Anda di halaman 1dari 53

SNELLEN CHART DENGAN SISTEM CONTROL REMOTE BERBASIS

ARDUINO UNO

Karya Tulis Ilmiah Ini Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Mengikuti Ujian Akhir Program
Akademi Teknik Elektromedik
Muhammadiyah Makassar
2017

Oleh:
ARSAN SYAHDAN
NIM: 14.005

AKADEMI TEKNIK ELEKTROMEDIK


MUHAMMADIYAHMAKASSAR
2017

i
LEMBAR PERSETUJUAN

SNELLEN CHART DENGAN SISTEM CONTROL REMOTE BERBASIS


ARDUINO UNO

Karya Tulis Ini Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menempuh


Tugas Akhir Diploma III Akademi Teknik Elektromedik
Muhammadiyah Makassar

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Risnawaty Alyah,MT Wahyu Ikhra Wirawan Amd.TEM


NIDN : 0912027101 NIP : 19890914 201012 1 001

Mengetahui,
Akademi Teknik Elektromedik
Muhammadiyah Makassar
Direktur,

Imran Amin, ST,M.T


NBM: 787 230

ii
LEMBAR PENGESAHAN

SNELLEN CHART DENGAN SISTEM CONTROL REMOTE BERBASIS


ARDUINO UNO

Disahkan dan Telah Diuji Sebagai Persaratan Menyelesaikan Pendidikan Diploma


III Akademi Teknik Elektomedik Muhammadiyah Makassar Pada :
Minggu, 20 Agustus 2017

Mengesahkan :

Tim Penguji Tanda Tangan

1. Ketua Penguji

Nama :
NIP : .....………….……….

2. Penguji 1
Nama :
NIP : ………………….......

3. Penguji 2

Nama :
NBM : ...................................

3
ABSTRAK

Arsan Syahdan. “Snellen Chart Dengan Sistem Control Remote Berbasis Arduino
Uno” dibawah bimbingan Ir. Risnawaty Alyah,MT dan Wahyu Ikhra Wirawan
Amd.TEM.
Snellen adalah alat bantu yang berfungsi untuk melakukan
pemeriksaan kelainan pada mata. Kelainan paling banyak terdeteksi adalah
miopia dan hiperopia. Pemilahan huruf disesuaikan kebutuhan mulai dari
huruf ukuran kecil hingga huruf ukuran besar secara acak atau bergantian
sesuai kebutuhan saat melakukan pemeriksaan terhadap pasien. Alat ini
mempunyai control remote yang digunakan untuk peemilihan huruf pada
masing-masing chart dengan cara menekan tombol yang ada pada remote
control. Dimana remote ini mempunyai kode-kode tertentu untuk pemilihan
masing-masing chart.
Pada alat yang tersedia di pasaran menggunnakan system pengkabelan
untuk pemilihan masing-masing chart, sehingga perawat atau operator tidak
tahu jarak pandangan pasien dengan alat sudah sejajar. Setelah pembuatan
alat snellen ini didapatkan hasil bahwa alat modofikasi snellen dengan adanya
remote untuk mempermudah operator mengoperasikannya. Sehingga operator
mempermudah pasien pada saat pemeriksaan. Huruf snellen pada masing-
masing chart bisah pindah-pinda sesuai yang diinginkan, dan alat tersebut bisa
dikatakan alat snellen chart dengan system control remote layak digunakan di
rumah sakit maupun di optic.

4
ABSTRACT

Arsan Syahdan. “Snellen Chart Dengan Sistem Control Remote Berbasis Arduino
Uno” under the guidance of Ir. Risnawaty Alyah,MT dan Wahyu Ikhra Wirawan
Amd.TEM.

Snellen is a tool that serves to perform examination of abnormalities in


the eye. The most commonly detected abnormalities are myopia and hyperopia.
Sorting the letters is adjusted from small to large size letters randomly or
alternately as needed when performing examination of the patient. This tool
has a remote control that is used for selecting letters on each chart by pressing
the button on the remote control. Where this remote has certain codes for the
selection of each chart.
On the tools available on the market use the wiring system for the
selection of each chart, so nurses or operators do not know the distance of the
patient's view with the tool is parallel. After the making of this snellen tool, it
was found that the snellen modification tool with the remote to facilitate the
operator to operate it. So the operator facilitates the patient at the time of
examination. The snellen letters on each chart can be moved as desired, and the
tool can be said to be a snellen chart tool with a remote control system suitable
for use in hospitals and optics.

5
KATA PENGANTAR

Puja dan puji sukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan modul
dan karya tulis ini sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan oleh pendidikan.

Karya tulis ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan


pendidikan diploma III ATEM Muhammadiyah Makassar jurusan Teknik
Elektromedik, yang wajib di selesaikan oleh seluruh mahasiswa/mahasiswi
penulis karya tulis ini di dasarkan pada ilmu dan pengetahuan yang di peroleh
selama mengikuti perkulihan di kampus jurusan Teknik Elektrimedik serta
praktek kerja lapangan yang di lakukan di surabaya.

Selesainya modul ini tidak terlepas dari partisipasi dan dukungan dari
pihak-pihak tertentu, karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terimah
kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Pertama saya mengucap Syukur kepada Allah SWT berkat petunjuknya


berupa kesabaran sehingga segala urusan yang menghalangi
terselesaikanya karya tulis ini mampu penulis lewati dengan baik.
2. Kedua orang tua tercinta serta keluarga yang telah banyak memberikan
dukungan baik moral maupun materil selama menjalani perkuliahan
pendidikan ATEM muhammadiyah makassar.
3. Ayahanda Imran Amin, ST.MT.Selaku Direktur ATEMMuhammadiyah
Makassar.
4. Ir. Risnawaty Alyah,MT. Selaku pembimbing I dalam pembuatan karya
tulis ini.

6
5. Wahyu Ikhra Wirawan Amd.TEM. selaku pembimbing II dalam
pembuatan karya tulis ini.
6. Bapak / ibu dosen staf ATEM Muhammadiyah Makassar yang telah
mendidik dan membantu penulis selama menjalani pendidikan di ATEM
Muhammadiyah Makassar.
7. Bapak / ibu dosen staf ATEM surabaya yang telah membimbing dalam
penyelesaian modul.
8. Kepada teman teman angkatan 18 ATEM telah menyuplay tenaganya
dalam pembuatan tugas akhir ini, serta sahabat-sahabat yang dari awal
perkuliahan sampai penghujung perkuliahan masih solid. Terima kasih
canda gurau dan kebersamaannya.
9. Semua pihak yang banyak membantu dalam menyelesaikan modul yang
tidak sempat penulis sebutkan.

Dalam penyusun karya tulis ini tentunya banyak sekali hambatan dan
kesulitan yang di lalui oleh penulis. Tetapi berkat bantuan, dukungan dan
partisipasi dari semua, sehingga penyusun karya tulis ini dapat di selesaikan tepat
pada waktunya. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu penulis.

Semoga karya tulis ini dapat di jadikan sebagai masukan bagi


perkembangan IPTEK khusus di bidang Teknik Elektromedik. Atas bantuan serta
kerja samanya, penulis ucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya, semoga
kerja sama ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Makassar,05Agustus2017

Penulis

7
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................ii

ABSTRAK...........................................................................................................iii

ABSTRACT.........................................................................................................iv

KATA PENGANTAR.........................................................................................v

DAFTAR ISI........................................................................................................vii

DAFTAR TABEL................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................. 2
1.3. Batasan Masalah ............................................................... 2
1.4. Tujuan ............................................................................... 2
1.4.1. Tujuan Umum.......................................................... 2
1.4.2. Tujuan khusus ......................................................... 2
1.5. Manfaat ............................................................................. 2
1.5.1. Manfaat Teoritis....................................................... 2
1.5.2. Manfaat Praktis........................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Mata................................................................................... 4
2.2 SNELLEN CHART........................................................... 6
2.3 Komponen Dasar................................................................ 6
2.3.1 Mikrokontroler Arduino UNO .................................. 6
2.3.2 Transistor................................................................... 11

8
2.3.3 LED (Light Emitting Diode)..................................... 12
2.3.4 Keypad remote wonder.............................................. 16
2.3.5 Infra red..................................................................... 16

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Kerangka Konsep dan Rancangan Penelitian..................... 18
3.1.1 Blok Diagram ........................................................... 18
3.1.2 Flow Chart................................................................. 20
3.2 Desain Penelitian................................................................. 21
3.3 Jenis Penelitian.................................................................... 22
3.4 Variabel Penelitian.............................................................. 22
3.4.1 Variabel Bebas .......................................................... 22
3.4.2 Variabel Terkendali................................................... 22
3.5 Persiapan Alat dan Bahan .................................................. 22
3.5.1 Persiapa Bahan ( Komponen ) ................................. 23
3.5.2 Peralatan Yang Digunakan ....................................... 23
3.6Tempat dan Waktu Pembuatan Modul................................. 24
3.6.1 Tempat Pembuatan Modul ........................................ 24
3.6.2 Waktu Pembuatan Modul.......................................... 24
3.7Anggaran Biaya Pembuatan Alat......................................... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN


4.1 Penyajian Data.................................................................... 27
4.2 Analisa Data........................................................................ 27
4.2.1 Pengukuran tegangan................................................. 28
4.3 Hasil Pengukuran Tegangan Pada Alat............................... 29
4.3.1 HasilPengukuran Tegangan Pada Blok Keseluruhan 29
4.3.2 Perhitungan pengukuran tegangan pada blok 1......... 30
4.3.3 Perhitungan pengukuran tegangan pada blok 2......... 31
4.3.4 Perhitungan pengukuran tegangan pada blok 3......... 32
4.4 Pembahasan Rangkaian....................................................... 34

9
4.4.1 Rangkaian Keseluruhan............................................. 34
4.4.2 Rangkaian Microkontroller Arduino Uno................. 35
4.4.3 Rangkaian Driver Lampu LED.................................. 36
4.4.4 Rangkaian Sensor Infrared........................................ 37

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................... 39
5.2 Saran.................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 40
LAMPIRAN ............................................................................................. 41

10
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 ringkasan spesifikasi.............................................................................8

Tabel 2.2Warna LED............................................................................................14

Tabel 2.3Tegangan LED.......................................................................................15

Tabel 3.1 komponen yang di gunakan...................................................................23

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan....................................................................................25

Tabel 3.3Anggaran Biaya Pembuatan Alat...........................................................25

Tabel 4.1 HasilPengukuran Tegangan Pada Blok Keseluruhan............................29

11
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Snellen Chart...........................................................................................6

Gambar 2.2 Mikrokontroler Arduino....................................................................7

Gambar 2.3 Rangkaian Transistor.........................................................................11

Gambar 2.4 LED...................................................................................................12

Gambar 2.5 Remote...............................................................................................16

Gambar 2.6 IR Sensor...........................................................................................17

Gambar 3.1 Blok Diagram....................................................................................18

Gambar 3.2 flow chart...........................................................................................20

Gambar 4.1 Rangkaian Keseluruhan.....................................................................34

Gambar 4.2MikrokontrolerArduino UNO R3.......................................................35

Gambar 4.3 Rangkaian Driver Lampu LED.........................................................36

Gambar 4.4 Rangkaian Sensor Infrared................................................................37

12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berkembangnya teknologi dalam bidang alat – alat kesehatan,

begitu pesat dalam pengoperasian pesawat dan mudahnya perawatan

teknologi pesawat. Dalam mengikuti jaman teknologi yang begitu maju

dan canggih. Dalam bentuk pesawat modifikasi yang lama menjadi

perubahan untuk memudahkan pada saat pengoperasian pesawat alat

kesehatan.

Perkembangannya teknologi elektronika yang sedemikian pesat

akan memberikan dampak positif bagi perkembangan peralatan

kedokteran, seperti pesawat snellen yang berfungsi untuk mendeteksi

keadaan penglihatan atau mata. Mendeteksi dini dari kelainan yang

dilakukan saat ini.

Pesawat Snellen ini sebelum nya pernah di buat oleh kakanda

Hasra angkatan 17, lulusan 2016 dengan menggunakan system

Mikrokontroler Atmega8535.

Oleh karena itu penulis ingin mebuat alat snellen yang dilengkapi

dengan control remote dan huruf yang standar atau umum yang di gunakan

di rumah sakit sehingga memudahkan operator menjalankan alat ini.

Yakni dengan judul : “ SNELLEN CHART DENGAN SISTEM

CONTROL REMOTE BERBASIS ARDUINO UNO “

13
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi di atas, maka dapat diketahui rumusan
masalah yang ada, yaitu :
“ Bagaimana membuat snellen chart dengan sistem control
remote berbasis arduino uno? “

1.3 Batasan Masalah


Dalam penyusunan karya tulis ini penulis ingin membatasi
permasalahan, yakni diantaranya :
(1) Pengunaan sistem remote control.

(2) Menggunakan mikrokontroller Arduino UNO.

(3) Menggunakan 26 buah LED.

(4) Mekanisme pada alat dimana remote ditekan selama 2 kali.

1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan Karya tulis ini adalah :
1.4.1 Tujuan Umum
Merancang alat Snellen chart dengan system remote control

berbasis arduino uno.

1.4.2 Tujuan Khusus


Membuat driver relay dan outputanya untuk mengaktifkan lampu.

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
Menambah pengetahuan di bidang elektromedik tentang
pengembangan dalam bidang radiologi khususnya tentang
pengembangan alat snellen chart.

14
1.5.2 Manfaat Praktis
Mempermudah dokter atau perawat dalam mengoperasikan alat
snellen untuk mendeteksi kelainan pada mata.

15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. MATA
Mata adalah penginderaan yang baik bagi manusia, dengan mata
kita dapat memperoleh banyak pengetahuan. Kita dapat membedakan
gelap dan terang. Ada tiga hal pada penginderaan penglihatan.

1. Mata memfokuskan bayangan pada retina.

2. system saraf mata yang memberikan informasi ke otak.

3. Korteks penglihataan salah satu bagian yang menganalisa pengli

Hatan tersebut.

Keterangan bagian – bagian yang penting pada mata adalah :

a. Retina
Syaraf yang lengkap serta berhubungan langsung ke otak. Bagian dari
alat optic mata ini memiliki tugas menangkap bayangan suatu objek
kemudian membentuknya menjadi bayangan nyata, terbalik atau
diperkecil.
b. Kornea
Kornea merupakan lapisan mata paling depan dan berfungsi
menfokuskan benda atau cahaya dan lensa berfungsi untuk
menfokuskan benda pada berbagai jarak.
c. Lensa
Lensa kristalin adalah lensa mata bentuknya bening, kenyal dan
berserat berguna untuk mengatur pembiasan cahaya yang ditangkap ke
dalam mata.
d. Syaraf optic
Ketika bayangan sudah diterima oleh retina, maka bagian optic mata
inilah yang akan meneruskan ke otak.

16
e. Otot siliar
Otot inilah yang akan mengatur ketebalan lensa mata sehingga panjang
focus lensa yang memiliki bentuk cembung dapat diatur.
f. Aqueus humor
Berupa cairan yang terdapat pada bagian belakang kornea mata.
Fungsinya untuk membiaskan cahaya yang masuk kedalam mata.
g. Pupil
Di tengah – tengah iris terdapat pupil yang berfungsi mengatur cahaya
yang masuk. Apabila cahaya terang maka pupil akan mengecil dan bila
gelap pupil akan membesar.
h. Cacat mata
a. Rabun jauh
Rabun jauh adalah masalah normal untuk mata dimana cahaya
terkolimat menghasilkan titik focus gambar di depan retina.
Meraka dengan myopia biasanya bisa melihat objek yang dekat
dengan jelas tetapi objek jauh terlihat kabur. Cacat bertentangan
dengan myopia adalah hiperopia atau rabun dekat, dimana kornea
terlalu leper atau mata terlalu dekat.
b. Rabun dekat
Hiperopia ( rabun dekat ) adalah suatu kondisi dimana seseorang
dapat melihat jarak jauh tetapi bermasalah ketika melihat jarak
dekat ( membaca ). Seperti masalah relative mata yang lain,
hiperopia terjadi ketika mata tidak dapat memfokuskan cahaya
yang masuk dengan akurat pada retina.

17
2.2. SNELLEN CHART

Gambar 2.1 Snellen Chart


Snellen merupakan alat bantu untuk mengetahui kelainan pada
mata atau pada waktu pemeriksaan saat dan sebelum operasi mata
dilakukan. Dengan menampilkan huruf besar sampai huruf kecil
yang telah ditentukan atau huruf standar yang digunakan di rumah
sakit atau optic mata.
2.3 Komponen Dasar
2.3.1.Mikrokontroler Arduino
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis
ATmega328. Uno memiliki 14 pin digital input / output (dimana
6 dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog,
resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header
ICSP, dan tombol reset. Uno dibangun berdasarkan apa yang
diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, sumber daya bisa
menggunakan power USB (jika terhubung ke komputer dengan
kabel USB) dan juga dengan adaptor atau baterai.

18
Arduino Uno berbeda dari semua papan sebelumnya dalam
hal tidak menggunakan FTDI chip driver USB-to-serial.
Sebaliknya, fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai versi R2)
diprogram sebagai konverter USB-to-serial.Revisi 2 dari Uno
memiliki resistor pulling 8U2 HWB yang terhubung ke tanah,
sehingga lebih mudah untuk menggunakan mode DFU.

Gambar 2.2 Mikrokontroler Arduino

Papan Arduino Rev 3 memiliki fitur baru seperti berikut:


Pertama adalah pinout: ada penambahan pin SDA dan SCL yang
dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan
dekat dengan pin RESET, IOREF yang memungkinkan shield
untuk beradaptasi dengan tegangan yang disediakan dari papan /
board. Di masa depan, shield akan kompatibel dengan kedua
papan yang menggunakan AVR, yang beroperasi dengan 5V dan
dengan Arduino yang beroperasi 3.3V. Kedua adalah pin tidak
terhubung, yang dicadangkan untuk tujuan masa depan.

 Reset sirkuit yang sangat kuat


 Atmega16U2 menggantikan Atmega8U2

19
"Uno" dalam bahasa Italia berarti satu, alasan diberi nama
tersebut adalah untuk menandai peluncuran Arduino 1.0. Uno
dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi dari Arduino, dan
akan terus berkembang.
Ringkasan Spesifikasi
Tabel 2.1 ringkasan spesifikasi
Mikrokontroler ATmega328
Operasi tegangan 5Volt
Input tegangan disarankan 7-11Volt
Input tegangan batas 6-20Volt
Pin I/O digital 14 (6 bisa untuk PWM)
Pin Analog 6
Arus DC tiap pin I/O 50Ma
Arus DC ketika 3.3V 50Ma
32 KB (ATmega328) dan 0,5 KB
Memori flash
digunakan oleh bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Kecepatan clock 16 MHz

a. Sumber Daya / Power


Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB
atau dengan catu daya eksternal.Sumber daya dipilih
secara otomatis.Untuk sumber daya Eksternal (non-USB)
dapat berasal baik dari adaptor AC-DC atau baterai.
Adaptor ini dapat dihubungkan dengan memasukkan
2.1mm jack DC ke colokan listrik board. Baterai dapat
dimasukkan pada pin header Gnd dan Vin dari konektor
DAYA.
Board dapat beroperasi pada pasokan eksternal dari 6
sampai 20 volt. Jika Anda menggunakan tegangan kurang
dari 6 volt mungkin tidak akan stabil. Jika menggunakan
lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan merusak
papan.Rentang yang dianjurkan adalah 7 sampai 12 volt.
Pin listrik yang tersedia adalah sebagai berikut:

20
 VIN. Input tegangan ke board Arduino ketika
menggunakan sumber daya eksternal. Anda dapat
menyediakan tegangan melalui pin ini, atau, jika
Anda ingin memasok tegangan melalui colokan
listrik, gunakan pin ini.
 5V. Pin ini merupakan output 5V yang telah diatur
oleh regulator papan Arduino. Board dapat diaktifkan
dengan daya, baik dari colokan listrik DC (7 - 12V),
konektor USB (5V), atau pin VIN board (7-12V).Jika
Anda memasukan tegangan melalui pin 5V atau 3.3V
secara langsung (tanpa melewati regulator) dapat
merusak papan Arduino. Penulis tidak menyarankan
itu.
 Tegangan pada pin 3V3. 3.3Volt dihasilkan oleh
regulator on-board. Menyediakan arus maksimum 50
mA.
 GND. Pin Ground.
 IOREF. Pin ini di papan Arduino memberikan
tegangan referensi ketika mikrokontroler beroperasi.
Sebuah shield yang dikonfigurasi dengan benar dapat
membaca pin tegangan IOREF sehingga dapat
memilih sumber daya yang tepat agar dapat bekerja
dengan 5V atau 3.3V.
b. Memori
ATmega328 memiliki 32 KB (dengan 0,5 KB
digunakan untuk bootloader). ATmega328 juga memiliki
2 KB dari SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca
dan ditulis dengan perpustakaan / library EEPROM).
c. Input dan Output

21
Masing-masing dari 14 pin digital Uno dapat
digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi
pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Mereka
beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin dapat
memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan
memiliki resistor pull-up internal (terputus secara default)
dari 20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki
fungsi spesial:
 Serial: pin 0 (RX) dan 1 (TX) Digunakan untuk
menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data serial
TTL. Pin ini terhubung dengan pin ATmega8U2
USB-to-Serial TTL.
 Eksternal Interupsi: Pin 2 dan 3 dapat dikonfigurasi
untuk memicu interrupt pada nilai yang rendah (low
value), rising atau falling edge, atau perubahan nilai.
Lihat fungsi attachInterrupt() untuk rinciannya.
 PWM: Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11 Menyediakan 8-bit
PWM dengan fungsi analogWrite()
 SPI: pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK)
mendukung komunikasi SPI dengan menggunakan
perpustakaan SPI
 LED: pin 13. Built-in LED terhubung ke pin digital
13. LED akan menyala ketika diberi nilai HIGH

Arduino Uno memiliki 6 input analog, berlabel A0


sampai A5, yang masing-masing menyediakan resolusi 10
bit (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default mereka
mengukur dari ground sampai 5 volt, perubahan tegangan
maksimal menggunakan pin AREF dan fungsi analog
Reference.Selain itu, beberapa pin tersebut memiliki
spesialisasi fungsi, yaitu TWI: pin A4 atau SDA dan A5

22
atau SCL mendukung komunikasi TWI menggunakan
perpustakaan Wire.
2.3.2. Transistor
Dilihat dari penggunaanya transistor dapat digunakan untuk
bermacam kerpluan, salah satu diantaranya dapat digunakan
sebagai saklar. Syarat untuk mengerjakan transistor sebagai saklar
adalah pada saturasi cut off. Transistor sebagai saklar mempunyai
kondisi secara bergantian, yaitu kondisi tertutup pada saat saturasi
dan kondisi terbuka pada saat cut off.

Gambar 2.3 Rangkaian Transistor

2.3.3. LED (Light Emitting Diode)

Pengertian LED (Light Emitting Diode) dan Cara Kerjanya –


Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah
komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya
monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan
keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-
warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis
bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat
memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata
seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun
Remote Control perangkat elektronik lainnya.

Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang


kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai
perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak

23
memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan
panas dalam menghasilkan cahaya.  Oleh karena itu, saat ini LED
(Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak
digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang
mengganti lampu tube.

Simbol dan Bentuk LED (Light Emitting Diode)

Gambar 2.4 LED

a. Cara Kerja LED (Light Emitting Diode)

Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga


dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun
hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu
kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan
memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias
forward) dari Anoda menuju ke Katoda.

LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping


sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud
dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses
untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada
semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan

24
karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri
tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju
ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan
berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu
wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat
Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan
memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya


ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai
Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi
Energi Cahaya.

b. Cara Mengetahui Polaritas LED 

Untuk mengetahui polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-)


pada LED. Kita dapat melihatnya secara fisik berdasarkan
gambar diatas. Ciri-ciri Terminal Anoda pada LED adalah kaki
yang lebih panjang dan juga Lead Frame yang lebih kecil.
Sedangkan ciri-ciri Terminal Katoda adalah Kaki yang lebih
pendek dengan Lead Frame yang besar serta terletak di sisi
yang Flat.

c. Warna-warna LED (Light Emitting Diode)

Saat ini, LED telah memiliki beranekaragam warna,


diantaranya seperti warna merah, kuning, biru, putih, hijau,
jingga dan infra merah. Keanekaragaman Warna pada LED
tersebut tergantung pada wavelength (panjang gelombang) dan
senyawa semikonduktor yang dipergunakannya. Berikut ini
adalah Tabel Senyawa Semikonduktor yang digunakan untuk
menghasilkan variasi warna pada LED :

25
Tabel 2.2 Warna LED

Bahan Semikonduktor Wavelength Warna


Gallium Arsenide
(GaAs) 850-940nm Infra Merah
Gallium Arsenide
Phosphide (GaAsP) 630-660nm Merah
Gallium Arsenide
Phosphide (GaAsP) 605-620nm Jingga
Gallium Arsenide
Phosphide Nitride
(GaAsP:N) 585-595nm Kuning
Aluminium Gallium
Phosphide (AlGaP) 550-570nm Hijau
Silicon Carbide (SiC) 430-505nm Biru
Gallium Indium Nitride
(GaInN) 450nm Putih

d. Tegangan Maju (Forward Bias) LED

Masing-masing Warna LED (Light Emitting Diode)


memerlukan tegangan maju (Forward Bias) untuk dapat
menyalakannya. Tegangan Maju untuk LED tersebut tergolong
rendah sehingga memerlukan sebuah Resistor untuk membatasi
Arus dan Tegangannya agar tidak merusak LED yang
bersangkutan. Tegangan Maju biasanya dilambangkan dengan
tanda VF.
Tabel 2.3 Tegangan LED

Warna Tegangan Maju @20mA


Infra Merah 1,2V
Merah 1,8V

26
Jingga 2,0V
Kuning 2,2V
Hijau 3,5V
Biru 3,6V
Putih 4,0V

e. Kegunaan LED dalam Kehidupan sehari-hari

Teknologi LED memiliki berbagai kelebihan seperti tidak


menimbulkan panas, tahan lama, tidak mengandung bahan
berbahaya seperti merkuri, dan hemat listrik serta bentuknya
yang kecil ini semakin popular dalam bidang teknologi
pencahayaan. Berbagai produk yang memerlukan cahaya pun
mengadopsi teknologi Light Emitting Diode (LED) ini. Berikut
ini beberapa pengaplikasiannya LED dalam kehidupan sehari-
hari.

1. Lampu Penerangan Rumah


2. Lampu Penerangan Jalan
3. Papan Iklan (Advertising)
4. Backlight LCD (TV, Display Handphone, Monitor)
5. Lampu Dekorasi Interior maupun Exterior
6. Lampu Indikator
7. Pemancar Infra Merah pada Remote Control (TV, AC, AV
Player)

2.3.4. Keypad remote wonder


Adalah pengendali jarak jauh yang berfungsi untuk
mengendalikan sebuah benda( biasanya memiliki komponen
elektronika ). Benda yang dikendalikan tersebut kemudian akan
memberikan respon sesuai jenis instruksi yang diberikannya.

27
Instruksi diberikan dengan cara menekan tombol yang sesuai pada
remote control.

Gambar 2.5 Remote

2.3.5. Infra red

Gambar 2.6 IR Sensor

Alat ini yang akan menerima instruksi. Alat ini berperan


dalam mendeteksi pola sinyal infra red yang dikirimkan remote
control. Pada spectrum gelombang elektromagnetik, panjang

28
gelombang infra red lebih panjang dari cahaya tampak dan lebih
pendek dari gelombang radio. Panjangnya berada pada kisaran 750
nn ( nano meter ), hingga 1 mm ( mili meter ). Prinsip kerja remote
control sendiri ialah sinyal sinar infra red di pancarkan dari
pemancar remote control membentuk pola sinyal tertentu.
Selanjutnya pola sinyal tersebut akan diterima oleh peralatan
elektronika lalu pola sinyal tersebut akan diterjemahkan menjadi
instruksi tertentu.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. KERANGKA KONSEP DAN RANCANGAN PENELITIAN


3.1.1 Blok Diagram

REMOT PHOTODIODE
RESIVER

DRIVER LAMP
1 U1

ARDUINO DRIVER LAMPU


UNO 2 2

29
DRIVER LAMPU
3 3

DRIVER LAMPU
N N

Gambar 3.1 Blok Diagram


Keterangan :

 Arduino UNO : Berfungsi sebagai pengontrol atau pengendali.

 Remote control : Sebagai pemilihan gambar

 Driver relay : Sebagai penggerak kerja alat.

 Lampu snellen : sebagai penerang dari chart gambar

 Chart gambar : tampilan berupa gambar huruf dan angka.

 Photodiode Resiver : Sebagai penerima frekuensi dari remote

Cara Kerja Blok Diagram


Tombol pada remote digunakan untuk memberikan input berupa frekuensi

dan tegangan. Dimana output yaitu photodiode reciver menerima frekuensi dari

remot, setelah photodiode reciver menerima frekuensi dari remote maka output

dari penerima akan masuk pada mikrokontroller Arduino UNO sebagai pengolah

data untuk memberikan output pada rangkaian driver untuk menyalakan sebuah

lampu sesuai dengan no. remote yang ditekan.

30
3.1.2 Flow Chart

START

TEKAN TOMBOL PADA REMOT

CEK TOMBOL 1 TIDAKCEK TOMBOL 2 TIDAKCEK TOMBOL 3 TIDAKCEK TOMBOL N


TIDAK

YA YA YA YA

OFF DRIVER OFF DRIVER OFF DRIVER OFF DRIVER


2, 3, dan N 1, 3, dan N 1, 2, dan N 1, 2, dan 3

31
DRIVER 1 DRIVER 2 DRIVER 3 DRIVER N
ON ON ON ON

LAMPU 1 LAMPU 3 LAMPU 4 LAMPU N


ON ON ON ON

END

Gambar 3..2 flow chart

Cara kerja flow chart :


Pertama-tama tekan start untuk kerja alat, pada saat menekan tombol
yang diinginkan pada remote control maka setelah itu pengecekan
tombol untuk mengetahui tombol yang ditekan yaitu pengecekan dari
tombol 1, 2, 3, dan N. Jika YA maka microcontroller Arduino Uno
memerintahkan semua driver relau untuk mati/OFF, lalu
mengaktifkan salah satu driver relay sesuai dengan tombol perintah
remote control kemudian lampu snellen aktif akan menampilkan
gambar-gambar pada chart proyektor. Dan jika TIDAK maka kembali
tekan tombol remote 1, 2, 3, dan N, END.

3.2 Desain Penelitian

32
Dalam penelitian dan pembuatan modul ini penulis terlebih dahulu
melakukan persiapan untuk kelancaran jalannya proses pembuatan dan
pengamatan yang meliputi :

1. Mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan


yangdibahas melalui studi pustaka.
2. Merancang anggaran pembuatan modul.
3. Membuat diagram blok dan diagram alir dengan perencanaan secermat
mungkin
4. Menyiapkan bahan dan peralatan tentang alat yang dibuat
5. Membuat jadwal kegiatan untuk mengatur waktu pembuatan
6. Menyusun proposal.
7. Membuat layout.
8. Memasang komponen.
9. Pemograman
10.Uji coba.
11.Kalibrasi dan pengukuran.
12.Melakukan analisis data.
13.Membuat kesimpulan.
14.Menyusun KTI.

3.3 Jenis Penelitian

Penelitian dan pembuatan modul ini menggunakan metode eksperimen


karena melalui tahap pembuatan dan uji coba hasil pembuatan.

3.4. Variabel Penelitian


3.4.1. Variabel Bebas
Sebagai Variabel bebas adalah Mikrokontroller Arduino UNO
karena mikrokontroller ini tidak tergantung dan tidak dikontrol oleh
rangkaian lain.

33
3.4.2. Variabel Terkendali
Variabel terkendali yaitu remote control dan lampu pijar yang
dikendalikan atas instruksi dari mikrokontroller arduino
3.5 Persiapan Alat dan Bahan
3.5.1 Persiapan Bahan (komponen)
Menyiapkan bahan merupakan suatu hal yang sangat penting
dalam menunjang keberhasilan pembuatan suatu rangkaian
elektronika. Yang perlu diperhatikan diantaranya adalah data teknis
dan karakteristik komponen, harga maupun faktor ada atau tidaknya
komponen tersebut dipasaran, perlunya dilakukan perhitungan-
perhitungan yang cermat, survei lapangan serta mempelajari data
pada data sheet book komponen-komponen yang akan kita butuhkan
dalam pembuatan modul tersebut.
Berikut ini bahan / komponen yang diperlukan dalam pembuatan
modul ini, adapun bahannya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 komponen yang di gunakan

NO BAHAN JUMLAH

1 Mikrokontroler Arduino UNO 1 Buah

2 Remote control 1 Buah

3 LED 26 Buah

4 Transistor 10 Buah

5 Resistor 20 Buah

6 Papan PCB 1 Buah

34
7 KabelPelangi 2 Meter

8 Timah 1 Roll

3.5.2 Peralatan yang Digunakan


Sebagai sarana pendukung dalam pembuatan modul tugas akhir
ini, pembuatan, pengujian, pengukuran menggunakan beberapa
peralatan.peralatan yang kami persiapkan antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Alat ukur
 Multimeter
2. Alat elektrik
 Solder dan timah
 Bor duduk untuk PCB
 Bor Tangan
 Power Supply
 Lem tembak
3. Alat Bantu mekanik
 Obeng
 Penghisap timah
 Project board
 Ferrit Chlorida (pelarut PCB)
 Gergaji besi
 Tang
 Pingset
 Cutter
 Toolset
4. Komputerisasi
 Program App ORCAD / DIPTRACE
 Program App Arduino IDE

35
3.6 Tempat dan Waktu Pembuatan Modul
3.6.1.Tempat pembuatan modul
Pembuatan modul tugas akhir dilakukan di kampus Teknik
Elektromedik Muhammadiyah Makassar dan dirumah.
3.6.2.Waktu Pembuatan Modul
Jadwal kegiatan penulisan susunan menurut jadwal
kelender Akademik yang ada di Akademik Teknik Elektromedik
Muhammadiyah Makassar.

Tabel 3.2. Jadwal Kegiatan

BULAN
NO. KEGIATAN
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul

1 Penentuan Judul

Pembuatan
2
Proposal

3 Ujian Proposal

Pembuatan
4
Modul

5 Seminar Awal

6 Ujian KTI
36
3.7 ANGGARAN BIAYA PEMBUATAN ALAT
Adapun anggaran yang akan digunakan pada alat snellen chart terdapat
pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.3 Anggaran Biaya Pembuatan Alat

NO KETERANGAN BIAYA (Rp)

1 MikrokontrolerArduino 100.000

2 Remote control 15.000

3 LED 60.000

4 Timah 15.000

5 Box 120.000

6 Biaya Komponen 50.000

TOTAL 360.000

37
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Penyajian Data

Setelah membuat modul maka perlu di adakan pengujian dan

pengukuran, untuk itu diadakan pendataan melalui proses pengukuran dan

pengujian. Tujuan pengukuran dan pengujian adalah untuk mengetahui

efektifitas dan keakuratan modul yang di buat.

Langkah-langkah pengukuran dan pengujian mudul dapat di uraikan

sebagai berikut :

1. Menyiapkan peralatan peralatan yang dibutuhkan terutama alat ukur

2. Mencatat hasil pengukuran

38
3. Melakukan pengecekan terhadap masing-masing jalur rangkaian pada PCB

tentang ketepatan komponen

4. Menguji alat dengan mengadakan pengukuran terhadap output masing-

masing bagian sesuai pengukuran yang dibutuhkan

5. Mencatat hasi pengukuran dalam tabel yang telah kita sediakan Setelah

alat ini dibuat, maka di lakukan pengukuran pada beberapa test point yang

telah di tentukan, yaitu sebagai berikut :

4.2 Analisa Data

Pengukuran tegangan di lakukan beberapa kali dalam melakukan

percobaan, kemudian hasil pengukuran tersebut di bandingkan dengan angka

standart dan di cari beberapa nilai standar deviasi SD, dan eror dengan rumus

sebagai berikut:

4.2.1 Pengukuran tegangan

Pengukuran tegangan di lakukan beberapa kali dalam melakukan

percobaan, kemudian hasil pengukuran tersebut di bandingkan dengan angka

standart dan di cari beberapa nilai standar deviasi SD, dan eror dengan rumus

sebagai berikut:

1. Rata – Rata

Bilangan yang di dapat dari hasil pembagian jumlah nilai data oleh

banyaknya data dalam kumpulan tersebut. Rata rata adalah hasil

pembagian dari jumlah data yang di ambil atau di ukur dengan banyaknya

pengambilan data atau banyaknya pengukuran.

Rata rata ( X ) =∑ SD

39
√N
2. Koreksi dan Error

Eror adalah selisih dari rata rata nilai harga yang di kehendaki

dengan nilai yang di ukur. Rumus eror :

Koreksi = Xn-X

Persen eror adalah nilai peren dari simpangan (eror) Terhadap nilai

yang di kehendaki.

Xn− X
Rumus % Error : = x 100%
X

3. Standart Deviasi

Standart deviasi adalah suatu nilai yang menunjukan tingkat (derjat)

variasi kelompok data atau ukuran standart penyimpangan dari rata-

ratanya

2 2

SD= √
( X 1− X́ ) +… ( Xn− X́ )
n−1

4. Ketidak pastian UA

Ketidak pastian UA adalah perkiraan mengenai tentaang harga yang

benar. Di rumuskan sebagai berikut :

SD
UA =
√N

4.3 Hasil Pengukuran Tegangan Pada Alat

4.3.1 HasilPengukuran Tegangan Pada Blok Keseluruhan

Tabel 4.1. HasilPengukuran Tegangan Pada Blok Keseluruhan

Blok Tegangan Pengukuran Ke – n pada alat Rata - SD %Error Ua Koreksi

40
output dari rata
Ke
1 2 3 4 5
arduino

1 5 5 5,1 5 5 5 5,02 0,02 0,4 % 0,008 -0,02

2 5 5,1 5,1 5,1 5 5,1 5,08 0,02 1,6% 0,008 -0,08

3 5 5 5,1 5,1 5 5 5,04 0,027 0,8% 0,012 -0,04

4 5 5 5 5 5 4,9 4,98 0,02 0,4% 0.008 0,02

5 5 5 5,1 4,9 5 5 5 0,035 0% 0,015 0

6 5 4,9 4,9 5 5 5,1 4.98 0,04 0,4% 0,017 0,02

7 5 5 5 4,9 5 5 4,98 0,07 0,4% 0.031 0,02

8 5 5 5,2 5,1 5 5 5,06 0,042 1,2% 0,018 -0,06

9 5 4,9 5 5 4,9 5 4,96 0,027 0,8% 0,012 0,04

10 5 5 4,9 5,1 5,1 5 5,02 0,04 0,4% 0,017 -0,02

4.3.2 Perhitungan pengukuran tegangan pada blok 1

1. Rata Rata (mean)

Rata Rata ( X́ ) =
∑ Xn
n

25,1
( X́ )=
5

( X́ )=5,02

2. Koreksi (k)

k =T tegangan−T rata rata

k =5−5,02

k =−0,02

3. Kesalahan (Error)

41
5−5,02
Error= x 100 %
5

Error=−0,4 %

4. Standart deviasi (SD)

2 2

SD= √
( X 1− X́ ) +… ( Xn− X́ )
n−1

0,008
SD= √
4

0.08
SD=
4

SD=0,02

5. Ketidakpastian (Ua)

SD
Ua=
√n
0,02
Ua=
√5
0,02
Ua=
2,23

Ketidakpastian (Ua)=0,008

4.3.3 Perhitungan pengukuran tegangan pada blok 2

1. Rata Rata (mean)

Rata Rata ( X́ ) =
∑ Xn
n

25,4
( X́ )=
5

( X́ )=5,08

2. Koreksi (k)

42
k =T tegangan −T rata rata

k =5−5,08

k =−0,08

3. Kesalahan (Error)

5−5,08
Error= x 100 %
5

Error=−1,6 %

4. Standart deviasi (SD)


2 2

SD= √
( X 1− X́ ) +… ( Xn− X́ )
n−1

0,008
SD= √
4

0,08
SD=
4

SD=0,02

5. Ketidakpastian (Ua)

SD
Ua=
√n
0,02
Ua=
√5
0,02
Ua=
2,23

Ketidakpastian (Ua)=0,008

4.3.4 Perhitungan pengukuran tegangan pada blok 3

1. Rata Rata (mean)

43
Rata Rata ( X́ ) =
∑ Xn
n

25,2
( X́ )=
5

( X́ )=5,04

2. Koreksi (k)

k =T tegangan −T rata rata

k =5−5,04

k =−0,04

3. Kesalahan (Error)

5−5,04
Error= x 100 %
5

Error=−0,8 %

4. Standart deviasi (SD)


2 2

SD= √
( X 1− X́ ) +… ( Xn− X́ )
n−1

0,012
SD= √
4

0.109
SD=
4

44
SD=0,027

5. Ketidakpastian (Ua)

SD
Ua=
√n
0,027
Ua=
√5
0,027
Ua=
2,23

Ketidakpastian (Ua)=0,012

Dengan mengacu pada nilai yang didapatkan, rancangan simulasi ini dapat

dinyatakan layak untuk digunakan.

4.4 Pembahasan Rangkaian.

4.4.1 Rangkaian Keseluruhan

45
Gambar 4.1 Rangkaian Keseluruhan

4.4.1.1 Penjelasan rangkaian

Pertama masukkan library IRremote, serta program

untuk mengaktifkan driver lampu. Kemudian inisialisasi pin-

pin yang digunakan pada alat baik input maupun sebagai

output. Setelah semua program telah terupload dan berjalan

dengan baik, maka hardware akan bekerja selaras dengan

program yang telah dibuat.

4.4.2 Rangkaian Microkontroller Arduino Uno

4.4.2.1 Gambar Rangkaian Arduino UNO

46
Gambar 4.2 Mikrokontroler Arduino UNO R3

4.4.2.2 Pembahasan Rangkaian


Rangkaian mikrokontroler pada model ini berperan

sebagai kendali utama ( kontrol ) dimana mengontrol semua

rangkaian baik itu rangkain driver lampu, dan juga sensor IR.

Rangkaianya mikrocontroller inilah yg memberikan logika 1

ke rangkaian driver lampu led ketika remote telah di tekan.

4.4.3 Rangkaian Driver Lampu LED

4.4.3.1 Gambar Rangkaian Driver Lampu LED

47
Gambar 4.3 Rangkaian Driver Lampu LED

4.4.3.2 Pembahasan Rangkaian


Rangkaian ini akan bekerja saat memperoleh input

logika 1 dari mikrokontroller Arduino UNO. Setelah itu ke

kaki basis transistor BD 139 yang mendapat input HIGH dan

membuka jalan dari colektor ke emitor sehingga terjadi

saturasi dan lampu LED menyala.

4.4.3.3 Program Driver Lampu LED


if (results.value==0xFBE817){
if(aa1==0){
digitalWrite(p1,HIGH);
aa1=1;
}
else{
digitalWrite(p1,LOW);
aa1=0;
}}
4.4.3.4 Penjelasan Driver Lampu LED
Pada program diatas if (results.value==0xFBE817){
mengintruksikan bawha apabila tombol pada remote
mendapat logika 0 if(aa1==0){ , maka p1 atau driver lampu
1 akan mendapat logika HIGH dan akan menyalakan lampu
LED.
4.4.4. Rangkaian Sensor Infrared

48
4.4.4.1 Gambar Rangkaian Sensor Infrared

Gambar 4.4 Rangkaian Sensor Infrared

4.4.4.2 Pembahasan Rangkaian


Rangkaian ini akan bekerja untuk mendeteksi apakah

ada sinar infra red dari remote menggunakan sensor infrared.

Rangkain ini membutuhkan supply 5 volt dan output pada

sensor ini di teruskan pada pin A0 Arduino.

4.4.4.3 Program Sensor Infrared


int RECV_PIN = A0;
IRrecv irrecv(RECV_PIN);
irrecv.enableIRIn(); // Start the receiver
aa1=0;
aa2=0;
aa3=0;
aa4=0;
aa5=0;
aa6=0;
aa7=0;
aa8=0;
aa9=0;

49
aa10=0;
aa0=0;
if (irrecv.decode(&results)) {
if (results.value==0xFBE817){
if(aa1==0){
digitalWrite(p1,HIGH);

4.4.4.4 Penjelasan Program Sensor Infrared


int RECV_PIN = A0; perintah ini untuk
menginstruksikan sensor infrared pad pin A0, if
(results.value==0xFBE817){ perintah ini untuk
mengintruksikan apabila tombol 0xFBE817 pada remote
ditekan maka digitalWrite(p1,HIGH); lampu led pertama
akan menyala.

50
PASIEN

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasir perencanaan dan pembuatan modul tugas akhir

yaitu snellen chart dengan sistem control remote berbasis Arduino uno

,maka dapat di ambil sutu kesimpulan sebagai berikut:

1. Telah dilakukan pengujian alat, menurut hasil analisa alat ini memiliki

nilai; rata- rata error = 0,64%, rata-rata standar deviasi = 0,034, dan

rata-rata ketidak pastian = 0,014, rata-rata koreksi =-0,032.

2. Alat snellen chart layak digunakan berdasarkan hasil perhitungan

tegangan dan hasil pengukuran menunjukkan rata-rata error 0,64%

dengan rata-rata factor koreksi -0,032.

5.2. Saran

1. Selain itu penulis juga akan memberi sedikit saran yang berhubungan

dengan alat yang penulis buat yaitu untuk pengembangan yang lebih baik

maka penulis menyarankan pembuatan hardware lebih simple lagi dan

box untuk rangkaian lebih kecil lagi sehingga lebih efektif

penggunaannya serta jangkauan data yang lebih jauh lagi.

2. Semoga pada waktu tugas akhir mendatang modul atau tugas akhir ini

dapat di kembangkan lagi oleh adik-adik tingkat dalam pembuatan alat

agar dapat lebih muda, efektif, efesien dan lebih tinggi nilai

tekhnologinya.

51
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.arduino.cc/en/main/arduinoBoardUno

 http://en.wikipedia.org/wiki/snellen chart.

 http://pengantarwarna.blogspot.com/2009/01/remotedcontrolin

fra red- -kepekatanoptik.html.

 http://nubielab.com/elektronika/analog/sensor

 www.Google.com

 www.Wikipedia.com

52
LAMPIRAN

53

Anda mungkin juga menyukai