Disusun Oleh:
Nim : ETE10170062
Disusun oleh :
Pembimbing :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
Tanggal :………………
NIK : ………....
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh :
Penguji I Penguji II
NIK : ………..
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
rahmat dan karunia yang telah diberikan, saya dapat menyusun Laporan Praktek Belajar
Lapangan.
Dalam penyusunan laporan ini saya mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak yang turut berpartisipasi langsung maupun tidak langsung.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada :
Bapak Akhmad Ramadhani, S.Kom, M.T
Bapak Bayu Setyo Wibowo, S.Pd
LL.M Surya Wirajagat,S.T
selaku dosen pembimbing lapangan dan pembimbing praktik kampus yang setia memberikan
arahan dan bimbingan kepada saya selama mengikuti pelajaran dan selama penyusunan
laporan ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang turut
memberikan dukungan baik berupa materil maupun moril.
Saya menyadari dalam penyusunan laporan ini masih terdapat berbagai kekurangan
dan kesiapan baik dalam hal penulisan maupun isi. Untuk itu, saya mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca sekalian yang bersifat membangun yang bisa menjadi bahan acuan
dan pertimbangan bagi saya untuk kesempurnaan laporan ini dikemudian harinya.
Putri Wapa
BAB I
PENDAHULUAN
2.2.3 Tugas dan Tanggung Jawab Pelayanan Teknik Elektromedik di Rumah Sakit
Tanggung jawab Teknisi Elektromedik secara umum adalahmenjamin
terselenggaranya pelayanan kesehatan khususnya kelayakan siap pakai peralatan
kesehatan dengan tingkat keakurasian dan keamanan serta mutu yang standar.
Tanggung jawab dan tugas tersebut meliputi semua sarana pelayanan
kesehatan mulai dari Puskesmas sampai dengan Rumah Sakit yang
menyelenggarakan pelayanannya menggunakan fasilitas peralatan dari yang
teknologi sederhana sampai teknologi tinggi, dengan peranan dan fungsi teknisi
elektromedis secara umum yang dapat diuraikan mulai dari pengelola, pelaksana,
penelitian serta penyuluh dan pelatih terhadap alat kedokteran/kesehatan pada
fasilitas kesehatan sebagai berikut :
1. Melaksanakan operasi alat kedokteran/kesehatan (Teknisi Aplikasi).
2. Melaksanakan pemeliharaan alat kedokteran/kesehatan.
3. Melaksanakan repair & troubleshooting alat kedokteran/kesehatan.
4. Melaksanakan inspeksi untuk kerja alat kedokteran /kesehatan.
5. Melaksanakan inspeksi keamanan alat kedokteran/kesehatan.
6. Melaksanakan uji laik pakai alat kedokteran/kesehatan.
7. Melaksanakan kalibrasi alat kedokteran/ kesehatan.
8. Melaksanakan registrasi dan penapisan alat kedokteran/kesehatan yang
diimpor dari luar negeri.
9. Melaksanakan uji produksi dalam negeri alat kedokteran /kesehatan.
10. Melaksanakan fabrikasi alat kedokteran/kesehatan.
11. Melaksanakan penyuluhan/pengajaran/penelitian alat kedokteran/kesehatan.
12. Melaksanakan sales engineering alat kedokteran/kesehatan.
13. Melaksanakan perakitan instalasi alat kedokteran/kesehatan.
14. Melaksanakan perancangan teknologi tepat guna alat kedokteran/kesehatan
1. Didirikan 1943
2. Dasar hukum SK Menkes No. 153/Menkes/SK/II/1988 tanggal 16 Februari
1988
3. Direktur utamadr.Suciati,M.Kes
4. Status Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
5. Tipe RS Rumah Sakit Tipe-A (Rujukan di Kalimantan)
6. Akreditasi Paripurna
7. Kapasitas pasien 600
8. Ruang operasi 12
9. Affiliasi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
10. Alamat Jl. A. Yani No. 43 Km 2,5 Kota Banjarmasin
11. Provinsi Kalimantan Selatan
12. Kode Pos 70233
13. Telepon 0511 3252180, 3257470, 3257541, 3257472
14. Faksimili 0511 3252229
2.3.2 Sejarah
Rumah Sakit Umum Daerah Ulin adalah rumah sakit kelas-A Pendidikan yang
berada di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan. RSUD Ulin berdiri tahun 1943
di atas lahan seluas 63.290 m2 dengan konstruksi utama terdiri dari bahan kayu
ULIN. Ulin adalah kayu yang kokoh, kuat tidak lapuk oleh panas dan hujan
yang mungkin hanya berada di pulau Kalimantan. Renovasi rumah sakit ini
pertama kali pada tahun 1985, bangunan kayu ulin diganti dengan konstruksi
beton. Tahun 1997 dibangun Ruang Paviliun Aster, kemudian direnovasi lagi dan
dibangun bersama Poliklinik Rawat Jalan dan Ruang Rawat Inap Aster tahun
2002. Sejak itu RSUD Ulin terus mengalami berbagai kemajuan fisik secara
bertahap sampai pada kondisi seperti sekarang.
Struktur Organisasi
RSUD Ulin Banjarmasin
DIREKTUR
DEWAN PENASEHAT
DIREKTUR
Koordinator Koordinator
Administrasi Workshop
Koordinator Air
Koordinator
Bersih
Logistik TEKNISI IPSRS
Koordinator
Kelistrikan
Koordinator
Elektromedik
2.6.2 Prasarana
1. Gedung IPSRS yang terletak pada bagian belakang dari lingkungan RSUD
ULIN.
2. Ruang UPS Central yang berada di RSUD ULIN terletak di belakang gedung
IGD terpadu.
3. Gedung Gardu/Trafo yang terdapat di RSUD ULIN ada 2, yaitu : Gardu lama
dan gardu baru.
BAB III
PEMBAHASAN UMUM
ElektroKardioGrafi (EKG) adalah suatu sinyal yang dihasilkan oleh aktifitas listrik
otot jantung. EKG ini merupakan rekaman informasi kondisi jantung yang diambil
dengan memasang electroda pada badan. Rekaman EKG ini digunakan oleh dokter ahli
untuk menentukan kodisi jantung dari pasien. Sinyal EKG direkam menggunakan
perangkat elektrokardiograf.
Elektrokardiogram atau yang biasa kita sebut dengan EKG merupakan rekaman
aktifitas kelistrikan jantung yang ditimbulkan oleh sistem eksitasi dan konduktif khusus
jantung. Jantung normal memiliki impuls yang muncul dari simpul SA kemudian
dihantarkan ke simppul AV dan serabut purkinje. Perjalanan impuls inilah yang akan
direkam oleh EKG sebagai alat untuk menganalisa kelistrikan jantung.
Fungsi sadapan EKG adalah untuk menghasilkan sudut pandang yang jelas
terhadap jantung. Sadapan ini dibaratkan dengan banyaknya mata yang mengamati
jantung jantung dari berbagai arah. Semakin banyak sudut pandang, semakin
sempurna pengamatan terhadap kerusakan-kerusakan bagian-bagian jantung.
Sadapan pada mesin EKG secara garis besar terbagi menjadi dua Sadapan Bipolar
dan Sadapan Unipolar :
A. Sadapan Bipolar
Sadapan Bipolar (I, II, III).Sadapan ini dinamakan bipolar karena merekam
perbedaan potensial dari dua elektrode. Sadapan ini memandang jantung secara arah
vertikal (ke atas,bawah, dan ke samping). Sadapan ini merekam dua kutub listrik
yang berbeda, yaitu kutub positif dan kutub negatif. Masing-masing elektrode
dipasang di kedua tangan dan kaki.
Diantaranya LA (left arm), RA (right arm), LF (left foot), RF (right foot). Dari
empat kabel elektrode ini akan dihasilkan beberapa sudut atau sadapan sebagai
berikut:
1. Sadapan I.
3. Sadapan III.
B. Sadapan Unipolar
Sadapan ini merekam satu kutub positif dan lainnya dibuat tanpa
memperhatikan. Sadapan ini terbagi menjadi sadapan unipolar ekstremitas
unipolar prekordial.
a. Unipolar Ekstremitas
1. Sadapan aVL.
2. Sadapan aVF.
3. Sadapan aVR.
Sadapan aVR dihasilkan dari perbedaan antara muatan RA yang dibuat
bermuatan positif dengan LA dan LF dibuat tanpa memperhatikan, sehingga
listrik bergerak ke arah berlawanan dengan arah lsitrik jantung -150 derajat (ke
arah ekstrem).
Gambar 3.1.4 Pemasagan sadapan aVR,aVL,aVF pada EKG
b. Unipolar Prekordial
▪ V3 : antara V2 dan V4
1
2
3
4
r
Drive-Amp
Display
ADC
Buzzer/Spea CPU
ker
Thermal
Printer
Syringe pump merupakan salah satu peralatan elektromedis yang berfungsi untuk
memasukan cairan obat kedalam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara
teratur. Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari beberapa rangkaian yaitu rangkaian
pengatur laju motor (pendeteksi rpm), rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal
referensi.
b. Rangkaian setting berfungsi untuk mengatur jumlah cairan yang akan dikeluarkan
dalam ml/jam. Output dari rangkaian display yang berfungsi untuk menampilkan
hitungan jumlah (ml/jam) sesuai dengan keinginan operator yang di proses oleh
micro.
c. Lalu sensor berfungsi bila mana ada indikasi ganguan pada tempat syringe atau ada
tekanan sumbatan didalam selang dan alarm berfungsi untuk menandakan bunyi bila
mana output dari sensor ada indikasi atau gangguan yang diproses oleh micro.
d. Motor Driver Sebagai tenaga utama pendorong syringe yang berisi cairan. Berupa
motor DC. Bekerja dengan kecepatan delivery rate sesuai dengan penyetingan awal
yang dilakukan dan dapat dipercepat dengan menekan push button pada setting alat.
e. Alarm sebagai keamanan. Akan berbunyi apabila cairan pada syring akan habis.
Display pada syringe sebagai indicator penyettingan dari kecepatan motor dalam
mendorong cairan pada syringe yang diatur terlebih dahulu
Untuk tujuan diagnostik, radiasi menjadi sumber energi untuk tes pencitraan.
Radiologi diagnostik juga disebut sebagai radioskopi. Dengan radiasi, dokter dapat
melihat bagian dalam tubuh tanpa prosedur invasive.
Berikut ini adalah salah satu alat Radiologi Lanjut sebagai berikut.
Fungsi dari panoramic adalah Panoramic digunakan untuk melihat gigi secara
keseluruhan. Keuntungan panoramic adalah bisa melihat keseluruhan gigi hanya
dengan satu kali pemeriksaan. Tetapi kerugian panoramic adalah radiasi yang
diterima pasien lebih lama jika dibandingkan dengan dental radiography biasa.[9]
1. Prinsipnya adalah sama dengan tomogram, yang mana tube dan film selama
eksposi berputar mengelilingi pasien.
2. Dengan tiga pusat sumbu rotasi, satu sumbu rotasi konsentris anterior (tepatnya
disebelah insisivus pada regio-molar). Dan satu sumbu eksentris untuk bagian
rahang samping (tepatnya dibelakang molar tiga).
3. Untuk menghasilkan gambaran yang baik sewaktu film dan tube berputar , posisi
kepala harus dalam keadaan fiksasi, waktu berputar tube dan film ini biasanya di
set atau diatur oleh pabrik.
4. Radiographer hanya menekan tombol timer yang ada, hingga perputaran film dan
tube selama ekspose dapat menggambarkan keseluruhan gigi-gigi dari geraham
paling kiri (molar tiga kiri) sampai gigi geraham paling kanan (molar tiga kanan).
Nama : PANORAMIC
Merk : ORTHOCEPH OC200
Type : TR-840-5
Tegangan : 100-240V
B. Bagian-bagian Panoramic
MOTOR LAMPU
INDICATOR
FILM/KASET
CAHAYA
Penjelasan :
PLN masuk ke fuse lalu masuk ke PSA untuk menyuplay tegangan dari PLN ke
semua rangkaian. Lalu masuk ke Switch dimana switch ini berfungsi sebagai saklar
sebuah rangkaian untuk ON/OFF nya pada alat dan pada saat Switch di ON kan
maka lampu indicator nya pun menyala. Lalu Switch masuk lagi ke Setting KV
dimana. Setting ini mengatur besaran tegangan yang sesuai dengan pasien. Lalu
setelah di Setting masuk lagi ke Ekspose dimana Ekspose ini memerintah Motor
untuk bergerak mengelilingi kepala pasien dan keluaran dari Ekspose ini yaitu Film
dimana Film tersebut merekam atau menangkap suatau gambar bagian mulut
karena adanya cahaya dari X-Ray yang mendeteksinya tersebut.
3.3.2 SOP Pengoperasian Alat Panoramic
Persiapan Alat:
1. Siapkan kaset yang telah diisi film atau sensor digital telah
dimasukkan kedalam tempatnya.
2. Collimation harus diatur sesuai ukuran yang diinginkan.
3. Besarnya tembakan sinar antara 70-100 kV dan 4-12 mA.
4. Hidupkan alat untuk melihat bahwa alat dapat bekerja, naik atau
turunkan tempat kepala dan sesuaikan posisi kepala sehingga pasien
dapat diposisikan.
5. Sebelum memposisikan pasien, sebaiknya persiapan alat telah
dilakukan.
Persiapan pasien :
1. Pasien diminta untuk melepaskan seluruh perhiasan seperti anting,
aksesoris rambut, gigi palsu dan alat orthodonti yang dipakainya.
2. Prosedur dan pergerakan alat harus dijelaskan untuk menenangkan pasien dan jika
perlu lakukan percobaan untuk menunjukkan bahwa alat bergerak.
3. Pakaikan pelindung apron pada pasien, pastikan pada bagian leher tidak ada yang
menghalangi pergerakan alat saat mengelilingi kepala.
4. Pasien harus diposisikan dalam unit dengan tegak dan diperintahkan untuk
memegang handel agar tetap seimbang.
5. Pasien diminta memposisikan gigi edge to edge dengan dagu mereka bersentuhan
pada tempat dagu.
6. Kepala tidak boleh bergerak dibantu dengan penahan kepala.
7. Pasien diinstruksikan untuk menutup bibir mereka dan menekan lidah ke palatum
dan jangan bergerak sampai alat berhenti berputar.
8. Jelaskan pada pasien untuk bernafas normal dan tidak bernafas terlalu dalam saat
penyinaran.
Persiapan Operator :
1. Operator memakai pakaian pelindung.
2. Operator berdiri di belakang dengan mengambil jarak menjauh dari
sumber x-ray ketika waktu penyinaran.
3. Lihat dan perhatikan pasien selama waktu penyinaran untuk
memastikan tidak ada pergerakan.Matikan alat setelah selesai
digunakan dan kembalikan letak posisi kepala pada tempatnya.
4. Ambil kaset pada tempatnya dan kaset siap untuk diproses.
Berikut ini standart operasional prosedur perawatan dari alat panoramic ialah
sebagai berikut.
1. Perhatikan selalu pada kasetnya, karena kasetnya bisa saja rusak dan menyebabkan
apa yang dioperasikan tidak terekam.
2. Sebelum digunakan ataupun tidak digunakan maka setiap pagi pesawat dipanaskan.
3. Setelah digunakan pastikan tempat gigi pasien selalu dibersihkan.
NO Masalah Solusi
1 Saat akan digunakan film nya Cek bagian penggerak
tidak bergerak mengelilingi filmnya,lalu kasih
kepala pasien minyak biar bisa bergerak
kembali
2 Sensor untuk mulut tidak Cek bagiannya, ganti bila
mendeteksi perlu
3 Saat diperiksa hasilnya buram Cek bagian filmnya ,ganti
bila perlu
3.4 Peralatan Laboratorium klinik
Laboratorium klinik merupakan tempat melakukan berbagai macam pemeriksaan
menggunakan spesimen medis (bahan) dari tubuh pasien untuk mendapat informasi
kesehatannya. Penelitian atau ekperimen sebenarnya bisa dilakukan disini, tapi sangat
jarang karena tujuan utamanya untuk mendapat informasi kesehatan pasien untuk
membantu dokter menentukan diagnosis. Neraca analitik merupakan salah satu
peralatan dari laboratorium klinik, berikut penjelasan mengenai neraca analitik.
3.4.1 Neraca Analitik
Dalam praktikum biologi neraca ini biasa digunakan untuk menimbang bahan-
bahan yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil. Beberapa praktikum yang
sering memerlukan alat ini yaitu praktikum mikrobiologi dan kultur jaringan, dimana
neraca ini digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan untuk membuat
media untuk bakteri, jamur ataupun untuk media tanam kultur jaringan. Selain itu
dengan adanya tingkat ketelitian yang tinggi maka hal tersebut dapat meminimalkan
kesalahan dalam pengambilan media yang dibutuhkan. Jumlah media yang tidak tepat
dalam pembuatan media baik untuk kultur jaringan ataupun media bakteri tentunya
akan berpengaruh terhadap konsentrasi zat dalam media. Hal tersebut dapat
menyebabkan terjadinya kekeliruan dalam hasil praktikum yang dilaksanakan.
Prinsip kerja dari neraca analytic adalah alat penghitung satuan massa suatu benda
dengan teknik digital dan tingkat ketelitian yang cukup tinggi. Prinsip kerjanya yaitu
dengan penggunaan sumber tegangan listrik yaitu stavolt dan dilakukan peneraan
terlebih dahulu sebelum digunakan kemudian bahan diletakkan pada neraca lalu
dilihat angka yang tertera pada layar, angka itu merupakan berat dari bahan yang
ditimbang
3.4.2 Spesifikasi Neraca Analitik
Berikut spesifikasi Neraca Analitik yang ada Dirumah Sakit Umum Daerah Ulin
Banjarmasin.
1. Tegangan masuk pada rangkain dan melewati resistor (sebagai pengaman potensio).
2. Lalu melewati potensio yang berfungsi sebagai pengatur beser kecilnya arus yang
masuk pada triac. Agar lampu bisa menyala mati, redup, terang.Arus masuk menyulut
anoda dan katoda sehingga saturasi, lampu infrared menyala.
3. Capasitor di taroh di antara T2 dan gate triac berfungsi untuk memperhalus nyala
lampu antara mati, redup, terang
6. Putar tombol timer ke arah kanan dan Atur Timer sesuai waktu yang di inginkan.
9. Nyalakan lampu sesuai dengan lampu yang dikendaki dengan cara menekan
11. Mematikan alat dan pastikan dalam keadaan mati (OFF).(Bila waktu
15. Pastikan infra red therapy dalam kondidi baik dan siap difungsikan pada
pemakaian berikutnya.
16. Pasang penutup alat.Catat frekuensi penggunaan alat (dalam jumlah pasien dan
waktu penyinaran).
3.5.6 Pemeliharaan
PEMBAHASAN KHUSUS
r
Drive-Amp
Display
ADC
Buzzer/Spea CPU
ker
Thermal
Printer