Sejarah Retinoskop
Sir William Bowman (1816-92) adalah orang pertama yang menyelidiki efek bayangan yang
membuka jalan bagi retinoskopi. Dia mengamati bayangan yang menarik (sebenarnya itu adalah refleks
fundus linier) pada tahun 1859. Dia menggunakan ophthalmoscope Helmholtz pada saat itu dan dengan
demikian sejarah retinoscopes dan ophthalmoscopes terjalin sejak awal. Memang frase awal lain untuk
retinoscopy adalah 'optometric ophthalmoscopy'. Bowman mampu menjelaskan metode mendeteksi, jika
belum mengukur, tingkat astigmatisme di mata dengan keratoconus (kornea cacat). Bowman menganggap
tekniknya terutama untuk diagnostik - untuk mendeteksi apakah kornea berbentuk kerucut atau tidak - tetapi
dia tampaknya mendiskusikan dengan Donders nilai teoretis menggunakan fenomena bayangan untuk
menemukan meridian utama. Apapun, ini adalah teknik pembiasan objektif pertama di dunia.
Pada tahun 1873 dokter mata Prancis Ferdinand Cuignet (b.1823) menggunakan oftalmoskop
sederhana untuk membandingkan refleks variabel di mata yang pengujian subjektif telah ditentukan untuk
mengalami kesalahan bias yang berbeda. Ini adalah tes kualitatif. Dengan mengamati ukuran, kecerahan,
kecepatan atau arah refleks Cuignet sekarang dapat mengklasifikasikan kesalahan pasien dalam kategori
sederhana seperti miopia, hiperopia, atau astigmatisme. Agak menyesatkan dia menyebut tekniknya
keratoscopie, berpikir bahwa kornea bertanggung jawab atas pengamatannya. Cuignet adalah seorang ahli
bedah militer. Dokter mata sipil, seperti Edmond Landolt, memandang rendah dia dan tidak menghargai
penemuannya (yang diakui tidak sempurna).
Pada tahun 1878 murid Cuignet, M. Mengin, menerbitkan penjelasan yang akurat, sehingga
membuktikan saran Landolt bahwa sumber refleks adalah fundus daripada kornea.
Akhirnya, pada tahun 1880, H. Parent (1849-1924) memperkenalkan tes refraksi kuantitatif. Sekarang
mungkin untuk mengukur jumlah yang tepat dari kesalahan bias menggunakan lensa. Dia juga menciptakan
istilah retinoscopie.
Pengertian Retinoskop
Retinoskopi merupakan suatu alat untuk mengukur kesalahan refraksi seseorang.
Ini adalah cara yang paling banyak digunakan yang merupakan metode manual dari
refraksi objektif.
Retinoskopi disebut juga skiaskopi atau shadow test merupakan suatu metode
objektif untuk mengetahui suatu kelainan refraksi dengan metode netralisasi.
Retinoskopi didasarkan pada adanya cahaya yang direfleksikan dari suatu cermin ke
mata, secara langsung cahaya akan melewati pupil dan hasil yang didapat tergantung
pada kondisi refraksi mata.
Retinoskop merupakan instrumen hand-held yang menggunakan prinsip cahaya.
Alat ini terdiri dari lensa, sumber cahaya, dan cermin. Dengan mengarahkan cahaya
retinoskop ke pupil, kita dapat menilai pantulan cahaya pada retina, dan kemudian status
refraksi dapat diukur dengan menggunakan lensa yang diletakkan di depan mata pasien
hingga cahaya dapat tepat fokus pada retina dengan pantulan netral.
Fungsi Retinoskop
Fungsi dari retinoskopi antara lain :
1. Memperkirakan kelainan refraksi seseorang sebelum dilakukan pemeriksaan
refraksi secara subjektif.
2. Memudahkan kita dalam menentukan kelainan refraksi seseorang yang
memiliki masalah dalam komunikasi, seperti pada anak-anak atau bayi, orang
dengan gangguan jiwa, bisa juga pada orang yang tuli.
3. Adanya penyakit pada mata (seperti katarak atau kekeruhan pada kornea)
yang bisa mempengaruhi penglihatan seseorang dan pemeriksaan refraksi.
B. RETINOSKOP SPOT
Spot retinoskop adalah bentuk paling simpel dari retinoskop modern dengan sistem iluminasi yang terdiri dari
sumber cahaya fokal dan suatu cermin semisilver (lensa plano) yang mana akan merefleksikan cahaya ke mata
pasien. Karena sumber cahaya berasal dari belakang cermin, sehingga jika pemeriksa memutar cermin, spot dari
cahaya akan bergerak melewati pupil pasien pada sisi yang sama dari cermin.
Untuk contoh, jika cermin bergerak ke atas, cahaya spot pada wajah pasien (atau didepan refraktor akan
bergerak keatas). Ini menunjukkan bahwa cahaya yang tiba diretina berkaitan dengan tilting dari cermin. Suatu
objek yang berada garis lurus yang melewati fovea, maka imagenya akan berada diatas fovea dan objek yang berada
ditemporal garis fovea maka imagenya pada nasal retina. Suatu spot cahaya yang diiluminasikan pada retina pasien
akan bergerak lurus melewati pupil pasien, tanpa memperhatikan apakah pasien miopia, emmetropia dan
hipermetropi
C. RETINOSKOP STREAK
Merupakan retinoskop modern yang berbeda dengan spot retinoskop pada dua
aspek:
1. Menggabungkan lensa konkaf (sinar konvergen) dengan lensa plano dan
2. Sumber cahaya yang dibentuk oleh streak lebih besar dari spot.
Efek lensa konkaf adalah menempatkan dengan efektif sumber cahaya dari depan
daripada dibelakang plane mirror, sehingga jika instrument ini digerakkan, iluminasi pada
pada retina akan bergerak berlawanan dengan retinoskop, hasil ini disebut ‘against’
movement atau searah dengan
gerakan retinoskop (streak) disebut ‘with’ movement. Keuntungan dari lensa konkaf ini
adalah penguji dapat mengkonfirmasi tipe movement yang ada dengan melakukan
switching lensa dari posisi satu ke posisi yang lain. Sebagai contoh, jika seorang pemeriksa
menggunakan lensa plano dan terlihat ‘with’ movement, kita dapat mengkonfirmasi dengan
lensa konkaf dan akan didapatkan ‘against’ movement.
Retinoskop yang digunakan secara luas adalah Copeland dan Welch Allen. Keduanya
terdiri dari Head (kepala), Sleeve (leher) dan Battery handle (tempat baterei). Bagian optik
kepala memancarkan sinar berbentuk slit yang disebut dengan streak pada salah satu sisi
kepala dan di sisi lain kepala terdapat lubang pengintip. Sleeve yang terdapat pada
retinoskop dapat membuat sinar streak berkonvergensi (memipih) atau berdivergen
(melebar) dengan cara menggeser sleeve retinoskop keatas atau ke bawah. Sleeve
retinoskop juga digunakan untuk memutar arah dari sinar streak.
Komponen utama retinoskopi
Streak retinoskopi terdiri dari 4 komponen utama, yaitu :
1. Sumber cahaya, sebuah bola lampu dengan filamen linear yang memproyeksikan
cahaya berbentuk garis/streak. Bila sleeve digeser akan memutar proyeksi streak.
Memutar sleeve dan memutar cahaya streak kita sebut kontrol meridian.
2. Lensa kondensasi. Lensa memfokuskan cahaya dari bola lampu ke cermin.
3. Sleeve. Sleeve memungkinkan retinoskopi untuk memproyeksikan cahaya yang
divergen (efek cermin datar yang akan memancarkan sinar secara paralel
sehingga cahaya menjadi tidak menyilang) atau konvergen ( efek cermin konkaf
atau cekung yang memfokuskan sinar pada satu titik sehingga cahaya menjadi
menyeberang atau menyilang). Sehingga sleeve disebut juga kontrol vergen.
Selain itu sleeve berguna untuk memutar sumbu dari cahaya retinoskopi.
4. Sumber listrik. Ini berasal dari baterai yang ada di handle
Menggeser sleeve retinoskopi ke atas atau ke bawah akan mengubah bola
lampu. Bila sleeve digeser ke atas akan menyebabkan efek cermin datar, dan
sebaliknya bila sleeve digeser ke bawah akan menyebabkan efek cermin konkaf.
Retinoskopi Copeland menggunakan sistem ini.
Sistem kerja retinoskopi dengan bola lampu tetap berlawanan dengan
retinoskopi lensa tetap. Sleeve up menimbulkan efek cermin datar pada retinoskopi
keluaran Copeland dan sebaliknya pada retinoskopi keluaran Welch allyn, Propper,
Keeler yaitu sleeve down menghasilkan efek cermin datar.
Cara pemeriksaan retinoskopi
Retinoskopi dilakukan di dalam ruangan yang redup. Pasien duduk di kursi dan
berada didepan pasien, dengan jarak kerja sesuai yang diinginkan. Pasien diminta
untuk melihat ke suatu obyek dengan jarak 6 m (20 kaki) atau lebih yang searah.
Pemeriksa menggunakan mata kanan jika akan memeriksa mata kanan, dan mata
kiri untuk memeriksa mata kiri pasien. posisi mata pemeriksa setinggi posisi mata
pasien .
Untuk memeriksa mata kanan pemeriksa duduk agak sedikit ke kanan pasien.
Retinoskop dipegang dengan tangan kanan dan mata kanan mengintip melalui
retinoskop, ibu jari atau telunjuk digunakan untuk menahan pada posisi sleeve down
(jika yang digunakan retinoskop Welch Allen) dan untuk memutar sleeve. Tangan
kiri digunakan untuk memanipulasi foropter atau trial lens. Begitupun sebaliknya
untuk memeriksa mata kiri pasien.
Pada saat pemeriksaan ada beberapa hal yang perlu diberitahukan pada pasien:
• Pemeriksaan ini untuk membantu mendapatkan ukuran kaca mata dengan tepat
• Ke dua mata dibuka dan di instruksikan untuk melihat ke kartu atau objek jauh
meskipun kabur.
• Pasien tidak melihat ke cahaya retinoskop
• Pasien dapat berkedip bila diperlukan
• Jika pemeriksa menghalangi penglihatan untuk melihat jauh, beritahukan pemeriksa
Karakteristik Refleks Retinoskopi