Dosen pengampu :
2022-2023
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan hidayah-nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan praktik ini dari mata kuliah flebotomi dan
menyelesaikan praktik pengambilan darah kapiler dengan berbgai macam jenis alat pengambilan
darah kapiler. Laporan praktik ini disususn untuk memenuhi tugas mata kuliah flebotomi yang
kami tuntaskan. Pada materi “Pengambilan Darah Kapiler, Vena dan Arteri”
Kami mengucapkan terimakasih kepada Pembimbing bapak Dr. Heru Setiawan, SKM., M.
Biomed, Cepi Sukmawijaya, A.Md.A.K., SKM., Desi Aryani, A.Md.AK., SE., MAK3. Si selaku
pembimbing pada mata kuliah flebotomi. Saya sebagai penulis menyadari bahwa laporan
praktik ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan laporan praktik ini.
Penulis
II
DAFTAR ISI
III
E. PERSIAPAN YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM MELAKUKAN
PENGAMBILAN DARAH ................................................................................................... 29
III. SAMPLING ................................................................................................................... 29
A. OPEN SYSTEM .............................................................................................................. 30
B. CLOSED SYSTEM.......................................................................................................... 31
IV. PASCA SAMPLING...................................................................................................... 33
A. KOMUNIKASI ............................................................................................................. 33
B. PENAMPUNGAN SAMPLING .................................................................................... 34
BAB IV DARAH ARTERI .......................................................................................................... 37
I. PEMBAHASAN ................................................................................................................ 37
II. PRA SAMPLING .............................................................................................................. 37
A. FPPL ............................................................................................................................... 38
B. FHPL .............................................................................................................................. 39
C. INFORMED CONSEND ............................................................................................... 40
D. KOMUNIKASI BAIK ANTARA PETUGAS DAN PASIEN ...................................... 41
E. PERSIAPAN YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM MELAKUKAN
PENGAMBILAN DARAH ................................................................................................... 45
III. SAMPLING ................................................................................................................... 45
A. JUDUL ........................................................................................................................... 45
B. WAKTU PELAKANAAN ............................................................................................. 45
C. TUJUAN PRAKTIKUM................................................................................................ 46
D. PRINSIP KERJA............................................................................................................ 46
E. PERALATAN ................................................................................................................ 46
F. PROSEDUR SAMPLING.............................................................................................. 46
G. DOKUMENTASI........................................................................................................... 47
IV. PASCA SAMPLING...................................................................................................... 48
A. KOMUNIKASI .............................................................................................................. 48
B. PENAMPUNGAN SAMPEL ........................................................................................ 48
IV
BAB I
PENDAHULUAN
I. PEMBAHASAN
Tes darah umumnya dilakukan dalam pemeriksaan kesehatan secara rutin atau dalam
proses diagnosis suatu penyakit. Meski sama-sama menggunakan sampel darah, tetapi tes
ini terbagi menjadi beberapa jenis dan setiap jenisnya memiliki fungsi yang berbeda-
beda.Tes darah merupakan jenis pemeriksaan menggunakan sampel darah yang diambil
melalui jari atau pembuluh darah di bagian tubuh tertentu, seperti lipatan siku maupun
tangan.
Pada umumnya, tes darah dilakukan untuk memastikan suatu penyakit, mengevaluasi
fungsi organ dan kondisi kesehatan tertentu, serta menentukan keberhasilan pengobatan.
Pengambilan darah biasanya dilakukan pada pembuluh vena dengan teknik open system,
namun bisa juga di pembuluh darah lain nya seperti kapiler dan arteri.
II. RUANGAN FLEBOTOMY
Proses flebotomi dapat dilakukan di ruangan dokter, di bank darah, atau di rumah
sakit di bawah pengawasan dokter setelah mendapatkan resep medis. Peralatan dan bahan
yang harus ada di ruangan flebotomy terdiri dari :
1
daerah pembedahan
dalam jangka waktu
tertentu.
2
mengalir masuk ke
dalam tabung dan
berhenti mengalir ketika
sejumlah volume tertentu
telah tercapai.
3
15. Kotak sampah Tempat sampah atau
biasa disebut tong
sampah adalah
tempatuntuk menampung
sampah secara
sementara.Beberapa
tempat sampah memiliki
penutup pada bagian
atasnya untuk
menghindari keluarnya
bau yang dikeluarkan
sampah
16. Tisu Fungsinya, sebagai
kertas pembersih dan
untuk mengeringkan
bagian tubuh yang
terkena air
4
19. Alat cek darah Bagi penderita diabetes
atau diabetisi alat cek
darah merupakan benda
yang penting untuk
mengontrol gula darah,
karena penderita diabetes
memiliki kewajiban
melakukan pemantauan
gula darah dapat sangat
terbantu dengan adanya
alat ini sehingga
penderita tidak perlu
bolak-balik ke rumah
sakit untuk cek gula
darah.
20. Alat Pelindung Diri merupakan suatu alat
yang mempunyai
kemampuan untuk
melindungi seseorang
yang fungsinya
mengisolasi sebagian
atau seluruh tubuh dari
potensi bahaya di tempat
kerja.
5
22. Meja Sebagai tempat untuk
meletakkan alat dan
bahan yang akan
digunakan.
6
BAB II
DARAH KAPILER
I. PEMBAHASAN
Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola,
dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan,
kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung.
Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan molekul seperti
oksigen, air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh
gradien osmotic dan hidrostatik.
7
II. PRA SAMPLING
A. FPPL
8
B. FHPL
9
C. INFORMED CONSEND
INFORMED CONSENT
PERSETUJUAN/PENOLAKAN PROSEDUR FLEBOTOMI
Nomor RM:
Asesmen pra-sampling:
1. Apakah sebelumnya Anda pernah dilakukan pengambilan darah? (Ya /
Tidak)
2. Bila Ya, kapan Anda terakhir diambil darah tersebut? (< 1 bulan / ≥ 1
bulan)
3. Apakah pada pengambilan darah Anda mengalami komplikasi? (Ya /
Tidak)
4. Apakah Saat ini Anda sedang mengkonsumsi obat-obatan (Obat Jantung)?
(Ya / Tidak)
5. Apakah Anda memiliki riwayat fobia terhadap jarum/jarum suntik? (Ya /
Tidak)
6. Apakah Anda memiliki riwayat penyakit kelainan darah, misalnya
hemofilia? (Ya / Tidak)
7. Keluhan apa yang Anda rasakan saat ini?
……………………………………………………
Setelah diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan pengambilan darah,
maka saya menyetujui / menolak dilakukan pengambilan spesimen darah,
terhadap diri-sendiri atau (istri/suami/anak/orang tua), atas nama pasien:
Nama Lengkap : (Laki-laki/Perempuan)
Tempat/Tgl. Lahir : ………………………………………………
Pekerjaan : ………………………………………………
Alamat : ……………………………………………….
10
Petugas, Yang membuat pernyataan,
11
Petugas Lab : ”Baik kak, untuk konfirmasi namanya sudah betul ya (Petugas
menunjukan konfirmasi nama kepada pasien)”
Pasien : ”Iya mbk , sudah betul”
Petugas Lab : ”Baik saya akan menyiapkan alat dan bahannya terlebih dahulu
ya kak , untuk alat yang kami gunakan masih baru dan tersegel
ya ka..”
Pasien : ”Iya mbk”
(Petugas Lab menyiapkan alat dan bahan yang digunakannya)
Petugas Lab : ”Izin kak , boleh saya pinjam tangannya”
Pasien : ”Oh iya silahkan mbk”
Petugas Lab : “Baik kak , sebelumnya apakah kaka ada alergi alkohol swab?”
Pasien : ”Tidak mbk”
Petugas Lab : “Baik kak , alkohol swab yang kita gunakan alkohol swab 70%
ya kak”
Pasien : ”Baik mbk”
Petugas Lab : ”Baik kak , untuk pengambilan sampel nya sudah selesai ya”
Pasien : ”Iya mbk”
Petugas Lab : “untuk hasil pemeriksaan paling cepat 1 jam setelah
pengambilan sampel ya kak”
Pasien : ”Baik mbk, terimakasih”
Petugas Lab : ”Baik kak, apakah masih ada yang perlu dibantu?”
Pasien : ”Cukup mbk , terimakasih ya ”
Petugas lab : ”Terimakasih kembali”
b. Anak Kecil – Remaja (4-12 th)
Adapun beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam menghadapi pasien anak
kecill diantaranya:
12
(Pasien masuk mengetuk pintu laboratorium yang didampingi oleh orangtua pasien
lalu petugas laboratorium mengucapkan salam dan memperkenalkan diri)
13
Orangtua Pasien : ”Iya mbk, sudah betul”
Petugas Lab : ”Baik setelah ini , saya akan menyiapkan alat dan bahannya
terlebih dahulu ya bu , untuk alat yang kami gunakan masih baru
dan tersegel ya bu..”
Orangtua Pasien : ”Iya mbk”
(Petugas Lab menyiapkan alat dan bahan yang digunakannya)
Petugas Lab : ”Baik bu, anaknya silahkan dipangku dulu ya”
Orangtua Pasien : ”Oh iya baik mbk ”
Petugas Lab : ”Hallo Adek, namanya siapa, kaka boleh liat jari tangannya ga
?”
Pasien : ”Arasya, boleh buat apa”
Petugas Lab : “Enggak kaka Cuma mau liat tangan adek aja boleh yaa”
Pasien : “Iyaa”
Petugas Lab : ”Arasya kaka mau tanya arasya sekarang kelas berapa?
Pasien : ”Aku udah masuk TK
Petugas Lab : ”wahh hebatt, Arasya mau cepet sembuh kan kaka periksa ya”
Pasien : ”Mauu tapi klo sakit gimana”
Petugas Lab : ”Cuma sebentar kok sakitnya, kan arasya hebat?”
Pasien : ”Iyaa”
Petugas lab : ”Nah sudah selesai arasya memang hebat”
Pasien : ”iyaa dong”
Petugas Lab : ”Sekarang arasya sama bunda tunggu hasilnya ya diluar”
Orangtua pasien : ”Baik mbk, Terimakasih banyak. Adek bilang makasih nak”
Pasien : ”Terimakasih kaka”
Petugas : “Sama-sama adek. Oh iya bu, untuk pelabelan nama sudah
sesuai ya. Nanti ibu dapat mengambil hasil sekitar 1 jam setelah
pengambilan sampel yaa”
Pasien : ”Baik mbk , terimakasih ya”
Petugas Lab : ”Baik bu , apakah masih ada yang perlu dibantu?”
14
Pasien : ”Cukup suster , terimakasih ya”
Petugas lab : ”Terimakasih kembali”
c. Pasien Lansia
Sama hal nya dengan komunikasi kepada orang dewasa ataupun normal , namun
ada beberapa hal yang menjadi catatan yang perlu disampaikan kepada pasien lanjut
usia, diantaranya :
• Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
• Sama hal nya dengan anak kecil ataupun orang dewasa normal, jangan
berbohong kepada pasien.
• Jika memang dirasa sakit, tetap sampaikan dengan Bahasa yang baik tanpa
pasien merasa ketakutan bahkan gelisah.
• Yang paling penting, sebisa mungkin untuk pasien dengan kondisi yang sudah
sangat tua ataupun sudah dalam keadaan pikun, diwajibkan untuk didampingi.
E. PERSIAPAN YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM MELAKUKAN
PENGAMBILAN DARAH
• Pastikan pasien merasa nyaman.
• Cucilah tangan menggunakan sabun dan air hingga bersih dan keringkan hingga
benar-benar kering.
15
III. SAMPLING
b. Waktu Pelaksanaan
c. Tujuan Praktikum
Penusukan pada pembulu darah kapiler dengan jarum lancet yang di pasangkan
pada autoklik.
e. Alat dan Bahan
• Kapas alkohol
• Lancet
• Autoklik
• Kasa
• Mikro tabung EDTA
f. Prosedur Sampling
16
• Lap sisa darah dan berikan kapas atau kasa pada pasien untuk darah yang tersisa
mengalir
g. Dokumentasi
b. Waktu Pelaksanaan
c. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu melakukan pengambilan darah kapiler tanpa alat bantu, hanya
dengan jarum lancet
d. Prinsip Kerja
Pengambilan darah dengan cara penusukan di area pembulu darah kapiker tanpa
alat bantu hanya dengan jarum lancet
e. Alat dan Bahan
• Lancet
• Kapas alkohol
• Kasa
• Tabung penampung/ mikro tabung EDTA
f. Prosedur Sampling
17
• Lengapi dan pastikan identitas pasien benar
• Lap kapas alkohol pada area penusukan, biarkan hingga kering
• Buka tutup lancet
• Penusukan dilakukan, kedalaman jarum di paskan sesuai kondisi pasien
• Sedikit di perlebar lukanya dengan cara ditekan ke depan ujung jari
• Darah petama di lap dengan kasa
• Darah selanjutnya siap di tampung.
• Lancet di keluarkan dari autoklik dan jarum ditusuk pada tutup lancet
• Lap sisa darah dan berikan kapas atau kasa pada pasien untuk darah yang tersisa
mengalir
g. Dokumentasi
b. Waktu Pelaksanaan
c. Tujuan Praktikum
Pengambilan darah kapiler dengan cara penyayatan pada area pembulu darah
kapiler
18
• Safety lancet
• Kapas alkohol
• Kasa
• Tabung penampung
f. Prosedur Sampling
A. KOMUNIKASI
Setelah sampiling selesai, ATLM menuliskan identitas pasien di tabung sampel dan
mengkonfrimasi kepada pasien)
Petugas lab : "baik bu/pak, pengambilan darahnya sudah selesai ya bu/pak.
Saya akan konfrimasi ulang identitas ibu/bapak ya. Nama lengkap
ibu/bapak?"
Pasien : "...."
Petugas lab : "tanggal lahir nya bu/pak?"
Pasien : "...."
Petugas lab : “apakah identitas bapak/ibu sudah sesuai?” (petugas
laboratorium sambil menunjukan wadah penyimpanan sampel
kepada pasien)
Pasien : “sudah."
(Petugas laboratorium memberitahukan janji hasil, mengucapkan terima kasih, dan
menawarkan bantuan)
19
Petugas lab : "untuk hasil pemeriksaan paling cepat 1 jam setelah
pengambilan sampel ya bu/pak”
Petugas lab : "apakah ada yang bisa saya bantu lagi, bu/pak?"
Pasien : "tidak"
Petugas lab : "terima kasih atas kepercayaan ibu/bapak terhadap laboratorium
kami”
Pasien : “sama-sama”
B. PENAMPUNGAN SAMPEL DARAH
a. Kapiler
• Tabung Mini
20
BAB III
DARAH VENA
I. PEMBAHASAN
Darah merupakan spesimen biologis yang umum diambil pada manusia. Tidak
sedikit penelitian kedokteran dan kesehatan (biomedis) menggunakan spesimen darah
sebagai bahan pemeriksaan. Spesimen yang digunakan dalam bentuk darah (whole
blood), serum, plasma, atau komponen sel. Penelitian biomedis memanfaatkan
spesimen darah, serum, plasma, dan komponen sel untuk pemeriksaan laboratorium
guna menegakkan diagnostik maupun melihat perkembangan hasil intervensi
penelitian seperti pengaruh pemberian obat.
Perlu diketahui, pengambilan dan penanganan spesimen darah yang tidak tepat
dapat menyumbangkan kesalahan pada pemeriksaan laboratorium. Kesalahan tersebut
dikenal sebagai kesalahan pre analitik dan menyumbang sekitar 70% dari semua
kesalahan dalam diagnostik laboratorium. Kesalahan pada tahap tersebut dapat
berdampak pada akurasi pemeriksaan dan secara langsung mengakibatkan kesalahan
interpretasi hasil.
Pre-analitik merupakan tahapan sebelum melakukan pemeriksaan laboratorium
yang dimulai dari persiapan pasien (responden), pengumpulan spesimen, transportasi,
hingga pengolahan spesimen pemeriksaan. Jenis kesalahan pre analitik yang sering
dilaporkan terdiri atas 1) kesalahan pemberian identitas responden, 2) pengumpulan
spesimen pada wadah yang tidak sesuai, 3) volume darah tidak mencukupi untuk
pemeriksaan, 4) rasio antikoagulan dengan darah tidak sesuai, 5) penyimpanan
spesimen yang tidak benar, 6) spesimen rusak (hemolisis atau aglutinasi), dan 7)
kondisi transpor- tasi dan penyimpanan spesimen darah pada temperatur yang tidak
tepat. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki wawasan keilmuan pre-analitik
pengambilan specimen darah.
Teknik pengambilan darah dikenal dengan istilah flebotomi. Nama flebotomi
berasal dari bahasa Yunani kuno yang secara harfiah ber- arti fléba (dari flés) yang
artinya vena dan tomia (dari témno) yang berarti insisi. Berdasarkan pendekatan
tersebut, flebotomi dapat di- artikan sebagai insisi vena. Memang, bangsa Yunani kuno
menggu- nakan penyayatan pembuluh darah vena untuk mengeluarkan darah dengan
tujuan terapeutik. Akan tetapi, saat ini, insisi vena lebih dike- nal dengan istilah
venipuncture atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai teknik pengambilan darah
vena.
Teknik pengambilan darah vena merupakan teknik yang sering dilakukan karena
penggunaan spesimen darah vena yang sering diminta untuk pemeriksaan
laboratorium. Terdapat dua teknik lain untuk pengambilan darah, yaitu teknik
pengambilan darah kapiler yang juga disebut skinpuncture dan teknik pengambilan
darah arteri yang juga disebut arterial puncture.
21
Prosedur flebotomi harus dilakukan di tempat tenang, bersih, dan cukup
penerangan. Selain itu, aspek yang perlu diperhatikan flebotomis selain mendapatkan
spesimen yang memenuhi standar pemeriksaan, juga harus memperhatikan kenyamanan
dari responden. Oleh karena itu, seseorang yang akan melakukan prosedur flebotomi
harus benar-benar individu yang terlatih agar bisa menyesuaikan teknik dan alat yang
akan digunakan dengan kondisi responden. Flebotomis juga harus memperhatikan
aspek keselamatan responden dan dirinya untuk mencegah penularan paparan patogen
yang ditularkan melalui darah. Oleh karena itu, protokol pengambilan darah harus
dipatuhi dan spesimen darah diperlakukan sebagai spesimen infeksius.
II. PRA SAMPLING
A. FPPL
22
B. FHPL
23
C. INFORMED CONSEND
INFORMED CONSENT
PERSETUJUAN/PENOLAKAN PROSEDUR FLEBOTOMI
Nomor RM:
Asesmen pra-sampling:
1. Apakah sebelumnya Anda pernah dilakukan pengambilan darah? (Ya /
Tidak)
2. Bila Ya, kapan Anda terakhir diambil darah tersebut? (< 1 bulan / ≥ 1
bulan)
3. Apakah pada pengambilan darah Anda mengalami komplikasi? (Ya /
Tidak)
4. Apakah Saat ini Anda sedang mengkonsumsi obat-obatan (Obat Jantung)?
(Ya / Tidak)
5. Apakah Anda memiliki riwayat fobia terhadap jarum/jarum suntik? (Ya /
Tidak)
6. Apakah Anda memiliki riwayat penyakit kelainan darah, misalnya
hemofilia? (Ya / Tidak)
7. Keluhan apa yang Anda rasakan saat ini?
……………………………………………………
Setelah diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan pengambilan darah,
maka saya menyetujui / menolak dilakukan pengambilan spesimen darah,
terhadap diri-sendiri atau (istri/suami/anak/orang tua), atas nama pasien:
Nama Lengkap : (Laki-laki/Perempuan)
Tempat/Tgl. Lahir : ………………………………………………
Pekerjaan : ………………………………………………
Alamat : ……………………………………………….
24
D. KOMUNIKASI BAIK ANTARA PETUGAS DAN PASIEN
a. Orang Dewasa Normal
Adapun beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam menghadapi pasien anak
kecill diantaranya:
(Pasien masuk mengetuk pintu laboratorium yang didampingi oleh orangtua pasien
lalu petugas laboratorium mengucapkan salam dan memperkenalkan diri)
26
Petugas lab : "Pasien selanjutnya, silahkan masuk. Selamat pagi Ibu ,
perkenalkan saya Nur Anisa dari petugas laboratorium, apakah
ada yang bisa saya bantu?"
Orangtua Pasien : "Selamat pagi mbk, anak saya mau cek darah"
Petugas lab : "baik Ibu, silahkan duduk dulu "
Orangtua Pasien : “Terimakasih mbk"
Petugas lab : "Maaf bu sebelumnya, apakah ada formulir pengantar
pemeriksaan laboratorium dari dokter bu?"
Orangtua Pasien : "iya, ada ini pengantar dari dokter"
Petugas lab : "maaf bu, apakah boleh saya lihat form nya?"
Orangtua Pasien : "iya, boleh"
Petugas lab : "baik bu, menurut formulir pengantar laboratorium dari dokter,
anak ibu diminta untuk melakukan pemeriksaan Hematokrit .”
Orangtua Pasien : ”Baik mbk, untuk pengambilan sampel anak saya gimana
ya?Apakah anak saya tetap dipangku seperti ini?atau dibiarkan
duduk sendiri mbk ?”
Petugas Lab : ”Untuk pengambilan sampelnya di jari ya bu , Oh iya , untuk
posisi putri ibu nanti dipangku aja gapapa, tapi sebelumnya saya
izin mengkonfirmasi identitas anak ibu dulu ya sebelum
dilakukan pengambilan sampel nya.”
Orangtua Pasien : ”Oh iya baik mbk”
Petugas Lab : ”Baik bu , boleh disebutkan nama lengkap anaknya?”
Orangtua Pasien : "Nama lengkap nya Arasya Putri "
Petugas lab : "tanggal lahirnya bu ?"
Orang tua Pasien : "18 Juli 2017"
Petugas lab : "alamat rumahnya ?
Orangtua Pasien : "Jl Wisma Melati no 17"
Petugas Lab : ”Baik bu, untuk konfirmasi namanya sudah betul ya (Petugas
menunjukan konfirmasi nama kepada pasien)”
Orangtua Pasien : ”Iya mbk, sudah betul”
27
Petugas Lab : ”Baik setelah ini , saya akan menyiapkan alat dan bahannya
terlebih dahulu ya bu , untuk alat yang kami gunakan masih baru
dan tersegel ya bu..”
Orangtua Pasien : ”Iya mbk”
(Petugas Lab menyiapkan alat dan bahan yang digunakannya)
Petugas Lab : ”Baik bu, anaknya silahkan dipangku dulu ya”
Orangtua Pasien : ”Oh iya baik mbk ”
Petugas Lab : ”Hallo Adek, namanya siapa, kaka boleh liat jari tangannya ga
?”
Pasien : ”Arasya, boleh buat apa”
Petugas Lab : “Enggak kaka Cuma mau liat tangan adek aja boleh yaa”
Pasien : “Iyaa”
Petugas Lab : ”Arasya kaka mau tanya arasya sekarang kelas berapa?
Pasien : ”Aku udah masuk TK
Petugas Lab : ”wahh hebatt, Arasya mau cepet sembuh kan kaka periksa ya”
Pasien : ”Mauu tapi klo sakit gimana”
Petugas Lab : ”Cuma sebentar kok sakitnya, kan arasya hebat?”
Pasien : ”Iyaa”
Petugas lab : ”Nah sudah selesai arasya memang hebat”
Pasien : ”iyaa dong”
Petugas Lab : ”Sekarang arasya sama bunda tunggu hasilnya ya diluar”
Orangtua pasien : ”Baik mbk, Terimakasih banyak. Adek bilang makasih nak”
Pasien : ”Terimakasih kaka”
Petugas : “Sama-sama adek. Oh iya bu, untuk pelabelan nama sudah
sesuai ya. Nanti ibu dapat mengambil hasil sekitar 1 jam setelah
pengambilan sampel yaa”
Pasien : ”Baik mbk , terimakasih ya”
Petugas Lab : ”Baik bu , apakah masih ada yang perlu dibantu?”
Pasien : ”Cukup suster , terimakasih ya”
28
Petugas lab : ”Terimakasih kembali”
c. Pasien Lansia
Sama hal nya dengan komunikasi kepada orang dewasa ataupun normal , namun
ada beberapa hal yang menjadi catatan yang perlu disampaikan kepada pasien lanjut
usia, diantaranya :
• Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
• Sama hal nya dengan anak kecil ataupun orang dewasa normal, jangan
berbohong kepada pasien.
• Jika memang dirasa sakit, tetap sampaikan dengan Bahasa yang baik tanpa
pasien merasa ketakutan bahkan gelisah.
• Yang paling penting, sebisa mungkin untuk pasien dengan kondisi yang sudah
sangat tua ataupun sudah dalam keadaan pikun, diwajibkan untuk didampingi.
E. PERSIAPAN YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM MELAKUKAN
PENGAMBILAN DARAH
• Pastikan pasien merasa nyaman.
• Cucilah tangan menggunakan sabun dan air hingga bersih dan keringkan hingga
benar-benar kering.
III. SAMPLING
29
A. OPEN SYSTEM
a. Judul
b. Waktu Pelaksanaan
c. Tujuan Praktikum
d. Prinsip Kerja
e. Peralatan
• Spuit
• Tourniquet
• Tabung vakum
• Kapas alkohol
• Kasa steril
• Plester
f. Prosedur Sampling
30
vena ditentukan dengan meraba vena. Pasien diminta mengepalkan
tangan untuk mempermudah menemukan lokasi vena. Tourniquet tidak
boleh terpasang lebih dari satu menit.
• Lokasi pungsi vena disinfeksi menggunakan kapas alkohol. Biarkan
alkohol mengering dengan sendirinya.
• Jarum diposisikan pada sudut 15 sampai 30 derajat terhadap permukaan
kulit dengan lumen menghadap ke atas. Tusukkan jarum menggunakan jari
telunjuk dan ibu jari tangan kanan. Tangan kiri memegang lengan pasien
untuk imobilisasi lengan dan vena.
• Setelah jarum mengenai vena, tangan kiri menjaga supit agar tidak bergeser
dan tangan kanan menarik piston (plunger).
• Tourniquet dilepaskan segera setelah darah mengalir masuk ke dalam
spuit atau sebelum tourniquet membebat satu menit.
• Lanjutkan mengisap darah hingga terisi penuh. Secara bersamaan, minta
pasien membuka kepalan tangan secara perlahan.
• Setelah spuit terisi penuh, kain kasa steril atau kapas kering diletakkan
pada lokasi penusukan tanpa menekannya. Jarum dilepaskan secara
perlahan dan segera tekan lokasi tusukan dengan menggunakan kain kasa
selama kurang lebih satu menit.
• Pasien diminta untuk menahan kasa atau kapas kering pada lokasi tusukan.
Darah dalam spuit dipindahkan ke dalam tabung vakum.
• Jika darah sudah berhenti mengalir, kain kasa dilepaskan dan luka ditutup
menggunakan plester.
• Tabung diberi label dengan identitas responden meliputi nama lengkap
pasien, waktu, dan tanggal pengambilan darah.
g. Dokumentasi
B. CLOSED SYSTEM
a. Judul
b. Waktu Pelaksanaan
31
Waktu : 07.30 – 10.20 WIB
c. Tujuan Praktikum
d. Prinsip Kerja
e. Peralatan
• Jarum
• Holder
• Tourniquet
• Tabung vakum
• Kapas alkohol
• Kasa steril
• Plester
f. Prosedur Sampling
32
• Tabung vakum dibiarkan terisi penuh dengan sendirinya hingga darah
berhenti mengalir.
• Tabung vakum yang sudah terisi penuh darah dilepaskan dari holder
dengan menggunakan ibu jari dan jari tengah. Jari telunjuk menumpu pada
holder. Segera lakukan inversi.
• Jika pengambilan darah dilakukan lebih dari satu tabung, perhatikan
urutkan pengambilan darah berdasarkan jenis tabung vakum.
• Setelah tabung terakhir dilepaskan dari holder, jarum dilepaskan secara
perlahan dan lokasi tusukan dengan segera ditekan menggunakan kain kasa
atau kapas kering selama kurang lebih satu menit.
• Jika darah sudah berhenti mengalir, kasa dilepaskan dan luka ditutup
menggunakan plester.
• Tabung diberi label dengan identitas pasien meliputi nama lengkap responden,
waktu, dan tanggal pengambilan darah.
g. Dokumentasi
A. KOMUNIKASI
Setelah sampiling selesai, ATLM menuliskan identitas pasien di tabung sampel dan
mengkonfrimasi kepada pasien)
Petugas lab : "baik bu/pak, pengambilan darahnya sudah selesai ya bu/pak.
Saya akan konfrimasi ulang identitas ibu/bapak ya. Nama lengkap
ibu/bapak?"
Pasien : "...."
Petugas lab : "tanggal lahir nya bu/pak?"
Pasien : "...."
Petugas lab : “apakah identitas bapak/ibu sudah sesuai?” (petugas
laboratorium sambil menunjukan wadah penyimpanan sampel
kepada pasien)
33
Pasien : “sudah."
(Petugas laboratorium memberitahukan janji hasil, mengucapkan terima kasih, dan
menawarkan bantuan)
Petugas lab : "untuk hasil pemeriksaan paling cepat 1 jam setelah
pengambilan sampel ya bu/pak”
Petugas lab : "apakah ada yang bisa saya bantu lagi, bu/pak?"
Pasien : "tidak"
Petugas lab : "terima kasih atas kepercayaan ibu/bapak terhadap laboratorium
kami”
Pasien : “sama-sama”
B. PENAMPUNGAN SAMPLING
Tabung vakum merupakan tabung hampa udara yang digunakan untuk
pengumpulan darah vena. Oleh karena itu, tabung ini disebut juga tabung
pengumpul darah (evacuated tube). Tabung terbuat dari kaca atau plastik dengan
penutup berwarna yang bagian tengahnya berupa karet sebagai penyumbat tabung.
Warna pada tutup merupa kan warna universal sebagai kode jenis aditif yang
terkandung dalam tabung. Beberapa produsen menggunakan silikon pada tabung
kaca untuk membantu mengurangi kemungkinan hemolisis dan mencegah darah
menempel ke sisi tabung. Tabung vakum tersedia dalam berbagai ukuran tergantung
dari volume darah yang dibutuhkan, yaitu dari 1,8 mL hingga 10 mL.
Tabel 1. Jenis-jenis tabung penampungan sampel darah
No. Jenis tabung Aditif Waktu Pemeriksaan Gambar
(warna) pembekuan laboratorium
minimum
1 Merah (kaca) Tanpa zat aditif 60 menit Kimia klinik,
apapun imunoserologi,
Merah (plastik) Clot activators 30 menit bank darah
2 Biru muda Natrium sitrat - Test heostasis
3,2% atau pembekuan
darah
34
5 Abu-abu NaF dan kalium - Glukosa
oksalat
NaF dan Na2 -
EDTA
NaF 60 menit
6 Oranye Trombin 5 menit Kimia klinik
35
36
BAB IV
DARAH ARTERI
I. PEMBAHASAN
Sampel darah arteri digunakan terutama untuk pemeriksaan analisa gas darah (AGD)
arteri. Sampel dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu pada pasien yang sering diperiksakan
AGD melalui kateter dalam arteri, atau dengan menggunakan spuit untuk tusukan arteri pada
pasien yang hanya butuh satu kali pemeriksaan.
Pengambilan sampel darah arteri lebih sulit dibandingkan sampel darah vena karena
pembuluh darahnya lebih dalam dan tidak terlihat/teraba dengan komplikasi yang lebih
berat. Arteri radialis merupakan pilihan pertama karena paling dangkal, memiliki kolateral
(arteri ulnaris), dan mudah perabaannya. Pilihan arteri berikutnya adalah arteri brachialis
dan arteri dorsalis pedis, sedangkan arteri femoralis merupakan pilihan terakhir. Sebenarnya
pengambilan sampel dari arteri femoralis lebih mudah karena ukuran arteri lebih besar, tapi
beresiko menyebabkan perdarahan yang sering tidak diketahui karena lokasinya tertutup
selimut.
Sebelum pengambilan darah dari arteri radialis, harus dilakukan modified Allen
test untuk menentukan apakah arteri ulnaris dapat memberikan sirkulasi kolateral ke tangan.
37
A. FPPL
38
B. FHPL
39
C. INFORMED CONSEND
INFORMED CONSENT
PERSETUJUAN/PENOLAKAN PROSEDUR FLEBOTOMI
Nomor RM:
Asesmen pra-sampling:
1. Apakah sebelumnya Anda pernah dilakukan pengambilan darah? (Ya /
Tidak)
2. Bila Ya, kapan Anda terakhir diambil darah tersebut? (< 1 bulan / ≥ 1
bulan)
3. Apakah pada pengambilan darah Anda mengalami komplikasi? (Ya /
Tidak)
4. Apakah Saat ini Anda sedang mengkonsumsi obat-obatan (Obat Jantung)?
(Ya / Tidak)
5. Apakah Anda memiliki riwayat fobia terhadap jarum/jarum suntik? (Ya /
Tidak)
6. Apakah Anda memiliki riwayat penyakit kelainan darah, misalnya
hemofilia? (Ya / Tidak)
7. Keluhan apa yang Anda rasakan saat ini?
……………………………………………………
Setelah diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan pengambilan darah,
maka saya menyetujui / menolak dilakukan pengambilan spesimen darah,
terhadap diri-sendiri atau (istri/suami/anak/orang tua), atas nama pasien:
Nama Lengkap : (Laki-laki/Perempuan)
Tempat/Tgl. Lahir : ………………………………………………
Pekerjaan : ………………………………………………
Alamat : ……………………………………………….
40
D. KOMUNIKASI BAIK ANTARA PETUGAS DAN PASIEN
a. Orang Dewasa Normal
41
Petugas Lab : ”Baik saya akan menyiapkan alat dan bahannya terlebih dahulu
ya kak , untuk alat yang kami gunakan masih baru dan tersegel
ya ka..”
Pasien : ”Iya mbk”
(Petugas Lab menyiapkan alat dan bahan yang digunakannya)
Petugas Lab : ”Izin kak , boleh saya pinjam tangannya”
Pasien : ”Oh iya silahkan mbk”
Petugas Lab : “Baik kak , sebelumnya apakah kaka ada alergi alkohol swab?”
Pasien : ”Tidak mbk”
Petugas Lab : “Baik kak , alkohol swab yang kita gunakan alkohol swab 70%
ya kak”
Pasien : ”Baik mbk”
Petugas Lab : ”Baik kak , untuk pengambilan sampel nya sudah selesai ya”
Pasien : ”Iya mbk”
Petugas Lab : “untuk hasil pemeriksaan paling cepat 1 jam setelah
pengambilan sampel ya kak”
Pasien : ”Baik mbk, terimakasih”
Petugas Lab : ”Baik kak, apakah masih ada yang perlu dibantu?”
Pasien : ”Cukup mbk , terimakasih ya ”
Petugas lab : ”Terimakasih kembali”
b. Anak Kecil – Remaja (4-12 th)
Adapun beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam menghadapi pasien anak
kecill diantaranya:
(Pasien masuk mengetuk pintu laboratorium yang didampingi oleh orangtua pasien
lalu petugas laboratorium mengucapkan salam dan memperkenalkan diri)
42
Petugas lab : "Pasien selanjutnya, silahkan masuk. Selamat pagi Ibu ,
perkenalkan saya Nur Anisa dari petugas laboratorium, apakah
ada yang bisa saya bantu?"
Orangtua Pasien : "Selamat pagi mbk, anak saya mau cek darah"
Petugas lab : "baik Ibu, silahkan duduk dulu "
Orangtua Pasien : “Terimakasih mbk"
Petugas lab : "Maaf bu sebelumnya, apakah ada formulir pengantar
pemeriksaan laboratorium dari dokter bu?"
Orangtua Pasien : "iya, ada ini pengantar dari dokter"
Petugas lab : "maaf bu, apakah boleh saya lihat form nya?"
Orangtua Pasien : "iya, boleh"
Petugas lab : "baik bu, menurut formulir pengantar laboratorium dari dokter,
anak ibu diminta untuk melakukan pemeriksaan Hematokrit .”
Orangtua Pasien : ”Baik mbk, untuk pengambilan sampel anak saya gimana
ya?Apakah anak saya tetap dipangku seperti ini?atau dibiarkan
duduk sendiri mbk ?”
Petugas Lab : ”Untuk pengambilan sampelnya di jari ya bu , Oh iya , untuk
posisi putri ibu nanti dipangku aja gapapa, tapi sebelumnya saya
izin mengkonfirmasi identitas anak ibu dulu ya sebelum
dilakukan pengambilan sampel nya.”
Orangtua Pasien : ”Oh iya baik mbk”
Petugas Lab : ”Baik bu , boleh disebutkan nama lengkap anaknya?”
Orangtua Pasien : "Nama lengkap nya Arasya Putri "
Petugas lab : "tanggal lahirnya bu ?"
Orang tua Pasien : "18 Juli 2017"
Petugas lab : "alamat rumahnya ?
Orangtua Pasien : "Jl Wisma Melati no 17"
Petugas Lab : ”Baik bu, untuk konfirmasi namanya sudah betul ya (Petugas
menunjukan konfirmasi nama kepada pasien)”
Orangtua Pasien : ”Iya mbk, sudah betul”
43
Petugas Lab : ”Baik setelah ini , saya akan menyiapkan alat dan bahannya
terlebih dahulu ya bu , untuk alat yang kami gunakan masih baru
dan tersegel ya bu..”
Orangtua Pasien : ”Iya mbk”
(Petugas Lab menyiapkan alat dan bahan yang digunakannya)
Petugas Lab : ”Baik bu, anaknya silahkan dipangku dulu ya”
Orangtua Pasien : ”Oh iya baik mbk ”
Petugas Lab : ”Hallo Adek, namanya siapa, kaka boleh liat jari tangannya ga
?”
Pasien : ”Arasya, boleh buat apa”
Petugas Lab : “Enggak kaka Cuma mau liat tangan adek aja boleh yaa”
Pasien : “Iyaa”
Petugas Lab : ”Arasya kaka mau tanya arasya sekarang kelas berapa?
Pasien : ”Aku udah masuk TK
Petugas Lab : ”wahh hebatt, Arasya mau cepet sembuh kan kaka periksa ya”
Pasien : ”Mauu tapi klo sakit gimana”
Petugas Lab : ”Cuma sebentar kok sakitnya, kan arasya hebat?”
Pasien : ”Iyaa”
Petugas lab : ”Nah sudah selesai arasya memang hebat”
Pasien : ”iyaa dong”
Petugas Lab : ”Sekarang arasya sama bunda tunggu hasilnya ya diluar”
Orangtua pasien : ”Baik mbk, Terimakasih banyak. Adek bilang makasih nak”
Pasien : ”Terimakasih kaka”
Petugas : “Sama-sama adek. Oh iya bu, untuk pelabelan nama sudah
sesuai ya. Nanti ibu dapat mengambil hasil sekitar 1 jam setelah
pengambilan sampel yaa”
Pasien : ”Baik mbk , terimakasih ya”
Petugas Lab : ”Baik bu , apakah masih ada yang perlu dibantu?”
Pasien : ”Cukup suster , terimakasih ya”
44
Petugas lab : ”Terimakasih kembali”
c. Pasien Lansia
Sama hal nya dengan komunikasi kepada orang dewasa ataupun normal , namun
ada beberapa hal yang menjadi catatan yang perlu disampaikan kepada pasien lanjut
usia, diantaranya :
• Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
• Sama hal nya dengan anak kecil ataupun orang dewasa normal, jangan
berbohong kepada pasien.
• Jika memang dirasa sakit, tetap sampaikan dengan Bahasa yang baik tanpa
pasien merasa ketakutan bahkan gelisah.
• Yang paling penting, sebisa mungkin untuk pasien dengan kondisi yang sudah
sangat tua ataupun sudah dalam keadaan pikun, diwajibkan untuk didampingi.
E. PERSIAPAN YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM MELAKUKAN
PENGAMBILAN DARAH
• Pastikan pasien merasa nyaman.
• Membaca surat pengantar dokter untuk permintaan pemeriksaan.
• Perkenalkan diri dan menjelaskan apa yang akan dilakukan.
• Cocokkan identitas pasien.
• Tanyakan pasein takut, tidak merasakan nyaman.atau mempunyai masalah
sebelumnya saat melakukan phlebotomy.
• Siapkan segala peralatan yang dibutuhkan untuk mengambil sampel.
• Cucilah tangan menggunakan sabun dan air hingga bersih dan keringkan hingga
benar-benar kering.
• Pakailah perlengkapan pelindung diri, terutama handscoon.
III. SAMPLING
A. JUDUL
“Pengambilan Darah Arteri”
B. WAKTU PELAKANAAN
Hari/Tanggal : Selasa, 8 Agustus 2023
45
Tempat : Lab. Kimia Klinik, Gedung Soerodjo, Poltekkes Kemenkes
Jakarta III
C. TUJUAN PRAKTIKUM
Agar mahasiswa mengetahui cara pengambilan darah arteri
D. PRINSIP KERJA
Analisa Gas Darah biasanya diambil dari arteri radialis dan arteri brachialis,
meskipun dapat juga dari arteri lainnya seperti arteri dorsalis pedis dan arteri
femoralis. Punksi darah arteri dapat berakibat spasme, perdarahan, dan hematoma. Hal
ini tidak terjadi jika arteri yang ditusuk memiliki kolateral yang cukup. Arteri radialis
lebih dipilih karena memiliki cukup kolateral untuk menghindari terjadinya komplikasi
dibandingkan dengan arteri brachialis atau femoralis. Selain itu, letak arteri radialis
lebih superfisial, mudah diraba dan difiksasi.
E. PERALATAN
• Spuit
• Tourniquet
• Kapas alkohol
• Kasa steril
• Plester
F. PROSEDUR SAMPLING
• Siapkan spuit 3 cc atau spuit khusus untuk AGD yang sudah preheparinized.
Jumlah antikoagulan 0,2 mL heparin .
• Bersihkan daerah arteri yang akan ditusuk dengan kapas-alkohol 70% dan
biarkan kering
• Posisi tangan hiperekstensi pd pergelangan, diganjal handuk gulung atau
bantal kecil
• Tusuk pada yang denyutnya paling menonjol dengan sudut 45–60o (90 o untuk
a. femoralis)
• Hisap darah secukupnya lalu cabut jarum beserta sempritnya dan segera tutup
ujung jarum dengan karet, dan semprit dibolak-balik beberapa kali agar darah
bercampur heparin
• Setelah jarum dicabut, tekan daerah itu dengan kapas atau kassa kering 3-5
menit
• Segera dikirim ke laboratorium dalam waktu kurang dari 15 menit atau
diletakkan ke dalam wadah berisi es (atau wadah pendingin lain dengan suhu
1–5°C) untuk meminimalkan konsumsi oksigen oleh leukosit.
46
G. DOKUMENTASI
47
IV. PASCA SAMPLING
A. KOMUNIKASI
Setelah sampiling selesai, ATLM menuliskan identitas pasien di tabung sampel dan
mengkonfrimasi kepada pasien)
Petugas lab : "baik bu/pak, pengambilan darahnya sudah selesai ya bu/pak.
Saya akan konfrimasi ulang identitas ibu/bapak ya. Nama lengkap
ibu/bapak?"
Pasien : "...."
Petugas lab : "tanggal lahir nya bu/pak?"
Pasien : "...."
Petugas lab : “apakah identitas bapak/ibu sudah sesuai?” (petugas
laboratorium sambil menunjukan wadah penyimpanan sampel
kepada pasien)
Pasien : “sudah."
(Petugas laboratorium memberitahukan janji hasil, mengucapkan terima kasih, dan
menawarkan bantuan)
Petugas lab : "untuk hasil pemeriksaan paling cepat 1 jam setelah
pengambilan sampel ya bu/pak”
Petugas lab : "apakah ada yang bisa saya bantu lagi, bu/pak?"
Pasien : "tidak"
Petugas lab : "terima kasih atas kepercayaan ibu/bapak terhadap laboratorium
kami”
Pasien : “sama-sama”
B. PENAMPUNGAN SAMPEL
Spuit khusus untuk AGD yang sudah preheparinized
48