Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERALATAN MATA
“LENSO METER DAN JENIS LENSA”

Disusun Oleh :

1. Zahratul Ramadan (1702029)


2. Septa Yanda Eka Putra (
3. Ziko Pramanda (
4. Ryan Maulana (

Dosen Pengampu : Ayu Hendra M,Pd.T

TEKNIK ELEKTROMEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN SITEBA PADANG
TAHUN AJARAN
2019/2020
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa . yang atas rahmatnya maka
penulis dapat menyelesaikan makalah ini . Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas
makalah untuk presentasi kelompok mata kuliah Peralatan Mata di Poltekes Siteba Padang
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan - kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi mengingat kemampuan yang penulis miliki . untuk itu
kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini dan
akhir kata penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Padang , 25 September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………….……………………………………………………i
KATA PENGANTAR………….…………………………………….……………….ii
DAFTAR ISI…………………………..………………………………………..……iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..………….….….1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………..…………....……2
A. Pengertian lensometer dan penotasian pengukuran pada lenso meter……..2
B. Fungsi dan bagian-bagian lensometer ……………………………...…..….3
C. SOP dan kalibrasi lensa spheris .……………….………………………….4
D. Macam-macam lensa…………………………………………...……….....6
BAB III PENUTUPAN………………………………………………………..….…10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..11
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Lensmeter atau lensometer , juga dikenal sebagai focimeter atau vertometer adalah
instrumen oftalmik . Hal ini terutama digunakan oleh dokter mata dan ahli kacamata
untuk memverifikasi resep yang benar dalam sepasang kacamata , untuk mengarahkan
dan menandai dengan tepat lensa yang belum dipotong, dan untuk mengkonfirmasi
pemasangan lensa yang benar dalam bingkai kacamata. Pengukur lensa juga dapat
memverifikasi kekuatan lensa kontak , jika dukungan lensa khusus digunakan.
Parameter yang dinilai oleh lensmeter adalah nilai yang ditentukan oleh dokter
spesialis mata atau dokter mata pada resep pasien: bola, silinder, sumbu, tambahkan,
dan dalam beberapa kasus, prisma. Pengukur lensa juga digunakan untuk memeriksa
keakuratan lensa progresif , dan sering mampu menandai pusat lensa dan berbagai
pengukuran lain yang penting untuk kinerja lensa yang tepat. Ini juga dapat digunakan
sebelum pemeriksaan mata untuk mendapatkan resep terakhir yang diberikan pasien,
untuk mempercepat pemeriksaan selanjutnya.

1.2. RUMUSAN MASALAH


a. Apa itu lenso meter ?
b. bagaimana hasil dan penotasian pengukuran pada lensometer?
c. Apa saja fungsi dari lensometer?
d. Bagaimana pengkalibrasian pada lensometer?
e. Bagaimana SOP dari lensometer?

1.3. TUJUAN
a. Mengetahui apa itu lenso meter ?
b. Memahami bagaimana hasil dan penotasian pengukuran pada lensometer?
c. Mengetahui apa saja fungsi dari lensometer?
d. Mengetahui bagaimana pengkalibrasian pada lensometer?
e. Mengetahui SOP dari lensometer?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Lensometer

Lensometer adalah alat optik yang digunakan untuk mengukur kekuatan lensa
(Dioptri), mengetahui arah base lensa prisma dan mengetahui titik fokus sebuah lensa.

Dalam perkembangannya,Lensometer selain dapat dipergunakan untuk fungsi - fungsi


tersebut diatas,dapat pula dipergunakan untuk mengukur nilai kemampuan material
lensa dalam menahan radiasi sinar Ultra Violet (UV). Akurasi pengukurannya pun
semakin baik karena dapat mengukur hingga presisi 0.01 Dioptri (mulai 0.25 D,0.12D
dan 0.01D).

Dalam proses edging (pemotongan lensa), Lensometer dipergunakan untuk


menentukan fokus dan lay out fokus lensa tersebut agar tepat sesuai dengan resep
kacamata.

Hasil pengukuran dengan Lensometer dinotasikan sebagai berikut :


S +/- ....... C +/-.......X.......
S : Adalah nilai spheris (baik spheris positif/plus maupun spheris negatif/min)
C : Adalah nilai cylindris
X...Menunjukan axis cylindris
sebagai contoh :
S + 1.00 C -1.25 X 180 (Spheris + 1.00,Cylindris -1.25 & Axisnya 180 derajat)
S - 1.50 C -0.75 X 90 (Spheris - 1.50,Cylindris -0.75 & Axisnya 90 derajat)

2
2.2 Fungsi Lensometer:

 Untuk menentukan power lensa itu baik minus, plus, cyl


 menentukan axis dari hasil pengukurun dan arah axis
 Mengukur power prisma beserta basenya
 menentukan posisi titik fokus suatu lensa
 melihat kwalitas lensa

2.3 Bagian-bagian lensometer :

1. Eyepeace - berperan penting dalam akurasi pembacaan Anda . penting eyepeace


difokuskan pada mata individu masing-masing pengguna .
2. Tuas Krom knurled - digunakan untuk memutar reticle ke arah basis prisma
3. Tombol Kompensasi Perangkat Prisma - Digunakan untuk membaca prisma
jumlah lebih dari lima dioptri

3
4. Pemegang Lensa - Digunakan untuk memegang lensa di tempat
5. Marking Device Control - Digunakan menitikkan (spoting ) Optical Center atau
Prism ReferencePoint ( PRP ) .
6. Gimbal - pemegang lensa yang memegang lensa pada tempatnya .
7. Ink Pad – tempat tinta untuk spoting .
8. Spectacle Tabel Lever - Digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tingkat
ketinggian kacamata .
9. Spectacle Tabel - Tempat meletakkan frame kacamata ketika menetralisir selesai .
10. Power Drum – roda putar dengan nomor bacaan skala antara 20 dan -20 Diopters .
11. Pengunci Lever - Digunakan untuk meningkatkan atau menekan posisi instrumen
untuk tinggi atau rendah sesuai postur operator.
12. Prism Axis scale - Digunakan untuk menentukan axis prisma
13. Prism Kompensasi Device - Digunakan untuk memverifikasi atau tata letak dalam
jumlah besar prisma .
14. Prism Diopter Listrik Skala - Menampilkan jumlah prisma .
15. Tombol On- off - Power switch.
16. Lensa Stop - Bukaan tempat meletakkan lensa.
17. Cylinder Axis Wheel - Digunakan untuk mengarahkan atau menetralisir axis silinder
.
18. Filter Lever - Digunakan untuk memasang atau menghapus filter hijau .
19. Lampu akses Cover - Menyediakan akses untuk mengubah bohlam lensometer .

2.4. SOP Lensometer :


1. letakkan lensometer pada permukaan yang stabil . Sesuaikan ketinggian kursi dan
sudut lensometer sehingga Anda dapat dengan mudah melihat melalui eyepeace pada
lensometer tersebut .
2. Putar eyepeace perlahan-lahan berlawanan arah jarum jam sampai silang hitam
menjadi benar-benar jelas pada area display
3. Putar roda power pada skala nol . Garis pemisah di tengah area layar harus di jelas
terlihat
4. Putar roda power ke skala tertinggi agar terlihat garis yang paling terang .
5. Atur lensa kanan kacamata pada dudukan dari lensometer dengan bagian depan
menghadap ke arah Anda . Perlahan lepaskan bagian penekan dudukan sehingga kaki
penahan memegang lensa di tempatnya . Ini akan memastikan bahwa lensa tidak akan
bergeser sementara Anda bekerja , tetapi jangan terlalu banyak tekanan sehingga
merusak lensa
6. Putar roda pengukur power sehingga garis power diperoleh . Sementara Anda
bekerja mencari fokus , geser lensa dari sisi ke sisi sehingga garis pemisah dan
pusat potongan garis hitam terlihat jelas dan benar benar ditengah . Anda harus
melakukan pada dua lensa.

4
7. Baca skala pada titik pada garis skala. Bacaan ini memberi Anda hasil dioptri.
8. Putar roda power untuk menurunkan skala power perlahan . Ketika Anda melakukan
ini , garis berlawanan akan mengabur atau tidak fokus . kurangi sampai baris ketiga
benar-benar fokus dan bacalah skala.
9. Kurangi hasil kedua dari yang pertama untuk menentukan kekuatan silinder lensa .
10. Lepaskan lensa lakukan pengaturan seperti yang Anda lakukan di awal. Ulangi
semua langkah untuk lensa kiri .

2.5. Kalibrasi lensa spheris :

1. Lensometer sistem badal/teropong, sesuaikan setelan eyepiece sesuai dengan mata


anda, eyepiece ini adalah bagian dari lensometer tempat menempelnya mata
pemeriksa bentuknya biasanya berupa karet hitam melingkar. Putar sehingga target
atau reticle yang ada di dalam lensometer terlihat paling jelas.
Note: selalu lakukan langkah pertama ini setiap akan menggunakan lensometer.
2. Kalibrasi lensometer secara berkala, dengan cara :
 Hidupkan lensometer (tanpa lensa)
 kemudian putar roda power, lihat garis target (cross) yang paling kecil terang
dan jelas
 maju mundurkan roda power sehingga ada benar benar telah memperoleh
cross yang paling kecil terang dan jelas.
 kemudian lihat skala pada roda power, apakah skala tepat pada angka 0 (nol)
bila tepat lanjutkan pekerjaan anda, bila tidak maka lakukan kalibrasi
lensometer agar tidak terjadi kesalahan pengukuran lensa.
3. Tempatkan lensa yang ingin diukur di Gimbal atau Lens holder yang biasanya berupa
penjepit, kemudian putar roda power kearah plus secukupnya sehingga target di dalam
reticle terlihat kabur dan membesar, kemudian putar kearah berlawanan atau ke arah
minus perlahan lahan sehingga terlihat target mengecil, terang dan jelas, maju
mundurkan roda power untuk memastikan apakah target telah benar benar clear.
4. Bagi lensa spheris target terlihat akan sama terang secara bersamaan baik pada sumbu
vertikal maupun horizontal.
5. Lihatlah skala pada roda power lensometer, angka yang tercantum pada garis skala
adalah power dari lensa yang sedang ada ukur.

5
Tabel uji fungsi :

No Bagian alat Baik Tidak baik


1 Eyepiece
2 Tuas Krom knurled
3 Roda power
4 Power switch
5 Gimbal
6 Spectacle Tabel Lever
7 Lensa Stop
8 Power Drum, dsb

2.6. Macam – macam lensa


a. Lensa Kacamata Single Vision

lensa kacamata jenis ini disebut juga sebagai lensa tunggal karena hanya terdiri dari
satu titik fokus yang dapat memperbaiki gangguan penglihatan untuk satu ukuran saja.
Lensa tunggal biasanya digunakan untuk beberapa pengguna dengan keluhan seperti
rabun jauh (miopi) dengan lensa minus, dan rabun dekat (hipermetropi) dengan lensa
positifnya, serta penglihatan berbayang (astigmatisma) dengan lensa silinder.

b. Lensa Kacamata Bifokal jenis lensa kacamata Seperti namanya Toppers, lensa ini
memiliki dua titik fokus yang dapat membantu penglihatan dengan lensa jarak jauh di
bagian atas dan lensa jarak dekat di bagian bawahnya. Lensa ini dikategorikan sebagai
lensa yang cukup sering digunakan dan umumnya dapat ditemukan pada penderita
usia 40 tahun ke atas dengan tingkat fokus lensa yang buruk (presbiopi) dikarenakan
lanjut usia. Titik fokus lensa pada bagian atas dapat digunakan untuk membantu
kegiatan membaca, sementara pada bagian bawahnya diperuntukkan untuk melihat
dalam jarak jauh.
c. Lensa Kacamata Transition jenis lensa kacamata Keunikan dari lensa jenis ini adalah
kemampuannya untuk berubah warna. Perubahan warna pada lensa terjadi karena
adanya sifat cahaya yang terpolarisasi. Maka dari itu, pengguna yang sedang berada di
luar ruangan dan terpapar oleh sinar matahari akan membuat lensa kacamata menjadi
gelap. Sebaliknya, pengguna yang berada dalam ruangan dengan pencahayaan yang
minim tidak akan merubah warna lensa dan akan membuatnya tetap menjadi bening.
Toppers yang memiliki mata sensitif cocok sekali nih menggunakan lensa kacamata
transisi karena dapat melindungi mata kamu dari pancaran sinar ultraviolet yang
berbahaya.

6
d. Lensa Kacamata Progresif jenis lensa kacamata Seperti lensa bifokal, lensa progresif
tidak jauh berbeda karena sama-sama memiliki titik fokus ganda yang berguna untuk
mengoreksi rabun dekat dan rabun jauh. Keuntungan yang didapat dengan
menggunakan lensa progresif adalah pengguna mampu untuk melihat dalam sudut
pandang dengan jarak sedang. Akan tetapi, lensa progresif tidak memiliki garis
pembatas seperti pada lensa bifokal. Oleh karenanya Toppers, perubahan fokus tidak
terlihat terlalu jelas pada lensa kacamata progresif, sehingga pengguna yang
menggunakannya membutuhkan beberapa waktu agar bisa terbiasa. Lensa jenis ini
biasanya dijadikan resep untuk pengguna yang mengalami gangguan penglihatan
dimana pemusatan terjadi hanya pada objek dekat. Lensa progresif sering disebut juga
sebagai lensa trifokal.
e. Lensa Kacamata Mirror jenis lensa kacamata Berbeda dengan jenis lensa sebelumnya
yang tidak memiliki warna atau bening, lensa kacamata mirror adalah jenis lensa yang
digunakan untuk kacamata hitam. Jenis lensa ini merupakan tren yang sedang
diminati, karena menghadirkan nuansa yang lebih klasik jika dibandingkan dengan
kacamata hitam kebanyakan. Hal ini bisa jadi karena lensa kacamata mirror
menghadirkan siluet dengan berbagai warna cerah yang menarik, serta bentuk yang
beragam sehingga pengguna dapat dengan bebas memilih model yang sesuai dengan
keinginan.
f. Lensa Kacamata Minus jenis jenis lensa kacamata Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, lensa kacamata minus adalah lensa yang digunakan untuk membantu
penglihatan pengguna yang mengalami rabun jauh (miopi). Lensa minus berbentuk
cekung dan cara kerjanya adalah dengan cara mengoreksi mata yang tidak
terakomodasi ketika melihat dari jarak jauh. Titik fokus yang tadinya berada di depan
retina dan bayangannya yang kabur diatur sedemikian rupa agar bayangan dapat
tersebar dan jatuh tepat pada retina. Lensa kacamata minus lebih sering digunakan
ketika melakukan aktivitas di luar ruangan seperti saat berkendara atau berangkat ke
kantor dan sekolah. Pengguna yang menggunakan lensa minus dalam jarak dekat
untuk jangka waktu lama, terutama untuk yang menggunakan gadget, akan
mengalami mata perih dan lelah lebih cepat.
g. Lensa Kacamata Plus jenis jenis lensa kacamata Kebalikan dari lensa minus, lensa
kacamata plus memiliki bentuk cembung. Lensa jenis ini juga memiliki fungsi yang
berbeda dari lensa kacamata minus, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Pengguna dengan rabun dekat (hipermetropi) memiliki sistem lensa yang lemah
sehingga bayangan yang dipantulkan jatuh di belakang retina. Lensa kacamata plus
berguna untuk mengakomodasi mata pengguna dengan cara mengumpulkan cahaya
dan memperbaiki titik fokus bayangan tersebut agar bisa jatuh tepat pada retina.

7
h. Lensa Kacamata Silinder jenis jenis lensa kacamata Lensa jenis silinder digunakan
untuk membantu penglihatan pengguna dengan gangguan astigmatisma. Penderita
dengan gangguan astigmatisma memiliki bentuk bola mata yang kurang melengkung
dan mengaburkan titik fokus berkas cahaya yang masuk ke dalam mata. Toppers
mungkin sering mendengar penderita astigmatisma yang tidak bisa membedakan garis
mendatar (horizontal) dengan garis tegak lurus (vertikal) dalam waktu bersamaan
karena bentuk kornea yang tidak bulat sepenuhnya. Lensa kacamata silinder akan
membantu penderita untuk membiaskan cahaya dengan benar baik secara horizontal
maupun vertikal agar tidak menjadi kabur.
i. Lensa Kacamata Berubah Warna jenis jenis lensa kacamata Lensa kacamata yang
dapat berubah warna atau photochromic sebenarnya adalah lensa transisi. Lensa jenis
ini memiliki kandungan photochromic yang telah dipatenkan sehingga mampu
berubah warna sesuai dengan paparan cahaya atau sinar UV yang ada. Makin besar
intensitas cahaya, makin gelap tingkat warna yang dihasilkan lensa. Sebaliknya,
ketiadaan cahaya akan membuat lensa jenis ini menjadi jernih seperti biasanya. Lensa
jenis photochromic sangat baik untuk memelihara kesehatan mata dalam jangka
panjang nih Toppers karena perlindungannya yang cukup kuat dan tahan lama.

Ada 4 jenis lensa implan yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing
pasien setelah operasi. Berikut penjelasannya:

1. Lensa monofokal Lensa monofokal adalah jenis lensa implan yang paling umum
dan tradisional. Lensa ini hanya memiliki satu fokus — fokus jarak dekat, menengah,
maupun jauh tergantung daripada keinginan pasien. Umumnya lensa jenis ini dipilih
untuk membantu fokus jarak jauh. Fokus jarak dekat, seperti saat membaca, akan
dibantu dengan menggunakan kacamata baca. Lensa jenis ini juga merupakan jenis
lensa yang terbaik apabila pengguna sering berkendara di malam hari karena memiliki
efek silau yang lebih kecil dibandingkan lensa jenis lainnya.

2. Lensa multifokal Lensa ini memiliki dua titik fokus, yaitu fokus jarak dekat dan
fokus jarak jauh. Lensa ini didesain sedemikian rupa sehingga otak dapat memilih
titik fokus yang sesuai untuk penglihatan yang diinginkan. Lensa multifokal memiliki
harga yang jauh lebih mahal dibandingkan monofokal.

3. Lensa akomodatif Kebutuhan untuk mendapatkan penglihatan terbaik dalam segala


situasi menyebabkan terciptanya lensa akomodatif. Lensa ini dibuat secara khusus
untuk dapat berhubungan dengan otot siliaris (otot mata yang mengatur kemampuan
untuk mencembung dan memipihkan lensa mata) sehingga lensa dapat berpindah ke
depan maupun ke belakang untuk menyesuaikan fokus berdasarkan letak benda.
Relaksasi otot siliar akan menyebabkan lensa bergerak ke belakang dan meningkatkan
penglihatan jarak jauh. Sebaliknya, kontraksi dari otot siliar akan menyebabkan lensa
bergerak ke arah depan dan membantu untuk penglihatan jarak dekat.

8
4. Lensa torik Berbeda dengan lensa jenis lainnya yang membantu untuk mengatasi
minus dan plus pada mata, lensa jenis ini diperuntukkan untuk mengatasi mata
silinder (astigmatisme). Penggunaan lensa torik memberikan hasil terbaik dalam
mengatasi mata silindris dibandingkan dengan berbagai macam teknik lainnya, seperti
pengurangan luas area operasi ataupun metode limbal relaxing incision.

9
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa pada peralatan rumah sakit
lensometer sangat bermanfaat pada pemeriksaan mata, yaitu dapat menentukan power
lensa itu baik minus, plus, cyl, menentukan axis dari hasil pengukurun dan arah axis,
Mengukur power prisma beserta basenya dan juga dapat melihat kwalitas lensa, lensa
juga memiliki beragam jenis ada sekitar kurang lebih 13 jenis dari yang sederhana
hingga yang sedikit lebih rumit yang membantu manusia dalam melihat.

3.2. SARAN
Setelah mengetahui apa itu lenso meter dan macam-macam lensa diharapkan itu
semua dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita, semoga pelayanan kesehatan
dan inovasi peralatan medis di Indonesia semakin baik dan maju.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. http://aroxx.tripod.com/refractionistopticianindonesia/id2.html
2. http://kursuspaset.blogspot.co.id/2013/08/mari-mengenal-lensometer.html
3. http://optometrisindonesia.blogspot.co.id/2013/10/cara-menggunakan-lensometer-
manual.html
4. http://optometrisindonesia.blogspot.co.id/2013_10_13_archive.html

11

Anda mungkin juga menyukai