“ELECTROLIT ANALYZER”
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia, dan hidayah-
Nya, sehingga makalah mengenai “Electrolit Analyzer” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Kami
menyadari masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada Bapak Bagya Mujianto, S.Pd.,M. Kes selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah
Instrumentasi II. Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan
informasi mengenai alat laboratorium Electrolit Analyzer
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
dosen pembimbing agar kedepannya makalah kami dapat lebih baik lagi. Demikian yang dapat
kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penyusun
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Elektrolite Analyzer ......................................................... 6
2.2 Prinsip Kerja Alat Elektrolite Analyzer ............................................ 8
2.3 Karakteristik Alat Elektrolit Analyzer ............................................... 9
2.4 Cara Penggunaan Alat Elektrolite Analyzer ..................................... 10
2.5 Cara Perawatan Alat Elektrolite Analyzer ......................................... 10
2.6 Cara Kalibrasi Alat Elektrolite Analyzer ........................................... 11
2.7 Manfat Pemeriksaan Electrolit ........................................................... 12
2.8 Jenis Electrolit Analyzer .................................................................... 16
3
4
BAB I
PEMBAHASAN
Elektrolit berperan penting dalam tubuh manusia, karena hampir semua proses
metabolisme dalam tubuh manusia dipengaruhi oleh elektrolit (Tiezt et al., 1996; Sacher
and Pherson, 2004). Elektrolit diperlukan untuk memelihara potensial elektrokimiawi
membran sel yang akhirnya dapat mempengaruhi fungsi saraf, otot, serta aktivitas sel
seperti sekresi, kontraksi, dan berbagai proses metabolik lain (Sacher and Pherson,2004).
Pemeriksaan elektrolit yang sering diminta oleh para klinisi untuk menilai
keseimbangan kadar elektrolit dalam tubuh adalah pemeriksaan Na, K, dan Cl. Kalium
merupakan analit kimia yang penting karena kelainannya dapat segera mengancam nyawa,
sehingga kesalahan pengukuran dapat menimbulkan konsekuensi serius apabila terapi
didasarkan pada hasil yang tidak akurat (Sacher and Pherson, 2004; Wingo,1997).
Dalam kimia, elektrolit adalah setiap zat yang mengandung ion bebas yang membuat
substansi elektrik konduktif. Elektrolit yang paling khas adalah solusi ionik, tetapi
elektrolit cair dan elektrolit padat juga mungkin.
Elektrolit umumnya ada sebagai solusi dari asam, basa atau garam. Selain itu,
beberapa gas dapat bertindak sebagai elektrolit pada kondisi suhu tinggi atau tekanan
rendah. Larutan elektrolit juga dapat hasil dari pembubaran beberapa polimer biologis
(misalnya, DNA, polipeptida) dan sintetis (misalnya, sulfonat polistirena), polielektrolit
disebut, yang mengandung dibebankan kelompok fungsional.
5
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pengertian alat elektrolite analyzer!
2. Jelaskan prinsip kerja alat elektrolite analyzer!
3. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian alat elektrolite analyzer!
4. Sebutkan cara penggunaan atau prosedur kerja alat elektrolite analyzer!
5. Sebutkan cara perawatan alat elektrolite analyzer!
6. Sebutkan cara kalibrasi alat elektrolite analyzer!
1.3 TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui apa itu alat elektrolite analyzer.
2. Mengetahui prinsip kerja alat elektrolite analyzer.
3. Mengetahui bagian-bagian serta fungsi dari bagian alat elektrolite analyzer.
4. Mengetahui cara penggunaan atau prosedur kerja alat elektrolite analyzer.
5. Mengetahui cara perawatan alat elektrolite analyzer.
6. Mengetahui cara kalibrasi alat elektrolite analyzer.
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin,
sehingga dapat memenuhi tugas Instrumentasi II yang diberikan dan sebagai sarana media
pembelajaran serta menambah wawasan pengetahuan.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar
Easylite Elektrolyt Analyzer.
7
Internal elektroda cairan dan sampel perbedaaan
antara konsentrasi ion akan bekerja pada kedua sisi
elektroda film ditegangan elektrokimia menciptakan,
melalui tegangan tinggi dari konduktansi dari elektroda
internal untuk menyebabkan penguat, elektroda referensi
juga menyebabkan lokasi penguat.
Elektrolyte umunnya ada sebagai solusi dari asam,
basa atau garam. Selain itu beberapa gas dapat bertindak
sebagai elektrolit pada kondisi suhu tinggi atau tekanan
rendah. Larutan elektrolit juga dapat hasil dari pembubaran
beberapa polimer biologis (misalnya DNA, polipepyida)
dan sintesis (misalnya sulfonat polistirena), polielektrolit disebut yang mengandung
dibebankan kelompok fungsional.
Elektrolit dalam larutan dapat digambarkan sebagai terkonsentrasi jika memiliki
konsentrasi tinggi ion, atau encer jika memiliki konsentrasi rendah. Jika proporsi yang
tinggi dari berdisosiasi terlarut ke bentuk ion bebas, elektrolit kuat; jika sebagian besar zat
terlarut tidak memisahkan, elektrolit lemah. Sifat-sifat elektrolit dapat dieksploitasi dengan
menggunakan elektrolisis untuk mengekstrak unsure-unsur dan senyawa yang terkandung
dalam solusi.
Dalam Pengujian Kimia alat Elektrolit analyzer digunakan untuk mengukur
konsentrasi kimia. Terutama nilai-nilai yang menunjukkan konsentrasi total, dan beberapa
di bawah ini adalah:
a. Karbon Dioksida (CO2)
b. Karbon Monoksida (CO)
c. Nitrogen (N)
d. Lipid (Trigliserida, total kolesterol, HDL / LDL)
e. TSH (Thyroid)
f. T3 bebas / T4
g. Tiroglobulin (Tg)
h. PH
i. Tekanan parsial oksigen (PO)
8
j. Karbon dioksida tekanan parsial (PCO2)
Jumlah kalsium dan magnesium biasanya diukur dengan prosedur kolorimetri disebut
tes mengikat pewarna. Kalsium dipindahkan dari protein dengan asam encer atau alkali dan
bereaksi dengan pewarna (Arsenazo III atau complexone cresolphthalein) untuk
membentuk produk berwarna. Ketika crosolphthalein complexone digunakan, 8-
hydroxyquinoline ditambahkan untuk mengikat magnesium yang juga bereaksi dengan
pewarna ini. Magnesium umumnya diukur dengan reaksinya dengan pewarna yang disebut
calmagite. Sebuah kalsium chelator seperti EGTA ditambahkan untuk mencegah gangguan
9
dari kalsium. Kalsium dan magnesium dapat diukur dengan spektrofotometri serapan atom.
Prosedur ini lebih kompleks daripada metode kolorimetri, tetapi juga lebih akurat. Fosfor
diukur dengan mereaksikan dengan amonium molibdat pada pH asam. Laju pembentukan
amonium fosfomolibdat diukur pada 340 nm dan sebanding dengan konsentrasi fosfor
anorganik (mono-dan dihidrogen fosfat) dari sampel.
10
17. Kemiringan dan mencegat disesuaikan untuk memastikan akurasi dan
linearitas.
18. Alert pemeliharaan elektroda.
19. Wadah tertutup untuk kedua mengkalibrasi dan limbah, yang mencegah polusi bio-
organik.
20. Autosampuller Volume: 39 sampulles
11
2.6 CARA KALIBRASI ELECTROLIT ANALYZER
Kalibrasi adalah proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur dengan
cara membandingkannya dengan standar/tolak ukur. Kalibrasi diperlukan untuk
memastikan bahwa hasil pengukuran yang dilakukan akurat dan konsisten dengan
instrumen lainnya. Adapun kalibrasi alat elektrolite analyzer adalah sebagai berikut :
1. Tekan CAL 1
2. Tekan CAL 2
3. Alat dalam keadaan kondisi ready
Tiap elektrolit memiliki peran penting dan spesifik dalam tubuh kita. Namun terkadang,
jumlah elektrolit dalam tubuh kita bisa berkurang atau berlebih. Hal tersebut terjadi karena
jumlah air dalam tubuh kita berubah, bisa disebabkan oleh kekurangan cairan, mengonsumsi
obat-obatan tertentu, atau menderita suatu penyakit. Manfaat electrolit berdasarkan jenisnya
yaitu sebagai berikut :
Sedangkan kekurangan sodium, atau disebut juga hiponatremia, dapat terjadi karena
tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat atau luka bakar; muntah atau diare; terlalu
banyak mengonsumsi cairan; kecanduan alkohol; mengonsumsi obat tertentu seperti obat
diuretik, obat kejang; menderita gizi buruk, kelainan tiroid, kelainan hipotalamus, kelainan
12
kelenjar adrenal, gagal ginjal, gagal jantung, gagal hati, atau mengalami penyakit yang
mengganggu hormon antidiuretik (SIADH).
Kalsium
Kalsium merupakan mineral penting yang digunakan oleh tubuh untuk menstabilkan
tekanan darah, mengendalikan kontraksi otot rangka, membangun tulang dan gigi yang kuat,
berperan dalam penghantaran impuls saraf dan gerakan otot, serta membantu proses pembekuan
darah.Kelebihan kalsium disebut hiperkalsemia, dan kondisi ini bisa terjadi apabila kita
menderita hiperparatiroidisme; penyakit ginjal; gangguan tiroid; penyakit paru-paru seperti
tuberkulosis atau sarkoidosis; beberapa jenis kanker; mengonsumsi suplemen vitamin D,
kalsium, atau antasida secara berlebihan; atau minum obat litium dan teofilin. Sedangkan
kekurangan kalsium dapat disebabkan oleh gagal ginjal, hipoparatiroidisme, kekurangan vitamin
D, pankreatitis, kanker prostat, gangguan pencernaan, dan obat tertentu termasuk heparin, obat
osteoporosis, dan obat antiepilepsi.
Manfaat kalium adalah untuk mengatur fungsi jantung dan tekanan darah, membantu
hantaran rangsang saraf, kontraksi otot, kesehatan tulang, dan keseimbangan elektrolit; serta
menjaga kesehatan saraf dan otot. Dalam darah, jumlah kalium normal berada di kisaran 3,5-5
milimol/liter (mmol/L).
Kekurangan kalium disebut hipokalemia. Dapat terjadi pada orang yang memiliki gangguan
makan; menderita diare, muntah parah, atau dehidrasi; minum obat pencahar, diuretik, atau
kortikosteroid. Sedangkan hiperkalemia adalah kondisi di mana jumlah kalium dalam darah
berlebih, biasanya disebabkan oleh dehidrasi parah, gagal ginjal, asidosis berat, minum obat
penurun tekanan darah atau diuretik, atau karena kadar hormon kortisol dalam tubuh terlalu
rendah.
13
Klorida
Klorida dibutuhkan untuk membantu keseimbangan elektrolit atau cairan tubuh, menjaga
asam/basa (pH) tubuh, dan penting untuk pencernaan. Tubuh dapat mengalami hipokloremia
(kekurangan klorida) akibat gagal ginjal akut, terlalu banyak berkeringat, muntah, menderita
gangguan makan, gangguan kelenjar adrenal, cystic fibrosis, atau karena disengat kalajengking.
Sedangkan hiperkloremia (kelebihan klorida) bisa terjadi akibat dehidrasi parah, gangguan
kelenjar paratiroid, gagal ginjal, atau menjalani cuci darah. Kadar klorida yang normal adalah
98-108 mmol/L.
Magnesium
Magnesium merupakan mineral elektrolit penting untuk produksi DNA dan RNA,
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengatur kadar glukosa darah, menjaga irama atau ritme
jantung, serta berkontribusi pada fungsi saraf dan kontraksi otot. Magnesium juga dapat
memperbaiki kualitas tidur pada penderita insomnia. Kelebihan magnesium atau
hipermagnesemia biasanya terjadi pada pasien penyakit Addison atau penderita penyakit ginjal
stadium akhir. Dan tubuh dapat kekurangan magnesium (hipomagnesemia) karena gagal jantung,
keringat berlebihan, diare kronis, gangguan pencernaan, kecanduan alkohol, atau minum obat
seperti diuretik dan antibiotik.
Fosfat
Bersama dengan kalsium, fosfat bertugas menguatkan tulang dan gigi, serta membantu
sel menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan.
Kekurangan fosfat (hipofosfatemia) biasanya diakibatkan oleh kelenjar paratiroid yang terlalu
aktif, kekurangan vitamin D, kelaparan, luka bakar parah, penyalahgunaan alkohol akut, atau
obat-obatan tertentu. Sementara kelebihan fosfat (hiperfosfatemia), biasanya terjadi karena
cedera otot parah, kelenjar paratiroid kurang aktif, gagal nafas, penyakit ginjal kronis, kadar
kalsium rendah, sedang menjalani pengobatan kanker, dan minum obat pencahar yang
mengandung fosfat secara berlebihan.
14
Bikarbonat
Mineral yang kadar normalnya 22-30 mmol/L ini berfungsi membantu tubuh
mempertahankan pH yang sehat, mengatur kadar cairan tubuh dan mengatur fungsi jantung.
Gangguan pada jumlah bikarbonat dalam darah bisa disebabkan oleh gangguan pernapasan,
gagal ginjal, dan penyakit metabolik.
Gangguan elektrolit ringan bisa saja tidak menimbulkan gejala. Gejala akibat gangguan
elektrolit seringkali muncul ketika sudah masuk dalam derajat yang lebih berat. Gejala-gejala
yang dapat terjadi gangguan elektrolit yaitu:
mual muntah
lemas
bengkak pada tubuh
detak jantung cepat (dada berdebar)
keram atau kelemahan otot
sakit kepala
kejang
penurunan kesadaran
koma
15
2.8 JENIS ELECTROLIT ANALYZER
Neo-ISE tipe A Analyzer Selektif Ion Neomedica dengan pengujian ekonomis yang
ditandai dengan konsumsi reagen rendah, pengoperasian mudah, dan perawatan minimal.
Dengan opsi bekerja dalam mode manual dan otomatis penuh dengan autosampler, alat analisis
ini memenuhi kebutuhan laboratorium kecil serta fasilitas dengan jumlah sampel besar per hari.
Penganalisis elektrolit tipe Neo-ISE didasarkan pada prinsip pengukuran langsung ISE, dan
dengan mencapai sebanyak 144 sampel / jam, penganalisis ini memberikan hasil yang cepat dan
akurat. Ini adalah model dasar alat analisis ISE dengan elektroda Na, K dan Cl yang dapat
mengukur parameter ini dalam darah lengkap, serum, plasma atau urin encer, yang semuanya
dapat digunakan sebagai sampel.
Dengan pemeliharaan minimum yang diperlukan oleh penganalisa ini, perkiraan umur
elektroda adalah 1 hingga 2 tahun. Selain mode manual, alat analisis ini juga dapat bekerja dalam
mode otomatis penuh dengan autosampler, yang dapat dipasang dengan mudah oleh pengguna.
Ada kemungkinan untuk menempatkan sampel darurat pada 5 posisi yang ditandai dengan jelas
setiap saat, juga. Desain baru yang menarik, ringkas, dan mudah digunakan menjadikan analisa
ini pilihan yang sempurna untuk berbagai institusi kesehatan.
16
2. Hy – Lyte 300
Hy-lyte 300 Electrolyte Analyzer berfungsi mengetahui ada tidaknya gangguan jumlah
elektrolit dalam tubuh dengan teknologi selektivitas ion elektroda yang digunakan. Prinsip kerja
alat ini sesuai Hukum Nernst dengan menguji konsentrasi ion dalam sampel yang mengalami
perbedaan potensial elektrik dari ion selektif pada elektroda saat pengujian sampel.
Spesifikasi Produk :
17
Alat Ukur Elektrolit AMTAST CBS-400 biasanya digunakan dalam dunia kedokteran
maupun penelitian. Alat ukur ini telah dirancang dan dibuat oleh AMTAST, yaitu brand yang
sudah terkenal dalam dunia pengujian dan pengukuran. Alat uji ini sangat berkualitas, dan dapat
menguji dengan sangat tepat dan akurat. Perangkat ini sudah dilengkapi dengan layar LCD yang
dapat menampilkan hasil pengujian dengan jelas.
Metode: Multi-Biosensor
Ukuran Sampel: 120-150μl, Plasma, Serum, larutan encer dan larutan urin
Kecepatan: 80 tes / jam
Ukur lingkup dan presisi
Kinerja: K + , Na + , Cl- , Ca2+ , pH
18
Slope (mV) : K + : 40 – 70 ; Na + : 40 – 70 ; Cl- : -40 – (-70) ; Ca2+ : 15 – 35 ; pH : 35
– 70
Rentang Deteksi (mmol / L): K + : 0.50 – 10.00 ; Na + : 80.0 – 200.0 ; Cl- : 50.0 – 200.0
; Ca2+ : 0.10 – 4.00 ; pH : 4.00 – 9.00
Presisi (CV): K + , Na + , Cl- : ≤1.0% ; Ca2+ : ≤1.5% ; pH : ≤1.0%
Resolusi (mmol / L): K +: 0,01 ; Na +: 0,1 ; Cl-: 0,1 ; Ca2+ : 0.01 ; pH : 0.01
Printer: Printer thermal dalam
Expand Fungsi: Konektor Standar RS232, bisa terhubung dengan komputer pusat
Kondisi suhu :10 – 30ºC ; RH: <70%
Daya: AC110 – 220V, 50Hz, 150W
Ukuran & Berat: 44 x 26 x 47cm, 26 x 20 x 30cm, 10KG
Alat electrolit Cornley K – Lite 3 adalah sebuah alat penunjang dalam laboratorium
klinik yang didukung oleh larutan – larutan electrolit yang mempunyai guna untuk mengubah
suatu larutan.
19
Berikut kelebihan alat Cornley K – Lite 3
Mudah pengoperasiannya
Memiliki mode sleep sehingga reagen tidak boros
Sample type : olasma heparin, serum, urine
Reagensia : pack practice and compack
20
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Electrolyte analyzer merupakan alat yang digunakan untuk pemeriksaan hematologi
klinik, mengetahui kadar hemoglobin, leukosit, trombosit, dan hematokrit pada klien.
Elektrolit analyzer telah menggunakan metode ion elektroda selektif untuk mencapai
pengukuran tepat dari pengujian.Sample yang digunakan adalah dari plasma atau serum
darah dan urine pasien.
Adapun cara pengukuran alat ini adalah dengan menggunakan elektrode selektif ion
atau ISE (Ion Selective Electrode). Dimana pada alat ini ada 4 buah elektrode yaitu
Na+ elektrode K+ elektrode, Cl- elektrode dan Referens elektrode. Elektrolit analyzer dapat
mendeteksi ion garam anorganik, ion kalsium sampel bahan kecil.
3.2 SARAN
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun sehingga dalam
pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik.
21
DAFTAR PUSTAKA
22