Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TENTANG HEMATOLOGY ANALYZER

Disusun sebagai syarat memenuhi tugas mata kuliah peralatan


laboratorium klinik lanjut

Disusu oleh :

Nama : Reny Kurnia Utami

NIM : 1804078

Mata Kuliah : Peralatan Lab. Klink Lanjut

Dosen Pengampu : Agus Supriyanto, ST

PRODI DIII TEKNIK ELEKTROMEDIK


STIKES WIDYA HUSADA SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, makalah mengenai “Hematology
analyzer” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun kami menyadari
masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada Bapak Agus Supriyanto, ST yang telah
membimbing dan memberikan tugas ini.

Saya sangat berharap semoga adanya makalah ini dapat membantu untuk
lebih mengetahui tentang hematology analyzer. Namun, tidak dapat
dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk kemudian makalah kami ini dapat kami perbaiki
dan menjadi lebih baik lagi.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat


bermanfaat. Saya juga yakin bahwa makalah saya jauh dari kata sempurna
dan masih membutuhkan kritik serta saran dari pembaca, untuk
menjadikan makalah ini lebih baik ke depannya.

Semarang, 21 maret 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakng

Darah merupakan sel yang berbentuk cair yang terdiri atas dua bagian
yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis, yaitu
eritrosit, leukosit dan trombosit. Perbandingan volume darah dengan berat
badan adalah 1:12, atau sekitar 5 liter. Darah terdiri dari beberapa jenis
korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah. Bagian 55% yang
lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah
yang disebut plasma darah (Pearce, 2006). Pemeriksaan laboratorium di
perlukan sebagai salah satu penunjang untuk mengetahui penyebab
timbulnya suatu penyakit. Karena itu pemeriksaan laboratorium berperan
penting dalam menentukan diagnosis klinis, salah satu pemeriksaan
laboratorium adalah pemeriksaan hematologi. Pemeriksaan hematologi
merupakan serangkaian uji laboratorium yang terdiri dari beberapa jenis
pemeriksaan, salah satunya adalah pemeriksaan hemoglobin yang rutin
dilakukan di laboratorium klinik maupun Rumah Sakit. Kadar hemoglobin
seseorang dapat berbeda dari orang lainnya (Anonim, 1989).

Kadar hemoglobin dapat diukur menggunakan spektrofotometer dan


penghitung sel otomatis (hematology analyzer) yang secara langsung
mengukur hemoglobin.

Terdapat beberapa metode pengukuran yang digunakan pada alat


hematology analyzer yaitu elctrical impedance, fotometri, flowcytometry
dan histogram (kalkulasi). Metode fotometrik diintegrasikan ke dalam alat
pengukur hitung sel otomatis menggunakan hematology analyzer.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Pengertian hematology analyzer
1.2.2 Fungsi hematology analyzer
1.2.3 Prinsip dasar hematology analyzer
1.2.4 Prosedur pengoperasian hematologya analyzer
1.2.5 Blok diagram
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui teori dasar dari hematology analyzer
1.3.2 Mengetahui bagaimana prosedur pengoperasian
1.3.3 Mengetahui bagaimana cara mengatasi troubleshooting
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Hematologi Analyzer atau Blood Cell Counter (penghitung sel darah)


adalah alat laboratorium yang biasa digunakan untuk menganalisa
kandungan dalam sel darah atau secara umum digunakan untuk melakukan
perhitungan jumlah sel-sel dalam darah.

Hematology Analyzer adalah alat untuk mengukur sampel berupa


darah. Alat ini biasa digunakan dalam bidang Kesehatan. Alat ini dapat
membantu mendiagnosis penyakit yang diderita seorang pasien seperti
kanker, diabetes, dll.

Alat yang digunakan untuk memeriksa darah lengkap dengan cara


menghitung dan mengukur sel darah secara otomatis berdasarkan
impedansi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel yang di
lewatkan. Mengukur sampel berupa darah. Alat ini biasanya digunakan
dalam bidang kesehatan. Alat ini dapat mendiagnosis penyakit yang
diderita seorang pasien seperti kanker, diabetes, dll. Pemeriksaan
hematologi rutin seperti meliputi pemeriksaan hemoglobin, hitung sel
leukosit, dan hitung jumlah sel trombosit.

2.2 Fungsi Hematology Analyzer

Alat yang digunakan untuk memeriksa darah lengkap dengan cara


menghitung dan mengukur sel darah secara otomatis berdasarkan
impedansi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel
yang  dilewatkan.

Mengukur sampel berupa darah. Alat ini biasanya digunakan dalam


bidang kesehatan. Alat ini dapat mendiagnosis penyakit yang diderita
seorang pasien seperti kanker, diabetes, dll.

Pemeriksaan hematologi rutin seperti  meliputi pemeriksaan


hemoglobin, hitung sel leukosit, dan hitung jumlah sel trombosit.

2.3 Prinsip Dasar

Pengukuran dan penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang


mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan  atau sampel yang
dilewatinya. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip flow cytometer . Flow
cytometri adalah metode pengukuran  (=metri) jumlah dan sifat-sifat sel
(=cyto) yang dibungkus oleh aliran cairan (=flow) melalui celah sempit
Ribuan sel dialirkan melalui celah tersebut sedemikian rupa sehingga sel
dapat lewat satu per satu, kemudian dilakukan penghitungan jumlah sel
dan ukurannya. Alat ini juga dapat memberikan informasi intraseluler,
termasuk inti sel.
Prinsip impedansi listrik berdasarkan pada variasi impedansi yang
dihasilkan oleh sel-sel darah di dalam mikrooperture (celah chamber
mikro ) yang mana sampel darah yang diencerkan dengan elktrolit diluents
/ sys DII akan melalui mikroaperture yang dipasangi dua elektroda pada
dua sisinya (sisi sekum dan konstan ) yang pada masing masing arus listrik
berjalan secara continue maka akan terjadi peningkatan resistensi listrik
(impedansi) pada kedua elektroda sesuai dengan volume sel (ukuran sel)
yang melewati impulst / voltage yang dihasilkan oleh amplifier circuit
ditingkatkan dan dianalisa oleh elektonik system lalu hemoglobin diukur
dengan melisiskan Red Blood Cels (REC) dengan sys. LYSE membentuk
methemoglobin , cyanmethemoglobin dan diukur secara spektrofotometri
pada panjang gelombang 550 nm pada chamber. Has yang didapat
diprintout pada printer berupa nilai lain grafik sel.

Prinsip light scattering adalah metode dimana sel dalam suatu aliran
melewati celah dimanaberkas cahaya difokuskan ke situ (sensing area).
Apabila cahaya tersebut mengenai sel, diletakkan pada sudut-sudut
tertentu akan manangkap berkas-berkas sinar sesudah melewati sel itu.
Alat yang memakai prinsip ini lazim disebut flow cytometri.  
2.4 Metode Pengukuran

2.4.1 Metode Manual

2.4.2 Metode Elektrik Konduksi ( Aperture ) / 3-Diff

Jumlah sel WBC, RBC dan PLT dihitung dan dipisahkan dengan Methode
Electrical Impedance , Seperti prinsip Coulter. Metode ini didasarkan pada
perubahan impedance elektrik yang dihasilkan ketika terdapat partikel
yang melewati Aperture pada alat.

Metode elektrik konduksi, menggunakan prinsip mengukur perubahan


konduktivitas yang terjadi pada saat tiap sel melewati sebuah lubang sel
pada orifice (ruang penghitungan).
Ketika sel darah melewati aperture, perlawanan antara elektroda sejenak
perubahan perubahan tegangan yang sangat kecil terjadi. Instrumen yang
menghitung perubahan kecil sebagai pulsa. Ketinggian pulsa tergantung
pada ukuran sel darah.

2.4.3 Metode Otomatik Optik (flow cytometer)

Metode otomatik optik mendasarkan pada pengumpulan hamburan cahaya


dari sel-sel darah dan mengonversinya ke dalam bentuk pulsa-pulsa listrik
untuk dihitung. Pengukuran dan penyerapan sinar akibat interaksi sinar
yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau sampel
yang dilewatinya. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip flow cytometer.
Flow cytometri adalah metode pengukuran (metri) jumlah dan sifat sel
(cyto) yang dibungkus oleh aliran cairan (flow) melalui celah sempit
Ribuan sel dialirkan melalui celah tersebut sedemikian rupa sehingga sel
dapat lewat satu per satu, kemudian dilakukan penghitungan jumlah sel
dan ukurannya. Alat ini juga dapat memberikan informasi intraseluler,
termasuk inti sell Prinsip light scattering adalah metode dimana sel dalam
suatu aliran melewati celah dimana berkas cahaya difokuskan ke situ
(sensingarea). Metode ini lebih canggih disbanding metode-metode
sebelumnya.

2.5 Reagen

2.5.1 Diluent , berfungsi : Mencairkan whole blood Menstabilkan


membran sel yang berfungsi untuk menghitung secara tepat Mengalirkan
arus ke Aperture/celah pada chamber Mencuci komponen analyzer pada
saat analisis

2.5.2 Lyse, berfungsi : Memecah dinding sel darah dengan cepat dan
melepaskan hemoglobin dari sel darah Mengkonversi hemoglobin dengan
komplek yang absorbansi nya ditentukan oleh konsentrasi hemoglobin.

2.5.6 Rinse, berfungsi : Membilas tabung dan selang-selang Menyediakan


pembentukan meniskus yang tepat dalam tabung metering dan
mempertahankannya selama setiap siklus analisis
2.5.7 E-Z Cleanser, befungsi : The E-Z cleaner is an enzyme-based
isotonic, larutan pembersih dan pembasah yang di formulasikan untuk
membersihkan fluidic lines (jalur cairan/tubing) and baths.

2.5.8 Probe Cleanser The probe cleanser is an alkaline cleaning solution


yang diformulasikan untuk membersihkan celah-celah dan mensterilkan
jalur fluidic.

2.5.9 Controls and Calibrators Kontrol dan kalibrator digunakan untuk


memverifikasi keakuratan saat alat beroperasi dan mengkalibrasi analyzer
Kontrol disini berberntuk darah yang sudah adanilainya yang digunakan
untuk memverifikasi bahwa analyzer berfungsi dengan baik, darah
tersebut tersedia di 3 tingkatan yaitu Low, Medium, High

2.6 Blok Diagram

Dilution blok akan menyedot sample dan reagent. Sample dan


reagent masuk ke dalam Mixer chamber, di mana fungsi dari mixer
chamber adalah tempat dimana untuk mencampur sample dengan reagent.
Reagent yang digunakan ada 2, yaitu Diluent dan Lyse. Diluent berfungsi
untuk memisahkan RBC, sedangkan lyse untuk memisahkan WBC. Dari
mixer chamber menuju ke chamber berikutnya sesuai dengan sel yang
akan di hitung. RBC chamber untuk menghitung sel darah merah serta
WBC chamber digunakan untuk menghitung sel darah putih dan
hemoglobin. Pada perhitungan hemoglobin prinsip yang digunakan seperti
pada spektrofotometer, yaitu menghitung absorban saja atau warna darah
Pada masing-masing chamber terdapat 2 elektroda positif dan negatif. Dari
elektroda tersebut maka dapat diperoleh data berupa sinyal tegangan yang
ekivalen dengan jumlah sel yang dihitung. Data kemudian masuk ke
master board untuk diproses, sehingga dihasilkan suatu data Selanjutnya
data tersebut dikirim ke rangkaian interface dan ditampilkan pada display.
Dari rangkaian interface kita bisa menghubungkan ke printer untuk
mencetak hasil pemeriksaan atau dihubungkan ke komputer.

2.7 Bagian-bagian hematology analyzer


2.8 Prosedur Pengopersian Alat

1.    Hubungkan kabel power ke stabilisator (stavo)

2.    Hidupkan alt (saklar on/off ada du sisi kanan atas alat)

3.    Alat akan self check, pesan “please wait” akan tampil di layar

4.    Alat akan secara otomatis melakukan self check kemudian


background check

5.    Pastikan alat pada ready

2.9 Cara Pemeriksaan Sample darah

1.    Sampel darah harus dipastikan sudah homogen dengan antikoagulan

2.    Tekan tombol Whole Blood “WB” pada layar

3.    Tekan tombol ID dan masukkan no sampel, tekan enter

4.    Tekan bagian atas dari temapt sampel yang berwarna ungu untuk
membuka dan letakkan sampel dalam adaptor

5.    Tutup tempat sampel dan tekan “RUN”

6.    Hasil akan muncu pada layar secara otomatis

7.    Mencatat hasil pemeriksaan. 

2.10 Cara Perawatan

Cara perawatan hematologi analyzer adalah dengan menyimpan


dengan baik di tempat yang datar dan kering. Alatnya pun harus dijaga
dalam keadaan kering jika tidak digunakan untuk tetap menjaga keawetan
alat. Kebersihannya pun penting juga dijaga agar ketelitiannya tetap
terjaga.
Inilah yang harus diperhatikan oleh konsumen karena ada beberapa alat-
alat yang bisa dikatakan “bandel”. Namun sebandel-bandelnya alat
tersebut, tetap saja harus mendapatkan perhatian khusus seperti :

1.   Suhu ruangan
2.  Lakukan control secara berkala
3.  Selalu cek reagen : Diliuent, Rinse, Minidil, Minilyse, dsb.
4.  Sampel jangan smapai aglutinasi, gunakan sampel darah yang
sudah ditambahkan antikoagulan. Pastikan tidak ada darah yang
menggumpal karena akan merusak hasil jika terisap.

2.11 Trouble Shooting

Periksa teknik sampling dan jenis spesimen yang digunakan.

Check suhu ruang memenuhi suhu pada 18-20 derajat celcius, kondisi
meja harus dari beton dan gunakan termometer.

Check cara penyimpanan dan lama penyimpanan.

Lakukan homogenisasi sebelum mengukur minimal 1 menit dan lebih


bagus lagi setelah sampling masukkan darah dengan penggiling khusus.
Perhatian alat yang digunakan bukan jenis “pengocok darah” tapi yang
digunakan merupakan “penggiling darah”. Harus membedakan kedua kata
ini.

Pastikan alat telah di warm up dan telah dibuat background.

Check kondisi volume dan kemasan reagent Diluent, Lyse dan Rinse.

Lakukan pencucian setiap 20 sampel running.


Lakukan pemeliharaan dengan menggunakan larutan pencuci hipoklorit
setiap minggu.

Lakukan setiap 2 minggu sekali atau sebulan sekali menggunakan larutan


enzim digestif (EZ cleanser) untuk menghancurkan sisa bekuan atau sisa
pembuangan darah yang tidak sempurna.

Jangan gunakan alat selama 24 jam penuh tanpa istirahat, karena dapat
berakibat kesalahan pencucian alat dan kesalahan keakuratan alat
berkurang.

Gunakan darah kontrol yang masih baru dan tidak expired date.

Konsultasikan hasil printout hematology analyzer dengan staf ahli


laboratorium dan atau DSPK bila mencurigakan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hematology


analyzer alat untuk mengecek sampel darah untuk mengetahui penyakit
apa yang diderita pasien. Dimana sel-sel tersebut akan dihitung

3.2 Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya


penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah
di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di
pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap
penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan
makalah yang telah di jelaskan.

Anda mungkin juga menyukai