Disusu oleh :
NIM : 1804078
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, makalah mengenai “Hematology
analyzer” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun kami menyadari
masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada Bapak Agus Supriyanto, ST yang telah
membimbing dan memberikan tugas ini.
Saya sangat berharap semoga adanya makalah ini dapat membantu untuk
lebih mengetahui tentang hematology analyzer. Namun, tidak dapat
dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk kemudian makalah kami ini dapat kami perbaiki
dan menjadi lebih baik lagi.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Darah merupakan sel yang berbentuk cair yang terdiri atas dua bagian
yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis, yaitu
eritrosit, leukosit dan trombosit. Perbandingan volume darah dengan berat
badan adalah 1:12, atau sekitar 5 liter. Darah terdiri dari beberapa jenis
korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah. Bagian 55% yang
lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah
yang disebut plasma darah (Pearce, 2006). Pemeriksaan laboratorium di
perlukan sebagai salah satu penunjang untuk mengetahui penyebab
timbulnya suatu penyakit. Karena itu pemeriksaan laboratorium berperan
penting dalam menentukan diagnosis klinis, salah satu pemeriksaan
laboratorium adalah pemeriksaan hematologi. Pemeriksaan hematologi
merupakan serangkaian uji laboratorium yang terdiri dari beberapa jenis
pemeriksaan, salah satunya adalah pemeriksaan hemoglobin yang rutin
dilakukan di laboratorium klinik maupun Rumah Sakit. Kadar hemoglobin
seseorang dapat berbeda dari orang lainnya (Anonim, 1989).
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Prinsip light scattering adalah metode dimana sel dalam suatu aliran
melewati celah dimanaberkas cahaya difokuskan ke situ (sensing area).
Apabila cahaya tersebut mengenai sel, diletakkan pada sudut-sudut
tertentu akan manangkap berkas-berkas sinar sesudah melewati sel itu.
Alat yang memakai prinsip ini lazim disebut flow cytometri.
2.4 Metode Pengukuran
Jumlah sel WBC, RBC dan PLT dihitung dan dipisahkan dengan Methode
Electrical Impedance , Seperti prinsip Coulter. Metode ini didasarkan pada
perubahan impedance elektrik yang dihasilkan ketika terdapat partikel
yang melewati Aperture pada alat.
2.5 Reagen
2.5.2 Lyse, berfungsi : Memecah dinding sel darah dengan cepat dan
melepaskan hemoglobin dari sel darah Mengkonversi hemoglobin dengan
komplek yang absorbansi nya ditentukan oleh konsentrasi hemoglobin.
3. Alat akan self check, pesan “please wait” akan tampil di layar
4. Tekan bagian atas dari temapt sampel yang berwarna ungu untuk
membuka dan letakkan sampel dalam adaptor
1. Suhu ruangan
2. Lakukan control secara berkala
3. Selalu cek reagen : Diliuent, Rinse, Minidil, Minilyse, dsb.
4. Sampel jangan smapai aglutinasi, gunakan sampel darah yang
sudah ditambahkan antikoagulan. Pastikan tidak ada darah yang
menggumpal karena akan merusak hasil jika terisap.
Check suhu ruang memenuhi suhu pada 18-20 derajat celcius, kondisi
meja harus dari beton dan gunakan termometer.
Check kondisi volume dan kemasan reagent Diluent, Lyse dan Rinse.
Jangan gunakan alat selama 24 jam penuh tanpa istirahat, karena dapat
berakibat kesalahan pencucian alat dan kesalahan keakuratan alat
berkurang.
Gunakan darah kontrol yang masih baru dan tidak expired date.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran