Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat objek dengan ukuran kecil, karena
sangat kecilnya objek yang diamati sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Beberapa
objek yang biasa diamati menggunakan mikroskop diantaranya mikro organisme, jaringan
(tumbuhan atau hewan), bakteri hingga virus. Mikroskop sendiri merupakan serapan dari bahasa
Yunani, yakni : Micro yang berarti kecil, dan Scopein yang berarti melihat
Dari dua suku kata ini, bisa kita simpulkan bahwa mikroskop merupakan alat yang
digunakan untuk melihat sesuatu dengan ukuran yang kecil.
Gambaran umum atau fungsi utama dari mikroskop adalah untuk melihat benda dalam
ukuran yang sangat kecil, sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.Berikut adalah
beberapa objek berukuran mikroskopis yang biasa diamati dengan mikroskop: Jaringan pada
hewan, Jaringan pada tumbuhan, Virus, Bakteri dan Protozoa
Berdasarkan pada sumber cahayanya sebetulnya mikroskop dibagi menjadi 2 jenis, yakni
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya merupakan jenis mikroskop yang
memanfaatkan cahaya(alami atau buatan) sebagai sumber energi untuk memperbesar bayangan
objek, sedangkan mikroskop elektron merupakan jenis mikroskop yang memanfaatkan elektron
sebagai sumber energi untuk memperbesar bayangan objek.
Ukuran sudut menentukan besar atau kecil ukuran bayangan benda yang terbentuk pada
retina mata. Sebagaimana diperlihatkan pada gambar di samping, semakin kecil ukuran benda
maka semakin kecil ukuran sudut dan karenanya semakin kecil ukuran bayangan benda yang
terbentuk pada retina. Ukuran bayangan yang kecil pada retina merupakan alasan mengapa mata
sulit melihat benda berukuran kecil secara jelas, meskipun benda dilihat dari titik dekat mata
normal atau dari jarak 25 cm.
Lup atau kaca pembesar mempunyai kemampuan terbatas dalam memperbesar ukuran
sudut karenanya jika ukuran benda sangat kecil sehingga sulit dilihat menggunakan lup maka
dibutuhkan alat optik yang mempunyai kemampuan lebih baik dalam memperbesar ukuran sudut.
Alat optik yang dimaksud adalah alat optik mikroskop. Alat optik mikroskop terdiri dari dua
lensa cembung di mana masing-masing lensa cembung disebut lensa obyektif dan lensa okuler.
Lensa obyektif berfungsi memperbesar ukuran bayangan dan mendekatkan bayangan ke lensa
okuler sehingga ukuran sudut lebih besar. Sebaliknya lensa okuler berfungsi memperbesar ukuran
sudut sehingga ukuran bayangan yang terbentuk pada retina mata lebih besar.
Keterangan : mob = perbesaran linear lensa obyektif, l = jarak antara lensa obyektif dan okuler, fok = panjang fokus
lensa okuler, sob = jarak benda dari lensa obyektif
Tanda negatif dihilangkan karena tanda negatif hanya menyatakan bayangan terbalik.
Perbesaran sudut total (M) adalah hasil kali antara perbesaran linear lensa obyektif
(mob) dengan perbesaran sudut lensa okuler (Mok) :
Jarak antara kedua lensa (l) – panjang fokus lensa okuler (f ok) = jarak bayangan
dari lensa obyektif (sob’). Benda diletakkan sangat dekat dengan titik fokus lensa obyektif
karenanya jarak benda dari lensa obyektif (sob) hampir sama dengan panjang fokus lensa
obyektif (fob).
Bayangan akhir bersifat maya, terbalik dan berjarak sangat jauh alias tak berhingga .
Jarak bayangan akhir tak berhingga bukan berarti ukuran bayangan akhir tak berhingga.
Bayangan nyata yang dihasilkan oleh lensa obyektif dianggap sebagai benda oleh lensa
okuler. Mata berakomodasi maksimum ketika otot siliari mata berada dalam kondisi
paling tegang dan hal ini tercapai jika bayangan akhir yang dihasilkan oleh lensa okuler
berjarak 25 cm dari lensa okuler, di mana 25 cm adalah titik dekat mata normal. Ketika
jarak bayangan akhir yang dihasilkan oleh lensa okuler (sok’) sama dengan titik dekat mata
normal (N) maka jarak bayangan nyata dari lensa okuler (sok) :
Bayangan akhir yang dihasilkan lensa okuler bersifat maya sehingga diberi tanda negatif.
sok adalah jarak bayangan nyata (benda) dari lensa okuler. s ob’ adalah jarak bayangan nyata
dari lensa obyektif. sob’ + sok = jarak antara kedua lensa (l). Jadi sob’ = l – sok
Keterangan : mob = perbesaran linear lensa obyektif, l = jarak antara lensa obyektif dan
okuler, sok = jarak bayangan nyata dari lensa okuler, sob = jarak benda dari lensa
obyektif
Tanda negatif dihilangkan karena tanda negatif hanya menyatakan bayangan terbalik.
Keterangan : M = perbesaran sudut, N = titik dekat mata normal, f = jarak fokus lensa
okuler.
Jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler (l) – jarak bayangan nyata dari lensa okuler
(sok)= jarak bayangan nyata dari lensa obyektif (s ob’). Benda diletakkan sangat dekat
dengan titik fokus lensa obyektif karenanya jarak benda dari lensa obyektif (s ob) hampir
sama dengan panjang fokus lensa obyektif (fob). Dengan demikian, rumus di atas bisa
diubah menjadi :
1.5 Bagian bagian mikroskop
Mikroskop sejak awal ditemukannya merupakan sebuah lensa cembung dengan fungsi
seperti kaca pembesar. Seiring dengan perkembangannya, desain mikroskop menjadi sangat baik
sehingga bisa digunakan dengan mudah oleh para penggunannya. Apa saja sih bagian pada
mikroskop? Pada point ini kita akan membahas bagian-bagian pada mikroskop, supaya lebih
mudah silahkan lihat gambar ilustrasi ya.
Lensa okuler
Lensa Objektif
Revolver
Meja Preparat atau sample
Jepit Preparat
Kaki Penyangga
Diafragma
Lengan Mikroskop
Skala Preparat atau sample
Makrometer vertical
Mikrometer vertical
Makrometer horizontal
Mikrometer horizontal
Tuas pengatur kecerahan
Switch button
Masing-masing bagian pada mikroskop tentu memiliki fungsinya. Apa saja fungsi bagian
pada mikroskop tersebut? Berikut penjelasannya:
a) Lensa Okuler Mikroskop merupakan lensa yang terletak pada bagian atas mikroskop,
biasanya lensa okuler merupakan lensa yang paling dekat dengan mata
observer(pengamat). Lensa okuler berfungsi untuk membentuk banyangan nyata dari
lensa objektif. Jumlah lensa okuler pada mikroskop monokuler berjumlah satu, sehingga
hanya bisa dilihat menggunakan sebelah mata. Dan jumlah lensa okuler pada mikroskop
binokuler berjumlah dua, sehingga pengamatan dengan dua mata menjadi lebih nyaman.
b) Lensa Objektif Mikroskop merupakan lensa yang terletak dekat dengan objek(sample)
yang akan diamati. Lensa objektif ini membentuk bayangan nyata dari suatu objek, letak
lensa objektif biasanya terpasang pada revolver dengan jumlah tiga atau empat buah,
tergantung jenis mikroskop.
a) Revolver Mikroskop merupakan tuas penyangga untuk lensa objektif, secara umum
tugas revolver digunakan untuk mempermudah setting nilai pengamatan dari sebuah
mikroskop. Pada point sebelumnya telah dijelaskan jika mikroskop umum memiliki
perbesaran 4x, 10x, 40x dan 100x.
b) Meja Preparat Mikroskop merupakan bidang kecil pada mikroskop yang digunakan
untuk meletakan sample yang akan diamati. Biasaya pada meja preparat terdapat capit tau
klip yang digunakan untuk memegang sample agar tidak mudah bergeser.
c) Kaki Penyangga Mikroskop merupakan fitur tambahan pada mikroskop, fitur ini
biasanya tidak selalu tersedia pada mikroskop-mikroskop jadul. Fungsi dari kaki
penyangga ini ialah untuk penyangga mikroskop jika diletakan pada bidang yang tidak
datar. Cara menggunakan fitur ini ialah dengan memutarnya hingga mikroskop
mendapatkan posisi yang datar dan stabil.
d) Diafragma Mikroskop merupakan salah satu komponen di mikroskop yang terletak pada
bagian bawah meja preparat, fungsi dari diafragma ini ialah menentukan jumlah cahaya
yang masuk atau difokuskan ke sample.
e) Lengan Mikroskop merupakan salah satu bagian penting dari sebuah mikroskop, fungsi
lengan mikroskop ini ialah sebagai rangka atau frame mikroskop itu sendiri. Lengan
mikroskop juga memudahkan penggunakan untuk memindahkan mikroskop dari satu
tempat ke tempat lain, tanpa harus memegang lensa-lensa secara langsung.
f) Skala Preparat Mikroskop merupakan fitur tambahan pada meja preparat, fungsi ini
sebetulnya tidak selalu tersedia pada setiap mikroskop dan bersifat optional. Pada
kenyataannya skala preparat ini digunakan untuk memudahkan penempatan sample
sebelum diamati.
g) Makrometer dan Mikrometer Mikroskop merupakan tuas putar yang tersedia pada
mikroskop, tuas ini biasanya memiliki fitur vertical maupun horizontal. Fungsi dari
makrometer dan micrometer ini adalah untuk memfokuskan lensa pada objek yang
diamati baik itu secara vertikal maupun secara horizontal. Makrometer bersifat besar, dan
mikrometer bersifat kecil.
h) Tuas Pengatur Kecerahan merupakan sebuah potensiometer yang dihubungkan ke bola
lampu pada mikroskop, fungsi dari tuas ini ialah untuk mengatur kecerahan cahaya yang
dihasilkan untuk mengamati objek. Tuas ini berhubungan dengan diafragma untuk
memfokuskan cahaya pada objek yang diamati.
1.6 Penempatan dan penyimpanan mikroskop
a) Aman. Alat yang mudah dibawa, harganya mahal, peka dan mudah rusak, hendaknya
disimpan tersendiri dalam laci atau lemari yang terkunci supaya aman dari pencuri dan
kerusakan.
b) Mudah Dicari. Untuk memudahkan mencari letak masing–masing alat, maka alat
tersebut perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat
penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
c) Mudah dicapai/diambil. Alat yang sering digunakan hendaknya disimpan sedemikian
sehingga mudah diambil dan dikembalikan.
d) Mikroskop merupakan alat yang peka terhadap lingkungan, misalnya terhadap
kelembaban, di daerah yang dingin atau di daerah yang lembab penyimpanan alat harus
hati-hati, karena pada daerah lembab bila alat disimpan dalam lemari kemungkinan besar
akan ditumbuhi jamur.
e) Pemeliharaan mikroskop sangat diperlukan dalam rangka kesinambungan kegiatan
laboratorium yang membutuhkan mikroskop sebagai alat bantu. Beberapa hal yang harus
diperhatikan terkait pemeliharaan mikroskop (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2011:57-59) antara lain :
a. Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari
uap asam dan basa. Untuk menciptakan lingkungan tempat penyimpanan
mikroskop tidak lembab, lemari atau kotak tempat mikroskop disimpan harus
diberi silika gel yang bersifat higroskopis. Selain itu dapat pula diberi lampu
untuk mencegah tumbuhnya jamur.
b. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop yang telah dipakai.
Jangan sekali-kali menyimpan mikroskop yang preparatnya masih tertinggal di
atas meja mikroskop. Selain merupakan pertanda jelas suatu
kelalaian/kecerobohan juga dapat menyebabkan tumbuhnya jamur pada preparat
yang pada akhirnya akan mengkontaminasi lensa.
c. Sebelum menyimpan mikroskop, lensa objektif diauhkan dari meja preparat
dengan memutar alat penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan
kembali, lampu dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan (untuk mikroskop listrik).
1.7 Instalasi dan Pemasangan Mikroskop
GAMBAR PENJELASAN
1. Letakkan mikroskop di atas meja
dengan cara memegang lengan mikroskop
sedemikian rupa sehingga mikroskop berada
persis di hadapan pemakai.
Pemeliharaan Mikroskop adalah salah satu hal penting dan harus dilakukan dengan
rutin. Beberapa alat yang dibutuhkan untuk membersihkan mikroskop yaitu :
1. Sepotong kain bersih dengan tekstur yang mirip dengan saputangan.
2. Sebotol larutan pembersih lensa yang dapat diperoleh dari toko kacamata. Biasanya, itu
tidak mempengaruhi lapisan pelindung lensa atau perekat yang digunakan dalam rakitan
mereka. Cairan pembersih yang banyak digunakan adalah etil eter, xylene dan bensin
putih.
Peringatan: Beberapa produsen tidak merekomendasikan penggunaan alkohol atau aseton
karena ini dapat mempengaruhi (melarutkan) semen dan perekat yang digunakan untuk
memasang lensa.
3. Kertas lensa. Ini biasanya dapat diperoleh dari ahli kacamata. Jika tidak memiliki kertas
lensa, dapat diganti dengan kertas penyerap lembut atau dengan kapas jenis obat.
Sepotong sutra lembut juga bisa digunakan.
4. Sepotong chamois yang sangat halus. Ini bisa didapat dari toko sepatu.
5. Bola karet untuk menghembuskan udara. Perangkat dapat dibuat di laboratorium dengan
menghubungkan pipet Pasteur ke bola karet.
6. Penutup plastik untuk melindungi mikroskop dari lingkungan luar saat tidak digunakan.
Tas kain dengan tekstur yang mirip dengan bahan saputangan juga dapat digunakan.
7. Sikat rambut unta lembut atau kuas cat halus. Yang penting, rambut sikat harus alami,
panjangnya seragam dengan tekstur yang sangat lembut, kering dan bebas dari minyak.
Bahan dapat diperoleh di toko fotografi. atau di toko-toko yang memasok kosmetik.
8. Dua ratus limah puluh gram (250 g) desikan (gel silika). Ini digunakan untuk mengontrol
kelembaban di kotak penyimpanan mikroskop jika kedap udara. Gel akan berubah warna
ketika kondisi lembab. Ketika dalam kondisi baik, warnanya umumnya biru sedangkan
ketika kondisi lembab, warnanya berubah menjadi merah muda.
9. Bohlam dan sekering pengganti dengan model yang sama dengan yang dipasang oleh
pabrikan atau dengan karakteristik yang setara.
Catatan : Semua alat dan bahan untuk membersihkan mikroskop harus tetap bersih
dan penempatannya harus terhindar dari lingkungan luar.
Dalam kondisi pemasangan yang memadai, permukaan interior elemen optik tidak boleh
tercemar oleh debu atau partikel. Jika terdapat debu, perlu untuk membukanya untuk
melakukan proses pembersihan. Lensa okuler atau obyektif tidak boleh dibuka jika tidak ada
lingkungan yang bersih untuk melakukan prosedur pembersihan. Bersihkan dengan sikat
rambut unta dan dengan bulb sesuai dengan prosedur yang dijelaskan sebelumnya. Tidak
disarankan untuk menurunkan lensa obyektif untuk alasan apa pun karena ini dapat
mengubah toleransi yang dicapai oleh pabrikan. Jika diturunkan, akan perlu untuk
menyelaraskan elemen dan ini hanya layak dilakukan oleh pabrik yang membuat alat
tersebut. Membersihkan lensa obyektif akan dibatasi untuk menjaga kebersihan lensa depan
dan belakang.
Jika terdapat minyak pada permukaan lensa, lepaskan menggunakan kertas lensa atau
kapas obat. Permukaan lensa kemudian harus dibersihkan dengan larutan yang terdiri dari
80% eter minyak bumi dan 20% 2-Propanol.
1.10 Pengukuran
A. Gambar Rangkaian
R 6
J 1
1 P O T
R 5
R 4
a c
P O T R
Q 3
Q 1 R 1
T R IA C
R 2
R
D IA C
C 1 R
C A P N P
J 2
1
C 2
a c
C A P N P
T it le
< T it le >
S iz e D o c u m e n t N u m b e r R e v
A < D o c > < R e v C o d e >
D a te : F r id a y , F e b r u a r y 1 4 , 2 0 2 0 S h e e t 1 o f 1
Rangkaian dimmer lampu pijar ini berfungsi untuk mengatur tingkat intensitas cahaya
penerangan lampu pijar pada mikroskop electric. Rangkaian ini bisa diatur mulai dari yang
redup hingga ke remang-remang sampai ke nyala lampu yang terang. Di dalam rangkaian
dimmer ini, terdapat 3 komponen penting guna mengatur kerja dimmer ini. Komponen TRIAC
berfungsi untuk mengatur besaran tegangan AC yang masuk ke perangkat lampu ini.
Sementara komponen DIAC dan VR berfungsi untuk mengatur bias TRIAC guna menentukan
titik on dan off pada komponen TRIAC ini. Daya output rangkaian dimmer ini dapat digunalan
untuk mengendalikan intensitas cahaya lampu pijar dengan daya 5 Watt. Pada rangkaian ini
potensiometer berfungsi sebagai sensor mekanis pengatur besar kecilnya lampu.
Rangkaian lampu dimmer pada gambar rangkaian diatas dibangun dengan TRIAC
yang dikontrol menggunakan DIAC dan potensiometer 1MOhm. Intensitas nyala lampu pada
rangkaian lampu dimmer dengan TRIAC ini dikontrol dengan cara mengatur arus yang
diberikan ke bola lampu melalui TRIAC. Secara teknis pengontrolan intensitas cahaya lampu
dilakukan dengan mengatur tuas potensiometer 1MOhm. Arus output pada lampu
dikendalikan oleh tegangan gate TRIAC melalui DIAC dari output pembagi tegangan
potensiometer. Semikin tinggi tegangan yang diberikan ke gate TRIAC maka arus yang
diberikan ke beban akan semakin besar. Untuk beban lampu yang besar TRIAC. Rangkaian
lampu dimmer dengan TRIAC ini sangat sederhana dan dapat dibuat dengan mudah
menggunakan PCB lubang ataupun tanpa menggunakan PCB sablon.
Pada prinsipnya rangakaian dimmer ini mengatur tegangan yang diberikan untuk
menyalakan lampu pijar menggunakan TRIAC sebagai komponen utama. Semakin besar
tegangan gate TRIAC maka semakin kuat intensitas cahaya yang dihasilkan. Pengaturan
tegangan bias TRIAC dikendalikan oleh potensiometer. Rangkaian lampu dimmer dengan
TRIAC ini bekerja dengan sumber tegangan AC 220 Volt.
DAFTAR PUSTAKA
1. Andaru Persada Mandiri. (2014). Mikroskop-Pengertian, Sejarah, Fungsi, Bagian, Jenis
Mikroskop . Retrieved from https://andarupm.co.id/mikroskop/
2. Anonymous. (2015). Perawatan Mikroskop Retrieved from http://kuceng-
kun.blogspot.com/2015/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html
3. Anonymous. (2018). Rumus Mikroskop Retrieved from https://gurumuda.net/rumus-
mikroskop.htm
4. WHO Laboratory Microcope. (2018). Microscope Chapter 15 Retrieved from WHO
Laboratory Microscope.