Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ELEKTRONIKA KEDOKTERAN
“Alat Pemeriksa Asam Urat (Point Care Of Testing)”

Disusun Oleh :

WIWI WIDIA ASTUTI


E1D121028

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2024

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi kriteria
penilaian mata kuliah Elektronika Kedokteran.
Tak lupa penulis ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dosen
Pembimbing dan Asisten Dosen atas bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah
diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya dan insyaAllah sesuai yang kami harapkan.
Makalah yang disusun ini diharapkan mampu membantu penyusun dan
mahasiswa sebagai pembaca untuk menambah wawasan dan kami ucapkan
terimakasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terkait dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan
dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak yang telah membaca makalah ini. Mudah-mudahan
laporan ini bisa memberikan sumbang pemikiran sekaligus pengetahuan bagi kita
semuanya. Amin

Kendari, 27 Februari 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................i


KATA PENGANTAR .....................................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................3
2.1. Pengertian Point of Care Test .........................................................................3
2.2. Jenis-jenis Point of Care Testing ...................................................................3
2.3. Fungsi Point of Care Testing .........................................................................4
2.4. Rangkaian alat Point of Care Testing dan Fungsi Komponen .......................5
2.5. Gambar Point of Care Testing ........................................................................7
2.4. Prinsip kerja yang dilengkapi dengan blok diagram ......................................7
BAB III PENUTUP .........................................................................................................11
3.1. Kesimpulan .....................................................................................................11
3.2. Saran ...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Asam urat adalah senyawa kimia yang terbentuk dari pemecahan purin
dalam tubuh manusia. Purin sendiri dapat ditemukan dalam beberapa jenis
makanan dan juga dihasilkan oleh tubuh sebagai hasil metabolisme normal.
Asam urat yang diproduksi sebagian besar larut dalam darah dan dikeluarkan
melalui ginjal. Namun, ketidakseimbangan antara produksi dan eliminasi asam
urat dapat menyebabkan penumpukan asam urat dalam tubuh, membentuk
kristal yang dapat menyebabkan kondisi medis yang dikenal sebagai asam urat
atau hiperurisemia (Syukri, M. (2018).

Dalam upaya untuk mengidentifikasi dan mengelola tingkat asam urat


dalam tubuh, alat pendeteksi asam urat menjadi sangat penting. Salah satu
metode yang umum digunakan adalah easy touch asam urat (uji darah), di
mana sampel darah diambil dan dianalisis untuk menentukan kadar asam urat.
Alat ini sering digunakan dalam lingkungan medis untuk mendiagnosis
kondisi seperti penyakit asam urat atau mengawasi tingkat asam urat pada
pasien yang berisiko tinggi.

Alat pendeteksi asam urat memiliki manfaat besar dalam mendukung


pengelolaan kesehatan pribadi. Dengan memantau secara teratur tingkat asam
urat, individu yang rentan terhadap peningkatan kadar asam urat dapat
mengambil langkah-langkah pencegahan atau melakukan perubahan gaya
hidup yang diperlukan. Penggunaan alat pendeteksi ini dapat membantu
mengidentifikasi dini masalah kesehatan yang terkait dengan asam urat,
memungkinkan penanganan yang lebih efektif dan pencegahan komplikasi
serius pada jangka panjang. Sebagai alat diagnostik yang cepat dan andal, alat
pendeteksi asam urat memiliki peran penting dalam perawatan dan
pemantauan kesehatan seseorang (Pertiwi, N. I. 2016).

1
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah mata kuliah Elektronika Kedokteran
ini yaitu :

1. Apa yang dimaksud alat Point of Care Testing (POCT) dan seperti apa
fungsinya?
2. Bagaimana bentuk fisik dari Point of Care Testing (POCT)?
3. Jelaskan rangkaian dan komponen yang ada dalam Point of Care Testing
(POCT)?
4. Jelaskan prinsip kerja dari Point of Care Testing (POCT)?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan pada makalah mata kuliah Elektronika Kedokteran
ini yaitu :
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud alat Point of Care Testing (POCT)
dan seperti apa fungsinya
6. Untuk mengetahui bentuk fisik dari Point of Care Testing (POCT)
7. Untuk mengetahui rangkaian dan komponen yang ada dalam Point of
Care Testing (POCT)
8. Untuk mengetahui prinsip kerja dari Point of Care Testing (POCT)

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Point of Care Testing (POCT)


POCT atau Point of Care Testing adalah pemeriksaan laboratorium
yang dilakukan di dekat pasien di luar laboratorium sentral, baik pasien rawat
jalan maupun pasien rawat inap. POCT disebut juga “near patient testing”,
“patient self testing”, “rapid testing”, atau “bedsite testing”. POCT banyak
digunakan secara mandiri oleh pasien. POCT digunakan di rumah sakit ±
70%, ruang praktek dokter, dan lokasi lain-lain. POCT dianggap sebagai
teknologi yang dapat melayani kebutuhan dengan akurat dan penurunan TAT
(turn arround time) sebesar 50%. POCT mendapat peranan dalam pasar
teknologi diagnostik.
Pemeriksaan menggunakan POCT memberikan hasil yang lebih cepat,
sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien. Biaya pemeriksaan lebih
murah, dan dokter lebih puas karena tidak harus menunggu hasil pemeriksaan
laboratorium. Tetapi hasil pemeriksaan POCT dinilai kurang presisi dan harus
tetap diverifikasi, sehingga menambah biaya. Penyebab ketidakakuratan hasil
antara lain operator tidak kompeten dan berpengalaman, pengguna tidak
mematuhi prosedur penggunaan alat, menggunakan reagen tidak mempunyai
bahan kontrol, kurang supervisi, dan tidak melakukan pemantapan mutu
(Akhzami, D. R., Rizki, M. 2016).

2.2. Jenis-jenis Point of Care Testing


Point of Care Testing (POCT) adalah prosedur pemeriksaan yang terbagi
menjadi 4 jenis berdasarkan tekniknya, yaitu sebagai berikut:
1. Tes Imunokimia
Menggunakan reaksi antigen-antibodi untuk mendeteksi keberadaan
zat tertentu dalam sampel darah, urin, atau cairan tubuh lainnya.

3
Contohnya adalah tes kehamilan yang menggunakan reaksi antigen
hCG.
2. Tes Elektrokimia
Melibatkan pengukuran potensial listrik yang dihasilkan oleh reaksi
kimia dalam sampel darah atau cairan tubuh lainnya. Contohnya
adalah tes glukosa darah yang menggunakan sensor elektrokimia
untuk mengukur kadar glukosa.
3. Tes Spektrofotometri
Menggunakan cahaya untuk mengukur absorbansi atau emisi dari
sampel cairan tubuh. Contohnya adalah tes kolesterol darah yang
menggunakan spektrofotometri untuk mengukur kadar kolesterol.
4. Tes Nukleat Asam
Menggunakan teknik amplifikasi asam nukleat seperti PCR
(Polymerase Chain Reaction) untuk mendeteksi DNA atau RNA
patogen dalam sampel darah atau cairan tubuh lainnya. Contohnya
adalah tes COVID-19 menggunakan PCR untuk mendeteksi virus
SARS-CoV-2.
Setiap jenis teknik POCT memiliki keunggulan dan kelemahan masing-
masing tergantung pada jenis pemeriksaan yang dilakukan dan kebutuhan
pasien. Dengan teknologi yang terus berkembang, POCT menjadi
semakin penting dalam memberikan pelayanan kesehatan yang cepat dan
akurat.

2.3 Fungsi Point of Care Testing (POCT)


Point of Care Testing (POCT) memiliki beberapa fungsi penting dalam
pelayanan kesehatan, antara lain:
1. Penyediaan hasil cepat
POCT memungkinkan hasil tes dapat diperoleh dengan cepat, biasanya
dalam hitungan menit hingga jam. Hal ini memungkinkan penanganan
pasien secara langsung dan segera berdasarkan hasil tes yang diperoleh.
2. Pemantauan kondisi pasien secara real-time

4
Dengan POCT, kondisi pasien dapat dipantau secara langsung di tempat
pelayanan kesehatan tanpa perlu menunggu hasil tes dari laboratorium
sentral. Hal ini memungkinkan penyesuaian terapi atau intervensi yang
cepat sesuai dengan kebutuhan pasien.
3. Peningkatan efisiensi pelayanan Kesehatan
Dengan kemampuan mendapatkan hasil tes secara cepat, POCT dapat
membantu mengurangi waktu tunggu pasien dan mempercepat proses
diagnosis dan pengobatan. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi
pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
4. Penghematan biaya
Dengan meminimalkan waktu dan biaya yang diperlukan untuk
pengiriman sampel ke laboratorium sentral, POCT dapat membantu
mengurangi biaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
5. Peningkatan aksesibilitas
POCT dapat dilakukan di berbagai setting pelayanan kesehatan, termasuk
di lingkungan perawatan primer, rumah sakit, klinik, atau bahkan di
lokasi terpencil. Hal ini dapat meningkatkan aksesibilitas pelayanan
kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil atau sulit
dijangkau.
Dengan berbagai fungsi tersebut, POCT menjadi alat yang penting dalam
mendukung diagnosis, pemantauan, dan pengelolaan pasien secara efektif dan
efisien di berbagai setting pelayanan kesehatan.

2.4 Rangkaian Alat Point of Care Testing (POCT) dan Fungsi Komponennya
Alat Point of Care Testing (POCT) terdiri dari beberapa komponen utama
yang bekerja bersama untuk memberikan hasil tes yang cepat dan akurat.
Berikut ini adalah rangkaian alat POCT beserta fungsi komponennya:
1. Alat Tes atau Reagen
Merupakan bagian utama dari alat POCT yang digunakan untuk
melakukan tes langsung pada sampel darah, urine, atau cairan tubuh
lainnya. Alat tes ini dapat berupa strip tes, kaset tes, atau kartu tes yang

5
mengandung reagen khusus untuk mendeteksi parameter tertentu seperti
glukosa, kolesterol, elektrolit, dll.
2. Alat Pengambil Sampel
Alat ini digunakan untuk mengambil sampel darah, urine, atau cairan
tubuh lainnya dari pasien. Contoh alat pengambil sampel adalah lancet
untuk mengambil darah jari, tabung vakum untuk mengambil darah vena,
atau wadah urine untuk mengumpulkan sampel urine.
3. Alat Pendeteksi
Alat ini berfungsi untuk membaca hasil tes yang telah dilakukan pada
sampel pasien. Alat ini dapat berupa alat deteksi digital atau visual yang
menampilkan hasil tes dalam bentuk angka, grafik, atau warna.
4. Alat Pelacak
Alat pelacak digunakan untuk mencatat dan melacak hasil tes pasien serta
informasi penting lainnya seperti identitas pasien, waktu pengambilan
sampel, dan hasil tes sebelumnya. Alat pelacak ini dapat berupa aplikasi
komputer atau perangkat lunak khusus yang memudahkan pengelolaan
data pasien.
5. Alat Penghubung
Alat ini berfungsi untuk menghubungkan berbagai komponen alat POCT
agar dapat bekerja secara terintegrasi. Alat penghubung ini bisa berupa
kabel, konektor, atau teknologi nirkabel seperti Bluetooth atau Wi-Fi.
6. Alat Penyimpanan dan Transportasi
Alat ini digunakan untuk menyimpan dan mengangkut alat POCT serta
komponennya dengan aman dan terjaga kualitasnya. Alat penyimpanan
dan transportasi ini biasanya berupa kotak atau tas khusus yang
dilengkapi dengan ruang penyimpanan yang sesuai.
Dengan rangkaian alat POCT yang lengkap dan fungsional, pelayanan
kesehatan dapat memberikan hasil tes yang cepat dan akurat kepada pasien
dengan efisiensi dan keandalan yang tinggi

6
Gambar 1. Wirring Diagram POCT Non Invasive Berbasis Arduino Uno

2.5 Gambar alat Point of Care Testing (POCT)

Gambar 2. Alat Point of Care Testing (POCT)

Gambar 3. Proses pemeriksaan menggunakan Point of Care Testing (POCT)

2.6 Prinsip Kerja Point of Care Testing (POCT) dan Blok Diagram
Prinsip alat POCT Easy Touch Uric Acid Test Strips adalah
menggunakan katalis digabung dengan teknologi biosensor yang spesifik
terhadap pengukuran asam urat. Strip pemeriksaan dirancang dengan cara

7
tertentu sehingga saat darah diteteskan pada zona reaksi dari strip katalisator
asam urat memicu oksidasi asam urat dalam darah. Intensitas elektron yang
terbentuk diukur oleh sensor Easy Touch dan sebanding dengan konsentrasi
asam urat dalam darah. Nilai rujukan kadar asam urat laki laki 3,5 – 7,2
mg/dL, dan perempuan 2,6 – 6,0 mg/dL (Easy Touch Test Strips).
Mekanisme kerja pemeriksaan asam urat metode strip Easy Touch
adalah strip diletakkan pada alat, ketika darah diteteskan pada zona reaksi tes
strip, katalisator asam urat akan bereaksi. Intensitas dari elektron yang
terbentuk dalam alat strip setara dengan konsentrasi pemeriksaan tersebut.
POCT kadar asam urat serum dihitung berdasarkan perubahan potensial
listrik yang terbentuk akibat interaksi kimia antara zat yang diukur dengan
elektroda reagen.

Gambar 4. Mekanisme Kerja POCT Asam Urat


a. Prinsip Kerja
Adapun prinsip kerja Point of Care Testing (POCT) melibatkan beberapa
tahapan yang dilakukan secara cepat dan langsung di tempat pelayanan kesehatan,
tanpa perlu mengirim sampel ke laboratorium eksternal. Berikut adalah prinsip
kerja umum dari alat POCT:
1. Pengambilan Sampel
Pasien memberikan sampel darah, urine, atau cairan tubuh lainnya sesuai
dengan jenis tes yang akan dilakukan.
2. Pemrosesan Sampel
Sampel yang telah diambil kemudian diproses menggunakan alat POCT
untuk mendeteksi parameter yang diinginkan. Proses ini dapat melibatkan
reaksi kimia, pengukuran elektronik, atau teknologi lainnya.

8
3. Analisis dan Deteksi
Alat POCT akan menganalisis sampel dan mendeteksi konsentrasi atau
nilai parameter yang diukur. Hasil analisis ini ditampilkan pada layar alat
deteksi atau melalui output visual lainnya.
4. Interpretasi Hasil
Hasil tes yang diperoleh kemudian diinterpretasikan untuk menentukan
kondisi kesehatan pasien. Hasil tes yang abnormal atau di luar rentang
normal dapat menandakan adanya masalah kesehatan yang perlu
ditindaklanjuti (Simamora, R. H., & Saragih, E. 2019).

b. Blok Diagram

Gambar 5. Blok Diagram POCT Non Invasive Berbasis Arduino Uno

Blok diagram dari sistem POCT dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Pengambilan Sampel
Tahap awal dari blok diagram adalah pengambilan sampel darah, urine,
atau cairan tubuh lainnya dari pasien.
2. Pemrosesan Sampel
Sampel yang telah diambil kemudian diproses menggunakan alat POCT
untuk mendeteksi parameter tertentu.
3. Analisis dan Deteksi
Alat POCT melakukan analisis dan deteksi terhadap sampel untuk
mengukur konsentrasi atau nilai parameter yang diinginkan.
4. Interpretasi Hasil
Hasil tes yang diperoleh diinterpretasikan untuk menentukan kondisi
kesehatan pasien dan langkah tindak lanjut yang diperlukan.

9
5. Pelaporan Hasil
Hasil tes yang telah diinterpretasikan kemudian dilaporkan kepada pasien
atau petugas medis untuk pengambilan keputusan lebih lanjut terkait
perawatan atau pengobatan.
Dengan adanya sistem POCT yang terintegrasi dan efisien, pelayanan
kesehatan dapat memberikan hasil tes secara cepat dan akurat kepada pasien,
sehingga diagnosis dan perawatan dapat dilakukan dengan lebih efektif.

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Asam urat adalah senyawa penting yang dihasilkan oleh tubuh manusia
sebagai hasil pemecahan purin. Meskipun dalam kadar yang tepat, asam urat
memiliki peran dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif dan
radikal bebas, namun jika kadar asam urat meningkat secara berlebihan, itu
dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti arthritis gout, batu
ginjal, dan bahkan penyakit jantung. Untuk membantu individu memantau
kadar asam urat mereka secara teratur, alat-alat seperti alat Point of Care
Testing (POCT) memberikan solusi yang praktis dan efisien.
Alat Point of Care Testing (POCT) untuk mengukur kadar asam urat
merupakan teknologi yang memungkinkan pengujian dilakukan secara cepat
dan langsung di tempat pelayanan kesehatan tanpa perlu mengirim sampel ke
laboratorium eksternal. Dengan menggunakan alat POCT untuk mengukur
kadar asam urat, hasil tes dapat diperoleh dengan cepat sehingga diagnosis dan
pengelolaan kondisi pasien dapat dilakukan lebih efisien. Alat POCT untuk
asam urat umumnya melibatkan pengambilan sampel darah, pemrosesan
sampel, analisis, dan interpretasi hasil secara langsung. Dengan demikian, alat
POCT untuk asam urat merupakan solusi yang praktis dan efektif dalam
mendukung pelayanan kesehatan yang berkualitas.

3.2. Saran

Adapun saran yang dapat penyusun berikan yaitu semoga dengan


membaca makalah ini para pembaca dapat menemukan ilmu baru agar dapat
bermanfaat dikemudian hari. Selain itu penyusun juga membutuhkan saran dan
kritik dari para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Akhzami, D. R., Rizki, M., & Setyorini, R. H. (2016). Perbandingan Hasil Point
of Care Testing (POCT) Asam Urat dengan Chemistry
Analyzer. Jurnal Kedokteran, 5(4).

Pertiwi, N. I. (2016). Perbedaan Kadar Asam Urat Menggunakan Alat


Spektrofotometer Dengan Alat Point of Care Testing
(POCT). Skripsi.

Simamora, R. H., & Saragih, E. (2019). Penyuluhan kesehatan masyarakat:


Penatalaksanaan perawatan penderita asam urat menggunakan
media audiovisual. JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan
Masyarakat), 6(1), 24-31.

Syukri, M. (2018). Asam urat dan hiperurisemia. Majalah Kedokteran


Nusantara, 40(1), 52-56.

12

Anda mungkin juga menyukai