Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PERALATAN LIFE SUPPORT


SYRINGE PUMP

Disusun oleh :
ANAS NURUDIN
NIP. 198412122009021003

RSUD dr. TJITROWARDOJO KELAS B


KABUPATEN PURWOREJO
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Zaman semakin modern, ilmu pengetahuan kian berkembang, kian maju hampir
dalam segala bidang, termasuk dalam bidang kesehatan. Perkembangan ini dialami
tidak hanya di Negara maju, tetapi juga di negara-negara yang sedang berkembang. Hal ini
dapat dibuktikan dengan ditemukanya alat-alat yang sudah modern dan canggih, baik di
negara yang maju ataupun di negara yang berkembang. Inovasi dan terobosan baru
dari alat-alat transportasi, alat-alat rumah tangga dan tidak terkecuali dengan alat-alat
kesehatan yang bertujuan untuk membantu, menghemat dan mempermudah pekerjaan
orang-orang dalam bidangnya masing-masing dan dalam hal ini khususnya dalam bidang
kesehatan.
Daya dan upaya dilakukan oleh Rumah sakit untuk sebuah mutu pelayanan yang
diberikan kepada para pasien, baik fasilitas, sarana dan prasarana demi kenyamanan dan
mutu pelayanan yang baik. Agar hal tersebut dapat terwujud maka diperlukannya kemajuan
teknologi dalam bidang kesehatan, yaitu pada alat-alat kesehatan. Kemajuan teknologi
pada alat kesehatan dirasakan perlu dan penting, mengingat bahwa Rumah sakit adalah
tempat untuk perawatan dan penyembuhan, sehingga dirasakan perlunya alat-alat
yang dapat memberikan kenyamanan, menghemat tenaga, waktu yang begitu berharga.
Dengan salah satu alat Rumah sakit yaitu “Syringe Pump”. Pesawat syringe pump
ini fungsinya untuk memberikan cairan obat pekat ke dalam tubuh pasien dalam jumlah
tertentu dan dalam waktu tertentu pula dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
Pemberian cairan zat makanan atau cairan obat haruslah tepat dan konstan atau dengan kata
lain jumlah cairan yang diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pasien, terutama
untuk pasien yang dalam keadaan kritis sehingga tidak terjadi ketidaksetimbangan cairan
pada tubuh pasien yang dapat membahayakan bagi pasien yang sedang menjalani
perawatan intensif atau yang sedang menjalani operasi.
Tujuan pembuatan makalah ini agar dapat mengetahui apa yang dimaksud Syringe
Pump.

1.2. Batasan Masalah


1.2.1. Apa yang dimaksud syringe pump?
1.2.2. Apa tujuan penggunaan syringe pump ?
1.2.3. Apa saja bagian dari syringe pump ?
1.2.4. Bagaimana cara penggunaan syringe pump?
1.2.5. Bagaimana cara pemeliharaan syringe pump ?
1.2.6. Bagaimaina troubleshoot pada syringe pump ?
1.2.7. Apa saja kelebihan dan kekurangan syringe pump ?

1.3. Rumusan Masalah


Mampu memahami apa itu syringe pump

1.4. Tujuan
1.4.1. Mampu mengetahui syringe pump
1.4.2. Mampu mengetahui tujuan penggunaan syringe pump
1.4.3. Mampu mengetahui bagian dari syringe pump
1.4.4. Mampu mengetahui cara penggunaan syringe pump
1.4.5. Mampu mengetahui cara pemeliharaan syringe pump
1.4.6. Mampu mengetahui troubleshoot pada syringe pump
1.4.7. Mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan dari syringe pump

1.5. Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah :
 Dapat memberikan penjelasan tentang syringe pump
 makalah ini dapat menjadi sumber informasi atau bahan belajar tentang aplikasi
cara kerja syringe pump
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Syringe Pump

Gambar 2.1
Syringe Pump

Syringe pump merupakan suatu alat yang di gunakan untuk memberikan cairan atau
obat kedalam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur. Secara khusus
alat ini mentitikberatkanatau memfokuskan pada jumlah cairan yang dimasukan
kedalam tubuh pasien, dengan satuan mililiter per jam (ml/h). Dengan perhitungan yang
tepat, syringe pump dapat memudahkan tenaga medis untuk memberikan cairan atau
obat secara terjadwal dan meminimalkan human erroryang kerap terjadi.
Dalam sistem mekanik yaitu dengan gerakanmotor sebagai tenaga pendorong.
Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari beberapa rangkaian yaitu rangkaian
pengatur laju motor (pendeteksi rpm), rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal
referensi. Motor akan berputar untuk menggerakkan spuit merespon sinyal yang diberikan
oleh rangkaian pengendali motor, tetapi putaran motor itu sendiri tidak stabil sehingga
perubahan-perubahan itu akan dideteksi oleh rangkaian pendeteksi rpm. Sinyal yang
didapat dari pendeteksi rpm akan dibandingkan dengan sinyal referensi, dimana
hasil dari perbandingan tersebut akan meredakan ketidakstabilan motor. Motor akan
mengurangi lajunya jika perputarannya terlalu cepat dan sebaliknya akan menambah
kecepatan jika perputarannya terlalu pelan sehingga didapatkan putaran motor yang
stabil. Syringe pump didesain agar mempunyai ketepatan yang tinggi dan mudah untuk
digunakan.
2.2. Tujuan Penggunaan Syringe Pump
Syringe pump digunakan untuk pemberian terapi dengan dosis kecil dan terus
menerus misal orang dengan penyakit jantung. Syringe pump merupakan salah salah
satu peralatan elektromedis yang berfungsi untuk memasukkan cairan obat kedealam
tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur, memberikan obat melalui vena
dengan dosis dan jumlah yang tepat sesuai kondisi pasien dengan jumlah volume maksimal
50 cc / jam.
Fungsi syringe pump :
 Sebagai alat yang digunakan untuk memasukan obat dan caairan dengan tingkatan
ketepatan yang tinggi ke dalam tubuh pasien.
 Sebagai alat yang dapat digunakan secara kontinyu sesuai aturan tanpa memberikan
efek kadar obat yang terlalu rendah atau tinggi karena dilakukan dengan tepat dan
akurat.
 Sebagai alat pemasukan obat yang efektif terutama bagi pasien yang memiliki
kesulitan memasukan obat dalam bentuk tablet atau kapsul

2.3. Blok Diagram Syringe Pump

Gambar 2.2 Blok Diagram


Syringe Pump

Fungsi Blok Diagram :


a. Blok Power Supply
 Blok power supply berfungsi mendistribusikan tegangan dari PLN, langsung pada alat
 Selain itu, pada alat syringe pump dapat juga menggunakan battery sebagai cadangan
supply.

b. Blok Microcontroller/mikrokomputer/CPU
 Mikrokontroller sebagai pengontrol dan pengendali dari syringe pump
 Output berupa perintah untuk mengendalikan motor, baik untuk memberhentikan
motor atau pun mempercepat kerja motor
 Selain itu mengolah pendeteksiansensor yang berfungsi sebagai pengaman dan
selanjutnya menyalakan buzzer sebagai tanda alarm.

c. Blok Sensor
 Sebagai pendeteksi cairan yang ada pada syringe. Dapat menggunakan
sistem optocoupler
 Menggunakan optocoupler sebagai sensor. Dengan sebuah fototransistor sebagai
penerima dari LED yang memancarakan cahaya, yang akan mempengaruhi resistansi
fototransistor.

d. Blok Motor Driver


 Sebagai tenaga utama pendorong syringe yang berisi cairan. Berupa motor DC
 Bekerja dengan kecepatan delivery rate sesuai dengan penyetingan awal yang
dilakukan dan dapat dipercepat dengan menekan push button pada setting alat.

e. Blok Alarm dan Display


 Alarm sebagai keamanan. Akan berbunyi apabila cairan pada syringeakan habis
 Display pada syringesebagai indikator penyettingan dari kecepatan motor dalam
mendorong cairan pada syringe yang diatur terlebih dahulu
 Terdapat pula lampu indikator.
2.4. Bagian-Bagian Syringe Pump

Gambar 2.3 Bagian Syringe Pump

a. Layar Display
Sebagaimana perangkat elekteromedik lainnya, syringe pumpjuga dilengkapi
dengan layar display untuk menampilkan berbagai macam pengaturan–pengaturan
agar bisa dilakukan dengan lebih mudah. Alat ini dilengkapi dengan sistem
mikro komputer yang cukup canggih sehingga dapat mengatur kerja mekanik
agar berfungsi sesuai dengan perintah yang diinputkan.

b. Power Supply
Tentu saja di dalam perangkat ini terdapat power supply tenaga listrik yang
membuat rangkaian dalam alat tersebut dapat bekerja. Syringe pumpmemiliki
power supply yang terdapat di dalam alat.

c. Panel Operasi
Untuk menjalankan fitur dan fungsi yang diinginkan, syringe pumpdilengkapi
dengan panel operasi yang cukup sederhana dengan beberapa tombol multi fungsi.
Artinya dapat bekerja untuk berbagai perintah yang berbeda saat dalam mode operasi
berbeda. Diantara beberapa tombol yang terdapat di dalam panel operasi
diantaranya tombol On/Off, Up/Down, mode, bolus, holddan berbagai macam
tombol lainnya.
d. Syringe Clamp
Termasuk bagian mekanik yang berfungsi untuk clampalat suntik (syringe
disposable) agar tidak dapat bergerak kesana kemari pada saat proses penyuntikan
berlangsung. Clampini memiliki ukuran yang sudah ditentukan sehingga
penggunaan syringe tidak bisa sembarangan. Lebih baik menggunakan ukuran yang
sesuai dengan standarnya.

e. Finger Grips
Bagian syringe pumpyang satu ini juga termasuk pada bagian mekanis. Finger
Grips adalah semacam sistem penjepit bagian belakang syringeuntuk
mempermudah penempatan posisi syringe. Finger Gripsditekan dengan dua jari agar
alat suntik (syringe disposable) dapat terjepit dan tidak bergerak sedangkan clamp
menjepit syringe di bagian depan.

f. Lampu Indikator
Syringe Pump juga dilengkapi dengan lampu indikator yang akan menyala
mengikuti perintah yang terdapat dalam sitem. Sepertiketika terjadi kegagalan,
maka alarm dan lampu akan menyala dengan ciri tertentu. Demikian juga
ketika obat di dalam syringe sudah hampir habis. Masih terdapat beberapa bagian
lainnya namun sebagian besar alat syringe pump yang berasal dari merk berbeda
memiliki komponen atau bagian utama yang sudah kita bahas diatas tersebut.

2.5. Cara Penggunaan Syringe Pump


Sebelum pemakaian pertama, mesin disambungkan ke sumber listrik (charge) selama
15 jam.
1. Angkat clamp unit, kemudian pasang plunger syringe/spuitdengan benar.
2. Tekan clutch kemudian posisikan syringe dengan benar
3. Kembalikan posisi clamp unit pada tempat semula
4. Tekan tombol “Power”
5. Tekan tombol Rate/D.Limit/ml (SELECT), hingga muncul “RATE” pada display, putar
dial setting yang berada di bagian samping pump.
6. Setelah angka delivery rate di-set, tekan tombol ‘START’.
7. Lampu indikator menyala warna hijau (berputar), berarti mesin sudah
beroperasi

 Penggunaan Secara Umum


Sebelum pemakaian pertama mesin disambungkan ke sumber listrik (charge) selama 15
jam
1. Angkat clamp unit, kemudian pasang plunger syringe/spuitdengan benar
2. Tekan clutch kemudian posisikan syringe dengan benar
3. Kembalikan posisi clamp unit pada tempat semula
4. Tekan tombol “POWER”
5. Tekan tombol “rate/D.Limit/ml” (SELECT), sehingga muncul “RATE” pada display,
putar dial setting yang berada di bagian samping pump
6. Setelah angka delivery rate di-set, tekan tombol “START”
7. Lampu indikator menyala warna hijau (berputar), berarti mesin sudah beroperasi

 Setting Occlusion Limit.


1. Mesin dalam kondisi hidup
2. Tekan tombol “Stop Silence” bersamaan dengan “Clear ml” hingga muncul tulisan
“BEL, 1/2/3” pada display.
3. Setelah itu tahan penekanan pada tombol “Stop Silence” jangan dilepas, untuk
melakukan pemilihan BEL yang diinginkan, lakukan penekanan pada “Clear ml”.
Sampai tingkat volume yang diinginkan tercapai.

 Setting Bell
1. Mesin dalam kondisi menyala atau hidup.
2. Tekan tombol “STOP Silence” bersamaan dengan Clear ml” hingga muncul tulisan
“BEL, 1/2/3” pada display.
3. Setelah itu tahan penekanan pada tombol “Stop Silence” jangan dilepas, untuk
melakukan pemilihan BEL yang diinginkan, lakukan penekanan pada “Clear ml”.
Sampai tingkat volume yang diinginkan tercapai.

 Setting Syringe
1. Mesin dalam kondisi mati (off)
2. Tekan tombol “Stop Silence”, Rate/Limit/ml (Select) dan Power bersamaan hingga
muncul tulisan “Syr” pada display lalu “Syr 11”.
3. Masukkan nomor kode Syringe yang diinginkan dengan men-dial. 9
4. Untuk menyimpan data tsb tekan tombol “START” hingga muncul tulisan “GOOD”
pada display.
5. Setelah itu, matikan kembali mesin dan nyalakan kembali maka jenis syringe yang di
setting akan muncul pada display sesaat setelah dinyalakan.

 Setting Nearly Empty


1. Mesin dalam kondisi mati (off)
2. Tekan tombol “ON” dan “STOP” bersamaan hingga muncul tulisan “USER”, Display
akan berkedip, masukkan angka 331, dengan men-dial
3. Tekan tombol “Stop” hingga muncul tulisan “rALI” pada display
4. Tekan tombol “Select” hingga muncul tulisan “Spc1”, tekan tombol “Select” Lagi,
muncul tulisan “NEAR”
5. Tekan tombol “Stop” hingga muncul tulisan “ ----“, masukkan angka nearly empty
yang diinginkan. (3 -30 menit / kelipatan 3).
6. Untuk menyimpan data tsb. tekan tombol “START”, hingga muncul tulisan “GOOD”

 Mengaktifkan Tombol Pengunci


1. Pada saat mesin sedang dioperasikan, tekan tombol “D LIMIT” selama 2 detik sampai
lampu indikator “RATE” berkedip-kedip.
2. Tombol pengunci diaktifkan maka tombol STOP & START dalam posisi terkunci.
3. Untuk non-aktifkan kembali fungsi ini. Tekan tombol “D LIMIT” selama 2 detik
sampai lampu indikator “RATE” berhenti berkedip.
4. Tombol STOP dan START berfungsi kembali.

 Melihat “History”
1. Tekan “ON” untuk menghidupkan mesin.
2. Tekan “STOP” dan “START” bersamaan, hingga terdengar bunyi dan Display akan
menunjukkan “H***, *** menunjukkan history yang ada.
3. Putar “dial” untuk memilih History yang diinginkan
4. Tekan “Select”, Display akan menunjukkan setiap detail data yang tersimpan.

 Mengaktifkan Tombol D Limit (Delivery Limit)


1. Mesin dalam keadaan mati, tekan tombol ON/OF & STOP secara bersamaan a display
“8888” a “ USER”a”0”. Pada saat tampil “0” putar Dial dan enter pswd “331”.
2. Tekan tombol STOP a Display “rAL1”, tekan tombol D Limit a Dsiplay “SPC1’’10
3. Tekan tombol STOP a Display a “ dL on” atau “dl off”.
4. Tekan tombol STOP untuk memilih nilai setting.
5. Tekan dan tahan tombol START selama 1,5 detik, untuk menyimpan nilai
setting, Display a “good”
6. Display kembali menampilkan “SPC 1”
7. Matikan unit
2.6. Pemeliharaan Syringe Pump
a. Saat sedang digunakan
Terjadi kesalahan dalam penggunaan atau terjadi masalah saat digunakan oleh
pasien sehingga muncul alarm. Prosedur yang Dilakukan :
 Tidak langsung mematikan alat secara paksa
 Tidak mencabut langsung kabel power dari jala jala listrik.
 Alarm Occlusion (kemampatan) berbunyi: segera lakukan pengecekan pada
selang apakah ada gelembung atau mampat.
 Alarm Delivery Limit (batasan jumlah cairan): segera cek apakah jumlah cairah yang
dimasukkan melebihi batas.
 Alarm Nearly empty (cairan hampir habis): segera bersiap untuk mengganti
yang baru atau bersiap untuk segera selesai dalam memberikan cairan ke tubuh
pasien.
 Dilakukan Oleh: Operator, Dokter, Perawat

b. Harian
 Melakukan cek pada Bagian luar dan alat kelengkapanya
 Bersihkan dari debu yang menempel.
 Di lakukan Oleh: Operator/Perawat/Teknisi

c. Triwulan
Dilakukan Oleh Teknisi , Kegiatan yang dilakukan adalah :
 Cek ON/OFF
 Cek kabel power dan steker
 Clamp, slider hook, slider timer
 Cek switch dapat menghidupkan / mematikan lampu
 Indikator menyala saat alat beroperasi
 Cek kebersihan sliding, tidak ada hambatan saat berjalan
 Clutch dapat berfungsi dengan baik

d. Semester (6 bulan)
Dilakukan Oleh Teknisi, Kegiatan yang dilakukan :
 Baterai charge, charger
 Cek Tombol-tombol alat
 Cek Dial
 Cek Power Cord
 Charge baterai sampai full
 Cek dapat diputar dengan baik dan counter dapat berfungsi sesuai kebutuhan
 Cek kabel power
 Cek alarm

e. Tahunan (1 tahun)
Dilakukan Oleh Teknisi , Kegiatan yang dilakukan :
 Periksa PCB ruang dalam
 Periksa Stepper motor
 Periksa Baterai masih bagus atau tidak
 Periksa Input/output system
 Bersihkan Dengan kuas atau semprot dengan kompressor angina
 Periksa Putaran motor baik dan tidak ada hambatan
 Kuatkan lagi bagian yang kendor
 Ganti Spare part jika ada yang rusak
 Lakukan kalibrasi (oleh Pihak Penyelenggara Kalibrasi).

2.7. Troubleshoot Syringe Pump

No. Permasalahan Penyebab Perbaikan


1. Alat tidak bias Kabel power belum Cek kabel power
dihidupkan dihubungkan apakah sudah terhubung
Daya tidak ada Pastikan outlet dan
sumber listrik anda
benar-benar memasok
daya
Tegangan tidak sesuai Periksa apakah pemilih
tegangan diset sama
dengan tegangan input
anda.
Batteray rusak Hentikan
pengoperasian dan
ganti batteray yang baru
Batteray low Cas batteray sampai
penuh selama lebih dari
8 jam dengan
menghubungkan alat
dengan jala dan
hidupkan alat
Sekering Terbakar Ganti sekering yang
sesuai
2. Occulison alarm Selang menekuk Luruskan kembali
selang
Syringe tidak sesuai Ganti syringe
Sensor tekanan rusak Hubungi vendor
Syringe tidak terinstal Install ulang syringe
dengan benar
3. Alarm syringe mati Syringe belum terinstal Install syringe
Syringe tidak terinstal Install ulang syringe
dengan benar
4. Alarm nut tidak normal Posisi nut tidak benar Atur posisi nut diatas
5 Alarm kecepatan tidak Batteray rusak Gunakan tegangan
normal AC dan ganti batteray
6 Alarm batteray low Tegangan batteray Hubungkan dengan
dibawah 9.3 V AC power dan cas
batteray
Seluruh isi telah Tekan tombol start/stop
7. Alarm selesai
diinjeksikan ,kembalikan alarm
8. Alarm alat tidak Jangan operasikan Tekan tombol untuk
digunakan alat selama 2 menit mengembalikan alarm
9. Syringe tidak menetes Motor tidak bekerja Lumasi bagian motor
menggunakan pelumas
sesuai rekomendasi
pabrikan
Ganti jika perlu
10. Alat dinyalakan, LCD Kerusakan pada LCD Ganti LCD /
tidak menyala hubungi ahli
teknis yang terkait.
11. Alat dinyalakan, layar Setelan tegangan Periksa untuk
LCD nyala tapi putih tidak Cocok memastikan sakelar
atau gelap tanpa tegangan dibagian
menampilkan belakang alat disetel ke
tulisan/informasi tegangan yang cocok
dengan catu daya anda
Jika diperiksa telah
sesuai dengan tegangan
alat, layar LCD harus
diganti, hubungi
vendor
12. Syringe pump tiba- Pengaturan salah Set ulang pengaturan
tiba berhenti saat daya motor dilayar
digunakan pemilihan mode awal
Tekanan balik yang Silahkan baca
berlebih, sehingga artikel/manual service
syringe akan macet untuk menghitung dan
meminimalkan tekanan
kembali, kaitannya
dengan cairan
viskositas yang lebih
tinggi, selang panjang,
dan selang berdiameter
kecil
Daya yang tidak efisien Lakukan penggantian
adaptor daya yang
diperlukan
Pompa yang tidak Silahkan hubungi
berfungsi teknis untuk bantuan
lebih lanjut
13 Delivery limit alarm Jumlah cairan yang Lepas selang dari tubuh
diberikan ke pasien pasien
sudah sesuai
14. Nearly empty alarm Cairan yang diberikan Mengisi obat/cairan lagi
pada pasien akan segera
habis
15. Layar LCD tidak Tombol rusak Membersihkan apabila
berubah sesuai perintah tombol kotor
Sambungan pada
keypad putus
Kurangnya penekanan Lakukan sedikit
penekanan pada tombol
16. Akurasi tetesan tidak Kesalahan pemasangan Pasangkan spuit pada
sesuai pada syiringe pump bagian SLIT dan
HOOk-nya
17. Keakuratan laju aliran Perhitungan laju Sebelum memasukkan
tidak cocok aliran dengan benar cairan, sekali lagi
lakukan pengecekan
apakah perhitungan
laju aliran sudah
benar. Terutama pada
posisi desimal.
Syringe tidak cocok Gunakan spuit yang
disarankan pabrik
Three way terbuka Pastikan kondisi
saat penggunakan, Three way tertutup
sehingga tekanan yang
menyebabkan bolus
masuk secara cepat
18. Fungsi alarm tidak Syringe tidak cocok Gunakan spuit yang
berjalan dengan baik disarankan pabrik
19 Cairan infuse tidak Spuit pada syringe Meletakkan spuit pada
bisa terdorong tidak terpasang dengan syringe
benar dengan benar, tidak
ada celah antara spuit
dengan syringe
sehingga spuit bisa
tertekan dan cairan
infus bisa terdorong
Banyaknya cairan Spuit pada syringe Peletakan spuit diatur
infuse yang masuk tidak terpasang dengan dengan benar,
secara cepat (terjadinya benar sehingga banyaknya
siphoning) cairan masuk akan
terkontrol
Posisi pasien terlalu Hilangkan perbedaan
rendah tinggi antara pasien dan
syring pump

2.8. Kelebihan dan Kekurangan Syringe Pump


a. Kelebihan

- Selain dapat memonitoring kondisi dari volume cairan infuse, alat ini memiliki
tambahan untuk memantau kondisi tubuh pasien seperti jenis suntikan yang
cocok dengan pasien dan suhu tubuh yang akan ditampilkan pada display di pusat
kendali
- Kemudahan user dalam pemilihan jarum suntik dan diameter dari jarum suntik yang
dibutuhkan, karena pemilihan jarum suntik ini disesuaikan dengan kondisi tubuh
pasien yang sedang dialami. Pemilihan dilakukan dengan menentukan indikasi nilai
diameter dari jarum suntik atau infuse yang terdisplay di monitor kendali. Jadi user
akan dimudahkan dalam
- Kemudahan pememilihan jenis cairan yang diinginkan dan berapa volume yang harus
dimasukkan ke dalam kantong infuse atau suntik
- Adanya bunyi alarm peringatan yang memberitahukan adanya kegagalan system
- Didesain sedemikian rupa agar dapat mengontrol :
 Kecepatan arus cairan.
 Pergantian dan pemilihan jarum suntik.
 Mematikan atau menghidupkan fungsi dari infus.
 Pengisian kembali infus yang telah habis.
 Akan didengar alarm yang diprogram untuk memberikan tanda waspada bila
terjadi kondisi diluar dugaan (misalnya cairan tidak mengalir atau habis).

b. Kekurangan
- Tidak ada modul SD Card pada alat yang digunakan sebagai media
penyimpanan data hasil pendeteksian jumlah tetesan
- Display kurang menarik, dalam hal ini disarankan penggunaan OLED atau TFT LCD
sebagai penampil agar lebih menarik dan efisien.
- Keterbatasan spuit, dalam penggunaannya syringe pump harus menggunakan
spuit rekomendasi pabrikan, karena apabila tidak maka laju aliran tidak akurat dan
alarm tidak bekerja dengan baik
- Tidak adanya tampilan yang lebih spesifik, mengenai cairan tinggal berapa persen saat
digunakan
- Dalam pemberian cairan, line infus yang tersumbat cukup memakan jeda waktu
hingga terdeteksi sumbatan. Jika lajualiran menurun maka setelah oklusi
membutuhkan waktu yang lama sampai alarm berbunyi. Contoh : pada spuit
5ml dengan laju aliran 1ml/jam sampai alarm berbunyi membutuhkan waktu
sekitar 90 menit. Sehingga dilakukan pengecekan berkala mengenai kondisi
selang infus, dan berkurangnya cairan infus.
- Tidak bisa terdeteksinya kebocoran ekstravaskuler, dalam keadaan seperti
ini peringatan tidak berbunyi.
- Tidak dapat digunakan di ruang MRI, karena MRI memiliki medan magnet yang kuat
sehingga dapat menimbulkan kerusakan, seperti :
 Sensor magnetik tidak bisa dioperasikan secara normal. Informasi yang salah akan
terjadi.
 Pengaturan fungsi "DIAL" pada syringe pump hilang.
 Putaran penggerak berhenti, peralatan menjadi error.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan, bahwa :


a. Syringe pump merupakan suatu alat yang di gunakan untuk memberikan cairan atau
obat kedalam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur.
b. Pemeliharaan syringe pump dilakukan tiap hari, triwulan, semester (6 bulan) dan
tahunan.
c. Syringe pump memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya salah satunya
adalah Kemudahan user dalam pemilihan jarum suntik dan diameter dari jarum
suntik yang dibutuhkan, karena pemilihan jarum suntik ini disesuaikan dengan
kondisi tubuh pasien yang sedang dialami. Sedangkan untuk kekurangannya adalah
Tidak ada modul SD Card pada alat yang digunakan sebagai media penyimpanan
data hasil pendeteksian jumlah tetesan.

3.2. Saran
Sebagai Tenaga kesehatan, kita tidak tidak boleh puas dan hanya mengembangkan
ilmu pengetahuan di dalam bidang kesehatan saja, melainkan turut serta
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang teknologi informasi seiring dengan
perkembangan jaman, agar dalam menjalankan praktek pelayanan kesehatan,
kitadapat menggunakan atau mengaplikasikan ilmu pengetahuamn kesehatan dengan
ilmu teknologi informasi ke dalam alat-alat medis yang canggih.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmad, Ripai. 2018. “Isi Makalah Syringe Pump”
https://www.scribd.com/document/379538091/Isi-Makalah-Syringe-Pump
Diakses Pada : 10 januari 2023
2. Nanggala, Yogi. 2012. “Syringe Pump”
http://sahatiintramedika.blogspot.com/2012/11/syringe-pump.html
Diakses Pada : 10 januari 2023
3. Dwi. Basuki. 2014. “Syringe Pump”
http://basukidwiputranto.blogspot.com/2014/01/syringe-pump.html
Diakses Pada : 10 januari 2023
4. Nur. Baehaqi. 2018. “Mengenal Lebih Dekat Mengenai Alat Kesehatan Syringe Pump”
https://www.gloryamedica.com/syringe-pump-adalah/
Diakses Pada : 10 januari 2023
5. Alkes. Sentral. 2018. “Bahas Tuntas Tentang Alat Kesehatan Syringe Pump”
https://www.gloryamedica.com/syringe-pump-adalah/
Diakses Pada : 10 januari 2023
6. Sofie. Mohamad. 2018. “Syringe Pump”
https://mohamadsofie.blogspot.com/2014/08/syringe-pump.html
Diakses Pada : 10 januari 2023
7. Setyawati Nur. Prosedur Penggunaan Syringe Pump
https://www.academia.edu/18174439/PROSEDUR_PENGGUNAAN_SYRINGE_PUMP
Diakses : 10 januari 2023

Anda mungkin juga menyukai