisa di lakukan melalui pengumpulan informasi ,dari pasien ,pemeriksaan

fisik serta pengambilan sampel penyebab dari efusi pleura .Untuk mendapatkan hasil

pemeriksaan yang baik maka penaganan specimennya pun harus di lakukan dengan

benar . tidak hanya hasil namun juga dapat menghasilkan sampel yang layak serta

baik untuk pemriksaan dan menunjang diagnosis .


Untuk mengambil specimen cairan pleura di gunakan untuk pemeriksaan

analisa , mkrobiologi , maupun sitologi dan lain sebagainya , tujuan dari

ppemeriksaan cairan pleura untuk mengatasi gangguan respirasi yang di akibatkan

penumpukan cairan di dalam rongga pleura .

Contoh pengambilan specimen cairan pleura juga bisa di dapatkan pada

pasien yang mengidap tuberculosis. Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan

masyarakat yang penting di dunia saat ini. Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk

dunia telah terinfeksi mikobakterium tuberkulosis (MTB). World Health

Organization (WHO) telah mencanangkan TB sebagai Global Emergency pada tahun

1992. Menurut Global Tuberculosis Report tahun 2014, saat ini Indonesia berada di

peringkat kelima dengan jumlah kasus TB terbanyak di dunia setelah India, Cina,

Nigeria dan Pakistan. (DEP.KES RI pedoman nasional penanggulangan Tuberkulosis

. 2006)

Diagnosis Efusi pleura TB ditegakkan dengan ditemukannya kuman M.Tb dalam

cairan pleura. Metode laboratorium yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi M. Tb

dalam cairan pleura antara lain tes analisis cairan pleura, pewarnaan Ziehl-Neelsen,

dan kultur.

Penanganan specimen yang di lakukan untuk mendapatkan sampel cairan pleura

yaitu ; terlebih dahulu cairan pleura di bagi beberapa tabung .

1. 5 – 7 ml tabung EDTA pemeriksaan makroskopis, hitung jumlah sel ,

morfologi,dan hitung jenis sel .


2. 7 – 10 ml tabung heparin pemeriksaan kimia protein , glukosa , lactate

dehydrogenase .

3. 7 – 10 ml tabung heparin untuk kultur , pengecetan gram , BTA .

4. 25 ml atau lebih dalam wadah dengan antikoagulan heparin untuk

pemeriksaan sitology .

Anda mungkin juga menyukai