Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PENGANTAR LABORATORIUM MEDIK


MENGENAL ALAT ALAT GELAS

Dosen : 1. Dra. Angki Purwanti, Apt,M.Si


2. Dra. Warida, M.Kes

DISUSUN OLEH
KELOMPOK A4
1. Elita Anggarani (P3.73.34.1.17.011)
2. Fikri Satria Pratama (P3.73.34.1.17.014)
3. Indah Puspita Ningrum (P3.73.34.1.17.015)
4. Intan Ratu Domas (P3.73.34.1.17.016)

Poltekkes Kemenkes Jakarta III


Prodi DIII Analis Kesehatan
2017-2018

LAPORAN PRAKTIKUM 1 PENGANTAR LABORATORIUM MEDIK (PLM)


Tanggal Praktikum : Senin, 11 September 2017
Judul Praktikum : Alat Gelas Laboratorium (Glassware Laboratory)
Tujuan Praktikum :
1. Untuk mengetahui Alat-Alat Gelas di Laboratorium.
2. Untuk mengetahui nama, bahan, kegunaan, cara penggunaan, cara pemeliharaan,
dan ukuran atau kapasitas alat gelas di laboratorium.
Dasar Teori :
Gelas adalah suatu zat amorf yang diperoleh dari mencampur bahan-bahan anorganik yang
setelah dilebur pada suhu tinggi dan didinginkan menjadi benda padat berdasarkan jenis
komposisi dari bahan organic yang menyusunnya, ada beberapa jenis gelas yaitu gelas
biasa, gelas timbal, gelas borosilikat dan gelas leburan silica.
Alat gelas yang digunakan di laboratorium umumnya merupakan gelas borosilikat. Gelas
ini terbuat dari kuarsa atau silikat oksida berkualitas tinggi, boron oksida, alumunium
oksida, dan natrium oksida. Gelas jenis ini mencair pada suhu agak tinggi dan mempunyai
angka mulai yang kecil, oleh karena itu dapat dipanaskan hingga suhu tinggi dan dapat
direndam dalam air dingin atau es tanpa terjadi keretakan atau pecah. Selain itu gelas
borosilikat juga tidak bereaksi dengan bahan kimia sehingga cocok digunakan sebagai alat
gelas laboratorium. Di dalam perdagangan jenis gelas ini dikenal dengan berbagai merk
seperti : Pyrex, Yena, Vycor, Duran, Schott, Asisstant dan sebagainya.
Alat dan Bahan :
1. Buret 9. Corong Pisah 17. Tabung reaksi dan
2. Erlenmeyer 10. Lampu Spirtus rak tabung reaksi
3. Becker glass 11. Kondensor 18. Desikator
4. Corong 12. Neraca 19. Cawan penguap
5. Labu ukur 13. Batang pengaduk 20. Krus
6. Pipet Volume 14. Kaca arloji 21. Mortar dan stamper
7. Pipet Ukur 15. Gelas ukur 22. Labu kjeldahl
8. Pipet Tetes 16. Botol timbang 23. Pignometer

Prosedur Kerja :
A. Peminjaman Alat dan Bahan :
1. Mengisi peminjaman buku alat dan bahan sesuai dengan format yang telah
disediakan (tanggal, nama peminjam, nama alat atau bahan yang dipinjam dan
paraf peminjam).
2. Pengisian data dilakukan dibuku yang terpisah apabila mahasiswa meminjam alat
laboratorium, maka ditulis di Buku Peminjaman Alat. Sedangkan peminjaman
bahan laoratorium ditulis di Buku Peminjaman Bahan.
3. Carilah alat dan bahan yang dibutuhkan di ruang penyimpanan.
4. Setelah menemukan alat dan bahan yang dibutuhkan, periksalah kondisi alat dan
bahan tersebut. pastikan dalam kondisi yang baik.
5. Lalu bawa alat dan bahan ke laboratorium untuk digunakan.
6. Setelah selesai digunakan, cuci alat hingga bersih dan keringkan.
7. Kembalikan alat dan bahan ke ruang penyimpanan. Pastikan alat dan bahan berada
dalam kondisi yang baik.
8. Kemudian isi tanggal dan paraf pengembalian di kolom yang telah disediakan di
Buku Peminjaman Alat dan Bahan.

B. Pengenalan dan Pengamatan Alat Gelas di Laboratorium :


1. Siapkan alat dan bahan.
2. Alat dan bahan diletakkan diatas kain atau serbet agar tidak mudah bergelinding.
3. Amati bentuk alat gelas tersebut.
4. Kemudian gambar alat gelas tersebut di buku.
5. Catat hasil pengamatan.

Hasil Pengamatan :
Nama
No Gambar Fungsi Cara Penggunaan
Alat

1. Fungsi buret a. Sumbat keran tutup terbuat dari gelas


Buret = Burettes

asah (memerlukan sedikit pelumas


adalah
untuk untuk memudahkan putaran kran
meneteskan dan mencegah kebocoran) atau Teflon.
b. Sebelum digunakan bilas bagian dalam
sejumlah reagen
buret dengan aquadest dengan
cair dalam memegang setiap bagian ujung buret
kemudian miringkan ke kanan dan ke
eksperimen
kiri, kemudian dikeringkan dengan
yang menjepitkan buret pada klem buret
dengan bagian keran menghadap ke atas
memerlukan
agar air yang masih ada di dalam
presisi, seperti permukaan buret turun.
c. Masukkan larutan baku sekunder ke
pada
dalam buret. Tepatkan larutan pada
eksperimen garis tanda nol dengan melihat batas
miniskus bawahnya dengan
titrasi.
menggunakan kran.
Pengukuran d. Larutan yang akan di titrasi, diletakkan
tepat dibawah buret, kran buren diputar
buret sangatlah
perlahan. Setelah titrasi, kembalikan
akurat lebih larutan sekunder ke botol larutannya.
e. Setelah digunakan bilas bagian dalam
akurat
buret dengan aquadest dengan
dibandingkan
memegang setiap bagian ujung buret
Gelas ukur
kemudian miringkan ke kanan dan ke
maupun pipet
kiri, kemudian dikeringkan dengan
tetes. Oleh
menjepitkan buret pada penjepit buret
karena ketelitian
dengan bagian keran menghadap ke atas
buret yang
agar air yang masih ada di dalam
tinggi, kehati-
permukaan buret turun
hatian
pengukuran
volume dengan
buret sangatlah
penting untuk
menghindari
kesalahan
sistematik.
2. Untuk Penghisapan untuk mengambil cairan

Pipet Volume = volumetrik pippete = pipet menggambil dapat dilakukan dengan menggunakan
cairan, karet filler atau bulb dan dilakukan
memindahkan dengan tegak lurus. Hisap sampai garis
cairan atau batas kemudian bersihkan ujung pipet
memipet dengan kertas saring, hanya bagian luar
sejumlah cairan saja. Kemudian alirkan isi dengan tegak
dengan volume lurus juga terhadap wadah yang akan di
yang teliti atau gunakan dengan ujung pipet menempel
seksama pada bagian dinding dalam wadah. Jangan
menghisap bahan yang bersifat asam atau
beracun dengan mulut.
3. Untuk 1. Pasang ujung pipet dibagian bawah
Pipet Ukur = Graduated Pipettes mengambil, rubber bulb dengan cara sedikit ditekan
seperti gambar dibawah ini
memindahkan
atau memipet
sejumlah cairan 2. Setalah pipet dihubungkan dengan
volume secara Ruber bulb angkat dengan kedua
tangan, tangan kanan memegang ruber
kurang teliti dan bulb dan tangan kiri memegang pipet
tidak masuk secara perlahan. Arahkan pipet ke
larutan /cairan yang akan diambil /
dalam disedot dengan
perhitungan menggunakan
tangan kiri.
pada penetapan Tekan katup
kadar. Pipet Aspirate(A)
kemudian
ukur ada yang kempeskan
diberi dengan Rubber bulp
agar angin yang
pengaman dan terperangkap
ada juga yang didalam ruber bulb keluar

dilengkapi 3. Setelah angin dikeluarkan sedot cairan


dengan garis dengan menekan katup Suction (S),
jangan sampai melebihi skala pipet dan 
Schellbach jangan sampai larutan masukkan ke
untuk rubber bulb karena hal ini dapat
menyebabkan rubber bulb cepat rusak.
memudahkan
pembacaan 4. Setelah pipet terisi dengan larutan atau
cairan sesuai yang dibutuhkan
miniskus. kemudian keluarkan larutan cairan ke
tempat lain dengan cara mengangkat
dengan kedua tangan seperti langkah no
1. Arahkan pipet ke dalam tempat lain.
Sesuai volume yang dikehendaki
dengan cara menekan katup Exhaust (E)
secara perlahan-
lahan dan dalam
posisi pipet
tegak lurus,
tunggu
bebearapa
sampai larutan
sudah keluar
dengan
sempurna.
4. Untuk 1. Tekan karet atau bagian atas pipet

Pipet Pasteur = pipet tetes = pipet


2. Ambilah cairan sejumlah yang
meneteskan
diinginkan
pereaksi, zat 3. Lepaskan karet
4. Tekan kembali karet sampai keluar
cair,
sejumlah volume cairan yang
menambhkan
diinginkan
tetes demi tetes
hingga volume
tetap dan lain
lain
5. Untuk campuran dan dua fase pelarut
Corong Pisah = corong pemisah = separatory funnels

dimasukkan ke dalam corong dari atas


memisahkan
dengan corong keran ditutup. Corong ini
dua larutan yang kemudian ditutup dan digoyang dengan
kuat untuk membuat dua fase larutan
sulit dilihat
tercampur. Corong ini kemudian dibalik
batas dan keran dibuka untuk melepaskan
tekanan uap yang berlebihan. Corong ini
pemisahannya.
kemudian didiamkan agar pemisahan
Selain antara dua fase berlangsung. Penyumbat
dan keran corong kemudian dibuka dan
digunakan
dua fase larutan ini dipisahkan dengan
dalam ekstraksi mengontrol keran corong. Tangan kanan
dan tangan kiri memegang bagian tangkai
juga digunakan
corong berikut kerannya
untuk mengatur
aliran zat cair
pada proses
kromatografi
kolom dan
reaksi kima
lainnya
6. Fungsinya Cara memanaskan cairan harus

Lampu Spirtus
memperhatikan kemungkinan terjadinya
hampir sama
bumping (meloncatnya cairan akibat
dengan bunsen peningkatan suhu drastis). Yang harus
diperhatikan saat pemanasan cairan dalam
pembakar yaitu
tabung reaksi : Jangan sampai
untuk mengarahkan mulut tabung reaksi kepada
praktikan baik diri sendiri maupun orang
memanaskan
lain, Jepit tabung reaksi pada bagian
larutan atau dekat dengan mulut tabung, Posisi tabung
ketika memanaskan cairan agak miring,
membantu
aduk dan sesekali dikocok, Pengocokan
mengkondisikan terus dilakukan sesaat setelah pemanasan
steril pada
proses inokulasi.
Bahan bakarnya
biasanya dari
spirtus atau
alkohol.
7. Digunakan Alat ini terbuat dari gelas borosilikat,
Kondensor = Pendingin

dalam proses
umumnya dapat dirangkai dengan alat
reaksi, sintesa,
atau pada sistem gelas lain untuk berbagai keperluan.
destilasi,
Rangkaian pendingin dengan alat lain
ekstraksi,
saponifikasi, dimungkinkan karena kedua ujung
esterifikasi,
pendingin dilengkapi dengan penghubung
metilasi dan
sebgainya. standar yang terbuat dari gelas asah yang
digunakan untuk menyambungkan
dengan alat gelas lain tersebut. Jarak
pendinginan efektif dari alat pendingin
berbeda dari 200-700mm.
8. Merupakan alat 1. Bersihkan bagian dalam

Timbangan = Neraca
pengukuran timbangan dengan kuas kecil.
massa sebuah 2. Pastikan dalam meletakkan
benda dengan timbangan analitik di meja yang rata
ketelitian yang 3. Colokkan kabel steker, dan
lebih besar nyalakan dengan menekan tombol ON
sehingga 4. Timbang wadah/tempat.
menghasilkan 5. Tekan Tombol zero, selanjutnya
hasil yang masukkan bahan yang akan
sesuai,yang ditimbang.
dapat dilihat 6. Baca berat bahan yang tertera
langsung pada 7. Setelah selesai, stabilkan
layar berupa timbangan, matikan dan cabut steker
monitor kecil dan dibersihkan
dengan warna
lampu beragam
sehingga data
yang di dapat
sudah terlihat
langsung tanpa
harus
menghitung
dengan manual.
9. a. Menguapkan a. Sebelum digunakan gelas arloji dicuci
Kaca Arloji = Gelas Arloji = Watch Arloji

zat,
dan dikeringkan kemudian ditimbang.
pembentukan
hablur, reaksi, Bahan yang hendak ditimbang
pengukuran
kemudian diletakkan diatas gelas arloji
pH
menggunakan dan ditimbang kembali. Berat zat
kertas
merupakan selisih berat sebelum dan
indicator
b. Untuk sesudah bahan diletakkan. Setelah
menutup labu
digunakan, gelas arloji dicuci dan
pada proses
pemanasan dikeringkan kemudian disimpan di
c. Menimbang
lemari penyimpanan.
zat-zat dalam
bentuk b.Pastikan alat dalam kondisi yang baik
mikroskopik
10. a. Digunakan a. Sebelum digunakan, gelas ukur dicuci

Gelas Ukur = Measuring Cylinders


untuk mengukur
atau dibilas dengan aquadest kemudian
cairan secara
tidak teliti dan dikeringkan. Masukkan larutan atau
tidak masuk
cairan yang akan diukur kemudian
dalam
perhitungan baca skala yang tertera pada gelas
b. Untuk
ukur. Setelah digunakan, gelas ukur
merendam pipet
dalam asam dicuci atau dibilas dengan aquadest
pencuci
kemudian dikeringkan dan disimpan
c. Gelas ukur
dengan tutup pada lemari penyimpanan. Jika ada
asah digunakan
noda yang lengket pada gelas,
untuk
melarutkan zat pengaduk dibalut kapas dibasahi
hingga volume
larutana sam lalu digosok ke bagian
tertentu (tidak
teliti) yang lengket. Pastikan alat dalam
kondisi yang baik.
b. Pembacaan skala harus pada posisi
datar, arah pandang mata sejajar
dengan posisi skala yang ditunjukkan
c. Jika posisi lengkungan kebawah
berarti skala yang diambil adalah
miniskus bawah, jika cembung keatas
berarti skala yang diambil adalah
miniskus atas
d. Tidak ada gelembung udara, jika ada,
harus dikeluarkan kembali.
11. a. Untuk a. Sebelum digunakan, gelas piala dicuci

Gelas Piala = Gelas Kimia = Beaker Glass


mengukur
atau dibilas dengan aquadest kemudian
larutan secara
kualitatif dikeringkan. Masukkan larutan atau
b. Tempat
cairan yang akan diukur kemudian
melarutkan
zat baca skala yang tertera pada gelas
c. Untuk wadah
piala. Setelah digunakan, gelas piala
larutan yang
masih dicuci atau dibilas dengan aquadest
memerlukan
kemudian dikeringkan dan disimpan
pekerjaan
lain pada lemari penyimpanan. Sisa bahan
d. Tempat
kimia dan pembakaran dibersihkan
memanaskan,
menguapkan dengan pengaduk dibalut kapas
larutan atau
dibasahi larutana sam lalu digosok ke
air
e. Untuk bejana bagian yang mengerak. Pastikan alat
titrasi dengan
dalam kondisi yang baik.
menggunaka
n bantuan b. Pembacaan skala harus pada posisi
pengaduk
datar, arah pandang mata sejajar
magnetic
dengan posisi skala yang ditunjukkan.
c. Jika posisi lengkungan kebawah
berarti skala yang diambil adalah
miniskus bawah, jika cembung keatas
berarti skala yang diambil adalah
miniskus atas.
d. Tidak ada gelembung udara, jika ada,
harus dikeluarkan kembali
12. a. Reaksi yang Sebelum digunakan, labu erlenmeyer

Labu Erlenmeyer = Erlenmeyer Flask


memerlukan
dicuci atau dibilas dengan aquadest
pengocokan
kuat kemudian dikeringkan. Masukkan larutan
b. Untuk titrasi,
atau cairan yang akan dititrasi kemudian
dihubungkan
dengan alat baca skala yang tertera pada labu
ekstraksi dan
erlenmeyer. Setelah digunakan, labu
destilasi
c. Labu erlenmeyer dicuci atau dibilas dengan
Erlenmeyer
aquadest kemudian dikeringkan dan
tanpa tutup
digunakan disimpan pada lemari penyimpanan.
untuk titrasi
Pastikan alat dalam kondisi yang baik.
dengan
pengocokan
lemah hingga
sedang

13. a. Untuk a. Sebelum digunakan, labu ukur dicuci


Labu Ukur = Labu Takar = Volumetric Flask

membuat
atau dibilas dengan aquadest kemudian
larutan
dengan dikeringkan.
volume yang
b. Zat yang telah ditimbang dimasukkan
tepat atau
teliti kedalam labu ukur.
b.
c. Ditambahkan aquadest.
Mengencerka d. Campur digoyang melingkar (diolek)
n atau untuk melarutkan zat terlarut.
mengambil
larutan e. Setelah itu ditambahkan aquadest
dengan teliti sampai sebelum tanda batas di labu
ukur
f. Digunakan pipet tetes untuk
menambahkan aquadest dengan hati-
hati sampai volume permukaan cairan
berda tepat de garis tanda pada eher
labu ukur. Labu disumbat kemudian di
kocok pelan agar homogen.
g. Setelah digunakan, labu ukur dicuci
atau dibilas dengan aquadest kemudian
dikeringkan dan disimpan pada lemari
penyimpanan. Pastikan alat dalam
kondisi yang baik.
14. Menguapkan Sebelum digunakan cawan porselen

Cawan Penguap = Cawan Porselein


cairan pada
dicuci dan dikeringkan. Masukkan cairan
suhu yang
tidak terlalu yang akan diuapkan kemudian di letakkan
tinggi
di dalam oven, diatas tangas air, uap,
Misalnya : di
dalam oven, pasir, setelah digunakan dicuci dan
diatas tangas
dikeringkan kemudian disimpan di lemari
air, uap, pasir,
dsb penyimpanan.
Tidak tahan pada pemanasan diatas
300°C

15. a. Menimbang a.Sebelum digunakan, botol timbang


Botol Timbang = Wlighting Bottles

sampel atau
dicuci atau dibilas dengan aquadest
contoh
b. Pengeringan kemudian dikeringkan.
bahan atau
b.Masukan zat kedalam botol timbang
penetapan
susut tutup botol timbang agar tidak menguap,
pengeringan
lalu timbang menggunakan neraca.
bahan
c.Setelah digunakan, botol timbang
dicuci atau dibilas dengan aquadest
kemudian dikeringkan dan disimpan pada
lemari penyimpanan. Pastikan alat dalam
kondisi yang baik.
16. a. Untuk a. Sebelum digunakan, cuci corong kaca

Corong Kaca = Funnels


menyaring
dan bilas dengan aquadest kemudian
larutan
dengan dikeringkan.
bantuan
b. Masukkan cairan yang akan disaring
kertas saring
b. dengan bantuan kertas saring atau
masukkan cairan ke dalam suatu
Memindahka
n zat cair wadah dengan mulut sempit seperti
atau sampel botol, labu ukur.
padat
c. Setelah digunakan, corong kaca dicuci
dan dibilas dengan aquadest kemudian
dikeringkan dan disimpan di dalam
lemari penyimpanan.

17. Sebagai a. Sebelum digunakan, cuci batang


Batang Pengaduk

pengaduk
pengaduk dan bilas dengan aquadest
larutan atau
suspense yang kemudian dikeringkan.
umumnya dalam
b. Masukkan batang pengaduk ke dalam
labu piala, labu
Erlenmeyer atau larutan yang akan diaduk
tabung reaksi
c. Setelah digunakan, batang pengaduk
dicuci dan dibilas dengan aquadest
kemudian dikeringkan dan disimpan di
dalam lemari penyimpanan.
18. Untuk megukur a. Siapkan piknometer yang bersih dan

Piknometer = Pycnometer = Sfecific Gravity Bottles = Alat Penetapan Bobot Jenis Suatu Larutan atau Cairan
berat jenis
kering. Yang memounyai tutup yang
larutan atau
cairan terbuat dari thermometer dengan skala
suhu hingga 40°, pada dinding labu
terdapat pipa kapiler yang dilengkapi
dengan tutupnya atau disebut sebagai
tudung kapiler. Piknometer berikut
tutup thermometer dan tudung
kapilernya dalam keadaan kosong
ditimbang menggunakan neraca
analitik. Catat beratnya (A) gram.
b. Piknometer diisi dengan air suling
setelah thermometer dan tudung
kapilernya dibuka, diis hingga penuh
dan tumpah dan dengan hati-hati
pasang tutup termometernya, dijaga
agar tidak terjad rongga atau
gelembung udara di dalam labu
piknometer. Letakkan di dalam wadah
yang datar , dinginkan dengan
meletakkan butiran es maka suhu yang
dibaca pada thermometer akan turun,
biarkan suhu hingga 15°C kemudian
piknometer diangkat dari wadah dan
letakkan di atas meja yang bersih dan
kering. Karena dingin volume air akan
menyusut, dengan bantuan pipet tetes
tambahkan air suling hingga
piknometer penuh kembali, secara
hati-hati pasang termometernya dijaga
supaya tidak terjadi gelembung udara.
Biarkan suhu naik dengan perlahan-
lahan, maka dengan naiknya suhu
volume air suling dalam piknometer
akan mengembang sehingga akan
mengalir melalui pipa kapiler. Setelah
suhu tepat menunjukkan 20°C segera
hilangkan tetes air yang terdapat
19. Berfungsi a. Buka tutup desikator dengan cara

Desikator = pendingin
menghilangkan
menggeser tutupnya kesamping
air dan kristal
hasil pemurnian b. Menaruh silika gel di bawah
c. Menaruh saringan yang terbuat dari
porselin
d. Menaruh median di atas saringan
e. Sebelum menutup oleskan sedikit
vaselin di bibir tutup
f. Menutup kembali tutup desikator sama
seperti saat membukanya
20. seperti cawan a.krus pengabuan mampu membakar

Krus
yang digunakan
semua zat organic dioksidasi pada suhu
untuk
menampung yang tinggi yaitu sekitar 500-6000 C dan
senyawa kimia
kemudian melakukan penimbangan zat
pada proses
pemanasan yang yang tertinggal setelah proses
menggunakan
pembakaran tersebut
temperatur yang
sangat tinggi b.Bahan yang akan diabukan ditempatkan
(tanur)
pada krus pengabuan
c.Lama pengabuan tiap bahan berbeda-
beda dan antara 2-8 jam .pengabuan
dianggap selesai apabila diperoleh sisa
pengabuan yang umumnya berwarna
putih abu-abu dan beratnya konstan
dengan selang waktu pengabuan 30 menit
d.Penimbangan berkisa terhadap bahan
dilakukan dalam keadaan dingin,untuk itu
maka krus yang berisi abu yang diambil
dari dalam muffle harus lebih dahulu
dimasukkan kedalam oven bersuhu 105 C
agar supaya suhunya turun,baru kemudian
dimasukkan ke dalam eksikator sampai
dingin.
Apabila pada krus pengabuan termasuk
penutup krus pengabuan tidak pas ini
dapat menyulitkan proses pengabuan
sehingga tutuplah dengan rapat penutup
krus pengabuan
21. Digunakan Pada analisa protein ( destruksi ), sampel
Labu Kjeldahl = Kjeldahl Flaks

dalam
yang akan diuji dimasukkan kedalam labu
Destruksi/
digesti protein Kjeldahl secukupnya. Kemudian
tambahkan dengan pelarut ( pada
umumnya Kalium Sulfat atau Asam
Sulfat) lalu dipanaskan hingga mendidih
dan berhenti berasap. Dinginkan, lalu
hubungkan dengan alat destilasi.
22. a. digunakan 1. Isi suatu zat atau senyawa dalam

Tabung reaksi dan rak tabung reaksi


untuk
tabung reaksi minimal sepertiganya
mencampur
atau 2. Memanaskannya diarahkan ketempat
memanaskan
yang tidak ada orang
bahan-bahan
kimia di 3. Menggunakan penjepit tabung untuk
laboratorium.
memanaskan. Jepit ditengah tabung
b. menampung
bahan-bahan 4. Goyang tabung agar tidak terjadi
kimia yang
pemanasan berlebih disatu titik
berbentuk
cair (larutan).

23. Mortar 1. Menyiapkan meja kerja


Mortar dan Stamper

digunakan untuk 2. Memberi alas serbet pada mortir


menghaluskan 3. Tangan kiri dipakai untuk
bahan-bahan memegang mortir. ibu jari berada
kimia. Mortar padamulut mortir supaya mortir tidak
adalah bagian terlepas ketika digunakan.
wadahnya, 4. Stamper dipegang dengan tangan
sedangkan kanan dengan posisi ibu jari disamping
stamper adalah atau digenggam dengan posisi ibu jari
bagian batang diatas stamper.
yang dipegang. 5. Mengerus/mencampur obat
Lama dengan cara memutar stamper
penggerusan berlawanan/searah jarum jam. tetapi
sangat tidak boleh dilakukan keduanya.
tergantung jenis 6. Mencampur/menggerus bahan
bahan, kekuatan dengan posisi badan tegak, gerakan
penggerus, dan mencampur sebatas pada pergelangan
keahlian tangan.pada saat mencampur harus
menggunakan dipastikan sampai bahan halus dan
alat tersebut. homogen.
7. Membersihkan stamper dimulai
dari kepala dengan cara diputar dan
arahnya dari bagian bawah sampai
kekepala stamper.
8. Setelah bersih, letakkan stamper
dengan diberi alas kertas diatas serbet
dengan posisi kepala stamper berada
dibawah.

PERAWATAN ATAU PEMELIHARAAN ALAT-ALAT GELAS


I. Pencucian alat gelas secara umum

1. Alat gelas baru :

Biasanya agak bersifat alkalis. Untuk menetralkannya alat gelas direndam


dalam larutan HCl 2% selama 24 jam. Selanjutnya cuci 2 kali dengan air kran
dan bilas dengan aquadest, baru kemudian di keringkan.

2. Alat gelas kotor :

a. Sisa bahan terdapat di dalam wadah di buang. Apabila bahan di anggap


bersifat menular seperti tinja, sputum, CFS, pus, darah, urine dan media
yang mengandung biakan kuman, maka bahan tersebut harus di dektruksi
terlebih dahulu.

b. Alat selanjutnya di cuci 2 kali dengan air dingin atau air dingin atau air
hangat. Apabila tidak segera di cuci, alat – alat gelas harus di rendam dalam
gelas menggunakan sikat tabung.

c. Cuci gelas dengan air mengalir lalu dibilas dengan aquadest. Letakkan alat
gelas pada rak dengan posisi mulut disebelah bawah. Untuk alat-alat gelas
yang bukan pengukur dapat dikeringkan di oven pada suhu 60°C.

3. Alat gelas berlemak atau terkontaminasi bahan yang sukar dihilangkan :

a. Alat gelas terlebih dahulu direndam di dalam larutan asam kuat atau korosif
misalnya larutan asam kromat atau asam sulfat berasap. Selama semalam.

b. Selanjutnya dicuci seperti halnya pada alat gelas yang kotor.

4. Objek gelas baru atau mengandung emmersi oil :

Objek gelas direndam di dalam larutan deterjen selama semalam. Dicuci


dengan air mengalir selama 15 menit, sapu satu persatu dengan kain halus atau
kertas tissue lalu dikeringkan.

II. Menghilangkan kontaminan yang sukar dibersihkan

Untuk menghilangkan endapan atau kontamina yang sukar dibersihkan dapat


diikuti anjuran berikut :

a. Karbon tetraklorida atau pelarut organic lain digunakan untuk menghilangkan


lemak dan gemuk.

b. Ammonia atau asam klorida panas, campuran asam sulfat pekat dan asam nitrat
digunakan untuk menghilangkan noda albumin atau glukosa.
c. Larutan asam kromat atau asam sulfat pekat yang 0,5% kalium nitrat atau
peklorat digunakan untuk menghilangkan noda bahan organic dengan cara
merendam alat gelas selama semalam.

d. Asam klorida pekat panas dengan kalium klorat untuk menghilangkan noda
tembaga atau besi oksida.

e. Asam sulfat panas untuk menghilangkan endapan barium sulfat.

f. Ammonia atau natrium thiosulfate untuk menghilangkan endapan perak nitrat.

III. Penggunaan alat gelas dengan pemanasan atau pendinginan

a. Ikuti selalu instruksi dari pabrik yang bersangkutan jika menggunakan sumber
panas elektrik.

b. Jangan meninggalkan bejana gelas pada saat dilakukan penguapan, karena


bejana dapat retak atau meledak pada saat kondisi bejana mendekati kering.

c. Alat gelas jangan sampai mengalami perubahan suhu yang mendadak dari
panas ke dingin atau sebaliknya, karena dapat mengakibatkan alat gelas
menjadi pecah.

d. Pemanasan alat gelas dilakukan menggunakan panas yang menyebar dengan


kasa logam asbes atau tangas air, sehingga panas berpindah perlahan-lahan dari
sumber panas ke alat gelas.

e. Mendidihkan cairan di dalam bejana agar cepat dan merata maka ke dalam
bejana dapat ditambahkan bahan anti gejolah seperti batu apung atau batu
didih.

f. Memanaskan cairan di dalam tabung reaksi menggunakan api langsung,


dilakukan pada bagian tengah tabung agar panasnya dapat menyebar merata.
Pada waktu memanaskan, mulut tabung diarahkan ke bagian yang tidak ada
orang.

Kesimpulan :

Setelah melakukan praktek ini, kami dapat mengetahui bagaimana prosedur peminjaman
dan pengembalian alat sesuai alur yang benar dan kami dapat mengetahui nama, bahan,
kegunaan, cara penggunaan, cara pemeliharaan, dan ukuran atau kapasitas alat gelas di
laboratorium.
Daftar Pustaka

1. https://id.wikipedia.org/
2. Departemen Kesehatan, 1995.
3. http://qualitycontrol-07.blogspot.com/2010/02/peralatan-gelas-kimia-glass-
ware.html
4. http://instrumenalatbahan.blogspot.com/2011/01/penjepit-tabung-reaksi.html
5. http://instrumenalatbahan.blogspot.com/2011/01/labu-iodium-labu-iod.html
6. http://www.scribd.com/doc/86879201/101/Rak-Tabung-Reaksi-16-mm
7. http://senutyokukuh.wordpress.com/2010/10/10/fungsi-dari-peralatan-inokulasi/
8. http://muthiaura.wordpress.com/2012/02/28/angka-penting-dan-angka-pasti-2/

Anda mungkin juga menyukai