Anda di halaman 1dari 26

2

PENTINGNYA SEGMENTASI PASAR SEBELUM MENDIRIKAN OPTIK

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

VINCENZO ICHANG
20114041412

PROGRAM STUDI OPTOMETRI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINALITA SUDAMA MEDAN
2023
i

PENTINGNYA SEGMENTASI PASAR SEBELUM MENDIRIKAN OPTIK

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

VINCENZO ICHANG
20114041412

Menyetujui :

Dosen Pembimbing

(Roy Candra Nainggolan ,RO, M.M. )

Mengetahui :

Ketua Prodi Optometri

(Zulianti, RO, M.Kes)


ii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas Rahmat dan Karunia-Nya serta nikmat kesehatan dan kesempatan kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal tepat pada waktunya.

Adapun Judul proposal ini adalah: “PENGARUH SEGMENTASI

PASAR SEBELUM MENDIRIKAN OPTIK”.

Pada kesempatan ini tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terimakasih

yang sebesar-besarnya serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Rachmad Shah Siregar, SH, M.AP selaku Pembina Yayasan Binalita Sudama

Medan.

2. dr.Ismi Dian Rochimah Siregar selaku Ketua Yayasan Binalita Sudama

Medan.

3. Arya Novika Naulista Siregar,RO, M.Pd selaku Ketua STIKes Binalita

Sudama Medan.

4. Zulianti,RO,M.Kes selaku ketua prodi optometri.

5. Roy Candra Nainggolan, RO, M.M. Selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah

yang telah banyak memberikan saran dan solusi serta bimbingan sehingga

selesainya penulisan proposal Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Seluruh Dosen dan Staf STIKes Binalita Sudama Medan yang telah

membantu penulis dalam proses belajar dan memberi motivasi sehingga

penulis sampai pada tahap terakhir dalam menyelesaikan pendidikan di

STIKes Binalita Sudama Medan.


iii

7. Ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada keluarga tercinta yang telah

memberikan dukungan baik doa, bimbingan moral dan materi sehingga

penulis dapat menyelesaikan proposal Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Teman-teman seperjuangan prodi Optometri serta sahabat-sahabat yang telah

memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis sehingga proses penulisan

proposal Karya Tulis Ilmiah berjalan lancar.

9. Dan seluruh pihak yang turut mendukung serta mendoakan yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Penulis mengharapkan semoga Proposal ini dapat memberikan suatu

manfaat bagi setiap pembaca, khususnya mahasiswa/i program studi Optometri

STIKes Binalita Sudama Medan.

Medan, Februari 2022

Penulis

Vincenzo Ichang
iv

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................. 1

1. Latar Belakang Masalah


1
2. Rumusan Masalah
3
3. Tujuan Penelitian
3
4. Manfaat Penelitian
3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA........................................................ 5

1. Manajemen Pemasaran
5
2. Segmentasi Pasar
6
3. Optik
11

BAB 3 METODE PENELITIAN..................................................... 14

1. Jenis Penelitian
14
2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
14
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
14
4. Metode Pengumpulan Data
15
5. Pertimbangan Etik
15
6. Analisis Data
16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 18
v

DAFTAR BIMBINGAN ...................................................................... 20


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi, setiap perusahaan ditantang untuk mampu beradaptasi

dan bertahan ditengah persaingan bisnis yang semakin berkembang, dalam hal ini

mengembangkan usaha harus selalu menganalisa. Analisis dasar penting

dilakukan, sehingga produk ‘mengetahui’ mana sasaran pelanggan atau pasar

yang dituju. Menurut Peter dan Olson (2013) segmentasi pasar suatu proses

pembagian pasar ke dalam beberapa kelompok konsumen yang sama dan memilih

kelompok yang paling tepat untuk dilayani perusahaan. Pengelompokan ini

dilakukan oleh pemilik perusahaan, sehingga memudahkan proses pemasaran

produk. Dalam proses pemasaran produk, peranan manajer dalam memilih dan

merencanakan strategi pemasaran sangat penting guna memenuhi kebutuhan

konsumen. Saat mengembangkan strategi pemasaran, manajer harus

mempertimbangkan untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen,

melainkan juga mempertimbangkan posisi industri perusahaan yang bersangkutan

dibandingkan perusahaan pesaing.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat tetap berada

dalam posisi yang efektif dalam melayani segmen-segmen pelanggan yang

memadai dari pasar yang dituju adalah dengan menetapkan segmentasi pasar.

Dengan segmentasi pasar yang jelas, produk bisa diformulasikan lebih spesifik,

untuk golongan pasar tertentu. Hal ini tak hanya akan memudahkan penjualan

1
2

produk dan persaingan, namun juga memudahkan upaya pemasaran sehingga tak

terjadi pemborosan sumber daya.

Golongan pasar meliputi lokasi, ekonomi, gender, usia yang ingin dituju.

Menurut Indriyo Gitosudarmo (2014) Segmentasi pasar suatu usaha untuk

mengelompok-kelompokkan pasar, dari pasar yang bersifat heterogen menjadi

bagian-bagian pasar yang memiliki sifat homogen. Sama halnya dalam

mendirikan optik, pemilik harus memikirkan lokasi yang strategis, harga jual yang

sesuai dengan ekonomi lingkungan, kalangan usia yang ingin dicapai. Jika ada

salah satu aspek yang tidak dipersiapkan dengan matang, akan memberikan

dampak yang besar terhadap optik. Optik dengan harga jual untuk menengah ke

atas jika membuka cabang di daerah ekonomi menengah ke bawah dengan

banyaknya persaingan dari optik lain mengakibatkan optik tersebut sepi

pengunjung. Sepi pengunjung dapat menjadi salah satu faktor optik tidak dapat

bertahan lama.

Dilansir dari Top Brand Award kategori optik, selama 5 tahun terakhir

Optik Melawai mendapatkan posisi ke-1 dengan index 34 - 42.5%, dimana optik-

optik lain dibawah 20%. Optik Melawai sendiri sudah berdiri sejak 1981 dengan

300 outlet lebih di seluruh Indonesia. Membuktikan bahwa dengan segmentasi

pasar yang tepat dan akurat akan membawa Optik Melawai tetap berkembang.

Hal inilah yang mendorong penulis yang menjadikan Segmentasi pasar

sebagai topik dalam penulisan proposal, adapun lokasi penelitian yang terpilih

oleh peneliti adalah optik di sekitar wilayah Medan. Berdasarkan uraian tersebut
3

penulis bermaksud untuk meneliti tentang : “PENTINGNYA SEGMENTASI

PASAR SEBELUM MENDIRIKAN OPTIK”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dari penulisan proposal ini maka rumusan

masalah yang akan dibahas adalah

2. Apakah terdapat pengaruh segmentasi pasar terhadap pendirian optik?

2. Apa sajakah jenis segmentasi pasar di optik?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Tujuan umum penelitian dalam proposal Karya Tulis Ilmiah ini untuk

menyelesaikan program studi yang sudah dijalani peneliti sebagaimana yang

sudah diatur di kurikulum.

1.3.2 Tujuan khusus

2. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ada pengaruh segmentasi pasar

terhadap pendirian optik.

2. Penulis ingin mengetahui jenis segmentasi yang dimiliki optik.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti Penelitian ini bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi peneliti,

khususnya tentang manajemen optik.

2. Bagi STiKes Binalita Sudama Medan Penelitian ini bisa dijadikan sebagai

pengembangan ilmu dan juga dapat dipraktekkan oleh mahasiswa di STIKes

Binalita Sudama Medan.


4

3. Bagi tempat penelitian untuk optik (tempat penelitian) diharapkan bisa

melakukan segmentasi pasar, sebagai landasan dalam optik untuk

perkembangan kedepannya.

4. Bagi Peneliti Berikutnya semoga proposal KTI ini dapat menjadi bahan

referensi dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penelitian

ini.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran (marketing management) merupakan analisis

perencanaan, implementasi, dan pengendalian atas program-program yang

didesain untuk menciptakan, membangun dan menjaga pertukaran yang

menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan-tujuan

organisasional atau tujuan-tujuan perusahaan. Menurut Sofyan Assauri (2013)

manajemen pemasaran merupakan suatu kegiatan penganalisaan, perencanaan,

pelaksanaan, dan pengendalian program-program yang dibuat untuk membentuk,

membangun, dan memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar

guna mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang.

Manajemen pemasaran (marketing management) berasal dari dua kata

yaitu manajemen dan pemasaran. Pemasaran adalah analisis, perencanaan,

implementasi, serta pengendalian dari program-program yang dirancang untuk

menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan

dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan

manajemen adalah proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

penggerakan (actuating), pengarahan (directing), dan pengawasan (controlling).

Manajemen pemasaran memiliki beberapa fungsi, yang salah satunya

adalah segmentasi pasar.


6

2.2 Segmentasi Pasar

Segmentasi Pasar Menurut Swastha (2011) bahwa segmentasi pasar adalah

salah satu langkah dalam proses manajemen pemasaran yang dilakukan setelah

langkah pertama yaitu analisis kebutuhan konsumen. Menurut Kasali (1998)

segmentasi pasar merupakan proses mengkotak-kotakkan pasar menjadi

kelompok-kelompok “potential customer” yang memiliki kesamaan karakter atau

kebutuhan yang sama sehingga cenderung mempunyai respon yang sama dalam

membelanjakan uangnya. Para ahli mendefinisikan pengertian segmentasi dengan

bermacam-macam definisi yang serupa dalam buku Pandy Tjiptono yang

berjudul Pemasaran Jasa mendefinisikan bahwa segmentasi adalah proses

pembagian pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan kesamaan kebutuhan

atau karakteristik yang serupa dalam perilaku pembelian konsumen. Sebaliknya

Schiffman mendefinisikan agak berbeda, yaitu bahwa segmentasi adalah proses

pembagian pasar ke dalam kelompok yang mempunyai kebutuhan atau

karakteristik yang umum dan menyeleksi satu segmen atau lebih untuk

menetapkan target market yang disesuaikan dengan marketing mix. Apabila

penekanan di antara produk-produk disebut dengan diferensiasi produk, maka

penekanan di antara calon konsumen yang ada di pasar dikenal dengan istilah

segmentasi pasar. Pada awal mulanya perusahaan berdiri, sebagian besar

perusahaan tersebut menghasilkan produk yang terbatas jumlahnya sekaligus

dipasarkan secara terbatas juga, hal tersebut bertujuan untuk memasuki pasar.

Sementara itu, dengan adanya selera pasar yang terus mengalami pertumbuhan

dan perkembangan, menimbulkan kemungkinan keinginan konsumen dan persepsi


7

produsen menjadi tidak sama. Perkembangan yang ada menyebabkan perusahaan

perlu memilih pasar mana yang akan di layani, mengingat luasnya pasar serta sifat

konsumen yang heterogen maka, perusahaan tidak dapat melayani seluruh pasar

tersebut.

Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada

konsumen. Perusahaan yang berorientasi pada konsumen akan membagi pasarnya

ke dalam segmen-segmen pasar tertentu di mana masing-masing segmen bersifat

homogen. Homogenitas masing-masing segmen tersebut disebabkan oleh adanya

perbedaan-perbedaan dalam kebiasaan membeli, cara penggunaan barang,

kebutuhan pemakai, motif pembelian, tujuan pembelian, dan sebagainya (Lunardi,

2016). Pengaruh segmentasi pasar terhadap peningkatan penjualan secara parsial

segmentasi geografis berpengaruh secara signifikan terhadap volume penjualan

produk. Segmentasi geografis memiliki kecenderungan dapat mempengaruhi

volume penjualan. Menurut Richard (2018) segmentasi mampu digunakan dalam

menangani proyek besar seperti mall dan kantor namun kurang efektif digunakan

dalam penjualan individual. Bagi setiap segmen yang ingin dimasuki perusahaan,

perlu dikembangkan strategi penempatan produk. Setiap produk yang beredar

dipasarkan menduduki tempat tertentu dalam segmen pasarnya. Pada dasarnya

segmentasi pasar menunjukkan peluang-peluang dalam segmen pasar yang

dihadapi oleh perusahaan.

Secara umum, terdapat empat jenis segmentasi pasar, yakni segmentasi

perilaku, demografis, psikografis, serta geografis, seperti penjelasan dibawah ini:


8

1. Segmentasi Perilaku

Segmentasi perilaku mengacu pada pengelompokan konsumen berdasarkan

tingkah lakunya terhadap produk bisnis yang ditawarkan, mulai dari sikap,

pengetahuan, reaksi atau respon, loyalitas, serta penggunaan produk terkait dari

seorang pelanggan. Jenis segmentasi ini lebih terikat dengan proses pengambilan

keputusan atau decision making konsumen.

2. Segmentasi Demografis

Jenis lainnya dari segmentasi pasar adalah segmentasi demografis, dimana

pengelompokan konsumen berfokus terhadap aspek-aspek seperti usia, jenis

kelamin, pekerjaan, pendidikan, status menikah, dan lain sebagainya.

3. Segmentasi Psikografis

Ada pula segmentasi psikografis yang lebih cenderung berhubungan dengan

aspek psikologis pelanggan. Umumnya, pelaksanaan segmentasi ini cukup rumit

lantaran wajib memahami selera target konsumen secara mendalam. Untuk itu,

memanfaatkan survei seperti pembagian kuesioner agar dapat mengetahui

preferensi sebenarnya dari konsumen terkait, seperti gaya hidup, hobi,

ketertarikan, dan semacamnya.

4. Segmentasi Geografis

Jenis terakhir segmentasi pasar adalah segmentasi geografis, yaitu

pengelompokan konsumen menurut aspek lokasi seperti tempat tinggalnya.

Segmentasi ini tentu tidak kalah penting dari lainnya mengingat kebutuhan

maupun kegunaan suatu produk dan jasa selalu akan berbeda-beda tergantung

pada lokasi, keadaan, maupun cuaca.


9

Dilakukannya segmentasi pasar dikarenakan pasar yang dinamis dan berubah-

ubah sehingga bisnis harus dapat berkembang dan tetap bertahan. Agar

tercapainya bisnis yang tetap bertahan dan berkembang maka dibutuhkan tujuan

segmentasi pasar, seperti:

1. Mengenali kompetitor bisnis

Segmentasi pasar adalah untuk mengenali berbagai kompetitor bisnis.

Pasalnya, ketika mengetahui segmen mana yang akan digeluti, tentu kita akan

melihat siapa dan berapa kompetitor di dalamnya. Hal ini bisa menjadi acuan

dasar untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat. Kita dapat mempelajari,

mencontoh ataupun mengevaluasi berbagai taktik pemasaran dalam menarik

minat pelanggan.

2. Meningkatkan Pelayanan Menjadi Lebih Baik

Tujuan lainnya dari segmentasi pasar adalah meningkatkan pelayanan

menjadi jauh lebih baik.

3. Bahan Evaluasi dan Perencanaan Bisnis

Segmentasi pasar juga ditujukan sebagai bahan evaluasi ataupun perencanaan

perusahaan. Akan jadi lebih mudah memahami dan mempelajari setiap strategi

pemasaran yang telah dilakukan, sehingga dapat membuat rencana bisnis dengan

baik dan cerdas kedepannya.

4. Meningkatkan Efektifitas Strategi Pemasaran

Selain itu, tujuan segmentasi pasar adalah untuk meningkatkan efektifitas

strategi pemasaran produk maupun jasa yang ditawarkan. Sebab, dengan adanya
10

pengetahuan akan target konsumen, proses marketing suatu bisnis akan jauh lebih

terarah, mulai dari promosi, produksi, distribusi, dan lain sebagainya.

Segmentasi juga memiliki beberapa manfaat seperti:

1. Membantu memenuhi kebutuhan konsumen.

2. Meningkatkan daya tarik konsumen.

3. Mempermudah perusahaan mengatur produk maupun jasa yang ditawarkan.

4. Membantu perusahaan fokus terhadap kelompok target konsumen tertentu

saja.

5. Membuka peluang lebih besar terhadap pertumbuhan bisnis.

6. Membantu pemasaran menjadi lebih baik dan terarah.

7. Mempermudahkan perusahaan mengelola keuangan, khususnya untuk

pemasaran.

8. Meningkatkan daya saing bersama kompetitor.

Ada 3 tahap cara melakukan segmentasi pasar, yaitu:

1. Tahap Survei

Langkah pertama ketika ingin melakukan segmentasi pasar adalah survei.

Mengeksplorasi target konsumen terlebih dahulu untuk mengenalinya secara

mendalam, entah itu dengan membagikan kuesioner, wawancara, dan lain-lain.

2. Tahap Analisis

Tahap kedua dari segmentasi pasar adalah menganalisis informasi. Dengan

data yang dimiliki, dapat melakukan analisis terhadap informasi hingga diakhiri

dengan suatu kesimpulan. Hasil analisis nantinya digunakan sebagai dasar

pengelompokan konsumen berdasar segmennya.


11

3. Tahap Identifikasi

Tahap akhir dari segmentasi pasar adalah melakukan identifikasi. Setelah

memiliki data terkait konsumen dan menganalisisnya, maka dapat melakukan

identifikasi setiap kelompok target pasar tersebut. Target akhirnya ialah

menemukan jenis konsumen mana yang akan menjadi lahan pemasaran bisnis.

2.3 Optik

Optik adalah sebutan untuk perusahaan, toko, atau gerai yang melakukan

kegiatan usaha di bidang kaca mata. Optik kacamata disebut toko ritel karena

menjual langsung produknya kepada konsumen akhir dengan menggunakan

pelayanan jasa dalam proses jual beli yang dilakukan untuk membantu konsumen

dalam menentukan pilihan. Optik kacamata dicari dan dikunjungi dengan tujuan

bukan hanya sebagai pusat pembelian alat penunjang penglihatan tetapi saat ini

sudah menjadi tempat untuk menunjang fashion konsumen. Dalam dunia mode,

baik di dalam maupun luar negeri, model kacamata dan softlens sangat

berpengaruh bagi masyarakat sebagai penunjang fashion dan lebih ke arah

kesehatan serta keselamatan dari bahaya akibat kecelakaan kerja.

2.3.1 Pendirian optik

Dalam hal mendirikan optik, pastinya dibutuhkan beberapa persyaratan

secara resmi sehingga dapat dianggap suatu usaha yang legal. Menurut Peraturan

Menteri Kesehatan No.1 Tahun 2016 tentang syarat pendirian optik, harus

memenuhi:
12

1. Scan Peta Lokasi

Menjadi syarat yang utama dalam pendirian optikal agar tercatat secara sah

posisi letak geografis optik.

2. SIP Refraksionis Optisien (RO)

Surat izin praktek untuk memastikan SDM terutama tenaga ahli memang

mendapat izin atau tidak dalam melakukan tindakan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat.

3. Scan KTP Pemohon

Untuk memastikan bahwa pemohon merupakan penduduk asli Indonesia atau

tidak.

4. Scan Surat Perjanjian Pemilik Sarana dengan Refraksionis Optisi

Bertujuan untuk kelancaran dalam kesepakatan sehingga tidak ada yang

menyimpang kedepannya.

5. Scan rekomendasi dari IROPIN dan GAPOPIN

Rekomendasi ini bertujuan agar usaha dapat bekerja dan berjalan dengan

standar dan ketetapan yang disepakati.

6. Denah Ruangan

Menjadi salah satu ketetapan yang harus dipastikan sesuai dengan ketentuan

yang ada. Harus memiliki ruang tunggu, ruang pelayanan refraksi optisi

minimal 1x3m2, ruang pelayanan refraksi, optisi dan display minimal 4 m2.

7. Scan Daftar Pegawai dan Fungsinya

Untuk memastikan tidak ada tindakan pelayanan kesehatan yang

menyimpang.
13

8. Scan Daftar Kelengkapan Peralatan

Memastikan alat yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang telah

diatur.

9. Scan Surat Pernyataan Kesediaan Refraksionis Optisien Sebagai Penanggung

Jawab (bermaterai)

Sebagai salah satu jaminan nantinya apakah seluruh pelayanan teknik

dilakukan oleh tenaga ahlinya.

10. Scan IMB/ Bukti Kepemilikan Bangunan atau Surat Perjanjian Kontrak

11. Scan Bukti Pelunasan PBB tahun terakhir

12. Scan Surat Kerjasama dari Laboratorium Optik Tempat Pemprosesan Lensa

bila Optik Tidak memiliki Laboratorium Sendiri

13. NPWPD

14. Scan Akte Pendirian Badan Hukum Bagi Optik yang Berbadan Hukum
14

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif, penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang

berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2003).

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.2.1 Populasi

Sugiyono (2018) mengemukakan bahwa populasi sebagai wilayah secara

umum yang terdiri atas obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti lalu dibuat kesimpulannya,

dimana populasi yang dituju adalah para pemimpin optik atau manajer optik.

3.2.2 Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dipunyai oleh populasi tersebut. Jadi, pengambilan sampel

dapat dilakukan apabila jumlah dari objek penelitian terlalu besar untuk diteliti

sehingga perlu suatu perwakilan. Sampel yang akan diambil adalah 10 sampel

optik.

3.2.3 Teknik pengambilan sampel

Teknik sampling menurut Sugiyono (2016) ialah teknik pengambilan

sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan. Teknik yang digunakan

adalah quota sampling. Quota sampling artinya teknik untuk menentukan sampel

dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
15

diinginkan (Sugiyono, 2016). Teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan,

salah satu kelebihannya karena sudah diperhitungkan sejak awal sehingga praktis.

Kekurangan dari teknik ini adalah hasilnya belum tentu mewakili keseluruhan

populasi (bias).

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.3.1 Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di 10 optik sekitar kota Medan.

3.3.2 Waktu penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 1 bulan dimulai sejak bulan

Maret 2023 sampai dengan bulan April 2023.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan jenis sumber data primer dimana data itu diambil oleh peneliti

langsung dan data tersebut diperoleh melalui kuesioner/ angket yang akan

disiapkan oleh peneliti untuk diberikan kepada responder untuk dijawab.

3.5 Pertimbangan Etik

Penelitian ini menggunakan manusia sebagai objek, oleh karena itu harus

dihormati dan dilindungi haknya sebagai responden dengan meminta izin dan

menggunakan etika. Jika responden bersedia, penulis akan memberikan lembar

persetujuan dan penulis akan menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian ini.

Kemudian peneliti akan memberikan kuesioner untuk dijawab oleh responden.

Untuk menjaga kerahasiaan, penulis tidak akan mencantumkan nama

responden pada lembar pengumpul data. Penulis hanya memberikan kode pada
16

masing-masing lembar kuesioner. Kerahasiaan informasi yang diberikan

responden dijamin oleh penulis, hanya penulis yang akan mengetahuinya, data

dalam penelitian ini disajikan secara keseluruhan.

3.6 Analisa Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Menurut

Sugiyono (2018) skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Nama skala likert diambil dari nama penciptanya, yakni Rensis Likert yang

merupakan seorang ahli psikologi sosial dari Amerika Serikat. Tingkat

persetujuan yang dimaksud adalah skala likert 1-5 pilihan, dengan gradasi dari

Sangat Setuju (SS) hingga Sangat Tidak Setuju (STS), berikut ini tingkatannya.

5 :Sangat Setuju (SS).

4 :Setuju (S).

3 :Ragu-ragu (RG).

2 :Tidak Setuju (TS).

1 :Sangat Tidak Setuju (STS).

Skala likert memiliki rumus:

1. Untuk mendapatkan batas maksimal: jumlah responder x 5 (pilihan SS).

2. Untuk mendapatkan batas minimal : jumlah responder x 1 (pilihan STS).

3. Untuk mengetahui nilainya, jumlah responder x setiap nilai yang di pilih.

Jika total nilai 0% - 20% dari batas maksimal maka hasil penelitian

dinyatakan sangat lemah, 21% - 40% dari batas maksimal dinyatakan lemah, 41%
17

- 60% dari batas maksimal dinyatakan cukup, 61% - 80% dari batas maksimal

dinyatakan kuat, 81% - 100% Dari batas maksimal dinyatakan sangat kuat.

Pengertian lain menyebutkan jika skala ini merupakan salah satu skala

yang dilakukan guna mengumpulkan data demi mengetahui atau mengukur data

yang sifatnya kualitatif maupun kuantitatif. Data inilah yang diperoleh untuk

mengetahui pendapat, persepsi hingga seseorang terhadap sebuah fenomena yang

sedang terjadi atau diteliti.

Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diucap Sugiyono, skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi terhadap individu atau

kelompok terkait dengan fenomena sosial yang sedang menjadi objek penelitian.

Selain bentuk di atas, skala ini juga bisa ditampilkan dalam bentuk lain sesuai

dengan yang ingin diperoleh peneliti.


18

DAFTAR PUSTAKA

Dharmmesta, Basu Swastha. 2011. Materi Pokok Manajemen Pemasaran. Edisi

Kedua Cetakan Pertama. Jakarta: Universitas Terbuka.

Gitosudarmo, Indriyo. 2014. Manajemen Operasi. Yogyakarta. BPFE-

Yogyakarta.

Kasali, Rhenald. 1998. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan

Positioning. Gramedia, Jakata.

Lunardi, Juanidy. 2016. Analisis Segmentasi Pasar dan Pengaruhnya. S1 thesis.

Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Nainggolan. RC. 2021. Manajemen Optik. Halaman 3. Sekolah Tinggi Kesehatan

Binalita Sudama. Medan

Olson. Jerry and Peter. Paul Olson. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.

Edisi 9 Buku 1, Jakarta: Salemba Empat, 2013.

Rahmat. 2020. Analisis Strategi Segmentasi Pasar Dalam Pengingkatan Volume

Penjualan Mobil Honda Brio Pada PT. SANGGAR LAUT SELATAN.

Makassar https://123dok.com/document/q5pnvj7y-skripsi-analisis-strategi-

segmentasi-peningkatan-penjualan-sanggar-selatan.html

Redaksi OCBC NISP. 2022. Segmentasi Pasar: Pengertian, Tujuan, Manfaat,

Jenis, Contoh. https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/03/11/

segmentasi-pasar-adalah. 15 Januari 2023


19

Salma. 2021. Menulis Karya Ilmiah. https://penerbitdeepublish.com/teknik-

pengambilan-sampel/

Sampoerna University. Pengertian Skala Likert, Cara Penggunaan dan Contoh.

https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/pengertian-skala-likert-cara-

penggunaan-dan-contoh/

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT

Alfabet.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Sujatno, Muchtan. Metodologi Penelitian Biomedis: BAB II - Etika Penelitian.

https://repository.maranatha.edu/2522/3/Metlit%20BAB%20II.pdf

Swastha, Basu. 2011. Materi Pokok Manajemen Pemasaran. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Top Brand Award. 2022. Top Brand Index : Optik. https://www.topbrand-

award.com/top-brand-index/?tbi_year=2022&type=subcategory&tbi

find=OPTIK. 18 Januari 2023


20

DAFTAR BIMBINGAN PROPOSAL KTI

NAMA MAHASISWA : VINCENZO ICHANG

NIM : 20114041412

PRODI : OPTOMETRI

JUDUL KTI : PENTINGNYA SEGMENTASI PASAR

SEBELUM MENDIRIKAN OPTIK

DOSEN PEMBIMBING : ROY CANDRA NAINGGOLAN, RO, M.M.

MATERI SARAN T.T


NO. HARI/TGL
DISKUSI PEMBIMBING DOPING

Anda mungkin juga menyukai