PERALATAN MATA
“LENSO METER DAN JENIS LENSA”
Disusun Oleh :
TEKNIK ELEKTROMEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN SITEBA PADANG
TAHUN AJARAN
2019/2020
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa . yang atas rahmatnya maka
penulis dapat menyelesaikan makalah ini . Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas
makalah untuk presentasi kelompok mata kuliah Peralatan Mata di Poltekes Siteba Padang
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan - kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi mengingat kemampuan yang penulis miliki . untuk itu
kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini dan
akhir kata penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………….……………………………………………………i
KATA PENGANTAR………….…………………………………….……………….ii
DAFTAR ISI…………………………..………………………………………..……iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..………….….….1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………..…………....……2
A. Pengertian lensometer dan penotasian pengukuran pada lenso meter……..2
B. Fungsi dan bagian-bagian lensometer ……………………………...…..….3
C. SOP dan kalibrasi lensa spheris .……………….………………………….4
D. Macam-macam lensa…………………………………………...……….....6
BAB III PENUTUPAN………………………………………………………..….…10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..11
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3. TUJUAN
a. Mengetahui apa itu lenso meter ?
b. Memahami bagaimana hasil dan penotasian pengukuran pada lensometer?
c. Mengetahui apa saja fungsi dari lensometer?
d. Mengetahui bagaimana pengkalibrasian pada lensometer?
e. Mengetahui SOP dari lensometer?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Lensometer
Lensometer adalah alat optik yang digunakan untuk mengukur kekuatan lensa
(Dioptri), mengetahui arah base lensa prisma dan mengetahui titik fokus sebuah lensa.
2
2.2 Fungsi Lensometer:
3
4. Pemegang Lensa - Digunakan untuk memegang lensa di tempat
5. Marking Device Control - Digunakan menitikkan (spoting ) Optical Center atau
Prism ReferencePoint ( PRP ) .
6. Gimbal - pemegang lensa yang memegang lensa pada tempatnya .
7. Ink Pad – tempat tinta untuk spoting .
8. Spectacle Tabel Lever - Digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tingkat
ketinggian kacamata .
9. Spectacle Tabel - Tempat meletakkan frame kacamata ketika menetralisir selesai .
10. Power Drum – roda putar dengan nomor bacaan skala antara 20 dan -20 Diopters .
11. Pengunci Lever - Digunakan untuk meningkatkan atau menekan posisi instrumen
untuk tinggi atau rendah sesuai postur operator.
12. Prism Axis scale - Digunakan untuk menentukan axis prisma
13. Prism Kompensasi Device - Digunakan untuk memverifikasi atau tata letak dalam
jumlah besar prisma .
14. Prism Diopter Listrik Skala - Menampilkan jumlah prisma .
15. Tombol On- off - Power switch.
16. Lensa Stop - Bukaan tempat meletakkan lensa.
17. Cylinder Axis Wheel - Digunakan untuk mengarahkan atau menetralisir axis silinder
.
18. Filter Lever - Digunakan untuk memasang atau menghapus filter hijau .
19. Lampu akses Cover - Menyediakan akses untuk mengubah bohlam lensometer .
4
7. Baca skala pada titik pada garis skala. Bacaan ini memberi Anda hasil dioptri.
8. Putar roda power untuk menurunkan skala power perlahan . Ketika Anda melakukan
ini , garis berlawanan akan mengabur atau tidak fokus . kurangi sampai baris ketiga
benar-benar fokus dan bacalah skala.
9. Kurangi hasil kedua dari yang pertama untuk menentukan kekuatan silinder lensa .
10. Lepaskan lensa lakukan pengaturan seperti yang Anda lakukan di awal. Ulangi
semua langkah untuk lensa kiri .
5
Tabel uji fungsi :
lensa kacamata jenis ini disebut juga sebagai lensa tunggal karena hanya terdiri dari
satu titik fokus yang dapat memperbaiki gangguan penglihatan untuk satu ukuran saja.
Lensa tunggal biasanya digunakan untuk beberapa pengguna dengan keluhan seperti
rabun jauh (miopi) dengan lensa minus, dan rabun dekat (hipermetropi) dengan lensa
positifnya, serta penglihatan berbayang (astigmatisma) dengan lensa silinder.
b. Lensa Kacamata Bifokal jenis lensa kacamata Seperti namanya Toppers, lensa ini
memiliki dua titik fokus yang dapat membantu penglihatan dengan lensa jarak jauh di
bagian atas dan lensa jarak dekat di bagian bawahnya. Lensa ini dikategorikan sebagai
lensa yang cukup sering digunakan dan umumnya dapat ditemukan pada penderita
usia 40 tahun ke atas dengan tingkat fokus lensa yang buruk (presbiopi) dikarenakan
lanjut usia. Titik fokus lensa pada bagian atas dapat digunakan untuk membantu
kegiatan membaca, sementara pada bagian bawahnya diperuntukkan untuk melihat
dalam jarak jauh.
c. Lensa Kacamata Transition jenis lensa kacamata Keunikan dari lensa jenis ini adalah
kemampuannya untuk berubah warna. Perubahan warna pada lensa terjadi karena
adanya sifat cahaya yang terpolarisasi. Maka dari itu, pengguna yang sedang berada di
luar ruangan dan terpapar oleh sinar matahari akan membuat lensa kacamata menjadi
gelap. Sebaliknya, pengguna yang berada dalam ruangan dengan pencahayaan yang
minim tidak akan merubah warna lensa dan akan membuatnya tetap menjadi bening.
Toppers yang memiliki mata sensitif cocok sekali nih menggunakan lensa kacamata
transisi karena dapat melindungi mata kamu dari pancaran sinar ultraviolet yang
berbahaya.
6
d. Lensa Kacamata Progresif jenis lensa kacamata Seperti lensa bifokal, lensa progresif
tidak jauh berbeda karena sama-sama memiliki titik fokus ganda yang berguna untuk
mengoreksi rabun dekat dan rabun jauh. Keuntungan yang didapat dengan
menggunakan lensa progresif adalah pengguna mampu untuk melihat dalam sudut
pandang dengan jarak sedang. Akan tetapi, lensa progresif tidak memiliki garis
pembatas seperti pada lensa bifokal. Oleh karenanya Toppers, perubahan fokus tidak
terlihat terlalu jelas pada lensa kacamata progresif, sehingga pengguna yang
menggunakannya membutuhkan beberapa waktu agar bisa terbiasa. Lensa jenis ini
biasanya dijadikan resep untuk pengguna yang mengalami gangguan penglihatan
dimana pemusatan terjadi hanya pada objek dekat. Lensa progresif sering disebut juga
sebagai lensa trifokal.
e. Lensa Kacamata Mirror jenis lensa kacamata Berbeda dengan jenis lensa sebelumnya
yang tidak memiliki warna atau bening, lensa kacamata mirror adalah jenis lensa yang
digunakan untuk kacamata hitam. Jenis lensa ini merupakan tren yang sedang
diminati, karena menghadirkan nuansa yang lebih klasik jika dibandingkan dengan
kacamata hitam kebanyakan. Hal ini bisa jadi karena lensa kacamata mirror
menghadirkan siluet dengan berbagai warna cerah yang menarik, serta bentuk yang
beragam sehingga pengguna dapat dengan bebas memilih model yang sesuai dengan
keinginan.
f. Lensa Kacamata Minus jenis jenis lensa kacamata Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, lensa kacamata minus adalah lensa yang digunakan untuk membantu
penglihatan pengguna yang mengalami rabun jauh (miopi). Lensa minus berbentuk
cekung dan cara kerjanya adalah dengan cara mengoreksi mata yang tidak
terakomodasi ketika melihat dari jarak jauh. Titik fokus yang tadinya berada di depan
retina dan bayangannya yang kabur diatur sedemikian rupa agar bayangan dapat
tersebar dan jatuh tepat pada retina. Lensa kacamata minus lebih sering digunakan
ketika melakukan aktivitas di luar ruangan seperti saat berkendara atau berangkat ke
kantor dan sekolah. Pengguna yang menggunakan lensa minus dalam jarak dekat
untuk jangka waktu lama, terutama untuk yang menggunakan gadget, akan
mengalami mata perih dan lelah lebih cepat.
g. Lensa Kacamata Plus jenis jenis lensa kacamata Kebalikan dari lensa minus, lensa
kacamata plus memiliki bentuk cembung. Lensa jenis ini juga memiliki fungsi yang
berbeda dari lensa kacamata minus, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Pengguna dengan rabun dekat (hipermetropi) memiliki sistem lensa yang lemah
sehingga bayangan yang dipantulkan jatuh di belakang retina. Lensa kacamata plus
berguna untuk mengakomodasi mata pengguna dengan cara mengumpulkan cahaya
dan memperbaiki titik fokus bayangan tersebut agar bisa jatuh tepat pada retina.
7
h. Lensa Kacamata Silinder jenis jenis lensa kacamata Lensa jenis silinder digunakan
untuk membantu penglihatan pengguna dengan gangguan astigmatisma. Penderita
dengan gangguan astigmatisma memiliki bentuk bola mata yang kurang melengkung
dan mengaburkan titik fokus berkas cahaya yang masuk ke dalam mata. Toppers
mungkin sering mendengar penderita astigmatisma yang tidak bisa membedakan garis
mendatar (horizontal) dengan garis tegak lurus (vertikal) dalam waktu bersamaan
karena bentuk kornea yang tidak bulat sepenuhnya. Lensa kacamata silinder akan
membantu penderita untuk membiaskan cahaya dengan benar baik secara horizontal
maupun vertikal agar tidak menjadi kabur.
i. Lensa Kacamata Berubah Warna jenis jenis lensa kacamata Lensa kacamata yang
dapat berubah warna atau photochromic sebenarnya adalah lensa transisi. Lensa jenis
ini memiliki kandungan photochromic yang telah dipatenkan sehingga mampu
berubah warna sesuai dengan paparan cahaya atau sinar UV yang ada. Makin besar
intensitas cahaya, makin gelap tingkat warna yang dihasilkan lensa. Sebaliknya,
ketiadaan cahaya akan membuat lensa jenis ini menjadi jernih seperti biasanya. Lensa
jenis photochromic sangat baik untuk memelihara kesehatan mata dalam jangka
panjang nih Toppers karena perlindungannya yang cukup kuat dan tahan lama.
Ada 4 jenis lensa implan yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing
pasien setelah operasi. Berikut penjelasannya:
1. Lensa monofokal Lensa monofokal adalah jenis lensa implan yang paling umum
dan tradisional. Lensa ini hanya memiliki satu fokus — fokus jarak dekat, menengah,
maupun jauh tergantung daripada keinginan pasien. Umumnya lensa jenis ini dipilih
untuk membantu fokus jarak jauh. Fokus jarak dekat, seperti saat membaca, akan
dibantu dengan menggunakan kacamata baca. Lensa jenis ini juga merupakan jenis
lensa yang terbaik apabila pengguna sering berkendara di malam hari karena memiliki
efek silau yang lebih kecil dibandingkan lensa jenis lainnya.
2. Lensa multifokal Lensa ini memiliki dua titik fokus, yaitu fokus jarak dekat dan
fokus jarak jauh. Lensa ini didesain sedemikian rupa sehingga otak dapat memilih
titik fokus yang sesuai untuk penglihatan yang diinginkan. Lensa multifokal memiliki
harga yang jauh lebih mahal dibandingkan monofokal.
8
4. Lensa torik Berbeda dengan lensa jenis lainnya yang membantu untuk mengatasi
minus dan plus pada mata, lensa jenis ini diperuntukkan untuk mengatasi mata
silinder (astigmatisme). Penggunaan lensa torik memberikan hasil terbaik dalam
mengatasi mata silindris dibandingkan dengan berbagai macam teknik lainnya, seperti
pengurangan luas area operasi ataupun metode limbal relaxing incision.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa pada peralatan rumah sakit
lensometer sangat bermanfaat pada pemeriksaan mata, yaitu dapat menentukan power
lensa itu baik minus, plus, cyl, menentukan axis dari hasil pengukurun dan arah axis,
Mengukur power prisma beserta basenya dan juga dapat melihat kwalitas lensa, lensa
juga memiliki beragam jenis ada sekitar kurang lebih 13 jenis dari yang sederhana
hingga yang sedikit lebih rumit yang membantu manusia dalam melihat.
3.2. SARAN
Setelah mengetahui apa itu lenso meter dan macam-macam lensa diharapkan itu
semua dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita, semoga pelayanan kesehatan
dan inovasi peralatan medis di Indonesia semakin baik dan maju.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. http://aroxx.tripod.com/refractionistopticianindonesia/id2.html
2. http://kursuspaset.blogspot.co.id/2013/08/mari-mengenal-lensometer.html
3. http://optometrisindonesia.blogspot.co.id/2013/10/cara-menggunakan-lensometer-
manual.html
4. http://optometrisindonesia.blogspot.co.id/2013_10_13_archive.html
11