Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMERIKSAAN MENGGUNAKAN ALAT POCT

DOSEN : CHRISTINA ARY YUNIARTI, SKM, M.KES

KELOMPOK : 7 (TUJUH)

DISUSUN OLEH:

Julius Jibrael T.K. (02522059) Kusma Dwi Yuristika (02522064)

Junior Maulidiansyah (02522060) Leoni Yubetji D.P. (02522065)

Kevin Harris Firdaus (02522062) Lia Anjani (02522066)

Kristianus Edwin B.M (0252263)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SEMARANG

PRODI D3 ELEKTROMEDIS

2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa, yang telah
melimpahkan rahmat dan nikmat serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini. Dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Klinik, dan
untuk memperdalam atau menambah wawasan tentang Pemeriksaan Menggunakan

Penyusunan makalah ini tidaklah mungkin terwujud apabila tidak mendapat bantuan dari
semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Sebagai
penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata
bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Semarang, 29 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN...............................................................................................3

2.1 Pengertian .......................................................................................................3


2.2 Teknologi Mengukur dalam Alat POCT.........................................................4
2.3 Cara Kerja Alat POCT.....................................................................................5
2.4 Komponen Alat POCT....................................................................................6
2.5 Pemeliharaan Alat POCT6................................................................................
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Alat POCT..........................................................6

BAB III : PENUTUP.......................................................................................................8

3.1 Kesimpulan......................................................................................................8
3.2 Saran................................................................................................................8

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Cara Kerja Alat POCT.......................................................................5

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini, banyak alat pemeriksaan kesehatan mandiri yang menggunakan metode POCT,
seperti pemeriksaan Kolesterol Total, Gula Darah, Asam Urat, Skrining Narkoba, Tes
Kehamilan, Pemeriksaan Urine metode Carik Celup, Rapid Cardiac Marker, Analisa Gas
Darah dan Elektrolit, dan Pemeriksaan Hemoglobin. Pemeriksaan menggunakan alat
tersebut dapat dilakukan oleh perawat atau tenaga kesehatan lain yang tidak memiliki latar
belakang pendidikan laboratorium klinis, akan tetapi belum ada ketetapan mengenai
ketentuan pengguna yang berhak menggunakan alat POCT.
Harga yang ditawarkan untuk alat tersebut tergolong terjangkau yaitu sekitar 300-600
ribu, sehingga pemeriksaan menggunakan alat ini lebih mudah dan murah dilakukan.
Metode pemeriksan kesehatan yang sering digunakan adalah metode POCT (Point-Of-Care-
Testing), karena menggunakan sampel darah yang lebih sedikit. Pemeriksaan metode POCT
(Point-Of-Care-Testing) bertujuan untuk melakukan skrining awal terhadap masalah
kesehatan yang mungkin muncul di masyarakat dan hasil pemeriksaannya dapat diketahui
sesegera mungkin sehingga dapat membantu menentukan tindakan yang diberikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu POCT (Point OF Care Testing)?
2. Apa saja Teknologi yang digunakan dalam menggukur kadar kimia darah dalam sebuah
alat POCT?
3. Bagaimana Cara kerja POCT ?
4. Komponen apa saja yang terdapat dalam alat POCT?
5. Kelebihan dan Kekurangan alat POCT?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu POCT

1
2. Mengetahui apa saja Teknologi yang digunakan dalam menggukur kadar kimia darah
dalam sebuah alat POCT
3. Mengetahui Bagaimana cara kerja POCT
4. Mengetahui komponen apa saja uang terdapat dalam POCT
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan alat POCT

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Definisi Point of Care Testing (POCT) atau disebut juga Bedside Test didefinisikan
sebagai pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di dekat pasien di luar laboratorium
sentral, baik pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap. Menurut kriteria dari CLIA
(Clinical Laboratory Improvement Amendement), POCT pada umumnya dibagi menjadi 2
kategori berdasarkan kompleksitasnya yaitu “waive” dan “non-waive”.

Yang dimaksud dengan waive test adalah pemeriksaan non kritis yang disetujui oleh
FDA untuk penggunaan di rumah, menggunakan metode yang sederhana dan cukup akurat
serta tidak beresiko untuk membahayakan pasien bila hasil pemeriksaan tidak tepat.
Sedangkan non-waive test adalah pemeriksaan yang cukup kompleks di mana pemeriksaan
yang dilakukan membutuhkan pengetahuan minimal teknologi dan pelatihan untuk
menghasilkan pemeriksaan yang akurat, langkah-langkah pengoperasian secara otomatis
dapat dengan mudah dikontrol dan membutuhkan interpretasi minimal.

Nama lain POCT adalah “near patient testing”, “patient self testing”, “rapid testing”, atau
“bedsite testing”. Pemeriksaan yang seringkali menggunakan metode POCT adalah
pemeriksaan kadar gula darah, HbA1c, gas darah, kadar elektrolit, marker jantung, marker
sepsis, urine dipstik, koagulasi (PT / INR), Hemoglobin darah, tes kehamilan dan ovulasi.
Keuntungan penggunaan POCT yang utama adalah kecepatan.

Meskipun POCT di rumah sudah banyak digunakan, 70 % POCT terletak di rumah sakit,
ruang praktek dokter, dan lokasi lain-lain, dan segmen ini diperkirakan akan bertumbuh
sekitar 15,5 % pertahun, terutama untuk penggunaan di rumah. Semakin canggihnya
peralatan POCT, banyak pihak telah mencoba memakai fasilitas ini tanpa pemahaman teknis
penggunaannya. Padahal penggunaan alat-alat laboratorium, termasuk POCT, tanpa
pengetahuan yang ada kuat akan menyebabkan kesalahan pengeluaran hasil, yang akhirnya
membahayakan nyawa pasien.

3
Gagasan yang melatar belakangi adanya POCT adalah untuk mempermudah dan
mempercepat pemeriksaan laboratorium pasien sehingga hasil yang didapat akan
memberikan pengambilan keputusan klinis secara cepat oleh dokter. Pada saat ini terdapat
beberapa POCT antara lain : Pemeriksaan Gula Darah, Analisa Gas Darah dan Elektrolit,
Pemeriksaan Koagulasi Rapid (Prothombin Time/INR), Rapid Cardiac Marker, Skrining
Narkoba, Pemeriksaan Urine metode Carik Celup, Tes Kehamilan, Analisa Darah Samar
pada Feses, Pemeriksaan Hemoglobin, Pemeriksaan Asam Urat serta Pemeriksaan
Kolesterol Total. Instrumen POCT didesain portable (mudah di bawa kemana-mana) serta
mudah dioperasikan.

Tujuannya adalah untuk mempermudah pengambilan sampel (karena hanya


membutuhkan sampel yang sedikit) dan memperoleh hasil pada periode waktu yang sangat
cepat atau dekat dengan lokasi sehingga perencanaan pengobatan dapat dilakukan sesuai
kebutuhan sebelum pasien pergi. Lebih murah, lebih cepat, lebih kecil dan lebih "pintar"
itulah sifat yang ditempelkan pada alat POCT sehingga penggunaannya meningkat dan
menyebabkan cost effective untuk beberapa penyakit salah satunya adalah Asam Urat.
POCT bukanlah pengganti layanan laboratorium konvensional, melainkan layanan tambahan
untuk sebuah laboratorium klinik.

Dalam operasinya, layanan ini dilaksanakan di dekat pasien, namun pertanggung jawaban
dan operasinya tetap dilakukan oleh petugas yang berwenang dari Laboratorium Klinik. Hal
ini selain untuk tetap menjamin kualitas dari hasil yang diberikan, juga untuk menjamin
bahwa hasil yang didapat tetap tercatat dalam sistem informasi laboratorium (SIL), karena
alat-alat POCT saat ini umumnya belum terkoneksi langsung dengan SIL. Kalibrasi dan
kontrol terhadap alat yang digunakan dilakukan oleh petugas laboratorium klinik dengan
prosedur yang telah ditetapkan dan dibandingkan dengan hasil dari peralatan standar yang
ada di laboratorium klinik.

2.2 Teknologi Mengukur dalam Alat POCT

4
Ada beberapa teknologi yang digunakan untuk mengukur kadar kimia darah dalam
sebuah alat POCT. Dua teknologi yang sering digunakan adalah amperometric detection dan
reflectance.

1) Amperometric detection adalah metode deteksi menggunakan pengukuran arus listrik


yang dihasilkan pada sebuah reaksi elektrokimia. Ketika darah diteteskan pada strip, akan
terjadi reaksi antara bahan kimia yang ada di dalam darah dengan reagen yang ada di
dalam strip. Reaksi ini akan menghasilkan arus listrik yang besarnya setara dengan kadar
bahan kimia yang ada dalam darah.

2) Reflectance (pemantulan) didefinisikan sebagai rasio antara jumlah total radiasi (seperti
cahaya) yang dipantulkan oleh sebuah permukaan dengan jumlah total radiasi yang
diberikan pada permukaan tersebut. Prinsip ini digunakan pada sebuah instrumen POCT
dengan membaca warna yang terbentuk dari sebuah reaksi antara sampel yang
mengandung bahan kimia tertentu dengan reagen yang ada pada sebuah test strip. Reagen
yang ada pada tes strip akan menghasilkan warna dengan intensitas tertentu yang
berbanding lurus dengan kadar bahan kimia yang ada di dalam sampel. Selanjutnya
warna yang terbentuk dibaca oleh alat dari arah bawah strip.

2.3 Cara Kerja Alat POCT


1. Siapkan Alat Point Of Care Testing (POCT) dan darah kapiler (whole blood)
2. Mengambil 1 strip, masukkan pada alat pengukur dan secara otomatis alat akan hidup.
3. Layar akan menampilkan nomor kode strip, yakinkan nomor kode sama dengan kode
pembungkus strip. Kemudian akan terlihat gambar tetesan darah.
4. Meneteskan darah sampel pada zona reaksi pada tes strip.
5. Dalam hitungan ke 30 detik, layar akan menampilkan hasil pemeriksaan.

5
Gambar 2.1 Cara Kerja Alat POCT
2.4 Komponen Alat POCT

1. Alat analiser (otomatis, atau visual)

2. Reagen (umumnya berupa reagen kering)

3. Bahan Kontrol (untuk quality control/QC)

4. Kalibrator (berupa angka yang dimasukkan secara manual atau otomatis berupa kode
chip)

2.5 Pemeliharaan Alat POCT

Pada umumnya cukup mudah dan tidak memerlukan perawatan khusus, karena
bentuknya yang sangat kecil sehingga tidak memerlukan tempat yang luas. Tapi harus
diperhatikan cara penyimpanannya (pengaruh suhu, kelembaban, getaran, guncangan dan
benturan). 

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Alat POCT

a) Kelebihan Alat Point of Care Testing (POCT)

1. Hasilnya cepat sehingga diagnosis dapat segera ditegakkan, tindakan/pengobatan


segera dapat diberikan yang akan mengurangi waktu perawatan.

2. Mudah digunakan dapat dilakukan oleh perawat, pasien dankeluarganya untuk


monitoring pasien. 

3. Volume sampel yang dipakai lebih sedikit

6
4. Bisa dilakukan bed side

5. Alat lebih kecil/tidak perlu ruangan khusus

6. Bisa dibawa/mobile

b) Kekurangan Alat Point of Care Testing (POCT) 

1. Presisi dan akurasi kurang baik bila dibandingkan dengan metode rujukkan 

2. Kemampuan pengukuran terbatas

3. Dipengaruhi oleh suhu, kelembabab, hematokrit, dan dapat terjadi interferensi dengan
zat tertentu

4. Pra analitik sulit dikontrol bila yang melakukan buka orang yang kompeten

5. Pemantapan mutu internal kurang diperhatikan dan sulit terdokumentasi. Hasil sulit
terdokumentasi terutama bila dilakukan di rumah.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

POCT adalah pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di dekat pasien di luar


laboratorium sentral, baik pasien rawat jalan maupun rawat inap dan alat POCT ini
menggunakan pengukuran sel dimana reaksi tertentu dapat berlangsung, sel ini dapat berupa
matriks yang berpori, bilik atau suatu permukaan (permukaan).

3.2 Saran

Agar dapat menambah wawasan , dalam penerapan ilmu yang didapatkan mari mencari
lebih banyang referensi tentang alat POCT didalam jurnal lain, maupun buku-buku yang
terkait.

8
DAFTAR PUSTAKA

RitaSangidah.(2016).PointofCareTesting(POCT);https://www.academia.edu/38120645/
POINT_OF_CARE_TESTING_POCT

Nur Intan Pertiwi.(2016).PerbedaanKadarAsamUratMenggunakanAlatSpektrofometer


denganAlatPointOfCareTesting(POCT);http://repository.unimus.ac.id/133/1/skripei%20full
%20text.pdf

TF Muakhiro.(2021).BAB1Pendahuluan;http://repo.poltekkesdepkes-sby.ac.id/5530/2/bab
%201.pdf

Infolabmed.(2019).PointofCareTesting(POCT);https://www.infolabmed.com

Anda mungkin juga menyukai