Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH HEMATOLOGI 2

Pertemuan ke 3.

1. Hitung kadar hemolisa pemeriksaan OFT Spektrofotometer


Data :

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
tabung
OD 0,760 0,760 0,760 0,540 0,510 0,320 0,204 0,106 0,086
hemolisis

No. 10 11 12 13 14 15 16 17
tabung
OD 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,760
hemolisis

Tabung 17 sebagai absorban standar


Tabung 16 sebagai blanko
Perhitungan:
a. Tabung 1
Absorbansi tabung 1
% hemolisis = x 100%
Absorbansi standar
0,760
= x 100%
0,760

= 100%
b. Tabung 2
Absorbansi tabung 2
% hemolisis = x 100%
Absorbansi standar
0,760
= x 100%
0,760

= 100%
c. Tabung 3
Absorbansi tabung 3
% hemolisis = x 100%
Absorbansi standar
0,760
= x 100%
0,760

= 100%
d. Tabung 4
Absorbansi tabung 4
% hemolisis = x 100%
Absorbansi standar
0,540
= x 100%
0,760

= 71,053%
e. Tabung 5
Absorbansi tabung 5
% hemolisis = x 100%
Absorbansi standar
0,510
= x 100%
0,760

= 67,105%
f. Tabung 6
Absorbansi tabung 6
% hemolisis = x 100%
Absorbansi standar
0,320
= x 100%
0,760

= 42,105%
g. Tabung 7
Absorbansi tabung 7
% hemolisis = x 100%
Absorbansi standar
0,204
= 0,760
x 100%

= 26,842%
h. Tabung 8
Absorbansi tabung 8
% hemolisis = x 100%
Absorbansi standar
0,760
= x 100%
0,760

= 13,947%
i. Tabung 9
Absorbansi tabung 1
% hemolisis = x 100%
Absorbansi standar
0,086
= 0,760
x 100%

= 11,316%
j. Tabung 10
Absorbansi tabung 1
% hemolisis = x 100%
Absorbansi standar
0,000
= x 100%
0,760

= 0%
k. Tabung 11
Absorbansi tabung 1
% hemolisis = x 100%
Absorbansi standar
0,000
= x 100%
0,760

= 0%
l. Tabung 12
Absorbansi tabung 1
% hemolisis = x 100%
Absorbansi standar
0,000
= x 100%
0,760

= 0%
m. Tabung 13
Absorbansi tabung 1
% hemolisis = x 100%
Absorbansi standar
0,000
= x 100%
0,760

= 0%
n. Tabung 14
Absorbansi tabung 1
% hemolisis = Absorbansi standar
x 100%
0,000
= x 100%
0,760

= 0%
o. Tabung 15
Absorbansi tabung 1
% hemolisis = x 100%
Absorbansi standar
0,000
= 0,760
x 100%

= 0%
2. Buat Grafik Hasil OFT dari hasil perhitungan kadar hemolisis tiap tabung

Grafik Hasil OFT dari hasil perhitungan kadar


hemolisis tiap tabung
120

100

80

60

40

20

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9

Pertemuan ke 4.

1. Sebutkan 1 kasus atau 2 kasus penyakitnya yang dijumpai pada kelainan jumlah eritrosit
Jawab :
a. Eritrositosis, yaitu kelainan darah yang terkait dengan peningkatan sel darah merah
b. Anemia, yaitu kelainan darah yang terkait dengan penurunan sel darah merah.

2. Sebutkan 1 kasus atau 2 kasus penyakitnya yang dijumpai pada kelainan ukuran eritrosit
a. Mikrosit, yaitu eritrosit memiliki ukuran yang lebih kecil dari pada ukuran normal dapat
dilihat dari diameternya jauh lebih kecil daripada diameter limfosit kecil (10-12 m). Sel
ini biasa ada pada penderita anemi defisiensi besi dan thalasemi.
b. Makrosit, yaitu eritrosit memiliki ukuran yang lebih besar dari ukuran normal dapat dilihat
dari diameternya lebih besar dari inti sel limfosit kecil. Makrosit oval diamati pada anemia
megaloblastic sedangkan makrosit bulat biasanya ditemukan pada penyakit hati.

3. Sebutkan 1 kasus atau 2 kasus penyakitnya yang dijumpai pada kelainan warna eritrosit
a. Hipokromia, eritrosit berwarna pucat berlebihan pada bagian tengah eritrosit, melebihi
sepertiga diameternya. Disebabkan hemoglobinisasi yang tidak adekuat. Pada hipokromia
yang berat lingkaran tepi sel sangat tipis disebut dengan eritrosit berbentuk cincin (anulosit).
Hipokromia sering menyertai krositosis.Ditemukan pada anemia defesiensi (fe), anemia
sideroblastik, Penyakit menahun (mis. gagal gijal kronik), talasemia, Hb-pati (C-E)
b. Polikromasia , eritrosit yang lebih besar dan lebih biru dari eritrosit normal. Keadaan ini
ditemui pada keadaan eritropoesis seperti mielosklerosis, hemopoesis ekstrameduler,
anemia hemolitik, dan anemia pasca perdarahan.

4. Sebutkan 1 kasus atau 2 kasus penyakitnya yang dijumpai pada kelainan bentuk eritrosit.
a. Elliptosis (ovalosit), yaitu eritrosit berbentuk oval atau lonjong. Ditemukan pada:
Elliptositosis herditer (90-95% eritrosit berbentuk ellips), anemia megaloblastic, anemia
hipokromik (gambaran elliptosit tidak >10%), elliptositosis dapat menyolok pada
mielosklerosis.
b. Sel sabit, yaitu eritrosit yang memanjang dan melengkung dengan dua kutup yang runcing.
Ditemukan pada penyakit-penyakit Hb-pati seperti Hb S.

5. Sebutkan 1 kasus atau 2 kasus penyakitnya yang dijumpai pada kelainan benda inklusi eritrosit.
a. Pappenheimer’s bodies, yaitu granul sangat halus dan gelap, terpisah atau bersambungan
dalam sitoplasma eritrosit. sering di daerah pinggir eritrosit, mungkin setara dengan granul
besi dari siderosit. Ditemukan pada anemia sideroblastik, pasca splenektomi, beberapa
anemia hemolitik
b. Howell-Jolly bodies, merupakan sisa pecahan inti eritrosit (DNA) yaitu bagian kromosom
yang dilepaskan oleh sel saat membelah diri, diameter pecahan rata-rata 1μ, berwarna ungu
kehitaman, biasanya tunggal. dalam keadaan normal butir-butir ini dipecahkan oleh limpa.
Ditemukan pada Pasca splenektomi, anemia hemolitik, anemia megaloblastic, kelainan
metabolisme hemoglobin, Steatorrhoe, Osteomyelodisplasia, talasemia, atrofi limpa,
anemia defesiensi asam folat.

Anda mungkin juga menyukai