DISUSUN OLEH
KELOMPOK A4
1. Elita Anggarani (P3.73.34.1.17.011)
2. Fikri Satria Pratama (P3.73.34.1.17.014)
3. Indah Puspita Ningrum (P3.73.34.1.17.015)
4. Intan Ratu Domas (P3.73.34.1.17.016)
Prosedur Kerja :
A. Peminjaman Alat dan Bahan :
1. Mengisi peminjaman buku alat dan bahan sesuai dengan format yang telah
disediakan (tanggal, nama peminjam, nama alat atau bahan yang dipinjam dan
paraf peminjam).
2. Pengisian data dilakukan dibuku yang terpisah apabila mahasiswa meminjam alat
laboratorium, maka ditulis di Buku Peminjaman Alat. Sedangkan peminjaman
bahan laoratorium ditulis di Buku Peminjaman Bahan.
3. Carilah alat dan bahan yang dibutuhkan di ruang penyimpanan.
4. Setelah menemukan alat dan bahan yang dibutuhkan, periksalah kondisi alat dan
bahan tersebut. pastikan dalam kondisi yang baik.
5. Lalu bawa alat dan bahan ke laboratorium untuk digunakan.
6. Setelah selesai digunakan, cuci alat hingga bersih dan keringkan.
7. Kembalikan alat dan bahan ke ruang penyimpanan. Pastikan alat dan bahan berada
dalam kondisi yang baik.
8. Kemudian isi tanggal dan paraf pengembalian di kolom yang telah disediakan di
Buku Peminjaman Alat dan Bahan.
Hasil Pengamatan :
Nama
No Gambar Fungsi Cara Penggunaan
Alat
Pipet Volume = volumetrik pippete = pipet menggambil dapat dilakukan dengan menggunakan
cairan, karet filler atau bulb dan dilakukan
memindahkan dengan tegak lurus. Hisap sampai garis
cairan atau batas kemudian bersihkan ujung pipet
memipet dengan kertas saring, hanya bagian luar
sejumlah cairan saja. Kemudian alirkan isi dengan tegak
dengan volume lurus juga terhadap wadah yang akan di
yang teliti atau gunakan dengan ujung pipet menempel
seksama pada bagian dinding dalam wadah. Jangan
menghisap bahan yang bersifat asam atau
beracun dengan mulut.
3. Untuk 1. Pasang ujung pipet dibagian bawah
Pipet Ukur = Graduated Pipettes mengambil, rubber bulb dengan cara sedikit ditekan
seperti gambar dibawah ini
memindahkan
atau memipet
sejumlah cairan 2. Setalah pipet dihubungkan dengan
volume secara Ruber bulb angkat dengan kedua
tangan, tangan kanan memegang ruber
kurang teliti dan bulb dan tangan kiri memegang pipet
tidak masuk secara perlahan. Arahkan pipet ke
larutan /cairan yang akan diambil /
dalam disedot dengan
perhitungan menggunakan
tangan kiri.
pada penetapan Tekan katup
kadar. Pipet Aspirate(A)
kemudian
ukur ada yang kempeskan
diberi dengan Rubber bulp
agar angin yang
pengaman dan terperangkap
ada juga yang didalam ruber bulb keluar
Lampu Spirtus
memperhatikan kemungkinan terjadinya
hampir sama
bumping (meloncatnya cairan akibat
dengan bunsen peningkatan suhu drastis). Yang harus
diperhatikan saat pemanasan cairan dalam
pembakar yaitu
tabung reaksi : Jangan sampai
untuk mengarahkan mulut tabung reaksi kepada
praktikan baik diri sendiri maupun orang
memanaskan
lain, Jepit tabung reaksi pada bagian
larutan atau dekat dengan mulut tabung, Posisi tabung
ketika memanaskan cairan agak miring,
membantu
aduk dan sesekali dikocok, Pengocokan
mengkondisikan terus dilakukan sesaat setelah pemanasan
steril pada
proses inokulasi.
Bahan bakarnya
biasanya dari
spirtus atau
alkohol.
7. Digunakan Alat ini terbuat dari gelas borosilikat,
Kondensor = Pendingin
dalam proses
umumnya dapat dirangkai dengan alat
reaksi, sintesa,
atau pada sistem gelas lain untuk berbagai keperluan.
destilasi,
Rangkaian pendingin dengan alat lain
ekstraksi,
saponifikasi, dimungkinkan karena kedua ujung
esterifikasi,
pendingin dilengkapi dengan penghubung
metilasi dan
sebgainya. standar yang terbuat dari gelas asah yang
digunakan untuk menyambungkan
dengan alat gelas lain tersebut. Jarak
pendinginan efektif dari alat pendingin
berbeda dari 200-700mm.
8. Merupakan alat 1. Bersihkan bagian dalam
Timbangan = Neraca
pengukuran timbangan dengan kuas kecil.
massa sebuah 2. Pastikan dalam meletakkan
benda dengan timbangan analitik di meja yang rata
ketelitian yang 3. Colokkan kabel steker, dan
lebih besar nyalakan dengan menekan tombol ON
sehingga 4. Timbang wadah/tempat.
menghasilkan 5. Tekan Tombol zero, selanjutnya
hasil yang masukkan bahan yang akan
sesuai,yang ditimbang.
dapat dilihat 6. Baca berat bahan yang tertera
langsung pada 7. Setelah selesai, stabilkan
layar berupa timbangan, matikan dan cabut steker
monitor kecil dan dibersihkan
dengan warna
lampu beragam
sehingga data
yang di dapat
sudah terlihat
langsung tanpa
harus
menghitung
dengan manual.
9. a. Menguapkan a. Sebelum digunakan gelas arloji dicuci
Kaca Arloji = Gelas Arloji = Watch Arloji
zat,
dan dikeringkan kemudian ditimbang.
pembentukan
hablur, reaksi, Bahan yang hendak ditimbang
pengukuran
kemudian diletakkan diatas gelas arloji
pH
menggunakan dan ditimbang kembali. Berat zat
kertas
merupakan selisih berat sebelum dan
indicator
b. Untuk sesudah bahan diletakkan. Setelah
menutup labu
digunakan, gelas arloji dicuci dan
pada proses
pemanasan dikeringkan kemudian disimpan di
c. Menimbang
lemari penyimpanan.
zat-zat dalam
bentuk b.Pastikan alat dalam kondisi yang baik
mikroskopik
10. a. Digunakan a. Sebelum digunakan, gelas ukur dicuci
membuat
atau dibilas dengan aquadest kemudian
larutan
dengan dikeringkan.
volume yang
b. Zat yang telah ditimbang dimasukkan
tepat atau
teliti kedalam labu ukur.
b.
c. Ditambahkan aquadest.
Mengencerka d. Campur digoyang melingkar (diolek)
n atau untuk melarutkan zat terlarut.
mengambil
larutan e. Setelah itu ditambahkan aquadest
dengan teliti sampai sebelum tanda batas di labu
ukur
f. Digunakan pipet tetes untuk
menambahkan aquadest dengan hati-
hati sampai volume permukaan cairan
berda tepat de garis tanda pada eher
labu ukur. Labu disumbat kemudian di
kocok pelan agar homogen.
g. Setelah digunakan, labu ukur dicuci
atau dibilas dengan aquadest kemudian
dikeringkan dan disimpan pada lemari
penyimpanan. Pastikan alat dalam
kondisi yang baik.
14. Menguapkan Sebelum digunakan cawan porselen
sampel atau
dicuci atau dibilas dengan aquadest
contoh
b. Pengeringan kemudian dikeringkan.
bahan atau
b.Masukan zat kedalam botol timbang
penetapan
susut tutup botol timbang agar tidak menguap,
pengeringan
lalu timbang menggunakan neraca.
bahan
c.Setelah digunakan, botol timbang
dicuci atau dibilas dengan aquadest
kemudian dikeringkan dan disimpan pada
lemari penyimpanan. Pastikan alat dalam
kondisi yang baik.
16. a. Untuk a. Sebelum digunakan, cuci corong kaca
pengaduk
pengaduk dan bilas dengan aquadest
larutan atau
suspense yang kemudian dikeringkan.
umumnya dalam
b. Masukkan batang pengaduk ke dalam
labu piala, labu
Erlenmeyer atau larutan yang akan diaduk
tabung reaksi
c. Setelah digunakan, batang pengaduk
dicuci dan dibilas dengan aquadest
kemudian dikeringkan dan disimpan di
dalam lemari penyimpanan.
18. Untuk megukur a. Siapkan piknometer yang bersih dan
Piknometer = Pycnometer = Sfecific Gravity Bottles = Alat Penetapan Bobot Jenis Suatu Larutan atau Cairan
berat jenis
kering. Yang memounyai tutup yang
larutan atau
cairan terbuat dari thermometer dengan skala
suhu hingga 40°, pada dinding labu
terdapat pipa kapiler yang dilengkapi
dengan tutupnya atau disebut sebagai
tudung kapiler. Piknometer berikut
tutup thermometer dan tudung
kapilernya dalam keadaan kosong
ditimbang menggunakan neraca
analitik. Catat beratnya (A) gram.
b. Piknometer diisi dengan air suling
setelah thermometer dan tudung
kapilernya dibuka, diis hingga penuh
dan tumpah dan dengan hati-hati
pasang tutup termometernya, dijaga
agar tidak terjad rongga atau
gelembung udara di dalam labu
piknometer. Letakkan di dalam wadah
yang datar , dinginkan dengan
meletakkan butiran es maka suhu yang
dibaca pada thermometer akan turun,
biarkan suhu hingga 15°C kemudian
piknometer diangkat dari wadah dan
letakkan di atas meja yang bersih dan
kering. Karena dingin volume air akan
menyusut, dengan bantuan pipet tetes
tambahkan air suling hingga
piknometer penuh kembali, secara
hati-hati pasang termometernya dijaga
supaya tidak terjadi gelembung udara.
Biarkan suhu naik dengan perlahan-
lahan, maka dengan naiknya suhu
volume air suling dalam piknometer
akan mengembang sehingga akan
mengalir melalui pipa kapiler. Setelah
suhu tepat menunjukkan 20°C segera
hilangkan tetes air yang terdapat
19. Berfungsi a. Buka tutup desikator dengan cara
Desikator = pendingin
menghilangkan
menggeser tutupnya kesamping
air dan kristal
hasil pemurnian b. Menaruh silika gel di bawah
c. Menaruh saringan yang terbuat dari
porselin
d. Menaruh median di atas saringan
e. Sebelum menutup oleskan sedikit
vaselin di bibir tutup
f. Menutup kembali tutup desikator sama
seperti saat membukanya
20. seperti cawan a.krus pengabuan mampu membakar
Krus
yang digunakan
semua zat organic dioksidasi pada suhu
untuk
menampung yang tinggi yaitu sekitar 500-6000 C dan
senyawa kimia
kemudian melakukan penimbangan zat
pada proses
pemanasan yang yang tertinggal setelah proses
menggunakan
pembakaran tersebut
temperatur yang
sangat tinggi b.Bahan yang akan diabukan ditempatkan
(tanur)
pada krus pengabuan
c.Lama pengabuan tiap bahan berbeda-
beda dan antara 2-8 jam .pengabuan
dianggap selesai apabila diperoleh sisa
pengabuan yang umumnya berwarna
putih abu-abu dan beratnya konstan
dengan selang waktu pengabuan 30 menit
d.Penimbangan berkisa terhadap bahan
dilakukan dalam keadaan dingin,untuk itu
maka krus yang berisi abu yang diambil
dari dalam muffle harus lebih dahulu
dimasukkan kedalam oven bersuhu 105 C
agar supaya suhunya turun,baru kemudian
dimasukkan ke dalam eksikator sampai
dingin.
Apabila pada krus pengabuan termasuk
penutup krus pengabuan tidak pas ini
dapat menyulitkan proses pengabuan
sehingga tutuplah dengan rapat penutup
krus pengabuan
21. Digunakan Pada analisa protein ( destruksi ), sampel
Labu Kjeldahl = Kjeldahl Flaks
dalam
yang akan diuji dimasukkan kedalam labu
Destruksi/
digesti protein Kjeldahl secukupnya. Kemudian
tambahkan dengan pelarut ( pada
umumnya Kalium Sulfat atau Asam
Sulfat) lalu dipanaskan hingga mendidih
dan berhenti berasap. Dinginkan, lalu
hubungkan dengan alat destilasi.
22. a. digunakan 1. Isi suatu zat atau senyawa dalam
b. Alat selanjutnya di cuci 2 kali dengan air dingin atau air dingin atau air
hangat. Apabila tidak segera di cuci, alat – alat gelas harus di rendam dalam
gelas menggunakan sikat tabung.
c. Cuci gelas dengan air mengalir lalu dibilas dengan aquadest. Letakkan alat
gelas pada rak dengan posisi mulut disebelah bawah. Untuk alat-alat gelas
yang bukan pengukur dapat dikeringkan di oven pada suhu 60°C.
a. Alat gelas terlebih dahulu direndam di dalam larutan asam kuat atau korosif
misalnya larutan asam kromat atau asam sulfat berasap. Selama semalam.
b. Ammonia atau asam klorida panas, campuran asam sulfat pekat dan asam nitrat
digunakan untuk menghilangkan noda albumin atau glukosa.
c. Larutan asam kromat atau asam sulfat pekat yang 0,5% kalium nitrat atau
peklorat digunakan untuk menghilangkan noda bahan organic dengan cara
merendam alat gelas selama semalam.
d. Asam klorida pekat panas dengan kalium klorat untuk menghilangkan noda
tembaga atau besi oksida.
a. Ikuti selalu instruksi dari pabrik yang bersangkutan jika menggunakan sumber
panas elektrik.
c. Alat gelas jangan sampai mengalami perubahan suhu yang mendadak dari
panas ke dingin atau sebaliknya, karena dapat mengakibatkan alat gelas
menjadi pecah.
e. Mendidihkan cairan di dalam bejana agar cepat dan merata maka ke dalam
bejana dapat ditambahkan bahan anti gejolah seperti batu apung atau batu
didih.
Kesimpulan :
Setelah melakukan praktek ini, kami dapat mengetahui bagaimana prosedur peminjaman
dan pengembalian alat sesuai alur yang benar dan kami dapat mengetahui nama, bahan,
kegunaan, cara penggunaan, cara pemeliharaan, dan ukuran atau kapasitas alat gelas di
laboratorium.
Daftar Pustaka
1. https://id.wikipedia.org/
2. Departemen Kesehatan, 1995.
3. http://qualitycontrol-07.blogspot.com/2010/02/peralatan-gelas-kimia-glass-
ware.html
4. http://instrumenalatbahan.blogspot.com/2011/01/penjepit-tabung-reaksi.html
5. http://instrumenalatbahan.blogspot.com/2011/01/labu-iodium-labu-iod.html
6. http://www.scribd.com/doc/86879201/101/Rak-Tabung-Reaksi-16-mm
7. http://senutyokukuh.wordpress.com/2010/10/10/fungsi-dari-peralatan-inokulasi/
8. http://muthiaura.wordpress.com/2012/02/28/angka-penting-dan-angka-pasti-2/