Anda di halaman 1dari 11

NERACA ANALITIK

Oleh:

Fadhil akbar Siregar


200418005

PROGRAM STUDI

D-III TENOLOGI ELEKTROMEDIK

FAKULTAS PENDIDIKAN VOKASI

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Anugerah nya sehingga kami
bisa membuat laporan ini yang brejudul NERACA ANALITIK.

Laporan ini di tujukan agar Mahasiswa bisa memahami dan mengoperasikan


neraca analitik sebagai salah satu alat elektro medis serta alat yang dipergunakan saat
seorang analis ada di ruang laboratorium medis.

Saya berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Peralatan Lab,Bapak
Soripada S,ST yang telah memberi kan tugas membuat laporan paktkum ini.semoga
dengan adanya laporan praktikum ini dapat membantu setiap pembaca dalam
mengetahui apa itu audiometri .apabila ada kesalahan dalam pengetikan,saya selaku
penulis meminta maaf.
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Alat ukur mempunyai peran yang sangat besar dalam hampir semua
aktivitas kehidupan manusia. Dalam kegiatan pembangunan fasilitas umum, alat
ukur selalu dipakai dari saat dimulainya pembangunan, pelaksanaan komisioning,
sampai masa pengoperasian instalasi atau fasilitas serta pelaksanaan
pemeliharaannya. Pada setiap tahap kegiatan tersebut, semua alat ukur yang
dipakai harus dipastikan fungsinya, apakah alat tersebut telah bekerja dengan baik dan
benar sehingga dapat dipercaya penunjukan atau hasil bacaannya. Alat ukur yang
dipakai dalam berbagai kegiatan dapat merupakan bagian dari peralatan secara
individu atau bagian dari peralatan di dalam suatu sistem operasi. Dalam setiap
kegiatan seringkali melibatkan berbagai macam jenis pengukuran yang
memerlukan berbagai jenis alat ukur

2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan di atas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :

a Bagaimana memperoleh nilai skala pada neraca sama lengan dengan


massa

benda yang berbeda-beda?

b. Bagaimanakah hasil nilai skala jika imbuh yang digunakan bervariatif ?


BAB II
PEMBAHASAN

1. DASAR TEORI

Neraca analitik merupakan suatu alat yang sering digunakan di laboratorium yang
berfungsi untuk menimbang bahan/zat yang akan digunakan sebelum melakukan
suatu percobaan yang membutuhkan suatu penimbangan. Bahan yang ditimbang
biasanya berbentuk padatan, namun tidak menutup kemungkinan untuk menimbang
suatu bahan yang berbentuk cairan. Selain itu neraca analitik merupakan salah satu
neraca yang memiliki tingkat ketelitian tinggi dan bermutu tingg, sehingga dapat
ditempatkan di ruang bebas serta terhindar dari gangguan akibat aliran udara.
Neraca ini melakukan kalibrasi internal, tetapi untuk pemeriksaan ulang, neraca
ini harus diperiksa dengan anak-anak timbangan yang sudah di identifikasi. Neraca
analitik ini hanya di gunakan untuk penimbangan tingkat analitik (Day dan
Underwood 2002).
Neraca analitik mempunyai ketelitian yang tinggi, karena sampai 4 desimal di
belakang koma (contoh: 1,7869 gram), biasanya digunakan untuk menimbang benda
atau zat yang membutuhkan ketelitian yang tinggi (Pradhika 2008).
Neraca analitik yang digunakan di laboratorium merupakan instrument yang
akurat yang mempunyai kemampuan mendeteksi bobot pada kisaran 100 gram
sampai dengan ± 0,0001 gram (Day dan Underwood 2002)
.

2. PRINSIP KERJA

Prinsip kerja neraca adalah membandingkan massa benda yang diukur dengan
anak timbangan. Pengukuran neraca dapat diubah dengan menggeser posisi anting
(anak timbangan) sepanjang lengan. Anting dapat digeser menjauhi atau mendekati
poros neraca. Massa pada benda dapat diketahui dengan menjumlahkan masing-
masing posisi dari setiap anting di sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan
setimbang. (Iya, 2014)

Gambar 10. Konsep Fisika (Muidah, 2016)

Konsepnya yaitu kesetimbangan. Kesetimbangan pada benda terjadi apabila gaya


dan torsi pada benda itu nol, maka benda tidak akan mengalami perubahan gerak
maupun rotasi. Benda yang bergerak dengan kecepatan konstan memiliki momentum
linear konstan. Artinya tidak ada gaya total yang bekerja pada benda itu atau total
gaya bernilai nol. Apabila benda bergerak dengan kecepatan sudut konstan maka
momentum sudut benda konstan, kita bisa segera berpendapat torsi total pada benda
itu adalah nol. Jadi prinsipnya mula mula diam dan tetap dia
3. KEGUNAAN

Neraca analitik yang digunakan di laboratorium adalah neraca yang akurat yang
dapat mengukur massa dengan kisaran 100 gram sampai kurang lebih 0,0001 gram
atau 0,1 mg. (Chairunnisa, 2016)

Neraca analitik digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta kalkulasi

otomatis. Neraca digital atau neraca elektronik lebih canggih dibandingkan dengan

neraca tradisional. Neraca digital memiliki fungsi sebagai alat ukur yanglebih akurat,

presisi, akuntabel yang dapat menyimpan hasil dari setiap penimbangan (Pradhika

2008).

Jenis neraca analitik digital mempunyai ketelitian yang sangat tinggi hingga empat

angka di belakang koma. Cara kerja neraca analitikdigital hanya dapat mengeluarkan

label, ada juga yang hanya timbul ditampilkan dilayar LCD-nya. Karena mempunyai

ketelitian yang sangat tinggi maka umumnya neraca analitik digital di lengkapi

dengan penutup. Pada ketiga sisi penutupnya terbuat dari kaca. Sehingga lengan

beban dapat dilihat dari luar. Pada bagian penutup di sisi kaca kanan dan kiri dapat di

geser untuk pintu memasukkan dan mengeluarkan sampel yang akan ditimbang

Gambar. Neraca Analitik


4. CARA MENGGUNAKAN

A. Timbangan analitik disiapkan harus dalam kondisi seimbang atau waterpass


(dengan mengatur sebuah sekrup pada kaki alat ukur ini sehingga
gelembung air di waterpass berada tepat di tengah)
B. Ruang dalam neraca ini dibersihkan menggunakan kuas. Piringan neraca
dapat diangkat dan seluruh timbangan dibersihkan dengan ethanol atau
alkohol.
C. Stop kontak ditancapkan pada stavolt
D. Tombol ON ditekan, lalu tunggu hingga muncul angka 0,0000 gram
E. Alas bahan (gelas arloji, kertas atau benda tipis) dimasukkan dengan cara
membuka kaca tidak begitu lebar supaya tidak ada pengaruh terhadap
perhitungan karena sangat pekanya neraca analitik ini.
F. Kaca neraca analitik ditutup
G. Tombol zero supaya perhitungan lebih akurat ditekan
H. Bahan yang akan ditimbang dimasukkan dengan membuka kaca tidak
terlalu lebar, begitu pula ketika menambahkan ataupun menguangi bahan
untuk menyesuaikan massa yang diinginkan
I. Kaca ditutup
J. Tunggu hingga angka pada layar monitor neraca ini tidak berubah-ubah dan
sesuai massanya dengan yang diinginkan
K. Bahan yang telah ditimbang diambil
L. Lalu tombol OFF ditekan hingga tidak ada angka dilayar monitor neraca
analitik.
M. Stopkontak dilepas dari stavolt.
N. Terakhir ruang dalam neraca dibersihkan dengan menggunakan kuas dan
piringan neraca diangkat dan dibersihkan seluruh timbangan dengan
menggunakan ethanol atau alkohol.

Sebelum pemakaian, ruang dalam neraca harus dibersihkan menggunakan kuas.


Piringan neraca dapat diangkat dan seluruh timbangan dibersihkan dengan ethanol
atau alkohol, begitupun setelah pemakaian dibersihkan menggunakan kuas dan
piringan neraca dibersihkan menggunakan ethanol atau alkohol.
A. Kelebihan timbangan analitik

 Mempunyai tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan dapat juga menimbang
suatu zat atau suatu benda sampai batas 0,0001 gram atau 0,1 mg
 Dalam penggunaannya tidak terlalu rumit jika dibandingkan dengan
timbangan manual, sehingga lebih efisien dalam hal waktu dan tenaga. (Iya,
2014)
A. Kekurangan neraca analitik

 Neraca ini memiliki batas maksimal yaitu 1 mg atau 210 gram, dan jika

melewati batas itu maka ketelitian dalam perhitungan akan berkurang.

 Tidak perlu menggunakan sumber tegangan listrik yang besar, sehingga

harus menggunakan stavolt. Kalau tidak, akan putus benang yang berada di

bawah.

 Harga relatif mahal. (Iya, 2014)

B. Kalibrasi

kalibrasi dilakukan agar hasil pengukuran tetap akurat dan teliti (presisi). Kalibrasi
neraca analitik harus dilakukan secara berkala dan teratur. Proses kalibrasi dilakukan
dengan menggunakan anak timbangan standard yang memiliki sertifikat SI. Anak
timbangan terdiri dari berbagai macam ukuran, mulai dari 0,1 mg sampai dengan 100
g. Keadaan lingkungan sangat mempengaruhi kinerja dari neraca analitik. Sifatnya
yang sensitif membuat neraca analitik sangat peka terhadap gaya luar yang bekerja
padanya. Gaya luar yang dimaksud adalah suhu ruangan, kemiringan alas tempat
meletakkan neraca, dan tekanan angin dalam ruangan. Bahkan udara hasil pernapasan
juga mempengaruhi sensitifitas neraca
Adapun langkah kerja dalam melakukan kalibrasi neraca analitik adalah sebagai berikut :

A. Pastikan timbangan terletak pada bidang meja yang datar (tidak miring dan tidak

bergelombang).

B. Atur waterpass timbangan pada posisi setimbang.

C. Hidupkan timbangan dengan menekan tombol on, biarkan timbangan selama 30

menit untuk pemanasan.

D. Siapkan anak timbangan standar bersertifikat SI.

E. Lakukan penimbangan anak timbangan mulai yang bermassa paling kecil.

F. Catat hasil penimbangan anak timbangan pada tabel pengamatan.

G. Angkat anak timbangan dari piringan, kemudian timbangan di-nol-kan terlebih

dahulu dengan menekan tombol zero sebelum melanjutkan menimbang massa

anak timbangan yang lain.

H. Ulangi penimbangan sampai 3 kali pengulangan.

I. Lakukan langkah (5), (6), (7), dan (8) untuk menimbang massa anak timbangan

yang lain.

J. Hitung massa rata-rata hasil timbangan untuk setiap anak timbangan.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Neraca analitik (sering disebut "neraca laboratorium") adalah jenis neraca yang
dirancang untuk mengukur massa kecil dalam rentang sub-miligram. Piringan pengukur
neraca analitik (0,1 mg atau lebih baik) berada dalam kotak transparan berpintu sehingga
tidak berdebu dan angin di dalam ruangan tidak mempengaruhi operasional
penimbangan. Ruang bertutup ini sering disebut dengan pelindung angin. Sampel yang
akan ditimbang harus berada pada temperatur ruangan untuk mencegah konveksi alami
dari pembentukan aliran udara di dalam ruang neraca yang dapat menyebabkan galat
pembacaan.
Neraca analitik elektronik mengukur tekanan yang diperlukan untuk menghitung
massa yang akan diukur, dan bukan mengukur massa realnya. Alat ini harus dikalibrasi
untuk mengkompensasi perbedaan gravitasi. Alat ini menggunakan elektromagnet untuk
menghasilkan gaya tolak terhadap sampel yang akan diukur dan mengeluarkan hasilnya
dengan mengukur gaya yang diperlukan untuk mencapai kondisi setimbang. Alat ukur
semacam ini disebut sensor restorasi gaya elektromagnetik.
Daftar pustaka

Chairunnisa, R. (2016). Pengukuran Massa Bahan dengan Menggunakan Neraca


Analitik. Laporan Praktikum Fisika Farmasi, pp. 3
Iya, W. (2014). 'Neraca Analitik', pp. 54-60.
Kusnadi, M. (2011). Kamus Fisika Lengkap. Surabaya: Bintang Usaha Jaya.
Muidah. (2016). Fungsi Neraca Ohaus, pp. 1
Priyambodo, T. K., & Jati, B. M. (2009). Fisika Dasar untuk Mahasiswa Ilmu Komputer
dan Informatika. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Rukmana, S. T. (2015). Laporan Praktikum Alat Ukur Neraca, pp. 13 Sumirat, E. (2006).
Perawatan Neraca. Manajer Teknis Balai Kalibrasi
Dit. PPMB, 1-3.

Anda mungkin juga menyukai