Disusun oleh:
2019
i
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia yang diberikan, sehingga Laporan Praktikum Flebotomi ini bias
terselesaikan dengan baik. Adapun laporan ini kami susun sebagai bagian dari
tugas mata kuliah Flebotomi.
1. Bapak Sistiyono, SKM, MPH selaku dosen pengampu mata kuliah Flebotomi.
3. Orangtua, sahabat, kerabat, dan pihak-pihak lainnya yang tidak bias penyusun
sebutkan satu persatu.
ii
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui nama alat yang di gunakan untuk pengambilan
darah vena dan kapiler
1
2. Mahasiswa dapat menyebutkan fungsi alat alat untuk pengambilan darah vena
dan kapiler
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara mengoperasikan alat untuk pengambilan
darah vena dan kapiler
C. MANFAAT PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mengetahui perbedaan alat yang digunakan untuk pengambilan
darah vena dan kapiler.
2. Mahasiswa mengetahui nama alat yang digunakan untuk pengambilan darah
vena dan penggunaan alat yang digunakan untuk pengambilan darah kapiler.
3. Mahasiswa mengetahui fungsi masing-masing alat untuk pengambilan darah
vena dan kapiler.
4. Mahasiswa mengetahui cara mengoperasikan alat untuk pengambilan darah vena
dan kapiler.
5. Mahasiswa dapat menggunakan alat dengan tepat yang akan digunakan untuk
pengambilan darah vena dan kapiler.
2
BAB II PEMBAHASAN
No Nama Alat Fungsi Gambar
1 Spuit Alat yang digunakan untuk
pengambilan darah atau
pemberian injeksi intravena
dengan volume tertentu.
Spuit mempunyai skala yang
dapat digunakan untuk
mengukur jumlah darah
yang akan diambil
3
sekaligus mensterilkan area
penusukan agar resiko
infeksi bisa ditekan.
4
6 Auto Click Digunakan untuk
pengambilan darah kapiler
secara otomatis dengan cara
memasukkan jarum ke auto
click lalu alat ditempelkan
ke unjung jari pasien secara
otomatis.
5
oleh bahan dari karet
sehingga dapat mencegah
darah dari pasien mengalir
keluar. Sambungan berulir
berfungsi untuk melekatkan
jarum pada sebuah holder
dan memudahkan pada saat
mendorong tabung
menancap pada jarum
posterior.
9 Holder Holder adalah tempat
memasang needle, pada
phlebotomy metode
vacutainer. Metode ini
merupakan metode
pengambilan sampel darah
vena tanpa spuit.
10 Blood Container Tabung tempat
(Microtainer) penampungan darah yang
tidak bersifat vakum udara.
Ini biasa digunakan untuk
pemeriksaan manual, dan
dengan keperluan tertentu
misalnya pembuatan
tampungan sendiri untuk
efisiensi biaya.
11 Tabung Kapiler Tabung kecil berdiameter 1
mm yang digunakan untuk
pengambilan darah kapiler
dengan menempelkan salah
6
satu ujungnya, maka darah
akan mengisi tabung sesuai
kebutuhan. Tabung kapiler
dengan antikoagulan
bertanda strip merah,
sedangkan tanpa koagulan
dengan strip biru.
12 Wax Merupakan dempul atau
penutup yang digunakan
sebagai penahan dasar
tabung hematokrit sehingga
disaat penyimpanan sampel
darah atau pemutaran nilai
hematokrit, darah bisa
tertahan didalam tabung.
7
13 Wing Needle Wing needle (jarum kupu-
kupu) adalah needle yang
biasanya digunakan dalam
phlebotomy yang dilakukan
pada anak kecil, bayi dan
balita.
8
separator (serum
separator tube/SST)
yang fungsinya
memisahkan serum dan
sel darah. Setelah
pemusingan, serum
akan berada di bagian
atas gel dan sel darah
berada di bawah gel.
Umumnya digunakan
untuk pemeriksaan
kimia darah, imunologi
dan serologi
Tabung tutup hijau
terang. Tabung ini
berisi gel separator
(plasma separator
tube/PST) dengan
antikoagulan lithium
heparin. Setelah
pemusingan, plasma
akan berada di bagian
atas gel dan sel darah
berada di bawah gel.
Umumnya digunakan
untuk pemeriksaan
kimia darah.
Tabung tutup ungu atau
lavender. Tabung ini
berisi EDTA.
9
Umumnya digunakan
untuk pemeriksaan
darah lengkap dan bank
darah (crossmatch)
Tabung tutup biru.
Tabung ini berisi
natrium sitrat.
Umumnya digunakan
untuk pemeriksaan
koagulasi (mis. PPT,
APTT)
Tabung tutup hijau.
Tabung ini berisi
natrium atau lithium
heparin, umumnya
digunakan untuk
pemeriksaan fragilitas
osmotik eritrosit, kimia
darah.
Tabung tutup biru
gelap. Tabung ini berisi
EDTA yang bebas
logam, umumnya
digunakan untuk
pemeriksaan trace
element (zink, copper,
mercury) dan
toksikologi.
Tabung tutup abu-abu
terang. Tabung ini
10
berisi natrium fluoride
dan kalium oksalat,
digunakan untuk
pemeriksaan glukosa.
Tabung tutup hitam ;
berisi bufer sodium
sitrat, digunakan untuk
pemeriksaan LED
(ESR).
Tabung tutup pink ;
berisi potassium EDTA,
digunakan untuk
pemeriksaan
imunohematologi.
Tabung tutup putih ;
potassium EDTA,
digunakan untuk
pemeriksaan
molekuler/PCR dan
bDNA.
Tabung tutup kuning
dengan warna hitam di
bagian atas ; berisi media
biakan, digunakan untuk
pemeriksaan mikrobiologi –
aerob, anaerob dan jamur.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari praktikum identifikasi alat-alat flebotomi yang telah dilakukan mahasiswa
dapat mengetahui alat-alat yang diperlukan dalam prosedur pengambilan darah
vena maupun kapiler beserta fungsi dan cara penggunaannya sesuai prosedur
pengambilan darah vena dan kapiler yang benar.
B. SARAN
Beberapa hal perlu diperhatikan seorang analis kesehatan saat pengambilan darah,
yaitu :
1. Mengetahui dan memahami fungsi serta cara kerja setiap alat.
2. Memahami tata cara dan peraturan dalam pengambilan darah.
3. Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah pengambilan darah.
4. Memakai APD dengan baik dan benar.
5. Memastikan bahwa jarum dan peralatan sekali pakai yang digunakan baru
dan steril.
6. Memastikan kondisi laboratorium berupa kebersihan, suhu, dan tangkat
pencahayaan dalam laboratorium.
7. Memastikan kondisi pasien. Jika kesadaran pasien mulai menurun,
pengambilan darah dapat ditunda.
8. Komunikasi dengan pasien sebelum pengambilan darah.
9. Segera dalam memasukkan darah kedalam vacuum tube agar tidak terjadi
penggumpalan atau kontaminasi terhadap darah.
10. Beri plester pada lokasi yang telah diambil darah.
11. Simpandarahpadatempatyangtelahditentukan.
12. Bersihkanalatdanletakkanpadatempatnya.
13. Buang alat sekali pakai pada tempat sampah medis.
14. Memahami dan melaksanakan peraturan di dalam laboratorium.
12
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang analis sebelum
pengambilan darah. Untuk beberapa pengecekan darah tertentu terkadang
mengharuskan pasien untuk berpuasa, serta ketentuan-ketentuan lain yang harus
dipahami oleh seorang analis.
13