KELOMPOK : 7 (TUJUH)
DISUSUN OLEH:
PRODI D3 ELEKTROMEDIS
2023
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa, yang telah
melimpahkan rahmat dan nikmat serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini. Dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Klinik, dan
untuk memperdalam atau menambah wawasan tentang Pemeriksaan Menggunakan
Penyusunan makalah ini tidaklah mungkin terwujud apabila tidak mendapat bantuan dari
semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Sebagai
penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata
bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN.....................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN...............................................................................................3
3.1 Kesimpulan......................................................................................................8
3.2 Saran................................................................................................................8
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu POCT
1
2. Mengetahui apa saja Teknologi yang digunakan dalam menggukur kadar kimia darah
dalam sebuah alat POCT
3. Mengetahui Bagaimana cara kerja POCT
4. Mengetahui komponen apa saja uang terdapat dalam POCT
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan alat POCT
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Definisi Point of Care Testing (POCT) atau disebut juga Bedside Test didefinisikan
sebagai pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di dekat pasien di luar laboratorium
sentral, baik pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap. Menurut kriteria dari CLIA
(Clinical Laboratory Improvement Amendement), POCT pada umumnya dibagi menjadi 2
kategori berdasarkan kompleksitasnya yaitu “waive” dan “non-waive”.
Yang dimaksud dengan waive test adalah pemeriksaan non kritis yang disetujui oleh
FDA untuk penggunaan di rumah, menggunakan metode yang sederhana dan cukup akurat
serta tidak beresiko untuk membahayakan pasien bila hasil pemeriksaan tidak tepat.
Sedangkan non-waive test adalah pemeriksaan yang cukup kompleks di mana pemeriksaan
yang dilakukan membutuhkan pengetahuan minimal teknologi dan pelatihan untuk
menghasilkan pemeriksaan yang akurat, langkah-langkah pengoperasian secara otomatis
dapat dengan mudah dikontrol dan membutuhkan interpretasi minimal.
Nama lain POCT adalah “near patient testing”, “patient self testing”, “rapid testing”, atau
“bedsite testing”. Pemeriksaan yang seringkali menggunakan metode POCT adalah
pemeriksaan kadar gula darah, HbA1c, gas darah, kadar elektrolit, marker jantung, marker
sepsis, urine dipstik, koagulasi (PT / INR), Hemoglobin darah, tes kehamilan dan ovulasi.
Keuntungan penggunaan POCT yang utama adalah kecepatan.
Meskipun POCT di rumah sudah banyak digunakan, 70 % POCT terletak di rumah sakit,
ruang praktek dokter, dan lokasi lain-lain, dan segmen ini diperkirakan akan bertumbuh
sekitar 15,5 % pertahun, terutama untuk penggunaan di rumah. Semakin canggihnya
peralatan POCT, banyak pihak telah mencoba memakai fasilitas ini tanpa pemahaman teknis
penggunaannya. Padahal penggunaan alat-alat laboratorium, termasuk POCT, tanpa
pengetahuan yang ada kuat akan menyebabkan kesalahan pengeluaran hasil, yang akhirnya
membahayakan nyawa pasien.
3
Gagasan yang melatar belakangi adanya POCT adalah untuk mempermudah dan
mempercepat pemeriksaan laboratorium pasien sehingga hasil yang didapat akan
memberikan pengambilan keputusan klinis secara cepat oleh dokter. Pada saat ini terdapat
beberapa POCT antara lain : Pemeriksaan Gula Darah, Analisa Gas Darah dan Elektrolit,
Pemeriksaan Koagulasi Rapid (Prothombin Time/INR), Rapid Cardiac Marker, Skrining
Narkoba, Pemeriksaan Urine metode Carik Celup, Tes Kehamilan, Analisa Darah Samar
pada Feses, Pemeriksaan Hemoglobin, Pemeriksaan Asam Urat serta Pemeriksaan
Kolesterol Total. Instrumen POCT didesain portable (mudah di bawa kemana-mana) serta
mudah dioperasikan.
Dalam operasinya, layanan ini dilaksanakan di dekat pasien, namun pertanggung jawaban
dan operasinya tetap dilakukan oleh petugas yang berwenang dari Laboratorium Klinik. Hal
ini selain untuk tetap menjamin kualitas dari hasil yang diberikan, juga untuk menjamin
bahwa hasil yang didapat tetap tercatat dalam sistem informasi laboratorium (SIL), karena
alat-alat POCT saat ini umumnya belum terkoneksi langsung dengan SIL. Kalibrasi dan
kontrol terhadap alat yang digunakan dilakukan oleh petugas laboratorium klinik dengan
prosedur yang telah ditetapkan dan dibandingkan dengan hasil dari peralatan standar yang
ada di laboratorium klinik.
4
Ada beberapa teknologi yang digunakan untuk mengukur kadar kimia darah dalam
sebuah alat POCT. Dua teknologi yang sering digunakan adalah amperometric detection dan
reflectance.
2) Reflectance (pemantulan) didefinisikan sebagai rasio antara jumlah total radiasi (seperti
cahaya) yang dipantulkan oleh sebuah permukaan dengan jumlah total radiasi yang
diberikan pada permukaan tersebut. Prinsip ini digunakan pada sebuah instrumen POCT
dengan membaca warna yang terbentuk dari sebuah reaksi antara sampel yang
mengandung bahan kimia tertentu dengan reagen yang ada pada sebuah test strip. Reagen
yang ada pada tes strip akan menghasilkan warna dengan intensitas tertentu yang
berbanding lurus dengan kadar bahan kimia yang ada di dalam sampel. Selanjutnya
warna yang terbentuk dibaca oleh alat dari arah bawah strip.
5
Gambar 2.1 Cara Kerja Alat POCT
2.4 Komponen Alat POCT
4. Kalibrator (berupa angka yang dimasukkan secara manual atau otomatis berupa kode
chip)
Pada umumnya cukup mudah dan tidak memerlukan perawatan khusus, karena
bentuknya yang sangat kecil sehingga tidak memerlukan tempat yang luas. Tapi harus
diperhatikan cara penyimpanannya (pengaruh suhu, kelembaban, getaran, guncangan dan
benturan).
6
4. Bisa dilakukan bed side
6. Bisa dibawa/mobile
1. Presisi dan akurasi kurang baik bila dibandingkan dengan metode rujukkan
3. Dipengaruhi oleh suhu, kelembabab, hematokrit, dan dapat terjadi interferensi dengan
zat tertentu
4. Pra analitik sulit dikontrol bila yang melakukan buka orang yang kompeten
5. Pemantapan mutu internal kurang diperhatikan dan sulit terdokumentasi. Hasil sulit
terdokumentasi terutama bila dilakukan di rumah.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Agar dapat menambah wawasan , dalam penerapan ilmu yang didapatkan mari mencari
lebih banyang referensi tentang alat POCT didalam jurnal lain, maupun buku-buku yang
terkait.
8
DAFTAR PUSTAKA
RitaSangidah.(2016).PointofCareTesting(POCT);https://www.academia.edu/38120645/
POINT_OF_CARE_TESTING_POCT
TF Muakhiro.(2021).BAB1Pendahuluan;http://repo.poltekkesdepkes-sby.ac.id/5530/2/bab
%201.pdf
Infolabmed.(2019).PointofCareTesting(POCT);https://www.infolabmed.com