Disusun oleh :
ANAS NURUDIN
NIP. 198412122009021003
1.4. Tujuan
1.4.1. Mampu mengetahui syringe pump
1.4.2. Mampu mengetahui tujuan penggunaan syringe pump
1.4.3. Mampu mengetahui bagian dari syringe pump
1.4.4. Mampu mengetahui cara penggunaan syringe pump
1.4.5. Mampu mengetahui cara pemeliharaan syringe pump
1.4.6. Mampu mengetahui troubleshoot pada syringe pump
1.4.7. Mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan dari syringe pump
1.5. Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah :
Dapat memberikan penjelasan tentang syringe pump
makalah ini dapat menjadi sumber informasi atau bahan belajar tentang aplikasi
cara kerja syringe pump
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 2.1
Syringe Pump
Syringe pump merupakan suatu alat yang di gunakan untuk memberikan cairan atau
obat kedalam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur. Secara khusus
alat ini mentitikberatkanatau memfokuskan pada jumlah cairan yang dimasukan
kedalam tubuh pasien, dengan satuan mililiter per jam (ml/h). Dengan perhitungan yang
tepat, syringe pump dapat memudahkan tenaga medis untuk memberikan cairan atau
obat secara terjadwal dan meminimalkan human erroryang kerap terjadi.
Dalam sistem mekanik yaitu dengan gerakanmotor sebagai tenaga pendorong.
Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari beberapa rangkaian yaitu rangkaian
pengatur laju motor (pendeteksi rpm), rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal
referensi. Motor akan berputar untuk menggerakkan spuit merespon sinyal yang diberikan
oleh rangkaian pengendali motor, tetapi putaran motor itu sendiri tidak stabil sehingga
perubahan-perubahan itu akan dideteksi oleh rangkaian pendeteksi rpm. Sinyal yang
didapat dari pendeteksi rpm akan dibandingkan dengan sinyal referensi, dimana
hasil dari perbandingan tersebut akan meredakan ketidakstabilan motor. Motor akan
mengurangi lajunya jika perputarannya terlalu cepat dan sebaliknya akan menambah
kecepatan jika perputarannya terlalu pelan sehingga didapatkan putaran motor yang
stabil. Syringe pump didesain agar mempunyai ketepatan yang tinggi dan mudah untuk
digunakan.
2.2. Tujuan Penggunaan Syringe Pump
Syringe pump digunakan untuk pemberian terapi dengan dosis kecil dan terus
menerus misal orang dengan penyakit jantung. Syringe pump merupakan salah salah
satu peralatan elektromedis yang berfungsi untuk memasukkan cairan obat kedealam
tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur, memberikan obat melalui vena
dengan dosis dan jumlah yang tepat sesuai kondisi pasien dengan jumlah volume maksimal
50 cc / jam.
Fungsi syringe pump :
Sebagai alat yang digunakan untuk memasukan obat dan caairan dengan tingkatan
ketepatan yang tinggi ke dalam tubuh pasien.
Sebagai alat yang dapat digunakan secara kontinyu sesuai aturan tanpa memberikan
efek kadar obat yang terlalu rendah atau tinggi karena dilakukan dengan tepat dan
akurat.
Sebagai alat pemasukan obat yang efektif terutama bagi pasien yang memiliki
kesulitan memasukan obat dalam bentuk tablet atau kapsul
b. Blok Microcontroller/mikrokomputer/CPU
Mikrokontroller sebagai pengontrol dan pengendali dari syringe pump
Output berupa perintah untuk mengendalikan motor, baik untuk memberhentikan
motor atau pun mempercepat kerja motor
Selain itu mengolah pendeteksiansensor yang berfungsi sebagai pengaman dan
selanjutnya menyalakan buzzer sebagai tanda alarm.
c. Blok Sensor
Sebagai pendeteksi cairan yang ada pada syringe. Dapat menggunakan
sistem optocoupler
Menggunakan optocoupler sebagai sensor. Dengan sebuah fototransistor sebagai
penerima dari LED yang memancarakan cahaya, yang akan mempengaruhi resistansi
fototransistor.
a. Layar Display
Sebagaimana perangkat elekteromedik lainnya, syringe pumpjuga dilengkapi
dengan layar display untuk menampilkan berbagai macam pengaturan–pengaturan
agar bisa dilakukan dengan lebih mudah. Alat ini dilengkapi dengan sistem
mikro komputer yang cukup canggih sehingga dapat mengatur kerja mekanik
agar berfungsi sesuai dengan perintah yang diinputkan.
b. Power Supply
Tentu saja di dalam perangkat ini terdapat power supply tenaga listrik yang
membuat rangkaian dalam alat tersebut dapat bekerja. Syringe pumpmemiliki
power supply yang terdapat di dalam alat.
c. Panel Operasi
Untuk menjalankan fitur dan fungsi yang diinginkan, syringe pumpdilengkapi
dengan panel operasi yang cukup sederhana dengan beberapa tombol multi fungsi.
Artinya dapat bekerja untuk berbagai perintah yang berbeda saat dalam mode operasi
berbeda. Diantara beberapa tombol yang terdapat di dalam panel operasi
diantaranya tombol On/Off, Up/Down, mode, bolus, holddan berbagai macam
tombol lainnya.
d. Syringe Clamp
Termasuk bagian mekanik yang berfungsi untuk clampalat suntik (syringe
disposable) agar tidak dapat bergerak kesana kemari pada saat proses penyuntikan
berlangsung. Clampini memiliki ukuran yang sudah ditentukan sehingga
penggunaan syringe tidak bisa sembarangan. Lebih baik menggunakan ukuran yang
sesuai dengan standarnya.
e. Finger Grips
Bagian syringe pumpyang satu ini juga termasuk pada bagian mekanis. Finger
Grips adalah semacam sistem penjepit bagian belakang syringeuntuk
mempermudah penempatan posisi syringe. Finger Gripsditekan dengan dua jari agar
alat suntik (syringe disposable) dapat terjepit dan tidak bergerak sedangkan clamp
menjepit syringe di bagian depan.
f. Lampu Indikator
Syringe Pump juga dilengkapi dengan lampu indikator yang akan menyala
mengikuti perintah yang terdapat dalam sitem. Sepertiketika terjadi kegagalan,
maka alarm dan lampu akan menyala dengan ciri tertentu. Demikian juga
ketika obat di dalam syringe sudah hampir habis. Masih terdapat beberapa bagian
lainnya namun sebagian besar alat syringe pump yang berasal dari merk berbeda
memiliki komponen atau bagian utama yang sudah kita bahas diatas tersebut.
Setting Bell
1. Mesin dalam kondisi menyala atau hidup.
2. Tekan tombol “STOP Silence” bersamaan dengan Clear ml” hingga muncul tulisan
“BEL, 1/2/3” pada display.
3. Setelah itu tahan penekanan pada tombol “Stop Silence” jangan dilepas, untuk
melakukan pemilihan BEL yang diinginkan, lakukan penekanan pada “Clear ml”.
Sampai tingkat volume yang diinginkan tercapai.
Setting Syringe
1. Mesin dalam kondisi mati (off)
2. Tekan tombol “Stop Silence”, Rate/Limit/ml (Select) dan Power bersamaan hingga
muncul tulisan “Syr” pada display lalu “Syr 11”.
3. Masukkan nomor kode Syringe yang diinginkan dengan men-dial. 9
4. Untuk menyimpan data tsb tekan tombol “START” hingga muncul tulisan “GOOD”
pada display.
5. Setelah itu, matikan kembali mesin dan nyalakan kembali maka jenis syringe yang di
setting akan muncul pada display sesaat setelah dinyalakan.
Melihat “History”
1. Tekan “ON” untuk menghidupkan mesin.
2. Tekan “STOP” dan “START” bersamaan, hingga terdengar bunyi dan Display akan
menunjukkan “H***, *** menunjukkan history yang ada.
3. Putar “dial” untuk memilih History yang diinginkan
4. Tekan “Select”, Display akan menunjukkan setiap detail data yang tersimpan.
b. Harian
Melakukan cek pada Bagian luar dan alat kelengkapanya
Bersihkan dari debu yang menempel.
Di lakukan Oleh: Operator/Perawat/Teknisi
c. Triwulan
Dilakukan Oleh Teknisi , Kegiatan yang dilakukan adalah :
Cek ON/OFF
Cek kabel power dan steker
Clamp, slider hook, slider timer
Cek switch dapat menghidupkan / mematikan lampu
Indikator menyala saat alat beroperasi
Cek kebersihan sliding, tidak ada hambatan saat berjalan
Clutch dapat berfungsi dengan baik
d. Semester (6 bulan)
Dilakukan Oleh Teknisi, Kegiatan yang dilakukan :
Baterai charge, charger
Cek Tombol-tombol alat
Cek Dial
Cek Power Cord
Charge baterai sampai full
Cek dapat diputar dengan baik dan counter dapat berfungsi sesuai kebutuhan
Cek kabel power
Cek alarm
e. Tahunan (1 tahun)
Dilakukan Oleh Teknisi , Kegiatan yang dilakukan :
Periksa PCB ruang dalam
Periksa Stepper motor
Periksa Baterai masih bagus atau tidak
Periksa Input/output system
Bersihkan Dengan kuas atau semprot dengan kompressor angina
Periksa Putaran motor baik dan tidak ada hambatan
Kuatkan lagi bagian yang kendor
Ganti Spare part jika ada yang rusak
Lakukan kalibrasi (oleh Pihak Penyelenggara Kalibrasi).
- Selain dapat memonitoring kondisi dari volume cairan infuse, alat ini memiliki
tambahan untuk memantau kondisi tubuh pasien seperti jenis suntikan yang
cocok dengan pasien dan suhu tubuh yang akan ditampilkan pada display di pusat
kendali
- Kemudahan user dalam pemilihan jarum suntik dan diameter dari jarum suntik yang
dibutuhkan, karena pemilihan jarum suntik ini disesuaikan dengan kondisi tubuh
pasien yang sedang dialami. Pemilihan dilakukan dengan menentukan indikasi nilai
diameter dari jarum suntik atau infuse yang terdisplay di monitor kendali. Jadi user
akan dimudahkan dalam
- Kemudahan pememilihan jenis cairan yang diinginkan dan berapa volume yang harus
dimasukkan ke dalam kantong infuse atau suntik
- Adanya bunyi alarm peringatan yang memberitahukan adanya kegagalan system
- Didesain sedemikian rupa agar dapat mengontrol :
Kecepatan arus cairan.
Pergantian dan pemilihan jarum suntik.
Mematikan atau menghidupkan fungsi dari infus.
Pengisian kembali infus yang telah habis.
Akan didengar alarm yang diprogram untuk memberikan tanda waspada bila
terjadi kondisi diluar dugaan (misalnya cairan tidak mengalir atau habis).
b. Kekurangan
- Tidak ada modul SD Card pada alat yang digunakan sebagai media
penyimpanan data hasil pendeteksian jumlah tetesan
- Display kurang menarik, dalam hal ini disarankan penggunaan OLED atau TFT LCD
sebagai penampil agar lebih menarik dan efisien.
- Keterbatasan spuit, dalam penggunaannya syringe pump harus menggunakan
spuit rekomendasi pabrikan, karena apabila tidak maka laju aliran tidak akurat dan
alarm tidak bekerja dengan baik
- Tidak adanya tampilan yang lebih spesifik, mengenai cairan tinggal berapa persen saat
digunakan
- Dalam pemberian cairan, line infus yang tersumbat cukup memakan jeda waktu
hingga terdeteksi sumbatan. Jika lajualiran menurun maka setelah oklusi
membutuhkan waktu yang lama sampai alarm berbunyi. Contoh : pada spuit
5ml dengan laju aliran 1ml/jam sampai alarm berbunyi membutuhkan waktu
sekitar 90 menit. Sehingga dilakukan pengecekan berkala mengenai kondisi
selang infus, dan berkurangnya cairan infus.
- Tidak bisa terdeteksinya kebocoran ekstravaskuler, dalam keadaan seperti
ini peringatan tidak berbunyi.
- Tidak dapat digunakan di ruang MRI, karena MRI memiliki medan magnet yang kuat
sehingga dapat menimbulkan kerusakan, seperti :
Sensor magnetik tidak bisa dioperasikan secara normal. Informasi yang salah akan
terjadi.
Pengaturan fungsi "DIAL" pada syringe pump hilang.
Putaran penggerak berhenti, peralatan menjadi error.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Sebagai Tenaga kesehatan, kita tidak tidak boleh puas dan hanya mengembangkan
ilmu pengetahuan di dalam bidang kesehatan saja, melainkan turut serta
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang teknologi informasi seiring dengan
perkembangan jaman, agar dalam menjalankan praktek pelayanan kesehatan,
kitadapat menggunakan atau mengaplikasikan ilmu pengetahuamn kesehatan dengan
ilmu teknologi informasi ke dalam alat-alat medis yang canggih.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmad, Ripai. 2018. “Isi Makalah Syringe Pump”
https://www.scribd.com/document/379538091/Isi-Makalah-Syringe-Pump
Diakses Pada : 10 januari 2023
2. Nanggala, Yogi. 2012. “Syringe Pump”
http://sahatiintramedika.blogspot.com/2012/11/syringe-pump.html
Diakses Pada : 10 januari 2023
3. Dwi. Basuki. 2014. “Syringe Pump”
http://basukidwiputranto.blogspot.com/2014/01/syringe-pump.html
Diakses Pada : 10 januari 2023
4. Nur. Baehaqi. 2018. “Mengenal Lebih Dekat Mengenai Alat Kesehatan Syringe Pump”
https://www.gloryamedica.com/syringe-pump-adalah/
Diakses Pada : 10 januari 2023
5. Alkes. Sentral. 2018. “Bahas Tuntas Tentang Alat Kesehatan Syringe Pump”
https://www.gloryamedica.com/syringe-pump-adalah/
Diakses Pada : 10 januari 2023
6. Sofie. Mohamad. 2018. “Syringe Pump”
https://mohamadsofie.blogspot.com/2014/08/syringe-pump.html
Diakses Pada : 10 januari 2023
7. Setyawati Nur. Prosedur Penggunaan Syringe Pump
https://www.academia.edu/18174439/PROSEDUR_PENGGUNAAN_SYRINGE_PUMP
Diakses : 10 januari 2023