Anda di halaman 1dari 32

Pengelolaan Spesimen Skeret Hidung,

Telinga, Mata, Hapus luka


Swab mata
Swab mata

• Sekret mata adalah produk dari kelenjar konjungtiva


bulbi, yg dihasilkan oleh sel goblet
• Pengecatan gram
• Kultur sekret mata :
• Isolasi & identifikasi bakteri & jamur patogen
• Tes sensitivitas antimikroba
Catatan khusus

• Lengkapi keterangan klinis :


• Membantu lab utk memproses spesimen dg
tepat
• Memberikan hasil yg terbaik utk pasien
• Tulis area yg di swab
• Tulis catt ttg pasien :
• diabetes atau tdk
• Imunokompromais atau tdk
• Pemakaian lensa kontak
• Terapi antibiotik yg diminum saat ini atau yg
terakhir diminum
• Jangan ulangi tindakan < 48 jam
Pengambilan spesimen

• Bila memungkinkan, pengambilan sampel dilakukan


sebelum pemberian terapi antibiotik
• Siapkan alat & bahan
• Jelaskan ke pasien apa yg akan dilakukan
• Gunakan teknik aseptik :
• Cuci tangan sblm memakai handschoon
• Bersihkan sekitar kelopak mata dg lidi kapas
steril yg dibasahi NaCL
• Tarik kelopak mata bawah dg pelan sampai tampak
membran konjungtiva
• Usapkan swab dg pelan di permukaan membran
konjungtiva, hindari kornea
Pengambilan spesimen

• Segera setelah swab mata :


• Buat hapusan di obyek glass dg cara
mengusap berbentuk lingkaran atau
• Masukkan swab ke media transport utk
dikultur
• Beri label dg minimal 3 informasi (nama,
tanggal lahir, no rekam medik)
• Masukkan ke kantong spesimen
• Segera kirim ke laboratorium
• Bila pengiriman tertunda, simpan di lemari es
Prosedur pemberian label spesimen

• Formulir permintaan laboratorium :


• Nama lengkap
• Jenis kelamin
• Tanggal lahir
• Keterangan klinis
• Alamat pasien
• Pemeriksaan yg diminta
Prosedur pemberian label spesimen

• Informasi tambahan di box spesimen :


• Nama pasien
• No rekam medis
• Tanggal dan jam spesimen diambil
• Nama atau inisial pengambil spesimen
• Jenis spesimen
• Asal spesimen
• Nama laborat
• Alamat pengirim
Swab dg media transport
Swab telinga
Swab telinga

Pengecatan gram
Catatan khusus

• Lengkapi keterangan klinis :


• Membantu lab utk memproses
spesimen dg tepat
• Memberikan hasil yg terbaik utk pasien
• Tulis area yg di swab
• Tulis catt ttg pasien :
• diabetes atau tdk
• Imunokompromais atau tdk
• Terapi antibiotik yg diminum saat ini
atau yg terakhir diminum
• Jangan ulangi tindakan < 48 jam
Pengambilan spesimen

• Bila memungkinkan, pengambilan sampel


dilakukan sebelum pemberian terapi
antibiotik
• Siapkan alat & bahan
• Jelaskan ke pasien apa yg akan dilakukan
• Gunakan teknik aseptik :
• Cuci tangan sblm memakai handschoon
• Masukkan swab ke lubang telinga, putar
secara pelan
Pengambilan spesimen

• Segera setelah swab telinga :


• Buat hapusan di obyek glass dg cara mengusap
berbentuk lingkaran atau
• Masukkan swab ke media transport utk
dikultur
• Beri label dg minimal 3 informasi (nama, tanggal
lahir, no rekam medik)
• Masukkan ke kantong spesimen
• Segera kirim ke laboratorium
• Bila pengiriman tertunda, simpan di lemari es
Swab hidung
Swab hidung

• Pengecatan gram
• Kultur swab hidung :
• Isolasi & identifikasi bakteri & jamur patogen
• Tes sensitivitas antimikroba
Catatan khusus

• Lengkapi keterangan klinis :


• Membantu lab utk memproses spesimen dg tepat
• Memberikan hasil yg terbaik utk pasien
• Tulis area yg di swab
• Tulis catt ttg pasien :
• diabetes atau tdk
• Imunokompromais atau tdk
• Riwayat perjalanan 6 bulan terakhir
• Terapi antibiotik yg dimunim saat ini atau yg
terakhir diminum
• Jangan ulangi tindakan < 48 jam
Pengambilan spesimen
• Bila memungkinkan, pengambilan sampel dilakukan sebelum
pemberian terapi antibiotik
• Siapkan alat & bahan
• Jelaskan ke pasien apa yg akan dilakukan
• Gunakan teknik aseptik
• Minta pasien membersihkan hidungnya dg tisu
• Swab hidung : masukkan swab ke lubang hidung → putar dg
pelan
Pengambilan spesimen
Swab nasofaring :
• Miringkan kepala pasien ke
arah belakang → masukkan
swab ke hidung pasien dg
pelan, mengikuti dasar hidung
& septum hidung sampai
terasa ada tahanan → putar
swab di mukosa nasofaring
selama 10 – 15 detik (kira2 10-
12 putaran) → keluarkan swab
Pengambilan spesimen
• Segera setelah swab :
• Buat hapusan di obyek glass dg cara mengusap
berbentuk lingkaran atau
• Masukkan swab ke media transport utk dikultur
• Beri label dg minimal 3 informasi (nama, tanggal lahir, no
rekam medik)
• Masukkan ke kantong spesimen
• Segera kirim ke laboratorium
• Bila pengiriman tertunda, simpan di lemari es
Swab tenggorok
Swab tenggorok

• Pengecatan gram
• Kultur swab tenggorok :
• Isolasi & identifikasi bakteri & jamur
patogen
• Tes sensitivitas antimikroba
• Lengkapi keterangan klinis :
• Membantu lab utk memproses spesimen
dg tepat
• Memberikan hasil yg terbaik utk pasien
• Tulis area yg di swab
• Tulis catt ttg pasien :
• diabetes atau tdk
Catatan khusus • Imunokompromais atau tdk
• Riwayat perjalanan 6 bulan terakhir
• Apa ada sakit tenggorokan persisten
• Apa ada abses peritonsilar
• Terapi antibiotik yg diminum saat ini atau
yg terakhir diminum
• Jangan ulangi tindakan < 48 jam
Pengambilan spesimen

• Bila memungkinkan, pengambilan sampel dilakukan


sebelum pemberian terapi antibiotik
• Siapkan alat & bahan
• Jelaskan ke pasien apa yg akan dilakukan
• Gunakan teknik aseptik :
• Cuci tangan sblm memakai handschoon
• Swab tenggorok mulai dari area tonsil dan atau faring
posterior, hindari lidah & uvula
• Segera setelah swab tenggorok :
• Buat hapusan di obyek glass dg cara
mengusap berbentuk lingkaran atau
• Masukkan swab ke media transport utk
dikultur
• Beri label dg minimal 3 informasi (nama,
Pengambilan spesimen tanggal lahir, no rekam medik)
• Masukkan ke kantong spesimen
• Segera kirim ke laboratorium
• Bila pengiriman tertunda, simpan di lemari es
Swab luka
Swab luka
• Pengecatan gram
• Kultur swab luka:
• Isolasi & identifikasi bakteri & jamur patogen
• Tes sensitivitas antimikroba
Catatan khusus

• Lengkapi keterangan klinis :


• Membantu lab utk memproses spesimen dg tepat
• Memberikan hasil yg terbaik utk pasien
• Tulis area yg di swab
• Tulis jenis luka apa (rash, post operatif, trauma, abses / tdk, perlu
kultur jamur ? )
• Tulis catt ttg pasien :
• Diabetes atau tdk
• Imunokompromais atau tdk
• Riwayat perjalanan 6 bulan terakhir
• Riwayat kontak dg binatang, luka gigit ?
(binatang/serangga/manusia)
• Terapi antibiotik yg diminum saat ini atau yg terakhir diminum
• Jangan ulangi tindakan < 48 jam
• Bila memungkinkan, pengambilan sampel dilakukan
sebelum pemberian terapi antibiotik
• Siapkan alat & bahan
• Jelaskan ke pasien apa yg akan dilakukan
• Gunakan teknik aseptik :
Pengambilan spesimen • Cuci tangan sblm memakai handschoon
• Bila area yg akan diswab kering → basahi swab dg air steril
/ saline
• Ambil sampel yg representatif utk luka :
• Menggerakkan swab di permukaan luka secara zig zag,
sekaligus/bersamaan dg memutar swab dg jari
• Hindari kontak swab dg kulit sekitar luka
Pengambilan spesimen
• Jika terdapat pus → aspirasi dg spuilt → kirim ke lab dg wadah
steril
• Jika swab luka vena → irigasi luka dg saline steril utk
menghilangkan kolonisasi flora superfisial → swab luka
• Irigasi permukaan luka tdk dilakukan bila swab luka bertujuan utk
skrining MRSA
Pengambilan spesimen

• Segera setelah swab luka :


• Buat hapusan di obyek glass dg cara mengusap berbentuk
lingkaran atau
• Masukkan swab ke media transport utk dikultur
• Beri label dg minimal 3 informasi (nama, tanggal lahir, no rekam
medik)
• Masukkan ke kantong spesimen
• Segera kirim ke laboratorium
• Bila pengiriman tertunda, simpan di lemari es
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai