Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“CHEMISTRY ANALYZER”

Nama : Noor Afifah


NIM : 18.72.020145

Mata Kuliah/Praktikum : Instrumentasi


Dosen Pengampu : Dwi Purbayanti, S.T., M.Si

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Chemistry Analyzer”.
Makalah ini disusun sebagai tugas individu yang digunakan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Instrumentasi. Makalah ini saya susun berdasarkan
konsep dan materi dari berbagai sumber.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Dwi Purbayanti, S.T., M.Si
selaku dosen pengampu mata kuliah yang telah memberikan ilmu,
bimbingan, serta dukungan sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada
waktunya.
Namun tidak lepas dari itu saya juga menyadari dalam pembuatan makalah
ini masih terdapat kekurangan baik dari segi penulisan, pemilihan kata, kerapian
dan isi. Oleh karena itu, saya mengharapkan untuk para pembaca memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.Terlepas dari kekurangan-kekurangan makalah ini baik dalam penulisan,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman pembaca dan menjadi
amal sholeh bagi penulis. Aamin yaa robbal ‘alamiin.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Palangkaraya, 2 Februari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1

1.3. Tujuan ................................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 4

2.1. Pengertian Chemistry Analyzer ...................................................................... 4

2.2. Prinsip Kerja Chemistry Analyzer .................................................................. 5

2.3. Macam-macam Chemistry Analyzer............................................................... 7

2.4. Contoh Pemeriksaan Menggunakan Chemistry Analyzer ............................ 8

2.5. Cara Perawatan Chemistry Analyzer ........................................................... 10

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 9

3.1. Kesimpulan ........................................................................................................ 9

3.2. Saran .................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 10

iii
3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan teknologi dalam lingkup laboratorium mendorong
peningkatan mutu alat-alat yang digunakan dalam semua parameter
pemeriksaan di laboratorium. Adapun kemajuan dalam analisis kimia klinik
menciptakan suatu alat yang mempermudah manusia untuk mengerjakan
suatu sampel. Menganalisa suatu analisa kimia klinis otomatis yang
mengakomodasi berbagai kebutuhan laboratorium kecil.
Dewasa ini, telah banyak muncul berbagai alat canggih yang
dilengkapi dengan siistem sequensial multiple analysis yang digunakan
untuk analisa kimia dalam laboratorium, salah satu alat tersebut adalah
Chemistry Analyzer/Autoanalyzer. Alat ini dapat digunakan untk
menganalisa kandungan air, gas, mineral, logam, dan material biologis dari
suatu larutan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Chemistry Analyzer?
2. Bagaimana prinsip kerja Chemistry Analyzer?
3. Sebutkan macam-macam Chemistry Analyzer!
4. Apa contoh pemeriksaan menggunakan Chemistry Analyzer?
5. Bagaimana cara perawatan Chemistry Analyzer?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dan fungsi Chemistry Analyzer.
2. Untuk mengetahui prinsip Chemistry Analyzer.
3. Untuk mengetahui macam-macam Chemistry Analyzer.
4. Untuk mengetahui contoh pemeriksaan menggunakan Chemistry
Analyzer.
5. Untuk mengetahui cara perawatan Chemistry Analyzer
4

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Chemistry Analyzer


Chemistry Analyzer atau dikenal juga dengan istilah Autoanalyzer
adalah analisa otomatis menggunakan teknik aliran khusus bernama
"analisis aliran kontinu (CFA)“ pertama kali dibuat oleh Corporation
Technicon. Instrumen ini diciptakan tahun 1957 oleh Leonard Skeggs, PhD
dan dikomersialisasikan oleh Perusahaan Jack Whitehead.
Chemistry Analyzer merupakan salah satu alat laboratorium canggih
yang dilengkapi dengan sistem sequensial multiple analysis. Alat ini
mempunyai kemampuan pemeriksaan yang lebih banyak berfungsi untuk
analisa kimia secara otomatis. Alat ini mampu menggantikan prosedur-
prosedur analisis manual dalam laboratorium, rumah sakit, dan industri,
dapat digunakan untuk menganalisa kandungan air, gas, mineral, logam, dan
material biologis dari suatu larutan.Alat ini digunakan terutama untuk
analisis laboratorium rutin dalam bidang medis, Instrumen ini biasanya
menentukan tingkat albumin,alkali fosfatase,aspartate transaminase (AST),
nitrogen urea darah, bilirubin, kalsium, kolesterol, kreatinin, glukosa, fosfor
anorganik, protein, dan asam urat dalam sampel darah tubuh serum atau
lainnya.
Sudah diulas diatas bahwa Chemistry Analyzer merupakan alat
laboratorium medis dengan teknologi canggih yang berfungsi untuk
membantu proses analisa dan juga pengecekan unsur – unsur yang
terkandung di dalam darah guna pengobatan pasien yang mengidap penyakit
atau kelainan tertentu yang diakibatkan karena gangguan kimia dalam
darah.Alat ini mampu menggantikan prosedur-prosedur analisis manual
dalam laboratorium, rumah sakit, dan penggunaan industri.
Jenis-jenis tes yang dibutuhkan meliputi tingkat enzim (seperti banyak
dari tes fungsi hati), tingkat ion (misalnya natrium dan kalium), dan lainnya
(seperti glukosa, albumin serum, atau kreatinin) dan lainnya. Ion sederhana
5

umumnya sering diukur dengan elektroda selektif ion, yang memungkinkan


satu jenis ion melalui perbedaan dalam mengukur tegangan Enzim yang
dapat diukur dengan tingkat yang mereka ubah salah satu zat warna dengan
jenis warna alain.
Dalam tes ini, hasil untuk enzim yang diberikan sebagai suatu
kegiatan, bukan sebagai konsentrasi enzim yang diberikan. Tes-tes lain
menggunakan perubahan kolorimetri untuk menentukan konsentrasi bahan
kimia yang bersangkutan dengan tingkat kekeruhan juga dapat diukur
dengan tes ini.

2.2. Prinsip KerjaChemistry Analyzer

Cara Kerja Blok Diagram :


Lampu halogen sebagai sumber cahaya merupakan cahaya
Polychromatic yang mempunyai panjang gelombang 400-800 nm
memancarkan cahayanya yang masuk ke Monochomator. Monochomator
disini merupakan alat untuk menguraikan spektrum warna dari cahaya. Di
dalam Monochomator ini, cahaya Polychromatic diuraikan menjadi
Monochromatic. Selanjutnya dari Monochromator, cahaya masuk ke Filter.
Filter ini berfungsi memilih atau melewatkan hanya 1 spectrum cahaya saja
sesuai dengan unsur yang akan di ukur. Karena setiap atom hanya akan
menyerap spectrum yang sesuai dengan energi atom itu sendiri. Cahaya
yang keluar dari Filter (I0) menyinari cuvette, sehingga molekul di dalam
6

cuvette akan mengabsorbsi sebuah eneri cahaya (foton) dengan jarak


gelombang tertentu dan menghasilkan It. Cuvette disini merupakan tempat
menaruh sample yang akan diperiksa.
Cahaya yang keluar dari cuvette (It) ditangkap oleh detektor. Detektor
disini merupakan sensor untuk merubah energi cahaya menjadi bentuk
energi (sinyal-sinyal) listrik yang selanjutnya dikuatkan oleh Amplifier lalu
di converter oleh ADC, dimana ADC disini berfungsi mengubah data analog
menjadi data digital. Kemudian dari ADC diolah oleh Microcontroller dan
ditampilkan ke display.

Adapun menurut cara kejanya, Chemistry Analyzer dibagi menjadi 2:


1. CFA (Continuous Flow Analyzer)
Prinsipnya, gelembung udara membawa sampel ke tiap ruangan
pemeriksaan dalam mesin untuk kemudian dianalisa. Dalam CFA aliran
continue dari material dibagi dengan gelembung udara ke segmen diskrit
di mana reaksi kimia terjadi. Aliran terus-menerus sampel cair dan
reagen digabungkan dan diangkut dalam gulungan tubing dan
pencampuran. Tubing melewati sampel dari satu alat untuk yang lain
dengan alat masing-masing melakukan fungsi yang berbeda, seperti
distilasi, dialisis, ekstraksi, pertukaran ion, pemanasan, inkubasi, dan
rekaman berikutnya dari sinyal. Sebuah prinsip penting dari sistem ini
adalah pengenalan gelembung udara. Gelembung udara setiap segmen
sampel ke dalam paket diskrit dan bertindak sebagai penghalang antara
paket untuk mencegah kontaminasi silang saat mereka melakukan
perjalanan di sepanjang pipa. Gelembung udara juga membantu
pencampuran dengan menciptakan aliran turbulen (aliran bolus), dan
menyediakan operator dengan cek cepat dan mudah dari karakteristik
aliran cairan. Sampel dan standar diperlakukan dengan cara yang persis
sama saat mereka melakukan perjalanan panjang pipa, menghilangkan
perlunya sinyal steady state, namun, karena adanya gelembung membuat
profil gelombang hampir persegi, membawa sistem ke keadaan stabil
7

tidak secara signifikan menurunkan throughput (generasi ketiga CFA


analisis rata-rata 90 atau lebih sampel per jam) dan diinginkan dalam
sinyal steady state (keseimbangan kimia) yang lebih akurat.

2. FIA (Flow Injection Analyzer)


Prinsip kerjanya, tiap sampel dilarutkan dalam pelarut masing
masing untuk kemudian dimasukkan kedalam mesin. Udara tidak
mengambil peran dalam sistem ini. Bagian dari sampel dimasukkan
kedalam ruang pemeriksaan untuk kemudian diperiksa. Metode FIA
dapat digunakan untuk kedua reaksi cepat serta reaksi lambat. Untuk
reaksi lambat, pemanas sering dimanfaatkan. Reaksi ini tidak perlu untuk
mencapai penyelesaian karena semua sampel dan standar yang diberikan
pada periode yang sama untuk bereaksi. Untuk tes yang khas biasanya
diukur dengan FIA (misalnya, nitrit, nitrat, amoniak, fosfat) tidak jarang
untuk memiliki throughput 60-120 sampel per jam. Metode FIA dibatasi
oleh jumlah waktu yang diperlukan untuk memperoleh sinyal terukur
sejak waktu tempuh melalui pipa cenderung untuk memperluas puncak
ke titik di mana sampel dapat saling menyatu. Sebagai aturan umum,
metode FIA tidak boleh digunakan jika sinyal yang memadai tidak dapat
diperoleh dalam waktu dua menit, dan sebaiknya kurang dari satu menit.

2.3. Macam-macam Chemistry Analyzer


Chemistry Analyzer/Autoanalyzer adalah suatu alat yang pada
prinsipnya diciptakan manusia untuk memudahkan pekerjaan manusia,
didesign untuk bekerja dengan ketelitian tinggi dan dengan waktu yang
cepat serta dapat menangani banyak sampel sekaligus. Pada laboratorium
klinik terdapat 2 macam Chemistry Analyzer, yaitu:
1. Chemistry Analyzer untuk Pemeriksaan Hematologi
Alat yang digunakan untuk memeriksa darah lengkap dengan cara
menghitung dan mengukur sel-sel darah secara otomatis berdasarkan
variasi impedansi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel yang
8

dilewatkan.Alat ini bekerja berdasarkan prinsip flow cytometer. Flow


cytometri adalah metode pengukuran jumlah dan sifat-sifat sel yang
dibungkus oleh aliran cairan melalui celah sempit. Ribuan sel dialirkan
melalui celah tersebut sedemikian rupa sehingga sel dapat lewat satu
per satu, kemudian dilakukan penghitungan jumlah sel dan ukurannya.
Alat ini juga dapat memberikan informasi intraseluler, termasuk inti sel.
Pemeriksaan yang bisa dilakukan oleh autoanaliser jenis ini adalah
kadar Hb, Jumlah sel-sel darah ( eritrosit, lekosit, trombosit) , Jenis
lekosit, hematokrit, dsb.

2. Chemistry Analyzer untuk Pemeriksaan Kimia Klinik


Alat ini digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik, yaitu
mengukur kadar zat-zat yang terkandung dalam darah, contohnya
adalah glukosa, asam urat, SGOT, SGPT, kolesterol, trigliserid, gamma
GT, albumin,dsb. Prinsip dari alat ini adalah melakukan prosedur
pemeriksaan kimia klinik secara otomatis mulai dari pemipetan sampel,
penambahan reagen, inkubasi, serta pembacaan serapan cahayanya.
Kelebihan autoanaliser adalah bahwa tahapan analitik dapat dilakukan
dengan cepat dan bisa digunakan untuk memeriksa sampel dengan
jumlah banyak secara bersamaan.

2.4. Contoh Pemeriksaan Menggunakan Chemistry Analyzer


Hiperurisemia merupakan peningkatan kadar asam urat dalam darah.
Pada dekade terakhir prevalensi penderita hiperurisemia cenderung
meningkat di seluruh dunia. Oleh karena itu, dibutuhkan pemeriksaan
laboratorium untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah. Alat yang
telah digunakan sebagai alat standar dalam pemeriksaan laboratorium
adalah Chemistry Analyzer. Chemistry Analyzer merupakan salah satu alat
laboratorium canggih yang didesain untuk bekerja dengan ketelitian tinggi
dan dengan waktu yang cepat serta dapat menangani banyak sampel
sekaligus secara otomatis. Alat ini mampu menggantikan prosedur-prosedur
9

analisis manual dalam laboratorium, rumah sakit, dan industri. Chemistry


analyzer merupakan salah satu alat pemeriksaan laboratorium dengan
menggunakan metode fotometer yang memiliki prinsip kerja dengan
melakukan penyerapan cahaya pada panjang gelombang tertentu oleh
sampel yang diperiksa. Adapun prinsip pemeriksaan asam urat dengan
Chemistry Analyzer yaitu asam urat dioksidasi dengan bantuan enzim
uricase menjadi allantoin dan hydrogen peroksida. Selain itu, terdapat juga
enzim peroksidase yang akan membantu H2O2 bereaksi dengan 4-
Aminoantipirin dan menghasilkan senyawa yang berwarna. Warna yang
dihasilkan, intensitasnya sebanding dengan kadar asam urat dan diukur pada
panjang gelombang 546 nm secara fotometri.

Adapun pada chemistry analyzer dengan metode fotometerterkait


kadar asam urat dalam darah kapiler dan vena sebenarnya tidak ada
perbedaan karena setelah asam urat diproduksi, asam urat akan
didistribusikan ke berbagai organ tubuh terutama dalam plasma darah dan
cairan sinovial. Karena asam urat secara langsung terdistribusi dalam
plasma darah maka sampel pemeriksaan yang diambil dari darah vena.
Hasil pemeriksaan asam urat serum dengan Chemistry Analyzer
dikatakan eurisemia apabila kadar asam uratserum berkisar antara 4,4-7,6
mg/dl (262-452 mmol/L)pada laki-laki yang berusia 50-59 tahun dan
berkisar antara2,3-6,6 mg/dl (137-393 mmol/L) pada perempuanyang
berusia 50-59 tahun. Adapun pada rentang usia60-90 tahun, hasil
pemeriksaan asam urat serum denganchemistry analyzer dikatakan
eurisemia apabila berkisarantara 4,2-8,0 mg/dl (250-476 mmol/L) pada laki-
lakidan berkisar antara 3,5-8,3 mg/dl (208-434 mmol/L)pada perempuan.
Pada chemistry analyzer kadar asam urat serum dihitung berdasarkan
perubahan warna yang terbentuk dari intensitas cahaya yang diserap.
Adapun pada pemeriksaan dengan Chemistry Analyzer, terdapat beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi keakuratan hasil pemeriksaan antara lain
sampel pemeriksaan mengalami hemolisis, aktivitas fisik yang berat dapat
10

meningkatkan hasil pemeriksaan, masa inkubasi yang tidak tepat, volume


reagen dan bahan pemeriksaan yang tidak sesuai.

2.5. Cara Perawatan Chemistry Analyzer


1. Suhu ruangan tempat alat itu ditempatkan.
2. Lakukan pemeriksaan secara berkala.
3. Selalu periksa reagennya seprti Rinse, Diliuent, Minilyse Minidel, dll
4. Jangan sampai teraglutinasi.
5. Lakukan pemeriksaan secara berulang dan troubleshooting kondisi.
6. Lakukan pemeriksaan teknik sampling dan jenis specimen yang akan
digunakan.
7. Periksa suhu ruangan.
8. Periksa cara penyimpanan serta lama penyimpanan.
9. Yakinkan alat telah melakukan warm up dan telah dibuat background.
10. Periksa kondisi volume dan kemasan reagent lyse.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Chemistry Analyzer atau Autoanalyzer merupakan salah satu alat
laboratorium canggih yang dilengkapi dengan sistem sequensial multiple
analisis. Alat ini mempunyai kemampuan pemeriksaan yang lebih banyak
berfungsi untuk analisa kimia secara otomatis. Alat ini mampu
menggantikan prosedur-prosedur analisis manual dalam laboratorium,
rumah sakit, dan industri, dapat digunakan untuk menganalisa kandungan
air, gas, mineral, logam, dan material biologis dari suatu larutan. Prinsip
kerja alat ini terbagi menjadi CFA (Continuous Flow Analyzer) dan FIA
(Flow Injection Analyzer). Chemistry Analyzer ada 2 macam, yaitu
Chemistry Analyzer untuk pemeriksaan hematologi dan Chemistry Analyzer
untuk pemeriksaan kimia klinik.

3.2. Saran
Sebagai tenaga teknik laboratorium medik, kita harus mengenal
definisi, fungsi, prinsip dan cara kerja, serta cara perawatan dari Chemistry
Analyzer/Autoanalyzer. Sehingga kita dapat dengan mudah melakukan
tugas dan penegakan diagnosa suatu sampel.

9
DAFTAR PUSTAKA

Khopkar, S.M. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press: Jakarta.

Saifuddin Azis et all.2011.Standarisasi Bahan Obat Alam Edisi Pertama. Graha


Ilmu:Yogyakarta.

Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. ErlangWHO WHO. Use of HbA1c


in he diagnosis of diabetes mellitus in the UK. The implementation of World
Health Organization guidance 2011. World Health Organization.
2011;Available from:
http://www.who.int/medical_devices/innovation/clinical_chemistry_analyzer.
pdf.ga: Jakarta.

Mas’ ud T, Naid IA, Haryono K. KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM


DARAH DAN KRISTAL ASAM URAT DALAM URINE. As-Syifaa Jurnal
Farmasi. 2013;6(1):56–60.

CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY. 2006;13(1):38–41.


Available
from: http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-PDF%20Vol%2013-01-
11.pdf.

10

Anda mungkin juga menyukai