Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

REPARASI PADA FRAME

(Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Klinik Optik 2.3)

Disusun oleh:
Syifa Zakiyah (40118002)

PROGRAM STUDI DIII REFRAKSI OPTISI


STIKES BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang, atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Saya
dapat menyelesaikan makalah berjudul “REPARASI PADA FRAME”.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata
kuliah Klinik Optik 2.3. Sehingga Saya lebih memahami materi ajar yang diberikan
oleh Pak.Totok Purwanto,Amd.RO. S.KM.
Saya menyadari bahwa didalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu saran dan kritik Saya harapkan perbaikan di masa datang.
Akhir kata, Saya berharap semoga tulisan ini dapat menjadi sumber khasanah ilmu
pengetahuan dan bermanfaat khususnya bagi yang akan mendalami materi ajar
Klinik Optik 2.3.

Tasikmalaya, 22 Mei 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan Makalah ........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Standar Penyetelan Kacamata ...................................................................... 3
B. Langkah-Langkah Penyetelan Kacamata ..................................................... 3
C. Reparasi Pada Frame .................................................................................... 7
a. Solder Pada Frame Metal ......................................................................... 7
b. Menyambung Kembali Sendi Bingkai Plastik ....................................... 10
c. Reparasi Bridge ...................................................................................... 10
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12
A. Kesimpulan ................................................................................................ 12
B. Saran ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Periksa Kontur dari Permukaan Depan Bingkai …………………………...3

Gambar 2. Cek bahwa Lensa Berada dalam Bidang Bawah …………………………..4


Gambar 3. Temple Sudut 95°………………………………………………..................4

Gambar 4. Cek Sudut Tample / Sisi Samping …………………………………………4

Gambar 5. Cek bahwa Kedua Temple Berada dalam Bidang yang Sama ………….….5
Gambar 6. Cek Sudut dari Bagian Bengkok Temple …………………………………..5

Gambar 7. Cek Penyesuaian pada Permukaan yang Rata ……………………………...6


Gambar 8. Cek Sudut Pelipatan …………………………………………………….….6

Gambar 9. Cek Ketetatan dari Kedua Temple dan Cek Penampilan Keseluruhan …….7
Gambar 10. Langkah 1-4 ……………………………………………………………….8

Gambar 11. Langkah 5 dan 6 ………………………………………………………......8

Gambar 12. Langkah 7 dan 8 …………………………………………………………..9

Gambar 13. Bersihkan Bingkai sampai Mengkilap ……………………………………9

Gambar 14. Inspeksi dan Pasang Kembali …………………………………….……....9

Gambar 15. Langakh 1 dan 2 …………………………………………………………10


Gambar 16. Langkah 3-5 ……………………………………………………………..10

Gambar 17. Langkah 1 dan 2 …………………………………………………………11

Gambar 18. Letakkan ujung bagian bridge yang patah ke piring ceper yang berisi aseton …...11
Gambar 19. Tekan Bridge menjadi satu ………………………………………………11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacamata menjadi kebutuhan yang wajib bagi setiap orang yang
mempunyai masalah pada bagian matanya. Kacamata berfungsi untuk
membantu seseorang agar tidak kesulitan membaca dan melihat jarak dekat
maupun jauh. Kacamata dapat menjadi bengkok dengan berbagai cara. Orang-
orang menjatuhkan kacamata, secara tidak sengaja duduk di atasnya, dan anak-
anak memegangnya. Kadang-kadang orang tidak sengaja tertidur mengenakan
kacamata dan akhirnya berguling. Apapun penyebabnya, kabar baiknya adalah
bahwa memperbaiki kacamata bengkok biasanya tidak terlalu rumit. Selalu lebih
baik untuk mengambil kacamata ke profesional dan memperbaikinya, tetapi
kacamata juga bisa diluruskan di rumah saat dalam keadaan darurat.
Hal yang paling penting untuk diingat ketika mencoba meluruskan
kacamata adalah tidak memaksakannya. Membengkokkannya kembali harus
selalu dilakukan dengan lembut agar tidak semakin rusak. Kacamata pecah jauh
lebih mahal untuk diperbaiki dari pada yang hanya ditekuk. Pastikan untuk tidak
terlalu menekan atau menggunakan gerakan yang cepat dan tersentak-sentak.
Jika tidak jelas ke arah mana mereka harus ditekuk untuk meluruskannya,
letakkan kacamata di atas meja atau permukaan datar lainnya. Sisi yang berada
di udara harus ditekuk. Sebagian besar waktu, tekanan perlu diberikan pada
bagian hidung.
Kacamata yang ditekuk juga bisa dibawa ke profesional untuk diluruskan.
Sebagian besar tempat akan melakukan perbaikan kecil seperti ini secara gratis
jika kacamata dibeli dari mereka. Ketika tidak mungkin untuk kembali ke tempat
kacamata dibeli dengan alasan apapun, pengecer yang berbeda harus dapat
meluruskannya dengan biaya kecil. Ini mungkin pilihan terbaik, terutama jika
kacamatanya bengkok, atau anda gugup mencoba memperbaikinya sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan standar penyetelan pada kacamata?
2. Bagaimana cara penyetelan kacamata?

1
3. Bagaimana cara reparasi pada frame?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui standar penyetelan pada kacamata.
2. Untuk mengetahui cara penyetelan pada kacamata.
3. Untuk mengetahui cara reparasi pada frame.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Standar Penyetelan Kacamata


Standar penyetelan ialah proses manipulasi bingkai ke bentuk yang
ditentukan pabrik. Ini dilakukan sebelum bingkai dipasangkan ke pasien,
biasanya pertama-tama oleh pabrik frame dan setelah itu dikerjakan oleh
laboratorium lensa setelah lensa di-fitting ke bingkai. Bila bingkai dalam
keadaan sejajar yang sempurna, maka sedikit kesalahan dalam fitting yang
kelihatan berarti disebabkan oleh bentuk wajah pasien yang biasanya asimetris.
Standar penyetelan harus dilakukan dalam tahap-tahap yang benar karena
beberapa jenis penyetelan mungkin akan mempengaruhi langkah-langkah
penyetelan sebelumnya bila dilakukan belakangan.
B. Langkah-Langkah Penyetelan Kacamata
1. Periksa Kontur dari Permukaan Depan Bingkai
Bingkai harus diperiksa untuk memastikan simetris bila dilihat dari depan.
Lalu bingkai perlu dilihat dari atas untuk memastikan liputan wajahnya
sudah benar. Dapat menggunakan sebuah penggaris yang diletakkan
dibagian belakang bingkai, dan menyentuh sambungan temple. Bagian
depan lalu harus memperlihatkan jarak / gap yang sama di kedua sisi dari
bridge.

Gambar 1. Periksa Kontur dari Permukaan Depan Bingkai


2. Cek Apakah Lensa Sudah Berada dalam Bidang yang Sama
Bingkai harus diperiksa dari atas untuk memastikan bahwa kedua lensa
berada dalam bidang yang sama (memungkinkan liputan wajah) dan satu

3
lensa tidak berada dalam bidang yang lebih anterior dibanding yang lain atau
twisted/terputar (biasanya disebut X-ing/crossing =bersilang).

Gambar 2. Cek bahwa Lensa Berada dalam Bidang Bawah

3. Periksa Sudut pada Temple (the let-back)


The let-back ialah sudut antara temple yang terbuka dan bagian depan frame,
diukur dari bagian dalam temple. Sudut ini harus sekitar 95°. Artinya, temple
harus terbuka sedikit lebih lebar dibanding paralel.

Gambar 3. Temple Sudut 95°

Gambar 4. Cek Sudut Tample / Sisi Samping

4
4. Periksa Apakah Temple Berada dalam Bidang yang Sama (sudut
pantoskopik)
Bingkai dengan temple yang terbuka harus dilihat dari samping untuk
memastikan bahwa temple berada dalam bidang yang sama. Artinya, mereka
harus mempunyai sudut pantoskopik yang sama.

Gambar 5. Cek bahwa Kedua Temple Berada dalam Bidang yang Sama
5. Periksa Sudut dari Bagian Ujung Temple
Ujung temple harus dibandingkan untuk memastikan keduanya simetris.
Penyetelan standar meliputi kesejajaran bingkai ke bentuk yang ideal, bukan
hanya disesuaikan ke orang tertentu.

Gambar 6. Cek Sudut dari Bagian Bengkok Temple


6. Periksa penyesuaian bingkai pada permukaan yang datar (four point touch)
Bagian depan bingkai harus diletakkan menghadap kebawah, ke permukaan
yang rata. Bila bingkai sudah disetel dengan tepat, maka bingkai tidak akan
bergoyang-goyang pada permukaan yang datar. Langkah ini memberi tahu
kita apakah lima langkah sebelumnya sudah dilakukan dengan benar atau
belum. Namun langkah ini tidak menjelaskan langkah-langkah mana yang
salah. Oleh karena itu, bila bingkai bergoyang-goyang, maka kelima langkah
terdahulu harus dilakukan kembali sesuai urutan yang benar.

5
Gambar 7. Cek Penyesuaian pada Permukaan yang Rata

7. Cek Sudut Pelipatan


Temple yang dilipat, lipatannya harus sama tinggi dan hamper sejajar garis
horisontal. Bila sudutnya ke bawah pada waktu dilipat, maka temple harus
disetel dalam posisi masih dilipat dan lakukan kembali langkah nomor 4
untuk memastikan sudut pantoskopik tidak berubah. Bila sudut pelipatan
terlalu kecil, maka ujung temple dapat menyentuh lensa. Disamping itu, bila
sudut terlalu banyak, maka kacamata tidak akan masuk ke kotak kacamata.

Gambar 8. Cek Sudut Pelipatan

8. Periksa Apakah Sambungan Tidak Terlalu Kencang atau Longgar


Temple harus mudah dibuka dan ditutup tetapi tidak boleh ditutup dengan
tekanan keras atau goncangan ringan.

6
9. Periksa Kualitas Keseluruhan dari Bingkai
Akhirnya periksa penampilan bingkai secara keseluruhan. Ini termasuk
mencari baret atau tanda-tanda pada bingkai.

Gambar 9. Cek Ketetatan dari Kedua Temple dan Cek Penampilan Keseluruhan

C. Reparasi Pada Frame


a. Solder Pada Frame Metal
1. Lepaskan lensa dan bagian-bagian plastik agar tidak terbakar. Tidak
perlu untuk mencopot bagian ujung temple /temple endpieces, namun
pad plastik harus dicopot bila hendak menyolder bridge atau lengan pad.
2. Bersihkan daerah yang akan disolder dengan amplas halus dan cairan
pelarut. Penting untuk membersihkan noda atau kotoran agar solder
yang dihasilkan lebih kuat.
3. Pegang bagian-bagiannya menjadi satu (dengan menggunakan klip).
Bila dipegang, gunakan sarung tangan dan/pegang bagian2nya dengan
jarak jauh ke nyala api. Nyala api biru dari gas berarti sangat panas.
4. Gunakan fluks (borax). Fluks bertindak sebagai katalist sehingga metal
akan melekat menjadi satu kembali. Fluks normalnya berupa pasta
berwarna putih yang perlu dijaga kelembabannya.

7
Gambar 10. Langkah 1-4

5. Atur nyala api dari gas mini sehingga menghasilkan nyala api berwarna
biru.
6. Pegang bagian yang hendak disambung dalam api biru dan gunakan
solder. Solder biasanya berbentuk kawat panjang tipis. Tersedia dalam
solder perak atau solder emas.

Gambar 11. Langkah 5 dan 6

7. Panaskan sampai solder menyambung bagian-bagian tersebut. Angkat


solder setelah cukup menyambung.
8. Angkat bingkai dari panas dan letakkan dalam larutan asam sulfur yang
sudah dicampur dengan air (campur satu bagian asam ke delapan bagian
air, masukkan acid ke air) Asam sulfur akan membantu mencegah solder
berubah warna ke hitam.

8
Gambar 12. Langkah 7 dan 8

9. Bersihkan dan kilapkan bingkai. Hati-hati ketika mengkilapkan bingkai


metal agar jangan semua bagian frame menjadi mengkilap.

Gambar 13. Bersihkan Bingkai sampai Mengkilap

10. Inspeksi dan Pasang Kembali

Gambar 14. Inspeksi dan Pasang Kembali

9
b. Menyambung Kembali Sendi Bingkai Plastik
1. Angkat sambungan yang putus dengan pemanas tang /heat pliers. Hati-
hati jangan sampai membakar bingkai karena panasnya yang terlalu
tinggi.
2. Bersihkan bingkai dan beri sedikit larutan asetat bila perlu.

Gambar 15. Langakh 1 dan 2


3. Pegang sendi baru pada posisinya dengan tang panas. Pastikan tidak
miring pada kedua bidang.
4. Alirkan panas ke tang dan tekan sendi keposisinya. Sendi yang
dipanaskan akan menyebabkan asetat mencair disekitar dasar sendi.
5. Lepaskan sendi bila sudah pada posisi semula.

Gambar 16. Langkah 3-5


c. Reparasi Bridge
1. Bor sebuah lubang kecil pada kedua sisi bridge dan lakukan dalam posisi
yang sama.
2. Potong sebuah kawat keras sekitar 2mm lebih pendek dari total lubang
tersebut. Dapat memakai bagian lurus dari sebuah klip/penjepit kertas.

10
Gambar 17. Langkah 1 dan 2

3. Letakkan ujung bagian bridge yang patah ke piring ceper yang berisi
aseton. Aseton akan mulai mencairkan bingkai acetate.

Gambar 18. Letakkan ujung bagian bridge yang patah ke piring ceper yang
berisi aseton

4. Bila permukaannya sudah cukup lunak, sisipkan kawat dan tekan bridge
menjadi satu. Jangan terlalu ditekan. Akan terjadi sedikit daerah yang
lebih tipis karena permukaannya ditekan bersama-sama.

Gambar 19. Tekan Bridge menjadi satu

5. Letakkan bingkai diatas bahan lunak seperti perekat karena atau malam
untuk menunggu kering. Harus ditinggal lebih dari 12 jam.
NB: reparasi ini tidak dapat dilakukan ke semua material plastik, hanya
untuk material yang memakai aseton sebagai pelarut.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa standar
penyetelan pada kacamata sangat penting, karena standar penyetelan yang baik
menjamin penyetelan yang lebih cepat dan membuat penyetelan ke wajah pasien
lebih akurat.
B. Saran
Saya menyarankan kepada teman-teman yang mempunyai kacamata agar
menjaga kacamatanya. Supaya tidak mengalami kecatatan seperti framenya
patah dan lain-lain. Meskipun bisa direparasi (diperbaiki), namun frame yg
direparasi tidak akan sekuat bingkai yang orisinil.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://www.glassescrafter.com/information/how-to-reshape-bent-glasses.html

ppt Lecture_20 penyetelan dan reparasi

13

Anda mungkin juga menyukai