Anda di halaman 1dari 5

Materi : Pembuatan Larutan dalam Perhitungan Normalitas

Tujuan : Mampu memahami dan melakukan cara pembuatan larutan dengan normalitas.

Dasar Teori :

Larutan merupakan suatu campuran yang terdiri dari dua atau lebih zat (dalam kimia).
Zat yang jumlahnya lebih sedikit yang ada didalam larutan itu (zat) solut atau terlarut, sedangkan
zat yang memiliki jmlah zat lebih banyak dibandingkan dengan zat-zat lain dalam larutan juga
disebut solven atau pelarut. Takaran atau komposisi zat terlarut serta pelarut dalam sebuh larutan
dinyatakan dalam konsentrasi larutan, dan sedangkan proses campuran zat terlarut dan pelarut
disebut pelarutan (solvasi).

Berdasarkan daya hantarnya larutan dibedakan menjadi:

1. Larutan Elektrolit, merupakan larutan yang dapat menghantarkan listrik. Pada larutan ini
dibedakan menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
2. Larutan Non Elektrolit,merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik karena
zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak mengion).

Ada 2 reaksi dalam larutan, yaitu:

1. Eksoterm, yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan, temperatur dari
campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan
turun.

2. Endoterm, yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem, temperatur dari campuran reaksi
akan turun dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan naik.

Berdasarkan jenuh tidaknya larutan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

1. Larutan tak jenuh( unsaturated) yaitu larutan yang mengandung zat terlarut(solute)
kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan
yang partikel-partikelnya tidak tepat larut ata habis bereaksi dengan pereaksi (masih bias
melarutkan zat). Larutn tak jenuh lebih encer (kurang pekat) dibandingkan dengan larutan
jenuh. Larutan tidak jenuh terjadi apabila hasil kali konsentrasi ion<Ksp berarti larutan
belum jenuh (masih dapat larut).
2. Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah zat terlarut yang
mengandung sejumlah zat terlarut (solute) yang larut dan mengadakan keseimbangan
dengan pelarut (solute) padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel-partikelnya
tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konnsentrasi maksimal). Larutan jenuh
terjadi apabila hasil konsentrasi ion = Ksp. Berarti larutan tepat jenuh.
3. Larutan kelewat jenuh (super saturated) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih
banyak zat terlarut (solute) daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan
kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut (solute) sehingga terjadi
endapan. Larutan sangan jenu terjadi apabila hasil kali onsentrasi ion > Ksp berarti
larutan lewat jenuh (mengendap).

Normalitas merupakan sistem konsentrasi yang didasarkan pada volume dari larutan.
Normalitas didefinisikan sebagai jumlah ekuivalen per liter larutan atau N= eq/V, dimana N
adalah normalitas, eq adalah ekuivalen dan V adalah larutan dalam liter. Karena eq = q/BM,
dimana g adalah gram larutan dan BE adalah berat ekuivalen, yang menghasilka:

N = g/ BE.V

- Hasil persamaan dalam gram larutan adlah g = N.BE.V


- HUbungan antara normalitas dan molaritas adalahb N = nM, dimana n adalah jumlah mol
ion hydrogen, electron atau kation univalent yang dilengkapai oleh atau dikombinasikan
substansi yang bereaksi tersebut.

Alat:

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:

1. Cawan arloji

2. Spatula

3. Batang pengaduk

4. Beaker glass

5. Corong Gelas

6. Labu Ukur

7. Wadah Aquades

8. Pipet tetes

9. Neraca elektrik
10. Botol reagen

11. Kertas label

12. Lap

Bahan:

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:

1. H2C2O4

2. Aquades

3. Tissue

Cara Kerja:

Adapun cara kerja yang dilakukan dalam praktikum ini ialah:

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Menghidupan neraca analitik lalu diletakkan cawan arloji diatasnya.

3. Mengkalibrasi neraca lalu melakukan penimbangan NaCl secara selisih sesuai dengan rumus
normalitas.

4. Memasukan NaCl yang telah ditimbang ke dalam beaker glass.

5. Membilas cawan arloji dengan aquades agar seluruh NaCl terlarut ke dalam beaker glass.

6. Menuang aquades ke dalam beaker glass sembari melarutkan NaCl dengan batang pengaduk.

7. Memasukkan NaCl ke dalam labu ukur dengan bantuan corong gelas, corong juga dibilas
dengan aquades agar tidak ada NaCl yang tertinggal.

8. Memasukkan NaCl ke labu ukur hingga mendekati skala ( 250,0 ml).

9. Menambahkan larutan dengan pipet tetes hingga batas skala.


10. Membersikan leher labu dengam tissue yang telah dipelintir memanjanh untuk mencegah
bertambahmya volume larutan.

11. Menutup labu ukur dengan rapat dan dihomogenkan.

12. Memasukkan larutan ke dalam botol reagen yang berwarna gelap lalu ditempel label dengan
rincian lengkap.

Hasil Pengamatan ( Perhitungan):

1. Buat larutan H2C2O4 sebanyak 250ml dengan konsentrasi 0,1000 N

Diketahui:

N = 0,1 N

V = 250 ml = 0,25 L

BE H2C2O4 = 45

Ditanya: gram H2C2O4 ?

Jawab:

N = g/ BE.V

g = N. BE. L

= 0,1000 N x 45 x 0,25 L

g = 1,12 gram.

Kemudian dilakukan dengan penimbangan menggunakan neraca analitik dengan cara selisih (
tak langsung):

= ( cawan + sampel ) – ( cawan + sisa )

= ( 6,90gr + 1,14gr) – (6,92gr)

= 8,04gr – 6,92 gr
= 1,12 gram.

Jadi, hasil penimbangan secara selisih (tak langsung) dengan neraca analitik sesuai dengan hasil
perhitungan H2C2O4 yang dibutuhkan sesuai dengan rumus normalitas dengan N = 0,1000 N.

Kesimpulan:

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, mahasiswa mampu memahami dan melakukan
praktikum pembuatan larutan dengan perhitungan normalitas N = g/ BE.V

Dalam praktikum ini digunakan bahan H2C2O4 dengan N= 0,1000 N dan menimbang dengan
cara selisih atau tidak langsung menggunakan neraca analitik elektrik dengan hasil 1,12 gram
dan penimbangan yang dilakukan juga telah sesuai. Dalam pembuatan larutan atau reagen pula
dibutuhkan ketelitian dalam penimbangan maupun saat melarutkan agar hasil yag diperoleh tepat
dan sesuai.

Daftar Pustaka:

- John. 2001 . Chemistry 3A . Erlangga . Jakarta.


- Khopkar,S.M. 1990 . Konsep Dasar Kimia Analitik . UI . Jakarta.
- https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-larutan-dan-kelarutan-dalam-kimia-
beserta-contohnya/

Anda mungkin juga menyukai