TEKNOLOGI ELEKTROMEDIS
STIKes BINALITA SUDAMA MEDAN
DI RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
TAHUN 2021
Oleh :
Oleh :
Penguji 1 : ( )
Penguji 2 : Muhammad Rafi AMTE ( )
Penguji 3 : Nur Salimah Daulay AMd. TEM ( )
Penguji 4 : Ihwal Januar Siregar AMd. TEM ( )
Mengetahui,
Ka.Prodi D-III Teknologi Elektromedis
STIKes Binalita Sudama
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala nikmat
yang telah diberikan-Nya, baik kesempatan maupun kesehatan, sehingga dapat menyelesaikan
Laporan Praktek Kerja Lapangan.
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menempuh jenjang pendidikan Program Studi D-III Teknologi Elektromedis di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Binalita Sudama Medan pada tahun 2021.
Penulis menyadari bahwa Laporan Praktek Kerja Lapangan ini tidak dapat terselesaikan
tanpa dukungan dari berbagai pihak baik moral maupun material. Oleh karena itu, mengucapkan
banyak terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Karya Tulis
Ilmiah ini, yaitu :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam bidang kesehatan pasti semua orang sangat mengutamakan kesehatan dalam
hidup, karena kesehatan yang diabaikan dapat mengakibatkan hal yang fatal bagi kelangsungan
hidup seseorang. Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi yang ada pada saat ini membuat
lebih banyak pengetahuan tentang berbagai ragam dan macam penyakit yang ada dan
berkembang disekitar masyarakat terutama penyakit yang baru baru ini yang berdampak bagi
warga Neagara Indonesia yaitu Covid-19. Hal semacam ini menuntut tenaga dan pelayanan
kesehatan untuk meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan yang harus lebih baik lagi agar tidak
mengulangi berbagai macam penyakit yang mulai berkembang, agar kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya tidak menjadi terancam.
Dalam hal ini salah satu tugas dari tenaga pelayanan kesehatan yaitu tenaga teknologi
elektromedis dituntut menjadi seorang tenaga ahli dalam bidang peralatan medis yang berfungsi
untuk menunjang terwujudnya kesehatan masyarakat yang baik dan sejahtera,serta mendukumg
tercapainya keberhasilan pembagunan nasional khususnya dalam bidang kesehatan dan fasiliotas
peralatan kesehatan. Prodi D-III teknologi elektromedis adalah salah satu lembaga pendidikan
yang menghasilkan tenaga kesehatan .Karena hal ini untuk meningkatkan kemapuan mahasiswa
dan mahasiswi teknologi elektromedis dalam bidang peralatan kesehatan maka lembaga
pendidikan Prodi D-III teknologi elektromedis memberikan sesempatan bagi para mahasiswa dan
mahasiswi untuk mengikuti program praktek kerja lapangan dengan tujuan menambah ilmu dan
pengetahuan tentang peralatan medis dan agar teori yang di dapat selama mengikuti kegiatan
praktek kerja lapangan dapat diterapkan dengan baik nanti pada saat memulai dunia kerja dan
juga untuk menambah ilmu yang pernah di dapat selama perkuliahan.
Hal- hal yang dilakukan dalam praktek kerja lapangan seperti Uji fungsi alat medis,
perbaikan alat medis, pemeliharaan alat medis dan juga pengkalibrasian alat medis agar dapat
dimanfaatkan nantinya dalam dunia kerja.
1.2. Tempat dan Waktu PKL
Tempat penelitian adalah lokasi yang digunakan untuk meneliti suatu objek (Alat)
dengan waktu yang telah di tentukan (terjadwal).
a. Tempat PKL
Tempat PKL dilakukan di Rumah Sakit Umum Haji Medan
b. waktu PKL
1 Pengantaran
surat masuk
PKL
2 Masuk PKL
awal juli
3 Lanjut PKL
Bulan
agustus
4 Meneruskan
PKL bukan
September
5 Meneruskan
PKL dari
bukan awal
oktober
sampai
tanggal 5
oktober
1.3. Tujuan PKL
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktek kerja lapangan yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
a. Memperoleh pengetahuan tentang berbagai macam fungsi dan cara kerja alat medis.
b. Mendapatkan pengalaman bagaimana memperbaiki peralatan medis yang mengalami
kerusakan.
c. Memperoleh pengalaman pribadi yang langsung terjun kepada alat medis tersebut.
d. Memahami bagaimana proses kerja alat yang ada dilapangan.
e. Memperoleh gambaran dan bahan yang berguna untuk pembuatan karya tulis ilmiah.
f. Menjadi lebih paham dan memperluas wawasan terhadap alat-alat medis yang belum
dilihat maupun dioperasikan secara langsung.
g. Mendapatkan banyak informasi – informasi tentang dunia kerja khususnya dalam bidang
elektromedis.
h. Memahami tentang analisa permasalahan atau kerusakan pada alat.
BAB I : PENDAHULUAN
Menjelaskan sitematika pelaporan, latar belakang, waktu dan tempat PKL, tujuan
dan manfaat.
BAB V : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran PKL.
BAB II
RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
Pada musim haji tahun 1990 terjadi musibah terowongan Mina yang banyak
menimbulkan korban jiwa pada Jemaah haji dari Indonesia adalah secara kebetulan gagasan
untuk pelaksanaan pembangunan rumah sakit haji sejalan dengan niat pemerintah untuk
membangun rumah sakit haji di Embarkasih calon Jemaah Haji Indonesia. Gagasan mendirikan
sebuah rumah sakit yang berbasiskan Islam dicetuskan pula oleh Bapak Raja Inal Siregar
GUBERNUR KDH Sumatera Utara pada kegiatan safari Ramadhan 1410 Hijriah yang lalu.
Kemudian pada tanggal 28 Februari 1991 di Jakarta, H.M. Soeharto Presiden Republik Indonesia
85 menandatangani prasasti untuk keempat Rumah Sakit Haji yakni di Jakarta, Surabaya, Ujung
Pandang dan Medan yang kemudian ditetapkan melalui surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat
Provinsi Sumatera Utara No.445.05712.K. Rencana pendirian rumah sakit yang masih dalam
tahap proses ini segera mendapat persetujuan dan dukungan dari pemerintah pusat yakni berupa
pengukuran bantuan dari Garuda Indonesia, Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila dan bantuan
dari Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara. Pada tanggal 7 Maret 1991 dibentuk
panitia pembangunan Rumah Sakit Haji Medan dan sebagai peletak batu pertama oleh Bapak
Menteri Agama Republik Indonesia untuk meresmikan Rumah Sakit Haji Medan dan pada
tanggal 3 Juni 1998 dibentuk Yayasan Rumah Sakit Haji Medan dengan Ketua Umumnya adalah
Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara dengan sebagai Direktur Rumah Sakit Haji Medan
yang pertama adalah dr. H. Gading Hakim, SpKJ yang bertugas mulai tahun 1992 sd 1998.
Sebagai penjabat direktur ke II di ambil alih oleh MP. Siregar SKM yang bertugas dari tahun
1098 sd 2010. Pada tanggal 29 Desember Rumah Sakit Haji Medan dialihkan kepada Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 78 Tahun 2011
tanggal 13 Desember Tahun 2011 sebagai pemilik Yayasan Rumah Sakit Haji Medan adalah
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang sebelumnya bernama Rumah Sakit Haji Medan
diganti menjadi Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara.
Di tengah wabah virus covid-19 yang masih melanda negeri kita ini bahkan seluruh
dunia sekarang, semakin melonjak nya juga pasien covid-19 banyak rumah sakit yang
menangani permasalahan virus ini sekarang. Pada pertengahan tahun 2020 Rumah Sakit Umum
Haji Medan merupakan salah satu rumah sakit umum rujukan yang dipilih oleh pemerintah
dalam menangani virus covid-19 ini. Rumah Sakit Umum Haji Medan untuk saat ini sedang
berusaha menangani bagaimana cara memutuskan mata rantai dari virus ini, sehingga virus ini
tidak menyebar kedepannya secara berkelanjutan. Banyak hal yang dilakukan, salah satunya
penanganan dan perawatan pasien covid-19 saat ini. Dalam lingkungan Rumah Sakit Umum Haji
Medan sekarang selalu nenerapkan protokol kesehatan dengan menjalankan 3M (menjaga jarak,
mencuci tangan dan memakai masker) hal itui dilakukan untuk memtuskan mata rantai dari virus
covid-19 yang masih melanda negeri kita ini.
2.3. Filsafah, Tujuan, Misi, Visi, Motto dan peran Rumah Sakit Umum Haji Medan
2.3.1. Falsafah
Rumah Sakit Haji Medan adalah perwujudan dari Iman, Amal Shaleh, dan Ibadah kepada
Allah SWT.
2.3.2. Tujuan
a. Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam rangka ibadah dan amal soleh yang
ikhlas, dan juga untuk mensukseskan system kesehatan nasional melalui
penyediaan sarana rumah sakit yang memenuhi syarat medis teknik berkualitas
dan mengikuti perkembangan IPTEK didasrkan pada iman akan kekuasaan allah
SWT pada proses penyembuhan.
2.3.3. Visi
Sebagai rumah sakit unggulan dan pusat rujukan dengan pelayanan bernuansa
Islami, ramah lingkungan, berdaya saing sesuai standart nasional, dan internasional.
2.3.4. Misi
3. Meningkatkan kesejahteraan sumber daya manusia Rumah Sakit Haji Medan Provinsi
Sumatera Utara melalui Pola Pengelolaan Keuangan Badan Pelayanan Umum.
2.3.5. Motto
Bekerja sebagai ibadah, Ikhlas dalam pelayanan dan Istiqomah dalam pendirian.
2.3.6. Peran
1. Menyelenggarakan pelayan medis.
2. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis.
3. Menyelenggarakan pelayanan asuhan keperawatan.
4. Menyelenggarakan pelayanan rehabilitas medis.
5. Menyelenggarakan pelayanan rujukan.
6. Menyelenggarkan pelayanan terpadu KB, gizi dan penyuluhan kesehatan masyarakat.
7. Menyelenggarakan pelayanan administrasi dan keuangan rumah sakit.
8. Membantu tindakan promotif dan preventif dalam bidang kesehatan masyarakat.
9. Menyelenggarakan pengamatan epidemologi.
10. Menyediakan material klinik untuk mendidik dalam pelatihan keperawatan.
11. Menyediakan data bagi peneliti dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
di bidang kesehatan.
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan.
STRUKTUR ORGANISASI
WAKIL DIREKTUR ADMINISTRASI DAN UMUM
RSU. HAJI MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA
DIREKTUR
WADIR
ADM DAN UMUM
INSTA LA SI
REKAM MEDIK
Keterangan:
Grs. Komando
Grs. Koordinasi
STRUKTUR ORGANISASI
WAKIL DIREKTUR PELAYANAN MEDIS
RSU. HAJI MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA
DIR EK TUR
WADIR
PELAYANAN MEDIS
DIREKTUR
WADIR
Gambar2.2 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Haji Medan
PELAYANAN MEDIS
Sesuai dengan surat Yayasan Rumah Sakit Umum Haji Medan tentang struktur Rumah Sakit
SEKSI SEKSI ETIKA DAN
Umum Haji
SEKSI PELAYANAN
MEDIS INAP, JALAN & Medan termasuk klasifikasi B. Rumah
PENGEMBANGAN MUTU
PELAYANAN MEDIK
Sakit Pendidikan, Rumah Sakit Umum
SEKSI ASUHAN
KEPERAWATAN
MUTU
KEPERAWATAN
Haji
UGD
DAN REHABILITASI
Medan dipimpin oleh seorang direktur dengan dibantu oleh tiga orang wakil direktur, yaitu :
1. INSTALASI RAWAT JALAN
2. INSTALASI RAWAT INAP
3. INSTALASI GAWAT DARURAT
4. INSTALASI PERAWATAN INSENTIF
1. Wakil direktur dibidang pelayanan medis dan kesehatan.
5.
6.
INSTALASI
INSTALASI
GBEDAH SENTRAL
HEMODIALISA
7. INSTALASI REHABILITASI MEDIS
8. INSTALASI CATHLAB
2. Wakil direktur
Keterangan: dibidang medis dan pendidikan.
Grs. Komando
Grs. Koordinasi
Wakil direktur bidang penunjang medis dan pendidikan mengkoordinasikan bidang medis
dan pendidikan serta penelitian dan delapan instalasi yaitu :
1. Instalasi Radiologi
2. Instalasi Patologi Klinik
3. Instalasi Patologi Anatomi
4. Instalasi Farmasi
5. Instalasi Gizi
6. Instalasi Binatu
7. Instalasi Pemeliharaan Rumah Sakit
8. Instalasi Rehabilitas Medis
KEPALA
INSTALASI
PENANGGUNG
JAWAB
ADMINISTRASI
STAF (1)
Pemeliharaan sarana rumah sakit adalah suatu fungsional untuk melaksanakan kegiatan
atau usaha untuk menjamin agar fasilitas yang menunjang pelayanan kesehatan di rumah sakit
yaitu sarana prasarana dan peralatan agar selalu dalam keadaan laik pakai. Dalam kegiatan dan
kedudukan IPS Rumah Sakit Haji Medan berada langsung dibawah serta bertanggung jawab
kepada wakil penunjang medis.
Pola dasar pemeliharaan pencegahan (preventif) ialah pemeliharaan yang dilakukan pada
tertentu, dimaksudkan untuk kemungkinan kerusakan bagiannya tidak memenuhi kondisi yang
diterima.
a. Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki sebagian
atau seluruhnya. Termasuk kalibrasi, penggantian bagian yang telah rusak (sparepart)
untuk memenuhi kondisi yang dapat diterima.
b. Pelaksaan pemeliharaan dilaksanakan oleh IPS rumah sakit sepanjang memiliki fasilitas
tenaga kerja yang mampu dan peralatan kerja tersedia dengan cukup serta sesuai dengan
norma keselamatan kerja tersebut.
2.8. Struktur Organisasi IPS Rumah Sakit
SARANA MEDIS
STAF/PETUGAS STAF/PETUGAS
STAF/PETUGAS
M.RAFI SUMANTRI MUTAQIN
IHWAL JANUAR S.
2. Setelah surat permintaan perbaikan diterima staf IPS Rumah Sakit akan melakukan
pengecekan kelapangan dan instansi yang menerima perbaikan.
4. Apabila kerusakan memerlukan suku cadang pengganti,staf IPS rumah sakit akan
membuat surat permintaan suku cadang ke penunjang medis dengan mencantumkan data
teknisi dari suku cadang yang rusak dan data dari peralatan tersebut.
5. Selanjutnya penunjang medic dan memesan sparepart tersebut kepada bagian pembelian
diketahui oleh Wadir penunjang medik /Wadir ADM keuangan dan Direktur. Setelah
sparepart diterima baru dilakukan perbaikan sepenuhnya. Setelah selesai surat permintaan
perbaikan akan diisi oleh staf IPS dengan mengisi kerusakan, tindakan yang dilakukan
akan ditanda tangani oleh staf yang melakukan perbaikan dan kepala ruangan instalasi
tersebut.
6. Bila kerusakan tidak dapat diperbaiki oleh staf IPS rumah sakit Haji medan maka pihak
IPS akan menghubungi pihak ketiga dengan sepengetahuan KaBid penunjang medis.
7. Perbaikan yang dilakukan pihak ketiga akan diawasi oleh staf IPS rumah sakit.
BAB III
METODOLOGI PRAKTEK
3.1. Pengenalan Fasilitas dan Sarana Prasarana Rumah Sakit Umum Haji Medan
Sistem jaringan tenaga listrik di Rumah Sakit medan bersumber dari PLN dan Genset.
Dari jaringan PLN distribusi primer tegangan listrik sebesar 20 KV disalurkan melalui fuse Cut
Off dan diturunkan menjadi 220-280 Volt oleh Trafo step down1000 KVa 50 Hz. Pihak rumah
sakit umum haji medan juga menyediakan 2 unit generator ( 1di operasikan dengan kapasitas 500
KVa dan 1 lagi 275 KVa tidak berfungsi ). Dengan kapasitas listrik cadangan dan siap
dioperasikan sewaktu waktu jika perlu. Generator ini di operasikan secara manual dan otomatis
dapat difungsikan pada saat tertentu walaupun aliran daya listrik nya PLN tidak mengalami
pemadaman.
Hal ini di karenakan pada saat tertentu apabila ada operasi besar yang mengeluarkan
pengaman penderita yang kondisinya sudah sangat tidak memungkinkan, maka aliran daya listrik
perlu dijaga agar tidak mengalami gangguan. Apabila tenaga aliran listrik perlu dijaga agar tidak
mengalami gangguan. Apabila tenaga aliran listrik dari PLN mati oleh AMF (Automatic Main
Failure ) yaitu alat untuk menjalankan atau menghentikan mesin generator secara otomatis.
Apabila sumber daya listrik dari PLN terputus atau tidak normal maka AMF akan bekerja secara
otomatis untuk menghidupkan generator dan AMF akan mematikan generator bila tegangan dari
PLN sudah kembali normal.
Berikut ini adalah data teknis dari auto trafo step down dan generator, yaitu :
3.1.1. Generator
Gambar 3.1. Gambar Generator 500 KVa Rumah Sakit Umum Haji
Prosedur mesin genset Rumah Sakit Umum Haji Medan 275 KVa dan 500 KVa, yaitu :
1. Putar selector switch di posisi hand / test.
2. Tekan tombol strat selama 5 detik untuk menjalankan mesin generator apabila generator
belum beroperasi ( start up ) maka dapat di ulangi sampai beberapa kali menekan tombol
start jika mesin juga tidak bekerja maka perlu dilakukan pemeriksaan.
3. Setelah generator dinyalakan, tekan tombol hand on, arus dari generator akan melewati
breaker utama ke beban.
4. Bila sumber listrik daya PLN sudah normal kembali tekan tombol hand off breaker, maka
genset akan off.
5. Tekan tombol stop untuk menghentikan mesin generator.
Catatan:
Tekan tombol test untuk melakukan check/testing system pada AMF dan mesin generator
dapat bekerja automatis, pada system check/testing tersebut dapat dilakukan di setiap saat tanpa
mempengaruhi atau mengganggu aliran listrik dari PLN yang dapat beroprasi. Prosedur
pengoperasian mesin genset Rumah sakit haji medan 500 Kva.
1.Periksa bahan bakar/minyak
2.Periksa no fuse breaker pada panel AC harus pada posisi off.
3. Periksa kekencangan kabel battery dan kepala battery.
4. Periksa emergency/tombol reset tombol off dalam kondisi tertekan (bila tertekan) putar kearah
kanan 90 derajat maka tombol akan keluar.
5. Periksa kondisi ruang genset bebasnya buang udara panas radiator dan knalpot.
6. hidupkan gengset dengan menekan tombol auto dan start, waktu pemanasan tanpa beban
sekitar lebih kurang 5 menit.
7. periksa indicator yang ada di modul seperti oil pressure, water temperature pressure,
volt/ampere meter, dan selector frekuensi.
8. setelah melakukan pemeriksaan dan semua berjalan dengan normal maka trik handle fuse
breaker panel AC pada posisi ON untuk connect pada beban.
Cara memainkan genset:
Mematikan/putuskan beban terlebih dahulu fuse breaker AC pada posisi OFF, tunggu 5
menit untuk pendinginan mesin kemudian matikan mesin menekan tombol stop.
Rumah sakit umum haji medan memliki instalasi sentral gas medic yang digunakan untuk
memberikan pelayan kebutuhan sumber gas oksigen (O2), Nitrous Dioksida (N2O) dan udara
tekan (UDT). Khusus untuk karbod dioksida (CO2) masih digunakan system tabung. Instalasi ini
bertanggung jawab dalam perindustrian gas-gas tersebut ke unit-unit lain yang membutuhkan.
Suplay gas medis yang dilayani secara sentral adalah sebagai berikut :
a. IGD, suplay gas yang dilayani berupa oksigen (O2) dan UDT.
b. ICU/ICCU, suplay gas yang dilayani berupa oksigen dan udara tekan.
c. Kamar bedah, suplay gas yang dilayani berupa oksigen dan nitrodioksida
(karbondioksida masih memakai tabung).
d. Ruangan Al-Ikhlas, Shafa, Marwah, Jabal Rahmah, Hemodialisa suplay gas yang dilayani
berupa oksigen (O2) dan UDT.
e. Ruangan Hijir Ismail suplay gas yang dilayani berupa gas oksigen.
f. Ruagan OK (Kamar Bedah) suplay gas yang dilayani berupa oksigen, udara tekan.
Perindustrian oksigen, nitrogen dan udara tekan dilakukan secara sentral untuk unit bedah
dan ICU. Oksigen juga di distribusikan secara manual dengan menggunakan tabung yang diantar
ke unit-unit yang membutuhkan. Rumah Sakit Haji Medan bekerja sama dengan PT.Aneka Gas
Industri dan PT.MSG untuk menyediakan gas-gas tersebut di atas.
3.1.3. Suplay Air Bersih
Distribusi air bersih di Rumah Sakit Haji Medan bersumber dari PDAM dialirkan ke
tangki bawah tanah (reservoir) yang berukuran 10 × 10 m dengan kedalaman 1,75 m. Air yang
ada di dalam reservoir dialirkan ke tanmgki tower dengan ketinggian sekitar 25 m menggunakan
pompa air.Kemudian di suplay ke seluruh ruangan rumah sakit.
Blood pressure monitor (tensimeter) di gunakan untuk mengukur tekanan darah tubuh,
berapa angka systole (pada waktu jantung kuncup) dan berapa angka diastole ( pada waktu
jantung mengembang lagi).
Merk :
Analisa :
Tindakan :
2 Stethoscope
Stethoscope (phonedoscope) digunakan untuk mendeteksi, mempelajari, mendengarkan
bunyi (suara) yang timbul dari dalam tubuh/rongga tubuh.
Gambar 3.4 stethoscope
Nama : Stethoscope
Merk :
SN :
Made in :
Fungsi : untuk mendeteksi, mendengarkan bunyi (suara) yang timbul dari dalam
tubuh/rongga tubuh.
1. Infuse Pump
Infuse Pump suatu alat medis yang berfungsi untuk membantu proses penginfusan
(memasukkan cairan ke dalam tubuh pasien) dengan pengaturan waktu dan jumlah tertentu.
Nama Alat : Infuse Pump
Merk : TERUMO
Type : TE-112
Input : 100-240 VAC
Nomor Seri : 09040031
Ruangan : ICU/ICCU
Kondisi alat : Rusak (baterai pada alat rusak)
Tindakan : Melakukan pergantian baterai pada alat
Cara pengoperasian alat :
1.Tekan power ON untuk menyalakan dan tunggu sampai selesai melakukan pengecekan.
3.Untuk menyesuaikan drop infuse set, tekan tombol yang bertanda panah setelah
selesai tekan tombol IV SET.
4.Infusion set sudah tersambung dengan cairan infus dan siap untuk digunakan.
6.Untuk menentukan laju cairan /RATE, tekan ( ) dan untuk menentukannya tekan
tombol SELECT.
8.Tekan start untuk memulai infuse dan tekan stop untuk menghentikan dan mematikan
alarm.
2. Patient Monitor
Patient monitor merupakan alat kesehatan yang di mana berfungsi untuk
memonitoring kondisi
fisiologis pasien.
gambar
Merk : Heyer
Type : Scalls 15
SN : 3221-1114-2171206073
Ruangan : ICU
3. Ventilator
Ventilator adalah mesin yang berfungsi untuk menunjang atau membantu pernapasan.
Tujuan penggunaan alat ini adalah agar pasien mendapat asupan oksigen yang cukup.
Gambar
SN : 1717090985
Ruangan : ICU
Tindakan : belum ada tindakan, akan tetapi pada saat alat dipakaikan pada
pasien untuk udara tekannya langsung pakai udara tekan dari
sentral maupun dari tabung.
4. Syeringe pump
Syeringe pump merupakan salah satu jenis peralatan medis (alat kesehatan) yang di
Gunakan untuk mengatur proses penyutikan masuknya cairan obat ke dalam tubuh pasien
dengan kuantitas dan waktu tertentu.
Gambar
5. Suction pump
Suction pump merupakan alat yang berfungsi untuk menghisap cairan yang tidak
di butuhkan oleh tubuh pada proses operasi, seperti darah, isi lambung dan sebagainya.
Gambar
Merk : Divixion
Type : Divixion
SN : 070615111615
Tindakan : dilakukan pergantian kapasitor pada alat, sehingga alat tersebut dapat di
gunakan kembali.
6. Baby Incubator
Baby incubator merupakan alat yang digunakan pada bayi yang mengalami lahir
sejak dini atau premature yang dimana di fungsikan intuk menjaga suhu tubuh bayi sesuai
dengan nondisi pada kandungan ibu dan memberikan kenyamanan.
Gambar
Nama alat : Baby incubator
Merk : Shvabe
Type : IDN-02 UOMZ
SN : 6074
Ruangan : NICU
Kodisi : Bagus
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 C-PAP (Continuous Positive Airway Presssure)
4.1.1 Pengertian CPAP
Respiratory distress pada neonatus, adalah salah satu problem terbesar yang kita temui sehari-hari.
Respiratory distress tampak sebagai takipneu atau nafas cepat pada bayi baru lahir. Gajala ini dapat
berlangsung dari beberapa jam sampai beberapa hari.
Diagnosis dan tatalaksana yang tepat sangat penting untuk diterapkan.
PENGGUNAAN CPAP
CPAP adalah salah satu alat yang digunakan sebagai tatalaksana respiratory distrespada
neonatus. Seperti penggunaan alat kesehatan lainnya penggunaan CPAP juga
harusmemperhatikan standard kebersihan dan keamanan. Menjaga kebersiha jalan nafas
bayimerupakan kunci keberhasilan tatalaksana paru yang baik. Mencuci tangan yang
benarsebelum menyantuh prong atau pipa CPAP, adalah suatu keharusan. Ujung selalng yang
lainyang tidak digunakan juga harus bersih., dan harus dijauhkan dari lantai atau tempat yang
tidak bersih lainnya.
1. Tempelkan selang oksigen dan udara ke pencampur dan flow meter, lalu hubungkanke alat
pengatur kelembapan. Pasang floe meter antara 5-10 liter
2. Tempelkan satu selang ringan , lemas dan berkerut ke alat pengatur kelembapan.Hubungkan
probe kelembapan, dan suhu ke selang kerut yang masuk ke bayi.Pastikan probe suhu tetap
diluar inkubator atau tidak di dekat sumber panas dari penghangat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan praktek kerja lapangan (PKL) selama 3 bulan di Rumah Sakit Umum
Haji Medan, maka penulis sedikit demi sedikit telah mendapat pengalaman kerja yang kami
peroleh dalam hal pengenalan, pemeriksaan, uji fungsi, serta perbaikan alat.
Pengetahuan dan pengalaman kerja kami peroleh selama pelaksanaan PKL, sangat
mendukung apa yang pernah di peroleh selama di bangku perkuliahan. Oleh karena itu, sangatlah
apabila PRODI D-III TEKNOLOGI ELEKTROMEDIS STIKes BINALITA SUDAMA
MEDAN diadakan PKL di akhir masa perkuliahan sebagai bakal pengetahuan dan pengalaman
untuk terjun ke dunia pekerjaan nantinya.
5.1. Kesimpulan
1. Praktek Kerja Lapangan oleh setiap mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang di
peroleh di bangku perkuliahan.
2. Dengan adanya PKL ini, pengetahuan yang di dapatkan oleh penulis sangat baik
mengenai pengenalan alat, perbaikan, da pemeliharaan alat serta sisten kerja Rumah Sakit
Umum Haji Medan.
3. Penulis dapat membedakan bahwa pemahaman teori bukan menjamin seseorang mampu
melaksanakan praktek langsung di lapangan.
4. Penulis dapat menambahkan pengetahuan dan wawasan juga perkembangan peralatan
kedokteran Rumah Sakit Umum Haji Medan yang semakin modern tiap tahunnya.
5. Selama pelaksanaan PKL, penulis menyadari betapa sangat minimnya pengetahuan yang
penulis dapatkan dari kampus.
6. Kerja sama dan profesionalisme adalah kunci keberhasilan dalam bekerja karena pada
umumnya peralatan di Rumah Sakit Haji Umum Medan masih kurang perawatan dan
kaliberasi.
7. Kedisiplinan dan keikhlasan dalam bekerja juga merupakan modal dasar yang harus
dimiliki dalam bekerja sebagai petugas kesehatan.
5.2. Saran
1. Perlunya pengetahuan yang cukup bagi mahasiswa yang bukan melakukan PKL, agar
tidak melakukan kesulitan pada saat terjun langsung ke lapangan.
2. Kami harap agar PKL tahun berikutnya staf, wakil Prodi Elektromedik meninjau
keadaan.
3. Hendaknya metode praktek di PRODI D-III TEKNOLOGI ELEKTROMEDIS STIKes
BINALITA SUDAMA MEDAN lebih ditingkatkan, hal ini berguna dan berkualitas
sehingga dapat bersaing dalam lingkungan kerja.
4. Diharapkan adanya kerjasama dan berjiwa besar antara anggota kelompok.
5. Dalam pelaksanaan PKL, mahasiswa diharapkan bersikap disiplin dan serius sehingga
tidak merugikan diri sendiri, kelompok PKL, maupun instansi yang terkait.